Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO.

2, SEPTEMBER 2009: 197208

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN


SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

Mazarina Devi

Abstract: Premenstrual syndrome is a physical and psychological symptoms that


occurs at 7 to 10 days before menstruation and disappear during menstruation. The
eating habit is suspected as one of factor that influenced in the incidence of premens-
trual syndrome. Objective of this research is to identify relationship with the
incendence of food habits and premenstrual syndrome among teenagers. This is a
cross section of survey methods research design. This research was carried out in
secondary vocational school Thistle, South Jakarta. This study was carried out in
JuneAugust 2007. The subject of the research study are young women aged 1519
who are menstruating. The t-test results showed groups experiencing premenstrual
syndrome ate less number of the carbohidrates than the another group who not
experiencing the syndrome.

Abstrak: Sindrom pramenstruasi merupakan masalah fisik dan psikis yang timbul
710 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Kebiasaan
makan juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan kejadian
sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah crosssectional
dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah
Kejuruan Widuri, Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung pada bulan JuniAgustus
2007. Subjek penelitian penelitian adalah remaja putri yang berusia 1519 tahun yang
sudah mendapatkan menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang
mengalami sindrom pramenstruasi mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengalami sindrom pramenstruasi.

Kata-kata kunci: sindrom pramenstruasi, remaja putri, kebiasaan makan

S indrom pramenstruasi (PMS) atau


sindrom menjelang menstruasi me-
rupakan suatu keadaan dimana sejumlah
psikis. Keluhan fisik seperti payudara
terasa sakit atau membengkak, perut
kembung atau sakit, sakit kepala, sakit
gejala terjadi beberapa saat sebelum sendi, sakit punggung, mual, muntah,
menstruasi, gejala biasanya timbul 710 diare atau sembelit, dan tumbuhnya
hari sebelum menstruasi dan menghilang masalah kulit seperti jerawat. Keluhan
ketika menstruasi dimulai. Gejala-gejala psikis meliputi depresi, sensitif, lekas
tersebut berupa gangguan fisik dan marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah,

Mazarina Devi adalah Dosen Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Kampus Jl. Semarang 5 Malang-65145.

197
198 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

dan kadang-kadang perubahan suasana kelelahan, lemah, dan kadang-kadang per-


hati yang sangat cepat. ubahan suasana hati yang sangat cepat.
Sindrom pramenstruasi terjadi akibat Selain itu juga keluhan fisik seperti payu-
berbagai faktor yang salah satunya adalah dara terasa sakit atau membengkak, perut
akibat perubahan hormonal yang terjadi kembung atau sakit, sakit kepala, sakit
sebelum menstruasi. Terjadinya penurun- sendi, Penyebab sindrom pramenstruasi,
an kadar hormon estrogen setelah ovulasi menurut beberapa teori, dikarenakan ada-
dapat mempengaruhi neurotransmitter di nya ketidakseimbangan antara hormon
otak terutama serotonin. Serotonin me- estrogen dan progesterone (Smith, 2006).
megang peranan dalam regulasi emosi. Tetapi, para peneliti saat ini sedang me-
Sindrom pramenstruasi adalah gejala- nyelidiki kemungkinan adanya perbedaan
gejala yang disebabkan perubahan hor- genetik pada sensitivitas reseptor dan
monal yang berhubungan dengan siklus sistem pembawa pesan yang menyampai-
menstruasi wanita serta berhubungan de- kan pengeluaran hormon reproduksi da-
ngan turun naiknya kadar estrogen dan lam sel. Sedangkan kemungkinan lain
progesteron yang terjadi selama siklus berhubungan dengan gangguan perasaan,
menstruasi (Daugherty, 1998). Gejala itu faktor kejiwaan, masalah sosial atau
dirasakan pada waktu antara saat ovulasi fungsi serotonin yang dialami penderita,
dan menstruasi, kemudian menghilang terutama mereka yang peka terhadap per-
pada saat menstruasi hingga beberapa ubahan hormonal dalam siklus mens-
hari setelah menstruasi. Lebih lanjut truasi, sakit punggung, mual, muntah,
Owen (1975), menyatakan sindrom pra- diare atau sembelit, dan masalah kulit
menstruasi disebabkan karena produksi seperti jerawat.
hormon estrogen berlebihan. Secara lebih Gejala-gejala yang timbul menjelang
jelas Wyatt et al. (2001), mengatakan masa menstruasi diperkirakan akan men-
bahwa defisiensi hormon progesteron jadi gangguan terhadap aktivitas sehari-
sebagai penyebab terjadinya sindrom pra- hari pada remaja putri dewasa pada saat
menstruasi. menstruasi. Menurut Dickerson dkk
Menstruasi biasanya dimulai antara (2005), sebanyak 85% remaja putri yang
usia 10 dan 16 tahun, bergantung pada masih mendapatkan siklus menstruasi,
berbagai faktor, termasuk kesehatan mengalami satu atau lebih gejala sindrom
wanita, status nutrisi, dan berat tubuh pramenstruasi. Sedangkan penelitian Ru-
relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi hana (2005), menunjukkan bahwa se-
berlangsung kira-kira sekali sebulan sam- besar 87,2% mahasiswa putri TPB IPB
pai wanita mencapai usia 4550 tahun, mengalami sindrom pramenstruasi. Pene-
tergantung pada kesehatan dan pengaruh- litian Dalton didapatkan adanya tanda-
pengaruh lainnya (Simon, 2003). Panjang tanda sociological yang berhubungan
rerata daur menstruasi adalah 28 hari, dengan PMS. Tanda-tanda sociological
namun berkisar antara 21 hingga 35 hari. yang berat mengakibatkan gangguan ter-
Panjang daur dapat bervariasi pada satu sebut hanya terjadi pada 40-50% dari
wanita selama saat-saat yang berbeda seluruh populasi wanita, sehingga tidak
dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan semua wanita menderita gangguan ini.
ke bulan tergantung pada berbagai hal, Kebiasaan makan berpengaruh ter-
termasuk kesehatan fisik, emosi, dan hadap kejadian sindrom pramenstruasi.
nutrisi wanita tersebut (Simon, 2003). Makanan yang mengandung karbohidrat
Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah seperti roti, kentang, jagung, gandum,
laku seperti kegelisahan, depresi, iritabi- dan oat membantu meringankan gejala
litas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, sindrom pramenstruasi terutama berkaitan
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 199

