Revisi ke :
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
TANDA
TANGAN
UNIT PENERIMA
UNIT PENERIMA
1. Kepala Balai Wilayah Papua 4. Direksi Pekerjaan
2. Kasi Program dan Perencanaan Umum 5.
3. PPK Perencana dan Program 6.
STATUS DOKUMEN
Revisi ke :
SEJARAH DOKUMEN
Revisi ke :
KATA PENGANTAR
Sebagai tindak lanjut kerjasama antara Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Papua
dengan CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara sesuai surat perjanjian kontrak HK.02.03/Aa.B7/BWS/2017/PKT.II,
maka dengan ini CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang menyerahkan Laporan Rencana
Mutu Kontrak (RMK).
Tujuan dari penyusunan laporan RMK ini adalah untuk dijadikan sebagai acuan dalam
memantau dan menentukan tindak lanjut yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan apa yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Laporan RMK ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang dilaksanakannya evaluasi
dan pengawasan dengan system rencana mutu kontrak, gambaran mengenai definisi dan
istilah yang digunakan dalam laporan, daftar check-list pekerjaan, standar yang dipakai,
sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Demikian laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini disusun dengan harapan dapat
digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Revisi ke :
DAFTAR ISI
URAIAN HALAMAN
(Cover). -
Lembar Pengesahan. i
Sejarah dokumen. ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi. iv
1. Latar Belakang. 1
2. Informasi Kegiatan. 3
3. Sasaran Mutu Kegiatan. 6
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi. 7
5. Struktur Organisasi. 11
6. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang. 17
7. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. 22
8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. 51
9. Jadwal Peralatan. 53
10. Jadwal Personil. 56
11. Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, 58
Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya.
12. Daftar Kriteria Penerimaan. 60
13. Daftar Induk Dokumen. 61
14. Daftar Induk Rekaman. 62
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 1
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
1. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1974 tentang pengairan dijelaskan bahwa
salah satu tugas pemerintah adalah mengatur dan melaksanakan pengelolaan serta
pengembangan sumber-sumber air dan jaringan-jaringan pengairan (saluran-saluran
beserta bangunan-bangunannya) secara lestari dan untuk mencapai daya guna
sebesar-besarnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai
Papua untuk implementasinya adalah dengan membangun embung di distrik
karubaga Kabupaten Tolikara.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang timbul akibat adanya
kegiatan pembangunan maka diperlukan studi Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara, Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup ini merupakan kegiatan yang diperlukan untuk mengkaji
dampak yang timbul baik itu bersifat positif maupun negatif, antara lain dampak
terhadap perairan secara fisik, kondisi udara, flora dan fauna daratan, kehidupan
biota air, social ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat sekitar.
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki AMDAL. Juga usaha dan/atau kegiatan yang berbatasan dan/atau
berlokasi di kawasan lindung wajib dilengkapi AMDAL.
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak termasuk dalam criteria wajib Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL).
Adapun secara khusus melalui KEPMEN PU No. 10 tahun 2008 tentang Penetapan
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Wajib
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 2
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Aspek Keuangan :
a. Uang muka 20% dari nilai kontrak setelah penandatanganan kontrak
b. Angsuran ke 1 diajukan setelah persyaratan penyerahan Laporan Pendahuluan
atau prestasi pekerjaan mencapai 30%
c. Angsuran ke 2 diajukan setelah penyerahan Laporan Interim atau prestasi
pekerjaan mencapai 60%.
d. Angsuran ke 3 diajukan setelah penyerahan Laporan Akhir atau prestasi
pekerjaan mencapai 100%.
4.2. Perundang-undangan
1. Undang-undang
1) UUD 1945 dan Perubahannya
2) Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
3) Undang undang No.4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4) Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
5) Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Perubahannya
6) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua
7) Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
8) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
9) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
10) Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Kawasan Pemukiman
11) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
13) Undang-undang ini dapat dijadikan pedoman dalam melihat permasalahan terkait
dengan kebijakan dan kewenangan Pemerintah Daerah.
14) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang ini dijadikan rujukan dalam pembahasan masalah tata ruang dan
tata guna tanah disekitar rencana lokasi kegiatan.
2. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
dan Lalulintas Jalan.
Peraturan ini dijadikan rujukan dalam pembahasan dan pelaksanaan terkait
prasarana dan lalu lintas jalan terutama dalam hal pelaksanaan pembuatan jalan
akses.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Izin Lingkungan
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
4) Kep Men LH No 45 Tahun 2005 ttg Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
5) PerMen LH Nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
6) PerMen LH Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
7) Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan ini dijadikan rujukan dalam pembahasan terkait dengan dan sebagai baku
mutu kualitas udara ambien.
7) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun 2012,
lampiran IV tentang Pedoman Penyusunan Studi UKL-UPL.
Peraturan ini sebagai pedoman dalam penyusunan Studi UKL-UPL pada rencana
kegiatan ini.
10) Peraturan Menteri Lingkunga Hidup Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012
tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidup Dan Izin Lingkungan.
2. TENAGA PENDUKUNG
1. Opeartor CAD/GIS : Arlan Kaharu, ST
2. Opeartor Komputer : Mustika Ramadandika A.P, ST
3. Administrasi Kantor : Nurhaida Korto
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Direktur
Direktur Utama
Utama
CV.
CV. Atrium
Atrium Arsitek
Arsitek Konsultan
Konsultan
Perancang
Perancang
Galih
Galih M.
M. Fatian,
Fatian, ST
ST
Ketua
Ketua Tim
Tim
Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli
Tenaga Ahli Tenaga
Lingkungan
Lingkungan SDA
SDA Sosial
Sosial
Biologi Kesmas
Ekonomi
Ekonomi
Keterangan :
Garis Koordinasi
Garis instruksi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 13
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
4.
