Anda di halaman 1dari 107

1.

Perawat menyadari bahwa nilai-nilai laboratorium berikut mendukung diagnosis


pyelonephritis?
a. Myoglobinuria
b. Ketonuria
c. Pyuria
d. Low white blood cell (WBC) count
Penjelasan : Pyelonephritis didiagnosa dengan adanya leukocytosis, hematuria, pyuria, and
bacteriuria. Pasien menunjukan demam, panas dingin, dan nyeri pinggang. Karena sering
adanya infeksi, jumlah WBC akan meningkat, seperti yang di tunjukan pada pilihan D.
Ketonuria menunjukan kondisi diabetes.

2. Perawat Harry menyediakan perawatan pascaprosedur untuk klien yang menjalani


percutaneous lithotripsy. Dalam prosedur ini, probe ultrasonik dimasukkan melalui tabung
nefrostomi ke pelvis ginjal menghasilkan gelombang suara dengan frekuensi ultra tinggi
untuk menghancurkan batu ginjal. Perawat harus menginstruksikan klien untuk:
a. Membatasi asupan cairan oral selama 1 sampai 2 minggu.
b. Melaporkan adanya partikel halus seperti pasir melalui tabung nefrostomi.
c. Memberitahukan dokter tentang urin yang keruh arau berbau busuk.
d. melaporkan urine pink cerah dalam waktu 24 jam setelah prosedur.
Penjelasan: Pasien harus melaporkan adanaya urin yang keruh dan berbau busuk. Kecuali
telah di kontrainkasi, pasien harus di instruksikan untuk minum carian dalam jumlah besar
setiap hari untuk mencuci ginjal. Puing seperti pasir ini normal pada sisa batu. Hematuria
normal terjadi setelah lithotripsy.

3. Dr. Grey meresepkan norfloxacin (Noroxin), 400 mg P.O. sehari dua kali , untuk seorang
pasien dengan infeksi saluran kemih . Pasien menanyakan berapa lama dia harus melanjutkan
konsumsi obat ini . Untuk infeksi saluran kemih tidak rumit, durasi normal untuk terapi
norfloxacin adalah :
a. 3 sampai 5 hari.
b. 7 sampai 10 hari.
c. 12 sampai 14 hari.
d. 10 sampai 21 hari.
Penjelasan: Untuk ISK tanpa komplikasi , terapi norfloxacin biasanya berlangsung selama 7
sampai 10 hari. Mengonsumsi obat kurang dari 7 hari tidak akan memberantas infeksi tersebut.
Mengonsumsi selama sepluh hari tidak di butuhkan. Hanya pasien dengan ISK berkomplikasi
harus mengonsumsi norfloxacin selama 10 sampai 21 hari.

4. Seorang pasien wanita dengan infeksi saluran kemih di resepkan co-trimoxazole


(trimethoprim-sulfamethoxazole). Perawat Dolly harus memberikan instruksi obat apa?
a. Memakan obat sesudah makan.
b. Minum sedikitnya 8 gelas 8-oz setiap hari.
c. Hindari mengonsumsi antasida selama terapi co-trimoxazole .
d. Jangan takut keluar di siang hari.
Penjelasan : Setelah mendapatkan sulfonamide seperti co-trimoxazole, pasien tersebut harus
minum setidaknya 8 gelas cairan perhari untuk menjaga pengeluaran urin sedikitnya 1500
ml/hari. Meskipun pengeluaran urin tidak mencukupi dapat menyebabkan crystalluria atau
tubular deposits. Agar aborobsi maksimal, pasien harus mengonsumsi obat ini setidaknya satu
jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa antasida
mengganggu effect dari sulfinamides. Untuk mencegah reaksi fotosensitivitas, pasien tersebur
harus menghindari paparan langsung dari sinar matahari selama terapi co-trimoxazole.

5. Sebuah kateter kemih yang ada 3 lumen dimasukkan untuk irigasi kandung kemih secara terus
menerus mengikuti reseksi transurethral dari prostat. Selain pemompaan balon, perawat juga
mengetahui fungsi dari 3 lumen meliputi :
a. Inflow dan outflow terus menerus dari larutan irigasi
b. Intermittent inflow terputus-putus dan outflow terus menerus dari larutan irigasi
c. Inflow terus menerus dan outflow terputus-putus dari larutan irigasi
d. Aliran terputus-putus dari larutan irigasi dan persiapan dari hemorrhage
Penjelasan : Ketika mempersiapkan irigasi kandung kemih terus menerus, di masukan sebuah
kateter urin 3 lumen.Tiga lumen memberikan pemompaan balon dan inflow ouflow ters
menerus dari larutan irigasi.

6. Klien wanita dengan gagal ginjal akut menjalani dialisis untuk pertama kalinya. Perawat yang
bertanggung jawab memonitor pasien melakukan pendekatan untuk sindrom dialisis
ekuilibrium, komplikasi yang paling umum selama beberapa sesi dialisis pertama. Biasanya,
sindrom dialisis ekuilibrium menyebabkan:
a. Pusing, sakit kepala , dan kejang
b. Nyeri tulang akut dan pusing
c. Lemas, kesemutan, dan aritmia jantung
d. Hipotensi, hipotensi, takikardia, dan takipnea
Penjelasan : Dialisis sindrom ekuilibrium menyebabkan kebingungan, tingkat penurunan
kesadaran, sakit kepala, dan kejang. Temuan ini, yang dapat berlangsung beberapa hari,
mungkin hasil dari kelebihan relatif zat terlarut interstitial atau intraseluler yang disebabkan
oleh penghapusan zat terlarut yang cepat dari darah. Pembengkakan organ yang dihasilkan
mengganggu fungsi fisiologis normal. Untuk mencegah sindrom ini, banyak pusat dialisis
menjaga sesi pertama waktu singkat dan menggunakan laju aliran darah berkurang. nyeri
tulang akut dan kebingungan terkait dengan keracunan aluminium, komplikasi potensial lain
dialisis. Kelemahan, kesemutan, dan aritmia jantung memberikan tanda hiperkalemia, yang
berhubungan dengan gagal ginjal. Hipotensi, takikardia, dan takipnea sinyal perdarahan,
komplikasi dialisis lain.

7. Seorang pasian frustasi dan malu karena inkontinensia urin. Manakah dari tindakan berikut
yang harus Pewarat masukan kedalam program pelatihan ulang kandung kemih?
a. Membentuk pola asupan cairan untuk pasien
b. Mendorong pasien untuk meningkatkan jarak waktu antara berkemih
c. Membatasi asupan cairan untuk mengurangi keinginan berkemih.
d. Menilai pola eliminasi ini
Penjelasan : Pedoman untuk memulai pelatihan ulang kandung kemih termasuk penilaian pola
asupan pasien, pola berkemih, dan alasan setiap berkemih mendadak. Menurunkan asupan
cairan pasien tidak akan menurunkan atau mencegah inkontinensia. Paisen tersebut harus
benar-benar di dorong untuk minum 1.5 sampai 2 L air per hari.Sebuah jadwal berkemih harus
di tetapkan setelah penilaian.

8. Seorang perawat merawat klien yang mengalami kecelakaan serebrovaskular (CVA).


Intervensi keperawatan mana yang mendukung penahanan kemih?
a. Mendorong asupan cairan sedikitnya 2 L perhari
b. Memberikan pasian segelas soda sebelum tidur
c. Membawa pasien ke kamar mandi dua kali sehari
d. Berkonsultasi dengan ahli gizi
Penjelasan: Dengan mendorong asupan cairan harian sedikitnya 2 L, Perawat membantu
mengisi kendung kemih pasien, dengan demikian mendukung pelatihan ulang kandung kemih
dengan menstimulasi dorongan untuk berkemih. Perawat tidak seharusnya memberikan pasien
soda sebelum tidur; soda berperan sebagai diuretic dan mungkin membuat pasien tidak
bertarak. Perawat harus membawa pasien ke kamar mandi setiap 2 jam saat siang hari; dua kali
sehari tidaklah cukup. Konsultasi dengan ahli gizi tidak akan membahas masalah dari
inkontinensia urin.

9. Pasien perempuan dengan masalah/ kelainan tertinggalnya kateter kantung kemih diduga
mempunyai masalah infeksi saluran kemih. Untuk itu, seorang perawat harus mengambil
sampel spesimen urin untuk pendekteksian kuman dan sensitivitas dengan cara :
a. Memutuskan pipa dari kateter kantung kemih dan membiarkan urin mengalir ke penampung
yang steril
b. Mengelap bagian segel hembusan dengan larutan antiseptic dan menghembus urin
dengan jarum yang sudah di sterilkan
c. Menguras urin dari drainage bag ke dalam konteiner yang telah di
d. Menjepit pipa selama 60 menit dan memasukan jarum steril ke dalam pipa diatas penjempit
untuk mengeluarkan urine
Penjelasan : Kebanyakan kateter memiliki bagian penyegel untuk mendapatkan specimen urin
. Larutan antiseptic digunakan untuk mengurangi resiko masuknya microorganism ke dalam
kateter. Saluran seharusnya tidak terputus dari kateter urin. Setiap jeda dalam penutupan dalam
system drainasi mungkin membiarkan masuknya mikroorganisme. Urin dalam tas drainase
mungkin tidak segar dan mengandung bakteri, memberikan hasil yang salah. Ketika tidak ada
urin lagi di saluran urin, kateter mungkin mengapit tidak labih dari 30 menit untuk menampung
urin.

10. Seorang pasien pria datang ke unit gawat darurat dengan keluhan sakit yang tiba tiba
menusuk,sakit parah didaerah lumbar, yang menyebar ke kandung kemih dan sekitarnya.
Pasien juga mengeluh mual dan muntah serta tampak pucat, sering mengeluarkan keringat
dan gelisah. Dokter sementara mendiagnosa pasien dengan batu ginjal dan meminta untuk
melakukan flate-plate abdominal X-rays. Batu ginjal dapat berasal dari mana saja dalam
saluran kemih. Apa daerah pembentukan yang paling umum dari batu ginjal?
a. Ginjal
b. Ureter
c. Kandung empedu
d. Urethra
Penjelasan : Bagian paling umum dari pembentukan batu ginjal adalah ginjal. Batu ginjal
mungkin akan berjalan kebawah menyusuri saluran kemih dengan atau tanpa menyebabkan
kerusakan dan mungkin tersangkut dimana saja sepanjang saluran atau mungkin menetap di
dalam ginjal. Ureter, kandung kemih, dan urethra bagian lebih jarang pada pembentukan batu
ginjal.
11. Pasien wanita membutuhkan hemodialisis. Dari obat dibawah yang mana yang dipotong
sebelum prosedur hemodialisis dilakukan?
a. Phosphate binders
b. Insulin
c. Antibiotics
d. Cardiac glycosides
Penjelasan : glikosida jantung seperti digoxin harus dipotong sebelum hemodialisis.
Hipokalemia adalah salah satu perubahan elektrolit yang terjadi selama dialisis, dan pasien
hipokalemia yang berisiko untuk aritmia sekunder untuk toksisitas digitalis. pengikat fosfat
dan insulin dapat diberikan karena mereka tidak dikeluarkan dari darah oleh dialisis. Beberapa
antibiotik dikeluarkan oleh dialisis dan harus diberikan setelah prosedur untuk memastikan
efek terapi mereka. Perawat harus memeriksa formularium untuk menentukan apakah
antibiotik tertentu harus diberikan sebelum atau setelah dialysisfCardiac glycosides such as
digoxin should be withheld before hemodialysis.

12. Setelah mencoba untuk hamil selama setahun, sepasang suami istri dikonsultasikan kedokter
spesialis. Ketika melihat riwayat sang suami, dokter bertanya tentang penyakit menularnya
saat masa kecil. Penyakit menular masa kecil mana yang paling signifikan menyerang
kesuburan laki laki?
a. Chickenpox
b. Measles
c. Mumps
d. Scarlet fever
Penjelasan : Mumps adalah masa penyakit menular yang paling signifikan mempengaruhi
kesuburan pria. Cacar air, campak, dan demam scarlet tidak mempengaruhi kesuburan pria.

