Anda di halaman 1dari 10

Visi Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang

akan didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia saham, manajemen, karyawan, dan Indonesia.
yang terkemuka dan profesional.
Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan
Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat
II bertekad melakukan transformasi secara
menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama

Misi

Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan


mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan
kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang
berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen
kelas dunia
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara
menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang
saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan
mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara
sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat
dan lingkungan

Nilai-Nilai Perusahaan

Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Arti Logo AP II

Biru adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang


terus tumbuh berkembang pesat.

Merah melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan


komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan
berkualitas internasional dengan mengutamakan kenyamanan dan
keselamatan pelanggan.

1
Budi Karya Sumadi

President Director

Lahir 18 Desember 1956 di Palembang, Sumatera Selatan, Sebelumnya


menjabat sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Direktur
Utama PT TIJA (2004-2013), Direktur Utama PT Pembangunan Jaya
Ancol Tbk (2004-2013), Komisaris PT Philindo (2001-2013), Direktur
Keuangan PT TIJA (2001-2004), Direktur Keuangan PT Pembangunan
Jaya Ancol Tbk (2001-2004), Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek
996-2001), Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-2001),
Direktur Keuangan PT Jaya Real Property Tbk (1994-2001), Direktur
Keuangan PT Jaya Land (1994-2001), Wakil Direktur PT Jaya Land
(1992-1994), General Manager PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-
1992), Manager Marketing Property PT Pembangunan Jaya Ancol
(1989-1991), Staf Dept Real Estate pada Business Development
Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya ((1982-
1991), Asisten Perencana PT Pualam TMR Yogya (1980-1981), Asisten
Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980), Ass. Perencana Design
Center FT UGM (1979)

Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahiran, SD


Muhamadyah (1969), SMP Negeri I (1972) dan SMA Xaverius (1975).
Melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Arsitektur dan
lulus 1981.

DEWAN DIREKSI

Djoko Murjatmodjo

Director of Operations & Engineering

Lahir di yogyakarta, 27 september 1956, Sebelumnya menjabat sebagai


Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (2012-
2015) Kasubdit Pengembangan & Pembinaan Usaha Angkutan Udara
Dit. Angkutan Udara-Ditjen Perhubungan Udara (2002-2012), Kasubag
Pengumpulan dan Pengolahan Data Ditjen Perhubungan Udara (1999-

2
2002), Kasubag Analisa dan Evaluasi Ditjen Pehubungan Udara (1992- Worlds Best Cabin Crew by Skytrax di London (Juli 2014), Garuda
1999). Indonesia Worlds 7th Best Airlines by Skytrax di London (Juli 2014),
Best Airline in Region Asia and Australia 2013 & 2014 (Passenger
Menyelesaikan pendidikan di universitas gajah mada, Jogjakarta. Choice Awards 2013-2014) oleh APEX di USA Anaheim California,
Memulai karir sebagai petugas teknik di direktorat bandara sejak tahun USA (September 2014) dan penghargaan lainnya di bidang pelayanan.
1983 sampai 1992 dan dilantik sebagai Kepala Bagian Analis dan
Evaluasi DGCA (1992-1999) dan Kepala Pengumpulan dan Proses Menyelesaikan Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Gajah
Data DGCA (1999 2002), menjadi Deputi Direktur Bisnis dan Mada, Jogjakarta. Pernah mengikuti Global Customer Summit neal
Pengembangan Bandara (2002-2007) dan Deputi Direktur Bisnis dan Electric Crotonville (New York-2011), dan juga GA Group Corporate
Pengembangan Angkutan Udara (2007-2012) di direktorat Angkutan Culture Workshop (Jakarta-2013). Selain itu, aktif juga menjadi
Udara. Di samping itu, juga bergabung dalam jajaran komisaris PT pembicara seperti Sharing Session dengan komunitas Memberi (Jakarta-
Garuda Maintanance Facility sejak September 2013. 2014), Mobilliaru Global Luxury Conference 2013 (Jakarta-2013) dan
lainnya.

