2. Riwayat Keluarga
Anggota keluarga yang memiliki keluhan dismenore primer memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami suatu penyakit yang sering terjadi termasuk nyeri haid karena dari sebagian besar
yang mengalami dismenore memiliki riwayat keluarga yang memiliki keluhan dismenore. Hal ini
disebabkan karena adanya factor genetik.
5. Stress
Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ
tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya
dengan baik. Estrogen dapat menyebabkan peningkatan kontraksi uterus secara
berlebihan, sedangkan progesteron bersifat menghambat kontraksi. Peningkatan kontraksi
secara berlebihan ini menyebabkan rasa nyeri. Selain itu hormon adrenalin juga
meningkat sehingga menyebabkan otot tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat
menjadikan nyeri ketika menstruasi.
6. Merokok
Pada wanita perokok terjadi pula peningkatan risiko munculnya kasus kehamilan di luar
kandungan dan keguguran. Nikotin pula yang menjadi biang kerok timbulnya gangguan
haid pada wanita perokok. Zat yang menyebabkan seseorang ketagihan merokok ini,
ternyata mempengaruhi metabolisme estrogen. Sebagai hormon yang salah satu tugasnya
mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh. Gangguan pada
metabolisme akan menyebabakan haid tidak teratur. wanita perokok akan mengalami
nyeri perut yang lebih berat saat haid tiba.