dengan mood (Mommies, 2005). Karbo- kan konsumsi rendah lemak pangan
hidrat dapat meringankan gejala sindrom hewani dapat mencegah terjadinya sin-
pramenstruasi karena karbohidrat ber- drom pramenstruasi. Wanita yang me-
peran dalam meningkatkan gula darah. ngeluarkan darah cukup banyak ketika
Ketika tingkat gula darah turun, tubuh menstruasi, membutuhkan konsumsi da-
mengeluarkan adrenalin yang menghen- ging untuk mempertahankan level besi.
tikan efektifitas hormon progesteron yang Wanita yang mengkonsumsi makanan
membantu penyembuhan gula darah rendah kandungan, mineral besi, kalsium,
(Mommies, 2005). Mengurangi konsumsi dan magnesium memiliki resiko terkena
makanan bergaram dapat menurunkan sindrom pramenstruasi lebih tinggi di-
keluhan sindrom pramenstruasi karena bandingkan wanita yang mengkonsumsi
garam dapat menyebabkan penahanan air makanan yang cukup mengandung mi-
(retensi) dan pembengkakan pada perut. neral besi, kalsium dan magnesium.
Usaha dengan mengurangi asupan garam Mineral besi, kalsium dan magnesium
maka rasa kembung dan sakit saat men- banyak terdapat pada bahan pangan sum-
jelang menstruasi dapat berkurang (Simon, ber hewani. Dari sebuah studi diketahui
2003). bahwa wanita yang rutin menambah
Memperbanyak makan makanan yang suplemen kalsium (1000 mg/hari) atau
berserat seperti sayur sayuran dan buah magnesium (250mg/hari) pada pola ma-
buahan dapat mengurangi keluhan sin- kannya, lebih kecil beresiko mengalami
drom pramenstruasi seperti sakit kepala PMS (London, 1991).
dan nyeri perut (Simon, 2003). Sayur- Minum air minimal 8 gelas sehari
sayuran dan buah buahan selain mengan- untuk membantu pengangkutan vitamin
dung serat kasar, juga banyak mengan- dan mineral ke seluruh bagian tubuh dan
dung vitamin dan mineral yang dapat me- memproduksi enzim pencernaan yang
nurunkan keluhan sindrom pramenstruasi. membantu proses tubuh. Minum dengan
Hasil penelitian di Jepang menunjukkan jumlah yang cukup dapat mengurangi
bahwa konsumsi makanan mengandung pembengkakan, retensi air, dan gejala
rendah serat ditemukan hubungan yang sindrom pramenstruasi lainnya (Simon,
nyata dengan keluhan nyeri perut 2003).
(Nagata, 2005). Studi pada wanita pen- Tujuan utama dari penelitian ini ada-
derita sindrom pramenstruasi di Denmark lah untuk mengetahui hubungan kebiasa-
yang dilakukan Deutch (1995), menyata- an makan dengan kejadian sindrom pra-
kan bahwa sayur-sayuran, buah-buahan menstruasi pada remaja putri. Penelitian
dan kacang-kacangan mengandung rendah ini membandingkan kebiasaan makan re-
lemak tetapi banyak mengandung asam maja putri yang mengalami sindrom pra-
lemak omega-3 yang relatif cukup besar. menstruasi dengan kebiasaan makan re-
Asam lemak omega-3 dapat menurunkan maja putri yang tidak mengalami sindrom
rasa sakit yang ditimbulkan saat men- pramentruasi.
jelang menstruasi.
Mengkonsumsi makanan rendah le- METODE
mak dapat menurunkan keluhan nyeri Disain penelitian ini adalah crosssec-
perut dan pembengkakkan pada penderita tional dengan menggunakan metode
sindrom pramenstruasi (Simon, 2003). survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah
Menurut London et al. (1987), konsumsi Menengah Kejuruan Widuri, Jakarta
rendah lemak dapat mencegah terjadinya Selatan. Penelitian ini berlangsung pada
sindrom pramenstruasi. Sependapat de- bulan JuniAgustus 2007. Subjek pene-
ngan Mayo (1997), yang merekomendasi- litian penelitian adalah remaja putri yang
200 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