Faik Fahmi
Daan Achmad
Director of Commercial & Business Development
Director of Human Capital, General Affairs & IT
Lahir tanggal 12 Desember 1967 di Purbalingga, Sebelumnya menjabat
sebagai Director & EVP Services / Direktur Layanan di PT Garuda Lahir di Medan, 6 Februari 1959. Mengawali karirnya di PT Garuda
Indonesia (April 2012-Desember 2014), Komisaris di PT Aerofoof Indonesia sebagai IT Programer untuk sistem keuangan (1986-1988),
Indonesia (Juni 2014-saat ini), Komisaris Utama di PT Garuda Indonesia Financial System Supervisor (1988-1990), System Analyst (1990-1991),
Holiday (Mei 2014-saat ini), Komisaris Utama di PT Abacus Indonesia Electronic Data Processing Cordinator General Ledger Project Garuda
(November 2013-saat ini), Vice President for Region Japan, Korea, Indonesia (1992-1993), Manager Accounting Systems/procedure (1994-
China & USA (Juli 2008-April 2012), President Director of Garuda 1995), Financial System Expert OAA (Orient Airline Association)
Orient Holidays Japan, Co. Ltd (Jan 2010-Apr 2012), General Manager Manila Philipines (1995-1996), Vice President Financial Systyem and
untuk Osaka, Japan PT Garuda Indonesia (Persero) (Jun 2005-Jul 2008), Procedure Garuda Indonesia (1996-1998), Chairman Refinancing Team
General Manager untuk Pekanbaru, Riau PT Garuda Indonesia (Persero) Garuda Indonesia (1997-1998), Vice President Budget and Management
(2002-2005), Manager of Corporate Service Line Repienishment PT Information System Garuda Indonesia (1998-2000), Vice President
Garuda Indonesia (Persero) (2001-2002), Manager of Procurement, Information Technology Garuda Indonesia (2000-2002), Vice President
Commercial Directorate PT Garuda Indonesia (Persero) (2000-2001), Human Resources Management PT Garuda Indonesia (2003-2005),
Sales Management Specialist PT Garuda Indonesia (Persero) (1998- Corporate Expert Garuda Indonesia (2005-2013), Vice Chairman The
2000), Staff Marketing Analysis & Development PT Garuda Indonesia President Airplane Team of The Republic of Indonesia (2010-now),
(Persero) (1996-1998), Staff Marketing System, Marketing Division PT Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) membidangi Personalia dan
Garuda Indonesia (Persero) (1995-1996). Umum (2013-2015),

Penghargaan yang diraih antara lain Garuda Indonesia Worlds 5 Stars


Airlines by Skytrax di London (desember 2014), Garuda Indonesia

3
Ituk Herarindri Andra Y Agussalam

Director of Airport Services & Facility Director of Finance

Lahir di Yogjakarta pada tanggal 15 agustus 1965, menyelesaikan lahir di Jakarta tanggal 24 Maret 1964. Sebelumnya menjabat sebagai
Sarjana Ekonomi di Universitas Surabaya (UBAYA). Selama karirnya Direktur administrasi dan keuangan PT Len Industri (Persero) (2008
pernah menjabat sebagai Assistant Account Officer (AAO) di Bank 2015), Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway
Niaga (1991-1994). Vice Chairman Orca Diving School (1994-1996). (2002 2008), Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP)
Supervisor Walk In Services, VIP Call Center, Customer Retention PT (1995-2001), Wakil Presiden PT Sigma Batara Securities (1993-1995),
Satelit Palapa Indonesia (1996-2002). Manager Revenue Assurance PT Manager PT Muji Asta Consultant (1991-1993), Staff officer Bank
Satelit Palapa Indonesia (2002-2005). Branch Manager Tangerang, Rakyat Indonesia (BRI) new york, Amerika Serikat (1990-1991 ).
Jakarta Barat & Pusat, PT Indosat Tbk (2005-2007). Manager Training Pendidikan terakhir : S2 Southern New Hampshire University,
Operation Group Human Capital Management (HCM) PT Indosat Tbk Machester, USA.
(2007-2009). Head of Internal Communication PT Indosat Tbk (2009-
2011). Managing Director PT Inasti Mitra Solusi (2011-2014), Advisor
of Commercial Director PT Kereta Api Indonesia (2012-2014) dan Vice
President of Customer Care PT Kereta Api Indonesia (2014-2015).