5.2. Struktur Organisasi Pengguna Jasa
Pelaksanaan kegiatan didukung selain oleh dasar hukum yang tercantum dalam dokumen
kontrak juga didukung oleh direksi dan supervisi yang akan mengontrol dan mengevaluasi
seluruh proses pelaksanaan kegiatan dan produk yang akan diserahkan. Berikut
disampaikan struktur organisasi pengguna jasa.
1) Nama Pekerjaan : Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga
Kabupaten Tolikara.
2) Pengguna Jasa : Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan
Program Balai Wilayah Sungai Papua.
3) Kuasa Pengguna Anggaran :
4) Direksi Pekerjaan :
Pengawas Utama :
Pengawas Lapangan :
Tim Konsultan dalam hal ini masing-masing personil, baik tenaga ahli maupun tenaga
pendukung, memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan disiplin ilmunya.
Selain itu, hubungan kerja mencakup kegiatan monitoring kemajuan pekerjaan, evaluasi dan
pemeriksaan proses serta hasil pekerjaan, memberikan masukan-masukan dan arahan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 16
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Gambar 5.2
Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
Pelaksana
Bagian Administrasi
Administrasi
dan Keuangan
dan
Keuangan
Tim Direksi
Team Leader Teknis
Pengawas
Tenaga Ahli :
1. Ahli Lingkungan Tenaga Penunjang :
2. Ahli SDA 1. Administrasi dan Keuangan
3. Ahli Sosial Ekonomi Budaya 2. Operator Komputer
4. Ahli Kesehatan Masyarakat 3. Operator CAD/GIS
5. Ahli Biologi dan Vegetasi
Garis Koordinasi
Garis Instruksi
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 17
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Sesuai dengan rincian tugas Tenaga Profesional, Staf Pendukung yang tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja, konsultan akan menugaskan personil pelaksana pekerjaan dengan
rincian tugas sebagai berikut :
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 18
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Tenaga Ahli (Personil Inti)
1 Andy Mizwar, ST, M.Si CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Ketua Tim 1) Menjamin bahwa semua isi yang tercantum dalam laporan
Lokal akan dipenuhi dengan baik
2) Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Pengguna
Jasa. Menerima petunjuk,saran dan putusan-putusan akhir
dari pengguna jasa
3) Menyiapkan rencana kerja secara detail berikut jadwal
penugasan masing masing masing Tenaga Ahli serta
memberikan pengarahan kepada teamnya.
4) Memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan, menyiapkan
laporan- laporan, menyiapkan dan menyampaikan surat-
menyurat dan dokumen-dokumen penting.
5) Bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaan dan
laporan yang disajikan secara keseluruhan terhadap
Pengguna Jasa baik teknis maupun non teknis.
6) Bekerjasama/koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup
setempat untuk percepatan mendapatkan Rekomendasi
Studi UKL-UPL dan Izin Lingkungan
2 Ir. Puguh Wahyu Purnomo CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Ahli SDA 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Sipil/Pengairan dan pada aspek SDA.
Perencanaan 2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Embung
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek SDA sesuai
standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Memberikan penilaian dan masukan kepada tim studi
tentang penurunan kualitas lingkungan yang perlu mendapat
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 19
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
perhatian sehubungan dengan rencana pelaksanaan proyek
dimaksud.
5) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek SDA.
6) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
7) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli SDA.
3 Ir. Lahodding CV. Atrium Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Ahli Lingkungan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal pada aspek Teknik Lingkungan.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Lingkungan.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Lingkungan
sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Memberikan penilaian dan masukan kepada tim studi tentang
penurunan kualitas lingkungan yang perlu mendapat
perhatian sehubungan dengan rencana pelaksanaan proyek
dimaksud.
5) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Lingkungan.
6) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
7) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Lingkungan.
4 Muh. Islakhudin, SE CV. Atrium Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Ahli Sosial Ekonomi 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal pada aspek Sosial, Ekonomi, Budaya.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Sosial, Ekonomi, Budaya.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Sosial,
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 20
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Ekonomi, Budaya sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI
dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Sosial,
Ekonomi, Budaya.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Sosial, Ekonomi, Budaya.
5 Dr. Yoso Wiyarno, M.Kes CV. Atrium Tenaga Ahli Kesehatan Ahli Kesehatan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Masyarakat Masyrakat pada aspek Kehatan Masyarakat.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Kehatan Masyarakat.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Kehatan
Masyarakat sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Kehatan
Masyarakat.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Kehatan Masyarakat.
6 Nova Annisa, S.Si, M.s CV. Atrium Tenaga Ahli Biologi Ahli Biologi dan 1) Melaksanakan survey dan identifikasi dampak lingkungan
Lokal Vegetasi pada aspek Biologi dan Vegetasi.
2) Memprediksi dampak yang akan terjadi berkaitan dengan
Biologi dan Vegetasi.
3) Melaksanakan survey dan analisis pada aspek Biologi dan
Vegetasi sesuai standar yang telah ditetapkan (SNI dll).
4) Menyusun Studi UKL-UPL khususnya pada aspek Biologi dan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 21
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Tenaga Ahli
Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal/ Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Keahlian
Asing
Vegetasi.
5) Membantu ketua tim dalam penyusunan laporan-laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
keahliannya sebagai Ahli Biologi dan Vegetasi.
Tenaga Penunjang
1 Nurhaida Korto CV. Atrium Tenaga Ahli Ekonomi Administrasi 1) Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim atas
Lokal jalannya pekerjaan dari awal sampai selesai.