berusia 1519 tahun yang sudah men- yang tidak mengalami sindrom pra-
dapatkan menstruasi. menstruasi.
Data yang dikumpulkan berupa data
primer yang terdiri dari karakteristik usia, HASIL
tinggi badan, berat badan, indeks massa Karakteristik Subjek penelitian
tubuh, usia pertama mendapatkan mens-
truasi (menarke), siklus menstruasi, ki- Subjek penelitian dalam penelitian ini
saran menstruasi, gejala sindrom pra- adalah siswa SMK Widuri kelas 1 dan
menstruasi yang dialami dan status gizi. kelas 2. Rerata subjek penelitian me-
Data tersebut diperoleh melalui wawan- miliki usia 16,31 tahun dengan tinggi
cara dengan menggunakan kuesioner. badan rerata 158,55 cm. Berat badan
Data kualitas makan yang meliputi ke- rerata subjek penelitian adalah 48,40 kg.
biasaan makan, asupan energi, asupan Indeks massa tubuh subjek penelitian
karbohidrat, asupan vitamin A, vitamin rerata adalah 19,24, sedangkan usia per-
C, dan asupan zat besi diperoleh dengan tama mendapatkan mentruasi adalah
cara melakukan food recall selama satu 12.83 tahun (Tabel 1)
hari. Pengolahan data dilakukan secara
bertahap mulai dari data terkumpul di Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
lapangan sampai siap untuk dianalisis. Variabel Mean (SD)
Terhadap data dari hasil pengumpulan di Usia 16,31 + 0,915
lapangan dilakukan pengeditan (editing), Tinggi Badan (cm) 158,55 + 4,51
pengkodean (coding) dan pemasukan Berat Badan (kg) 48,40 + 7,52
data ke dalam komputer (entry data). Indeks Massa Tubuh 19,24 + 2,79
Data karakteristik diukur dengan Usia pertama Menstruasi 12,83 + 1,01
menggunakan ukuran rerata, standard
deviasi, serta dikategorikan yang ke- Berdasarkan hasil pengumpulan data
mudian diukur persentasenya. Data kon- sebanyak 75 orang siswa SMK, diperoleh
sumsi makan dari food recall direkap sebesar 45% (34 siswa) yang mengalami
untuk diindentifikasi jenis jenis makanan sindrom pramentruasi dengan kriteria
yang dikonsumsi dan ukurannya. Data yang telah ditentukan dan sebesar 54,67%
konsumsi makan yang telah diperoleh (41 siswa) tidak mengalami gejala sin-
kemudian dikonversi ke dalam zat gizi drom pramenstruasi. Sebesar 88.24%
menggunakan DKBM tahun 2001. Untuk subjek penelitian yang mengalami sin-
menghitung kecukupan energi dan zat gizi drom pramenstruasi berusia 17 tahun.
kelompok remaja menggunakan Angka Subjek penelitian yang mengalami sin-
Kecukupan Gizi (WNPG, 2004). Data droma pramentruasi, sebesar 19% me-
kebiasaan makan direkap berdasarkan miliki berat badan antara 45 kg sampai
jenis-jenis makanan yang sering dikon- dengan 54 kg.
sumsi selama satu minggu. Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi
Data yang telah diperoleh kemudian badan subjek penelitian tertinggi berada
dianalisis untuk melihat hubungan ke- pada kelompok 150159 cm, merupakan
biasaan makan terhadap gejala sindrom persentase terbesar subjek penelitian yang
pramenstruasi pada remaja putri dengan mengalami sindrom pramenstruasi yaitu
uji korelasi. Uji t digunakan untuk mem- sebesar 61.77%.
bandingkan signifikansi peubah para- Subjek penelitian yang mengalami sin-
metrik antara kelompok yang mengalami drom pramenstruasi, sebesar 55.88% me-
sindrom pramenstruasi dan kelompok miliki indeks massa tubuh antara 18.525
yaitu dengan status gizi normal. Sebesar
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 201

41.18% subjek penelitian yang mengalami tidak mengalami sindrom pramenstruasi,


sindrom pramenstruasi, mendapatkan mendapatkan menstruasi pertama (me-
menstruasi pertama (menarke) pada usia narke) pada usia 1213 tahun.
< 12 tahun. Menarke adalah usia pertama seorang
wanita mendapat menstruasi. Usia per-
Tabel 2. Sebaran Subjek Penelitian Ber- tama mendapat menstruasi atau menarke
dasarkan Usia, Berat Badan, Tinggi Badan, subjek penelitian rerata berada pada usia
IMT, dan Menarke 13,51,33 tahun. Tidak ada perbedaan
Ya Tidak yang nyata (p > 0,05) diantara kelompok
Variabel n = 34 n = 41 perlakuan dalam hal menarke dan kisaran
n % n % menstruasi. Umumnya usia pertama ter-
Usia jadi menstruasi paling sering terjadi pada
17 tahun 30 88.24 39 95.12 usia 13 tahun, tetapi dapat juga menarke
> 17 tahun 4 11.76 2 4.88
terjadi pada usia 1016 tahun (Rajikin,
Berat Badan 2007).
< 45 8 23.53 17 41.46 Hasil penelitian yang dilakukan Sur-
4554 19 55.88 16 39.02 yana (2005), pada mahasiswa putri tingkat
> 55 7 20.59 8 19,52 persiapan bersama IPB menunjukkan
rerata menarke (usia pertama menstruasi)
Tinggi Badan
< 150 1 2.94 1 2.44 adalah 12,7 tahun. Penelitian yang di-
150159 21 61.77 22 53.66 lakukan Whincup (2001), menunjukkan
160169 12 35.29 18 43.9 bahwa remaja putri yang lahir antara
tahun 1982 dan 1986 di Inggris, rerata
Indeks Massa
mendapatkan menstruasi pertama kali
Tubuh
< 18,5 14 41.18 22 53.66 pada usia 13 tahun, sedangkan menurut
18,525 19 55.88 17 41.46 Coad (2002), bahwa usia rerata menarke
> 25 1 2.94 2 4.88 di Eropa adalah 12 tahun hingga 13 tahun.
Menarke
Kisaran Menstruasi
< 12 tahun 14 41.18 11 26.83
1213 ahun 12 35.29 23 56.10 Berdasarkan siklus menstruasi, kisar-
> 13 tahun 8 23.53 7 17.07 an menstruasi dan waktu siklus menstruasi
subjek penelitian yang mengalami sin-
Pada subjek penelitian yang tidak drom pramenstruasi diperoleh bahwa se-
mengalami sindrom pramenstruasi, se- besar 58,82% subjek penelitian mem-
besar 95,12% subjek penelitian berusia punyai siklus menstruasi yang teratur.
7 tahun. Subjek penelitian yang tidak Kisaran menstruasi yang dialami subjek
mengalami sindroma pramentruasi, se- penelitian terbesar adalah pada kisaran
besar 17% memiliki berat badan kurang 67 hari (55,88%), sedangkan waktu
dari 45 kg sampaidengan 54 kg. Tinggi siklus menstruasi terbesar pada siklus
badan pada kelompok 150159 cm, me- 2135 hari (73,53%) yang merupakan
rupakan persentase terbesar subjek pene- siklus normal.
litian yang tidak mengalami sindrom pra- Pada subjek penelitian yang tidak
menstruasi yaitu sebesar 53,66%. Subjek mengalami sindroma pramenstruasi, se-
penelitian yang tidak mengalami sindrom besar 56,10% subjek penelitian mem-
pramenstruasi, sebesar 53.66% memiliki punyai siklus menstruasi yang teratur.
indeks massa tubuh antara kurang dari
18,5 yaitu dengan status gizi kurang.
Sebesar 41.18% subjek penelitian yang
202 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

