Anda di halaman 1dari 57

Membangun Budaya K3L di

Lingkungan Perguruan Tinggi


Dr. Yogi Wibisono Budhi
Kepala UPT K3L Institut Teknologi Bandung
Dasar Hukum Pelaksanaan K3

ITB Unit K3L (Keamanan,


Permen/Kepmen Kesehatan, Keselamatan
(wajib) kerja, dan Lingkungan)

ITB, 29 November 2016


Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Peraturan Tentang K3

Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Pasal 2 terkait Tujuan dan Sasaran: Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan
suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Perguruan tinggi menjunjung komitmen yang tinggi secara terus-menerus dalam menjaga dan
menerapkan aspek K3 guna menciptakan lingkungan kerja yang aman, selamat, dan nyaman bagi
seluruh civitas akademika dan pemangku kepentingan dalam setiap kegiatan melalui penerapan
SMK3 yang terintegrasi.

ITB, 29 November 2016


Dasar Hukum Pelaksanaan K3

Tujuan Pelaksanaan K3

Menunjukkan komitmen Pimpinan dan civitas akademika terhadap


keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja di lingkungan kampus
Menyingkirkan atau mengurangi risko-risiko terhadap keamanan,
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan civitas akademika dan
tamu-tamu lain yang ada di lingkungan kampus
Menjamin semua aktivitas kerja dilakukan dengan aman.

ITB, 29 November 2016


Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Tanggung Jawab dan Komitmen Pimpinan

Tanggung jawab dalam menyediakan:


lingkungan kerja yang aman
sistem kerja yang aman
fasilitas untuk kesejahteraan civitas akademika
informasi, instruksi (e.g. SAFETY INDUCTION), pelatihan, dan bimbingan yang diperlukan
untuk menjamin semua civitas akademika aman dari luka dan risiko terhadap
kesehatannya.
Komitmen dalam:
memberikan konsultasi dan bekerjasama dengan civitas akademika dalam segala hal
yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja di lingkungan kerja
memperbaiki kinerja secara terus-menerus melalui manajemen keselamatan yang efektif.
Dasar Hukum Pelaksanaan K3
Tanggung jawab civitas akademika

Menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatannya sendiri, dan juga orang lain yang berada di
lingkungan kerjanya
Mematuhi setiap arahan seperti prosedur kerja yang aman dan menggunakan alat pelindung diri yang
disediakan oleh tempat kerja atau dirinya sendiri dengan maksud untuk mencegah luka terhadap diri
sendiri dan juga orang lain dan kerusakan peralatan serta lingkungan kerja.
Bertanggung jawab terhadap keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja diri sendiri dan orang lain
Tidak menyalahgunakan ataupun menentang segala sesuatu yang disediakan atau diarahkan untuk tujuan
keamanan, kesehatan, dan keamanan kerja
Melaporkan semua kecelakaan dan insiden pada saat bekerja sesegera mungkin, apapun bentuknya.
Melaporkan semua bahaya yang dilihat/diketahui ke pembimbing atau manajer keselamatan.

ITB, 29 November 2016


Dasar Hukum Pelaksanaan K3

Manfaat Penerapan SMK3

Menghindari kerugian jiwa, karya, dan material akibat kecelakaan kerja (copet,
jambret, begal).
Mengurangi jam kerja/belajar yang hilang akibat kecelakaan kerja (opname, rawat).
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat, dan produktif karena civitas
akademika merasa aman dalam berkarya.
Meningkatkan citra kampus.
Menciptakan hubungan yang harmonis.

ITB, 29 November 2016


MEMBANGUN BUDAYA K3
Membangun Budaya K3
Membangun budaya

Kebiasaan tidak disiplin dan tidak mematuhi


peraturan akan memerlukan energi aktivasi
yang besar untuk menuju tatanan yang lebih
aman dan sehat.
Perlu dibangun sebuah sistem yang mampu
mengembangkan budaya K3 dan
menerapkannya di lingkungan kerja.
Budaya dan Penegakan Peraturan
Kecerobohan - Kecelakaan
Korban Kesadaran
Membangun Budaya K3

Pendekatan dalam Membangun Budaya K3

Sebagai unit yang ditugaskan untuk memelihara


Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan (K3L):
K3L harus memperjuangkan nilai.
K3L harus membuka komunikasi.
K3L dan civitas akademika tidak membuat jarak.
Bekerja untuk sebuah perbaikan secara terus-menerus.
Aset Penting Perguruan Tinggi
Aset yang penting dan perlu dijaga

Manusia unggul sebagai


generasi penerus bangsa
Karya ilmiah (disertasi, tesis,
skripsi, artikel, paten)
Bangunan (laboratorium,
fasilitas riset, perpustakaan,
bengkel dll)
Membangun Budaya K3
Budaya keselamatan kerja
Membangun kebiasaan/perilaku secara terus menerus dan konsisten di dalam sebuah
wilayah yang memperhatikan aspek keselamatan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk
menjadikan setiap pelaku bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan kolega
kerjanya.

Siapa yang terlibat dan apa yang harus dilakukan?


Seluruh insan baik sebagai penghuni maupun tamu harus mengenali perilaku kerja tidak
aman melalui observasi, memahami peraturan, dan latihan.

ITB, 29 November 2016


Membangun Budaya K3

Penyebab Kecelakaan Kerja

Sekira 80-90% dari seluruh kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh unsafe
behavior dan sekira 10-20 % karena unsafe condition.
Perlu disadari bahwa sebagian besar kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku dan
tindakan tidak aman
walau sudah ada sistem manajemen keselamatan seperti prosedur kerja aman dan
work permit system (sistem ijin bekerja, KHUSUSNYA DI LUAR JAM KERJA)
Penyebab dari perilaku dan tindakan tidak aman ini adalah mind-set sebagian besar
orang tentang bahaya

ITB, 29 November 2016


Membangun Budaya K3
Contoh Perilaku Tidak Aman/Selamat

bekerja tanpa menghiraukan keselamatan


melakukan pekerjaan tanpa ijin
menyingkirkan peralatan keselamatan
operasi pekerjaan pada kondisi yang berbahaya/ekstrim
menggunakan peralatan tidak standar
bertindak kasar dan tidak perhitungan
kurang pengetahuan
cacat tubuh atau keadaan emosi yang terganggu
berjalan/menyeberang jalan tidak pada tempatnya.

ITB, 29 November 2016


Membangun Budaya K3
Peraturan yang Menyadarkan

Peraturan keselamatan kerja:


ditujukan untuk menjamin lingkungan kerja dan belajar yang aman dan nyaman, serta
terhindar dari kemungkinan petaka yang bersifat fatal terhadap diri sendiri, orang lain,
maupun fasilitas bersama.
Peraturan ini berlaku untuk melindungi:
Orang (civitas akademika dan tamu)
Wajib mematuhi peraturan yang berlaku
Sarana dan prasarana
Dilakukan atas dasar kesadaran/awareness (bukan rasa takut, not fear)

ITB, 29 November 2016


Membangun Budaya K3
Safety Communication

Membangun budaya safety dalam sebuah masyarakat:


Mendiskusikan aspek K3 di awal meeting
Mengunjungi setiap gedung dan berdiskusi dengan manajer gedung, wakil
karyawan, dan wakil mahasiswa
Mengunjungi himpunan dan unit
Mengunjungi kantin dan pusat usaha lain di kampus
Mengundang Dishub dan Polisi untuk menertiban lalu lintas di sekitar kampus
menjadikan kampus sebagai kawasan yang tertib (model)

ITB, 29 November 2016


Faktor Kepemimpinan dalam K3L

Responsible Awareness Commitment

Leadership
ITB, 29 November 2016
21
Membangun Sistem Keselamatan Kerja

Program

Membentuk
Membangun
organisasi
infrastruktur
pelaksana
Pencatatan SOP

Membangun sistem
regulasi, sosialisasi,
sanksi
Pengawasan Penerapan

ITB, 29 November 2016


MEMBENTUK ORGANISASI
Struktur Organisasi K3G
Wakil Rektor
K3L - SP
Koord Utama Koord Utama
K3 Gedung A K3 Gedung B

Koord Bid Koord Bid Koord Bid

Prodi Prodi 1 Prodi 2

Floor Captain & Floor Captain 1 Floor Captain 2


P3K & P3K & P3K

ITB, 29 November 2016


Struktur Organisasi K3
Kepala/Wakil
Sekretariat

Kabid
Kabid K3 Kepala Satpam
Keamanan

Kasi Bid K3 Kasi Kasi-kasi

Anggota Anggota Anggota

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem K3L

SOP Manajer Gedung K3L Prodi

SOP Manajer Gedung


Mengkoordinasi sistem keamanan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan di
wilayah prodi dan sekitarnya
Mengelola sarana dan prasarana yang berada di gedung tersebut
SOP K3L Prodi (termasuk F/S)
Mengelola sistem keamanan, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan di wilayah
prodi dan sekitarnya
Menjalankan program keselamatan dasar: safety induction, safety round, safety drill dll.

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem K3L
Dukungan Pimpinan dan Implementasi dalam Program Studi

Pimpinan fakultas/sekolah dan Kaprodi perlu mempunyai komitmen yang tinggi terhadap aspek
K3L
Memberdayakan/memberikan dukungan penuh ke K3G
Membangun sistem K3L
Rambu Keselamatan (Safety Sign)
Memasukkan dokumen keselamatan (JSA, Hazop, WI, MSDS dll.) dalam tugas akhir
Melengkapi piranti keselamatan (APAR, eye wash, exhaust, kotak P3K, Personal Protective
Equipment, Public Announcement, CCTV, emergency exit dll.)
Bekerja di lab di luar jam kerja WAJIB izin pembimbing, kepala lab, K3G data per program
studi K3L

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem K3L
Program K3L Prodi, Fakultas/Sekolah, Gedung

Membuat peraturan K3L secara lebih khusus


Memeriksa kondisi piranti keselamatan kerja secara rutin di lingkungan prodi
Program Pengenalan Keselamatan Kerja:
Pemberdayaan peran Kepala Lab dalam menjaga kondisi lab nya
Pemberdayaan Koordinator Program (Lab Pendidikan)
Safety round (inspeksi), termask inspeksi sarana (APAR, shower)
Safety drill/evakuasi (kebakaran, pemadaman api, gempa)
Safety induction
Pembekalan safety rescuer
ITB, 29 November 2016
Strategi Safety Induction
S1, tingkat 2 Keselamatan Kerja di Gedung Labtek X + WI, MSDS
Mematuhi peraturan keselamatan kerja

S1,tingkat 3 + Prosedur Operasi, MSDS // JSA


Mematahui peraturan keselamatan kerja
Menyusun prosedur operasi, MSDS

S1,tingkat 4 + JSA, Hazop/RA, PFD

S2 dan S3 + JSA, Hazop/RA, PFD


Mematahui peraturan keselamatan kerja
Menyusun prosedur operasi, MSDS, JSA, Hazop/RA, PFD
ITB, 29 November 2016
Membangun Sistem K3L
Program K3L Prodi, Fakultas/Sekolah, Gedung

Safety round atau safety inspection


Setiap alat percobaan harus terdaftar
Daftar nama alat, lokasi, status, pengguna (beri label REGISTERED untuk memudahkan pengecekan)
Inspeksi melibatkan dosen, karyawan, dan mahasiswa
Hasil inspeksi diumumkan secara terbuka
Formulir Kondisi Alat Percobaan
Formulir Alat Percobaan dan MSDS
Formulir Job Safety Analysis (JSA)
Formulir Working Instruction (WI)
Formulir Hazard and Operability (Hazop)

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem K3L
Program K3L Prodi, Fakultas/Sekolah, Gedung

Latihan keadaan darurat (safety drill)


Rutin setiap 6 bulan
Uji piranti darurat
Safety induction setiap awal semester (wajib untuk mahasiswa)
Melatih gugus P3K
Karyawan
Mahasiswa
Latihan menolong korban
Kesadaran pada keselamatan kerja
Laporkan temuan, foto, dll.

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem K3L
Logistik Sistem K3L

Dokumen safety, formulir, panduan dll.


MSDS, Hazop, JSA, WI
Safety sign (existing, renewing, proposing)
Akses per laboratorium (finger print system)
Pengembangan sarana CCTV dan
Pemadam kebakaran (Mobil Damkar, APAR, Hydrant)
Telepon penting (telpon internal, K3G, K3L, Klinik, Polisi terdekat) dan HT

ITB, 29 November 2016


MEMBANGUN SISTEM REGULASI
Membangun Sistem Regulasi
Sistem Regulasi

Patuhi peraturan keselamatan kerja


Berada di gedung
Bekerja di laboratorium
Berupa buku panduan keselamatan kerja
K3L
Program Studi, Laboratorium
Buku Panduan Keselamatan
Dokumen keselamatan kerja:
MSDS
Prosedur Operasi Alat
Job Safety Analysis
Hazard and Operability

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem Regulasi
Jam Kerja

Jam Kerja/Kuliah
07.00 18.00 WIB
Jam Beraktivitas
06.00 23.00 WIB
Hari Kerja
Senin Jumat
Hari Libur
Sabtu, Minggu, dan Libur resmi

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem Regulasi
Jam Kerja

Jam Kerja/Kuliah
07.00 18.00 WIB
Jam Beraktivitas
06.00 23.00 WIB
Hari Kerja
Senin Jumat
Hari Libur
Sabtu, Minggu, dan Libur resmi

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem Regulasi

Peraturan Ringkas dan SOP Darurat

Berisi peraturan keselamatan kerja yang


bersifat utama dan lebih ringkas.
Ditempel di pintu lab
Untuk civitas dan tamu
Tamu wajib mentaati peraturan
keselamatan kerja.
SOP
Kebencanaan/Darurat

ITB, 29 November 2016


Membangun Sistem Regulasi
Contoh SOP Keadaan Darurat

ITB, 29 November 2016


Contoh Dokumen Keselamatan Kerja
Contractor Safety Management System
Pihak luar yang akan
bekerja harus
berdasarkan kontrak
Setiap pekerja harus
terdata
Kondisi sehat dan jasmani
rohani
Mengikuti safety induction
Mengenakan APD yang
sesuai
MEMBANGUN INFRASTRUKTUR
Membangun Sistem Infrastruktur
Daftar Infrastruktur

Rambu Keselamatan (Safety Sign)


Piranti Keselamatan
APAR
Hydrant
Eye wash
Exhaust
Kotak P3K
PPE
Public Announcement
Emergency exit

ITB, 29 November 2016


42
Mobil Pemadam Kebakaran dan Patroli ITB

ITB, 29 November 2016


43
Mobil Ambulance dan Jenazah ITB

ITB, 29 November 2016


Fire Drill Satpam

ITB, 29 November 2016


Fire Drill Civitas Akademika

ITB, 29 November 2016


Kit Piranti Keselamatan Kerja
Safety shower
First aid
Phone
Fire extinguisher
Eyewash
Fire blanket

ITB, 29 November 2016


47

Tempat Berkumpul (Assembly Point)

Anda harus tahu di mana lokasi Tempat Berkumpul yang ditentukan


48
Contoh Denah Lantai Gedung dan
Petunjuk Rute Evakuasi
BARAT

TIMUR
Tekanan udara di laboratorium lebih ren
dah daripada ruang dosen dan lorong

ITB, 29 November 2016


49

Yang Digunakan Orang Scr. Umum


Jaslab
Goggles
Glove
Earplug
Helmet
Masker
Sepatu
Public Announcement
Ketentuan Public Announcement

Public Announcement perlu dibangun


Kenali tingkat kebisingan di lokasi atau
lingkungan kerja
Public anncouncement harus mempunyai
tingkat kebisingan setidaknya 10 dB di
atas tingkat kebisingan lokasi tsb.
Skrip petugas perlu disiapkan untuk
berbagai kondisi
Petugas perlu dilatih untuk menghadapi
keadaan tanggap darurat

ITB, 29 November 2016


Identifikasi Kebutuhan Piranti K3

ITB, 29 November 2016


KAJIAN KESELAMATAN KERJA
Contoh Hasil Simulasi Dispersi

Safety Officer harus tahu:


- Lokasi sumber bahaya
- Jenis dan potensi sumber
- Musim (arah dan kecepatan angin)

ITB, 29 November 2016


54

Kejadian Dinamik Plume, Puff, Ekskalasi-Stop

Dinamika dispersi dan ekskalasi, hingga sumber berhenti melepaskan bahan ke lingkungan
55
Onshore LPG unit production (Flacs Simulation)
56
Tugas
Identifikasi Bahaya dan Analisis Percobaan Distilasi
Informasi/data penting:
Jenis bahan
Sifat fisik/kimia bahan
Aliran air pendingin
Arah angin
Burner
Sambungan

Review SOP
Angin
Working Instruction
JSA
MSDS
HAZOP
HAZID
Catatan Penutup
Perguruan tinggi adalah institusi yang mencetak manusia unggul (S1, S2,
S3) yang perlu menyadari untuk menjaga aset-aset penting yang
dimilikinya.

Diperlukan langkah-langkah pencegahan yang dibangun secara sistematik


dan komprehensif

Membangun budaya keselamatan kerja


Membangun sistem keselamatan kerja
Menerapkan secara terus-menerus dengan dukungan pimpinan dan civitas akademika

ITB, 29 November 2016

Anda mungkin juga menyukai