2) Membantu Ketua Tim membuat surat-menyurat dengan
pihak-pihak terkait baik instansi pemerintah maupun swasta
selama dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
3) Membantu Ketua Tim dalam menyiapkan absensi personil
yang terlibat dalam pekerjaan ini.
4) Membantu Ketua Tim dalam menyiapkan semua masalah
administrasi kantor dan membantu dalam pendistribusian
laporan kepada Pengguna Jasa.
2 Mustika Ramadandika A.P, CV. Atrium Tenaga Ahli Informatika Operator Komputer 1) Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim atas
ST Lokal jalannya pekerjaan dari awal sampai selesai.
2) Membantu semua Tenaga Ahli sebagai operator komputer
dalam meyelesaikan penyusunan Laporan.
3) Membantu semua Tenaga Ahli menyiapkan Materi yang akan
dipakai diskusi dan Presentasi.
3 Arlan Kaharu, ST CV. Atrium Tenaga Ahli Sipil Operator CAD/GIS 1) Menggambar desain bangunan UKL/UPL
Lokal 2) Membantu Tenaga Ahli dalam perhitungan BOQ
3) Membantu menggambar pekerjaan survey UKL/UPL
4) Membantu Tenaga Ahli mengumpulkan harga satuan/bahan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 22
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Dengan demikian, secara umum Penyedia jasa akan memberikan kepastian kepada pihak
Proyek selaku Pemberi Tugas (pemrakarsa), bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.
2) Melakukan kegiatan pengumpulan data sekunder maupun data primer yang dilakukan
dengan Survei inventarisasi dan Survei lapangan.
3) Melakukan pengolahan data dan membuat analisa atas hasil Survei lapangan.
Agar kegiatan pekerjaan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja, maka perlu perhatian terhadap beberapa berikut :
a. Persiapan pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara teliti dan cermat sebelum
pekerjaan dilaksanakan, seperti halnya melengkapi persyaratan administrasi kantor,
lapangan, persiapan personil, peralatan, keuangan dan sebagainya.
b. Para petugas yang akan ditugaskan ke lapangan dibekali dengan pemahaman
tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing selama melaksanakan pekerjaan
di lapangan.
c. Data-data yang akan digunakan untuk merumuskan suatu bahan/konsep
perencanaan yang terpadu dan menyeluruh bagi pembangunan rencana reklamasi
adalah data yang merupakan hasil seleksi dan mewakili kondisi daerah pekerjaan
yang sebenarnya.
2. Kegiatan Pendahuluan
Persiapan yang akan dilakukan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan seperti:
1) Mempelajari rencana pekerjaan yang diajukan dan membuat penyesuaian-penyesuaian
2) Menugaskan setiap tenaga ahli untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya
3) Mobilisasi para teknisi dan pengumpulan peralatan untuk penyelidikan lapangan
4) Mendiskusikan rencana penyedia jasa kepada Pihak Proyek selaku Pemberi Tugas
Langkah persiapan tersebut akan dibuat seteliti mungkin untuk menghindari
pengumpulan survey yang mungkin telah dilakukan dimana data survey tersebut telah
didapatkan dari pekerjaan survey investigasi dan detail desain. Konsultasi dengan Pihak
Proyek adalah sangat penting dan akan dilakukan secara berkala. Peninjauan lapangan
dengan Pihak Proyek mungkin diperlukan apabila terdapat keragu-raguan sebelum
penyelidikan lapangan dilakukan.
A. Pengumpulan Data Sekunder Awal
Data-data tersebut dikaji kembali oleh tenaga ahli yang terlibat dalam proyek ini dan
hasilnya akan dilaporkan kepada ketua tim. Hasil akhir dari penelitian tersebut akan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 25
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
3. Pentahapan Kegiatan
Seperti terlihat pada bagan alir pada Gambar 7.1, maka rencana kegiatan dapat dibagi atas
beberapa tahap sebagai berikut :
A. Tahap Pendahuluan yang meliputi kegiatan-kegiatan mobilisasi personil dan peralatan,
Rancangan-modifikasi metode penelitian dan rencana kerja, koordinasi dengan instansi
terkait, pengumpulan data sekunder (survey lapangan pendahuluan).
B. Tahap Penelitian Lapangan (pengambilan data primer) yang meliputi :
1. Komponen Lingkungan Geofisik Kimia :
Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan, Fisiografi dan Geologi, Hidrologi, Ruang Tanah,
dan Transportasi.
2. Komponen Lingkungan Biologi :
Flora, Fauna, Biota Perairan
3. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi dan Budaya
C. Tahap Analisa Data, Identifikasi, dan Prediksi Dampak yang Akan Terjadi meliputi :
1. Kompilasi Data
2. Analisa Laboratorium
3. Identifikasi dan Prediksi Dampak yang akan terjadi
4. Penyusunan STUDI UKL-UPL
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 26
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
D. Pelaporan :
1. RMK 3 rangkap
2. Laporan Pendahuluan 5 rangkap
3. Laporan Bulanan 3 rangkap/bulan
4. Laporan Interim/Draft Dok UKL-UPL 20 rangkap
5. Laporan Akhir/Dok UKL-UPL 20 rangkap
6. Laporan Penunjang
a. Laporan Geo-Fisika-Kimia 3 rangkap
b. Laporan Biologi dan Lingkungan 3 rangkap
c. Laporan Sosial Ekonomi dan Budaya 3 rangkap
d. Laporan Kesehatan masyarakat 3 rangkap
7. Dokumentasi Album Foto
8. Presentasi Pendahuluan
9. Pembahasan Dokumen Lingkungan Hidup/UKL UPL
10. External Disk
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 27
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Gambar 7.1
Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai Kontrak
PENDAHULUAN
Mobilisasi personil dan Koordinasi
peralatan dengan instansi
Rancangan-modifikasi metode terkait
penelitian dan rencana kerja
Pengumpulan data sekunder
Tidak
Diskusi
Konsep Laporan Pendahuluan
dengan Tim Teknis BWS
Papua
Ya Perbaikan
dokumen
Final Laporan Pendahuluan
Konsultasi Publik
(Public Consultation
Meeting/PCM)
Penelitian Lapangan
(Pengambilan Data Primer)
Tidak
Diskusi
Konsep Laporan Interim
dengan Tim Teknis BWS Papua
Ya
Laporan PCM
Laporan Pendukung
Executive Summary
Laporan Ringkasan SURAT REKOMENDASI STUDI UKL-UPL
External Disk dan IZIN LINGKUNGAN
(disyahkan oleh Instansi yang
bertanggungjawab)
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 29
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Gambar 7.2.