Meraih beberapa sertifikat antara lain Hospitality Training of Railway


SNCF-Paris, France. The New Strategic Service Mgt, Mark Plus.
Certification of Menjadi Trainer Andalan, Proaktif-Schoolen.
Certification Professional Human Resources (CPHR), by QQI.
Certification of Training Desaigner of Delivering Professional, by Lutan
Edukasi. Certification of Service Excellence, by Service Quality Center
dan Certification of Managerial II, by Prasetya Mulya.
DEWAN KOMISARIS
Selama 2014 pernah meraih awards di Asia Pasific Contact Center
Leadership (APCCAL), Beijing. The Best Practice Award, Hongkong.
The Best Service Excellence of The Year (IAC). 1 medali Runner Up
Grand Champion Award ICCA dan 13 Medali The Best Indonesia
Contact Center Association (ICCA) Award.

4
Rubani Pranoto

Komisaris/Commissioner
Santoso Eddy Wibowo
Warga Negara Indonesia, lahir di Pacitan tanggal 2 Mei 1951, umur 61
Komisaris / Commissioner tahun. Lulus dari Akabri Bagian Kepolisian RI tahun 1973, selanjutnya
melaksanakan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1982 dan
Lahir di Semarang, tanggal 20 Juli 1955. Dalam karirnya menjabat menyelesaikan Program Pasca Sarjana pada tahun 1998. Mengikuti
sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Perhubungan (2014 Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Polri tahun 1991, pendidikan
sekarang), Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Staf dan Komando ABRI tahun 1997 dan Pendidikan Lemhanas
Perhubungan (2013-2014), Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang RI pada tahun 2000/2001. Sedangkan kursus-kursus penting yang pernah
Teknologi dan Energi (2012 2013), Kepala Biro Perencanaan (2009- diikuti antara lain Kursus Intelpam Pol Tahun 1976, Kursus Manajemen
2012), Kepala Pusat Kajian Kemitraan & PJT (2008-2009), Kepala Pusat Tahun 1992, dan Kursus Anti Teror di USA Tahun 2003, Pernah
Kajian Strategis (2007-2008), Direktur Angkutan Udara (2002-2007), mengikuti seminar Board Of Director dan Board Of Commisioners,
Kepala Bagian Perencanaan (1995-2002), Kasi Penyiapan Lahan (1992- Seminar GCG dan Seminar Audit di dalam maupun luar negeri.
1995), Kasi Hak Lahan (1985-1992), Staf Dit. Pelud (19811985). Mengawali karir POLRI sebagai Kaur Ops SOPS Kodak Metro Jaya
(1974), pernah menjabat sebagai Kasi INTELPAMPOL Kores Metro 75
Jakarta Timur (1977), Dansek Metro 953 Pulogadung Jakarta Timur
Meraih gelar Sarjana Geodesi Institut Teknologi Bandung tahun 1980 (1979), Dan Kie Tar II TK.IV/DC Akpol (1982), Wadan Yon Tar Akpol
dan menyelesaikan pendidikan Magister Kebijakan Publik di Universitas TK. II - TK. IV Tahun 1983 - 1985, Pusdep Juang Akpol (1986),
Indonesia pada tahun 2001. Pernah meraih beberapa penghargaan yang Kapolres Cilacap Polda Jateng (1990), Guru Utama Akpol (1997),
langsung diserahkan oleh Presiden RI antara lain Satya Lancana Karya Kapolwil Kediri Polda Jatim (1997), Kapusdalpos Deops Polri (2001),
10 Tahun (1999), Satya Lancana Karya 20 Tahun (2002), dan Satya Karo Binops Deops Polri (2002), Waka Polda Sumut (2004), Widya
Lancana Wirakarya (2003). Iswara Utama/Tenaga Ahli Lemhanas RI (2006), Deputi Operasi Kapolri
(2007-2009), setelah pensiun dari Polri menjabat sebagai Komisaris di
Pernah mengkuti Diklat Airport Engineering Training-Prancis PT Petrokimia Gresik Tahun 2009 - 2011, selanjutnya menjabat sebagai
(1985) dan Belgia (1987), Airport Management Course-Belanda (1989), Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) semenjak Maret 2011.
OECF Loans and Loans Procedures-Jakarta (1989), Environment
Assesment of Airport-Jakarta (1989), National ATC Masterplan-Jakarta
(1995), Asset Management-Jakarta (1997) dan Airport Master Planning-
Amerika Serikat (2001)