13. Seorang pasien wanita berusia 26 tahun melakukan pemeriksaan karena kemungkinan
mengalami infeksi. Dia memiliki gejala seperti terbakar saat kencing dengan frekuensi yang
sering, tiba tiba mengeluarkan air urin sedikit. Dia diberi trimethoprim-sulfamethoxazole
(Bactrim) untuk mencegah kemungkinan infeksi. Obat lain diresepkan untuk mengurangi rasa
sakit dan frekuensi berkemih. Obat mana yang dibawah ini yang paling mungkin diresepkan?
a. nitrofurantoin (Macrodantin)
b. ibuprofen (Motrin)
c. acetaminophen with codeine
d. phenazopyridine (Pyridium)
Penjelasan : Phenazopyridine dapat diresepkan dalam hubungannya dengan antibiotik untuk
infeksi kandung kemih menyakitkan untuk memberikan kenyamanan . Karena tindakan
anestesi lokal pada mukosa kemih, phenazopyridine khusus mengurangi rasa sakit kandung
kemih. Nitrofurantoin adalah antiseptik kemih tanpa sifat analgesik. Sementara ibuprofen dan
acetaminophen dengan kodein adalah analgesik, mereka tidak mengerahkan efek langsung
pada mukosa kemih.

14. Ketika sedang memeriksa sistem genitourinaria klien perempuan, dokter menilai nyeri pada
sudut costovertebral dengan menempatkan tangan kirinya di area tersebut dan mencoloknya
dengan kepalan tangan sebelah kanan. Biasanya, suara seperti apa yang akan dihasilkan dari
metode yang dilakukan?
a. Sebuah suara datar
b. Sebuah suara redup
c. Hiperresonansi
d. Timpani

Penjelasan jawaban : Perkusi yang berada di sudut costovertebral biasanya menghasilkan suara
redup, suara berdebar, mulai dari halus sampai cukup keras dengan nada di rata-rata dan durasi.
Suara ini terjadi kurang lebih rapat, sebagian besar materi cairan, seperti ginjal, hati, dan limpa.
Sebaliknya, sebuah suara datar lebih padat, seperti otot; hiperresonansi terjadi melalui udara
yang penuh, paru-paru pasien mengalami emfisema paru pada anak (karena tipisnya dindang
dada); dan timpani terjadi atas struktur yang tertutup berisi udara, seperti lambung dan usus
Explanation: Percussion over the costovertebral angle normally produces a dull, thudding
sound, which is soft to moderately loud with a moderate pitch and duration. This sound occurs
over less dense, mostly fluid-filled matter, such as the kidneys, liver, and spleen. In contrast, a
flat sound occurs over highly dense matter such as muscle; hyperresonance occurs over the air-
filled, overinflated lungs of a client with pulmonary emphysema or the lungs of a child
(because of a thin chest wall); and tympany occurs over enclosed structures containing air,
such as the stomach and bowel.

15. Untuk pasien laki-laki di dalam fase oliguria pada gagal ginjal akut (ARF), keperawatan
intervensi mana yang paling penting?
a. Memaksa batuk dan menarik napas dalam
b. Meningkatkan asupan karbohidrat
c. Membatasi asupan cairan
d. Menyediakan langkah-langkah nyeri - bantuan

Penjelasan jawaban : Selama fase oliguria pada ARF, pengeluran urin menurun tajam,
disebabkan karena kelebihan cairan. Asupan cairan limiting oral dan I.V. dapat mencegah
overload cairan dan komplikasi, seperti gagal janting dan edema paru. Memaksa batuk dan
menarik napas panjang sangat penting bagi klien dengan berbagai gangguan pernapasan.
Meningkatkan asupan karbohidrat juga dapat membantu dalam ARF tetapi tidak didahulukan
pembatasan cairan. Mengendalikan rasa nyeri tidak penting karena ARF tidak menyebabkan
nyeri

16. Seorang klien laki-laki di unit prosedur singkat telah pulih dari angiografi renal, hal tersebut
tampak dengan adanya daerah tusukan femoralis. Saat memberikan pelayanan pasca
prosedur, apa hal yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Menjaga sisi lutut klien yang terkena dengan dibengkokkan selama 6 jam
b. Menerapkan tekanan ke daerah tusukan selama30 menit
c. Memeriksan tekanan pedal secara sering
d. Melepaskan balutan di daerah luka tusuk setelah tanda-tanda vital stabil.

Penjelasan jawaban : setelah angiografi renal yang melibatkan daerah luka tusuk femoral,
perawat harus memeriksa tekanan pedal klien sesering mungkin untuk mendeteksi
pengurangan sirkulasi ke kaki yang disebabkan oleh cedera vascular. Perawat tersebut juga
harus memantau tanda-tanda vital sebagai bukti dari pendarahan internal dan harus mengamati
bagian bagian tusukan setiap beberapa jam untuk pendarahan baru . Pasien tersebut harus di
jaga di tempat istirahat agar luka tusukan dapat tertutup dengan baik. Menekukkan lutut pasien
tidak dibutuhkan. Seiring dengan waktu pasien kemali ke short-procedure unit, penekanan
manual pada bagian tusukan tidak lagi dibutuhkan karena balutan tekanan ada di tmpt. Perawat
tidak harus melepaskan balutan hingga beberapa jam dan hanya jika di perintahkan saja.

17. Seorang klien perempuan dengan luka tembak di bagian abdomen dipindahkan ke ICU setelah
laporatomi eksplorasi. Penilaian apa untuk menemukan kemungkinan klien mengalami gagal
ginjal akut (ARF)?
a. Nitrogen Urea Darah (BUN) tingkat 22mg/dL
b. Tingkat serum kreatinin 1,2 mg/dL
c. Tingkat serum kreatinin 1,2 mg/dL
d. Pengeluaran urine 400 ml/24 hours

Penjelasan jawaban : ARF, ditandai dengan tiba-tiba hilangnya fungsi ginjal, juga sering
menyebabkan oliguria, dimana ditunjukkan dengan pengeluaran urine 400 ml/24 hours.
Tingkat serum kreatinin 1,2 md/dL belum bisa mendiagnosa dari ARF. BUN dengan tingkat
22 mg/dL atau suhu 100,2 F (37,8 C) tidak akan ada hasil dari kelainan ini.
18. Seorang pasien menjalani transurethral resection of prostate gland 24 jam yang lalu dan
berlanjut pada irigasi kantung kemih. Pernyataan dibawah ini yang benar tentang perawatan
yang benar:?
a. Memberitahu pasien untuk buang air kecil disekeliling kateter untuk melepaskan
gumpalan darah
b. Membatasi cairan untuk menghindari kantung kemih pasien menggelembung
c. Mempersiapkan pelepasan kateter
d. Menggunakan teknik antiseptic saat irigasi kateter

Penjelasan : Jika kateter terblokir oleh gumpalan darah, itu dapat dialiri kembali melalui
prosedur dari dokter atau prosedur dari protokol yang ada. Perawat harus menggunakan teknik
yang steril untuk mengurangi resiko dari infeksi. Selama pengeluaran urin di sekitar daerah
kateter dapat menyebabkan nyeri spasme pada kandung kemih. Klien dianjurkan minum cairan
untuk mencairkan urine dan mempertahankan pengeluaran urine. Kateter masih tetap ada
selama 2-4 hari setelah operasi dan dapat dihilangkan melalui prosedur dari dokter.

19. Seorang pasien laki-laki menerima pengobatan glomerulonephritis. Pada penilaian awal,
Perawat Miley mendeteksi salah satu tanda glomerulonephritis acut dari onset mendadak.
Tanda-tanda tersebut meliputi :
a. Edema umum, terutama pada muka dan are periorbital..
b. Urine berwarna hijau kebiruan.
c. Moderat untuk hipotensi berat.
d. Polyuria.
Penjelasan : Edema umum, terutama pada wajah dan daerah periorbital, adalah tanda klasik
dari glomerulonefritis akut onset mendadak. Tanda-tanda klasik lain dan gejala gangguan ini
meliputi hematuria, proteinuria, demam, menggigil, kelemahan, pucat, anoreksia, mual, dan
muntah. Klien juga memiliki kemungkinan terkena hipertensi berat (tidak hipotensi), oliguria
atau anuria (tidak poliuria), sakit kepala, mengurangi kemampuan visual, dan nyeri perut dan
panggul..
20. Seorang pasien laki-laki datang dengan pyelonephritis akut menerima resep untuk co-
trimoxazole (Septra) P.O Sehari dua kali selama 10 hari. Pernyataan manakah yang paling
baik untuk mendemonstrasikan bahwa pasien tersebut telah mengikuti cara hidup yang di
tentukan?
a. Pengeluaran urin meningkat hingga 2000 ml/hari.
b. Pengapitan dan ketidaknyamanan perut berkurang.

c. Tidak ada bakteri pada kultur urin


d. Jumlah sel darah merah normalThe red blood cell (RBC) count is normal.
Penjelasan : Kotrimoksazol adalah antibiotik sulfonamide yang digunakan untuk mengobat
infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, tidak adanya bakteri pada kultur urine menunjukan
bahwa obat tersebut telah mencapai efek yang diinginkan. Meskipun nyeri pinggang dapat
berkurang sebagai infeksi yang telah berkurang, namun ini bukan indikator yang dapat
diandalkan sebagai efektivitas dari obat. Kotrimoksazol tidak pengeluaran urine atau jumlah
RBC.

21. Setelah mengalami reseksi transurethral dari prostat (TURP), Mr.Lim kembali ke rombongan
dengan tinggalnya kateter urin 3 arah dan penutupan irigasi kandung kemih terus-menerus.
Temuan mana yang menunjukan kateter pasien tersumbat ?
a. Urin di dalam tas drainase terlihat merah dari merah menjadi pink

b. Pasien melaporkan kejang dan dorongan pada kandung kemih saat berkemih
c. Irigasi larutan saline normal memompa pada 50 tetes/ menit
d. Sekitar 1,000 ml dari larutan irigasi telah ditanamkan; 1,200 ml dari drainase telah di
kembalikan
Penjelasan : Spasme kandung kemih dan desakan dari gumpalan darah dapat menutup jalan
dari kateter. Setelah TURP, biasanya urine berwarna merah berubah menjadi warna merah
muda (pink), dan irigasi saline yang normal biasanya diresapi pada tingkat 40-60 tetes / menit
atau sesuai dengan protokol yang ada. Jumlah cairan yang ditahan (1.200 ml) harus sesuai
dengan jumlah cairan yang ditanamkan, ditambah urine klien (1.000 ml + 200 ml), yang
mencerminkan kateter patensi.

22. Ketika merawat pasien laki-laki dengan gagal ginjal akut, seorang perawat menyesuaikan
dosis atau jadwal dosis dari obat-obatan tertentu. Obat manakah dibawah ini yang tidak
membutuhkan penyesuaian?
a. acetaminophen (Tylenol)
b. gentamicin sulfate (Garamycin)
c. cyclosporine (Sandimmune)
d. ticarcillin disodium (Ticar)
Penjelasan : Karena acetaminophen termetabolisme di hati, pemberian dosis dan jadwal
pemberian dosis tidak perlu disesuaikan untuk klien dengan ARF. Sebaliknya, dosis dan
jadwal untuk gentamisin ddan tikarsilin, yang dimetabolisme dan diekskresikan oleh ginjal,
harus disesuaikan. Karena siklosporin dapat menyebabkan nefrotoksistan, perawat harus
memantau kedua dosis dan tingkat obat dalam darah selama pemberian obat.

23. Seorang pasien laki-laki dengan gagal ginjal kronis memiliki sebuah serum potassium dengan
konsentrasi 6.8mEq/L. Apa yang harus di nilai perawat terlebih dahulu ?
a. Tekanan Darah
b. Respirasi
c. Suhu
d. Denyut Jantung
Penjelasan : Kadar serum potassium yang meningkat dapat menuju ke aritmia jantung yang
mengancam jiwa, yang mana dapat perawat deteksi langsung dengan cara palpasi pada nadi.
Tekanan darah pasien mungkin berubah, tetapi hanya sebagai hasil dari aritmia. Maka dari
itu, perawat harus menilai tekanan darah nanti. Perawat juga dapat menunda penilaian
respirasi dan temperature karena tidak dipengaruhi oleh kandungan serum potassium.
24. Ketika melakukan pemeriksaan skrotum, dokter menemukan adanya nodul. Apa yang harus
dokter lakukan selanjutnya?
a. Ketika melakukan pemeriksaan skrotum, dokter menemukan nodul.

b. Mengubah posisi pasien dan melakukan pemeriksaan ulang

c. Melakukan pemeriksaan rectum

d. Mentransiluminasi skrotum
Penjelasan : Seorang dokter yang menemukan nodul, bengkak, atau temuan abnormal lainnya
saat pemeriksaan skrotum harus mentransilluminasi skroum dengan menggelapkan ruangan
dan menyinari cahaya melewati skrotum di belakang gumpalan . Sebuah skrotum yang telah
diisi cairan serosa akan berwarna merah; Jejas yang lebih padat, seperti hematoma atau
gumpalan, tidak bertransiluminasi dan mungkin muncul bayangan gelap. Seorang dokter
harus melakukan transluminasi terlebih dahulu karena mengubah posisi dari pasien dan
mengulang pemeriksaan dengan melakukan pemeriksaan rectal tidak dapat menemukan
informasi lebih lanjut tentang gumpalan pada scrotum.

