Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN BERTANYA DASAR

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Pokok Bahasan : Momentum, Impuls, dan Tumbukan
Sub Pokok Bahasan : Momentum dan Impuls
Alokasi Waktu : 30 menit

Guru memasuki ruangan kelas.


Guru : Selamat pagi, Anak-anak.
Siswa : Selamat pagi, Bu.
Guru : Bagaimana kabar kalian hari ini?
Siswa : Baik, Bu.
Guru : Baik. Anak-anak, mari kita awali pertemuan hari ini dengan berdoa terlebih
dahulu. Ibu akan pimpin langsung doanya. Berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, dipersilahkan.
Guru dan siswa berdoa.
Guru : Doa selesai. Baik anak-anak, sebelum pelajaran dimulai Ibu akan mengabsen
kehadiran kalian terlebih dahulu. Adakah teman kalian yang tidak hadir hari ini?
Siswa : Tidak, Bu.
Guru : Bagus. Kalian memang siswa-siswa Ibu yang rajin. Kalau begitu, sekarang
mari kita lanjutkan ke materi pembelajaran yang akan kita bahas hari ini.
Sebelumnya kita telah membahas mengenai konsep gaya, massa, dan kecepatan.
Pada hari ini kita akan membahas materi mengenai momentum dan impuls yang
memilliki kaitan dengan konsep-konsep tersebut. Karena, Ibu amati pada
pertemuan sebelumnya kalian sudah memahami dengan baik mengenai konsep-
konsep tersebut maka hari ini Ibu tidak membahas konsep tersebut kembali,
melainkan langsung membahas penerapannya dalam konsep momentum dan
impuls.
Guru : Nah, yang pertama kita akan membahas konsep momentum. Sebelumnya, Ibu
ingin bertanya, adakah diantara kalian yang pernah bermain sepak bola?

1
Bayu dan Dwi mengacungkan tangan.
Bayu,Dwi : Saya, Bu.
Guru : Nah, diantara kalian siapa yang pernah menjadi penjaga gawang?
Dwi : Saya, Bu.
Guru : Nah, misalkan Dwi menjadi penjaga gawang dan Bayu sebagai penendang
bola, saat Bayu menendang bola dengan keras dan saat Bayu menendang bola
dengan pelan, manakah yang lebih sulit dihentikan?
Dwi : Yang sulit saya hentikan, ketika Bayu menendang bola dengan keras, Bu.
Guru : Adakah diantara kalian yang bisa memberikan pendapat mengenai hal
tersebut?
Siti, Rumni, dan Laila mengacungkan tangan.
Guru : Iya, Siti.
Siti : Menurut saya, hal tersebut hanya pengaruhi oleh perbedaan kecepatan, Bu.
Karena massa bola tetap, Bu. Ketika Bayu menendang bola lebih keras maka
kecepatan bola tersebut lebih besar daripada saat Bayu menendang bola lebih
pelan, Bu.
Guru : Tepat sekali, Siti. Seperti pendapat Siti, bahwa pada kasus tadi yang
mempengaruhi hanya perbedaan kecepatan karena massa bola adalah tetap.
Selajutnya, Ibu akan memberikan kasus lain. Misalkan, terdapat dua buah
kendaraan, yaitu truk dan sepeda motor yang bergerak dengan kecepatan yang
sama, manakah yang lebih sulit dihentikan? Adakah yang bisa memberikan
pendapat?
Rumni, Jati, dan Ari mengacungkan tangan.
Guru : Iya, Rumni.
Rumni : Yang lebih sulit dihentikan adalah truk, Bu. Karena massa truk jauh lebih besar
dibandingkan dengan massa sepeda motor, Bu.
Guru : Iya, pendapat yang bagus dari Rumni. Dari kedua contoh tersebut memberikan
penjelasan bagi kita mengenai momentum yang akan kita bahas. Nah, yakni
sebuah benda bermassa m yang bergerak degan kecepatan v memiliki
momentum linear p. Untuk selanjutnya momentum linear dapat kita sebut
dengan momentum saja. Nah, dari apa yang kita bahas, adakah yang dapat
memberikan pendapat mengenai pengaruh massa dan kecepatan benda terhadap
besarnya momentum yang dimiliki benda tersebut?

