Mazarina Devi
Abstrak: Sindrom pramenstruasi merupakan masalah fisik dan psikis yang timbul
710 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Kebiasaan
makan juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan kejadian
sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah crosssectional
dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah
Kejuruan Widuri, Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung pada bulan JuniAgustus
2007. Subjek penelitian penelitian adalah remaja putri yang berusia 1519 tahun yang
sudah mendapatkan menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang
mengalami sindrom pramenstruasi mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami sindrom pramenstruasi.
Mazarina Devi adalah Dosen Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Kampus Jl. Semarang 5 Malang-65145.
197
198 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208
dengan mood (Mommies, 2005). Karbo- kan konsumsi rendah lemak pangan
hidrat dapat meringankan gejala sindrom hewani dapat mencegah terjadinya sin-
pramenstruasi karena karbohidrat ber- drom pramenstruasi. Wanita yang me-
peran dalam meningkatkan gula darah. ngeluarkan darah cukup banyak ketika
Ketika tingkat gula darah turun, tubuh menstruasi, membutuhkan konsumsi da-
mengeluarkan adrenalin yang menghen- ging untuk mempertahankan level besi.
tikan efektifitas hormon progesteron yang Wanita yang mengkonsumsi makanan
membantu penyembuhan gula darah rendah kandungan, mineral besi, kalsium,
(Mommies, 2005). Mengurangi konsumsi dan magnesium memiliki resiko terkena
makanan bergaram dapat menurunkan sindrom pramenstruasi lebih tinggi di-
keluhan sindrom pramenstruasi karena bandingkan wanita yang mengkonsumsi
garam dapat menyebabkan penahanan air makanan yang cukup mengandung mi-
(retensi) dan pembengkakan pada perut. neral besi, kalsium dan magnesium.
Usaha dengan mengurangi asupan garam Mineral besi, kalsium dan magnesium
maka rasa kembung dan sakit saat men- banyak terdapat pada bahan pangan sum-
jelang menstruasi dapat berkurang (Simon, ber hewani. Dari sebuah studi diketahui
2003). bahwa wanita yang rutin menambah
Memperbanyak makan makanan yang suplemen kalsium (1000 mg/hari) atau
berserat seperti sayur sayuran dan buah magnesium (250mg/hari) pada pola ma-
buahan dapat mengurangi keluhan sin- kannya, lebih kecil beresiko mengalami
drom pramenstruasi seperti sakit kepala PMS (London, 1991).
dan nyeri perut (Simon, 2003). Sayur- Minum air minimal 8 gelas sehari
sayuran dan buah buahan selain mengan- untuk membantu pengangkutan vitamin
dung serat kasar, juga banyak mengan- dan mineral ke seluruh bagian tubuh dan
dung vitamin dan mineral yang dapat me- memproduksi enzim pencernaan yang
nurunkan keluhan sindrom pramenstruasi. membantu proses tubuh. Minum dengan
Hasil penelitian di Jepang menunjukkan jumlah yang cukup dapat mengurangi
bahwa konsumsi makanan mengandung pembengkakan, retensi air, dan gejala
rendah serat ditemukan hubungan yang sindrom pramenstruasi lainnya (Simon,
nyata dengan keluhan nyeri perut 2003).
(Nagata, 2005). Studi pada wanita pen- Tujuan utama dari penelitian ini ada-
derita sindrom pramenstruasi di Denmark lah untuk mengetahui hubungan kebiasa-
yang dilakukan Deutch (1995), menyata- an makan dengan kejadian sindrom pra-
kan bahwa sayur-sayuran, buah-buahan menstruasi pada remaja putri. Penelitian
dan kacang-kacangan mengandung rendah ini membandingkan kebiasaan makan re-
lemak tetapi banyak mengandung asam maja putri yang mengalami sindrom pra-
lemak omega-3 yang relatif cukup besar. menstruasi dengan kebiasaan makan re-
Asam lemak omega-3 dapat menurunkan maja putri yang tidak mengalami sindrom
rasa sakit yang ditimbulkan saat men- pramentruasi.
jelang menstruasi.
Mengkonsumsi makanan rendah le- METODE
mak dapat menurunkan keluhan nyeri Disain penelitian ini adalah crosssec-
perut dan pembengkakkan pada penderita tional dengan menggunakan metode
sindrom pramenstruasi (Simon, 2003). survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah
Menurut London et al. (1987), konsumsi Menengah Kejuruan Widuri, Jakarta
rendah lemak dapat mencegah terjadinya Selatan. Penelitian ini berlangsung pada
sindrom pramenstruasi. Sependapat de- bulan JuniAgustus 2007. Subjek pene-
ngan Mayo (1997), yang merekomendasi- litian penelitian adalah remaja putri yang
200 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208
berusia 1519 tahun yang sudah men- yang tidak mengalami sindrom pra-
dapatkan menstruasi. menstruasi.
Data yang dikumpulkan berupa data
primer yang terdiri dari karakteristik usia, HASIL
tinggi badan, berat badan, indeks massa Karakteristik Subjek penelitian
tubuh, usia pertama mendapatkan mens-
truasi (menarke), siklus menstruasi, ki- Subjek penelitian dalam penelitian ini
saran menstruasi, gejala sindrom pra- adalah siswa SMK Widuri kelas 1 dan
menstruasi yang dialami dan status gizi. kelas 2. Rerata subjek penelitian me-
Data tersebut diperoleh melalui wawan- miliki usia 16,31 tahun dengan tinggi
cara dengan menggunakan kuesioner. badan rerata 158,55 cm. Berat badan
Data kualitas makan yang meliputi ke- rerata subjek penelitian adalah 48,40 kg.
biasaan makan, asupan energi, asupan Indeks massa tubuh subjek penelitian
karbohidrat, asupan vitamin A, vitamin rerata adalah 19,24, sedangkan usia per-
C, dan asupan zat besi diperoleh dengan tama mendapatkan mentruasi adalah
cara melakukan food recall selama satu 12.83 tahun (Tabel 1)
hari. Pengolahan data dilakukan secara
bertahap mulai dari data terkumpul di Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
lapangan sampai siap untuk dianalisis. Variabel Mean (SD)
Terhadap data dari hasil pengumpulan di Usia 16,31 + 0,915
lapangan dilakukan pengeditan (editing), Tinggi Badan (cm) 158,55 + 4,51
pengkodean (coding) dan pemasukan Berat Badan (kg) 48,40 + 7,52
data ke dalam komputer (entry data). Indeks Massa Tubuh 19,24 + 2,79
Data karakteristik diukur dengan Usia pertama Menstruasi 12,83 + 1,01
menggunakan ukuran rerata, standard
deviasi, serta dikategorikan yang ke- Berdasarkan hasil pengumpulan data
mudian diukur persentasenya. Data kon- sebanyak 75 orang siswa SMK, diperoleh
sumsi makan dari food recall direkap sebesar 45% (34 siswa) yang mengalami
untuk diindentifikasi jenis jenis makanan sindrom pramentruasi dengan kriteria
yang dikonsumsi dan ukurannya. Data yang telah ditentukan dan sebesar 54,67%
konsumsi makan yang telah diperoleh (41 siswa) tidak mengalami gejala sin-
kemudian dikonversi ke dalam zat gizi drom pramenstruasi. Sebesar 88.24%
menggunakan DKBM tahun 2001. Untuk subjek penelitian yang mengalami sin-
menghitung kecukupan energi dan zat gizi drom pramenstruasi berusia 17 tahun.
kelompok remaja menggunakan Angka Subjek penelitian yang mengalami sin-
Kecukupan Gizi (WNPG, 2004). Data droma pramentruasi, sebesar 19% me-
kebiasaan makan direkap berdasarkan miliki berat badan antara 45 kg sampai
jenis-jenis makanan yang sering dikon- dengan 54 kg.
sumsi selama satu minggu. Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi
Data yang telah diperoleh kemudian badan subjek penelitian tertinggi berada
dianalisis untuk melihat hubungan ke- pada kelompok 150159 cm, merupakan
biasaan makan terhadap gejala sindrom persentase terbesar subjek penelitian yang
pramenstruasi pada remaja putri dengan mengalami sindrom pramenstruasi yaitu
uji korelasi. Uji t digunakan untuk mem- sebesar 61.77%.
bandingkan signifikansi peubah para- Subjek penelitian yang mengalami sin-
metrik antara kelompok yang mengalami drom pramenstruasi, sebesar 55.88% me-
sindrom pramenstruasi dan kelompok miliki indeks massa tubuh antara 18.525
yaitu dengan status gizi normal. Sebesar
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 201
Tabel 3. Sebaran Subjek Penelitian Ber- (makanan pokok, jajanan, minuman dan
dasarkan Siklus Menstruasi, Kisaran suplemen), frekuensi dan jumlah kon-
Menstruasi, dan Waktu Siklus Menstruasi sumsi dari setiap jenis makanan dalam
Ya Tidak ukuran rumah tangga (URT).
Variabel n = 34 n = 41
n % n % Tabel 4. Sebaran Subjek Penelitian Ber-
Siklus dasarkan Jenis Gejala Sindrom Pramens-
menstruasi truasi yang Dialami
Teratur 20 58,82 23 56,10
Jenis Gejala Sindrom
Tidak teratur 14 41,18 18 43,90 n %
Pramenstruasi
Kisaran Perut kembung 19 46,3
Menstruasi Payudara terasa nyeri 29 70,7
3- 5 hari 10 29,41 13 31,71 Pusing 17 41,5
6- 7 hari 19 55,88 24 58,54 Sakit kepala 16 39,0
8-10 hari 5 14,71 4 9,75 Daerah panggul terasa berat 31 75,6
dan tertekan
Waktu siklus Kelelahan yang luar biasa 29 70,7
menstruasi Kelainan kulit 27 65,9
< 21 hari 2 5,88 5 12,20 Nyeri perut bagian bawah 36 87,8
21 35 hari 25 73,53 32 78,05 Emosional 39 95,1
> 35 hari 7 20,59 4 9,75 Cemas 17 41,5
Mudah tersinggung 38 92,7
Tabel 5. Sebaran Subjek Penelitian Me- 44,12% subjek penelitian yang meng-
nurut Frekuensi Makan Lengkap konsumsi sayur hampir tiap hari pada
Tidak Mengalami Mengalami kelompok yang yang mengalami sindrom
Energi Sindrom Sindrom pramenstruasi, sedangkan kelompok yang
Pramenstruasi Pramenstruasi tidak mengalami sindrom pramenstruasi
(n) (%) sebesar 68,29%. Buah-buahan hanya
(n) (%)
sebesar 41,18% subjek penelitian yang
1 kali 34 82,9 30 88,2
mengkonsumsi buah buahan lebih dari 5
2 kali 7 17,1 4 11,8
hari per minggu untuk kelompok yang
3 kali - - - -
mengalami sindrom pramenstruai dan
sebesar 90,24% pada kelompok yang
mengkonsumsi makanan jajanan seperti tidak mengalami sindrom pramenstruasi.
pisang goreng, brownies, mie instant. Makanan yang hampir tiap hari di-
atau nasi goreng. Siang hari, kadang- konsumsi baik pada kelompok yang tidak
kadang subjek penelitian mengkonsumsi mengalami sindrom pramenstruasi mau-
makan di sekolah dengan membeli ma- pun pada kelompok yang mengalami sin-
kanan yang ada di sekitar lokasi sekolah drom pramenstruasi adalah mie instant.
mereka. Mie bakso adalah makanan yang Pada kelompok yang tidak mengalami
paling sering dikonsumsi mereka, baik sindrom pramenstruasi sebesar 92,68%,
kelompok yang mengalami sindrom pra- sedangkan pada kelompok yang meng-
menstruasi (83,3%) maupun pada ke- alami sindrom pramenstruasi adalah se-
lompok yang tidak mengalami sindrom besar 94,12%. Pada umumnya, mie ins-
pramenstruasi (81,8%). Mie bakso mereka tant dikonsumsi pada pagi hari, baik
konsumsi pada umumnya sebagai makan sebagai makanan pokok maupun sebagai
siang pengganti nasi. teman makan nasi atau lauk.
Lauk nabati seperti tahu dan tempe
adalah jenis makanan yang sebagian besar Tabel 6. Sebaran Jenis Makanan yang
dikonsumsi subjek penelitian. Hampir Dikonsumsi Lebih dari 5 Hari per Minggu
setiap hari, baik pada kelompok yang
Tidak
mengalami sindrom pramenstruasi mau- Mengalami
Mengalami
pun pada kelompok yang tidak meng- Jenis Sindrom
Sindrom
Jajanan Pramenstruasi
alami sindrom pramenstruasi (Tabel 6). pramenstruas
(n = 34)
Frekuensi lauk nabati lebih banyak i (n = 41)
dikonsumsi dibandingkan dengan lauk Mie instant 38(92,68%) 32(94,12%)
hewani oleh subjek penelitian, baik pada Hewani 13(31,70%) 9(26,47%)
kelompok yang tidak mengalami sindrom Nabati 40(97,56%) 33(97,06%)
Sayur-mayur 28(68,29%) 15(44,12%)
pramenstruasi maupun yang mengalami
Buah-buahan 37(90,24%) 14(41,18%)
sindrom pramenstruasi. Konsumsi lauk
pauk hewani sangat rendah baik pada
Makanan jajanan adalah makanan
kelompok tidak mengalami sindrom pra-
yang dikonsumsi sampel selain makanan
menstruasi maupun yang mengalami
lengkap (Tabel 7). Mie bakso adalah
sindrom pramenstruasi. Hanya 31,70%
makanan jajanan yang disukai sampel
subjek penelitian yang mengkonsumsi
baik pada kelompok yang tidak meng-
lauk hewani lebih dari 5 kali per minggu
alami sindrom pramenstruasi maupun
pada kelompok yang tidak mengalami
pada kelompok yang mengalami sindrom
sindrom pramenstruasi, sedangkan pada
pramenstruasi. Sebesar 92,68% sampel
kelompok yang mengalami sindrom pra-
yang mengkonsumsi bakso sebagai ma-
menstruasi sebesar 26,47%. Terhadap
kanan jajanan yang disukai pada kelom-
konsumsi sayur-mayur hanya sebesar
204 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208
pok yang tidak mengalami sindrom pra- Peningkatan gula darah dapat disebabkan
menstruasi dan sebesar 91,18% pada ke- oleh defisiensi magnesium. Magnesium
lompok yang mengalami sindrom pra- berperan dalam metabolisme karbohidrat
menstruasi Makanan ringan atau snack yaitu memecah gula dengan cara me-
jarang dikonsumsi mereka, kalau pun ada rubah glukosa menjadi dua asam pyruvat
persentasenya sangat kecil. Makanan (Linder, 1992). Bila asupan magnesium
ringan yang sering mereka konsumsi ada- rendah maka produksi serotonin menurun
lah wafer dan bolu (brownies). Makanan karena magnesium digunakan dalam pro-
ringan mereka beli di sekitar tempat ses glikolisis padahal magnesium ber-
tinggal mereka. Pada umumnya mereka peran juga dalam produksi serotonin
mengkonsumsi makanan ringan di sore (Apriadji, 2008).
hari sambil minum teh.
Tabel 8. Kesukaan Subjek Penelitian ter-
Tabel 7. Sebaran Makanan Jajanan yang hadap Konsumsi Makanan Rasa Manis
Disukai Subjek Penelitian dan Rasa Asin
Tidak Meng- Mengalami Tidak mengalami Mengalami
alami Sindrom Sindrom Rasa Sindrom Sindrom
Jenis jajanan
Pramenstruasi Pramenstruasi makanan Pramenstruasi Pramenstruasi
(41) (34) (41) (34)
Mie bakso/ Mie Makanan
ayam 38(92,68%) 31(91,18%) Manis
Siomay 20(48,78%) 17(50,00%) Ya 30 (73,17%) 26 (74,3%)
Gorengan 21(51,21%) 15(44,12%) Tidak 11 (26,83%) 8 (25,7%)
Wafer 21(51,21%) 15(44,12%) Makanan
Bolu 18(43,90%) 15(44,12%) Asin
Ya 6 (14,63%) 9 (22,9%)
Tidak 35 (85,37%) 25 (77,1%)
Kesukaan Rasa Makanan
Kesukaan mengkonsumsi rasa ma-
kanan manis dan asin memiliki hubungan Pada rasa makanan asin, persentase
terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. subjek penelitian yang menyukai makan-
Menurut Smith (2006), rasa makanan an rasa asin lebih rendah daripada rasa
manis dan rasa makanan asin memberi manis. Persentase subjek penelitian yang
pengaruh terhadap peningkatan keluhan menyukai makanan asin pada kelompok
sindrom pramenstruasi. Subjek penelitian perlakuan kapsul serbuk daun torbangun
umumnya menyukai makanan manis, dan herbal komersil sama yakni sebesar
yaitu sebesar 74%. Subjek penelitian 33,3%. Pada kelompok kontrol tidak ada
yang menyukai konsumsi makanan manis seorang subjek penelitian yang menyukai
terbesar pada kelompok kapsul serbuk rasa asin.
daun torbangun dan terendah pada ke- Menurut Baziad (2005), penderita
lompok herbal komersil yakni sebesar sindrom pramenstruasi sebaiknya meng-
66,7 % subjek penelitian yang menyukai hindari makanan dengan konsentrasi ga-
makanan rasa manis, sedangkan pada ram tinggi. Pembatasan makanan berkon-
kontrol sebesar 72% subjek penelitian sentrasi garam tinggi ditujukan untuk
yang menyukai makanan rasa manis mengatasi retensi cairan atau pembeng-
(Tabel 8). kakan.
Konsumsi makanan tinggi gula dapat
meningkatkan gejala keluhan sindrom Asupan Energi
pramenstruasi, karena konsumsi makanan Asupan energi dinilai dari pencatatan
tinggi gula dapat menaikkan gula darah. konsumsi pangan dengan cara food recall
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 205
yang dilakukan selama satu hari. Rerata mengalami sindrom pramenstruasi se-
total asupan energi dihitung dari konsumsi besar 144,7 gram per hari dan kelompok
pangan harian. Asupan energi rerata yang tidak mengalami sindrom pra-
subjek penelitian masih dibawah angka menstruasi sebesar 150,6 gram per hari.
kecukupan energi yang dianjurkan per Rerata tingkat kecukupan karbohidrat
hari. Angka kecukupan energi yang di- subjek penelitian berada di atas angka
anjurkan pada remaja putri usia 1518 kecukupan karbohidrat yaitu di atas 70%.
tahun adalah sebesar 2200 kkal per hari. Berdasarkan hasil uji t memperlihatkan
Asupan energi per hari pada kelompok ada perbedaan yang nyata (p < 0,05) ting-
mengalami sindrom sebesar 1280,1 kkal kat kecukupan karbohidrat antara kelom-
per hari, sedangkan pada kelompok yang pok yang mengalami sindrom pramens-
tidak mengalami sindrom pramenstruasi truasi dan kelompok yang tidak meng-
1814,7 kkal per hari. Rerata tingkat ke- alami sindrom pramenstruasi (Tabel 9).
cukupan energi subjek penelitian di bawah Studi yang dilakukan oleh Wurtman
angka kecukupan gizi yang dianjurkan et al (1994), menyatakan bahwa konsumsi
(Depkes, 1996). Studi yang dilakukan makanan tinggi kabohidrat seperti ma-
oleh Webb (1986), menjelaskan bahwa kanan dengan rasa yang sangat manis
perubahan aktifitas selama siklus mens- selama fase luteal dapat meningkatkan
truasi, menyebabkan meningkatnya pe- keluhan emosi, depresi, dan kelelahan
ngeluaran energi pada fase luteal sebagai pada penderita sindrom pramenstruasi.
akibat dari perubahan hormon. Gong et al Hal tersebut dapat dilihat bahwa sebesar
(1989), berpendapat bahwa meningkat- 75,6% subjek penelitan yang mengalami
nya asupan energi yang signifikan selama sindrom pramenstruasi menyukai rasa
fase luteal disebabkan respon dari me- manis. Mayo (1997), menyarankan meng-
ningkatnya metabolisme hormon pada konsumsi karbohidrat kompleks termasuk
fase ini. Berdasarkan hasil uji t tidak biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan
memperlihatkan perbedaan yang nyata buah-buahan untuk mencegah kejadian
(p > 0,05) (Tabel 9). sindrom pramenstruasi. Beberapa studi
dikemukakan bahwa kelebihan konsen-
Tabel 9. Rerata Persentase Tingkat Kecu- trasi estrogen dapat dikurangi dengan
kupan Karbohidrat Berdasarkan Kelompok mengkonsumsi makanan kaya serat ma-
%AKG PMS Tidak PMS P kanan dengan diimbangi asupan magne-
Energi 46,92 51,82 0,342 sium, magnesium dan kalsium berperan
Karbohidrat 118,65 166,43 0,562* dalam sekresi estrogen (Apriadji, 2008).
Protein 67,18 73,14 0,774 Karbohidrat diyakini dapat membantu
penurunan keluhan sindrom pramens-
Asupan Karbohidrat truasi karena karbohidrat berperan dalam
Asupan karbohidrat dinilai dari pen- meningkatkan gula darah. Konsentrasi
catatan konsumsi pangan. Rerata total gula darah yang rendah dapat meng-
asupan karbohidrat dihitung dari kon- akibatkan tubuh mengeluarkan adrenalin.
sumsi pangan harian. Asupan karbohidrat Menurut Mommies (2005), adrenalin akan
rerata subjek penelitian sudah di atas menghentikan efektifitas progesteron yang
angka kecukupan karbohidrat yang di- berperan dalam penurunan keluhan sin-
anjurkan per hari. Angka kecukupan drom pramenstruasi. Progesteron ber-
karbohidrat yang dianjurkan pada orang fungsi menekan aktivitas kerja hormon
dewasa dan anak anak adalah sebesar estrogen.
adalah sebesar 130 gram per hari. Asupan
karbohidrat per hari pada kelompok yang
206 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208
Mazarina Devi adalah Dosen Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Kampus Jl. Semarang 5 Malang-65145.
198