25. Seorang klien perempuan mengakui sedang menjalankan pengobatan gagal ginjal kronik/
Chronic Renal Failure (CRF). Perawat mengetahui bahwa gangguan ini meningkatkan resiko
pasien untuk mengalami::
a. retensi air dan sodium sekunder hingga penurunan hebat pada laju filtrasi
glomerular.
b. penurunan tingkat serum fosfat sekunder hingga gagal ginjal.
c. peningkatan tingkat serum kalsium hingga gagal ginjal.
d. alkalosis metabolik sekunder hingga retensi dari ion hidrogen

Penjelasan pertanyaan: Seorang klien dengan CRF mempunyai resiko untuk mengalami
ketidakseimbangan cairan dehidrasi jika ginjal gagal untuk mengkonsentrasikan urin, atau
retensi cairan jika ginjal gagal untuk memproduksi urin. Ketidakseimbangan elektrolit
bersama dengan gangguan ini merupakan hasil dari ketidakmampuan ginjal untuk
mengeksresikan fosforus; ketidakseimbangan seperti ini memungkinkan terjadi
hyperphosphatemia dengan hipokalsemia resiprokal. CRF mungkin menyebabkan acidosis
metabolik, bukan alkalosis metabolik, sekunder untuk ketidakmampuan dari ginjal untuk
mengeksresikan ion hidrogen.

26. Seorang klien perempuan dengan gagal ginjal kronis/ chronic renal failure (CRF) sedang
menerima penanganan hemodialisis. Setelah hemodialisis, Suster Sarah mengetahui bahwa
kliem akan sangat berkemungkinan untuk mengalami:
a. Hematuria
b. Penurunan berat badan
c. Peningkatan pengeluaran urin
d. Peningkatan tekanan darah
Penjelasan pertanyaan: Karena CRF menyebabkan hilangnya fungsi ginjal, klien dengan
gangguan ini menahan cairan. Hemodialisis menghilangkan cairan ini, menyebabkan
kurangnya berat badan. Hematuria sering tidak diikuti hemodialisis karena klien dengan CRF
biasanya membentuk sedikit atau bahkan tidak urin sama sekali. Hemodialisis tidak
meningkatkan output urin karena hal ini tidak memperbaiki hilangnya fungsi ginjal, dimana
menurunkan dengan hebat daripada produksi urin pada gangguan ini. Dengan menghilangkan
cairan, hemodialisis menurunkan tekanan darah daripada menaikkannya.

27. Seorang klien laki-laki dengan kanker kandung kemih telah mengalami pengangkatan kandung
kemih dan pipa ileal dibuat untuk pengeluaran urine. Sementara perubahan pada kantung perut
pasien, perawat mengamati bahwa daerah di sekitar stoma tampak merah, weeping, dan terasa
sakit.Apa yang harus segera disimpulkan oleh perawat tersebut?
a. Kulitnya mengalami pelumasan sebelum kantung dipasangkan.
b. Faceplate kantung tidak sesuai terhadap stoma.
c. Sebuah barrier kulit telah dipasangkan dengan tepat.
d. Dilatasi stoma belum dilaksanakan.
Penjelasan pertanyaan: Jika faceplate kantung tidak sesuai dengan stoma secara tepat, kulit di
sekitar stoma akan terekspos pada laju urine yang terus berlanjut dari stoma, menyebabkan
eksoriasi dan kemerahan, weeping, dan kulit terasa sakit. Pelumas tidak boleh dipakai karena
hal itu akan mencegah kantung untuk terpasang pada kulit. Ketika dipasangkan dengan tepat,
sebuah barrier kulit mencegah kulit dari eksoriasis. Dilatasi/pelebaran stoma tidak
dilaksanakan dengan sebuah pipa ileal, walaupun hal itu bisa dilakukan dengan kolostomi jika
diperintahkan.

28. Seorang pasien laki-laki mengembangkan gagal ginjal akut/acute renal failure (ARF) setelah
menerima terapi I.V. dengan sebuah antibiotik nephrotoksik. Karena urin 24 jam dari klien
memiliki total 240 ml, maka dokter menduga bahwa klien berada di resiko untuk mengalami:
a. aritmia kardiak
b. paresthesia
c. dehidrasi
d. pruritus

Question Explanation: As urine output decreases, the serum potassium level rises; if it rises
sufficiently, hyperkalemia may occur, possibly triggering a cardiac arrhythmia. Hyperkalemia
doesnt cause paresthesia (sensations of numbness and tingling). Dehydration doesnt occur
during this oliguric phase of ARF, although typically it does arise during the diuretic phase. In
a client with ARF, pruritus results from increased phosphates and isnt associated with
hyperkalemia.
29. Setelah menjalani reseksi transuretral dari prostate untuk menangani benign prostat hiperplasia
(BPH), seorang klien laki-laki kembali ke ruangan dengan irrigasi kandung kemih yang terus
berlanjut. Apa yang seharusnya dilakukan pertama kali oleh perawat?
a. Meningkatkan tingkat laju I.V..
b. Memberitahu dokter secepatnya.
c. Melaksanakan kateter irrigasi untuk patensi dan penyedotan.
d. Memberikan meperidine (Demerol), 50 mg I.M., seperti yang diresepkan.

Penjelasan pertanyaan: Walaupun sakit postoperatif sudah diduga, suster seharusnya


memastikan faktor lain, seperti sebuah kateter obstruksi irigasi, bukanlah penyebab rasa sakit.
Setelah menjalankan patensi kateter, suster harus memberikan analgesik, seperti meperidine,
seperti yang sudah diresepkan. Meningkatan tingkat laju I.V. hanya akan memperparah rasa
sakit. Memberitahu dokter tidaklah selalu diperlukan kecuali rasa sakit menjadi lebih parah
dan tak tersembuhkan oleh obat yang diresepkan.

30. Seorang klien laki-laki yang telah ditangani untuk gagal ginjal kronis/ chronic renal failure
(CRF) siap untuk dikeluarkan. Perawat harus menekankan instruksi diet yang bagaimana?
a. Pastikan untuk makan daging untuk setiap hidangan
b. Monitor asupan buah anda, dan makan cukup banyak pisang
c. Meningkatkan asupan karbohidrat
d. Minum cukup banyak cairan, dan gunakan pengganti garam

Penjelasan pertanyaan: Di klien dengan CRF, asupan tak tertahan dari sodium, protein,
potassium, dan cairan mungkin mendoronga untuk terjadi akumulasi berbahaya dari elektrolit
dan produk metabolik protein, seperti asam amino dan amonia. Di sisi lain, klien harus
membatasi asupan sodium; daging, yang kaya akan protein; pisang, yang tinggi akan
potassium; dan cairan, karena ginjal yang gagal tidak mampu mensekresikan cukup urin.
Pengganti garam adalah tinggi akan potassium dan harus dihindari. Karbohidrat ekstra
diperlukan untuk mencegah katabolisme protein.

31. Seorang klien laki-laki dijadwalkan untuk test renal clearance. Perawat harus menjelaskan
bahwa tes ini dilakukan untuk menaksirkan kemampuan ginjal untuk melepaskan sebuah
substansi dari plasma dalam:
a. 1 menit
b. 30 menit
c. 1 jam
d. 24 jam
Penjelasan pertanyaan: Test renal clearance menentukan kemampuan ginjal untuk melepaskan
sebuah substansi dari plasma selama 1 menit. Hal ini tidak mengukur kemampuan ginjal untuk
melepaskan substansi dalam jangka waktu yang panjang.

32. Perawat sedang mengulas tetang asupan cairan seorang klien dan rekaman output. Asupan
masuk cairan dan output urin seharusnya berhubungan dalam cara seperti?
a. Asupan cairan harus dua kali lipat dari output urin.
b. Asupan cairan harus setipis-tipisnya sangat tepat terhadap output urin.
c. Asupan cairan harus setengahnya dari output urin.
d. Asupan cairan harus berkebalikan dari proporsi output urin.

Penjelasan pertanyaan: Secara normal, asupan cairan adalah setipis-tipisnya sangat tepat
terhadap output urin. Hubungan lain dari hal ini menandakan sebuah abnormalitas. Contohnya,
asupan cairan yang dua kali lipat dari output urin mengindikasikan adanya retensi cairan;
asupan cairan yang setengahnya dari output urin mengindikasikan dehidrasi. Secara normal,
asupan cairan tidak berbanding terbalik terhadap output urin.
33. Perawat sedang mengulas laporan dari urinalisis rutin seorang klien. Kadar/tingkat/nilai
yangmana yang harus diperhatikan suster sebagai keabnormalitasan?
a. Gravitasi spesifik dari 1,03.
b. Urin dengan Ph 3,0.
c. Absensi protein.
d. Absensi glukosa.

Penjelasan pertanyaan: Urin normal memiliki Ph 4,5 sampai 8; oleh karena itu, urin dengan Ph
3,0 dianggap abnormal. Gravitasi spesifik dari urin normal berkisar dari 1,002 hingga 1,035,
yang artinya nilai dari klien normal. Normalnya, urin tidak mengandung protein, glukosa,
keton, bilirubin, bakteri, warna tambahan, atau kristal. Sel darah merah harus terukur dari 0
hingga 3 per daerah high-power (high-power field); sel darah putih, 0 sampai 4 per high-power
field. Urin harus bening, dan warnanya berkisar dari kuning pucat hingga amber gelap.

34. Karena kesulitan dengan hemodyalisis, peritoneal dyalisis diajukan untuk menangani pasien
uremia wanita. Tanda-tanda masalah manakah yang signifikan selama prosedur ini?
a. Kadar potassium 3.5 mEq/L
b. Hematocrit (HCT) 35%
c. Kadar glokusa darah 200mg/dl
d. Sel darah putih terhitung 2.000/mm3Potassium level of 3.5 mEq/L

Pembahasan: Penambahan jumah sel darah putih menindikasikan adanya infeksi,


kemungkinan dihasilkan dari peritonitis, yang mana telah disebabkan oleh pemasukkan dari
kateter peritoneal kedalam peritoneal cavity.Peritonitis dapat menyebabkan membrane
peritoneal kehilangan kemampuannya untuk memfiltrasi larutan; oleh karena itu, dyalisis
peritoneal bukanlah opsi pengobatan untuk pasien ini. Hyperglicemia terjadi selama dyalisis
peritoneal karena tingginya glukosa berisi dialisat; hal ini telah dapat diobati dengan sliding-
scale insulin. Kadar potassium 3.5 mEq/L dapat disembuhkan dengan penambahan potassium
ke larutan dialisat. Kadar HCT 35% adalah kurang dari normal. Namun, untuk pasien ini,
angka tersebut rendah tetapi bukan tidak normal karena sample darah sehari-hari. Kadar rendah
HCT sering terjadi pada pasien yang terkena gagal ginjal kronik karena kekurangan
erythropoietin.