2
Jati, Rumni, dan Ari mengacungkan tangan.
Guru : Iya, Jati.
Jati : Dari dua contoh yang Ibu berikan tadi, dapat saya simpulkan bahwa
momentum suatu benda dipengaruhi oleh massa dan kecepatan benda tersebut.
Dimana, semakin besar massa dan semakin besar kecepatan benda maka
momentum benda tersebut akan semakin besar, Bu.
Guru : Iya, tepat sekali pendapat dari Jati.
Guru menuliskan persamaan di papan tulis.
Guru : Sesuai pendapat yang diberikan oleh Jati, bahwa = .
Keterangan:
= massa benda (kg)
= kecepatan benda (m/s)
Dillihat dari persamaan, maka momentum adalah besaran vektor, hal ini karena
momentum merupakan perkalian vektor kecepatan dengan massa benda m.
Satuan momentum adalah kg.m/s, dan momentum memiliki dimensi 1 .
Karena massa benda selalu positif, maka arah momentum selalu sama dengan
arah kecepatannya.
Guru : Seperti contoh truk yang Ibu berikan sebelumnya, ternyata momentum
merupakan besaran dinamik yang lebih banyak memberikan informasi
ketimbang kecepatan itu sendiri. Selanjutnya, kita akan menggunakan hukum
kedua Newton tentang gerak untuk melihat kaitan antara momentum sebuah
benda dengan resultan gaya yang bekerja pada benda itu. Sebelumnya, apakah
ada yang masih ingat dengan bunyi dan persamaan hukum kedua Newton?
Laila, Rumni, dan Jati mengacungkan tangan.
Guru : Iya, Laila.
Laila : Bunyi hukum kedua Newton adalah percepatan suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan

massa benda tersebut, Bu. Persamaannya adalah = .

Guru : Tepat sekali apa yang dikatakan oleh Laila, ingatan Laila memang sangat
bagus. Persamaan hukum kedua Newton juga dapat kita tuliskan = .

3
Guru menuliskan persamaan Hk. II Newton di papan.
Guru :Dari persamaan yang Ibu tuliskan, dapat disederhanakan. Sebelum
menyederhanakan persamaan tersebut Ibu ingin bertanya, apakah ada yang
masih ingat dengan definisi percepatan?
Ayu Putri, Prista, dan Jati mengacungkan tangan.
Guru : Iya, Ayu Putri.
Ayu Putri : Percepatan benda adalah perubahan kecepatan benda tiap satu satuan waktu,
Bu.
Guru : Iya, tepat sekali Ayu Putri.
Guru menuliskan persamaan di papan.
Guru : Nah, seperti yang dikatakan teman kalian, maka persamaan ini dapat diubah

menjadi = . Seperti yang Ibu jelaskan tadi bahwa = , sehingga

persamaan tersebut dapat diubah menjadi = . Jadi, hukum kedua Newton

dapat diungkapkan sebagai resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan perubahan momentum benda tersebut tiap satu satuan waktu. Atau
perubahan momentum dapat diungkapkan sebagai resultan gaya pada setiap
perubahan waktu tertentu = .
Guru menuliskan persamaan di papan.
Guru : Anak-anak, perlu kalian ketahui bahwa perubahan dari momentum tiap satu
satuan waktu disebut sebagai impuls = . Sehingga, persamaan akan
menjadi = .
Keterangan:
= besar impuls ()
= gaya yang bekerja pada benda (N)
= selang waktu (s)
Guru : Nah, karena tadi kita telah membahas mengenai impuls dan momentum,
sekarang kita akan menganalisis bagaimana besar momentum pada dua buah
benda yang bertumbukan. Disini Ibu mempunyai simulasi mengenai hal
tersebut, mohon perhatiannya ya anak-anak.
Guru menampilkan simulasi.
Guru : Dari simulasi yang ibu berikan jika kita measumsikan bahwa tumbukan terjadi
terjadi lenting sempurna dan analisis berdasarkan hukum ketiga Newton adakah
diantara kalian yang dapat memberikan pendapat menganai hal tersebut?