5
Wahyu Kuncoro prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Angkasa
Pura II.
Komisaris/Commissioner
Untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya
saing tinggi, Angkasa Pura II telah mengembangkan struktur dan sistem
Warga negara Indonesia, umur 44 tahun. Menyelesaikan magister
tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dengan
Manajemen Universitas Gajah Mada tahun 2005. Mengikuti pendidikan
memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan
Pra Jabatan BPLK Departemen keuangan tahun 1996, Pendidikan
serta best practise yang berlaku. Pelaksanaan GCG merupakan tindak
ADUM tahun 2001 dan Pendidikan SPAMA tahun 2007. Pernah
lanjut Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli
menjabat sebagai Kepala Seksi Pendanaan dan Sumber Daya, Subdit
2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara
Perusahaan Perkebunan III dan Pertanian, Direktorat Persero Pertanian,
BUMN No. PER 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang
perkebunan dan Kehutanan, Ditjen Pembinaan BUMN, Departemen
Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan
Keuangan, terhitung 1 Maret 2001. Kepala Sub Bidang Perencanaan
bahwa BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan
usaha Produksi Pertanian, Kementerian BUMN, terhitung 2 Juli 2002.
berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
Kepala Bidang Usaha Perkebunan IIB, Kementerian BUMN terhitung 14
responsibilitas, independensi dan kewajaran.
Februari 2006. Kepala Bidang Usaha Industri Primer IIIA, Kementerian
BUMN terhitung 7 Oktober 2010. Kepala Bidang Usaha Infrastruktur
dan Logistik IA, Kementerian BUMN terhitung 3 September 2012. Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Angkasa Pura II
Asisten Deputi Bidang Usaha Jasa III, Kementerian BUMN terhitung 4 adalah niat dan tekad manajemen Angkasa Pura II untuk menjadikan
Maret 2013. Menjabat sebagai Komisaris sejak 2012. Angkasa Pura II sebuah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang
dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code
of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ


Perseroan (Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi),
karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan
lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak
terpenuhi.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
8. Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin
W. Budi Santoso baik.

Komisaris/Commissioner Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II memiliki komitmen


penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan
mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi
Warga Negara Indonesia, umur 59 tahun. Menyelesaikan Sarjana Teknik Angkasa Pura II dalam penerapan GCG yaitu:
dari Institut Teknologi Bandung tahun 1977 dan program Pasca Sarjana
Hydraulic Structure dari IHE Delft, Belanda tahun 1980. Pernah
menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Air 1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN(Pasal 5
BAPPENAS (1993-2000), Kasubdit Program dan Anggaran Direktorat ayat 3).
Jenderal Perdesaan, Dep Kimbangwil (2000-2001), Asisten Deputi 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-
Urusan Infrastruktur Pengairan Menko Perekonomian (2001- 2004), 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Asisten Deputi Urusan Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Menko Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
Perekonomian (2004-2008) dan Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan
Penanggulangan Kemiskinan (2008-sekarang). Menjabat sebagai Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli
Komisaris sejak September 2012. 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara
No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang
TATA KELOLA PERUSAHAAN Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Komitmen penerapan GCG merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
Pura II. Hal tersebut dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang 4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007
tanggal 16 Agustus 2007.