Bagan Alir Pelaksanaan Penyusunan UKL-UPL
Sumber : PermenLH No. 16 Tahun 2012
Kepada :
Bupati Kabuapaten Tolikara melalui Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Tolikara untuk rencana usaha dan/
atau kegiatan yang diperiksa Bupati Kabupaten Tolikara
Tidak
Dikembalikan Memberikan Kelengkapan
kepada pernyataan
ketidaklengkapa
pemrakarsa n administrasi
Ya
untuk diperbaiki
Memberikan pernyataan kelengkapan administrasi
Penerbitan Penerbitan
Rekomendasi Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL Penolakan UKL-UPL
dan Izin Lingkungan dan Izin Lingkungan
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 30
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
5.2. Metodologi
Untuk memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakan oleh Konsultan dalam
menangani pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Pembangunan Embung Di
Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara, maka pada Sub Bab ini akan diuraikan Metodologi
Pelaksanaan Pekerjaan seperti di bawah ini.
1. Pekerjaan Persiapan
a. Penyusunan rencana kerja.
b. Penyiapan kantor, alat tulis kantor, bahan habis pakai, dan alat komunikasi,
c. Membantu pemrakarsa menyiapkan surat pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya Penyusunan Studi UKL - UPL kepada Bupati cq. kepala Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Tolikara selaku Ketua Tim Teknis Studi
UKL-UPL Kabupaten Tolikara.
d. Koordinasi dengan pemrakarsa, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten
Tolikara.
e. Penyiapan metoda, bahan dan alat kerja.
f. Pengurusan ijin survey ke Pemerintah Kabupaten, dan tembusannya ke Camat dan
Kepala Desa terkait. Penetapan lokasi prasurvey, lokasi sosialisasi, dan tokoh-tokoh
masyarakat yang akan diundang dalam kegiatan sosialisasi.
b) Sosial Ekonomi :
Hilangnya lapangan pekerjaan
Perubahan pola kepemilikan
Terbukanya kesempatan kerja
Timbulnya mata pencaharian baru
Peningkatan pendapatan
Peningkatan produktivitas lahan
Nilai kompensasi
c) Sosial Budaya :
Adat istiadat
Keresahan sosial
Kerawanan dan konflik sosial
Penurunan estetika lingkungan dan kenyamanan
Gangguan lalu lintas
Persepsi masyarakat
4) Kesehatan Masyarakat
Parameter kesehatan masyarakat yang diperkirakan akan langsung terkena
dampak kegiatan adalah kondisi fisik rumah, pemenuhan air bersih dan mandi
cuci kakus (MCK), jenis dan fasilitas kesehatan, insidensi dan prevalensi
penyakit, sanitasi lingkungan dan cakupan pelayanan kesehatan.
g) Pekerjaan Sipil
Pekerjaan sipil terdiri dari bangunan utama dan bangunan sarana
transportasi. Kegiatan ini diduga akan menimbulkan dampak terhadap
perubahan tata guna iahan, peningkatan air larian, peningkatan intensitas
kebisingan, persepsi dan sikap masyarakat.
h) Demobilisasi Tenaga Kerja Dan Peralatan
Kegiatan demobilisasi tenaga kerja dan peralatan setelah selesainya pekerjaan
konstruksi diduga akan menimbulkan dampak terhadap penduduk lokal dalam
bentuk mutasi dan pertumbuhan penduduk, tingkat kesempatan kerja, mata
pencaharian, tingkat pendapatan, transportasi, fauna darat, persepsi dan sikap
masyarakat.
3) Tahap Operasional
Kegiatan pada tahap operasional, meliputi:
a) Kewenangan mengoperasikan, memelihara dan mengelola
b) Pemanfaatan pantai
4) Prediksi, estimasi, atau proyeksi peristiwa yang akan terjadi atau gejala yang
akan muncul dengan adanya rencana kegiatan dikaitkan dengan karakteristik
lingkungan di lokasi rencana kegiatan,
5) Rekomendasi dalam bentuk rencana kegiatan pencegahan, pengelolaan,
pengendalian, dan pemantauan dampak lingkungan yang mungkin timbul.
Dampak besar dan penting yang ditelaah mencakup komponen rencana kegiatan
sebagai sumber dampak dan komponen lingkungan hidup sebagai komponen
terkena dampak.
Komponen rencana kegiatan yang ditelaah dikelompokkan menurut tahapan
kegiatan:
1) Tahap persiapan,
2) Tahap konstruksi,
3) Tahap operasional,
Masing-masing tahapan kegiatan tersebut terdiri dari beberapa jenis kegiatan.
Tahapan dan jenis kegiatan disesuaikan dengan karakteristik rencana kegiatan yang
ditelaah. Komponen lingkungan hidup yang ditelaah dikelompokkan dalam:
1) Komponen Geofisik-Kimia,
2) Komponen Biologi,
3) Komponen Sosial-Ekonomi-Budaya,
4) Komponen Kesehatan Masyarakat.
