Anda di halaman 1dari 67

No Dokumen : RMK Halaman i dari iv

Revisi ke :

Tgl Berlaku : Tgl Kaji Ulang :

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH

NAMA Andy Mizwar, ST, M.Si


Team Leader
PPK Perencanaan dan
JABATAN CV. Atrium Arsitek Ketua Tim Teknis
Program BWS Papua
Konsultan Perancang

TANDA
TANGAN

TANGGAL Maret 2017 Maret 2017 Maret 2017

RENCANA MUTU KONTRAK


KEGIATAN
PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
PEMBANGUNAN EMBUNG DI DISTRIK KARUBAGA KABUPATEN
TOLIKARA

UNIT PENERIMA

UNIT PENERIMA
1. Kepala Balai Wilayah Papua 4. Direksi Pekerjaan
2. Kasi Program dan Perencanaan Umum 5.
3. PPK Perencana dan Program 6.

STATUS DOKUMEN

STATUS ASLI ASLI ASLI

Tgl/Bln/Thn Maret 2017 Maret 2017 Maret 2017


No Dokumen : RMK Halaman ii dari iv

Revisi ke :

Tgl Berlaku : Tgl Kaji Ulang :

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

Maret 2017 Dokumen Rencana Mutu Kontrak Desain Asli


No Dokumen : RMK Halaman iii dari iv

Revisi ke :

Tgl Berlaku : Tgl Kaji Ulang :

KATA PENGANTAR

Sebagai tindak lanjut kerjasama antara Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Papua
dengan CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara sesuai surat perjanjian kontrak HK.02.03/Aa.B7/BWS/2017/PKT.II,
maka dengan ini CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang menyerahkan Laporan Rencana
Mutu Kontrak (RMK).

Tujuan dari penyusunan laporan RMK ini adalah untuk dijadikan sebagai acuan dalam
memantau dan menentukan tindak lanjut yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan apa yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Laporan RMK ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang dilaksanakannya evaluasi
dan pengawasan dengan system rencana mutu kontrak, gambaran mengenai definisi dan
istilah yang digunakan dalam laporan, daftar check-list pekerjaan, standar yang dipakai,
sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Demikian laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini disusun dengan harapan dapat
digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Manado, Maret 2017


CV. Atrium Arsitek Konsultan
Perancang

Andy Mizwar, ST, M.Si


Team Leader
No Dokumen : RMK Halaman iv dari iv

Revisi ke :

Tgl Berlaku : Tgl Kaji Ulang :

DAFTAR ISI

URAIAN HALAMAN
(Cover). -
Lembar Pengesahan. i
Sejarah dokumen. ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi. iv
1. Latar Belakang. 1
2. Informasi Kegiatan. 3
3. Sasaran Mutu Kegiatan. 6
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi. 7
5. Struktur Organisasi. 11
6. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang. 17
7. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. 22
8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. 51
9. Jadwal Peralatan. 53
10. Jadwal Personil. 56
11. Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, 58
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya.
12. Daftar Kriteria Penerimaan. 60
13. Daftar Induk Dokumen. 61
14. Daftar Induk Rekaman. 62
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 1
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

1. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1974 tentang pengairan dijelaskan bahwa
salah satu tugas pemerintah adalah mengatur dan melaksanakan pengelolaan serta
pengembangan sumber-sumber air dan jaringan-jaringan pengairan (saluran-saluran
beserta bangunan-bangunannya) secara lestari dan untuk mencapai daya guna
sebesar-besarnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai
Papua untuk implementasinya adalah dengan membangun embung di distrik
karubaga Kabupaten Tolikara.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang timbul akibat adanya
kegiatan pembangunan maka diperlukan studi Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara, Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup ini merupakan kegiatan yang diperlukan untuk mengkaji
dampak yang timbul baik itu bersifat positif maupun negatif, antara lain dampak
terhadap perairan secara fisik, kondisi udara, flora dan fauna daratan, kehidupan
biota air, social ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat sekitar.
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki AMDAL. Juga usaha dan/atau kegiatan yang berbatasan dan/atau
berlokasi di kawasan lindung wajib dilengkapi AMDAL.
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak termasuk dalam criteria wajib Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL).
Adapun secara khusus melalui KEPMEN PU No. 10 tahun 2008 tentang Penetapan
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 2
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

dilengkapi dengan UKL-UPL mengisyaratkan wajib melaksanakan kegiatan UKL-UPL


bagi pekerjaan pembangunan Embung di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara.
Dokumen Lingkungan Hidup yang dihasilkan tersebut di atas akan memberikan
masukan tentang cara-cara untuk menangani, mengelola dan memantau dampak-
dampak tersebut sebagai akibat pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian maka
dampak negative yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan dapat diminimalisir
dan dapat ditangani secara tepat, serta dampak positif yang terjadi dapat
dikembangkan untuk membangun masyarakat

2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Maksud : Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan studi Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup untuk mendapatkan gambaran dampak potensial yang mungkin timbul
dalam katanya dengan rencana pelaksanaan Pembangunan Embung Karubaga di Kota
Jayapura.
Tujuan : Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui secara jelas tentang
dampak-dampak yang akan terjadi serta cara pemantauan dan pengelolaannya sejak
persiapan (pra konstruksi), pada saat pembangunan (konstruksi) maupun setelah konstruksi
(pasca konstruksi).

3. Tanggapan dan Saran terhadap Sasaran Pekerjaan


sasaran dari pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di
Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara yaitu tersusunnya Dokumen Lingkungan Hidup Berupa
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Pembangunan Embung di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara sebagai bagian dari tahapan
justifikasi pelaksanaan konstruksi sehingga terwujud suatu pembangunan yang berwawasan
lingkungan sesuai dengan ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku sejak dari tahapan
persiapan (pra konstruksi) sampai dengan fungsional (pasca konstruksi)
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 3
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

2.1. Informasi Kegiatan


Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
Nama Kegiatan : Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara
Lokasi Kegiatan : Lokasi kegiatan berada di Kabupaten Tolikara
Provinsi Papua.
Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 hari kalender dihitung sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK)
Sumber Pendanaan/ Nilai : APBN Tahun Anggaran 2017
Rp. 740.000.000
Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan dan Program Satker BWS
Papua
Alamat Pejabat Pembuat Komitment : Jalan Raya Abepura Entrop Jayapura Papua
Nama Penyedia Jasa : CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang
Alamat Penyedia Jasa : Komplek Wale Lestari Indah Blok AA No.5
Manado
Telp (0431) - 871692
No SPMK/Tgl SPMK : -

No SP/Tgl SP : 23 Maret 2017 24 Juli 2017

Sistem Kontrak : Lumpsum

2.2. Lingkup Kegiatan


Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara lingkup
pekerjaan meliputi:
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 4
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

1) Persiapan meliputi mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan/basecamp,


peralatan kantor, peralatan survei, kendaraan operasional, pengurusan perizinan dan
pemberitahuan tentang rencana kegiatan kepada instansi terkait, dan lain-lain
2) Pengumpulan data, gambar, peta (termasuk pengadaan peta RBI skala 1:25.000 yang
terbaru pada lokasi rencana) dan hasil studi terdahulu yang terkait.
3) Identifikasi lokasi rencana kegiatan sesuai studi terkait melalui survey lapangan dan
dokumentasi drone.
4) Penentuan wilayah studi Dokumen LH
Penentuan wilayah studi Dokumen LH dimaksudkan untuk membatasi pelaksanaan
upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan yang menjadi tanggung jawab
pemrakarsa kegiatan, agar dapat dilakukan secara efektif sesuai dengan sasarannya.
Lingkup wilayah studi Dokumen LH ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-
batas ruang sebagai berikut:
a) Batas Proyek
b) Batas Ekologis
c) Batas Sosial
d) Batas Administratif
e) Batasan ruang lingkup wilayah studi Dokumen LH
5) Menyusun rencana kegiatan yang dikaji, kegiatan ini mencakup:
a. Gambaran proyek secara umum, meliputi jenis dan jadwal kegiatan serta tata cara
pelaksanaannya.
b. Komponen kegiatannya yang dapat menimbulkandampak penting, yang uraiannya
dikelompokkan atas tahap Pra Konstruksi, Konstruksi dan Pasca Konstruksi
c. Jarak rencana lokasi usaha atau kegiatan tersebut dengan sumber daya dan kegiatan
lain disekitarnya seperti hutan, sungai, permukiman, industri dan sebagainya serta
hubungan keterkaitannya.
6) Menyusun menelaah komponen lingkungan yang harus dikaji terutama komponen yang
berkaitan dengan sumber daya air yang memiliki relevansi yang erat dengan dampak
yang diperkirakan akan terjadi mencakup:
a. Komponen Geo-Fisika-Kimia
b. Komponen Biologi dan Lingkungan
c. Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 5
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

d. Komponen Kesehatan Masyarakat


7) Menentukan Langkah-Langkah Perumusan Dokumen LH antara lain meliputi Analisis
data dilakukan dengan membandingkan hasil pengumpulan data (pengukuran dan uji
sampel) di lapangan dengan baku mutu menurut peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku untuk masing-masing komponen lingkungan, Penyajian data primer dan
sekunder aspek fisik-kimia, biologi, social dan kesehatan masyarakat dilakukan secara
deskriptif dan tanulatif, perkiraan dampak-dampak yang akan timbul, Upaya
pengelolaan dampak-dampak lingkungan.
8) Mengkoordinasikan penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, lingkungan hidup
Embung di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara dengan instansi yang berwenang dalam
rangka mendapatkan rekomendasi pengesahan.
9) Mengkoordinasikan keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup Pembangunan Embung di Distrik Karubaga Kabupaten tolikara
dengan mengikuti aturan perundangan yang berlaku.
10) Alamat email yang dipergunakan untuk korespondensi dengan masyarakat adalah
amdal.bws.papua@gmail.com
11) Pelaporan dan penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 6
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

3.1. Sasaran Mutu


Sasaran mutu yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah sebagai berikut;
Aspek Tenis :
a. Pelaksanaan lingkup pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja / Kontrak
mencapai 100%.
b. Prosedure dan metode pelaksanaan pekerjaan dan hasil kegiatan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja / Kontrak mencapai 100%.
c. Penyerahan hasil kerja dan laporan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan
mencapai 100%.

Aspek Keuangan :
a. Uang muka 20% dari nilai kontrak setelah penandatanganan kontrak
b. Angsuran ke 1 diajukan setelah persyaratan penyerahan Laporan Pendahuluan
atau prestasi pekerjaan mencapai 30%
c. Angsuran ke 2 diajukan setelah penyerahan Laporan Interim atau prestasi
pekerjaan mencapai 60%.
d. Angsuran ke 3 diajukan setelah penyerahan Laporan Akhir atau prestasi
pekerjaan mencapai 100%.

3.2. Sasaran Kegiatan


Adapun keluaran (output) yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah : tersedianya
dokumen Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di
Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 7
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Persyaratan Teknis dan Administrasi untuk pelaksanaan kegiatan penyusunan Studi


Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara adalah persyaratan yang tercantum dalam dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara.
2. Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia: Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
3. Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia: Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
4. Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia : Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012 , lampiran IV tentang Pedoman
Penyusunan Studi UKL-UPL.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Balai Wilayah Sungai Papua Tahun
Anggaran 2017.
6. Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus berpedoman kepada Norma, Standar,
Pedoman dan Manual (NSPM) yang berlaku dan sesuai engan pekerjaan /kegiatan yang
dilaksanakan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 8
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

7. Untuk kegiatan Analisa Laboratorium guna menunjang pekerjaan studi UKL-UPL


dilakukan oleh Laboratorium pengujian yang telah memiliki Sertifikat Laboratorium
Pengujian Berdasarkan SNI 19-17025-2000/ISO 17025.