6
5. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: Angkasa Pura II telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG,
KEP.448/UM.004/X/AP II2007 dan Nomor: baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak
KEP.02.03.01/00/10/2007 461 tentang Pedoman Pelaksanaan independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan
Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Perilaku (sustainable governance).
(Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II
(Persero). Selama tahun 2012, pencapaian program dalam memperkuat
implementasi GCG di Angkasa Pura II telah selesai dilakukan,
Prinsip-prinsip GCG sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01 mencakup:
Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, 1. Pelaksanaan Assessment Penerapan GCG periode tahun 2011
meliputi: 2. Revisi Pedoman GCG
3. Revisi Pedoman Perilaku
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam 4. Penandatanganan Pakta Integritas
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan 5. Surat Edaran Larangan Penerimaan Parcel/Hadiah
dalam mengungkapkan informasi material dan relevan 6. Sosialisasi GCG secara intensif ke seluruh Insan Angkasa Pura
mengenai perusahaan; II
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, 7. Pembentukan Unit Kepatuhan yang berada di Manajemen
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga Risiko
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; 8. Surat Edaran tentang Larangan Berusaha/Berbisnis bagi
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di Direksi dan Karyawan di Bandar Udara yang Dikelola oleh
dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang- Angkasa Pura II
undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana ASSESMENT GCG
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Landasan yuridis pelaksanaan assessment GCG di Angkasa Pura II
prinsip-prinsip korporasi yang sehat; mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- Negara.
undangan.
Indikator parameter yang digunakan adalah Company Corporate
Road Map Angkasa Pura II menetapkan arah implementasi Governance Scorecard (CCGS) yang dikeluarkan oleh Kementerian
GCG dalam bentuk Roadmap GCG yang diharapkan menjadi BUMN. Dalam perkembangannya, CCGS telah mengalami beberapa
panduan dalam pelaksanaan implementasi GCG di seluruh perkembangan dan penyempurnaan, yakni pada tahun 2005, 2008 dan
tingkatan. Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG 2011.
sebagai acuan dalam setiap aktivitas operasional. Sasaran akhir
Roadmap GCG adalah terwujudnya Angkasa Pura II sebagai Pada tahun 2012, penilaian penerapan GCG dilakukan melalui Self
good corporate citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran Assessment secara mandiri (internal) menggunakan indikator parameter
akhir tersebut, Angkasa Pura II optimis dapat meningkatkan assessment berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan. Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator Parameter Penilaian dan
Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang
diterbitkan pada tanggal 06 Juni 2012.

Adapun indikator tersebut terdiri dari:

1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang


baik secara berkelanjutan
2. Pemegang saham dan RUPS/pemilik modal
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
4. Direksi
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
Memperkuat Implementasi GCG 6. Aspek lainnya

Dalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Angkasa Pura II Self Assessment GCG Tahun 2012
memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong GCG sebagai bagian
dari pengelolaan Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang
Hasil penilaian Self Assessment GCG oleh pihak independen untuk
mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas,
praktek tahun 2012 menunjukkan hasil dengan predikat BAIK dengan
kesetaraan dan tanggung jawab.
capaian skor sebesar 82,08% mencakup 6 (enam) aspek yang diukur

7
yaitu: Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada
Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Dewan Komisaris.
Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya.
Governance Mechanism
Informasi Mengenai Pihak yang Melakukan Self Assessment
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG
Self assessment GCG tahun 2012 dilakukan oleh pihak internal Angkasa yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena
Pura II dengan menggunakan metode self assessment, sementara implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar
Assessment GCG tahun 2011 dilakukan oleh Badan Pengawasan governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Banten. jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan
sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak
Governance Structure yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol
(pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Angkasa Pura II memiliki Pedoman Good Corporate Governance yang


disahkan melalui Keputusan Bersama Dewan Komisaris Nomor:
KEP.258.1/GCG/X/APII- 2004 dan Direksi Nomor:
KEP.484.1/KS.005/APII-2004. Perusahaan terus melakukan
penyempurnaan kebijakan GCG (soft-structure GCG) yang dimiliki agar
sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan
GCG bagi perusahaan.