35. Saat seorang pasien wanita dengan indwelling urinary (foley) catheter memaksa berjalan
mengunjungi lobi rumah sakit dengan keluarganya, perawat mengajarkan cara melakukannya
tanpa membahayakan kateternya. Hal yang dilakukan pasien manakah yang mengindikasikan
pemahaman akurat dari informasi ini?
a. Pasien mengatur kantong pengaliran di lantai pada saat duduk
b. Pasien meletakkan kantong pengaliran diibawah kantung kemih setiap waktu
c. Pasien mengapit saluran pengaliran kateter ketika berkunjung dengan keluarganya
d. Pasien menekuk saluran pengaliran dibawah titik masuk kedalam kantong

Pembahasan: untuk mempertahankan keefektifan pengaliran, pasien seharusnya meletakkan


kantong pengaliran dibawah kandung kemih; hal ini membiarkan urin mengalir karena
gravitasi dari kandung kemih ke kantung pengaliran. Pasien seharusnya tidak meletakkan
kantung pengaliran di lantai karena bisa terkontaminasi.pasien seharusnya tidak mengapit
saluran pengaliran kateter karena bisa menghambat aliran urine. Untuk menaikkan pengaliran,
pasien boleh menekuk saluran pengaliran diatas-bukan dibawah- titik masuk kedalam kantung
pengaliran.

36. Perawat mengetahui dibawah ini adalah diagnosis perawatan yang tepat untuk pasien dengan
renal calculi?
a. Perfusi jaringan yang tidak efektif
b. Pertarakkan kemih fungsional
c. Risiko untuk infeksi
d. Penurungan pengeluran cardiac

Pembahasan: infeksi dapat terjadi dengan renal calculi dari stasis urin yang disebabkan oleh
obstruksi. Pilihan A dan D tidak benar untuk diagnosis, dan retensi urin biasanya terjadi,
daripada pertarakkan

37. Perawat mengatahui dibawah ini adalah bukti lanjut dari cidera urethral pada pria selama
pemeriksaan rectal?
a. A low-riding prostate
b. The presence of boggy mass
c. Tidak ada suara sphincter
d. A positive hemoccult

Pembahasan: pada saat urethra mengalami rupture, hematom atau kumpulan darah
memisahkan dua bagian dari urethra. Hal ini dapat terasa seperti a boggy mass pada
pemeriksaan rectal. Karena rupture dan hematom, prostat menjadi high riding. Kelenjar prostat
yang dapat dipalpasi biasa mengindikasikan cidera non-urethral. Adanya darah kemungkinan
ada korelasi dengan pendarahan GI atau cidera colon.

38. Seorang pasien mengeluh pernah mengalami vulvar pruritus. Pernyataan manakah yang
mengindikasikan pasien tersebut mengalami infeksi disebabkan oleh candida albicans?
a. Cottage cheeselike discharge
b. Yellow-green discharge
c. Gray-white discharge
d. Discharge with a fishy odor
Pembahasan: gejala dari C. albicans adalah itching dan sebuah scant white discharge yang
memiliki konsistensi dari cottage cheese. Yello-green discharge adalah tanda dari trichomonas
vaginalis. Gray-white discharge dan fishy odor adalah tanda-tanda dari Gardnerella vaginalis

39. Perawat vic sedang memonitor pemasukkan dan pngeluaran cairan dari pasien wanita yang
sedang tahap penyembuhan dari exploratory laparotomy. Tindakan perawatan manakah yang
membantu pasien terhindar dari infeksi saluran kemih?
a. Mempertahankan system indwelling urinary catheter tertutup dan menjaga
kateter pada kaki
b. Membatasi pemasukkan cairan 1L/hari
c. Menganjurkan pasien menggunakan deodorant wanita setelah mandi
d. Menganjurkan pasien menyemprot air sehari sekali setelah pelepasan indwelling urinary
catheterMaintaining a closed indwelling urinary catheter system and securing the catheter
to the leg

Pembahasan: mempertahankan system indwelling urinary catheter tertutup membantu


terhindar dari bakteri; menjaga kateter pada kaki juga mengurangi risiko infeksi dengan
membantu terhindar tauma urethral. Untuk membilas bakteri dari traktus urinaria, perawat
seharusnya menganjurkan pasiennya minum setidaknya 10 gelas cairan sehari, jika
memungkinkan. Semprotan air dan deodorant wanita dapat mengiritasi traktus unrinaria dan
seharusnya tidak dianjurkan.

40. Seseorang 55 tahun dengan benign prostatic hyperplasia tidak merespon perawatan medis dan
diajukan pelepasan kelenjar prostat. Sebelum menyediakan preoperative dan postoperative
instruksi untuk pasien, perawat menanyakan kepada dokter bedah mengenai prosedur
prostatectomy manakah yang akan dilakukan. Prosedur manakah yang paling sering digunakan
untuk pelepasan kelenjar prostat?
a. Transurethral resection of the prostate (TURP)
b. Suprapubic prostatectomy
c. Retropubic prostatectomy
d. Transurethral laser incision of the prostate
Pembahsan: TURP adalah prosedur pelepasan kelenjar prostat yang paling sering digunakan.
Karena tidak memerlukan incision, TURP cocok untuk pria dengan pembesaran kelenjar
prostat dan untuk orang-orang yang berisiko operasi. . Suprapubic prostatectomy, retropubic
prostatectomy, and transurethral laser incision of the prostate tidak sering digunakan; mereka
memerlukan incision.

41. Perawat sedang memasukkan kateter urinaria kedalam pasien yang sangat cemas tentang
prosedurnya. Perawat dapat memfasilitasi pemasukkan dengan meminta pasien untuk:
a. Initiate a stream of urine
b. Tarik napas dalam-dalam
c. Memutar ke samping
d. Memegang labia atau shaft penis

Pembahsan: pada saat memasuki kateter urinaria, fasilitasi insersi dengan meminta pasien tarik
napas dalam-dalam. Tarik napas dalam-dalam akan membuat sphincter relax. . Initiating a
stream of urine tidak direkomendasi selama insersi kateter. Memutar kesamping dan
memegang laia atau shaft penis tidak meringgankan pemasukkan, dan melakukan itu dapat
mengkontaminasi daerah steril..

42. Seorang laki laki 10 tahun, riwayat demam dan nyeri menelan sejak 5 hari yang lalu, lalu sejak
3 hari yang lalu BAK kurang dari 1 gelas/hari, mengalami nyeri pinggang , BUN (Blood Urea
Nitrogen) meningkat, laboratorium urin eritrosit (+), protein (+), diagnosis keadaan diatas
adalah
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Uretritis
d. Gagal ginjal kronis
Pembahasan : glomerulonefritis akut biasanya didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di
traktus respiratorius bagian atas oleh kuman streptococcus beta hemoliticus tipe A. antara
infeksi dan timbulnya glomerulonefritis akut terdapat masa laten selama kurang dari 10 hari.
Pada pemeriksaan laboratorium akan ditemukan proteinuria (+), hematuria (+), jumlah urin
menurun dan berat jenis urin meninggi, dapat ditemukan juga albumin, eritrosit leukosit,
silinder leukosit dan hialin. Albumin serum sedikit menurun, ureum dan kreatinin meningkat.

43. Seorang anak perempuan 6 tahun datang dengan keluhan BAK kurang. Riwayat diare dan
muntah muntah sejak 3 hari yang lalu. Ayahnya kemudian mempuasakan anaknya dari makan
dan minum. Hari ini anaknya minum air > 7 liter tetapi BAK tetap sedikit. Diagnosis yang
tepat adalah
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronik
c. Gagal ginjal akut dan kronis
d. Glomerulonefritis
Pembahasan :
Gagal ginjal akut adalah suatu penyakit dimana ginjal secara tiba-tiba kehilangan
kemampuan untuk mengekskresikan sisa-sisa metabolisme. Berjalan cepat dalam hitungan
hari-minggu dan berkaitan dengan penyakit kritis, biasanya bersifat reversible bila penderita
dapat bertahan dengan penyakit kritisnya.
Etiologinya karena hipovolemi, hipotensi, penurunan curah jantung dan gagal jantung
kongestif, obstruksi ginjal atau traktus urinarius bagian bawah, dan obstruksi vena atau arteri
bilateral ginjal. Secara khusus terbagi menjadi tiga :
Factor prarenal
Semua factor yg menyebabkan peredaran darah ke ginjal berkurang dengan terdapatnya
hipovolemi, misalnya perdarahan karena trauma operasi, dehidrasi atau berkurangnya
volume cairan ekstra seluler (dehidrasi pada diare), berkumpulnya cairan interstitial pada
suatu daerah luka (kombusio, peritonitis).
Factor renal
Gangguan koagulasi intravascular seperti sindroma hemolitik uremik, glomerulopati,
neoplastik, nekrosis ginjal akut, pielonefritis akut.
Factor pascarenal
Obstruksi dibagian distal ginjal
Gejala klinis pada GGA adalah
Gejala uremia : mual, muntah, anoreksia, drowsiness, atau kejang
Ologuria atau anuria (<300 ml/m2/ hari atau <1ml/kgBB/jam)
Hipertensi
Tanda tanda obstruksi saluran kemih misalnya pancaran urin yang lemah, menetes atau
adanya massa pada palpasi abdomen
Adanya keadaan keadaan yang merupakan factor predisposisi GGA, misalnya diare
dengan dehidrasi berat, penggunaan aminoglikosida, khemoterapi

44. Anak 6 tahun sejak 5 hari yang lalu mengalami bengkak pada matanya, sejak 2 hari yang lalu
disertai demam dan nyeri pinggang. Menurut orang tuanya, kencing anak tampak keruh dan
bergumpal. Pemeriksaan awal untuk menentukan diagnosis adalah
a. Ureum
b. Kreatinin
c. Albumin urin
d. Glukosa urin
Pembahasan : pemeriksaan yang tepat adalah Albumin urine, untuk menilai adakah molekul
albumin di dalam air seni. Bengak/oedem ini timbul karena kurangnya kadar protein albumin
dalam darah, sehingga tekanan osmotic di dalam pembuluh darah semakin berkurang. Hal ini
menyebabkan cairan yang ada di pembuluh darah akan merembes ke jaringan jaringan lain di
luar pembuluh darah sehingga timbulah oedem/bengkak.
45. Pria usia 50 tahun tidak mempunyai anak setelah menikah selama 5 tahun, ditemukan tanda
tanda pubertas sekunder, penis berukuran normal, teraba 1 testis pada scrotum kanan, teraba
benjolan ukuran 3x4 pada inguinal kiri. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah
a. Kriptokismus
b. Tumor penis
c. Karsinoma prostat
d. Hidrokel
Pembahasan : kriptokismus adalah suatu keadaan testi tidak berada didalam kantong skrotum
(maldesensus)tetapi masih dalam jalur yang normal (kanalis inguinalis). Manifestasi yang
timbul biasanya karena tidak terabanya testis dalam skrotum, pada pasien dewasa biasanya
menegeluh infertilitas, pada inspeksi region skrotum terlihat hipoplasia kulit skrotum karena
tidak pernah ditempati oleh testis, pada palpasi testis tidak teraba di kantong skrotum
melainkan berada di inguinal.

46. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan beberapa hari
buang air kecil kemerahan, pusing, mual. Saat diperiksa penderita demam, kelopak mata
sedikit sembab dan hipertensi. Hasil pemeriksaan laboratorium urin didapatkan warna kuning
kemerahan, eritrosit +3, protein (-). Pada pemeriksaan darah didapatkan komplemen C3
menurun. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah.
A. Sistitis
B. Nefritis
C. Pyelonefritis
D. Glomerulonefritis
E. Sindrom nefrotik
Pembahasan :
Gejala Klinis
Gambaran klinis dapat bermacam-macam. Kadang-kadang gejala ringan tetapi tidak
jarang anak datang dengan gejala berat.. Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus
mengakibatkan hematuria/kencing berwarna merah daging dan albuminuria, seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya. Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi
Kadang-kadang disertai edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh.
Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung. Edema yang terjadi
berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan
ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan
azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi hari
sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita, meskipun edema paling nyata
dibagian anggotaGFR biasanya menurun (meskipun aliran plasma ginja biasanya normal)
akibatnya, ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang, sehingga terjadi edema
dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi
hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita, meskipun edema paling nyata
dibagian anggota bawah tubuh ketika menjelang siang. Derajat edema biasanya tergantung
pada berat peradangan gelmurulus, apakah disertai dnegan payah jantung kongestif, dan
seberapa cepat dilakukan pembatasan garam

Gambar 7. Proses Terjadinya Proteinuria dan Hematuria


Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama, kemudian pada
akhir minggu pertama menjadi normal kembali. Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka
tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa minggu dan menjadi permanen bila keadaan
penyakitnya menjadi kronis. Suhu badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada
hari pertama. Kadang-kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lain
yang mendahuluinya. Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi dan
diare tidak jarang menyertai penderita GNA
Hipertensi selalu terjadi meskipun peningkatan tekanan darah mungkin hanya sedang.
Hipertensi terjadi akibat ekspansi volume cairan ekstrasel (ECF) atau akibat vasospasme masih
belum diketahui dengna jelas.
2.3.6. Gambaran Laboratorium
Urinalisis menunjukkan adanya proteinuria (+1 sampai +4), hematuria makroskopik
ditemukan hampir pada 50% penderita, kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik,
leukosituria serta torak selulet, granular, eritrosit(++), albumin (+), silinder lekosit (+) dan lain-
lain. Kadang-kadang kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal ginjal
seperti hiperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia dan hipokalsemia. Kadang-kadang tampak
adanya proteinuria masif dengan gejala sindroma nefrotik. Komplomen hemolitik total serum
(total hemolytic comploment) dan C3 rendah pada hampir semua pasien dalam minggu
pertama, tetapi C4 normal atau hanya menurun sedikit, sedangkan kadar properdin menurun
pada 50% pasien. Keadaan tersebut menunjukkan aktivasi jalur alternatif komplomen.
Penurunan C3 sangat mencolok pada pasien glomerulonefritis akut pascastreptokokus
dengan kadar antara 20-40 mg/dl (harga normal 50-140 mg.dl). Penurunan C3 tidak
berhubungan dengann parahnya penyakit dan kesembuhan. Kadar komplomen akan mencapai
kadar normal kembali dalam waktu 6-8 minggu. Pengamatan itu memastikan diagnosa, karena
pada glomerulonefritis yang lain yang juga menunjukkan penuruanan kadar C3, ternyata
berlangsung lebih lama.
Adanya infeksi sterptokokus harus dicari dengan melakukan biakan tenggorok dan kulit.
Biakan mungkin negatif apabila telah diberi antimikroba. Beberapa uji serologis terhadap
antigen sterptokokus dapat dipakai untuk membuktikan adanya infeksi, antara lain
antisterptozim, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B. Skrining antisterptozim cukup
bermanfaat oleh karena mampu mengukur antibodi terhadap beberapa antigen sterptokokus.
Titer anti sterptolisin O mungkin meningkat pada 75-80% pasien dengan GNAPS dengan
faringitis, meskipun beberapa starin sterptokokus tidak memproduksi sterptolisin O.sebaiknya
serum diuji terhadap lebih dari satu antigen sterptokokus. Bila semua uji serologis dilakukan,
lebih dari 90% kasus menunjukkan adanya infeksi sterptokokus. Titer ASTO meningkat pada
hanya 50% kasus, tetapi antihialuronidase atau antibodi yang lain terhadap antigen
sterptokokus biasanya positif. Pada awal penyakit titer antibodi sterptokokus belum
meningkat, hingga sebaiknya uji titer dilakukan secara seri. Kenaikan titer 2-3 kali berarti
adanya infeksi.
Krioglobulin juga ditemukan GNAPS dan mengandung IgG, IgM dan C3. kompleks
imun bersirkulasi juga ditemukan. Tetapi uji tersebut tidak mempunyai nilai diagnostik dan
tidak perlu dilakukan secara rutin pada tatalaksana pasieN.
47. Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang dengan keluhan sulit kencing. Pemeriksaan fisik
didapatkan retensi urin, vesica urinaria penuh dan nyeri tekan (+). Pada direct rectal touche
(DRE) diduga terdapat pembesaran prostat. Pasien dapat kencing setelah dipasang katheter.
Direncanakan pemeriksaan radiologis ultrasonografi abdomen bawah. Apakah persiapan yang
diperlukan?
a. puasa makan dan minum
b. diet rendah lemak 2 hari sebelum pemeriksaan
c. minum banyak, menahan kencing (katheter di klem)
d. tanpa persiapan
e. tes alergi
Pembahasan:
Usg abdomen adalah salah satu pemeriksaan usg yang memerlukan persiapan sebelum
dilakukan pemeriksaan. Adapaun persiapan pemeriksaan Usg abdomen di rumah sakit pupuk
kaltim adalah sebagai berikut
6 jam sebelum pemeriksaan, puasa tidak boleh makan, tapi diperbolehkan untuk minum
air putih
Kurang lebih satu jam sebelum pemeriksaan diusahakan untuk menahan kencing

48. Seorang laki-laki berusia 61 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan. Pasien
sudah membawa hasil laboratorium urin dan menunjukkan Ca oksalat (+++) , kreatinin 1,31
mg /dl. Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan pelebaran sistema pelvico calices dextra.
Dokter merujuk pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apakah pemeriksaan penunjang
lanjutan yang dibutuhkan?
a. urethrografi
b. pielografi anterograd
c. pielografi retrograd
d. pielografi intra vena
e. cystografi
Pembahasan
Untuk mendiagnosis pasien dengan batu staghorn pada ginjal tetap kita lakukan secara
sistematis mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan radiologi, laboratoriun, dan pemeriksaan penunjang yang lainnya agar kita dapat
menegakkan diagnosis dari penyakit ini Dari anamnesis kita bisa mendapatkan gejala klinik
sesuai dengan keluhan pasien, seperti nyeri pinggang yang bisa berupa nyeri kolik atau non
kolik. Pada pemeriksaan fisis kita bisa menemukan adanya nyeri ketok pada daerah kosto-
vertebral, pada palpasi ginjal pada sisi sakit dapat teraba akibat telah terjadi hidronefrosis,
terlihat tanda-tanda gagal ginjal pada fase lanjut, anuria, dan jika disertai infeksi didapatkan
demam/menggigil.
Pada pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan pada saluran kencing
yang dapat menunjang adanya batu di saluran kemih, menentukan fungsi ginjal, dan
menentukan sebab terjadinya batu. pada pasien ini kita bisa menemukan adanya bakteriuria
atau piuria, dapat ditemukan leukosit pada urinalisis, bisa juga ditemukan hematuri pada
pemeriksaan mikroskopik urin, Ph urin menjadi alkalis, dan pada pemeriksaan kultur urin
dapat diidentitifikasi organisme atau bakteri yang memproduksi urea pada pasien dengan
staghorn calculi yang disebabkan oleh batu struvit. Pada pemeriksaan darah rutin dapat
ditemukan peningkatan leukosit jika disertai dengan infeksi saluran kemih. Untuk
mengevaluasi fungsi ginjal kita dapat memeriksa ureum kreatinin, ini dapat meningkat jika
terjadi gangguan pada ginjal dimana fase lanjut dari batu staghorn ini dapat menyebabkan
hidronefrosis dan akhirnya terjadi gagal ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani
pemeriksaan radiologi IVP. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai faktor
penyebab timbulnya batu (antara lain kadar: kalsium, oksalat, fosfat, maupun urat dalam darah
maupun di dalam urin.
Pada pemeriksaan radiologi dapat ditemukan gambaran rediopak pada foto polos
abdomen (BNO) pada ginjal dan pada pemeriksaan Intra Venous Pyelografi (IVP) dengan
menggunakan kontras dapat ditemukan dilatasi dari pelvis renalis dan dilatasi dari kaliks minor
karena obstruksi dan penurunan kontras ke ureter hingga buli-buli terganggu. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Pemeriksaan USG dikerjakan
apabila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaan-keadaan: alergi
terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dimana ini dapat dilihat dari kadar serum
kreatinin yang > 3, dan pada wanita yang sedang hamil.
49. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke dokter dengan keluhan utama nyeri perut, bersifat
hilang timbul pada daerah pinggang kanan atas, disertai mual, muntah dan jumlah buang air
kecil berkurang. Dari hasil laboratorium darah didapatkan ureum 51.8, kreatinin 4.39. Hasil
laboratorium urin diperoleh sedimen kalsium oksalat +2, sel epitel 2-4/LP, dan eritrosit pucat
3-4/LP. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. nephrolithiasis
b. urethrolithiasis
c. cholelithiasis
d. vesicolithiasis
e. pankreatitis
Pembahasan
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah, jaringan
yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira tiga perempat dari
batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari
intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organic akibat infeksi saluran kemih
atau urin ststis sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah dengan adanya
infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi ammonium yang berakibat presipitasi
kalsium dan magnesium pospat
Manifestasi klinis:
Nyeri dan pegal di daerah pinggang
Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada. Bila pada piala ginjal rasa nyeri adalah
akibat dari hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya konstan. Terutama timbul
pada costoverteral
Hematuria
Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena adanya trauma yang disebabkan
oleh adanya batu atau terjadi kolik
Infeksi
Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius maupun infeksi asistemik yang
dapat menyebabkan disfungsi ginjal yang progresif.
Kencing panas dan nyeri
Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urin
a. PH lebih dari 7,6
b. Sediment sel darah merah lebih dari 90%
c. Biakan urin
d. Ekskresi kalsium fosfor, asam urat
2. Darah
a. Hb turun
b. Leukositosis
c. Urium krestinin
d. Kalsium, fosfor, asam urat

50. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke dokter dengan nyeri abdomen akut. Untuk
menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik dilakukan pemeriksaan urin untuk hormon
beta hCG (-hCG). Apakah contoh bahan urin terbaik untuk kondisi tersebut?
a. urin acak
b. urin tampung
c. urin pancar tengah
d. urin malam hari
e. urin pagi hari

Pembahasan
Jenis sampel urine :
Urine sewaktu/urine acak (random)
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara
khusus. Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin mengandung sel
darah putih, bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. Jenis sampel ini cukup baik
untuk pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.
Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau
menelan cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang
lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk
pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG
(human chorionic gonadothropin) dalam urine.
Urine tampung 24 jam
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan
dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa
kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine
dikumpulkan dalam suatu botol besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan
pengawet, misalnya toluene.

51. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pasien juga mengeluh tidak dapat kencing. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya
hematoma penis dan perineum dan terdapat kesan vesika urinaria penuh. Apakah tindakan
yang paling tepat untuk mengatasi keluhan tersebut?
a. kateterisasi
b. pungsi supra pubik
c. diuretika
d. antibiotika
e. analgesika
Pembahasan:
RETENSIO URINE
Keadaan dimana penderita tidak dapat mengeluarkan urin yangterkumpul di dalam vesica
urinaria sehingga kapasitas maksimal darivesica urinaria terlampaui
52. Seorang laki-laki berumur 34 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing sedikit. Pasien
tersebut seminggu sebelumnya mendapat injeksi derivat aminoglikosida untuk suatu prediksi
infeksi saluran kemih. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu
370C, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit. Hasil pemeriksaan urin rutin adalah
protein (++) dan hematuria gros. Hasil pemeriksaan kadar kreatinin 7 mg/dl dan kadar ureum
200 mg/dl. Satu bulan yang lalu, kadar kreatinin pasien adalah 1,2 mg/dl dan ureum 45 mg/dl.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gagal ginjal akut nefrotoksik
b. Nefritis interstisial kronik
c. Glomerulonefritis akut
d. Glomerulonefritis kronik
e. gagal ginjal kronik
Pembahasan
Ginjal merupakan organ yang sensitif. Kerusakan ginjal dapat diakibatkan oleh obat-
obatan, kejadiannya dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna. Banyak
obat diduga menyebabkan kerusakan ginjal dan spektrum nefrotoksik akibat obat sangatlah
luas. Rentang spektrum ini dapat dimulai dari perubahan reversibel sampai pada nekrosis ginjal
akut yang fatal. Berikut ini adalah obat-obat penginduksi nefrotoksik yang mempunyai
prevalensi paling sering
1. Aminoglikosida: Gentamisin, Tobramisin

Tipe Mekanisme Prevalensi Keterangan


Kerusakan Aksi
Nekrosis Akumulasi Dari 72 subyek uji, 19 Aminoglikosida
tubulus aminoglikosida orang (26%) mengalami dimetabolisme secara utuh
proximal. pada tubulus nefrotoksisitas setelah di hati dan dieliminasi
proximal pemberian gentamisin. melalui glomerulus. 5%
ginjal. Dari 74 subyek uji 9 hasil eliminasi diabsorbsi
orang (12%) mengalami kembali oleh tubulus
nefrotoksisitas setelah proximal sehingga
pemberian tobramisin. konsentrasi dalam tubulus
meningkat dan
menimbulkan nekrosis
tubulus. Penggunaan
aminoglikosida selama lebih
dari 7 hari dapat
menyebabkan peningkatan
30% serum kreatinin.