Masing-masing komponen lingkungan hidup tersebut terdiri dari beberapa sub-
komponen dan parameter lingkungan hidup
Lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi tapak rencana kegiatan serta
beberapa lokasi di sekitarnya yang diperkirakan terkena dampak. Dengan cara ini
kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi-lokasi calon penerima dampak dapat
terukur/teramati sehingga besaran dampak di wilayah studi dapat diprakirakan.
Pengumpulan data primer dilakukan untuk menyusun rona lingkungan hidup awal
pada saat studi dilakukan sebagai data basis untuk keperluan prediksi dan evaluasi
dampak. Data primer dikumpulkan melalui pengukuran in situ, pengambilan sampel
di lokasi yang telah ditetapkan berdasarkan lokasi tapak proyek dan radius arah
sebaran dampak sesuai dengan batas wilayah studi serta analisis laboratorium
untuk udara, air, tanah, dan kebisingan sedangkan data morfologi dan gejala erosi
dikumpulkan melalui cara inventarisasi secara visual.
dan budaya beserta metoda analisisnya. Metoda pengumpulan data dalam pekerjaan ini
selengkapnya digambarkan pada gambar berikut:
ANALISA DATA
LAPORAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMBANGUNAN EMBUNG KARUBAGA KANUPATEN TOLIKARA
Tabel 7.1
Metoda Pengumpulan Data Primer
II. BIOLOGI
Jenis Tanaman, serta organisme Daerah lokasi pekerjaan - Inventarisasi
air (Visual)
Komponen Fisik-Kimia
1. Fisiografi dan Geologi
Data rona lingkungan aspek fisiografi dan geologi dilakukan melalui pengamatan
langsung di lokasi dan sekitarnya melalui observasi lapangan dengan berpedoman
terhadap peta-peta hasil studi sebelumnya. Sedangkan pengamatan terhadap aspek
tanah/lahan dilakukan melalui observasi lapangan terhadap jenis tanah dan
penggunaan lahan yang berpedoman pada peta tanah dan hasil analisis kesesuaian
lahan hasil studi terdahulu.
2. Kualitas Air
Kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan contoh air di lokasi-lokasi yang
sekiranya mewakili daerah setempat untuk diambil samplenya tergantung dari kondisi
lokasi tersebut, kemudian hasilnya dianalisis di laboratorium dianalisis di laboratorium
dengan parameter disesuaikan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Per/MENKES/XI/1990 tentang Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air dengan metode analisa SNI 1990 atau standard method.
Komponen Biologi
Pengumpulan data primer aspek biologi dilakukan dengan cara sampling yang diawali
dengan membedakan wilayah studi menjadi beberapa komunitas sesuai dengan tipe
habitatnya. Inventarisasi vegetasi dan satwa liar dilakukan pada komunitas binaan
Parameter dan metode pengumpulan data biologi selengkapnya disajikan pada Tabel 7.2
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 41
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Tabel 7.2.
Parameter dan Metode Pengumpulan Data Biologi (Flora dan Fauna)
Pedoman Pengumpulan Data Primer Data Sekunder
No Data Komponen Diperoleh di
Teknik Lokasi
Lingkungam Instansi
I. Flora terrestrial
1.1 Alam
a. Komposisi jenis Inventarisasi Di dalam dan Dinas Kehutanan/
b. Kerapatan atau di luar Kanwil Kehutanan
proyek (wilayah
studi)
1.2 Kawasan Budidaya Inventarisasi Di dalam dan Dinas Pertanian
(perkebunan/kebun/tegal/ atau di luar
pekarangan/sawah) proyek (wilayah
a. Komposisi jenis studi)
b. Kerapatan
II. Flora Perairan Inventarisasi Di dalam dan Penduduk setempat
a. Komposisi jenis dengan metoda atau di luar
b. Kerapatan sensus/ dasar jalur proyek (wilayah
dan deteksi suara studi)
III. Fauna Daratan Inventarisasi Di dalam dan 1. Balai Sumber
1. Pola migrasi dengan metoda atau di luar Daya Alam
2. Kerapatan randum proyek (wilayah 2. Penduduk
3. Nilai penting studi) setempat
4. Jenis langka
IV Fauna Perairan
A. Ikan
1. Komposisi Jenis Di dalam dan Dinas perikanan
2. Pola migrasi atau di luar
3. Kepadatan proyek (wilayah
4. Nilai pentingnya studi)
5. Jenis langka dilindungi
6. Habitat
1. Flora (Vegetasi)
Pengumpulan data primer dilakukan melalui inventarisasi tanaman di lapangan baik
secara langsung, wawancara, data dari instansi terkait; selain itu digunakan pula
metode jelajah.
2. Fauna (Satwa)
Parameter satwa liar yang diteliti meliputi keanekaragaman spesies dan taksiran
kelimpahannya, khususnya untuk spesies endemik, langka/dilindungi dan/atau
terancam punah. Parameter tersebut akan digunakan untuk komunitas burung,
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 42
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
mamalia dan reptilia yang ditemukan di wilayah studi. Lokasi pengambilan contoh satwa
liar sama dengan lokasi pengambilan contoh vegetasi dan pada tempat-tempat
ditemukannya satwa. Kelompok satwa liar yang diteliti sebagai komponen lingkungan
adalah : mamalia, burung, reptilia, amfibia dan ikan. Data yang dikumpulkan dalam
studi adalah data yang menunjang parameter-parameter sebagai berikut : Komposisi
satwa, jumlah jenis dalam suatu komunitas satwa, keanekaragaman jenis, kelimpahan
jenis, jumlah jenis endemik dan jumlah jenis yang dilindungi.