4.1. Kerangka Acuan Kerja


Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian
Pekerjaan Jasa Konsultansi ini yang disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk
menjelaskan tujuan, lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan
Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara berisi persyaratan teknis dan administrasi
yang harus dipenuhi.

4.2. Perundang-undangan
1. Undang-undang
1) UUD 1945 dan Perubahannya
2) Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
3) Undang undang No.4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4) Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Perubahannya
6) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua
7) Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
8) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
9) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
10) Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Kawasan Pemukiman
11) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

12) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Revisi


atas Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 9
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

13) Undang-undang ini dapat dijadikan pedoman dalam melihat permasalahan terkait
dengan kebijakan dan kewenangan Pemerintah Daerah.
14) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang ini dijadikan rujukan dalam pembahasan masalah tata ruang dan
tata guna tanah disekitar rencana lokasi kegiatan.
2. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
dan Lalulintas Jalan.
Peraturan ini dijadikan rujukan dalam pembahasan dan pelaksanaan terkait
prasarana dan lalu lintas jalan terutama dalam hal pelaksanaan pembuatan jalan
akses.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Izin Lingkungan
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
4) Kep Men LH No 45 Tahun 2005 ttg Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
5) PerMen LH Nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
6) PerMen LH Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
7) Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan ini dijadikan rujukan dalam pembahasan terkait dengan dan sebagai baku
mutu kualitas udara ambien.

9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin


Lingkungan.
Izin ini diberikan kepada orang yang melakukan Usaha dan / atau Kegiatan yang
Wajib Studi UKL-UPL atau Studi UKL-UPL sebagai prasyarat dalam memperoleh izin
Usaha dan /atau Kegiatan.

3. Peraturan dan Keputusan Menteri


PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 10
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Per/MENKES/XI/1990


tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Peraturan ini sebagai rujukan dalam pembahasan masalah baku mutu kualitas air
tanah (sumur penduduk) yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor


13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
Peraturan ini sebagai rujukan dalam pembahasan dan sebagai baku mutu kualitas
udara emisi dari operasional genset dan peralatan berat tidak bergerak lainnya.

3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor


48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Peraturan ini sebagai rujukan dalam pembahasan dan sebagai baku tingkat
kebisingan yang dihasilkan dari operasional alat-alat berat, genset dan lalu lintas
kendaraan.

4) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor


49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran.
Peraturan ini sebagai rujukan dalam pembahasan dan sebagai baku tingkat getaran
yang dihasilkan dari operasional alat-alat berat dan lalu lintas kendaraan.
5) Keputusan Kepala Bapedal No. 56 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting KepKa Bapedal Nomor 299 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis
Kajian Aspek social Dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
6) Peraturan Menteri PU Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Bidang Pekerjaan Umum;

7) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012,
lampiran IV tentang Pedoman Penyusunan Studi UKL-UPL.
Peraturan ini sebagai pedoman dalam penyusunan Studi UKL-UPL pada rencana
kegiatan ini.

8) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Kewajiban untuk melaksanakan penyusunan Penyusunan Studi UKL - UPL ini
diketahui dan ditentukan oleh adanya peraturan ini.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 11
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

9) PerMen LH Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen


Lingkungan Hidup;

10) Peraturan Menteri Lingkunga Hidup Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012
tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidup Dan Izin Lingkungan.

Struktur Organisasi untuk melaksanakan kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan


Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara terdiri dari
struktur organisasi tim pelaksana kegiatan dan struktur organisasi dalam kaitannya dengan
pihak Pengguna Jasa.

5.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa


Untuk menangani pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara dibutuhkan
organisasi pelaksana pekerjaan yang tepat sesuai dengan lingkup dan keluaran pekerjaan,
sebaran lokasi serta jangka waktu pelaksanaan studi. Struktur organisasi ini dimaksudkan
agar pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih mengarah dan membentuk mekanisme kerja
yang solid dan terpadu atar disiplin ilmu setiap tenaga ahli, dengan demikian wewenang
dan tanggung jawab setiap personil yang terlibat akan lebih jelas dan tidak tumpang tindih.
Kondisi ini diharapkan akan mampu menciptakan kerja yang efektif dan efisien.
Susunan Personil dalam Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut:
1. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim : Andy Mizwar, ST. M.Si
2. Ahli Lingkungan : Ir. Lahodding
3. Ahli Sumber Daya Air : Ir. Puguh Wahyu Purnomo
4. Ahli Sosial Ekonomi Buadaya : Muh. Islakhudin, SE
5. Ahli Kesehatan Masyarakat : Dr. Yoso Wiyarno, M.Kes
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 12
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

6. Ahli Biologi dan Vegetasi : Nova Annisa, S.Si, M.S

2. TENAGA PENDUKUNG
1. Opeartor CAD/GIS : Arlan Kaharu, ST
2. Opeartor Komputer : Mustika Ramadandika A.P, ST
3. Administrasi Kantor : Nurhaida Korto

Gambar 5.1
Struktur Organisasi Penyedia Jasa

Direktur
Direktur Utama
Utama
CV.
CV. Atrium
Atrium Arsitek
Arsitek Konsultan
Konsultan
Perancang
Perancang
Galih
Galih M.
M. Fatian,
Fatian, ST
ST

Ketua
Ketua Tim
Tim

Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli
Tenaga Ahli Tenaga
Lingkungan
Lingkungan SDA
SDA Sosial
Sosial
Biologi Kesmas
Ekonomi
Ekonomi

Keterangan :

Garis Koordinasi

Garis instruksi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 13
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

4.
5.2. Struktur Organisasi Pengguna Jasa
Pelaksanaan kegiatan didukung selain oleh dasar hukum yang tercantum dalam dokumen
kontrak juga didukung oleh direksi dan supervisi yang akan mengontrol dan mengevaluasi
seluruh proses pelaksanaan kegiatan dan produk yang akan diserahkan. Berikut
disampaikan struktur organisasi pengguna jasa.
1) Nama Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara.
2) Pengguna Jasa : Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan
Program Balai Wilayah Sungai Papua.
3) Kuasa Pengguna Anggaran :
4) Direksi Pekerjaan :
Pengawas Utama :
Pengawas Lapangan :

5.3. Hubungan Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa


Secara garis besar hubungan kerja antara pengguna jasa dengan penyedia jasa meliputi 2
bagian yaitu:
1. Hubungan Kerja
2. Hubungan Pengawasan

5.3.1. Hubungan Kerja


Faktor efektifitas dan efisiensi dalam hubungan kerja antara pihak Pengguna Jasa dan pihak
Konsultan (CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang) secara tidak langsung sangat
mempengaruhi hasil akhir pekerjaan tersebut. Oleh karena itu koordinasi melalui tata
laksana struktur organisasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa adalah sangat penting.
PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Papua, selaku Pengguna
Jasa / Pemilik Pekerjaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Memberikan wewenang kepada Penyedia Jasa dalam rangka pelaksanaan kegiatan;
2) Menandatangani kontrak dengan Penyedia Jasa ;
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 14
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

3) Melakukan koordinasi dengan pihak Penyedia Jasa dalam rangka pelaksanaan


pekerjaan, baik teknis maupun administrasi ;
4) Memberikan pengarahan terhadap jalannya pekerjaan ;
5) Melakukan pemeriksaan atas Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang diusulkan oleh
Penyedia Jasa ;
6) Memberikan tanggapan dan rekomendasi jika ditemukan penyimpangan ;
7) Mengundang instansi terkait dalam rangka pembahasan pekerjaan ;
8) Menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh Penyedia Jasa sepanjang
tersedia;
9) Sewaktu-waktu dapat memanggil pihak Penyedia Jasa bila diperlukan.

5.3.2. Hubungan Pengawasan


Dalam organisasi pekerjaan ini, skema organisasi baik dari Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Perencanaan dan Program Satuan Kerja BWS Papua maupun Penyedia Jasa (CV.
Atrium Arsitek Konsultan Perancang) disajikan berikut ini dengan menunjukkan pula
hubungan kerja keduanya.
Faktor efektifitas dan efisiensi dalam hubungan kerja antara pihak Pengguna Jasa (PPK
Perencanaan dan Program Satuan Kerja BWS Papua dan pihak Konsultan (CV. Atrium
Arsitek Konsultan Perancang) secara tidak langsung sangat mempengaruhi hasil akhir
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu koordinasi melalui tata laksana struktur organisasi
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa adalah sangat penting.
Hubungan kerja ini mencakup kegiatan monitoring progres pekerjaan, evaluasi dan
pemeriksaan proses serta hasil pekerjaan, memberikan masukan-masukan dan arahan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam struktur hubungan kerja ini, penyedia jasa mendapat
pengawasan langsung dari pemberi tugas yang berhak pula memberi perintah, tugas dan
sanksi secara langsung.
Hubungan kerja antara Tim Konsultan dengan Pengguna Jasa dalam pekerjaan adalah
sebagai berikut:
Tim Konsultan dalam hal ini adalah sebagai Tim Ahli yang akan bertanggung jawab
penuh terhadap hasil-hasil pekerjaan, sedangkan Pengguna Jasa memberi informasi
dan petunjuk-petunjuk yang berguna untuk mendukung pekerjaan ini.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 15
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tim Konsultan dalam hal ini masing-masing personil, baik tenaga ahli maupun tenaga
pendukung, memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan disiplin ilmunya.
Selain itu, hubungan kerja mencakup kegiatan monitoring kemajuan pekerjaan, evaluasi dan
pemeriksaan proses serta hasil pekerjaan, memberikan masukan-masukan dan arahan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 16
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Gambar 5.2
Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

Balai Wilayah Sungai Papua


Kepala BWS Papua
Dr. Ir. Happy Mulya, ME

Direktur Utama PPK Perencanaan dan


CV. Atrium Arsitek Konsultan Program
Perancang
Galih M. Fatian., ST

Pelaksana
Bagian Administrasi
Administrasi
dan Keuangan
dan
Keuangan

Tim Direksi
Team Leader Teknis

Pengawas

Tenaga Ahli :
1. Ahli Lingkungan Tenaga Penunjang :
2. Ahli SDA 1. Administrasi dan Keuangan
3. Ahli Sosial Ekonomi Budaya 2. Operator Komputer
4. Ahli Kesehatan Masyarakat 3. Operator CAD/GIS
5. Ahli Biologi dan Vegetasi