2. Aminoglikosida: Gentamisin, Amikasin


Tipe Mekanisme Prevalensi Keterangan
Kerusakan Aksi
Neksrosis Pengikatan sel 12% pasien mengalami Dosis 1580 mg (800-2880mg)
tubulus membran nefrotoksik karena dari gentamisin sudah
proximal. tubulus gentamisin. menimbulkan nefrotoksik
proximal 16% pasien mengalami dengan lama pemberian 10
kemudian nefrotoksik karena hari (7-14 hari). Amikasin
penetrasi amikasin. dengan dosis 7,5 g (5,5-11g)
kedalam sel dengan lama pemberian 10
dan hari (6-14 hari). Nefrotoksik
terakumulasi di timbul setelah 7 hari
tubulus pemberian gentamisin dan
proximal. amikasin.

53. Pemberian obat yang tepat pada pasien dewasa dengan diagnosis inkontentinesia urin adalah
a. Estrogen
b. Muscle relaxan
c. Diuretika
d. Beta bloker
e. Digitalis
Pembahasan :
Inkontensia urin adalah keluarnya urine di luar kemauan seseorang tanpa ia dapat
mengendlikan dan menahannya. Penatalaksanaan terdiri atas pengobatan penyakit
penyebabnya bila ada. Hiperaktivitas detrusor dapat dihambat dengan parasimpatolitik, seperti
probantin atau antrenil. Kadang digunakan juga latihan kandung kemih.

54. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, dibawa ke tempat praktik dokter. Rencananya, ia akan
disirkumsisi. Namun, pada pemeriksaan fisik, preputium tidak dapat ditarik ke belakang dan
balanitis (-). Tindakan yang paling tepat dilakukan adalah
a. Steroid topikal
b. Preputium ditarik paksa
c. Dorsal slit
d. Sirkumsisi langsung
e. Observasi
Pembahasan :
Fimosis harus ditangani dengan sirkumsisi. Sebaiknya, dilakukan sayatan dorsal terlebih
dahulu yang disusul dengan sirkumsisi sempurna

55. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke sebuah rumah sakit dengan keluhan utama keluar
cairan kental nanah dari kemaluannya. Tidak ada rasa sakit di daerah prostat. Pekerjaannya
supir truk antar-kota dan antar-provinsi. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit dan suhu 36,8
derajat celcius. Pemeriksaan mikroskopis pada discharge ditemukan banyak leukosit dan
netrofil. Tapi, tidak ditemukan adanya bakteri. Diagnosa apa yang paling mungkin dengan
informasi tersebut?
a. Non gonococa uretritis
b. Uretritis gonococal
c. Sistitis interstisialis
d. Sistitis acute
e. Prostatitis acute
Pembahasan :
Gejala klinik dari uretritis
Rasa gatal dan panas di bagian distal uretra di sekitar orifisium uretra eksternum.
Disuria, polikisuria
Keluah duh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah.
Nyeri saat ereksi
Pada pemeriksaan tampak orifisium uretra eksternum eritematosa, edematosa, dan
ektopion. Tampak duh yang mukopurulen.
Dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral atau bilateral.
Uretritis ini bukan disebabkan oleh bakteri karena tidak ditemukan banyak leukosit dan
netrofil.

56. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun memilik riwayat demam dan nyeri menelan sejak
kurang lebih 5 hari yang lalu. Kemudian, kurang lebih 3 hari yang lalu, BAK si anak kurang
dari segelas/ hari, nyeri pinggang, BUN meningkat, anoratorium urine eritrosit (+), protein (+),
dan silinder (+). Dignosis keadaan di atas adalah
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. ISK
d. Sindroma nefritis akut
e. Gagal ginjal akut
Pembahasan :
Pada pasien ana dengan riwayat ISPA, mengalami keluhan kencing sedikit, lanoratorium
urine protein (+), silinder (+), dan eritrosit (+) merupakan manifestasi dari penyakit
glomerulonefritis aku yang terjadi akibat infeksi kuman sterptokokus.

57. Seorang anak perempuan berusia 6 tahunn dibawa ke dokter dengan keluhan BAK kurang.
Riwayat diare dan muntah-muntah kurang lebih 3 hari yang alu. Ayahnya kemudian
mempuasakan ananknya. Hari ini anaknya minum air >7 liter, tetapi BAK sedikit. Diagnosis
keadaan ini adalah
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronis
c. Gagal ginjal akut dan kronis
d. Sindroma neftrotik
e. Sindroma nefritis akut
Pembahasan :
Gejala klinis GGA ditandai dengan pucat (anemia), edema, hipertensi, oligouria hingga
10-30 ml/ hari, gagal jantung kongestif, edema paru, serta kesadaran menurun hingga koma
58. Seorang pria berusia 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas. Dan urinnya berwarna
kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen terdapat banyak
gambaran radio-opaq berukuran 1 cm disubkostal XII kanan. Diagnosis kelainan ini adalah
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolithiasis dextra
d. Ureterolithiasis
e. Abses hati yang mengalami klasifikasi
Pembahasan
Kata kunci :
Pria berusia 50 tahun
Kolik abdomen kanan atas ginjal, hepar, kandung empedu, ureter
Urinnya berwarna kemerahan ginjal, hepar, kandung empedu, ureter
Kolik yang dirasakan tidak menyebar ureter, ginjal.
Foto polos abdomen terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1 cm disubkostal XII
kanan ginjal.
Jadi diagnosis pada kasus ini kemungkinan adalah nefrolithiasis dextra

59. Seorang pria berusia 30 tahun , sudah menikah selama 5 tahun namun belum mempunyai anak,
memiliki tanda-tanda seks sekunder (+), bentuk dan ukuran penis normal , ada benjolan di
inguinal kanan berukuran 4x3 cm. Kemungkinan diagnosanya adalah ...
a. Kriptorkismus
b. Hernia inguinalis
c. Varikokel
d. Torsio testis
e. Hidrokel
Pembahasan
Pasien mengalami infertilitas dan ada benjolan padda daerah inguinal sesuai testis normal
orang dewasa (4x3x2,5 cm). Diagnosa banding utama pada kasus ini adalah kriptokismus dan
hernia inguinalis. Karena keluhan utama pasien berupa infertilitas (bukan keluhan
gastrointestinal), maka lebih dipikirkan untuk terjadi kriptokismus. Diagnosa akan lebih kuat
jika pemeriksaan skrotum tidak teraba adanya penis.

60. Seorang pria usia 70 tahun mengalami sulit buang air kecil, pemeriksaan IVP menunjukkan
adanya indentasi pada bagian bawah vesika urinaria. Diagnosa yang paling mungkin adalah ...
a. Karsinoma prostat
b. Tumor buli-buli
c. Hiperplasia prostat
d. Tumor rektum
e. Sistiyis kronis
Pembahasan
McNeal telah mempublikasikan konsep zona anatomi pada prostat. Tiga zona terpisah
telah diidentifikasi. Zona ini meliputi zona perifer, zona sentral dan zona transisional yang
masing-masing secara berturut-turut menyusun volume prostat pria dewasa sebanyak 70 %,
25%, dan 5%. Pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH) rata-rata berasal
dari zona transisional. Oleh karena itu , pada pemeriksaan IVP dapat menimbulkan gambaran
indentasi vesika urinaria (karena posisi zona transisional dekat dengan perlekatan uretra dan
vesika).

61. Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke dokter karena keluhan kolik abdomen kiri sejak
tadi malam, yang menjalar sampai ke selangkangan. Pada pagi harinya, tampak urin penderita
bercampur darah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan patologis pada
tubuhnya. Kelainan apakah yang paling mungkin diderita oleh pasien ini ?
a. Sinusitis akut
b. Batu ureter
c. Hidronefrosis
d. Penyakit ginjal polikistik
e. Karsinoma sel ginjal
Pembahasan
Kolik adalah sensasi nyeri yang timbuk akibat kontraksi (spasme) dinding organ
berrongga yang meningkat dalam rangka mengeluarkan sumber obstruksi. Kolik yang terjadi
pada ureterolitiasis biasanya memberikan sensasi neri alih (refferet pain) yang terjadi sesuai
dengan segmen ureter yang mengalami obstruksi. Obstriksi ureter 1/3 prokimal memberikan
nyeri alih pada testis (testicular pain), ureter 1/3 media memberikan nyeri alih pada daerah
setinggi McBurney (kanan)/contra McBurney (kiri) (dianosis banding
apendisitis/divertikulitis), sedangkan uterer 1/3 distal memberikan nyeri alih pada dinding
skrotum atau vulva pada wanita.
Karena pasien mengalami kolik yang menyebar pada selangkangan (vulva), maka
diperkirakan pasien mengalami ureterolitiasis pada segmen 1/3 distal.

62. Seorang pria berumur 18 tahun yang menerima pengobatan untuk infeksi HIV menderita
myalgia (linu otot/pegalpegal). Kreatinin dalam darahnya 1,2 mg/dl, dengan kreatinin
fosfokinasenya 7,400 U/L. Hasil dipstick analisis urinnya positif ada darah, tapi hanya ada 2
4 sel darah merah perlapang pandang mikroskop dengan perbesaran tinggi. Manakah obatobat
dibawah ini yang paling terkait dengan gagal ginjal akutnya (Acute Renal Failure)?
a. Acyclovir
b. Adefovir
c. Cidovofir
d. Foscarnet
e. Zidovudin
Pembahasan
Frekuensi rhabdomiolisis meningkat pada infeksi HIV. Beberapa faktor ikut berperan,
termasuk penggunaan alkohol dan penyalahgunaan obat, keterlibatan otot, dan toksisitas obat
langsung. Walaupun miopati adalah komplikasi yang umum pada infeksi HIV, biasanya dia
tidak cukup menghasilkan keparahan sampai ke tingkat jejas otot yang mengakibatkan ARF
mioglobinuri. Obat antiretroviral, zidovudin, dikaitkan dengan miopati berat dan
rhabdomiolisis sebagai akibat deplesi DNA mitokondria pada myosit. Obat lain yang
tercantum pada pilihan di atas tidak berkaitan dengan rhabdomiolisis.

63. Pernyataan manakah di bawah ini yang benar tentang pengobatan dengan diuretik loopacting
pada gagal ginjal akut?
a. Meningkatnya pengeluaran urin menurunkan kebutuhan dialisis.
b. Terapi diuretik mengurangi kematian
c. Terapi diuretik menurunkan durasi kegagalan ginjal.
d. Terapi diuretik kemungkinan berkaitan dengan hipokalemia parah.
e. Keuntungan terapi diuretik semakin besar dengan pemberian dopamine secara bersamaan.
Pembahasan :
Diuretik loop paling sering digunakan dalam menangani pasien ARF. Karena prognosis
ARF nonoligurik lebih baik dari pada ARF oligurik, disarankan bahwa dengan mengubah
keadaan pasien dari oligurik ke kondisi nonoligurik dapat memperbaiki kondisi klinis.
Meningkatkan aliran urin dapat membuang sisasisa/debris sel intraluminal yang menghalangi,
sehingga dapat membalikkan salah satu mekanisme disfungsi ginjal. Sebagai tambahan,
dengan menurunkan tansport aktif di dalam loop Henle ascending yang tebal, diuretik loop
dapat mengurangi kebutuhan energi dan melindungi selsel di daerah dengan gangguan perfusi.
Namun, studi klinis, tidak mendukung argumentasiargumentasi ini. Pada uji klinik
menggunakan kontrol acak, terapi diuretik tidak terkait dengan perubahan apapun pada jumlah
kematian, penurunan durasi ARF, atau perubahan kebutuhan dialisis. Tidak ada bukti
peningkatan manfaat dengan pemberian dopamin secara bersamaan. Terapi diuretik dapat
mengakibatkan kaliuresis dan hipokalemia.