Burung
Pengumpulan Data jenis burung dilakukan dengan Metode IPA (Indives Ponctoeld
dAbondance, Blonde et.al. 1970).
Mamalia dan jenis-jenis satwa lainnya dilakukan dengan cara penjelajahan. Setiap jenis
satwa yang ditemukan dalam penjelajahan baik langsung maupun berdasarkan jejaknya
(suara, kotoran dan jejak kaki dicatat jenis dan lokasinya). Pengamatan jenis satwa liar
tersebut dikonsentrasikan pada pagi hari sekitar pukul. 5.30 sampai 11.00, dan pada
sore hari sekitar pukul 15.00 sampai 18.00.
3. Biota Perairan
Inventarisasi kondisi perairan dan biota pengisinya meliputi inventarisasi keragaman jenis
ikan (nekton), benthos, plankton dan macrofit (gulma), potensi/populasi, identifikasi nilai
penting biota serta potensi pengembangan, kondisi perairan serta sifat ( behaviour) dari
biota tersebut.
Struktur komunitas plankton dan makro zoobenthos dengan parameter kelimpahan,
indeks keanekaragaman, indeks dominasi, dan indeks keseragaman jenis ( evenness).
Komunitas nekton dengan parameter jenis dan komposisi jenis, terutama yang bernilai
komersial.
Plankton dan makro zoobenthos, jumlah dan penyebaran lokasi serta frekuensi pengambilan
contoh disesuaikan dengan lokasi pengambilan contoh air. Lokasi yang sama bertujuan agar
telaah komunitas merupakan telaah air atau dasar perairan sebagai habitat.
Nekton : diambil dari segmen perairan yang terdapat di tapak proyek dan sekitarnya sesuai
dengan atau berdekatan dengan pengambilan contoh air dan plankton atau makro
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 43
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
zoobenthos. Keberadaan nekton dalam suatu lokasi tidak hanya musiman tetapi juga
ditentukan oleh biota air lainnya dalam sistem jaring makanan di perairan.
Kondisi biota air bisa mencerminkan kualitas air permukaan. Untuk mengetahui keanekaan
jenis plankton dilakukan perhitungan indek keanekaan jenis dengan menggunakan rumus
dari Simpson (1949). Sedangkan indek keanekaan jenis benthos dihitung dengan
menggunakan rumus dari Shannon dan Wiener (1949).
a) Plankton
Plankton adalah organisme yang terapung atau melayang-layang di dalam air yang
pergerakannya relatif pasif. Untuk mengetahui kepadatan populasi plankton di suatu
perairan perlu terlebih dahulu mengetahui teknik mengoleksi plankton tersebut. Teknik
mengkoleksi zooplankton dan fitoplankton relatif sama yaitu mengambil sejumlah volume
air dari perairan yang akan ditaksir kepadatan planktonnya. Karena kepadatan plankton
di perairan tidak begitu padat, maka langkah berikutnya adalah memekatkan plankton
yang ada dalam contoh air.
Pengambilan contoh dan pengukuran kepadatan populasi plankton di suatu badan air
dilakukan pada beberapa kedalam, ini disebabkan penyebaran plankton dalam badan air
diakibatkan adanya perbedaan suhu, kadar oksigen, intensitas cahaya dan faktor-faktor
abiotik lainnya. Untuk fitoplankton, pengambilan contoh dan pengukuran kepadatan
populasi dilakukan sampai kedalaman dimana cahaya sampai di lapisan tersebut.
Pengambilan contoh plankton dilakukan dengan menyaring air sebanyak 100 liter masing-
masing 50 liter dari bagian permukaan dan sisanya dari bagian dasar. Air dituangkan ke
dalam jaring plankton No. 150 (tipe simple conical net, mesh size 60 , diameter mulut
jaring 30 cm). Air yang tersaring diawetkan dengan formalin 4%, penyimpanan plankton
dalam waktu panjang yang diawetkan dengan cairan lugol harus juga disimpan pada
tempat gelap, selanjutnya diidentifikasi di laboratorium menggunakan metode APHA
(1981), Davis (1955), dan Wickstead (1965).
a) Benthos
Benthos adalah organisme air yang hidup di dasar badan air. Benthos cukup besar
peranannya dalam ekosistem perairan. Benthos menguraikan material organik yang
jatuh ke dasar perairan. Benthos mentransfer energi dari produsen primer ke tingkat
trofik berikutnya.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 44
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Metoda Survai
Rural Rapid Assesment (RRA)
Untuk mendapatkan gambaran (informasi) mengenai persepsi, pelaksanaan dan
kegiatan penduduk di bidang perikanan, dilakukan wawancara dengan metoda Rural
Rapid Assesment (RRA) dimana wawancara/diskusi dilakukan dengan sekelompok
masyarakat yang dipilih mewakili dan dianggap mengetahui masalah yang
dipersoalkan. Keuntungan dengan cara ini adalah bahwa informasi yang disampaikan
seseorang bisa langsung dikoreksi/dicek/didiskusi kebenarannya oleh peserta lain
dalam diskusi ini, sehingga informasi relatif lebih akurat.
perilakunya. Inventarisasi flora dan fauna air ini merupakan base line studies untuk
melihat perubahan- perubahan yang terjadi waktu pekerjaan. Flora dan fauna air ini
diharapkan menjadi indikator perubahan-perubahan kualitas air.