Selain pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun Code of


Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Conduct, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai
Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang
Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. baik. Semua kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk
mendorong Perusahaan mampu melakukan check and balance pada
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau
Anggaran Dasar.
Soekarno - Hatta International Airport
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan CGK
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. ICAO code : WIII
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
Elevasi 10.4m (34 ft)
Koordinat 67'25"S 10639'40"E
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan
pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai Kapasitas (Terminal 3) 26.000.000 penumpang/tahun
dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan Waktu Region UTC + 7
ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ
mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan Runway dimesion3600 x 60 m
tanggungjawabnya untuk kepentingan Perseroan.
Surface rigid

RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas,


tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan
Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Halim Perdanakusuma International Airport
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh
Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawas Internal serta satuan kerja HLP
lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
ICAO code : WIHH
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Elevasi 25.6m (84 ft)

8
Koordinat 616'3"S 10653'11"E Run 2750 x 45 m
Kapasitas 2.880.000 penumpang/tahun Surface asphalt concrete
Waktu Region UTC + 7
Runway dimesion 3000 x 45 m
Surface concrete Sultan Syarif Kasim II International Airport

PKU
Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport
ICAO code : WIBB
PLM Elevasi 31.7m (104 ft)
Koordinat 027'48"N 10126'48"E
ICAO code : WIPP Kapasitas 8.000.000 penumpang/tahun
Elevasi14.9m (49 ft) Waktu Region UTC + 7
Koordinat 254'1"S 10442'0"E Runway dimesion 2240 x 45 m
Kapasitas 4.170.000 penumpang/tahun Surface asphalt concrete
Waktu Region UTC + 8
Runway dimesion 3000 x 45 m Husein Sastranegara International Airport
Surface asphalt
BDO
Supadio Airport
ICAO code : WICC
PNK Elevasi 742.5m (2436 ft)
Koordinat 654'7"S 10734'34"E
ICAO code : WIOO Kapasitas 3.000.000 penumpang/tahun
Elevasi 3m (10 ft) Waktu Region UTC + 7
Koordinat 08'53"S 10924'15"E Runway dimesion 2220 x 45 m
Kapasitas 3.400.000 penumpang/tahun Surface asphalt
Waktu Region UTC + 7
Runway dimesion 2250 x 30 m Sultan Iskandar Muda International Airport
Surface asphalt
BTJ
Kualanamu International Airport
ICAO code : WITT
KNO Elevasi 19.8m (65 ft)
Koordinat 531'1"N 9525'12"E
ICAO code : WIMM Kapasitas 1.700.000 penumpang/tahun
Elevasi 7m (23 ft) Waktu Region UTC + 7
Koordinat 338'32"N 9853'7"E Runway dimesion 3000 x 45 m
Kapasitas 22.180.000 penumpang/tahun Surface asphalt concrete
Waktu Region UTC + 7
Runway dimesion 3750 x 60 m
Surface asphalt concrete
Raja Haji Fisabilillah International Airport
Minangkabau International Airport
TNJ
PDG
ICAO code : WIDN
ICAO code : WIPT Elevasi 31.7m (104 ft)
Elevasi 5.5m (18 ft) Koordinat 055'7.66"N 10431'38"E
Koordinat 047'18"S 10017'11"E Kapasitas 610.000 penumpang/tahun
Kapasitas 1.200.000 penumpang/tahun Waktu Region UTC + 7
Waktu Region UTC + 9 Runway dimesion 2006 x 45 m

9
Surface asphalt concrete

PGK

ICAO code : WIPK


Elevasi 46m (151 ft)
Koordinat 29'45"S 1068'17"E
Kapasitas 1.500.000 penumpang/tahun
Waktu Region UTC + 7
Runway dimesion2000 x 30 m
Surface asphalt concrete

Sultan Thaha Airport

DJB

ICAO code : WIPA


Elevasi 26.8m (88 ft)
Koordinat 138'8"S 1068'17"E
Kapasitas 1.500.000 penumpang/tahun
Waktu Region UTC + 7
Runway dimesion 2220 x 30 m
Surface asphalt concrete

Silangit Airport

DTB

ICAO code :
Elevasi
Koordinat
Kapasitas
Waktu Region
Runway dimesion
Surface

10

Anda mungkin juga menyukai