Anda di halaman 1dari 11

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

SEKRETARIAT UTAMA

Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta 13120


Telepon (021) 85910031 (Hunting), Faksimile (021) 85901328

SURAT EDARAN
Nomo : SE- 34/K.SU /JF/2009
Tentang
PERATURAN PERALIHAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR DALAM RANGKA PENERAPAN PERMENPAN NOMOR :
PER/220/M.PAN/7/2008

Yth. 1. Inspektur Jenderal Departemen


2. Inspektur Utama/ Inspektur LPND
3. Inspektur/ Kepala Bawas Prov./ Kab./ Kota
4. Sekretaris Utama BPKP
5. Deputi di lingkungan BPKP
6. Kepala Perwakilan BPKP
7. Kepala Pusat di lingkungan BPKP
8. Inspektur BPKP
di seluruh Indonesia

Sehubungan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan


Aparatur Negara Nomor : PER/220/M.PAN/7/2008 Tanggal 04 Juli 2008
tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya (sebagai pengganti
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19 Tahun 1996)
dan Peraturan Bersama antara BPKP dan Badan Kepegawaian Negara
Nomor: PER:1310/K/JF/2008 dan Nomor : 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, perlu dilakukan
pengaturan penilaian dan penetapan angka kredit Jabatan Fungsional Auditor
(JFA) sebagai berikut:

1. Pisah Batas (cut off) Periode Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.
Berdasarkan pasal 27 (2) Peraturan Bersama di atas dinyatakan bahwa
kenaikan pangkat per 1 Oktober 2009 dapat dipertimbangkan dengan
menggunakan persyaratan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menpan
Nomor 19 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka
kreditnya. Oleh karena itu diperlukan pengaturan pisah batas periode
penilaian dan penetapan angka kredit sebagai berikut :
a. Masa penilaian 1 Juli 2008 s.d. 31 Desember 2008 dan 1 Januari 2009
s.d. 30 Juni 2009 menggunakan peraturan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :19 Tahun 1996;
b. Masa penilaian 1 Juli 2009 s.d. 31 Desember 2009 menggunakan
peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/220/M.PAN/7/2008 Tanggal 04 Juli 2008.

1
2. Kewajiban Pengumpulan DUPAK
Auditor yang belum ditetapkan angka kreditnya dalam PAK s.d. masa
penilaian 31 Desember 2008 diwajibkan mengumpulkan DUPAK
selambat-lambatnya dalam dua masa penilaian sebagaimana dimaksudkan
pada angka 1 huruf a di atas.
Contoh Nomor 1 : yang ketinggalan dua semester
- Auditor Pertama pada Inspektorat KLM diangkat dengan Inpassing tmt 1
Oktober 2003
- PAK terakhir untuk periode penilaian 1 Juli 2007 s.d. 31 Desember 2007.
Kepada yang bersangkutan diwajibkan mengumpulkan DUPAK 1 Januari
2008 s.d. 31 Desember 2008 (dua semester) yang disampaikan selambat-
lambatnya pada penilaian bulan Januari 2009 atau bulan Juli 2009.
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menerbitkan sebanyak
dua PAK untuk periode penilaian yang tertinggal yaitu 1 Januari 2008 s.d.
31 Desember 2008,
Contoh Nomor 2 : yang ketinggalan tiga semester
- Auditor Muda pada Inspektorat DEP diangkat dengan Inpassing tmt 1
Oktober 2003
- PAK terakhir untuk periode penilaian 1 Januari 2007 s.d. 30 Juni 2007.
Kepada yang bersangkutan diwajibkan mengumpulkan DUPAK 1 Juli 2007
s.d. 31 Desember 2008 (tiga semester) yang disampaikan selambat-
lambatnya pada penilaian bulan Januari 2009 atau bulan Juli 2009.
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menerbitkan sebanyak
tiga PAK untuk periode penilaian yang tertinggal yaitu 1 Juli 2007 s.d. 31
Desember 2008,
Contoh Nomor 3 : yang ketinggalan lebih dari tiga semester
- Auditor Pelaksana Lanjutan pada Inspektorat DIA diangkat dengan
Inpassing tmt 1 Oktober 2003
- PAK terakhir untuk periode penilaian 1 Juli 2005 s.d. 31 Desember 2005.
Kepada yang bersangkutan diwajibkan mengumpulkan DUPAK enam
semester periode 1 Januari 2006 s.d. 31 Desember 2008 yang disampaikan
selambat-lambatnya pada penilaian bulan Januari 2009 atau bulan Juli
2009.
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit menerbitkan sebanyak
enam PAK untuk periode penilaian yang tertinggal yaitu 1 Januari 2006 s.d.
31 Desember 2008.