Metode Inventarisasi
Plankton, Pengumpulan contoh plankton dilakukan pada pagi hari dengan
menggunakan alat Plankton-Net, dengan melakukan penyaringan volume air tertentu
dari setiap titik contoh. Contoh plankton selanjutnya diawetkan dengan larutan formalin
untuk diidentifikasi dan dihitung kelimpahan setiap jenisnya di laboratorium.
Makrobenthos, adalah komponen biota dasar perairan. Pengumpulan makrobenthos
sungai yang berarus dilakukan dengan menggunakan surber dengan luas bukaan 20 x
20 cm. Contoh makrobenthos hasil penyaringan diawetkan dengan formalin untuk
selanjutnya diidentifikasi dan dihitung setiap jenisnya di laboratorium.
Nekton, Penangkapan komponen biota nekton, khususnya ikan, dilakukan dengan
jaring dan electric shocker. Disamping itu data jenis ikan juga diperolah berdasarkan
hasil wawancara dengan penduduk di sekitar pantai. Data yang dapat dihimpun
terutama adalah tingkat kekayaan jenis ikan pada setiap lokasi pengambilan contoh.
Wawancara dilakukan dengan metoda RRA ( Rural Rapid Assesment) terhadap nelayan
dan tokoh-tokoh masyarakat terkait.
Berdasarkan data jenis dan kelimpahan masing-masing biota perairan, maka dapat
dilakukan perbandingan struktur komunitas. Dari tolok ukur tersebut dapat ditelaah
kondisi komunitas biota perairan pada saat studi dan kemungkinan perubahannya
akibat kegiatan proyek.
Macrofit (Gulma), Contoh diambil dengan kwadrat. Diidentifikasi dan dihitung,
sehingga diperoleh gambar biomass relatif per satuan luas.
1. Secara umum pengumpulan data sosial, ekonomi dan budaya dapat dilakukan melalui
pengumpulan data primer maupun sekunder. Pengumpulan data sekunder yang meliputi
data kependudukan, lapangan pekerjaan, mata pencaharian, sarana prasarana dilakukan
melalui survai instansi. Instansi tersebut antara lain Kantor Statistik, Kelurahan/Kepala
Desa, Kecamatan ataupun BAPPEDA Kabupaten.
2. Adapun pengumpulan data primer yang meliputi persepsi masyarakat, kesehatan
masyarakat, budaya, usaha tani, peninggalan sejarah dilakukan melalui observasi dan
wawancara dengan penduduk, tokoh masyarakat dan pemimpin formal/non formal.
Parameter sosial, ekonomi dan budaya yang diukur meliputi kependudukan dan mata
pencaharian, adat istiadat,persepsi masyarakat, dan kesehatan masyarakat.
Responden didapatkan dari daftar rumah tangga yang terdapat di kantor pemerintah desa
atau ketua RT. Selain menentukan responden pokok, diambil pula cadangan responden
kepala keluarga yang tinggal paling dekat dengan responden yang telah ditentukan dalam
daftar rumah tangga. Untuk mendapatkan data yang baik, wawancara dilakukan dengan
cara mengunjungi responden di rumah masing-masing. Apabila responden sulit dihubungi,
maka wawancara dialihkan pada responden cadangan. Untuk informasi lainnya yang
berkaitan dengan proyek ini, dihimpun dari responden terpilih, yang meliputi; petugas
lapangan, Kepala Desa, pengurus kelompok tani dan tokoh masyarakat.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 47
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Parameter aspek kependudukan dan mata pencaharian diukur dari banyaknya penduduk
masing-masing desa yang dapat terserap/memanfaatkan peluang lapangan kerja yang
tersedia pada kegiatan pengambilan material ini. Parameter adat istiadat diukur dari
banyaknya kejadian yang berlaku akibat interaksi antara pelaku kegiatan proyek tersebut
dengan penduduk desa setempat yang dapat merubah adat istiadat penduduk setempat.
Persepsi negatif akibat timbulnya keresahan di masyarakat, terutama tentang keinginan
merebut peluang kerja yang tersedia, juga adanya pendatang-pendatang baru yang ikut
bekerja, hingga masalah kerusakan jalan maupun lingkungan akibat mobilisasi alat berat
dan bahan-bahan.
Selain itu dari hasil pengumpulan data sekunder khususnya komponen sosial ekonomi,
budaya, digunakan dasar perkiraan pola pemukiman, pola kelembagaan, perkiraan
ketersediaan sumber daya manusia, perkiraan eksesibilitas dan perhubungan. Dengan
teknik tabulasi diharapkan dapat memberi informasi tentang kondisi sosial, ekonomi dan
budaya serta persepsi dan tanggapan masyarakat sekitar terhadap rencana pekerjaan
bangunan Embung Karubaga.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 48
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Secara umum Konsultan akan menyediakan jasa untuk Proyek dengan terlebih dahulu
menyusun rencana mutu (quality plan) kegiatan pelaksanaan sesuai dengan prosedur mutu,
guna menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan mengikuti Kerangka Acuan Kerja dan
Dokumen Kontrak.
Konsultan juga akan bekerja sama sepenuhnya dengan Pemberi Tugas dan Instansi terkait
lainnya didalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan kebijakan dan ketentuanketentuan yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
Dengan demikian, secara umum Konsultan akan memberikan kepastian kepada pihak
Proyek selaku Pemberi Tugas, bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.
Seperti diketahui, bahwa keberadaan dan ketepatan penempatan tenaga ahli adalah sangat
menentukan keberhasilan proyek, ini berarti penentuan jadwal para Tenaga Ahli mulai
bekerja merupakan hal yang sangat penting, karena ketidaktepatan waktu bagi para Tenaga
Ahli adalah merupakan pemborosan dana dan beresiko terhadap penyelesaian pekerjaan.