Garis Koordinasi
Garis Instruksi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 17
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Sesuai dengan rincian tugas Tenaga Profesional, Staf Pendukung yang tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja, konsultan akan menugaskan personil pelaksana pekerjaan dengan
rincian tugas sebagai berikut :
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 18
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Tenaga Ahli (Personil Inti)
1 Andy Mizwar, ST, M.Si CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Ketua Tim 1) Menjamin bahwa semua isi yang tercantum dalam laporan
Lokal akan dipenuhi dengan baik
2) Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Pengguna
Jasa. Menerima petunjuk,saran dan putusan-putusan akhir
dari pengguna jasa
3) Menyiapkan rencana kerja secara detail berikut jadwal
penugasan masing masing masing Tenaga Ahli serta
memberikan pengarahan kepada teamnya.
4) Memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan, menyiapkan
laporan- laporan, menyiapkan dan menyampaikan surat-
menyurat dan dokumen-dokumen penting.
5) Bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaan dan
laporan yang disajikan secara keseluruhan terhadap
Pengguna Jasa baik teknis maupun non teknis.
6) Bekerjasama/koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup
setempat untuk percepatan mendapatkan Rekomendasi
Studi UKL-UPL dan Izin Lingkungan
2 Ir. Puguh Wahyu Purnomo CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Ahli SDA 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Sipil/Pengairan dan pada aspek SDA.
Perencanaan 2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Embung
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek SDA sesuai
standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Memberikan penilaian dan masukan kepada tim studi
tentang penurunan kualitas lingkungan yang perlu mendapat
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 19
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
perhatian sehubungan dengan rencana pelaksanaan proyek
dimaksud.
5) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek SDA.
6) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
7) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli SDA.
3 Ir. Lahodding CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Ahli Lingkungan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal pada aspek Teknik Lingkungan.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Lingkungan.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Lingkungan
sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Memberikan penilaian dan masukan kepada tim studi tentang
penurunan kualitas lingkungan yang perlu mendapat
perhatian sehubungan dengan rencana pelaksanaan proyek
dimaksud.
5) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Lingkungan.
6) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
7) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Lingkungan.
4 Muh. Islakhudin, SE CV. Atrium Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Ahli Sosial Ekonomi 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal pada aspek Sosial, Ekonomi, Budaya.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Sosial, Ekonomi, Budaya.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Sosial,
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 20
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Ekonomi, Budaya sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI
dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Sosial,
Ekonomi, Budaya.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Sosial, Ekonomi, Budaya.
5 Dr. Yoso Wiyarno, M.Kes CV. Atrium Tenaga Ahli Kesehatan Ahli Kesehatan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Masyarakat Masyrakat pada aspek Kehatan Masyarakat.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Kehatan Masyarakat.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Kehatan
Masyarakat sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Kehatan
Masyarakat.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Kehatan Masyarakat.
6 Nova Annisa, S.Si, M.s CV. Atrium Tenaga Ahli Biologi Ahli Biologi dan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Vegetasi pada aspek Biologi dan Vegetasi.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Biologi dan Vegetasi.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Biologi dan
Vegetasi sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Biologi dan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 21
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Vegetasi.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Biologi dan Vegetasi.

Tenaga Penunjang
1 Nurhaida Korto CV. Atrium Tenaga Ahli Ekonomi Administrasi 1) Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim atas
Lokal jalannya pekerjaan dari awal sampai selesai.
2) Membantu Ketua Tim membuat surat-menyurat dengan
pihak-pihak terkait baik instansi pemerintah maupun swasta
selama dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
3) Membantu Ketua Tim dalam menyiapkan absensi personil
yang terlibat dalam pekerjaan ini.
4) Membantu Ketua Tim dalam menyiapkan semua masalah
administrasi kantor dan membantu dalam pendistribusian
laporan kepada Pengguna Jasa.
2 Mustika Ramadandika A.P, CV. Atrium Tenaga Ahli Informatika Operator Komputer 1) Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim atas
ST Lokal jalannya pekerjaan dari awal sampai selesai.
2) Membantu semua Tenaga Ahli sebagai operator komputer
dalam meyelesaikan penyusunan Laporan.
3) Membantu semua Tenaga Ahli menyiapkan Materi yang akan
dipakai diskusi dan Presentasi.
3 Arlan Kaharu, ST CV. Atrium Tenaga Ahli Sipil Operator CAD/GIS 1) Menggambar desain bangunan UKL/UPL
Lokal 2) Membantu Tenaga Ahli dalam perhitungan BOQ
3) Membantu menggambar pekerjaan survey UKL/UPL
4) Membantu Tenaga Ahli mengumpulkan harga satuan/bahan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 22
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

7.1. Pendekatan Teknis


Dampak kegiatan Bangunan Embung pada dasarnya berkaitan dengan kegiatan social,
ekonomi, budaya, serta sarana dan prasarana penunjang, di daerah konstruksi maupun di
sekitarnya, sesuai dengan lingkungan pekerjaan studi yang berorientasi pada dampak
tersebut. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap dan terpadu dengan
pendekatan simultan terhadap aspek orientasi studi sebagai satu kesatuan fungsi dan
sistem.
Dalam pelaksanaan studi ini digunakan standar pelaksanaan yang umum digunakan dan
arahan dari pemberi pekerjaan. Standar pelaksanaan itu disesuaikan dengan tujuan studi
dan bobot pekerjaan.
Pendekatan Teknis diperlukan guna menyelesaikan Aspek Teknis dan Non Teknis. Faktor
non teknis dalam hal ini faktor manajemen memegang peranan penting. Untuk menjamin
kelancaran dan keberhasilan pekerjaan ini maka pelaksanaannya akan diatur berdasarkan
struktur organisasi dan penugasan personil serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang
yang memadai. Disamping itu akan diciptakan hubungan kerja yang baik dan lancar
dengan Pemberi Pekerjaan dalam hal ini adalah Balai Wilayah Sungai Papua.

5.1.1. Organisasi dan Penugasan Personil


Tim konsultan untuk pekerjaan ini terdiri dari tenaga ahli yang berkualitas dan
berpengalaman dalam bidangnya. Mengingat tim Konsultan merupakan gabungan dari
berbagai disiplin ilmu maka penugasannya akan diatur sesuai dengan struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 23
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

5.1.2. Cara Pelaksanaan


Konsultan bertugas melaksanakan pengumpulan data primer dan data sekunder dari
lapangan serta referensi dan informasi lainnya guna pelaksanaan pekerjaan ini.
Pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan bagi
masing-masing tenaga ahli. Data, referensi dan informasi yang diperoleh dari Balai
Wilayah Sungai Papua dan instansi terkait akan digunakan oleh Tim Konsultan pada
pelaksanaan pekerjaan ini.

5.1.3. Hubungan Kerja dengan Pemberi Kerja


Guna menjamin kelancaran dan keberhasilan pekerjaan ini, Konsultan akan selalu
berusaha menjalin hubungan baik dengan Balai Wilayah Sungai Papua selaku Pemberi
Tugas maupun dengan Direksi Pekerjaan/Tim Pengawas Pekerjaan yang akan ditunjuk
kemudian.
Untuk itu, konsultan akan selalu melakukan koordinasi untuk memperoleh pengarahan dan
persetujuan, baik di kantor Balai Wilayah Sungai Papua, Kantor Konsultan, maupun di
lapangan/rencana lokasi Pekerjaan.

5.1.4. Pelaksanaan Pekerjaan


1. Umum
Secara umum Penyedia jasa akan merencanakan dan menyusun terlebih dahulu rencana
mutu (quality plan) kegiatan pelaksanaan sesuai dengan prosedur mutu, guna menjamin
bahwa pelaksanaan pekerjaan mengikuti Kerangka Acuan Kerja dan Dokumen Kontrak.
Penyedia jasa juga akan bekerja sama sepenuhnya dengan Pemberi Tugas dan Instansi
terkait lainnya didalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dengan penuh tanggung
jawab sesuai dengan kebijakan dan ketentuanketentuan yang telah ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.

Dengan demikian, secara umum Penyedia jasa akan memberikan kepastian kepada pihak
Proyek selaku Pemberi Tugas (pemrakarsa), bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.

Secara operasional usulan kegiatan disusun sebagai berikut :

1) Melakukan kegiatan persiapan (administrasi, keuangan dan teknis), mengkaji laporan


terdahulu (desk study) dan mempelajari data data yang ada.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 24
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

2) Melakukan kegiatan pengumpulan data sekunder maupun data primer yang dilakukan
dengan Survei inventarisasi dan Survei lapangan.

3) Melakukan pengolahan data dan membuat analisa atas hasil Survei lapangan.

Agar kegiatan pekerjaan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja, maka perlu perhatian terhadap beberapa berikut :
a. Persiapan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara teliti dan cermat sebelum
pekerjaan dilaksanakan, seperti halnya melengkapi persyaratan administrasi kantor,
lapangan, persiapan personil, peralatan, keuangan dan sebagainya.
b. Para petugas yang akan ditugaskan ke lapangan dibekali dengan pemahaman
tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing selama melaksanakan pekerjaan
di lapangan.
c. Data-data yang akan digunakan untuk merumuskan suatu bahan/konsep
perencanaan yang terpadu dan menyeluruh bagi pembangunan rencana reklamasi
adalah data yang merupakan hasil seleksi dan mewakili kondisi daerah pekerjaan
yang sebenarnya.

2. Kegiatan Pendahuluan
Persiapan yang akan dilakukan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan seperti:
1) Mempelajari rencana pekerjaan yang diajukan dan membuat penyesuaian-penyesuaian
2) Menugaskan setiap tenaga ahli untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya
3) Mobilisasi para teknisi dan pengumpulan peralatan untuk penyelidikan lapangan
4) Mendiskusikan rencana penyedia jasa kepada Pihak Proyek selaku Pemberi Tugas
Langkah persiapan tersebut akan dibuat seteliti mungkin untuk menghindari
pengumpulan survey yang mungkin telah dilakukan dimana data survey tersebut telah
didapatkan dari pekerjaan survey investigasi dan detail desain. Konsultasi dengan Pihak
Proyek adalah sangat penting dan akan dilakukan secara berkala. Peninjauan lapangan
dengan Pihak Proyek mungkin diperlukan apabila terdapat keragu-raguan sebelum
penyelidikan lapangan dilakukan.
A. Pengumpulan Data Sekunder Awal
Data-data tersebut dikaji kembali oleh tenaga ahli yang terlibat dalam proyek ini dan
hasilnya akan dilaporkan kepada ketua tim. Hasil akhir dari penelitian tersebut akan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 25
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

menentukan jumlah penyelidikan-penyelidikan yang diperlukan untuk masing-masing


lokasi.
Persiapan Survey meliputi :
a. Pembuatan program kerja (jadwal kerja)
b. Penjadwalan penugasan personil
c. Pembuatan peta kerja
d. Pemeriksaan peralatan survey yang akan digunakan
e. Penyiapan peralatan survey dan personil
f. Penyusunan daftar teknis yang diperlukan
g. Pengambilan dan pengkajian laporan terdahulu

B. Survey Lapangan Pendahuluan


Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari awal pekerjaan ini dilakukan dalam kurun waktu
2-3 minggu untuk melihat situasi awal dari pekerjaan yang akan distudi.