4
Sri : Yang dapat saya perhatikan bahwa tumbukan tersebut memenuhi hukum
ketiga Newton Bu, kedua bola akan saling menekan dengan gaya sebesar yang
sama besar namun arahnya berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dan reaksi
dalam selang waktu tersebut, kedua bola akan saling melepaskan diri dengan
kecepatan masing-masing sebesar 1 dan 2
Guru : Ya pengamatan serta pemahaman yang bagus dari Sri, bahwa perlu kalian
ketahui anak-anak, dari simulasi yang Ibu berikan tadi terlihat bahwa tumbukan
tersebut memenuhi hukum ketiga Newton mengenai gaya aksi-reaksi yang
dimana jika kita analisis pristiwa tumbukan tersebut maka persamaannya dapat
ditulis sebagai berikut:
=
=
Nah karena tadi sudah kita ketahui bahwa Impuls yang terjadi pada selang
waktu tertentu adalah = dan = = sehingga
persamaan dapat kita tuliskan sebagai berikut:
1 = 2
1 1 1 1 = (2 2 2 2 )
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
1 + 2 = 1 + 2
Atau jumlah momentumm awal = jumlah momentum akhir, nah perlu kalian
ingat anak-anak bahwa persamaan yang Ibu tuliskan ini dinamakan hukum
kekelalan momentum yang menyatakan jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum
total sesudah tumbukan. Dan perlu kalian ingat anak-anak bahwa hukum
kekekalan momentum ini berlaku pada setiap jenis tumbukan. Karena kalian
telah megetaui persamaan dari hukum kekekalan momentum, maka sekarang
Ibu akan megajak kalian untuk menganalisis hukum kekekalan energi kinetik.
dalam beberapa jenis tumbukan. Untuk itu maka Ibu akan kembali
menampilkan simulasi untuk membantu pemahaman kalian, nah mohon
diperhatikan ya anak-anak.
Guru menampilkan simulasi.
Guru : Dari simulasi yang Ibu tampilkan adakah diantara kalian yang dapat
memberikan pendapat mengenai bagaimana pristiwa tumbukan yang terjadi

5
serta gambaran mengenai pemikiran kalian apakah pada proses tumbukan
tersebut berlaku hukum kekekalan energi kinetik?
Siswa berfikir sejenak
Yuput : Dari simulasi yang Ibu tampilkan saya perhatikan bahwa saat dua bola tersebut
bertumbukan terjadi lengting secara sempuna Bu, oleh karena itu pada pada saat
terjadinya tumbukan tidak ada energi yang hilang Bu, sehingga berlaku hukum
kekekalan energi kinetik.
Guru : Iya terpat sekali pendapat dari Yuput bahwa peristiwa tumbukan pada simulasi
yang Ibu berikan tadi merupakan, peristiwa tumbukan lenting sempurna yang
dimana pada peristiwa ini tentunya berlaku hukum kekekalam momentum dan
hukum kekekalan energi kinetik yang dimana jika persamaannya ibu jabarkan
adalah sebagai berikut:
Hukum kekekalan momentum
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
Hukum kekelalan energi kinetik
1 + 2 = 1 + 2
1 1 1 1
1 12 + 2 22 = (1 )2 + 2 (2 )2
2 2 2 2
1 ((1 )2 (1 )2 ) = 2 ((2 )2 (2 )2 )
1 (1 + 1 )(1 1 ) = 2 (2 + 2 )(2 + 2 )(2 2 )
Nah jika pada sebuah tumbukan kita sumsikan massa 1 = 2 maka
persamaan ini dapat kita sederhanakan menjadi
1 + 1 = 2 + 2
1 2 = 2 1
(2 1 ) = 2 1
Nah perlu diingat anak-anak bawha persamaan yang Ibu tuliskan menunjukan
bahwa pada tumbukan lenting sempurna kecepatan relatif benda sebelum dan
sesudah tumbukan besarnya tetap tetapi arahnya berlawanan. Nah selanjutnya
kita akan menganalisis mengenai jenis tumbukan yang berbeda yaitu tumbukan
tidak lenting sama sekali? Untuk itu maka Ibu akan menampilkan kembali
simulasi tadi namun pada kasus ini Ibu akan mengubah nilai elastisitas boal
menjadi nol.

