Interaksi Obat
Interaksi Obat
Herni Suprapti
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Abstrak
Banyak pasien, terutama orang tua, diperlakukan terus menerus dengan satu atau lebih obat untuk
penyakit kronis seperti hipertensi, gagal jantung, osteoarthritis dan sebagainya. Kejadian akut (infeksi
misalnya, infark miokard) diperlakukan dengan obat tambahan. Potensi interaksi obat, oleh karena itu,
besar dan "polifarmasi" merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika meresepkan dalam
kelompok ini. Obat juga dapat berinteraksi dengan konstituen diet lainnya (misalnya jus jeruk bali,
yang downregulates ekspresi isoform spesifik P450, CYP3A4, di dinding usus) dan obat herbal
(seperti wort St John), yang terakhir menjadi lebih banyak digunakan meskipun tipis atau tidak ada
bukti keamanan atau keampuhan. Administrasi satu obat (A) dapat mengubah tindakan lain (B)
dengan salah satu dari dua mekanisme umum: 1. modifikasi efek farmakologi dari B tanpa mengubah
konsentrasi di cairan jaringan (interaksi farmakodinamik). 2. perubahan konsentrasi B yang mencapai
situs kerjanya (interaksi farmakokinetik).
DRUG INTERACTION
Herni Suprapti
Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
Abstract
Many patients, especially the elderly, are treated continuously with one or more drugs for chronic
diseases such as hypertension, heart failure, osteoarthritis and so on. Acute events (e.g. infections,
myocardial infarction) are treated with additional drugs. The potential for drug interactions is,
therefore, substantial and polypharmacy is an important factor to consider when prescribing in this
group. Drugs can also interact with other dietary constituents (e.g. grapefruit juice, which
downregulates expression of a specific isoform of P450, CYP3A4, in the gut wall) and herbal
remedies (such as St Johns wort), the latter becoming more widely used despite flimsy or absent
evidence of safety or efficacy. The administration of one drug (A) can alter the action of another (B)
by one of two general mechanisms: 1. modification of the pharmacological effect of B without
altering its concentration in the tissue fluid (pharmacodynamic interaction). 2. alteration of the
concentration of B that reaches its site of action (pharmacokinetic interaction).
Antimuscarinic drugs Drugs absorbed from the small Slowed onset of effect
intestine because stomach emptying
is delayed
Barbiturates, especially Azoles, calcium channel Increased clearance of the
phenobarbital blockers, cyclosporine, affected drugs due to
propranolol, protease enzyme induction, possibly
inhibitors, quinidine, steroids, leading to decreases in drug
warfarin, and many other effectiveness
drugs metabolized in the liver
Beta-blockers Insulin Masking of symptoms of
hypoglycemia
Prazosin Increased first-dose
syncope
Bile acid-binding resins Acetaminophen, digitalis, Reduced absorption of the
thiazides,thyroxine affected drug
Carbamazepine Cyclosporine, doxycydine, Reduced effect of other
estrogen, haloperidol, drugs because of
theophylline, warfarin induction of
metabolism
Cimetidine Benzodiazepines, lidocaine, Increased effect of other
phenytoin, propranolol, drugs due to inhibition of
quinidine, theophylline, hepatic metabolism
warfarin
Disulfiram metronidazole, Ethanol Increased hangover effect
certain cephalosporins of ethanol because
aldehyde dehydrogenase is
blocked
Erythromycin Carbamazepine, cisapride, Risk of toxicity due to
quinidine, sildenafil, inhibition of metabolism
theophylline these drugs
Furanocoumarins Aprazolam, Increased effect of other
(grapefruit juice) atorvastatin, cydosporine, drugs due to inhibition
midazolam, triazolam of hepatic metabolism
Ketoconazole and other Benzodiazepines, cisapride Risk of toxicity due to
azoles cyclosporine, fluoxetine, inhibition of metabolism of
lovastatin, omeprazole, these drugs
quinidine,tolbutamide,warfarin
MAO inhibitors Catecholamine releasers Increased NE in
(amphetamine, ephedrine) sympathetic nerve endings
released by the interacting
drugs
Tyramine-containing foods and Hypertensive crisis
beverages
Nonsteroidal anti- Anticoagulants Increased bleeding
inflammatory drugs tendency because of
reduced platelet
aggregation
ACE inhibitors Decreased anti
hypertensive efficacy of
ACE inhibitor
Loop diuretics, thiazides Reduced diuretic efficacy
Phenytoin Doxycycline, methadone, Increased metabolism of
quinidine, verapamil other drugs due to
induction; decreased
efficacy
Selain interaksi obat dengan obat, dapat antiepileptic, lithium, antineoplastic, dan
juga terjadi interaksi obat dengan senyawa immunosuppressant.
yang terkandung dalam makanan (mis, jus Interaksi obat bisa juga tidak
anggur / grapefruit juice, yang dapat men mempengaruhi klinis, misalnya perubahan
downregulates expression specific besar pada kadar plasma obat yang relatif
isoform P450, CYP3A4 di dinding usus), tidak toksik seperti penicillin, tidak
dan interaksi obat dengan obat herbal. menyebabkan masalah klinis karena
safety margin-nya besar, kadar plasma
Interaksi obat penting secara klinis, yang dihasilkan oleh dosis normal sangat
apabila therapeutic range obat B sempit jauh dengan kadar plasma hilangnya
(yaitu, apabila sedikit saja penurunan efikasi atau timbulnya toksisitas.
efek, akan menyebabkan hilangnya efikasi
dan / atau peningkatan sedikit efek akan INTERAKSI FARMAKODINAMIK
menyebabkan toksisitas). Interaksi
farmakokinetik menjadi penting apabila 1. Interaksi yang menyebabkan efek
kurva kadar-respons obat B curam yang berlawanan
(perubahan kecil pada kadar plasma 2. Interaksi yang menyebabkan efek
menyebabkan perubahan efek yang aditif
bermakna) dan margin terapetiknya
sempit, maka interaksi obat akan
menyebabkan masalah besar, misalnya A. INTERAKSI YANG
obat antithrombotic, antidysrhythmic, MENYEBABKAN EFEK YANG
BERLAWANAN (ANTAGONIS)
perdarahan dapat meningkat bila
Beta-bloker menghilangkan warfarin yang diberikan bersama
(antagonis) efek bronkodilatasi dengan aspirin (via efek
aktivator 2-adrenoceptor (salbutamol antiplatelet, inhibisi biosintesis
atau terbutaline) yang digunakan platelet thromboxane A2
untuk asma. menyebabkan perdarahan
Efek catecholamine pada denyut lambung), quinidine (aditif
jantung (via aktivasi -adrenoceptor) hypoprothrombinemia),
diantagonis oleh inhibitor thrombolytic (via aktivasi
acetylcholinesterase yang bekerja plasminogen,), dan hormon
melalui ACh (via reseptor thyroid (via peningkatan
muscarinik). katabolisme clotting factor).
Antagonis oleh obat agonis-antagonis Warfarin ber-kompetisi dengan
(mis, pentazocine) atau oleh partial vitamin K, mencegah sintesa
agonis (mis, pindolol), yang harus hepatik berbagai faktor koagulasi.
hati-hati bila digunakan dengan obat Bila produksi vitamin K di
agonis murni. intestine di-inhibisi (mis, oleh
Beberapa obat antagonis tidak antibiotik), maka efek
mengalami interaksi reseptor. antikoagulan warfarin meningkat.
Misalnya, nonsteroidal anti-
inflammatory drug (NSAID) dapat Interaksi supra-aditif dan potensiasi lebih
menurunkan efek antihipertensi ACE jarang terjadi daripada antagonis dan
inhibitor dengan menurunkan interaksi aditif.
eliminasi sodium via renal.
Interaksi supra-aditif (sinergistik), yaitu
B. INTERAKSI YANG hasil interaksi lebih besar daripada jumlah
MENYEBABKAN EFEK ADITIF kedua obat.
Kombinasi antibiotik sulfonamide
Interaksi Aditif adalah jumlah efek 2 obat. dengan dihydrofolic acid
Kedua obat tersebut bisa bekerja pada reductase inhibitor berupa
reseptor yang sama atau reseptor yang trimethoprim.
berbeda. Sulfonamide mencegah sintesa
Penggunaan tricyclic folic acid oleh bakteri;
antidepressant dengan trimethoprim meng-inhibisi
diphenhydramine atau reduksi menjadi tetrahydrofolate.
promethazine menimbulkan Bila diberikan bersama, maka
atropine-like effect yang akan terjadi efek sinergis untuk
berlebihan karena semua obat ini terapi Pneumocystis carinii.
mempunyai efek mem-blok
reseptor muscarinik. Potensiasi, adalah efek obat yang
Efek depresi SSP aditif ditingkatkan oleh obat kedua yang tidak
disebabkan karena pemberian mempunyai efek.
sedative, hypnotic, dan opioid, Interaksi beta-lactamase inhibitor
bersama dengan konsumsi - clavulanic acid dengan beta-
ethanol. lactamasesusceptible penicillin.
Obat-obat hipertensi yang
diberikan bersamaan, dapat Contoh lain:
menyebabkan penurunan tekanan Diuretik yang menurunkan kadar
darah yang sangat rendah. plasma K+, dapat meningkatkan
Efek aditif obat anticoagulant efek cardiac glycoside sehingga
menyebabkan komplikasi menyebabkan toksisitas glycoside
perdarahan. Efek samping dan toksisitas obat
antidysrhythmic tipe III yang INTERAKSI FARMAKOKINETIK
memperpanjang cardiac action
potential. Semua proses farmakokinetik, yaitu
Sildenafil meng-inhibisi isoform absorpsi, distribusi, metabolisme, dan
phosphodiesterase (PDE type 5) ekskresi, dapat dipengaruhi oleh obat.
yang meng-inaktivasi cGMP; jadi
mem-potensiasi organic nitrate, Absorpsi
yang bekerja dengan cara meng- Absorpsi obat dari traktus
aktivasi guanylate cyclase, gastrointestinalis dipengaruhi oleh
sehingga menyebabkan hipotensi senyawa :
berat pada pasien yang minum yang mengikat obat
obat ini. o antasida: menurunkan
Monoamine oxidase inhibitor absorpsi GIT digoxin,
meningkatkan jumlah ketoconazole, antibiotik
noradrenaline yang disimpan di quinolone, dan
ujung saraf noradrenergik tetracycline.
sehingga berbahaya bila diberikan o erythromycin
bersama dengan ephedrine atau meningkatkan
tyramine, yang kerjanya rilis bioavailabilitas oral
noradrenaline. Hal ini juga dapat digoxin, dengan cara
terjadi pada makanan yang menurunkan flora usus
mengandung tyramine, terutama yang men-degradasi
yang di-fermentasi. digoxin.
Non-steroidal anti-inflammatory o makanan yang tinggi
drug, seperti ibuprofen atau kalsium dengan
indometacin, meng-inhibisi tetracycline akan
biosintesa prostaglandin, membentuk senyawa
termasuk renal vasodilator / kompleks yang tidak bisa
natriuretic prostaglandins (PGE2, diabsorpsi
PGI2). Bila diberikan pada pasien o zat besi dengan teh
yang minum obat untuk o colestyramine (bile acid-
hipertensi, dapat meningkatkan binding resin - untuk
tekanan darah. Bila diberikan terapi
pada pasien yang minum diuretik hypercholesterolaemia)
untuk payah jantung kronis, dapat mengikat warfarin dan
menyebabkan retensi air dan digoxin sehingga tidak
garam dan meningkatkan di-absorpsi.
dekompensasi cordis. Interaksi yang meningkatkan
dengan diuretik merupakan (metoclopramide) atau
interaksi farmakokinetik dan menurunkan (antimuskarinik
farmakodinamik, karena NSAID atropine, opiate) motilitas
dapat berkompetisi dengan asam gastrointestinal
lemah, termasuk diuretik, pada Senyawa dalam jus anggur dan
sekresi tubulus. obat yang meng-inhibisi P-
Histamine H1-receptor antagonis, glycoprotein transporter obat pada
seperti mepyramine, efek intestinal epithelium, dapat
sampingnya mengantuk. Efek ini meningkatkan absorpsi obat yang
bertambah berat bila diminum menjalani proses ini.
dengan alkohol, bisa Interaksi lain:
menyebabkan kecelakaan di jalan. penambahan adrenaline
(epinephrine) pada injeksi
anestesi lokal: menyebabkan
vasokonstriksi yang pergerakan yang disebut dengan
memperlambat absorpsi anestesi, choreoathetosis, gejalanya adalah
jadi memperpanjang efek involuntary writhing dan twisting
lokalnya. movements pada anak-anak.
Induksi enzim juga digunakan untuk ritonavir, dan sulfonamide. Efek ini
terapi bayi prematur, yaitu diberikan penting pada terapi pasien infeksi human
phenobarbital untuk menginduksi immunodeficiency virus (HIV) yang
glucuronyltransferase, sehingga diberi 3-4 obat, karena beberapa protease
meningkatkan konjugasi bilirubin dan inhibitor merupakan inhibitor poten enzim
menurunkan risiko kernicterus. P450. Contoh lainnya adalah interaksi
antara antihistamine non-sedasi
terfenadine dan antifungi imidazole
Inhibisi enzim seperti ketoconazole dan obat lain yang
meng-inhibisi CYP3A subfamily enzim
Inhibisi enzim, terutama sistem P450, P450. Hal ini dapat menyebabkan
akan memperlambat metabolisme perpanjangan Q-T interval pada
sehingga meningkatkan efek obat lain electrocardiogram dan menyebabkan
yang dimetabolisme dengan enzim ventricular tachycardia pada pasien
tersebut. Antara lain: cimetidine, tertentu. Jus anggur menurunkan
disulfiram, erythromycin, metabolisme terfenadine dan obat lainnya,
furanocoumarins (pada jus anggur), termasuk ciclosporin dan beberapa
ketoconazole, propoxyphene, quinidine, calcium channel antagonist.
Tabel 3. Obat inhibisi enzim metabolisme
Yang lebih rumit lagi, beberapa inhibitor meng-inhibisi metabolisme active (S)-
metabolisme obat mempengaruhi dan less active (R)-isomer warfarin,
metabolisme stereoisomer yang berbeda seperti pada Table. 4.
secara selektif. Misalnya, obat yang
Perubahan aliran dan pH urine toksisitas pada pasien yang diberi lithium
carbonate untuk mood disorder. Efek pH
Diuretik meningkatkan ekskresi urin obat urin pada ekskresi asam lemah dan basa
lain, tetapi hal ini secara klinis tidak lemah digunakan untuk terapi keracunan.
bermakna. Sebaliknya diuretik loop dan
thiazide secara tidak langsung
meningkatkan reabsorpsi proximal tubular
lithium (hal yang sama juga terjadi pada
Na+) dan hal ini dapat menyebabkan
INTERAKSI OBAT HERBAL keamanan atau efikasinya. Obat herbal
DENGAN OBAT dapat meningkatkan efek anticoagulant
atau antiplatelet, antara lain: anise, arnica,
Kini makin banyak orang menggunakan capsicum, celery, chamomile, clove,
obat herbal, sehingga juga terjadi feverfew, garlic, ginger, horseradish,
peningkatan interaksi obat. Lihat Table 6. meadowsweet, onion, passion flower,
Obat herbal kini makin gencar turmeric, dan wild lettuce.
promosinya, tanpa mengindahkan