Tabel 3. Sebaran Subjek Penelitian Ber- (makanan pokok, jajanan, minuman dan
dasarkan Siklus Menstruasi, Kisaran suplemen), frekuensi dan jumlah kon-
Menstruasi, dan Waktu Siklus Menstruasi sumsi dari setiap jenis makanan dalam
Ya Tidak ukuran rumah tangga (URT).
Variabel n = 34 n = 41
n % n % Tabel 4. Sebaran Subjek Penelitian Ber-
Siklus dasarkan Jenis Gejala Sindrom Pramens-
menstruasi truasi yang Dialami
Teratur 20 58,82 23 56,10
Jenis Gejala Sindrom
Tidak teratur 14 41,18 18 43,90 n %
Pramenstruasi
Kisaran Perut kembung 19 46,3
Menstruasi Payudara terasa nyeri 29 70,7
3- 5 hari 10 29,41 13 31,71 Pusing 17 41,5
6- 7 hari 19 55,88 24 58,54 Sakit kepala 16 39,0
8-10 hari 5 14,71 4 9,75 Daerah panggul terasa berat 31 75,6
dan tertekan
Waktu siklus Kelelahan yang luar biasa 29 70,7
menstruasi Kelainan kulit 27 65,9
< 21 hari 2 5,88 5 12,20 Nyeri perut bagian bawah 36 87,8
21 35 hari 25 73,53 32 78,05 Emosional 39 95,1
> 35 hari 7 20,59 4 9,75 Cemas 17 41,5
Mudah tersinggung 38 92,7

Kisaran menstruasi yang dialami


Subjek penelitian pada umumnya
subjek penelitian terbesar adalah pada
makan lengkap sehari hanya 2 kali yaitu
kisaran 67 hari (58,54%), sedangkan
pada waktu makan siang dan makan
waktu siklus menstruasi terbesar pada
malam. Hanya sebagian kecil subjek
siklus 2135 hari (78,05%) yang merupa- penelitian yang makan lengkap 3 kali
kan siklus normal. Baziad (2005) ber- sehari. Makan lengkap didefinisikan jika
pendapat bahwa kisaran menstruasi pada subjek penelitian mengkonsumsi makan-
umumnya berkisar antara 35 hari, dan an yang terdiri dari nasi, lauk pauk baik
ada sebagian antara 78 hari. hewani maupun nabati serta sayur-mayur
Jenis-jenis gejala sindrom pramens- atau buah-buah. Frekuensi makan leng-
truasi yang banyak dialami subjek pene- kap subjek penelitian 2 kali sehari di-
litian dapat dilihat pada Tabel 4. Dari sebabkan karena mereka harus segera
Tabel 4 terlihat bahwa gejala sindrom berangkat ke sekolah, sehingga mereka
pramenstruasi yang paling banyak di- tidak sempat makan pagi di rumah.
alami adalah Emosional yaitu sebesar Makan siang umumnya mereka lakukan
95,1%, mudah tersinggung 92,7%, nyeri di sekolah yang kadang-kadang dengan
perut bagian bawah sebesar 87,8%, payu- berupa makanan jajanan seperti bakso,
dara terasa nyeri 70,7%, daerah panggul siomay atau mie ayam. Frekuensi makan
terasa berat dan tertekan sebesar 75,6%, lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.
serta pusing 41,5%. Waktu makan subjek penelitian ada-
lah pagi jam 6 .00 pagi, siang jam 12.00,
Kebiasaan Makan dan sore hari jam 17.00. Bila dilihat dari
Pengukuran konsumsi pangan dilaku- kebiasaan makan lengkap, maka waktu
kan dengan tujuan untuk mengetahui makan subjek penelitian adalah jam
kebiasaan makan subjek penelitian yang 12.00 dan jam 17.00. Pada umumnya
meliputi jenis makanan yang dikonsumsi subjek penelitian pada pagi hari hanya
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 203