Dalam hal keperluan jumlah tenaga personil yang dibutuhkan, khususnya untuk Tenaga
Ahli, secara cermat dan jelas sudah memberikan kebutuhan yang diperlukan, sedangkan
jumlah bulan orang (man month) yang dibutuhkan tergantung dari hasil analisa teknis yang
dilakukan sendiri oleh Konsultan, dan hasilnya adalah seperti yang digambarkan pada Jadual
Penugasan Personil terlampir.
Penggunaan tenaga setempat akan dipertimbangkan jumlahnya, dengan pertimbangan
adalah bahwa tenaga setempat akan lebih mengenal lokasi pekerjaan.
PENYUSUNAN DOKUMEN
LINGKUNGAN HIDUP Nomor Dokumen
PEMBANGUNAN EMBUNG DI Halaman : 57
DISTRIK KARUBAGA dari 62
KABUPATEN TOLIKARA
Rencana kegiatan pemeriksaan dibuat untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan
adalah memadai (sesuai persyaratan), setiap proses yang dilakukan adalah sesuai dengan
rencana (sesuai persyaratan), serta produk kegiatan adalah sesuai dengan
rencana/persyaratan. Rencana kegiatan pemeriksaan ini dilengkapi dengan metode
pemeriksaan dan kriteria penerimaannya.
Rencana kegiatan pemeriksaan berikut metode dan kriteria penerimaan Rencana Mutu
Kontrak Desain untuk pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Pembangunan Embung Di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara disajikan pada
tabel 11.1 berikut ini.
Tabel 11.1
Rencana dan Metoda Verifikasi, validasi, monitoring,
evaluasi, inspeksi dan pengujian & Kriteria Penerimaan
Kriteria
No Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
1 Persiapan Visual dan Persiapan
pengecekan per administrasi
item alat Persiapan kantor
Mobilisasi personil
Mobilisasi peralatan
2 Pengumpulan data sekunder Visual Data sekunder
3 Pengumpulan data primer/ Visual Data primer
penelitian lapangan Sampling
Questionare
4 Analisa, Identifikasi, Prediksi Visual Hasil analisa,
dan Evaluasi dampak Analisa identifikasi, prediksi
laboratorium dan evaluasi dampak
5 Pelaporan Visual 1) Laporan Rencana
Mutu Kontrak (RMK)
2) Laporan
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 60
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA
Kriteria
No Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
Pendahuluan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Interim
5) Laporan Akhir
6) Laporan PCM
7) Laporan Pendukung
6 Diskusi Visual 1) Rencana Mutu
Kontrak (RMK)
2) Laporan
Pendahuluan
3) PCM
4) Laporan Interim
5) Laporan Akhir
6) STUDI UKL-UPL
Tabel 11.2
RENCANA DAN METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI,
INSPEKSI DAN PENGUJIAN & KRITERIA PENERIMAANNYA
Kriteria
No. Pemeriksaan Metode Waktu
Penerimaan
1.0 Kegiatan Pendahuluan
1.1 Persiapan Pekerjaan Verifikasi/Monitoring Diperiksa Oleh 3 hr
1.2 Pembuatan RMK Verifikasi Pengawas Dan 3 hr
1.3 Pengumpulan Data Monitoring Disetujui Oleh 3 hr
1.4 Survey Pendahuluan Monitoring/Inspeksi Pelaksana 3 hr
1.5 Konsep Laporan Pendahuluan Verifikasi Teknis 3 hr
1.6 Diskusi Evaluasi 3 hr
1.7 Final Laporan Pendahuluan Validasi 3 hr
2.0 Pelaporan
2.1 Draf Laporan Interim Validasi Diperiksa Oleh 5 kali
2.2 Diskusi Laporan Interim Verifikasi/Monitoring Pengawas Dan
2.3 Final Laporan Interim Verifikasi/Monitoring Disetujui Oleh
2.4 Survey dan Pengambilan Sampling Verifikasi/Monitoring Pelaksana
2.5 Analisa Laboratorium Verifikasi/Monitoring Teknis
2.6 Draft Laporan Akhir Verifikasi/Monitoring
2.7 Diskusi Laporan Akhir
Verifikasi/Monitoring
2.8 Final Laporan Akhir
Verifikasi/Monitoring
2.9 Draf Laporan STUDI UKL-UPL
2.10 Pembahasan Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.11 Final Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.12 Pengesahan Laporan STUDI UKL-UPL Verifikasi/Monitoring
2.12 Laporan Bulanan Verifikasi/Monitoring
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 61
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA
Tabel 12. 1.
Daftar Kriteria Penerimaan
No Checklist
Jenis Penerimaan Jumlah Keterangan
. Ya Tidak
1. Rencana Mutu Kontrak 3 buku
2. Laporan Bulanan 3 buku
3. Laporan Pendahuluan 5 buku
4. Laporan Interim/Draft Dok UKL-UPL 20 buku
5 Laporan Akhir/Dok UKL-UPL 20 buku
6 Laporan Ringkasan 5 buku
7 Laporan Penunjang
a. Laporan Geo-Fisika-Kimia 3 buku
b. Laporan Biologi dan Lingkungan 3 buku
c. Laporan Sosial Ekonomi budaya 3 buku
d. Laporan Kesehatan masyarakat 3 buku
8 Dokumentasi Album Foto Lapangan
9 Dok Laporan dalam Bentuk HD Eksternal
Sumber : Kerangka Acuan Kerja, 2017
PENYUSUNAN DOKUMEN Nomor Dokumen
LINGKUNGAN HIDUP Halaman : 62
PEMBANGUNAN EMBUNG DI dari 62
DISTRIK KARUBAGA
KABUPATEN TOLIKARA
Tabel 14.1
Daftar Rekaman