3. Kegiatan Yang Dapat Diajukan Untuk Dilakukan Penilaian


a. Dalam masa penilaian 1 Juli 2008 s.d. 31 Desember 2008 (penilaian
bulan Januari 2009) kegiatan pengawasan yang dapat diajukan untuk
dinilai adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam tiga semester yaitu 1
Juli 2007 s.d. 31 Desember 2008;
Dokumen yang belum lengkap dan belum dinilai yang diberi tanda *)
(bintang) pada masa penilaian 1 Juli 2007 s.d. 31 Desember 2007
(Penilaian Januari 2008) dan masa penilaian 1 Januari 2008 s.d. 30 juni
2008 (Penilaian Juli 2008) sudah harus diajukan selambat-lambatnya
dalam DUPAK masa penilaian 1 Juli 2008 s.d. 31 Desember 2008 atau
1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009.
2
Contoh Nomor 4 :
- Sony, SE jabatan Auditor Muda
- PAK terakhir periode 1 Januari 2008 s.d.30 Juni 2008,
- Dalam PAK tersebut telah diajukan kegiatan audit operasional dengan
ST-123 tanggal 2 April 2008 yang belum diberikan angka kredit dan
dalam penjelasan perbedaan diberi tanda *) (bintang) karena belum
dilengkapi dokumen hasil kegiatan yang disahkan pejabat yang
berwenang.
Dalam hal ini Sdr. Sony dapat mengajukan kembali Nomor ST-123
tanggal 2 April 2008 selambat-lambatnya pada masa penilaian 1 Juli
2008 s.d. 31 Desember 2008 atau 1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009
dengan melengkapi dokumen hasil kegiatan yang sudah disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
b. Dalam masa penilaian 1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009 (penilaian bulan
Juli 2009) kegiatan pengawasan yang dapat diajukan untuk dinilai
adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam tiga semester yaitu 1 Januari
2008 s.d. 30 Juni 2009.
c. Kegiatan pengawasan yang berakhir s.d. 30 Juni 2009 tidak dapat
diajukan (termasuk kekurangan kelengkapan berkas pendukung
DUPAK yang pada periode sebelumnya tidak disampaikan) untuk
dilakukan penilaian pada masa penilaian 1 Juli 2009 s.d. 31 Desember
2009 (penilaian bulan Januari 2010).
4. Hari Pengawasan (HP) yang dapat diperhitungkan dalam penilaian.
a. HP maksimal 237 HP untuk unit kerja yang menerapkan 5 hari kerja
seminggu dan 289 HP untuk unit kerja yang menerapkan 6 hari kerja
seminggu.
b. Hari Sabtu (untuk unit kerja yang menerapkan 5 hari kerja seminggu),
Minggu,dan hari Libur serta cuti tidak dihitung.
c. Sisa HP yang dapat diperhitungkan pada masa penilaian 1 Juli 2008
s.d.31 Desember 2008 adalah sisa HP dari periode th 2007 dan 2008.
d. Sisa HP yang dapat diperhitungkan pada masa penilaian 1 Januari 2009
s.d. 30 Juni 2009 adalah sisa HP tahun 2008 dan Semester I 2009 (119
HP).
e. Sisa HP yang dapat diperhitungkan pada masa penilaian 1 Juli 2009 s.d.
31 Desember 2009 (Penilaian bulan Januari 2010) adalah sejumlah HP
yang diperhitungkan dalam Semester I untuk penugasan yang dimulai
dari semester I hingga berakhir setelah tanggal 30 Juni 2009, dengan
memperhatikan sisa HP semester I tahun 2009.
Contoh Nomor 5 :
- Unit kerja menggunakan 5 hari kerja seminggu.
- Penugasan audit Akuntabilitas dari 22 Juni 2009 s.d. 10 Juli 2009.
- Sisa HP semester I 2009 = 10 HP
Maka pada penilaian Januari 2010 dapat diperhitungkan 7 HP dari sisa
HP semester I 2009, ditambah dengan HP realisasi antara 1 Juli 2009
s.d. 10 Juli 2009.
Contoh Nomor 6 :
- Unit kerja menggunakan 5 hari kerja seminggu.
- Penugasan audit Akuntabilitas dari 22 Juni 2009 s.d. 10 Juli 2009.
- Pemakaian HP semester I tahun 2009 sebanyak 119 HP
- Sisa HP semester I 2009 = 0 HP

3
Maka pada penilaian Januari 2010 atas penugasan tersebut tidak dapat
menggunakan sisa HP semester I tahun 2009. Atas penugasan tersebut
dinilai sebanyak HP realisasi antara 1 Juli 2009 s.d. 10 Juli 2009.

5. Penilaian untuk ST yang menyeberang dimulai dari sebelum 1 Juli


2009 dan selesai setelah 1 Juli 2009.
a. Penugasan Pengawasan yang dimulai sebelum dan berakhir sesudah 1
Juli 2009 dinilai dengan menggunakan ketentuaan yang diatur dalam
Permenpan Nomor : PER/220/M.PAN/7/2008.
b. Perhitungan angka kredit dengan menggunakan HP realisasi
pelaksanaan penugasan sebelum 1 Juli 2009 yaitu dengan
menggunakan sisa HP Sm.I 2009 ditambah realisasi pelaksanaan
penugasan setelah 1 Juli 2009.
c. Penugasan pengawasan yang berakhir sebelum 1 Juli 2009 namun
dokumen hasil kegiatan selesai setelah 1 Juli 2009 harus dilaporkan
dalam DUPAK pada periode 1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009 dan
dinilai dengan satuan angka kredit sesuai KepMenpan Nomor 19/1996.
Contoh Nomor 7 :
- Unit kerja menggunakan 5 hari kerja seminggu.
- Penugasan audit Akuntabilitas dari 22 Juni 2009 s.d. 10 Juli 2009.
- Pemakaian HP semester I tahun 2009 sebanyak 119 HP
- Sisa HP semester I 2009 = 15 HP
Maka pada penilaian Januari 2010 atas penugasan tersebut dinilai
sebanyak 15 HP (sisa HP semester I tahun 2009 sebanyak 7 HP dan
realisasi semester II tahun 2009 sebanyak 8 HP) dengan menggunakan
satuan angka kredit 0,030 per jam untuk Auditor Madya. (Audit
Akuntabilitas pada KepMenpan Nomor 19/1996 adalah sebesar 0,0307
per jam).

6. Kelengkapan dokumen berkas DUPAK


a. Pada masa penilaian 1 Juli 2008 s.d. 31 Des 2008 dan 1 Jan 2009 s.d.
30 Juni 2009 kelengkapan dokumen pendukung sesuai dengan SK
Kepala BPKP Nomor : KEP-817/K/JF/2002 tentang Prosedur Kegiatan
Baku Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Bagi Jabatan Fungsional
Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (lihat
lampiran).
b. Apabila dokumen pendukung yang disampaikan tidak sesuai dengan
yang dimaksud pada huruf a maka tidak dapat dilengkapkan dalam
DUPAK periode 1 Juli 2009 s.d. 31 Desember 2009 dan periode
selanjutnya.
c. Atas kegiatan pengawasan yang kurang dilengkapkan dokumen
pendukungnya pada DUPAK periode 1 Juli 2008 s.d. 31 Desember
2008 (Penilaian bulan Januari 2009) dan 1 Januari 2009 s.d. 30 Juni
2009 (Penilaian bulan Juli 2009), maka dilakukan penilaian sebagai
berikut :
- Dokumen yang dilampirkan dalam DUPAK : SPMK dan Surat
Penugasan tanpa bukti pendukung lainnya
- Diberikan nilai sebesar 80% dari angka kredit yang seharusnya

Lebih lanjut lihat di lampiran.

4
7. Angka Kredit Diklat Sertifikasi Auditor
a. Angka kredit kegiatan Diklat Sertifikasi Auditor diberikan pada saat
kelulusannya dengan menggunakan hari pengawasan sesuai dengan
periode DUPAK diajukan.
b. Angka kredit Diklat Sertifikasi Auditor dapat diajukan sebagai unsur
pengembangan profesi di jabatan/pangkat sampai dengan auditor yang
bersangkutan diberikan kenaikan jabatan/pangkat.
c. Kegiatan Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor yang diikuti oleh Auditor
dan telah memperoleh kelulusan tidak dapat diperhitunghkan angka
kredit di pangkat terakhirnya (delta) apabila sertifikat dimaksud tersebut
telah digunakan untuk memenuhi persyaratan kenaikan jabatan /
pangkat terakhir. Angka kredit atas sertifikat kelulusannya
diperhitungkan sebagai angka kredit kumulatif pada unsur
pengembangan profesi.
d. Kegiatan Diklat Sertifikasi Auditor yang belum dinilai s.d. masa penilaian
1 Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009 (Penilaian bulan Juli 2009) dapat
diajukan untuk dinilai pada masa penilaian 1 Juli 2009 s.d. 31 Desember
2009 (Penilaian bulan Januari 2010).
8. Angka Kredit kegiatan Diklat.
a. Kegiatan Diklat yang diselenggarakan sebelum 1 Juli 2009 harus
dilaporkan dalam DUPAK selambat-lambatnya dalam masa penilaian 1
Januari 2009 s.d. 30 Juni 2009 (Penilaian bulan Juli 2009).
b. Perhitungan angka kredit kegiatan Diklat pada angka (1) diatas dengan
menggunakan hari pengawasan sesuai dengan periode DUPAK
diajukan.
c. Kegiatan Diklat yang diselenggarakan sebelum 1 Juli 2009 tidak dapat
diajukan untuk dinilai pada masa penilaian 1 Juli 2009 s.d. 31
Desember 2009 (Penilaian bulan Januari 2010).

9. Pemutihan penilaian dan penetapan angka kredit.


a. Auditor yang memperoleh kemudahan pemutihan.
1). Auditor yang belum pernah memasukan DUPAK sejak diangkat
menjadi auditor sampai dengan masa penilaian 1 Januari 2008 s.d.
30 Juni 2008, harus mengusulkan angka kreditnya pada masa
penilaian 1 Juli 2008 s.d. 31 Desember 2008 (Penilaian bulan
Januari 2009).
Contoh Nomor 8 :
- Auditor Madya pada Bawasda XYZ diangkat dengan Inpassing tmt
1 Oktober 2003
- Sejak diangkat tidak pernah menyampaikan DUPAK.
Kepada yang bersangkutan berhak untuk memperoleh pemutihan
penilaian angka kredit untuk periode 1 Oktober 2003 s.d. 30 Juni
2009.
Contoh nomor 9 :
- Auditor Madya pada Inspektorat BGC diangkat dengan
Perpindahan tmt 1 Agustus 2005
- Yang bersangkutan sejak diangkat tidak pernah mengumpulkan
DUPAK.

5
Kepada yang bersangkutan berhak untuk memperoleh pemutihan
penilaian angka kredit untuk periode 1 Agustus 2005 s.d. 30 Juni
2009.

2). Auditor yang telah ditetapkan angka kreditnya dalam PAK namun
selanjutnya tidak mengajukan DUPAK s.d. masa penilaian 1 Januari
2007 s.d. 30 Juni 2007.