3. Pentahapan Kegiatan
Seperti terlihat pada bagan alir pada Gambar 7.1, maka rencana kegiatan dapat dibagi atas
beberapa tahap sebagai berikut :
A. Tahap Pendahuluan yang meliputi kegiatan-kegiatan mobilisasi personil dan peralatan,
Rancangan-modifikasi metode penelitian dan rencana kerja, koordinasi dengan instansi
terkait, pengumpulan data sekunder (survey lapangan pendahuluan).
B. Tahap Penelitian Lapangan (pengambilan data primer) yang meliputi :
1. Komponen Lingkungan Geofisik Kimia :
Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan, Fisiografi dan Geologi, Hidrologi, Ruang Tanah,
dan Transportasi.
2. Komponen Lingkungan Biologi :
Flora, Fauna, Biota Perairan
3. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi dan Budaya
C. Tahap Analisa Data, Identifikasi, dan Prediksi Dampak yang Akan Terjadi meliputi :
1. Kompilasi Data
2. Analisa Laboratorium
3. Identifikasi dan Prediksi Dampak yang akan terjadi
4. Penyusunan STUDI UKL-UPL
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 26
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

D. Pelaporan :
1. RMK 3 rangkap
2. Laporan Pendahuluan 5 rangkap
3. Laporan Bulanan 3 rangkap/bulan
4. Laporan Interim/Draft Dok UKL-UPL 20 rangkap
5. Laporan Akhir/Dok UKL-UPL 20 rangkap
6. Laporan Penunjang
a. Laporan Geo-Fisika-Kimia 3 rangkap
b. Laporan Biologi dan Lingkungan 3 rangkap
c. Laporan Sosial Ekonomi dan Budaya 3 rangkap
d. Laporan Kesehatan masyarakat 3 rangkap
7. Dokumentasi Album Foto
8. Presentasi Pendahuluan
9. Pembahasan Dokumen Lingkungan Hidup/UKL UPL
10. External Disk
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 27
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Gambar 7.1
Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai Kontrak

PENDAHULUAN
Mobilisasi personil dan Koordinasi
peralatan dengan instansi
Rancangan-modifikasi metode terkait
penelitian dan rencana kerja
Pengumpulan data sekunder

Penyusunan Laporan Rencana


Mutu Kontrak (RMK) dengan
Tim Teknis BWS Papua

Diskusi Laporan Rencana Mutu


Kontrak (RMK)

Konsep Laporan Pendahuluan

Tidak
Diskusi
Konsep Laporan Pendahuluan
dengan Tim Teknis BWS
Papua

Ya Perbaikan
dokumen
Final Laporan Pendahuluan

Konsultasi Publik
(Public Consultation
Meeting/PCM)

Penelitian Lapangan
(Pengambilan Data Primer)

Komponen Geofisik-Kimia Komponen Biologi Komponen Sosial


Iklim Flora Ekonomi Budaya
Kualitas udara & kebisingan Fauna
Fisiografi & geologi Biota air
Hidrologi
Ruang, lahan & transportasi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 28
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

ANALISA DATA, IDENTIFIKASI, PREDIKSI


DAN EVALUASI DAMPAK
(Hasil Penelitian Lapangan)
Kompilasi data
Analisa laboratorium
Identifikasi & prediksi dampak

Konsep Laporan Interim

Tidak
Diskusi
Konsep Laporan Interim
dengan Tim Teknis BWS Papua

Ya

Final Laporan Interim

ANALISA DATA, IDENTIFIKASI, PREDIKSI


DAN EVALUASI DAMPAK

Penyusunan UKL - UPL

Konsep Laporan Akhir Draft Dokumen Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Tidak Lingkungan Hidup (Studi UKL-UPL)
Diskusi
Konsep Laporan Akhir Tidak
dengan Tim Teknis BWS Papua Diskusi STUDI UKL-UPL
dengan Tim Teknis BLH Kabupaten
Tolikara dihadiri oleh Tim BWS
Ya
Perbaikan dokumen Papua

Final Laporan Akhir


Perbaikan dokumen
Ya
Final Dokumen STUDI UKL-UPL

Laporan PCM
Laporan Pendukung
Executive Summary
Laporan Ringkasan SURAT REKOMENDASI STUDI UKL-UPL
External Disk dan IZIN LINGKUNGAN
(disyahkan oleh Instansi yang
bertanggungjawab)
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 29
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Gambar 7.2.
Bagan Alir Pelaksanaan Penyusunan UKL-UPL
Sumber : PermenLH No. 16 Tahun 2012

Pengisian Formulir UKL-UPL oleh Pemrakarsa


(Ref. PermenLH 16//2012)

Pengajuan Permohonan Izin Lingkungan dan


Pemeriksaan UKL - UPL

Kepada :
Bupati Kabuapaten Tolikara melalui Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Tolikara untuk rencana usaha dan/
atau kegiatan yang diperiksa Bupati Kabupaten Tolikara

Pemrakarsa Diajukan kembali ke instansi


Instansi Pemeriksa :
pemrakarsa
memperbaiki 1. Memberikan tanda bukti penerimaan
isian formulir
UKL-UPL
2. Melakukan Uji Administrasi

Tidak
Dikembalikan Memberikan Kelengkapan
kepada pernyataan
ketidaklengkapa
pemrakarsa n administrasi
Ya
untuk diperbaiki
Memberikan pernyataan kelengkapan administrasi

Pejabat yang ditunjuk, Kepala Badan Lingkungan Hidup


Kabupaten Tolikara sesuai dengan kewenangannya
mengumumkan permohonan izin lingkungan

Pemeriksaan substansi formulir UKL-UPL


melalui rapat koordinasi Pemrakarsa
(dilakukan setelah jangka wakyu maksimal memperbaiki isian
pemberian saran, pendapat dan tanggapan formulir UKL-UPL
masyarakat telah b erakhir

UKL-UPL disusun sesuai Dikembalikan kepada


dengan pedoman pemrakarsa untuk
penyusunan UKL-UPL diperbaiki
(Permenlah 16/2012 ) Tidak

Ya Substansi Substansi UKL-UPL


Substansi UKL-UPL
sesuai dengan
dapat disetujui kriteria Tidak tidak dapat disetujui

Penerbitan Penerbitan
Rekomendasi Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL Penolakan UKL-UPL
dan Izin Lingkungan dan Izin Lingkungan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 30
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

5.2. Metodologi
Untuk memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakan oleh Konsultan dalam
menangani pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di
Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara, maka pada Sub Bab ini akan diuraikan Metodologi
Pelaksanaan Pekerjaan seperti di bawah ini.

1. Pekerjaan Persiapan
a. Penyusunan rencana kerja.
b. Penyiapan kantor, alat tulis kantor, bahan habis pakai, dan alat komunikasi,
c. Membantu pemrakarsa menyiapkan surat pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya Penyusunan Studi UKL - UPL kepada Bupati cq. kepala Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Tolikara selaku Ketua Tim Teknis Studi
UKL-UPL Kabupaten Tolikara.
d. Koordinasi dengan pemrakarsa, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten
Tolikara.
e. Penyiapan metoda, bahan dan alat kerja.
f. Pengurusan ijin survey ke Pemerintah Kabupaten, dan tembusannya ke Camat dan
Kepala Desa terkait. Penetapan lokasi prasurvey, lokasi sosialisasi, dan tokoh-tokoh
masyarakat yang akan diundang dalam kegiatan sosialisasi.

2. Pekerjaan Penyampaian Informasi Kepada Masyarakat


a. Pengiriman surat pemberitahuan kepada Bupati cq. Kepala Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kabupaten Tolikara selaku Ketua Tim Teknis Studi UKL-UPL
Kabupaten tentang akan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi.
b. Menyelenggarakan konsultasi kepada warga masyarakat yang berkepentingan dalam
penyusunan dokumen UKL-UPL.
Masyarakat yang berkepentingan dalam proses Studi UKL-UPL, dibedakan menjadi :
1) Masyarakat Terkena Dampak : adalah masyarakat yang akan merasakan
dampak dari adanya rencana usaha dan/atau kegiatan , terdiri dari masyarakat
yang akan medapatkan manfaat dan masyarakat yang akan mengalami
kerugian.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 31
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

2) Masyarakat Pemerhati : adalah masyarakat yang tidak terkena dampak dari


suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut maupun dampak-dampak lingkungan
yang akan ditimbulkan.
c. Memberikan informasi mengenai dokumen UKL-UPL kepada warga masyarakat yang
akan memerlukan.
d. Menanggapi saran, pendapat, dan tanggapan yang disampaikan oleh warga
masyarakat yang berkepentingan.

3. Pekerjaan Penyusunan Studi UKL-UPL


a. Penyusunan Deskripsi Rencana Kegiatan Studi UKL-UPL
Lokasi kegiatan Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan
Embung Karubaga Kabupaten Tolikara adalah di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
Studi UKL-UPL merupakan dasar penyusunan studi yang merumuskan lingkup dan
kedalaman studi.
Penyusunan Studi UKL-UPL mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 16 Tahun 2012 ( Lampiran IV), tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup.
b. Penilaian & Rekomendasi Studi UKL-UPL
Penilaian dilaksanakan oleh Tim Teknis Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Karubaga Kabupaten Tolikara melalui Rapat Pembahasan
yang dihadiri Dinas/Instansi terkait di Kabupaten Tolikara, unsur pakar/ahli dari
Perguruan Tinggi, wakil/tokoh masyarakat terkena dampak dan unsur pemerhati
lingkungan maupun Lembaga Swadaya Masyarakat di sekitar tapak kegiatan.
Keputusan persetujuan diberikan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kabupaten Tolikara selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
tanggal diterimanya dokumen Studi UKL-UPL.
c. Penyusunan Rona Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak
1) Geofisik-kimia
Komponen geofisik kimia yang diperkirakan akan terkena dampak adanya
kegiatan rencana Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan
Embung Karubaga Kabupaten Tolikara, meliputi:
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 32
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

a) Penurunan kualitas udara


b) Peningkatan kebisingan
c) Struktur geologi
d) Perubahan pola aliran
e) Erosi dan sedimentasi
f) Penurunan kualiatas air permukaan
2) Biologi
Komponen biologi yang diperkirakan akan terkena dampak adanya kegiatan
rencana Bangunan Pengaman Pantai, meliputi :
a) Biota Darat (Flora dan Fauna Langka)
- Vegetatif/flora darat meliputi; kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominasi
relatif, indeks nilai penting dan jenis langka;
- Fauna darat (hewan liar dan peliharaan) meliputi; pola migrasi, kerapatan,
nilai penting dan jenis langka.
b) Biota Air (Plankton dan Benthos)
- Biota air (plankton) meliputi; jenis, jumlah kelimpahan (jumlah individu),
indeks keanekaragaman jenis dan indeks keseragaman jenis;
- Biota air (benthos) meliputi; jenis, jumlah kelimpahan (jumlah individu),
indeks keanekaragaman jenis dan indeks keseragaman jenis.

3) Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat


Komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan yang diperkirakan akan
terkena dampak adanya kegiatan rencana Bangunan Studi Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Karubaga Kabupaten Tolikara,
meliputi:
a) Kependudukan :
Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk
Pertumbuhan penduduk
Pendidikan
Ketenagakerjaan
Mobilitas
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 33
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

b) Sosial Ekonomi :
Hilangnya lapangan pekerjaan
Perubahan pola kepemilikan
Terbukanya kesempatan kerja
Timbulnya mata pencaharian baru
Peningkatan pendapatan
Peningkatan produktivitas lahan
Nilai kompensasi

c) Sosial Budaya :
Adat istiadat
Keresahan sosial
Kerawanan dan konflik sosial
Penurunan estetika lingkungan dan kenyamanan
Gangguan lalu lintas
Persepsi masyarakat

4) Kesehatan Masyarakat
Parameter kesehatan masyarakat yang diperkirakan akan langsung terkena
dampak kegiatan adalah kondisi fisik rumah, pemenuhan air bersih dan mandi
cuci kakus (MCK), jenis dan fasilitas kesehatan, insidensi dan prevalensi
penyakit, sanitasi lingkungan dan cakupan pelayanan kesehatan.

d. Penyusunan Rencana Kegiatan Penyebab Dampak


1) Tahap Prakonstruksi
a) Survai penetapan lokasi
Kegiatan survai dan penetapan batas-batas lokasi area tapak proyek diduga
akan menimbulkan dampak terhadap persepsi dan sikap masyarakat.
b) Sosialisasi rencana kegiatan
Kegiatan sosialisasi dalam rangka menginformasikan rencana kegiatan
dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dan kepada masyarakat sekitar
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 34
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

yang diprakirakan akan terkena dampak bangunan diduga akan


menimbulkan dampak terhadap persepsi dan sikap masyarakat.
2) Tahap Konstruksi
a) Mobilisasi Tenaga Kerja
Kegiatan mobilisasi (rekrutmen) tenaga kerja untuk pekerjaan ini diduga
akan menimbulkan dampak terhadap penduduk lokal dalam bentuk mutasi
dan pertumbuhan penduduk, tingkat kesempatan kerja, mata pencaharian,
tingkat pendapatan, persepsi dan sikap masyarakat.
b) Mobililsasi Peralatan Dan Material
Kegiatan mobilisasi peralatan untuk pekerjaan ini diduga akan menimbulkan
dampak terhadap transportasi, fauna darat, persepsi dan sikap masyarakat.
c) Penyiapan Lahan Dan Sarana Kerja
Kegiatan penyiapan lahan dan sarana kerja dilakukan melalui pematangan
lahan untuk mendapatkan daya dukung tanah yang lebih baik. Penyiapan
lahan ini diduga akan menimbulkan dampak terhadap fisiografi, ruang, lahan
dan tanah, transportasi, flora dan fauna darat, persepsi dan sikap
masyarakat.
d) Penggalian Material Urug
Kegiatan penggalian material untuk untuk penyiapan lahan diduga akan
menimbulkan dampak terhadap iklim mikro, kualitas udara, kebisingan,
fisiografi, hidrologi, kualitas air, ruang, lahan dan tanah, transportasi, flora
dan fauna darat, mata pencaharian penduduk, tingkat pendapatan, peluang
berusaha, kenyamanan lingkungan, persepsi dan sikap masyarakat.
e) Pengangkutan Material Urug
Kegiatan pengangkutan material urug yang direncanakan diambil dari tanah
galian di perbukitan di sekitarnya diduga akan menimbulkan dampak
terhadap kualitas udara, kebisingan, transportasi, 'kenyamanan lingkungan,
persepsi dan sikap masyarakat.
f) Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan diprakirakan menimbulkan dampak terhadap kualitas
udara, kebisingan, transportasi, kenyamanan lingkungan, persepsi dan sikap
masyarakat.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 35
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

g) Pekerjaan Sipil
Pekerjaan sipil terdiri dari bangunan utama dan bangunan sarana
transportasi. Kegiatan ini diduga akan menimbulkan dampak terhadap
perubahan tata guna iahan, peningkatan air larian, peningkatan intensitas
kebisingan, persepsi dan sikap masyarakat.
h) Demobilisasi Tenaga Kerja Dan Peralatan
Kegiatan demobilisasi tenaga kerja dan peralatan setelah selesainya pekerjaan
konstruksi diduga akan menimbulkan dampak terhadap penduduk lokal dalam
bentuk mutasi dan pertumbuhan penduduk, tingkat kesempatan kerja, mata
pencaharian, tingkat pendapatan, transportasi, fauna darat, persepsi dan sikap
masyarakat.

3) Tahap Operasional
Kegiatan pada tahap operasional, meliputi:
a) Kewenangan mengoperasikan, memelihara dan mengelola
b) Pemanfaatan pantai

e. Penentuan Metode Studi


Metode yang diadaptasi dalam Penyusunan Studi UKL - UPL berkaitan dengan rona
lingkungan hidup awal, identifikasi dampak, prediksi dampak, evaluasi dampak,
beserta prosedur penilaian dan pengawasannya (modifikasi dari Munn, 1979).
Penyusunan Studi UKL - UPL merupakan studi kelayakan rencana kegiatan dari
sudut pandang lingkungan, yang bersifat scientific sehingga dapat digunakan
sebagai instrumen perencanaan lingkungan. Hal-hal yang secara substansial
tercakup dalam studi adalah :
1) Deskripsi permasalahan lingkungan hidup yang mungkin timbul,
2) Kondisi-kondisi yang melandasi timbulnya dampak,
3) Teori, rumusan, dan tata hubungan antar-kondisi atau antar-peristiwa yang
memperlihatkan adanya interaksi antara rencana kegiatan dengan komponen
lingkungan hidup,
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 36
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

4) Prediksi, estimasi, atau proyeksi peristiwa yang akan terjadi atau gejala yang
akan muncul dengan adanya rencana kegiatan dikaitkan dengan karakteristik
lingkungan di lokasi rencana kegiatan,
5) Rekomendasi dalam bentuk rencana kegiatan pencegahan, pengelolaan,
pengendalian, dan pemantauan dampak lingkungan yang mungkin timbul.
Dampak besar dan penting yang ditelaah mencakup komponen rencana kegiatan
sebagai sumber dampak dan komponen lingkungan hidup sebagai komponen
terkena dampak.
Komponen rencana kegiatan yang ditelaah dikelompokkan menurut tahapan
kegiatan:
1) Tahap persiapan,
2) Tahap konstruksi,
3) Tahap operasional,
Masing-masing tahapan kegiatan tersebut terdiri dari beberapa jenis kegiatan.
Tahapan dan jenis kegiatan disesuaikan dengan karakteristik rencana kegiatan yang
ditelaah. Komponen lingkungan hidup yang ditelaah dikelompokkan dalam:
1) Komponen Geofisik-Kimia,
2) Komponen Biologi,
3) Komponen Sosial-Ekonomi-Budaya,
4) Komponen Kesehatan Masyarakat.
Masing-masing komponen lingkungan hidup tersebut terdiri dari beberapa sub-
komponen dan parameter lingkungan hidup

f. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Pengumpulan dan analisis data berbagai komponen lingkungan dilakukan untuk:
1) Menelaah, mengamati, mengukur rona lingkungan awal yang diperkirakan
terkena dampak besar dan penting rencana kegiatan;
2) Menelaah dan mengamati komponen rencana kegiatan yang diperkirakan terkena
dampak dari lingkungan hidup sekitarnya;
3) Memprakirakan kualitas lingkungan akibat rencana kegiatan, berdasarkan
perhitungan data dari parameter rona lingkungan hidup awal.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 37
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi tapak rencana kegiatan serta
beberapa lokasi di sekitarnya yang diperkirakan terkena dampak. Dengan cara ini
kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi-lokasi calon penerima dampak dapat
terukur/teramati sehingga besaran dampak di wilayah studi dapat diprakirakan.
Pengumpulan data primer dilakukan untuk menyusun rona lingkungan hidup awal
pada saat studi dilakukan sebagai data basis untuk keperluan prediksi dan evaluasi
dampak. Data primer dikumpulkan melalui pengukuran in situ, pengambilan sampel
di lokasi yang telah ditetapkan berdasarkan lokasi tapak proyek dan radius arah
sebaran dampak sesuai dengan batas wilayah studi serta analisis laboratorium
untuk udara, air, tanah, dan kebisingan sedangkan data morfologi dan gejala erosi
dikumpulkan melalui cara inventarisasi secara visual.

5.2.1. Metodologi Pengumpulan Data


Berdasarkan hasil pelingkupan, komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak rencana bangunan pengaman pantai, meliputi komponen lingkungan fisik-kimia,
biologi, serta komponen sosial ekonomi dan budaya juga kesehatan masyarakat. Untuk
keperluan identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak akibat kegiatan proyek tersebut perlu
dilakukan pengumpulan dan analisis data yang relevan (dapat menjamin reliability dan
validity) dari setiap parameter yang dikaji.
Dalam Studi UKL-UPL, pengumpulan data dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Pengumpulan secara langsung akan ditempuh dengan cara pengambilan contoh
(sampling), yang akan menghasilkan data primer. Sedangkan pengumpulan data secara
tidak langsung akan dilakukan dengan cara pengumpulan data sekunder dari hasil-hasil
studi yang telah dilaksanakan di wilayah studi maupun melalui pengumpulan data dari
lembaga/instansi terkait.
Tujuan pengambilan contoh dan analisis data dalam penyusunan Studi UKL-UPL ini yaitu :
1. Mengidentifikasi sumber dampak (diikuti oleh jenis dampak),
2. Penilikan kualitas lingkungan sebagai proses koreksi dalam jangka waktu pendek,
3. Pengelompokan kualitas lingkungan sebagai elemen program pemantauan dalam jangka
panjang.
Ketiga tujuan tersebut merupakan dasar dalam penentuan teknik pengambilan contoh
sebagai perwujudan pengumpulan data lingkungan fisik-kimia, biologi juga sosial ekonomi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 38
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

dan budaya beserta metoda analisisnya. Metoda pengumpulan data dalam pekerjaan ini
selengkapnya digambarkan pada gambar berikut:

MAKSUD DAN TUJUAN STUDI PRA STUDI

PENGUMPULAN DATA RANCANGAN DAN MODIFIKASI


METODA

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER PENGUMPULAN DATA PRIMER

KOMPILASI DATA ANALISA LABORATORIUM

ANALISA DATA

IDENTIFIKASI, PREDIKSI DAN EVALUASI DAMPAK

LAPORAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMBANGUNAN EMBUNG KARUBAGA KANUPATEN TOLIKARA

Gambar 7.2. Bagan Alir Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Sekunder


Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara menghubungi instansi terkait
dan pencatatan data tersebut sesuai dengan kebutuhan. Adapun jenis data sekunder yang
diperlukan dalam Studi UKL-UPL ini meliputi data rencana kegiatan, metode konstruksi,
pengadaan tanah, peta topografi dan peta geologi, data iklim, hidrologi (debit andalan,
debit banjir, neraca air dll), data kependudukan, kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Papua dan jaringan jalan (nasional, propinsi dan
desa), serta data mengenai tata batas hutan dan tegakan hutan.
Pengumpulan Data Primer
Jenis data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan Studi UKL-UPL ini yaitu aspek fisik
kimia meliputi kualitas air, fisiografi dan geologi, gejala erosi, peruntukkan lahan, aspek
biologi meliputi flora dan fauna di wilayah studi, aspek sosial, ekonomi dan budaya meliputi
persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan dan data-data terkait lainnya. Jenis data
primer dan metode pengumpulannya dapat dilihat pada Tabel 7.1.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 39
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 7.1
Metoda Pengumpulan Data Primer

Jenis Data Yang Metoda Pengumpulan


No. Lokasi Sampling
Dikumpulkan dan Analisis Data
I FISIK KIMIA
1. Morphologi Daerah lokasi pekerjaan Inventarisasi (visual)

2. Gejala Erosi Daerah lokasi pekerjaan Inventarisasi (visual)

3. Kualitas Air Daerah lokasi pekerjaan Sampling dan analisis


laboratorium
a. Bau SK SNI 06-6860-2002
b. Rasa SK SNI 06-6859-2002
c. Suhu (C) SK SNI 06-6989.23-2005
d. Warna (Unit warna) SK SNI 06-6989.24-2005
e. Kekeruhan (NTU) SK SNI 06-6989.25-2005
f. pH SK SNI 06-6989.11-2004
g. Zat Padat Terlarut) SK SNI 06-6989.27-2005
h. Daya hantar Listrik (DHL) SK SNI 06-6989.1-2004
i. Besi (Fe) SK SNI 06-6989.49-2005
j. Kobal (Co) SK SNI 06-2473.1991
k. Kadmium(Cd) SK SNI 06-6989.37-2005
l. Minyak & Lemak (mg/l) SK SNI 06-6989.10-2004
m. Zat Organik (mg/KMn04) SK SNI 06-6989.28-2005
n. Nitrit (NO2) SK SNI 06-6989.9-2004
o. Seng (Zn) SK SNI 06-6989.43-2005
p. Total Kaliform SK SNI 06-6858-2002

4. Kualitas udara dan kebisingan


a. Temperatur udara (0C) Daerah lokasi pekerjaan Sampling dan analisis
b. Kelembaban (%) laboratorium
c. Iklim (Octav)
d. Kecepatan angin (Knot)
e. Arah angin (derajat)
f. Kebisingan (dB(A)) Direct reading
g. Nitrogen dioksida (NO2) SNI 19-7119.2-2005
h. Sulfur dioksida (SO2) SNI 19-7117.3.1-2005
i. Karbon monoksida (CO) SNI 19-7117.10-2005
j. Partikel debu (TSP) SNI 19-6603-2001

II. BIOLOGI
Jenis Tanaman, serta organisme Daerah lokasi pekerjaan - Inventarisasi
air (Visual)

III. SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA


Persepsi Masyarakat Daerah lokasi pekerjaan Wawancara
(Questionare)
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 40
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Komponen Fisik-Kimia
1. Fisiografi dan Geologi
Data rona lingkungan aspek fisiografi dan geologi dilakukan melalui pengamatan
langsung di lokasi dan sekitarnya melalui observasi lapangan dengan berpedoman
terhadap peta-peta hasil studi sebelumnya. Sedangkan pengamatan terhadap aspek
tanah/lahan dilakukan melalui observasi lapangan terhadap jenis tanah dan
penggunaan lahan yang berpedoman pada peta tanah dan hasil analisis kesesuaian
lahan hasil studi terdahulu.
2. Kualitas Air
Kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan contoh air di lokasi-lokasi yang
sekiranya mewakili daerah setempat untuk diambil samplenya tergantung dari kondisi
lokasi tersebut, kemudian hasilnya dianalisis di laboratorium dianalisis di laboratorium
dengan parameter disesuaikan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Per/MENKES/XI/1990 tentang Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air dengan metode analisa SNI 1990 atau standard method.

3. Kualitas Udara dan Kebisingan


Pengambilan sample untuk kualitas udara dan kebisingan dilakukan di lokasi proyek,
jalan akses, pemukiman penduduk terdekat yang berada disekitarnya (pengambilan
sample dilakukan sesuai dengan arah angin dominan). Jumlah pengambilan sample
udara ambient dan kebisingan 1 titik di tiap lokasi yang telah ditentukan sesuai kriteria
daerah yang di studi, dengan parameter yang dianalisis sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.

Komponen Biologi
Pengumpulan data primer aspek biologi dilakukan dengan cara sampling yang diawali
dengan membedakan wilayah studi menjadi beberapa komunitas sesuai dengan tipe
habitatnya. Inventarisasi vegetasi dan satwa liar dilakukan pada komunitas binaan
Parameter dan metode pengumpulan data biologi selengkapnya disajikan pada Tabel 7.2
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 41
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 7.2.
Parameter dan Metode Pengumpulan Data Biologi (Flora dan Fauna)
Pedoman Pengumpulan Data Primer Data Sekunder
No Data Komponen Diperoleh di
Teknik Lokasi
Lingkungam Instansi
I. Flora terrestrial
1.1 Alam
a. Komposisi jenis Inventarisasi Di dalam dan Dinas Kehutanan/
b. Kerapatan atau di luar Kanwil Kehutanan
proyek (wilayah
studi)
1.2 Kawasan Budidaya Inventarisasi Di dalam dan Dinas Pertanian
(perkebunan/kebun/tegal/ atau di luar
pekarangan/sawah) proyek (wilayah
a. Komposisi jenis studi)
b. Kerapatan
II. Flora Perairan Inventarisasi Di dalam dan Penduduk setempat
a. Komposisi jenis dengan metoda atau di luar
b. Kerapatan sensus/ dasar jalur proyek (wilayah
dan deteksi suara studi)
III. Fauna Daratan Inventarisasi Di dalam dan 1. Balai Sumber
1. Pola migrasi dengan metoda atau di luar Daya Alam
2. Kerapatan randum proyek (wilayah 2. Penduduk
3. Nilai penting studi) setempat
4. Jenis langka

IV Fauna Perairan
A. Ikan
1. Komposisi Jenis Di dalam dan Dinas perikanan
2. Pola migrasi atau di luar
3. Kepadatan proyek (wilayah
4. Nilai pentingnya studi)
5. Jenis langka dilindungi
6. Habitat

B. Benthos dan Plankton Pengambilan sample


Keanekaragam langsung di lokasi

1. Flora (Vegetasi)
Pengumpulan data primer dilakukan melalui inventarisasi tanaman di lapangan baik
secara langsung, wawancara, data dari instansi terkait; selain itu digunakan pula
metode jelajah.

2. Fauna (Satwa)

Parameter satwa liar yang diteliti meliputi keanekaragaman spesies dan taksiran
kelimpahannya, khususnya untuk spesies endemik, langka/dilindungi dan/atau
terancam punah. Parameter tersebut akan digunakan untuk komunitas burung,
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 42
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

mamalia dan reptilia yang ditemukan di wilayah studi. Lokasi pengambilan contoh satwa
liar sama dengan lokasi pengambilan contoh vegetasi dan pada tempat-tempat
ditemukannya satwa. Kelompok satwa liar yang diteliti sebagai komponen lingkungan
adalah : mamalia, burung, reptilia, amfibia dan ikan. Data yang dikumpulkan dalam
studi adalah data yang menunjang parameter-parameter sebagai berikut : Komposisi
satwa, jumlah jenis dalam suatu komunitas satwa, keanekaragaman jenis, kelimpahan
jenis, jumlah jenis endemik dan jumlah jenis yang dilindungi.

Burung

Pengumpulan Data jenis burung dilakukan dengan Metode IPA (Indives Ponctoeld
dAbondance, Blonde et.al. 1970).

Mamalia dan jenis-jenis satwa lainnya dilakukan dengan cara penjelajahan. Setiap jenis
satwa yang ditemukan dalam penjelajahan baik langsung maupun berdasarkan jejaknya
(suara, kotoran dan jejak kaki dicatat jenis dan lokasinya). Pengamatan jenis satwa liar
tersebut dikonsentrasikan pada pagi hari sekitar pukul. 5.30 sampai 11.00, dan pada
sore hari sekitar pukul 15.00 sampai 18.00.

3. Biota Perairan

Inventarisasi kondisi perairan dan biota pengisinya meliputi inventarisasi keragaman jenis
ikan (nekton), benthos, plankton dan macrofit (gulma), potensi/populasi, identifikasi nilai
penting biota serta potensi pengembangan, kondisi perairan serta sifat ( behaviour) dari
biota tersebut.
Struktur komunitas plankton dan makro zoobenthos dengan parameter kelimpahan,
indeks keanekaragaman, indeks dominasi, dan indeks keseragaman jenis ( evenness).
Komunitas nekton dengan parameter jenis dan komposisi jenis, terutama yang bernilai
komersial.

Plankton dan makro zoobenthos, jumlah dan penyebaran lokasi serta frekuensi pengambilan
contoh disesuaikan dengan lokasi pengambilan contoh air. Lokasi yang sama bertujuan agar
telaah komunitas merupakan telaah air atau dasar perairan sebagai habitat.

Nekton : diambil dari segmen perairan yang terdapat di tapak proyek dan sekitarnya sesuai
dengan atau berdekatan dengan pengambilan contoh air dan plankton atau makro
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 43
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

zoobenthos. Keberadaan nekton dalam suatu lokasi tidak hanya musiman tetapi juga
ditentukan oleh biota air lainnya dalam sistem jaring makanan di perairan.

Kondisi biota air bisa mencerminkan kualitas air permukaan. Untuk mengetahui keanekaan
jenis plankton dilakukan perhitungan indek keanekaan jenis dengan menggunakan rumus
dari Simpson (1949). Sedangkan indek keanekaan jenis benthos dihitung dengan
menggunakan rumus dari Shannon dan Wiener (1949).

a) Plankton

Plankton adalah organisme yang terapung atau melayang-layang di dalam air yang
pergerakannya relatif pasif. Untuk mengetahui kepadatan populasi plankton di suatu
perairan perlu terlebih dahulu mengetahui teknik mengoleksi plankton tersebut. Teknik
mengkoleksi zooplankton dan fitoplankton relatif sama yaitu mengambil sejumlah volume
air dari perairan yang akan ditaksir kepadatan planktonnya. Karena kepadatan plankton
di perairan tidak begitu padat, maka langkah berikutnya adalah memekatkan plankton
yang ada dalam contoh air.
Pengambilan contoh dan pengukuran kepadatan populasi plankton di suatu badan air
dilakukan pada beberapa kedalam, ini disebabkan penyebaran plankton dalam badan air
diakibatkan adanya perbedaan suhu, kadar oksigen, intensitas cahaya dan faktor-faktor
abiotik lainnya. Untuk fitoplankton, pengambilan contoh dan pengukuran kepadatan
populasi dilakukan sampai kedalaman dimana cahaya sampai di lapisan tersebut.
Pengambilan contoh plankton dilakukan dengan menyaring air sebanyak 100 liter masing-
masing 50 liter dari bagian permukaan dan sisanya dari bagian dasar. Air dituangkan ke
dalam jaring plankton No. 150 (tipe simple conical net, mesh size 60 , diameter mulut
jaring 30 cm). Air yang tersaring diawetkan dengan formalin 4%, penyimpanan plankton
dalam waktu panjang yang diawetkan dengan cairan lugol harus juga disimpan pada
tempat gelap, selanjutnya diidentifikasi di laboratorium menggunakan metode APHA
(1981), Davis (1955), dan Wickstead (1965).

a) Benthos
Benthos adalah organisme air yang hidup di dasar badan air. Benthos cukup besar
peranannya dalam ekosistem perairan. Benthos menguraikan material organik yang
jatuh ke dasar perairan. Benthos mentransfer energi dari produsen primer ke tingkat
trofik berikutnya.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 44
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Pengambilan contoh benthos dilakukan pada stasiun pengamatan kualitas fisik-kimia


air dan plankton. Contoh diambil menggunakan Ponar grab (luas penampang 220
cm dan volume maksimum 2500 cm). Ponar grab digunakan untuk pengambilan
contoh Benthos di badan air yang dalam seperti pada danau. Prinsip kerjanya adalah
grab dibenamkan ke dalam badan air yang akan diambil contoh Benthosnya, dan
setelah alat itu sampai di dasar badan air maka pesawat untuk penutup grab itu
diaktifkan sehingga grab tersebut tertutup dengan contoh substratum dasar bersama
Benthos di dalamnya terambil. Benthos yang berada dalam contoh tanah yang telah
diambil dari badan air, selanjutnya dipisahkan dari tanah dengan cara menyaringnya
agar Benthos bebas kotoran dan lumpur atau pasir. Penyaringan dilakukan dengan
menggunakan saringan bertingkat, yaitu sebelah atas saringan memiliki ukuran
lubang yang besar, dan makin ke bawah makin kecil. Setelah Benthos dipisahkan
dari tanah, selanjutnya Benthos dimasukkan ke dalam kantung plastik atau botol
koleksi dan diawetkan. Contoh substrat diawetkan dengan formalin 4% kemudian
diidentifikasi di laboratorium. Contoh dicuci dan disaring menggunakan US Standart
dengan mesh size 1 mm, 180 mm, dan 250 mm, dan 250 mm. Organisme
diamati dengan mikroskop binokuler dan loupe.
Selain pengamatan berupa inventarisasi potensi perikanan di atas, dilakukan pula
wawancara dengan penduduk di wilayah sekitar batas proyek.

Metoda Survai
Rural Rapid Assesment (RRA)
Untuk mendapatkan gambaran (informasi) mengenai persepsi, pelaksanaan dan
kegiatan penduduk di bidang perikanan, dilakukan wawancara dengan metoda Rural
Rapid Assesment (RRA) dimana wawancara/diskusi dilakukan dengan sekelompok
masyarakat yang dipilih mewakili dan dianggap mengetahui masalah yang
dipersoalkan. Keuntungan dengan cara ini adalah bahwa informasi yang disampaikan
seseorang bisa langsung dikoreksi/dicek/didiskusi kebenarannya oleh peserta lain
dalam diskusi ini, sehingga informasi relatif lebih akurat.

Data yang Dikumpulkan


Biota perairan yang ditelaah dalam studi ini meliputi flora dan fauna air. Data yang
dikumpulkan adalah kekayaan (ragam) jenis masing-masing biota serta populasi dan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 45
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

perilakunya. Inventarisasi flora dan fauna air ini merupakan base line studies untuk
melihat perubahan- perubahan yang terjadi waktu pekerjaan. Flora dan fauna air ini
diharapkan menjadi indikator perubahan-perubahan kualitas air.
Metode Inventarisasi
Plankton, Pengumpulan contoh plankton dilakukan pada pagi hari dengan
menggunakan alat Plankton-Net, dengan melakukan penyaringan volume air tertentu
dari setiap titik contoh. Contoh plankton selanjutnya diawetkan dengan larutan formalin
untuk diidentifikasi dan dihitung kelimpahan setiap jenisnya di laboratorium.
Makrobenthos, adalah komponen biota dasar perairan. Pengumpulan makrobenthos
sungai yang berarus dilakukan dengan menggunakan surber dengan luas bukaan 20 x
20 cm. Contoh makrobenthos hasil penyaringan diawetkan dengan formalin untuk
selanjutnya diidentifikasi dan dihitung setiap jenisnya di laboratorium.
Nekton, Penangkapan komponen biota nekton, khususnya ikan, dilakukan dengan
jaring dan electric shocker. Disamping itu data jenis ikan juga diperolah berdasarkan
hasil wawancara dengan penduduk di sekitar pantai. Data yang dapat dihimpun
terutama adalah tingkat kekayaan jenis ikan pada setiap lokasi pengambilan contoh.
Wawancara dilakukan dengan metoda RRA ( Rural Rapid Assesment) terhadap nelayan
dan tokoh-tokoh masyarakat terkait.
Berdasarkan data jenis dan kelimpahan masing-masing biota perairan, maka dapat
dilakukan perbandingan struktur komunitas. Dari tolok ukur tersebut dapat ditelaah
kondisi komunitas biota perairan pada saat studi dan kemungkinan perubahannya
akibat kegiatan proyek.
Macrofit (Gulma), Contoh diambil dengan kwadrat. Diidentifikasi dan dihitung,
sehingga diperoleh gambar biomass relatif per satuan luas.

C. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


Sampling aspek sosial, ekonomi dan budaya, dilaksanakan melalui wawancara secara acak
(random) dengan responden penduduk. Wawancara dengan penduduk diutamakan yang
terdapat di sekitar lokasi pekerjaan. Penentuan jumlah responden menggunakan ketentuan
baku yang dikeluarkan dari World Bank yaitu 2-3%. Kegiatan pengumpulan data sosial
ekonomi meliputi sebagai berikut:
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 46
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

1. Secara umum pengumpulan data sosial, ekonomi dan budaya dapat dilakukan melalui
pengumpulan data primer maupun sekunder. Pengumpulan data sekunder yang meliputi
data kependudukan, lapangan pekerjaan, mata pencaharian, sarana prasarana dilakukan
melalui survai instansi. Instansi tersebut antara lain Kantor Statistik, Kelurahan/Kepala
Desa, Kecamatan ataupun BAPPEDA Kabupaten.
2. Adapun pengumpulan data primer yang meliputi persepsi masyarakat, kesehatan
masyarakat, budaya, usaha tani, peninggalan sejarah dilakukan melalui observasi dan
wawancara dengan penduduk, tokoh masyarakat dan pemimpin formal/non formal.

Cara Pemilihan Responden


Responden dipilih dengan menggunakan teknik Multistage Cluster Sampling (Teknik
Penarikan Contoh Bertahap Ganda), yaitu sebagai berikut :
Penentuan Jumlah sampel ditentukan berdasarkan sampel rumah tangga. Jumlah sample
ditentukan dengan rumus :
NZ 2 xP (1 P )
n
Nd 2 z 2 P (1 P )
Dimana :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi Rumah Tangga
Z = Nilai Variabel normal (1,645) mengacu pada derajat Kepercayaan (reliablitiy) ,
0,95.
P = Proporsi yang paling mungkin (0,50)
d = Sampling error, dalam penelitian ini ditentukan lebih kecil dari 0,08

Parameter sosial, ekonomi dan budaya yang diukur meliputi kependudukan dan mata
pencaharian, adat istiadat,persepsi masyarakat, dan kesehatan masyarakat.
Responden didapatkan dari daftar rumah tangga yang terdapat di kantor pemerintah desa
atau ketua RT. Selain menentukan responden pokok, diambil pula cadangan responden
kepala keluarga yang tinggal paling dekat dengan responden yang telah ditentukan dalam
daftar rumah tangga. Untuk mendapatkan data yang baik, wawancara dilakukan dengan
cara mengunjungi responden di rumah masing-masing. Apabila responden sulit dihubungi,
maka wawancara dialihkan pada responden cadangan. Untuk informasi lainnya yang
berkaitan dengan proyek ini, dihimpun dari responden terpilih, yang meliputi; petugas
lapangan, Kepala Desa, pengurus kelompok tani dan tokoh masyarakat.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 47
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 7.3 Metode Pengamatan Data Sosial Ekonomi


Metode Kuantitatif
Data Sekunder 1. Data Demografi Metode Kualitatif
2. Data Ekonomi
Data primer 1. Menggunakan kuisioner
2. Interview
3. Penskalaan perilaku
1. Test individu
2. Interview tak berstruktur
3. Cerita
4. Dengar pendapat
Partisipasi observasi Survai pelaku sendiri

Pengamatan observasi 1. Observasi tidak langsung Observasi tak berstruktur


individu atau kelompok 2. Observasi langsung
berstruktur

Parameter aspek kependudukan dan mata pencaharian diukur dari banyaknya penduduk
masing-masing desa yang dapat terserap/memanfaatkan peluang lapangan kerja yang
tersedia pada kegiatan pengambilan material ini. Parameter adat istiadat diukur dari
banyaknya kejadian yang berlaku akibat interaksi antara pelaku kegiatan proyek tersebut
dengan penduduk desa setempat yang dapat merubah adat istiadat penduduk setempat.
Persepsi negatif akibat timbulnya keresahan di masyarakat, terutama tentang keinginan
merebut peluang kerja yang tersedia, juga adanya pendatang-pendatang baru yang ikut
bekerja, hingga masalah kerusakan jalan maupun lingkungan akibat mobilisasi alat berat
dan bahan-bahan.
Selain itu dari hasil pengumpulan data sekunder khususnya komponen sosial ekonomi,
budaya, digunakan dasar perkiraan pola pemukiman, pola kelembagaan, perkiraan
ketersediaan sumber daya manusia, perkiraan eksesibilitas dan perhubungan. Dengan
teknik tabulasi diharapkan dapat memberi informasi tentang kondisi sosial, ekonomi dan
budaya serta persepsi dan tanggapan masyarakat sekitar terhadap rencana pekerjaan
bangunan Embung Karubaga.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 48
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 7.4 Cara Pengumpulan Data Komponen/Parameter Sosial Ekonomi Budaya


Sumber Data Metode Analisis
Komponen
No Parameter Lingkungan Data
Lingkungan Data Primer Kuantitatif Kualitatif
Sekunder
1 Sosial Ekonomi 1. Keadaan pusat dan kegiatan - Observasi Monografi Mencoba
perekonomian, infrastruktur kecamatan dan menggambarkan
matapencaharian dan kelurahan aliran barang/uang
pendapatan. masuk dan keluar
2. Sistem penguasaan tanah - Deep interview Monografi desa Tabulasi dari suatu kawasan,
dan pertanian, peternakan, menemukenali
perikanan, dsb. potensi desa
2 Demografi Struktur Kependudukan: - Observasi Monografi desa - Tabulasi silang Menggambarkan
Jumlah, Kepadatan, pola dan kecamatan - Kecenderungan potensi dan masalah
kependudukan, struktur umur, memusat demografi yang ada
jenis kelamin, pendidikan, - Mean (X), dsb
persebaran penduduk dan
mobilitas.
3 Sosial Budaya 1. Perikehidupan sehari-hari: - Observasi - Kecenderungan Menggambarkan pola
adat istiadat, tatacara, - Deep interview memusat kehidupan dan adat
interaksi intra & antar - Quistionnaire - Tabulasi silang istiadat yang ada
kelompok masyarakat, - serta sistem
sistem kepercayaan, tata - KEPULAUAN
nilai & norma yang berlaku. - Tabulasi silang ercayaan
2. Sikap, nilai dan persepsi - Observasi - Kecenderungan
berbagai kelompok - Deep interview memusat Mengidentifikasi
masyarakat terhadap - Quistionnaire sikap oposisi & atau
rencana proyek. dukungan yg diingin
3. Stratifikasi sosial & - Deep interview - Kecenderungan kan dari proyek oleh
distribusi kekuasaan, - Quistionnaire -- memusat masyarakat
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 49
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Sumber Data Metode Analisis


Komponen
No Parameter Lingkungan Data
Lingkungan Data Primer Kuantitatif Kualitatif
Sekunder
mobilitas vertikal dan - Mean (X)
horisontal. Menggambarkan
stratifikasi sosial yg
- Deep interview - Kecenderungan ada dan mobilitas
4. Integritas dan kohesi sosial - Quistionnaire -- memusat KEPULAUAN
yang ada. - Sociogram endudukan

- Deep interview - X (rata-rata) Menggambarkan


5. Kondisi dan tatanan - Quistionnaire -- - Deskriptive statistik keeratan hubungan
pranata sosial yang ada sosial yang ada
serta fungsi masing-masing
pranata - Observasi -- Menggambarkan
- Interview -- struktur & fungsi
6. Orbitasi kawasan dan pranata sosial yang
interaksinya dg kawasan - Deep interview -- ada
lain - Quistionnaire --
Menggambarkan
7. Tingkat pengalaman interaksi antar
masyarakat dg perubahan daerah
& interaksi dg budaya lain -- --
dan cara adaptasi yang Monografi desa Memprediksi dam-
dilakukan dan kecamatan pak sosial budaya yg
- Deep interview -- akan terjadi dg
8. Fasilitas dan sarana sosial pd key informan keberadaan proyek
dan budaya yang ada. Monografi desa
- Deep interview dan kecamatan Menggambarkan pola
9. Peningkatan sejarah -- dan tingkat
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 50
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Sumber Data Metode Analisis


Komponen
No Parameter Lingkungan Data
Lingkungan Data Primer Kuantitatif Kualitatif
Sekunder
budaya yang ada -- kehidupan yg ada
Memitigasi dampak
negatif proyek
10. Masalah sosial yang ada & terhadap adat dan
cara penanggulangannya. budaya setempat
Menemukenali cara
masyarakat setem-
pat memecahkan
masalahnya
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 51
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Secara umum Konsultan akan menyediakan jasa untuk Proyek dengan terlebih dahulu
menyusun rencana mutu (quality plan) kegiatan pelaksanaan sesuai dengan prosedur mutu,
guna menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan mengikuti Kerangka Acuan Kerja dan
Dokumen Kontrak.

Konsultan juga akan bekerja sama sepenuhnya dengan Pemberi Tugas dan Instansi terkait
lainnya didalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan kebijakan dan ketentuanketentuan yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.

Dengan demikian, secara umum Konsultan akan memberikan kepastian kepada pihak
Proyek selaku Pemberi Tugas, bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup


Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara ini adalah selama 120
(seratus dua puluh) hari) terhitung sejak surat SPMK diterbitkan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan sebagai berikut:
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 52
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 8.1. Jadwal Pelaksanakan Pekerjaan


PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 53
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan pekerjaan, baik di lapangan maupun di kantor,


maka Konsultan oleh Proyek telah disediakan sejumlah barang dan fasilitas sesuai dengan
KEPULAUAN erluan. Peralatan kerja yang digunakan sebagian berupa sewa, untuk
mempercepat proses mobilisasi peralatan. Fasilitas Pendukung yang akan di siapkan oleh
konsultan untuk Pekerjaan Studi Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara meliputi sarana
kantor, sarana peralatan kantor, sarana transportasi dan sarana di lapangan.

9.1 Kantor dan Tempat Kerja


Pelaksanaan pekerjaan ini akan dipusatkan di Kantor CV. Atrium Arsitek Konsultan
Perancang di Manado, sedangkan Base Camp yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan survey investigasi dipilih lokasi yang mudah dijangkau dari lokasi/lapangan.

9.2 Peralatan Kantor


Penyediaan peralatan kantor dengan sarana sewa meliputi peralatan tansportasi, peralatan
kantor dan peralatan komunikasi. Peralatan dipakai sesuai dengan jadwal pelaksanaan
kegiatan yang direncanakan dan telah disetujui oleh pihak pemberi kerja.
Peralatan kantor dan bahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
Peralatan kantor, diantaranya :
Meja Kantor
Meja gambar & mesin gambar
Komputer & Komputer CAD
Printer
Plotter
Lettering set
Telpon & Faksimili
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 54
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Bahan yang akan digunakan, diantaranya :


Kertas HVS (A4 dan A3)
Kalkir
Milimeter Block
Pensil & Pensil warna
Penghapus
Tinta Printer
Dan lain-lain

Peralatan kantor merupakan syarat mutlak sebagai pendukung dalam pelaksanaan


pekerjaan ini adalah Milik Sendiri dan sewa. Selain itu, juga akan dipenuhi untuk keperluan
bahan-bahan habis pakai serta alat-alat kantor lainnya.

9.3 Peralatan Transportasi


Peralatan Tansportasi menggunakan sewa kendaraan roda empat sebanyak 1 (satu) unit
untuk aktivitas di kantor Konsultan, penggunaan di lapangan didukung dengan kendaraan
roda dua/Sepeda Motor, Periode penggunaan kendaraan roda 4 (empat) adalah selama
pelaksanaan pekerjaan ini, sedang kendaraan roda dua dipakai pada kegiatan Survey
Lapangan dan Inventarisasi.

9.4 Peralatan Survei


Kegiatan survey meliputi survey topografi, survey lingkungan dan survey kelembagaan

9.5 Daftar dan Jadwal Penggunaan Peralatan


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya daftar dan jadwal
peralatan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan program kerja yang akan
dilaksanakan, agar mencapai hasil yang optimal dan tepat waktu.
Namun untuk memudahkan, maka disusun jadwal penggunaan peralatan yang menunjang
pelaksanaan pekerjaan ini secara langsung seperti yang disajikan pada Tabel 9.1.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 55
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 9.1 Jadwal Peralatan


PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 56
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Seperti diketahui, bahwa keberadaan dan ketepatan penempatan tenaga ahli adalah sangat
menentukan keberhasilan proyek, ini berarti penentuan jadwal para Tenaga Ahli mulai
bekerja merupakan hal yang sangat penting, karena ketidaktepatan waktu bagi para Tenaga
Ahli adalah merupakan pemborosan dana dan beresiko terhadap penyelesaian pekerjaan.

Dalam hal keperluan jumlah tenaga personil yang dibutuhkan, khususnya untuk Tenaga
Ahli, secara cermat dan jelas sudah memberikan kebutuhan yang diperlukan, sedangkan
jumlah bulan orang (man month) yang dibutuhkan tergantung dari hasil analisa teknis yang
dilakukan sendiri oleh Konsultan, dan hasilnya adalah seperti yang digambarkan pada Jadual
Penugasan Personil terlampir.
Penggunaan tenaga setempat akan dipertimbangkan jumlahnya, dengan pertimbangan
adalah bahwa tenaga setempat akan lebih mengenal lokasi pekerjaan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 57
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA

Tabel 10.1 Jadwal Personil


PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 58
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 59
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA

Rencana kegiatan pemeriksaan dibuat untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan
adalah memadai (sesuai persyaratan), setiap proses yang dilakukan adalah sesuai dengan
rencana (sesuai persyaratan), serta produk kegiatan adalah sesuai dengan
rencana/persyaratan. Rencana kegiatan pemeriksaan ini dilengkapi dengan metode
pemeriksaan dan kriteria penerimaannya.
Rencana kegiatan pemeriksaan berikut metode dan kriteria penerimaan Rencana Mutu
Kontrak Desain untuk pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara disajikan pada
tabel 11.1 berikut ini.

Tabel 11.1
Rencana dan Metoda Verifikasi, validasi, monitoring,
evaluasi, inspeksi dan pengujian & Kriteria Penerimaan

Kriteria
No Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
1 Persiapan Visual dan Persiapan
pengecekan per administrasi
item alat Persiapan kantor
Mobilisasi personil
Mobilisasi peralatan
2 Pengumpulan data sekunder Visual Data sekunder
3 Pengumpulan data primer/ Visual Data primer
penelitian lapangan Sampling
Questionare
4 Analisa, Identifikasi, Prediksi Visual Hasil analisa,
dan Evaluasi dampak Analisa identifikasi, prediksi
laboratorium dan evaluasi dampak
5 Pelaporan Visual 1) Laporan Rencana
Mutu Kontrak (RMK)
2) Laporan
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 60
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA

Kriteria
No Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
Pendahuluan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Interim
5) Laporan Akhir
6) Laporan PCM
7) Laporan Pendukung
6 Diskusi Visual 1) Rencana Mutu
Kontrak (RMK)
2) Laporan
Pendahuluan
3) PCM
4) Laporan Interim
5) Laporan Akhir
6) STUDI UKL-UPL

Sumber : Perumusan Konsultan, 2017

Tabel 11.2
RENCANA DAN METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI,
INSPEKSI DAN PENGUJIAN & KRITERIA PENERIMAANNYA
Kriteria
No. Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
1.0 Kegiatan Pendahuluan
1.1 Persiapan Pekerjaan Verifikasi/Monitoring Diperiksa Oleh 3 hr
1.2 Pembuatan RMK Verifikasi Pengawas Dan 3 hr
1.3 Pengumpulan Data Monitoring Disetujui Oleh 3 hr
1.4 Survey Pendahuluan Monitoring/Inspeksi Pelaksana 3 hr
1.5 Konsep Laporan Pendahuluan Verifikasi Teknis 3 hr
1.6 Diskusi Evaluasi 3 hr
1.7 Final Laporan Pendahuluan Validasi 3 hr

2.0 Pelaporan
2.1 Draf Laporan Interim Validasi Diperiksa Oleh 5 kali
2.2 Diskusi Laporan Interim Verifikasi/Monitoring Pengawas Dan
2.3 Final Laporan Interim Verifikasi/Monitoring Disetujui Oleh
2.4 Survey dan Pengambilan Sampling Verifikasi/Monitoring Pelaksana
2.5 Analisa Laboratorium Verifikasi/Monitoring Teknis
2.6 Draft Laporan Akhir Verifikasi/Monitoring
2.7 Diskusi Laporan Akhir
Verifikasi/Monitoring
2.8 Final Laporan Akhir
Verifikasi/Monitoring
2.9 Draf Laporan STUDI UKL-UPL
2.10 Pembahasan Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.11 Final Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.12 Pengesahan Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.12 Laporan Bulanan Verifikasi/Monitoring
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 61
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA

12.1 Daftar Kriteria Penerimaan

Tabel 12. 1.
Daftar Kriteria Penerimaan

No Checklist
Jenis Penerimaan Jumlah Keterangan
. Ya Tidak
1. Rencana Mutu Kontrak 3 buku
2. Laporan Bulanan 3 buku
3. Laporan Pendahuluan 5 buku
4. Laporan Interim/Draft Dok UKL-UPL 20 buku
5 Laporan Akhir/Dok UKL-UPL 20 buku
6 Laporan Ringkasan 5 buku
7 Laporan Penunjang
a. Laporan Geo-Fisika-Kimia 3 buku
b. Laporan Biologi dan Lingkungan 3 buku
c. Laporan Sosial Ekonomi budaya 3 buku
d. Laporan Kesehatan masyarakat 3 buku
8 Dokumentasi Album Foto Lapangan
9 Dok Laporan dalam Bentuk HD Eksternal
Sumber : Kerangka Acuan Kerja, 2017
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 62
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA

13.1 Daftar Induk Dokumen


Daftar induk dokumen sebagai dokumen acuan yang digunakan dalam pekerjaan Studi
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di Distrik
Karubaga Kabupaten Tolikara adalah seperti pada tabel di bawah ini;
Tabel 13.1
Daftar Induk Dokumen
Penerbit /
Tahu
No Judul Dokumen Penyusun / Isi Dokumen
n
Pembuat
1 Environmental Impact Mc. Graw Hill Book 1980 Kajian analisis dampak
Analysis Handbook Company lingkungan
2 Metoda Penelitian Air Usaha Nasional 1987 Tatacara penelitian air
Surabaya
3 Nearshore Dynamic and Horikawa, K. 1988 Kajian proses dinamika
Coastal Processes perubahan garis sungai .
4 Kesehatan Lingkungan Gajah Mada 1994 Kajian mengenai kesehatan
University Press lingkungan
5 Gajah Mada University ITB 2001 Kajian mengenai sumber-sumber
Press Pencemaran Udara pencemar udara
6 Pedoman Penyusunan Menteri Negara 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen
Dokumen Lingkungan Lingkungan Hidup STUDI UKL-UPL .
Hidup N0. 16 Tahun 2012
7 Dokumen Kontrak PPK Program dan 2017 Kontrak perjanjian kerja
Perencanaan BWS
Papua
Sumber : Kompilasi dari berbagai sumber
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 63
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA

14.1 Daftar Induk Rekaman


Dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara , rekaman yang
menunjukkan bahwa kegiatan telah dilaksanakan serta sesuai dengan aturan dan
persyaratan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14.1
Daftar Rekaman

No Nama Jumlah Lokasi Penyimpanan Masa


Format
. Rekaman Ganda Rekaman Simpan
Laporan Rencana Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
1. Buku, A4 3 buku
Mutu Kontrak
Laporan Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
2. Buku, A4 5 buku
Pendahuluan
3. Laporan Bulanan Buku, A4 5 Buku Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
4. Laporan Interim Buku, A4 20 buku Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
5. Laporan Akhir Buku, A4 20 buku Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
Laporan Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
6. Buku, A4 5 buku
Ringkasan
Buku Laporan Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
7. Buku, A4 5 buku
Pendukung
a. Lap Geo-Fisika- Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
Buku, A4 3 Buku
Kimia
b. Lap Biologi dan Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
Buku, A4 3 buku
Lingkungan
c. Lap Sosial Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
Buku, A4 3 buku
Eko- Budaya
d. Lap Kesmas Buku, A4 3 buku Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
Dokumentasi Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
8 Album Foto 2 Buku
lapangan
Soft Copy Laporan
(External Harddisk
9 1 TB), 1 Arsip BWS & Konsultan 10 tahun
sebanyak 1 (satu)
buah.
Sumber : Kerangka Acuan Kerja, 2017

Anda mungkin juga menyukai