Anda di halaman 1dari 2

KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN SMPN 1

ASTAMBUL
Pada hari Rabu, 4 Maret 2015 saya dan teman-teman sedang berjalan-jalan
disekitar lingkungan sekolah kami yaitu SMPN 1 Astambul. Pada saat itu, sekolah masih
sepi, karena msih menunjukkan pukul 07..05 WITA. Kami berjalan dengan santai sambil
mengamati lingkungan sekolah. Namun, pada hari itu pemandangan yang tidak sedap kami
dapati. Saat memasuki gerbang sekolah, kami melihat sampah bekas minuman berserakan.
Terlabih saat kami menyusuri teras kelas. Teras kelas terlihat kotor dan terdapat sampah di
halaman kelas tersebut. Tempat sampah pun tidak memakai karung sehingga tercium bau
yang tidak sedap. Pot-pot yang ditanami bunga pun terlihat kering tanahnya karena tidak
disiram. Saat kami melintasi WC putra dan putrid, WC tersebut terlihat agak kotor dan
tercium bau yang tidak sedap. Mungkin setelah memakai WC, siswa tidak betul-betul
membersihkan atau menyiramnya. Selain itu, mading yang harusnya penuh dengan hiasan
dan artikel siswa saat itu sangat sederhana dan tampaknya tidak terkelola dengan baik.
Padahal, sekolahku adalah sekolah adiwiyata. Namun, sampah masih saja terlihat
dilingkungan sekolahku.
Seharusnya, sebagai warga sekolah yang baik siswa SMPN 1 Astambul harus
lebih sadar akan kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah. Siswa diharapkan lebih
meningkatkan pengelolaan kebersihan kelasnya. Seperti kebersihan teras, halaman, dan
dalam kelas atau ruang kelas. Pot-pot bunga yang kering harus disiram setiap hari. Siswa
juga harus bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas sekolah, seperti WC. Sebaiknya,
WC tersebut harus dijaga kebesihannya. Apabila telah memakai fasilitas tersebut harus dijaga
kebersihannya. Tentunya, hal ini tidak luput dari bantuan kepala sekolah, dewan guru, dan
Pasukan Hijau sebagai pelopor kebersihan sekolah. Sampah-sampah anorganik sebaiknya
dimanfaatkan sebagai barang-barang berguna. Tapi,sebaiknya barang tesebut bisa digunakan
dalam waktu yang lama dan merupakan sebuah inovasi dimana hal tersebut tidak pernah
dibuat sebelumnya. Sampah-sampah organic sebaiknya dibuat kompos dengan tehnik
pembusukan yang benar. Nantinya, kompos itu dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Sampah-sampah organic seperti daun kering pun bisa langsung dibuat kompos dengan
menaruhnya dibawah pohon. Siswa yang tergabung dalam OSIS atau madding juga berperan
dalam pengelolaan madding sekolah bersama guru agar madding terlihat lebih indah.
Oleh karena itu, agar terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan
indah, diperlukan peran seluruh warga sekolah seperti kepala sekolah, dewan guru, siswa,
maupun pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah. Sekolah yang bersih, hijau, dan
indah, pasti akan membuat suasana belajar mengajar disekolah menjadi lebih baik serta
menimbulkan rasa nyaman bagi seluruh warga sekolah. Kalau buka kita siapa lagi yang akan
mengelola lingkungan sekolah? Padahal, sekolah yang bersih dan indah merupakan harapan
dan kebanggaan bagi seluruh warga sekolah.

Salma Hanina
Jalan Ahmad Yani km. 48, Astambul
Kamis, 12 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai