Anda di halaman 1dari 2

Tidak banyak yang dapat dikerjakan dalam dunia yang pemerintahnya mengatur segala: apa yang

terpikir, apa yang terbayang, apa yang dilakukan, bahkan apa yang tertulis di sejarah.

Pesan inilah yang agaknya ingin disampaikan George Orwell lewat 1984. Hal yang tentunya nampak
sebagai fiksi belaka di masa sekarang ini: ketika demokrasi, entah dalam bentuk sesungguhnya ataupun
turunan dari ide dasarnya, sudah menjadi titik tumpu banyak negara.

Bagaimanapun, di tahun buku ini terbit, 1949, kekuasaan totaliter dapat dikatakan sebagai teror yang
nyata, atau setidaknya diasumsikan demikian. Ketakutan yang lantas tergambarkan dalam distopia di
buku ini.

Relevansi buku ini untuk waktu sekarang, sebagaimana disampaikan Landung Simatupang - si
penerjemah dalam pengantarnya, bergantung pada pembaca. Yang paling sederhana tentunya adalah
menjadikannya sebagai pembanding masa sekarang (dan mungkin juga lantas mensyukurinya). Itu pun
kalau kau tidak menganggapnya suatu doublethink.

---

Cerita 1984 berpusat pada Winston Smith, seorang anggota partai kelas menengah. Tidak banyak yang
dapat diketahui tentangnya, kecuali bahwa ia bekerja untuk Departemen Catatan, Kementerian
Kebenaran. Secara umum 1984 memang cenderung untuk berpusat pada gambaran umum dan alur
cerita daripada detail tokoh ataupun keadaan, sehingga tentang Winston Smith, pun tokoh lainnya, tidak
tergambarkan jelas.

Bermula dari tugasnya menghasilkan dan menghapus kebenaran sesuai dengan kebutuhan partai,
Winston mulai mempertanyakan hal-hal yang tidak banyak orang tanyakan: "mengapa."

Terangkum dalam satu kata sederhana namun sulit untuk dituturkan, terutama di bawah spionase
konstan pemerintahan otoriter Sosing melalui telescreen yang tersebar di berbagai tempat. Hal ini
membuat dirinya hidup dalam dua pribadi berbeda: seorang pekerja partai yang terbilang andal dalam
bidangnya, serta seorang crimethinker yang terus menerus mempertanyakan kekuasaan absolut partai.

Banyak pertanyaan timbul dari buku ini, yang boleh dianggap merupakan kekurangan terbesar dari
penulis. Permulaan pemberontakan yang muncul dalam benak Winston, ataupun beberapa detail
lainnya yang mungkin terkesan sepele, dibiarkan menggantung tanpa penjelasan, sehingga buku ini lebih
terkesan sebagai sebuah esai daripada sebuah novel. Meskipun tetap berfokus pada latar pemerintahan
Sosing, beberapa informasi untungnya dipaparkan dalam sebuah buku fiksi karya Emmanuel Goldstein
yang ada dalam buku ini, sehingga harapan untuk dapat membaca Teori dan Praktik Kolektivisme
Oligarkis sepenuhnya menjadi salah satu angan setelah selesai membaca buku ini. Paling tidak,
penggambaran Newspeakbahasa fiksi yang dibentuk oleh pemerintah Sosing guna membatasi pikiran
rakyatyang terlampir dalam buku ini merupakan tambahan yang menarik.

Meskipun begitu, patut diakui bahwa penulis mampu memusatkan perhatian pembaca pada poin-poin
penting dalam alur cerita, walaupun kesan dangkal tetap sulit untuk dihilangkan. Penulis nampak terlalu
berkutat dalam distopia karangannya dan mengabaikan beberapa aspek yang sebenarnya mampu
mendongkrak cerita buku ini. Dengan mengabaikan beberapa bagian di mana kesan bertele-tele justru
muncul, penulis memberikan suatu bentuk kompensasi yang dapat diterima, meskipun masih belum
dapat memenuhi ekspektasi awal ketika mulai membaca buku ini.

Sebagai penggiat politik, buku ini merupakan bacaan yang menarik dalam memaparkan kehidupan
negara totaliter dengan kendali absolut yang justru bertujuan untuk mempertahankan kesenjangan
sosial dan rendahnya standar hidup masyarakatnya. Penggiat kebahasaan pun mungkin dapat menarik
satu atau dua hal melalui konstruksi Newspeak yang ada dalam buku ini. Tidak seperti novel yang
kebanyakan beredar pada saat ini, hal yang membuat buku ini menarik bukanlah kesedihan protagonis,
bahasa indah yang menggugah, ataupun akhir cerita yang mengubah keadaan menjadi seperti sedia
kala. Tidak, ini bukan novel yang seperti itu.

Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa buku ini tetap merupakan bacaan yang relevan dan layak untuk
dibaca serta direkomendasikan, tetapi tidak untuk kebanyakan orang.

Anda mungkin juga menyukai