Makalah Fisika Zat Padat
Makalah Fisika Zat Padat
Oleh
KELOMPOK IV
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui anailsis Fourier dalam amplitude gelombang
terdifraksi?
2. Untuk mengetahui vektor kisi resiprok dalam gelombang terdifraksi?
3. Untuk mengetahui kondisi difraksi gelombang terdifraksi?
4. Untuk mengetahui persamaan Laue dalam gelombang terdifraksi?
5. Untuk mengetahui menentukan daerah Brillonuim dan analisis Fourier
pada basis?
1.4 MANFAAT
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat, menambah pengetahuan
tentang ruang kisi resiprok bagi penulis maupun pembaca.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
() = 2/ (4)
() = . (6)
adalah sama dibawah seluruh translasi kisi T yang meninggalkan kristal yang
sama.
= 01 () exp( ), (12)
Dimana v1, v2, v3 adalah integer. Sebuah vektor G dari bentuk ini adalah sebuah
vector kisi resiprok. Titik-titik dalam kisi balik dipetakan dengan seperangkat
vektor dalam bentuk vektor kisi balik G :
= 1 + 2 + 3
Vektor 1 adalah tegak lurus terhadap bidang yang dibuat oleh vektor 2 dan 3
Vektor 2 adalah tegak lurus terhadap bidang yang dibuat oleh vector 1 dan 3
Vektor 3 adalah tegak lurus terhadap bidang yang dibuat oleh vector 1 dan 2.
Setiap struktur kristal mempunyai dua kisi yang berhubungan dengan itu,
kisi Kristal dan kisi resiprok. Sebuah pola difraksi dari sebuah Kristal, seperti
yang diperlihatkan pada sebuah peta dari kisi resiprok dari Kristal. Sebuah
gambar mikroskopik, jika bisa dipecahkan dengan sebuah skala yang cukup baik,
yaitu sebuah peta dari struktur Kristal dengan spasi nyata. Dua kisi berkaitan
dengan definisi persamaan (13). Demikian ketika mereka berotasi pada sebuah
pegangan Kristal, kedua kisi berotasi langsung dan kisi resiprok. Vektor kisi
sebenarnya mempunyai dimensi dari [panjang]; vektor pada kisi resiprok
mempunyai dimensi dari [1/]. Kisi resiprok adalah sebuah kisi pada
spasi asosiasi Fourier dengan Kristal. Vektor gelombang selalu tergambar pada
spasi Fourier, jadi setiap posisi pada spasi Fourier mungkin mempunyai sebuah
gambaran dari sebuah gelombang, tapi disana adalah sebuah pertemuan penting
antar titik yang digambarkan dengan kumpulan dari Gs asosiasi dengan struktur
Kristal. Vektor G pada Fourier seri (9) hanya vektor kisi resiprok (15), untuk
kemudian seri fourier direpresentasi dari densitas elektron dengan invarians yang
diinginkan menurut beberapa translasi Kristal = 11 + 22 + 33
seperti yang digambarkan pada (13) dari (9).
Tapi ( ) = 1, karena,
exp( ) = [(1 1 + 2 2 + 3 3 ) (1 1 + 2 2 + 3 3 )]
= [2(1 1 + 2 2 + 3 3 ) (1 1 + 2 2 + 3 3 )] (17)
Ini adalah ungkapan bagi kondisi yang diperlukan untuk terjadinya difraksi. Dapat
dibuktikan bahwa,
2 + 2 = 0
Persamaan ini adalah Persamaan Laue, yang mana digunakan dalam pembicaraan
simetri dan struktur kristal.
2.5 Analisis Fourier Dari Basis
Resultan gelombang difraksi oleh keseluruhan atom dalam unit sel (satu
satuan sel) dinyatakan dalam faktor struktur. Bila kondisi difraksi terpenuhi
amplitudo terhambur bagi kristal terdiri dari N sel adalah diungkapkan sebagai,
=
= 1 + 2 + 3
() = exp[2( + + )]
() = = cos + sin = +
|| = ( ) + ( )
Dalam difraksi intensitas adalah terkait dengan amplitude, yaitu besar absolut ||,
= cos 2( + + ) ; = sin 2( + + )
2 2
|| = ( cos 2( + + )) + ( sin 2( + + ))
2.6 Daerah Brillouin
Zona Brilloin ditemui ketika terjadi difraksi Bragg dari sinar-X. Ketika
bidang normal yang membagi dua vektor kisi balik, daerah itu ditutup antara
antara bidang tersebut dari variasi Brillouin Zone. Untuk kristal satu dimensi,
berhimpit dengan sehingga 2 = 2 = 2 , Dengan demikian = + ,
dimana = (2/) adalah vector kisi respirok, dan adalah bilangan bulat.
Sehingga = + = + (/). Difraksi pertama terjadi dan celah energi
pertama terjadi untuk nilai = + (/). daerah antara / dengan /
disebut Daerah Brilloiun zona pertama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penulisan ini adalah:
1. Ekspansi dari anailsis Fourier dalam amplitude gelombang terdifraksi yaitu:
() = . (6)
2. Kisi resiprok adalah sebuah kisi pada spasi asosiasi Fourier dengan Kristal.
Vektor gelombang selalu tergambar pada spasi Fourier, jadi setiap posisi pada
spasi Fourier mungkin mempunyai sebuah gambaran dari sebuah gelombang.
3. Kondisi difraksi dapat ditulis dalam persamaan berikut:
1 = 2 ; 2 = 2 ; 3 = 2
4. Persamaan Laue dalam gelombang terdifraksi yaitu:
2 + 2 = 0
5. Zona Brilloin ditemui ketika terjadi difraksi Bragg dari sinar-X. Ketika bidang
normal yang membagi dua vektor kisi balik, daerah itu ditutup antara antara
bidang tersebut dari variasi Brillouin Zone. Difraksi pertama terjadi dan celah
energi pertama terjadi untuk nilai = + (/). daerah antara / dengan
/ disebut Daerah Brilloiun zona pertama.
B. SARAN
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah
dan dari segi tutur bahasa dalam membahas isi makalah. Penyusun mengharapkan
kritik yang sifatnya konstruktif dari bapak dosen maupun rekan-rekan mahasiswa
demi kesempurnaan dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
1) Menembakan elektron cepat pada logam (anoda) yang berada pada ruang
vakum.
2) berkas elektron tertarik menuju anoda karena adanya beda potensial.
3) Berkas elektron dihasilkan oleh katoda yang dipanaskan dengan filament.
4) Interaksi antara elektron berenergi Ek dengan logam anoda menyebabkan
terjadinya pancaran sinar-X.
3. Urutan proses produksi sinar-X adalah.
a. 1,2,3,4
b. 2,4,3,1
c. 1,3,2,4
d. 3,4,2,1
e. 2,1,3,4
4. Syarat bragg untuk difraksi kisi adalah :
a. 2d sin = n
b. 2d sin =2 n
c. d sin = 2n
d. d sin = (n-1/2)
e. 2d sin = (n-1/2)
5. Apabila sinar-X mengenai kristal sebagai kisi nyata, maka akan dihasilkan pola
difraksi berbentuk.??
a. Kisi nyata
b. Kisi banyak
c. Kisi bravais
d. Kisi Kristal
e. Kisi resiprok
6.