Tabel 5. Sebaran Subjek Penelitian Me- 44,12% subjek penelitian yang meng-
nurut Frekuensi Makan Lengkap konsumsi sayur hampir tiap hari pada
Tidak Mengalami Mengalami kelompok yang yang mengalami sindrom
Energi Sindrom Sindrom pramenstruasi, sedangkan kelompok yang
Pramenstruasi Pramenstruasi tidak mengalami sindrom pramenstruasi
(n) (%) sebesar 68,29%. Buah-buahan hanya
(n) (%)
sebesar 41,18% subjek penelitian yang
1 kali 34 82,9 30 88,2
mengkonsumsi buah buahan lebih dari 5
2 kali 7 17,1 4 11,8
hari per minggu untuk kelompok yang
3 kali - - - -
mengalami sindrom pramenstruai dan
sebesar 90,24% pada kelompok yang
mengkonsumsi makanan jajanan seperti tidak mengalami sindrom pramenstruasi.
pisang goreng, brownies, mie instant. Makanan yang hampir tiap hari di-
atau nasi goreng. Siang hari, kadang- konsumsi baik pada kelompok yang tidak
kadang subjek penelitian mengkonsumsi mengalami sindrom pramenstruasi mau-
makan di sekolah dengan membeli ma- pun pada kelompok yang mengalami sin-
kanan yang ada di sekitar lokasi sekolah drom pramenstruasi adalah mie instant.
mereka. Mie bakso adalah makanan yang Pada kelompok yang tidak mengalami
paling sering dikonsumsi mereka, baik sindrom pramenstruasi sebesar 92,68%,
kelompok yang mengalami sindrom pra- sedangkan pada kelompok yang meng-
menstruasi (83,3%) maupun pada ke- alami sindrom pramenstruasi adalah se-
lompok yang tidak mengalami sindrom besar 94,12%. Pada umumnya, mie ins-
pramenstruasi (81,8%). Mie bakso mereka tant dikonsumsi pada pagi hari, baik
konsumsi pada umumnya sebagai makan sebagai makanan pokok maupun sebagai
siang pengganti nasi. teman makan nasi atau lauk.
Lauk nabati seperti tahu dan tempe
adalah jenis makanan yang sebagian besar Tabel 6. Sebaran Jenis Makanan yang
dikonsumsi subjek penelitian. Hampir Dikonsumsi Lebih dari 5 Hari per Minggu
setiap hari, baik pada kelompok yang
Tidak
mengalami sindrom pramenstruasi mau- Mengalami
Mengalami
pun pada kelompok yang tidak meng- Jenis Sindrom
Sindrom
Jajanan Pramenstruasi
alami sindrom pramenstruasi (Tabel 6). pramenstruas
(n = 34)
Frekuensi lauk nabati lebih banyak i (n = 41)
dikonsumsi dibandingkan dengan lauk Mie instant 38(92,68%) 32(94,12%)
hewani oleh subjek penelitian, baik pada Hewani 13(31,70%) 9(26,47%)
kelompok yang tidak mengalami sindrom Nabati 40(97,56%) 33(97,06%)
Sayur-mayur 28(68,29%) 15(44,12%)
pramenstruasi maupun yang mengalami
Buah-buahan 37(90,24%) 14(41,18%)
sindrom pramenstruasi. Konsumsi lauk
pauk hewani sangat rendah baik pada
Makanan jajanan adalah makanan
kelompok tidak mengalami sindrom pra-
yang dikonsumsi sampel selain makanan
menstruasi maupun yang mengalami
lengkap (Tabel 7). Mie bakso adalah
sindrom pramenstruasi. Hanya 31,70%
makanan jajanan yang disukai sampel
subjek penelitian yang mengkonsumsi
baik pada kelompok yang tidak meng-
lauk hewani lebih dari 5 kali per minggu
alami sindrom pramenstruasi maupun
pada kelompok yang tidak mengalami
pada kelompok yang mengalami sindrom
sindrom pramenstruasi, sedangkan pada
pramenstruasi. Sebesar 92,68% sampel
kelompok yang mengalami sindrom pra-
yang mengkonsumsi bakso sebagai ma-
menstruasi sebesar 26,47%. Terhadap
kanan jajanan yang disukai pada kelom-
konsumsi sayur-mayur hanya sebesar
204 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

pok yang tidak mengalami sindrom pra- Peningkatan gula darah dapat disebabkan
menstruasi dan sebesar 91,18% pada ke- oleh defisiensi magnesium. Magnesium
lompok yang mengalami sindrom pra- berperan dalam metabolisme karbohidrat
menstruasi Makanan ringan atau snack yaitu memecah gula dengan cara me-
jarang dikonsumsi mereka, kalau pun ada rubah glukosa menjadi dua asam pyruvat
persentasenya sangat kecil. Makanan (Linder, 1992). Bila asupan magnesium
ringan yang sering mereka konsumsi ada- rendah maka produksi serotonin menurun
lah wafer dan bolu (brownies). Makanan karena magnesium digunakan dalam pro-
ringan mereka beli di sekitar tempat ses glikolisis padahal magnesium ber-
tinggal mereka. Pada umumnya mereka peran juga dalam produksi serotonin
mengkonsumsi makanan ringan di sore (Apriadji, 2008).
hari sambil minum teh.
Tabel 8. Kesukaan Subjek Penelitian ter-
Tabel 7. Sebaran Makanan Jajanan yang hadap Konsumsi Makanan Rasa Manis
Disukai Subjek Penelitian dan Rasa Asin
Tidak Meng- Mengalami Tidak mengalami Mengalami
alami Sindrom Sindrom Rasa Sindrom Sindrom
Jenis jajanan
Pramenstruasi Pramenstruasi makanan Pramenstruasi Pramenstruasi
(41) (34) (41) (34)
Mie bakso/ Mie Makanan
ayam 38(92,68%) 31(91,18%) Manis
Siomay 20(48,78%) 17(50,00%) Ya 30 (73,17%) 26 (74,3%)
Gorengan 21(51,21%) 15(44,12%) Tidak 11 (26,83%) 8 (25,7%)
Wafer 21(51,21%) 15(44,12%) Makanan
Bolu 18(43,90%) 15(44,12%) Asin
Ya 6 (14,63%) 9 (22,9%)
Tidak 35 (85,37%) 25 (77,1%)
Kesukaan Rasa Makanan
Kesukaan mengkonsumsi rasa ma-
kanan manis dan asin memiliki hubungan Pada rasa makanan asin, persentase
terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. subjek penelitian yang menyukai makan-
Menurut Smith (2006), rasa makanan an rasa asin lebih rendah daripada rasa
manis dan rasa makanan asin memberi manis. Persentase subjek penelitian yang
pengaruh terhadap peningkatan keluhan menyukai makanan asin pada kelompok
sindrom pramenstruasi. Subjek penelitian perlakuan kapsul serbuk daun torbangun
umumnya menyukai makanan manis, dan herbal komersil sama yakni sebesar
yaitu sebesar 74%. Subjek penelitian 33,3%. Pada kelompok kontrol tidak ada
yang menyukai konsumsi makanan manis seorang subjek penelitian yang menyukai
terbesar pada kelompok kapsul serbuk rasa asin.
daun torbangun dan terendah pada ke- Menurut Baziad (2005), penderita
lompok herbal komersil yakni sebesar sindrom pramenstruasi sebaiknya meng-
66,7 % subjek penelitian yang menyukai hindari makanan dengan konsentrasi ga-
makanan rasa manis, sedangkan pada ram tinggi. Pembatasan makanan berkon-
kontrol sebesar 72% subjek penelitian sentrasi garam tinggi ditujukan untuk
yang menyukai makanan rasa manis mengatasi retensi cairan atau pembeng-
(Tabel 8). kakan.
Konsumsi makanan tinggi gula dapat
meningkatkan gejala keluhan sindrom Asupan Energi
pramenstruasi, karena konsumsi makanan Asupan energi dinilai dari pencatatan
tinggi gula dapat menaikkan gula darah. konsumsi pangan dengan cara food recall
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 205