64. Seorang anak lakilaki berumur 7 tahun mengalami gejala awal gagal organ multisistem
dengan ARF pada pneumonia Klebsiella dan sepsis. Tekanan darahnya 87/50 mmHg, detak
jantung 96/min dengan pemberian infuse kontinyu 6 g/kg/min dopamin. Dia mendapat
pernapasan bantuan mekanik dan memiliki PO2 74 torr ketika menerima 60% oksigen inspirasi.
Tekanan oklusi kapiler pulmonar 22 mmHg. Pengeluaran urinnya <5 ml/jam. Data
laboratorium, termasuk kreatinin 4,3 mg/dl, BUN 92 mg/dl, potassium 5,3 mEq/L, dan
bikarbonat 19 mEq/L. Diputuskan untuk memulai terapi penggantian ginjal (RRT). Pernyataan
perbandingan modalitas RRT manakah di bawah ini yang benar?
a. Arteriovenous hemodiafiltrasi kontinyu (CAVHDF) berkaitan dengan peningkatan
survival yang lebibaik dibanding dengan hemodialisis intermittent.
b. Venovenous hemodialisis kontinyu (CVVHD) memungkinkan kontrol solut yang lebih
baik dari pada Venovenous hemofiltrasi kontinyu (AVVH).
c. Dialisis efisiensi rendah yang lama (sustained lowefficiency dialysis/SLED) dan dialisis
harian yang lebih panjang (Extended Daily Dialysis) berkaitan dengan peningkatan
survival yang lebih baik dibandingkan dengan hemodialisis intermittent.
d. CVVH berkaitan dengan peningkatan survival yang lebih baik dibandingkan dengan
dialisis peritoneal.
e. SLED dan EDD berkaitan dengan peningkatan survival yang lebih baik dibandingkan
dengan CVVH kontiniu.
Pembahasan :
Studi terbaru pada pasien dengan infeksi dengan ARF, tingkat kematian pada pasien
yang diobati dengan dialisis peritoneal adalah 47%, sedangkan pasien yang menggunakan
CVVH laju kematian 15%. Di banyak studi yang membandingkan RRT kronis (CRRT) dengan
hemodiaisis intermittent, tidak ada manfaat konsistensi pada survival dari CRRT. Uji klinik
kontrol acak terbesar, CRRT dikaitkan dengan kematian yang lebih tinggi, walaupun studi
tersebut tidak sempurna karena pengacakan yang tidak seimbang yang menghasilkan akuitas
penyakit yang lebih tinggi pada kelompok CRRT. Tidak ada data untuk membandingkan hasil
SLED atau EDD dengan hasil hemodialisis intermittent, atau CRRT. Walaupun mekanisme
pembuangan solut berbeda antara CVVH (terutama klirens secara konvektif) dan CVVHD
(klirens terutama secara difusi), tingkat kontrol solut yang sama untuk urea dan solute lain
dengan berat molekul rendah dapat diperoleh menggunakan salah satu dari kedua cara tersebut.

65. Seorang anak lakilaki berumur 6 tahun menunjukkan gejala awal multisistem gagal organ dan
ARF setelah mengalami kecelakan sepeda motor di mana dia mengalami trauma berat. TDnya
80/47 mmHg dengan 0,07 g/kg/menit norepinefrin. Dia diintubasi dan mendapat ventilasi
mekanik, saturasi oksigen 98% pada FIO2 0,40. Pengeluaran urin 15 ml/jam. Data
laboratorium menunjukkan kreatinin serum 2,9 mg/dl, BUN 49 mg/dl, potassium 4,8 mEq/L,
dan bikarbonat 22 mEq/L. Dokter di bagian perawatan kritis meminta anda untuk memulai
RRT (renal replacement therapy). Pernyataan manakah yang benar tentang waktu yang tepat
untuk mengawali RRT?
a. Pada uji klinik kontrol acak, memulai RRT dini (BUN, 60 mg/dl) terkait dengan 25 %
pengurangan jumlah kematian.
b. Pada uji klinik kontrol acak mengenai memulai tindakan RRT pada saat yang dini vs pada
saat yang lebih lanjut, memulai RRT secara dini tidak menghasilkan perubahan pada
jumlah kematian.
c. Dalam sebuah analisis retrospektif pasienpasien ARF, memulai RRT secara dini tidak
merubah jumlah kematian.
d. Dalam sebuah analisis retrospektif pasienpasien ARF, memulai RRT secara dini
mengurangi jumlah kematian 25%
e. Dalam sebuah analisis retrospektif pasienpasien ARF, memulai RRT secara dini
mengurangi jumlah kematian 50%
Pembahasan :
Hanya ada sedikit data mengenai kapan waktu yang tepat memulai terapi renal pada ARF.
Dalam satu analisis retrospektif, angka survival pasien yang mulai mendapat RRT pada BUN
<60 mg/dl adalah 39% sedangkan pasien yang RRTnya dimulai setelah BUN >60 mg/dl angka
survivalnya 20 %. Tidak ada uji klinik kontrol acak yang dilaksanakan untuk mengevaluasi
pertanyaan ini.

66. Seorang laki-laki 10 tahun mengeluh air kencingnya berwarna gelap dan wajahnya sembab.
Penderita mengeluh nyeri waktu menelan, demam serta tenggorokkan terasa sakit 2 minggu
yang lalu, tapi sekarang semua gejala tersebut sudah hilang. Dari hasil pemeriksaan fisik
sekarang tekanan darahnya meningkat 150/90, oedem di wajah dan kaki. Dari hasil
pemeriksaan kimia darah, terjadi peningkatan kreatinin dan urea darah serta penurunan
albumin plasma. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria dan gross hematuria.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta laboratorium tersebut, pasien patut diduga
menderita.
a. Glomerulonephritis
b. Nekrosis tubuler akut
c. Uretritis akut
d. Sistitis akut
e. Appendisitis
Pembahasan:
Pada glomerulonefritis akut terjadi injury pada sel-sel glomerulus yang mengakibatkan
infiltrasi sel-sel radang dan proliferasi sel-sel glomerulus. Hal tersebut menimbulkan obstruksi
lumen kapiler glomerulus. Akibatnya, aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (GFR)
menurun. Terjadi oliguria (volume urin <=400 ml/hari).
Banyaknya cairan tubuh (plasma darah) yang tidak terfiltrasi lewat ginjal mengakibatkan
cairan tersebut menumpuk dalam tubuh mengakibatkan edema, dan hipertensi. Sebagai akibat
dari injury pada dinding kapiler glomerulus, urinalisis secara khas menunjukkan adanya sel
darah merah (hematuria), leukosit, dan protein. Seringkali hematuria dapat dilihat secara
makroskopis sebagai kencing berwarna gelap. Protein (albumin) tubuh yang keluar lewat urin
mengakibatkan hipoalbuminemia.

67. Patogenesis dasar dari penyakit yang diderita anak tersebut adalah
a. Autoimun
b. Aterosklerosis
c. Neuropati
d. Gangguan metabolisme
e. Keganasan
Pembahasan :
Glomerulonefritis poststreptokokus merupakan salah satu penyebab tersering
glomeruloneritis. Penyakit ini berkembang kurang lebih dua minggu setelah radang
tenggorokan, atau infeksi kulit (impetigo) yang disebabkan Streptococcus -hemoliticus grup
A. Glomerulonefritis poststreptokokus biasanya diderita anak-anak. Gejala meliputi gross
hematuria, nyeri kepala, dan gejala-gejala sistemik (mual, lemas, penurunan nafsu makan).
Pada penyakit ini dapat terjadi pembengkakan kapsula renal yang menyebabkan nyeri
pinggang ataupun punggung. Gejala lainnya seperti gejala glomerulonefritis secara
umum.Penyakit ini disebabkan interaksi antara antibodi terhadap antigen yang telah
terperangkap di dalam glomerulus, sehingga menyebabkan terbentuknya kompleks imun di
dalam glomerulus.

68. Wajah sembab atau edema pada penderita tersebut dapat dihubungkan dengan
a. Hipertensi
b. Hipoalbumin
c. Gross hematuria
d. Keluhan nyeri telan.
e. Peningkatan urea darah
Pembahasan:
Sebagai akibat dari injury pada dinding kapiler glomerulus, urinalisis secara khas
menunjukkan adanya sel darah merah (hematuria), leukosit, dan protein. Protein (albumin)
tubuh yang keluar lewat urin mengakibatkan hipoalbuminemia. Tekanan onkotik intravaskuler
yang menurun karena hipoalbuminemia dapat menyebabkan edema.

69. Seorang wanita berusia 30 tahun, dengan berat badan 60 kg, mempunyai keluhan sesak dan
muntah. Tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi pernapasan 28 kali/menit. Didapatkan
edema pada kedua kaki dan didapatkan rales pada kedua basal paru. Pemeriksaan darah
menunjukan kadar hemoglobin 7,3 g/dl, MCV dan MCHC normal, ureum 421 mg/dl, kreatinin
32 mg/dl. Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas
korteks meningkat, dan batas korteks medula kabur. Diagnosis fungsional ginjal untuk pasien
ini adalah ?

a. Penyakit ginjal kronik stadium V


b. Penyakit ginjal kronik stadium II
c. Gagal ginjal akut
d. Sindroma nefrotik
e. Sindroma nefritis akut.

Pembahasan.
Kata kunci:
Seorang wanita berusia 30 tahun,
Berat badan 60 kg,
Mempunyai keluhan sesak dan muntah.
Tekanan darah 160/100 mmHg,
Frekuensi pernapasan 28 kali/menit.
Didapatkan edema pada kedua kaki
Rales pada kedua basal paru.
Pemeriksaan darah menunjukan kadar hemoglobin 7,3 g/dl,
MCV dan MCHC normal,
Ureum 421 mg/dl,
Kreatinin 32 mg/dl.
Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas
korteks meningkat, dan batas korteks medula kabur.
Diagnosis fungsi ginjal dapat ditentukan dengan laju filtrasi glomerulus (LFG). Nilai
normal laju filtrasi glomerulus adalah 125-130ml/menit/1,73 m
LFG = ( 140 USIA ) X BB
72 X kreatinin plasma (mg/dl)

Jadi :
LFG = ( 140 30) X 60
72 X 32 (mg/dl)
= 2,43ml/menit/1,73 m
Kriteria derajat penyakit ginjal kronis meliputi:
1. Penyakit ginjal kronis derajat I : LFG 90(ml/menit/1,73m)
2. Penyakit ginjal kronis derajat II : LFG 60-89
3. Penyakit ginjal kronis derajat III : LFG 30-59
4. Penyakit ginjal kronis derajat IV : LFG 15-29
5. Penyakit ginjal kronis derajat V : LFG < 15
Berdasarkan kriteria diatas, pada kasus ini pasien mengalami penyakit ginjal kronis
derajat V.
70. Seorang pria berusia 70 tahun mengalami sulit buang air kecil. Pemeriksaan IVP menunjukkan
adanya identasi pada bagian bawah vesika urinaria. Diagnosis yang paling mungkin adalah...
a. Karsinoma prostat
b. Tumor buli-buli
c. Hiperplasia prostat
d. Tumor rektum
e. Sistitis Kronis
Pembahasan :
McNeal telah mempublikasikan konsep anatomi pada prostat. Tiga zona terpisah telah
diidentifikasi. Zona ini meliputi zona perifer, zona sentral, zona transisionalyang masing-
masing secara berturut-turut menyusun volume prostat pria dewasa sebanyak 70%, 25%, dan
5%. Zona-zona anatomi tersebut memiliki sistem drainase duktus yang berbeda. Selain itu,
yang lebih penting adalah juga memiliki konsep terkait proses-proses neoplasma yang berbeda.
Sebanyak 60-70% kanker prostat berasal dari zona perifer, 10-20% pada zona transisional, 5-
10% pada zona sentral. Pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH) rata-
rata berasal dari zona transisional. Oleh karena itu, pada pencitraan IVP dapat menimbulkan
gambaran indentasi vesika urinaria (karena posisi zona transisional dekat dengan perlekatan
uretra pada vesika). Berbeda dengan kanker prostat yang lebih sering terjadi pada zona perifer
yang posisinya relatif lebih jauh dari perlekatan vesika dengan uretra (walaupun tidak menutup
kemungkinanuntuk terjadi pada zona transisional maupun zona sentral).