6
Guru menampilkan simulasi.
Guru : Dari simulasi yang Ibu tampilkan apakah ada yang dapat memberikan
pendapat apakah pada kasus tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku hukum
kekealan energi kinetik?
Siswa berfikir sejenak
Sandewi : dari simulasi yang Ibu tampilkan ini berbeda dengan simulasi yang Ibu
tampikan sebelumnya dimana pada simulasi kasus tumbukan tidak lenting sama
sekali tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik Bu, hal ini dikarenakan
adanya energi kinetik yang dilang saat terjadi tumbukan Bu.
Guru : Iya pendapat yang tepat sekali dari Sandewi bahwa pada tumbukan tidak
lenting sama sekali tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik, karena
selama terjadi proses tumbukan energi kinetik berkurang. Pada tumbukan jenis
ini, kecepatan benda-benda sesudah tumbukan adalah sama besar atau benda
akan saling melekat. Sehingga matematis persamaan hukum kekekalan
momentumnya dapat dituliskan sebagai berikut:
1 1 + 2 2 = 1 1 + 2 2
Karena nilai 1 = 2 = maka persamaan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1 1 + 2 2 = (1 + 2 )
Nah mungkin bisa dicermati persamaan yang Ibu tuliskan bahwa inilah
persamaan hukum kekekalam momentum dari tumbukan tidak lenting sama
sekali, untuk aplikasinya persamaan ini sering digunakan untuk analisis pada
ayunan balistik yang ada di laboratorium. Selanjutnya Ibu akan memeberikan
kasus terakhir dari jenis-jenis tumbukan yaitu tumbukan lenting sebagian anak-
anak kembali perhatiannya pada simulasi, nah sekarang Ibu akan mengubah
elastisitas bola menjadi setengah lebih besar.
Guru menampilkan simulasi.
Guru : dari simulasi yang Ibu berikan ini adakah diantara kalian yang dapat
memeberikan pendapat apakah pada tumbukan lenting sebagian berlaku hukum
kekekalan energi kinetik?
Prista : menurut saya pada tumbukan lenting sebagian sama seperti tumbukan tidak
lenting sama sekali dimana sama-sama tidak berlaku hukum kekekalan
momentum karena pada kasus ini energi kinetik berkurang pada saat terjadi

7
tumbukan oleh karena itu pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku
hukum kekekalam momentum saja Bu.
Guru : Iya tepat sekali pendapat dari Prista bahwa pada tumbukan lenting sebagian
juga tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik karena saat mengalami
tumbukan ada energi kinetik yang hilang, sehingga hukum kekekalan energi
kinetik hanya berlaku pada tumbukan lenting sempurna serhingga. Pada
tumbukan tidak lenting sama sekali maupun lenting sebagian kita ketahui bahwa
terjadinya pengurangan kecepatan relatif setelah tumbukan, faktor terntentu
tersebut sering disebut sebagi koefisien restitus. Yang dirumuskan
(2 1 )
=
(2 1 )
Yang nilai dari koefisien ini berkisar dari 0 sampai 1 dimana = 1 untuk lenting
sempurna dan (0 < < 1) untuk tumbukan lenting sebagian dan = 0 untuk
tumbukan tidak lenting sama sekali.
Nah Ibu rasa sudah cukup pembahasan hari ini mengenai konsep Momentum dan
Impuls, mengingat waktu sudah hampir habis, maka kita akan mengakhiri pertemuan
hari ini. Sebelumnya apakah ada diantara kalian yang ingin bertanya terkait apa yang
kita bahas hari ini?
Siswa : Tidak Bu,
Guru : Bagus, berarti kalian sudah paham mengenai apa yang telah kita pelajari tadi, nah
sebelum pelajaran kita akhiri, Ibu ingin salah satu diantara kalian memeberikan
kesimpulan terkait apa yang telah kita pelajari hari ini
Ari : Saya Bu,
Guru : Iya Ari
Ari : yang dapat saya simpulkan dari pertemuan hari ini adalah bahwa Setiap benda
yang bergerak dengan kecepata tertentu dipastikan memiliki momentum.
Momentum yang dimiliki oleh suatu benda adalah hasil kali antara massa dan
kecepatan benda pada saat tertentu. Gaya yang diperlukan untuk membuat suatu
benda bergerak di sebut impuls. Impuls juga sama dengan perubahan
momentum. Dalam kehidupan terdapat 3 jenis tumbukan yaitu tumbukan
lenting sempurna, tumbukan tidak lenting sama sekali dan tumbukan lenting
sebagian.
Guru : Iya kesimpulan yang bagus dari Ari, nah apakah kalian setuju dengan apa yang
disimpulkan oleh Ari?

8
Semua siswa menjawab.
Siswa : Setuju, Bu.
Guru : Bagus. Nah, karena waktu sudah habis, mari kita akhiri pertemuan hari ini.
Sebelum kita mengakhirinya, kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa, menurut
agama dan kepercayaan masing-masing dipersilahkan.
Siswa berdoa.
Guru : Doa selesai. Selamat pagi, anak-anak.
Siswa : Selamat pagi, Bu.
Selesai.

Singaraja, Mei 2017


Pengajar,

Putu Armynda Ary Pratiwi


NIM 1413021009

Anda mungkin juga menyukai