yang dilakukan selama satu hari. Rerata mengalami sindrom pramenstruasi se-
total asupan energi dihitung dari konsumsi besar 144,7 gram per hari dan kelompok
pangan harian. Asupan energi rerata yang tidak mengalami sindrom pra-
subjek penelitian masih dibawah angka menstruasi sebesar 150,6 gram per hari.
kecukupan energi yang dianjurkan per Rerata tingkat kecukupan karbohidrat
hari. Angka kecukupan energi yang di- subjek penelitian berada di atas angka
anjurkan pada remaja putri usia 1518 kecukupan karbohidrat yaitu di atas 70%.
tahun adalah sebesar 2200 kkal per hari. Berdasarkan hasil uji t memperlihatkan
Asupan energi per hari pada kelompok ada perbedaan yang nyata (p < 0,05) ting-
mengalami sindrom sebesar 1280,1 kkal kat kecukupan karbohidrat antara kelom-
per hari, sedangkan pada kelompok yang pok yang mengalami sindrom pramens-
tidak mengalami sindrom pramenstruasi truasi dan kelompok yang tidak meng-
1814,7 kkal per hari. Rerata tingkat ke- alami sindrom pramenstruasi (Tabel 9).
cukupan energi subjek penelitian di bawah Studi yang dilakukan oleh Wurtman
angka kecukupan gizi yang dianjurkan et al (1994), menyatakan bahwa konsumsi
(Depkes, 1996). Studi yang dilakukan makanan tinggi kabohidrat seperti ma-
oleh Webb (1986), menjelaskan bahwa kanan dengan rasa yang sangat manis
perubahan aktifitas selama siklus mens- selama fase luteal dapat meningkatkan
truasi, menyebabkan meningkatnya pe- keluhan emosi, depresi, dan kelelahan
ngeluaran energi pada fase luteal sebagai pada penderita sindrom pramenstruasi.
akibat dari perubahan hormon. Gong et al Hal tersebut dapat dilihat bahwa sebesar
(1989), berpendapat bahwa meningkat- 75,6% subjek penelitan yang mengalami
nya asupan energi yang signifikan selama sindrom pramenstruasi menyukai rasa
fase luteal disebabkan respon dari me- manis. Mayo (1997), menyarankan meng-
ningkatnya metabolisme hormon pada konsumsi karbohidrat kompleks termasuk
fase ini. Berdasarkan hasil uji t tidak biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan
memperlihatkan perbedaan yang nyata buah-buahan untuk mencegah kejadian
(p > 0,05) (Tabel 9). sindrom pramenstruasi. Beberapa studi
dikemukakan bahwa kelebihan konsen-
Tabel 9. Rerata Persentase Tingkat Kecu- trasi estrogen dapat dikurangi dengan
kupan Karbohidrat Berdasarkan Kelompok mengkonsumsi makanan kaya serat ma-
%AKG PMS Tidak PMS P kanan dengan diimbangi asupan magne-
Energi 46,92 51,82 0,342 sium, magnesium dan kalsium berperan
Karbohidrat 118,65 166,43 0,562* dalam sekresi estrogen (Apriadji, 2008).
Protein 67,18 73,14 0,774 Karbohidrat diyakini dapat membantu
penurunan keluhan sindrom pramens-
Asupan Karbohidrat truasi karena karbohidrat berperan dalam
Asupan karbohidrat dinilai dari pen- meningkatkan gula darah. Konsentrasi
catatan konsumsi pangan. Rerata total gula darah yang rendah dapat meng-
asupan karbohidrat dihitung dari kon- akibatkan tubuh mengeluarkan adrenalin.
sumsi pangan harian. Asupan karbohidrat Menurut Mommies (2005), adrenalin akan
rerata subjek penelitian sudah di atas menghentikan efektifitas progesteron yang
angka kecukupan karbohidrat yang di- berperan dalam penurunan keluhan sin-
anjurkan per hari. Angka kecukupan drom pramenstruasi. Progesteron ber-
karbohidrat yang dianjurkan pada orang fungsi menekan aktivitas kerja hormon
dewasa dan anak anak adalah sebesar estrogen.
adalah sebesar 130 gram per hari. Asupan
karbohidrat per hari pada kelompok yang
206 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

Asupan Protein sindrom pramenstruasi. Subjek penelitian


Asupan protein dinilai dari pencatatan yang mengalami sindrom pramenstruasi
konsumsi pangan sebelum dan sesudah pada umumnya menyukai makanan ma-
pemberian suplemen. Asupan protein nis. Konsumsi makanan tinggi gula dapat
subjek penelitian berasal pada umumnya meningkatkan gejala keluhan sindrom
dari kacang-kacangan. Persentase asupan pramenstruasi, karena konsumsi makanan
protein subjek penelitian dari lauk hewani tinggi gula dapat menaikkan gula darah
sangat rendah. Berdasarkan WNPG (2004) (Linder, 1992).
angka kecukupan protein yang dianjur- Sampel penelitian baik yang tidak
kan adalah 57 mg dan 55 mg untuk mengalami sindrom pramenstruasi mau-
remaja putri dengan usia 1315 tahun pun yang mengalami sindrom pramens-
dan 1618 tahun. Angka kecukupan pro- truasi sangat rendah mengkonsumsi lauk
tein subjek penelitian sebelum pemberian pauk hewani. Dalam beberapa studi di-
suplemen pada kelompok herbal komersil kemukakan bahwa penyebab sindrom
masuk dalam kategori defisiensi (< 70%), pramenstruasi diantaranya dalah defi-
tetapi sesudah pemberian suplemen meng- siensi mineral magnesium dan kalsium
alami kenaikan. Rerata angka kecukupan (Roseinstein, 1994; Bendich, 2000).
protein kelompok mengalami sindrom Magnesium dan kalsium banyak diper-
pramenstruasi dan kelompok tidak meng- oleh dari makanan hewani terutama hasil
alami menstruasi dalam kategori gizi baik laut. Pangan hasil laut seperti ikan dan
(> 70%) (Tabel 9). udang jarang mereka konsumsi dengan
alasan mempunyai aroma yang kurang
sedap yaitu amis. Selain itu mereka juga
PEMBAHASAN
kurang mengkonsumsi susu yang me-
Sindrom pramenstruasi adalah gejala rupakan salah satu pangan sumber kal-
fisik dan psikis yang terjadi sebelum sium. Selain kalsium, seng juga dapat
menstruasi yaitu 710 hari sebelum mens- menurunkan gejala sindrom pramens-
truasi dan akan hilang saat menstruasi. truasi. Shreeve (1983), menyarankan pe-
Keluhan yang terjadi sangat bervariasi ngurangan konsumsi lemak jenuh dan
dan dapat menjadi lebih ringan atau lebih alkohol, sebaliknya meningkatkan asupan
berat. Penyebab seseorang wanita meng- zat gizi tertentu seperti seng dan magne-
alami sindrom pramenstruasi belum di- sium yang banyak terdapat pada bahan
ketahui secara pasti, tetapi beberapa studi hewani dapat menurunkan gejala sindrom
menyatakan bahwa salah satu penyebab pramenstruasi.
sindrom pramenstruasi adalah akibat per- Meskipun mereka rendah dalam meng-
ubahan hormonal yang terjadi sebelum konsumsi lauk hewani yang menurut
menstruasi yakni ketidakseimbangan an- Mayo (1997) bahwa konsumsi rendah
tara hormon estrogen dan progesteron lemak hewani dapat mencegah terjadinya
pada fase luteal (Carr, 2001). Teori lain sindrom pramenstruasi, tetapi kebiasaan
mengatakan karena hormon estrogen mengkonsumsi sayur atau buah diantara
yang berlebihan dan rendahnya hormon subjek penelitian masih rendah. Menurut
progesteron (Baziad, 2005). Simon (2003), memperbanyak konsumsi
Kesukaan mengkonsumsi rasa makan- makanan yang berserat seperti sayur-
an manis dan asin memiliki hubungan sayuran dan buah buahan dapat mengu-
terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. rangi keluhan sindrom pramenstruasi.
Menurut Smith (2006), rasa makanan Kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran
manis dan rasa makanan asin memberi hijau adalah pangan sumber mineral
pengaruh terhadap peningkatan keluhan magnesium yang penting dalam produksi
Devi, Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sindrom Pramenstruasi 207

serotonin dan dopamine. Hormon-hormon dimulai dan tingkat glukosa kembali


ini dapat membantu meringankan gejala normal setelah menstruasi.
sindrom pramenstruasi seperti sakit ke- Asupan karbohidrat pada kelompok
pala, sakit pinggul, dan ketegangan. tidak mengalami sindrom pramenstruasi
Hasil dari wawancara terungkap bahwa lebih besar daripada kelompok yang
rendahnya konsumsi sayur-mayur karena mengalami sindrom pramenstruasi. Hasil
pada umumnya mereka kurang suka makan uji t memperlihatkan ada perbedaan yang
sayur. Hanya beberapa macam jenis nyata (p < 0,05) tingkat kecukupan kar-
sayuran yang mereka sukai seperti sayur bohidrat antara kelompok yang meng-
sop. Konsumsi sayuran biasanya mereka alami sindrom pramenstruasi dan kelom-
lakukan pada waktu makan malam di pok yang tidak mengalami sindrom pra-
rumah, sedangkan waktu makan siang menstruasi.
mereka lakukan di sekolah. Makan siang Berdasarkan simpulan tersebut, di-
umumnya berupa makanan jajanan yang sarankan bahwa pada remaja putri yang
dijual di kantin sekolah seperti bakso, mengalami sindrom pramenstruasi agar
siomay, dan mie ayam. lebih banyak mengkonsumsi makanan
Studi lain menghasilakn bahwa meng- sumber karbohidrat yang kaya akan serat
konsumsi makanan yang tinggi protein seperti sayur dan buah-buahan. Selain itu
dengan banyak sayuran dan buah segar mengurangi konsumsi makanan bergaram
sangat disarankan bagi penderita sindrom dan makanan manis agar gejala sindrom
pramenstruasi (Mira, 1988). Beberapa pramenstruasi dapat dikurangi.
wanita mengalami pengurangan gejala
setelah makan karbohidrat dan garam DAFTAR RUJUKAN
lebih banyak. Sereal seperti nasi, gandum, Baziad A. 2005. Sindrom pra menstruasi.
jagung dan sebagainya adalah sumber http://situs.kesrepro.info/kia/jan.html
makanan yang kaya karbohidrat. Minum (7 Juli 2006).
lebih dari lima hingga enam gelas teh per Carr M. 2001. Selection from current
harinya meningkatkan keparahan gejala literature treatments for premenstrual
pada beberapa wanita. Karena itu, harus dysphoric disorder. Family Practice.
menghindari minum teh terlalu banyak Oxford University Press.
pada paruh kedua siklus menstruasi. Coad J dan Melvyn D. 2002. Anatomi
dan fisiologi untuk bidan. Penerje-
SIMPULAN DAN SARAN mah; Jakarta: Penerbit buku kedokter-
Kebiasaan makan remaja putri pada an EGC. Terjemahan dari: Anatomy
umumnya rendah dalam mengkonsumsi and Physiology for Midwives.
sayur mayur dan buah buahan baik yang Daugherty JE. 1998. Treatment strategies
mengalami sindrom pramenstruasi mau- for premenstrual syndrome. American
pun yang tidak mengalami sindrom pra- Farmarcy Physician. 58:183192,
menstruasi. Sayur mayur dan buah-buah- 197198.
an merupakan salah satu sumber karbo- Departemen Kesehatan RI. 2001. Daftar
hidrat yang kaya akan serat. Karbohidrat Komposisi Zat Gizi Pangan Indo-
diyakini dapat membantu penurunan nesia. Direktorat Jenderal Pembinaan
keluhan sindrom pramenstruasi karena Kesehatan Masyarakat. Pusat Pene-
karbohidrat berperan dalam meningkat- litian dan Pengembangan Gizi.
kan gula darah. Sebagian besar wanita Deutch B. 1995. Menstrual pain in
memiliki tingkat glukosa lebih rendah Danish women correlated with low
dalam darah mereka sebelum menstruasi n-3 polyunsaturated fatty acid. Euro-
208 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

pean Journal Clinical Nutrition. Vol Shreeve, C. 1983. Sindrom Pramenstruasi,


49:508516. ARCAN, Jakarta.
Dickerson LM, Pharm D, Pamela J, Simon, H. 2003. Premenstrual syndrome.
Mazyck and Melissa H. 2003. Pre- Associate Profesor of Medicine,
menstrual syndrome. American Family Harvard Medical School; Physician,
Physicians. 67:17431752. Massachusetts General Hospital.
Gong EJ, D Garrel and DH. Calloway. A.D.A.M. Inc.
1989. Menstrual cycle and voluntary Smith, E. 2006. Premenstrual Syndrome.
food intake. American Journal and What is premenstrual syndrome.
Clinical Nutrition; 49: 2528. Suryana, E.A. 2005. Pengaruh suplemen
Linder, M. 1992. Biokimia nutrisi dan herbal kiranti terhadap skor keluhan
metabolisme. Penerjemah Aminudin menstruasi pada mahasiswa putri
P. Jakarta: Penerbit Universitas Indo- tingkat persiapan bersama IPB tahun
nesia. Terjemahan dari: Nutritional 2003/2004. Departemen Gizi Masya-
Biochemistry and Metabolism. rakat. Fakultas pertanian IPB Bogor.
London RS., Bradley, Chiamori. 1983. Webb P. 1986. 24-hour energy expen-
The effect of alpha-tocopherol on pre- diture and the menstrual cycle.
menstrual symptomatology: a double- American Journal Clinical Nutrition;
blind study. Journal American College 44:6149.
Nutrition; 2 (2):115122. Whincup PP, Gilk, Odoki, Taylor dan
Mira M, P. M Stewart and S. Abraham. Cook. 2001. Age of menarche in
1988. Vitamin and trace element status contemporary British teenagers: sur-
in premenstrual syndrome. American vey of girls born between 1982 and
Journal Clinical Nutrition; 47:636 1986. British Medical Journal. Vol
641. 322:10951096.
Nagata CK. Hirokawa, N. Shimizu dan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi.
H. Shimizu. 2005. Associations of 2004. Ketahanan pangan dan gizi di
menstrual pain with intake of soy, fat era otonomi daerah dan globalisasi.
dan dietary fiber in Japanese women. Jakarta 1519 Mei 2004.
European Journal of Clinical Nutri- Wurtman JJ, Brzezinski A, Wurtman RJ,
tion; 59, 8892. Laferrere B. 1994. Effect of nutrient
Owen JA. 1975. Physiology of the intake on premenstrual depression.
menstrual cycle. American Journal of British Journal Obstetrics Gyneco-
Clinical Nutrition; 28: 333338. logy;101 (8): 689695.
Rajikin MH. 2007. Haid antara suka dan Wyatt KP Dimmock, P. Jones, M.
duka. UI Press Jakarta. Obhrain and S. OBrien. 2001.
Ruhana, A. 2005. Upaya mengurangi Efficacy of progesteron and proges-
keluhan menstruasi oleh mahasiswa teron in management of premens-
putri IPB TPB IPB Tahun 2003/2004. truasl syndrome: systematic review.
Departemen Gizi Masyarakat dan British Medical Journal. Vol. 323:
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Per- 776780.
tanian. IPB Bogor. Skripsi.
198 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 2, SEPTEMBER 2009: 197208

Mazarina Devi adalah Dosen Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Kampus Jl. Semarang 5 Malang-65145.

198

Anda mungkin juga menyukai