Prostat adalah organ pria yang paling sering mengalami neoplasma,baik yang bersifat
jinak maupun ganas. Prostat melingkupi bagian paling proksimal dari uretra. Secara anatomi,
prostat terletak pada pelvis minor (rongga pelvis yang sesungguhnya), terpisah oleh simpisis
pubis oleh sebuah celah yang disebut spatium retropubic (spatium Retzius). Permukaan
posterior prostat dipisahkan dari ampula recti oleh fascia Denonvillier. Basis prostat menyatu
dengan leher kandung kemih, sedangkan puncaknya (apex) melekat dengan permukaan atas
diafragma pelvis. Di sebelah lateral prostat bersentuhan dengan musculus levator ani. Prostat
mendapat vaskularisasi dari cabang arteri iliaka interna (arteri vesikalis inferior dan arteri
rektalis media). Drainase vena prostat terjadi melalui pleksus venosus dorsalis yang juga
menerima drainase dari vena profunda dorsalis penis dan vena-vena vesikalis sebelum
bermuara pada vena iliaka interna. Inervasi prostat berasal dari pleksus pelvicus. Ukuran
prostat normal adalah 3-4 cm pada basis, 4-6 cm pada ukuran sefalokaudal, dan 2-3 cm pada
dimensi anteroposterior. Tumor buli akan memberikan memberikan gambaran IVP berupa
filling defect, jika didapatkan hidroureter atau hidronefrosis yang merupakan salah satu tanda
adanya infiltrasi tumor ke ureter atau muara ureter. CT-scan atau MRI berguna untuk
menentukan ekstensi tumor ke organ sekitarnya. Pada sistitis kronis dapat ditemukan adanya
vesikovaginal atau vesikoenteral fistula.

71. Seorang pria berusia 70 tahun datang ke dokter dengan keluhan gangguan berjalan dan baal
(mati rasa) pada kulit tungkai. Pada pemeriksaan didapatkan adanya kanker prostat.
Kemungkinan penyebab dari gangguan ini adalah...
a. Retensi urin yang menekan pleksus lumbalis
b. Adanya metastasis kanker prostat ke vertebra lumbalis
c. Gangguan aliran darah ke tungkai karena penekanan kelenjar prostat
d. Metastasis kanker prostat ke otot-otot tungkai
e. Kelemahan otot karena usia lanjut
Pembahasn :
Pola progresi kanker prostat telah terdefinisikan dengan baik. Kecenderungan untuk
menyebar keluar dari prostat (ekstensi ekstrakapsular) atau invasi vesikula seminalis dan
metastatis jauh meningkat seiring meningkatnya volume tumor dan buruknya diferensiasi sel
kanker. Tumor berukuran kecil dan berdiferensiasi baik biasanya hanya terbatas menyerang
prostat, sebaliknya tumor besar dengan diferensiasi buruk lebih sering bersifat ekstensif lokal
atau metastasis ke limfonodi atau tulang. Penetrasi kapsula prostat oleh sel-sel kanker sering
terjadi melalui ruang perineural. Invasi vesikula seminalis berhubungan dengan
kecenderungan terjadinya penyakit yang bersifat regional atau metastatis jauh. Kanker prostat
yang menginvasi trigonum vesika dapat menyebabkan terjadinya obstruksi ureter. Sebagai
catatan, penyebaran sel kanker menuju rektum jarang terjadi karena fascia Denonvillier dapat
berfungsi sebagai barier kuat penyebaran menuju rektum.
Metastasis limfonodi sering teridentifikasi pada rantai limfonodi obturator,sedangkan
limfonodi lainnya meliputi limfonodi ilia komunis, presakral, dan para-aorta. Tulang-tulang
aksial merupakan bagian yang paling sering terkena metastasis jauh, dengan vertebra lumbal
adalah bagian yang paling sering terkena. Bagian-bagian yang sering terkena metastasis
lainnya meliputi proksimal femur, pelvis, vertebra toraks, kosta, sternum, kranium, dan
humerus. Lesi tulang yang terjadi berupa lesi osteoblastik. Lesi pada tulang panjang sering
menyebabkan terjadinya fraktur patologis. Vertebra yang terkena metastasis dengan volume
besar dapat menyebar pada spatium epidural yang menyebabkan kompresi medula spinalis.
Hal ini dapat menjelaskan alasan mengapa pada kasus ini pasien mengalami gangguan berjalan
dan baal. Metastasis organ visceral paling sering mengenai paru, hati, dan glandula adrenal.
Metastasis pada sistem saraf pusat biasanya terjadi akibat penyebaran langsung dari metastasis
tumor pada tulang kranium.

72. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan beberapa hari
buang air kecil kemerahan, pusing, mual. Saat diperiksa penderita demam, kelopak mata
sedikit sembab dan hipertensi. Hasil pemeriksaan laboratorium urin didapatkan warna kuning
kemerahan, eritrosit +3, protein (-). Pada pemeriksaan darah didapatkan komplemen C3
menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Sistitis
b. Nefritis
c. Pyelonefritis
d. Glomerulonefritis
e. Sindrom nefrotik
Pembahasan :
Patofisiologi
Patofisiologi pada gejala-gejala klinik berikut:
1. Kelainan urinalisis: proteinuria dan hematuria
Kerusakan dinding kapiler glomerulus sehingga menjadi lebih permeable dan porotis
terhadap protein dan sel-sel eritrosit, maka terjadi proteinuria dan hematuria.
2. Edema
Mekanisme retensi natrium dan edema pada glomerulonefritis tanpa penurunan tekanan
onkotik plasma. Hal ini berbeda dengan mekanisme edema pada sindrom nefrotik.
Penurunan faal ginjal yaitu laju filtrasi glomerulus (LGF) tidak diketahui sebabnya,
mungkin akibat kelainan histopatologis (pembengkakan sel-sel endotel, proliferasi sel
mesangium, oklusi kapiler-kaliper) glomeruli. Penurunan faal ginjal LFG ini menyebabkan
penurunan ekskresi natrium Na+ (natriuresis), akhirnya terjadi retensi natrium Na+.
Keadaan retensi natrium Na+ ini diperberat oleh pemasukan garam natrium dari diet.
Retensi natrium Na+ disertai air menyebabkan dilusi plasma, kenaikan volume plasma,
ekspansi volume cairan ekstraseluler, dan akhirnya terjadi edema
3. Hipertensi
Gangguan keseimbangan natrium (sodium homeostasis)
Gangguan keseimbangan natrium ini memegang peranan dalam genesis hipertensi
ringan dan sedang.
Peranan sistem renin-angiotensin-aldosteron biasanya pada hipertensi berat. Hipertensi
dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang dapat menurunkan konsentrasi renin, atau
tindakan nefrektomi.
Substansi renal medullary hypotensive factors, diduga prostaglandin. Penurunan
konsentrasi dari zat ini menyebabkan hipertensi2
4. Bendungan Sirkulasi
Bendungan sirkulasi merupakan salah satu ciri khusus dari sindrom nefritik akut, walaupun
mekanismenya masih belum jelas. Beberapa hipotesis yang berhubungan telah
dikemukakan dalam kepustakaan-kepustakaan antara lain:
5. Vaskulitis umum
Gangguan pembuluh darah dicurigai merupakan salah satu tanda kelainan patologis dari
glomerulonefritis akut. Kelainan-kelainan pembuluh darah ini menyebabkan transudasi
cairan ke jaringan interstisial dan menjadi edema.
6. Penyakit jantung hipertensif
Bendungan sirkulasi paru akut diduga berhubungan dengan hipertensi yang dapat terjadi
pada glomerulonefritis akut.
7. Miokarditis
Pada sebagian pasien glomerulonefritis tidak jarang ditemukan perubahan-perubahan
elektrokardiogram: gelombang T terbalik pada semua lead baik standar maupun precardial.
Perubahan-perubahan gelombang T yang tidak spesifik ini mungkin berhubungan dengan
miokarditis.
8. Retensi cairan dan hipervolemi tanpa gagal jantung
Hipotesis ini dapat menerangkan gejala bendungan paru akut, kenaikan cardiac output,
ekspansi volume cairan tubuh. Semua perubahan patofisiologi ini akibat retensi natrium
dan air.

73. Seorang wanita berumur 17 tahun positif HIV memulai regimen terapi antriretroviral yang
sangat aktif (HAART), termasuk efavirenz, tenofovir, dan lamivudine. Dia menggunakan
trimetoprimsulfamethoxazole untuk pencegahan pneumokistis. Fungsi ginjal dan urinalisis
normal sebelum memulai terapi. 6 minggu kemudian, dia datang dengan hasil pemeriksaan
laboratorium sebagai berikut: sodium 140 mEg/l, potassium 4,8 mEq/l, klorida 115 mEq/l,
bikarbonat 15 mEq/l, BUN 60 mg/dl, dan fosfor 1,9 mg/dl. Urinalisis menunjukkan berat jenis
1.015, pH 5, sedikit protein, glukosa 2+, dipstick negatif, mikroskopi sedikit keruh dengan
granul coklat dan sel sel tubular ginjal pada pengamatan lapang pandang perbesaran tinggi,
dan tidak ada sel lain, sisa atau kristal. Manakah di bawah ini yang paling mungkin menjadi
penyebab gagal ginjal akut pada pasien ini?
a. Nefrotoksik Efavirenz
b. Nefropati HIV
c. Nefritis interstitial alergi disebabkab oleh trimethoprimsulphamethoxazole
d. Toksisitas lamivudine (toksisitas mitokondria)
e. Nefrotoksis
Pembahasan :
Kombinasi dari sindrom Fankoni dan jejas ginjal akut dengan nekrosis tubular akut
mengarah ke dugaan adanya toksisitas tenofovir. Nefropati HIV yang cepat progresinya tidak
mungkin jika tidak ada proteinuria. Diagnosis luka ginjal akut karena toksisitas pada
mitokondria oleh penghambat nukleoside reverse transcriptase tidak didukung oleh nilai gap
anion yang normal dan tidak adanya myoglobinuria (dipstick urin negativeheme).
Mikroskopik urin tidak menunjukkan alergi nephritis interstisial. Efavirenz adalah sebuah
penghambat nonnukleosida reverse transcriptase, sampai saat ini tidak ada laporan adanya
nefrotoksisitas.

74. Seorang anak perempuan berumur 6 tahun dirawat karena mengalami peningkatan asites.
Kreatinin serum pada saat masuk 1,4 mg/dl. Setealah parasentesis dengan volume yang besar,
pengeluran urinnya menurun dengan cepat sampai kurang dari 100 ml/hari, dan kreatinin
serumnya meningkat sampai 2,7 mg/dl. Kultur cairan asitesnya steril. Sodium urin 8 mEq/l.
Setelah infus 1500 ml 0,9 % saline, pengeluaran urinnya tidak meningkat. Pengobatan
manakah di bawah ini yang menghasilkan rasio terbaik antara peningkatan fungsi ginjal dan
efek samping?
a. Octreotide
b. Dopamin
c. Terlipressin
d. Ornipressin
e. Spironolakton
Pembahasan :
Pasien ini mengalami sindrom hepatorenal (HRS). Satusatunya terapi farmakologi yang
paling efektif saat ini untuk menangani HRS adalah pemberian vasokontriktor. Dua kelas obat
telah digunakan analog vasopressin dan agonis adrenergikkebanyakan diberikan sebagai
kombinasi dengan albumin intravena supaya dapat lebih lanjut memperbaiki keadaan arteri
underfillingnya. Sukses terbaik jika digunakan agonis reseptor V1 vasopressin yaitu
terlipressin. Iskemia akibat vasokonstriksi arteri merupakan komplikasi utama yang berkaitan
dengan penggunaan terlipressin, di mana efek samping iskemik ini akan memerlukan tindakan
penghentian terapi pada 510 % pasien. Ornipressin adalah agonis reseptor V1 vasopressin
lainnya. Kejadian komplikasi iskemik pada pasien yang diobati dengan ornipressin berkisar
3040%. Octreotide adalah analog somatostatin yang menyebabkan vasokonstriksi organ
dalam. Tidak efektif untuk meningkatkan fungsi ginjal pada HRD jika digunakan sebagai agen
tunggal, tetapi bermanfaat jika dikombinasi dengan midodrine. Dopamin tidak efektif untuk
pengobatan HRS. Spironolakton antagonis reseptor aldosteron sangat efektif pada pasien
dengan penyakit hati lanjut, tapi tidak mempengaruhi fungsi ginjal pasien HRS.

75. Anak laki laki, 18 tahun datang ke RS dengan keluhan sakit mendadak pada daerah scrotum.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan testis kiri membesar, merah, lebih tinggi daripada testis
kanan, posisi mendatar. