Anda di halaman 1dari 3

Keuntungan skema kerjasama pemerintah swasta:

Biaya proyek menjadi lebih rendah karena terdapat pembagian pembiayaan antara pihak
pemerintah dan swasta
Terdapat pembagian risiko. Semakin besar proyek dan anggarannya maka risiko yang
dihasilkan akan semakin tinggi. Dengan menggunakan skema kerjasama pemerintah
swasta maka terjadi pembagian risiko antara pemerintah dan swasta
Terjadi transfer kemampuan dan pengetahuan antara pemerintah dan swasta sehingga
menghasilkan infrastruktur dengan kualitas yang baik
Seringkali pihak swasta mempunyai kapasitas kontruksi, buruh, sumber daya, dan pakar
yang lebih baik sehingga proyek infrastruktur tertangani dengan baik
Harga yang kompetitif karena harga dari pelayanan publik menjadi acuan utama.

Kerugian skema kerjasama pemerintah swasta:

Proyek yang dibangun dengan skema kerjasama pemerintah swasta adalah proyek
spesifik yang membutuhkan biaya besar dan berjangka panjang sehingga menghasilkan
kontrak dan negosiasi yang rumit.
Terdapat risiko dalam perjalanan pembangunan dan pengoperasian proyek, pihak swasta
mengalami kerugian dan bangkrut atau mendapatkan keuntungan lebih besar. Hal ini
menjadi permalahan bagi pemerintah
Masa konsesi yang panjang sehingga proses balik modal baru akan dicapai setelah proyek
berjalan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan keraguan pihak swasta
untuk berinvestasi
RESIKO YANG DIHADAPI
Berbagai resiko yang dihadapi dalam proyek KPS4), mulai dari pasar, yang dihadapi, besarnya
permintaan yang sering-sering melenceng dari rencana yang pernah dibuat, pengoperasian
infrastruktur, biaya konstruksi yang membengkak, peraturan perundangan yang berlaku, seperti
ditunjukkan dalam gambar berikut:

Secara lebih rinci resiko yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur baik dari sisi
pemerintah maupun swasta meliputi:

1. Pemerintah
Resiko yang terkait dengan pemerintahan antara lain meliputi perubahan pemerintah karena
berbagai alasan seperti yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 dimana terjadi perubahan
pemerintah yang banyak membuat perubahan terhadap perjanjian kerjasama KPS yang dilakukan
selama peiode Orde Baru yang dilakukan secara tidak kompetitip dan tranparan; perubahan
rencana jangka panjang ataupun masterplan yang merugikan KPS, seperti rencana pembangunan
jembatan Sumatera Jawa yang merubah prospek dari pembangunan pelabuhan penyeberangan
lintasan Ketapang Margagiri sebagai alternatip pelabuhan penyeberangan pada lintasan Merak
Bakauheni
2. Peraturan perundangan
Perubahan peraturan perundangan yang berkaitan dengan penerapan KPS baik yang sifatnya
menguntungkan maupun yang merugikan perjanjian kerjasama dapat saja terjadi, dasar yang
selama ini digunakan adalah Perpres No 67/2005 tetang Kerja Sama Pemerintah dan Swasta
yang masih banyak memiliki kelemahan.
3. Pasar
Pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, pada pasar yang monopolistic resiko pasar akan lebih
kecil, dan akan menjadi masalah bagi investor bila dibuka persaingan bebas, apalagi pada pasar
yang telah mengalami kejenuhan.
4. Permintaan
Besarnya permintaan biasanya diperoleh dari perkiraan besarnya permintaan melalui suatu
proses modeling, semakin kompleks model yang digunakan dalam hal ini semakin banyak
variable yang digunakan semakin aik hasil perkiraan demand sepanjang data yang digunakan
akurat. Faktor yang juga berpengaruh adalah kestabilan ekonomi Negara bahkan ekonomi dunia
seperti yang dialami tahun 2008 2009 sangat mempengaruhi besarnya pasar;
5. Kontrak
Kecermatan membuat perjajian kerjasama, diantaranya yang penting diperhatikan adalah fairness
dari perjanjian kerjasama tersebut. Oleh karena itu perlu ada proses penetapan mitra melalui
tender yang transparent dan kompetitip untuk mengurangi ketidaadilan dalam KPS. Kesalahan
dalam pembagian benefit yang diperoleh dari KPS mengakibatkan kerugian disatu pihak dan
keuntungan yang tidak wajar dipihak lainnya.
6. Konstruksi
Resiko yang dihadapi dalam konstruksi berkaitan dengan waktu yang lebih lama dari
rencana: biaya yang melambung dari rencana; perubahan desain selama konstruksi akibat
desain yang kurang cermat. Kekurangan data dukung dalam desain dapat mengakibatkan
pelencengan/membengkaknya biaya proyek dan atau memolorkan waktu konstruksi yang pada
gilirannya akan menghambat reencana pembukaan fasilitas infrastruktur. Salah satu factor yang
mengganggu dalam KPS infrastruktur adalah pembebasan tanah.
7. Operasi
Terjadi nya mismanagement dapat mempengaruhi operasi , atau biaya operasi yang melebihi
rencana ataupun berbagai permasalahan operasi yang timbul selama menoperasikan proyek
infrastruktur

Dari resiko5) yang disebutkan diatas ada yang berada diluar kendali proyek pembangunan
infrastruktur yang disebut sebagai external risk proyek KPS seperti peraturan perundangan,
kebijakan pemerintah, perubahan minat masyarakat, tetapi ada juga yang bisa dikendalikan oleh
KPS yang disebut sebagi internal risk seperti biaya konstruksi, desain yang komprehensip oleh
perencana terkemuka, formula tarip dan berbagai resiko lainnya.
Referensi:

1. Pi-Chu Chiu, Risk Management Strategy for Infrastructure Public-Private Partnership


Projects, Brown Bag Seminar, 26 April 2006
2. Share what you have, Pengertian Resiko Menurut Beberapa Ahli,
http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-resiko-menurut-beberapa-ahli.html
3. Diangkat dari tulisan Claire Donald mengenai An Introduction to Risk Management in
PPP Projects
4. Diangkat dari Risk Management in PPP Projects,
5. Amman Jordan, Managing Risk in PPP Projects through legal documentation,
www.acap.com, 2007

Anda mungkin juga menyukai