Contoh Nomor 10 :
- Auditor Madya pada Bawasda XYZ diangkat dengan Inpassing tmt
1 Oktober 2003
- PAK terakhir yang ditetapkan adalah periode penilaian 1 Juli 2005
s.d. 31 Desember 2005.
Kepada yang bersangkutan berhak untuk memperoleh pemutihan
penilaian angka kredit untuk periode 1 Januari 2006 s.d. 30 Juni
2009.
Contoh Nomor 11 :
- Auditor Madya pada Inspektorat BGC diangkat dengan
Perpindahan tmt 1 Agustus 2005
- PAK terakhir yang ditetapkan adalah periode penilaian 1 Januari
2006 s.d. 30 Juni 2006.

Kepada yang bersangkutan berhak untuk memperoleh pemutihan


penilaian angka kredit untuk periode 1 Juli 2006 s.d. 30 Juni 2009.

b. Kegiatan pengawasan yang telah dinyatakan kedaluwarsa dalam PAK


yang telah diterbitkan tidak dapat lagi diajukan angka kreditnya dengan
kemudahan pemutihan ini.
Contoh Nomor 12 :
Auditor A mempunyai PAK periode 1 Januari 2005 s.d. 30 Juni 2005
yang didalamnya telah diajukan kegiatan penugasan audit tanggal 1
September 2003 s.d. 20 September 2003 sehingga atas kegiatan
tersebut tidak diberikan angka kredit karena kedaluwarsa.
Atas penugasan yang telah dinyatakan kedaluwarsa tersebut tidak
dapat lagi diajukan untuk memperoleh angka kredit melalui pemutihan.
Contoh nomor 13 :
Auditor B mempunyai PAK periode 1 Januari 2008 s.d. 30 Juni 2008
yang didalamnya telah diajukan kegiatan penugasan audit tanggal 1
Maret 2006 s.d. 20 April 2006 sehingga atas kegiatan tersebut tidak
diberikan angka kredit karena kedaluwarsa.

Atas penugasan yang telah dinyatakan kedaluwarsa tersebut tidak


dapat lagi diajukan untuk memperoleh angka kredit melalui pemutihan.

c. Penggunaan HP dalam penghitungan angka kredit

Dalam penilaian angka kredit tetap memperhatikan penggunaan HP


maksimal sebagaimana diatur di atas. Penghitungan angka kredit
dengan menggunakan HP sesuai dengan masa penugasannya.

6
d. Kelengkapan Dokumen.

1) Dokumen yang diajukan dalam DUPAK harus sesuai dengan


ketentuan dalam SK Kepala BPKP Nomor : KEP-817/K/JF/2002
tentang Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan Penetapan Angka
Kredit Bagi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah
2) Dalam pengajuan angka kreditnya harus disusun setiap semester
masing-masing dalam satu DUPAK.

e. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.

1) Satuan angka kredit dan ketentuan penilaian menggunakan


Kepmenpan No.19 tahun 1996.
2) Dalam hal dokumen pengajuan angka kredit tidak memenuhi
kelengkapan maka kegiatan pengawasan yang diajukan dinilai
dengan menggunakan ketentuan angka 6 huruf c di atas.
3) Penetapan angka kredit untuk tiap semesternya dituangkan dalam
satu PAK yang ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit pada saat DUPAK diterima.
Contoh Nomor 14 :
- Auditor Pertama pada Inspektorat Provinsi XYZ diangkat dengan
Inpassing tmt 1 Oktober 2003
- Sejak diangkat tidak pernah menyampaikan DUPAK.
- Dalam masa 1 Oktober 2003 s.d. 30 Juni 2009 Pejabat Pengusul
dan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit telah
berganti tiga kali mutasi dan yang terakhir masing-masing adalah
Sdr. B dan Sdr.C
Kepada yang bersangkutan berhak untuk memperoleh pemutihan
penilaian angka kredit untuk periode 1 Oktober 2003 s.d. 30 Juni
2009 dengan Pejabat Pengusul adalah Sdr. B dan Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit adalah Sdr. C.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 9 Januari 2009

a.n. Kepala

Sekretaris Utama

Kuswono Soeseno
NIP 060044711

Tembusan :
1. Kepala BPKP (sebagai Laporan);
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara, di Jakarta;
3. Kepala Kantor Regional BKN di Seluruh Indonesia.
7
Lampiran 1 - 1
Surat Edaran Nomor :SE-34/K.SU/JF/2009
Tanggal 9 Januari 2009

Dokumen Yang Diperlukan Untuk Kelengkapan Berkas DUPAK

Diberi Nilai
No Uraian
100% 90% 80% 0%

1. Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan, adalah sebagai


berikut:
a.Memperoleh Gelar/Ijasah pendidikan formal
(1) SPMK-Pendidikan). V
(2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan atau
V
surat keputusan penugasan belajar bagi yang tugas belajar.
(3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/ Akte yang disahkan/dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan V
nasional.
(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas
tentang persamaan ijazah, untuk ijazah/Diploma/Akte yang V
diperoleh dari luar negeri.
(5) Surat Keterangan Pengakuan secara Kedinasan dari Pejabat yang
V
Berwenang
Catatan : Apabila tidak terpenuhi angka (1) s.d. (5) maka tidak
diberikan angka kredit

b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan di bidang


pengawasan serta Memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan Kedinasan (STTPL) atau ertifikat:
(1) SPMK - Pendidikan V V
(2) Salinan/foto copy surat tugas. V X
(3) Foto copy dari STTPL/sertifikat yang ditandasahkan oleh
V V
penyelenggara diklat atau pejabat pengelola kepegawaian.

c. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan berkaitan dengan tugas


pengawasan selain dari kedinasan:
(1) SPMK Pendidikan. V V
(2) Salinan/foto copy surat tugas. V X
(3) Foto copy sertifikat/STTPL yang ditandasahkan oleh
V V
penyelenggara diklat atau pejabat pengelola kepegawaian.

2. Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan pengawasan, adalah sebagai


berikut:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penggerakan, Pembinaan,
V V V V
dan Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan (SPMK).
(2) Formulir anggaran waktu pengawasan. V V X X
(3) Foto copy Surat Tugas. V X V X
(4) Kartu Penugasan Kegiatan Pengawasan. V V V X
Lampiran 1 - 2
Surat Edaran Nomor :SE-34/K.SU/JF/2009
Tanggal 9 Januari 2009

Diberi Nilai
No Uraian
100% 90% 80% 0%

(5) Dokumen yang menunjukkan hasil kegiatan pengawasan yang


dapat berupa foto copy sampul laporan hasil
pemeriksan/pengawasan yang ditandasahkan oleh
Kepala/Pimpinan Unit Organisasi atau laporan hasil V V X V
pengawasan yang dilengkapi dengan lembar laporan yang
ditandatangani oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi atau
routing slip penyusunan laporan hasil pemeriksaan/pengawasan.

3. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan pengembangan


profesi pengawasan, adalah sebagai berikut:
a. Menyusun karya ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan:
(1) Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
V V V
Auditor (SPMK Pengembangan Profesi).
(2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau guntingan FC tp tdk FC tp tdk
ada ada
media massa yang memuat tulisan tersebut atau foto copy-nya V
pengesah pengesah
yang ditandasahkan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi. an an
(3) Pengesahan Pengujian dari Pejabat yang Berwenang V V X

b. Menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah di bidang pengawasan:


(1) SPMK Pengembangan Profesi. V V V
(2) Buku asli atau majalah asli atau makalah asli atau guntingan FC tp tdk
ada
media massa yang memuat tulisan tersebut atau foto copy-nya V
pengesah
V
yang ditandasahkan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi. an
(3) Pengesahan Pengujian dari Pejabat yang Berwenang V V X

c. Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan di bidang pengawasan:


(1) SPMK Pengembangan Profesi. V V X
(2) Buku asli atau majalah asli atau guntingan media massa atau FC tp tdk
surat keterangan dari pihak penerbitan yang memuat ada
V
peranan/jabatan PFA yang bersangkutan atau foto copy-nya pengesah
yang ditandasahkan oleh Kepala/Pimpinan Unit Organisasi. an
X

d. Melakukan pelatihan di kantor sendiri (PKS):


(1) SPMK Pengembangan Profesi. V V V V
(2) Undangan atau pengumuman atau surat tugas. V X X V
Foto copy Daftar hadir yang disahkan oleh Pejabat yang
V V V X
(3) Berwenang
(4) Foto copy Notulen. V X X X
(5) Foto copy bahan yang dipaparkan/di-PKS-kan (bagi penyaji). V V X X
(6) Bagi unit kerja yang sudah dibentuk kordinator PKS, maka
dokumen yng diperlukan berupa foto copy daftar/laporan
pelaksanaan PKS yang disusun oleh Koordinator PKS pada unit V X
pengawasan yang bersangkutan dan ditandatangani oleh
Kepala/Pimpinan Unit Organisasi.
Lampiran 1 - 3
Surat Edaran Nomor :SE-34/K.SU/JF/2009
Tanggal 9 Januari 2009

Diberi Nilai
No Uraian
100% 90% 80% 0%

e. Kegiatan berpartisipasi secara aktif (menyajikan) dalam pemaparan


(ekspose) draft/pedoman/modul/fatwa di bidang pengawasan:
(1) SPMK Pengembangan Profesi. V V V V
(2) Undangan atau pengumuman atau surat tugas. V X X V
Foto copy Daftar hadir yang disahkan oleh Pejabat yang
V V V
(3) Berwenang X
(4) Draft/pedoman/modul/fatwa yang dipaparkan. V V X X
(Yang menghadiri ekspose dinilai sebagai PKS)

f. Kegiatan melakukan studi banding di bidang pengawasan:


(1) SPMK Pengembangan Profesi. V V V
(2) Foto copy surat tugas studi banding V V X
(3) Resume / Laporan hasil studi banding. V X X

4. Dokumen yang diperlukan dalam penilaian kegiatan penunjang tugas


pengawasan, adalah sebagai berikut:
a. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai:
(1) SPMK Penunjang). V V V
(2) Foto copy penugasan / undangan. V X X
(3) Foto copy jadwal dan jumlah jam. V V X

b. Mengikuti seminar, lokakarya, konferensi, atau kongres:


(1) SPMK Penunjang. V V V
(2) Foto copy sertifikat seminar/lokakarya/konfrensi. V V X
(3) Foto copy Surat Penugasan. V X X

c Menjadi anggota organisasi profesi:


(1) SPMK Penunjang. V V V
(2) Foto copy kartu anggota. V X/V X
(3) Surat keputusan dari organisasi profesi, jika Auditor yang
V V/X
bersangkutan merupakan pengurus organisasi profesi tersebut. X

d.Menjadi Anggota Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional


Auditor:
(1) SPMK Penunjang. V V
(2) Foto copy atas salinan keputusan sebagai Tim Penilai yang
dilegalisir oleh Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka V
Kredit atau pejabat lain yang ditunjuk. X

e. Memperoleh penghargaan atau tanda jasa:


(1) SPMK Penunjang. V V
(2)
Foto copy piagam penghargaan atau tanda jasa yang V
ditandasahkan oleh pejabat yg menangani kepegawaian. X
Lampiran 1 - 4
Surat Edaran Nomor :SE-34/K.SU/JF/2009
Tanggal 9 Januari 2009

Diberi Nilai
No Uraian
100% 90% 80% 0%

f. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya:


(1) SPMK Penunjang. V V V V
(2) Foto copy surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan. V V X X
(3) Foto copy ijazah/STTB/Diploma/Akte yang disahkan/dilegalisir FC Ijazah FC Ijazah
oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan pendidikan V tidak tidak
nasional. dilegalisir dilegalisir X
(4) Foto copy Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas FC Ijazah FC Ijazah
tentang persamaan ijazah, untuk ijazah/Diploma/Akte yang V tidak tidak
diperoleh dari luar negeri. dilegalisir dilegalisir X

g. Duduk dalam kepanitiaan intra atau antar instansi:


(1) SPMK Penunjang. V V
(2) Foto copy penugasan kepanitiaan. V X

Anda mungkin juga menyukai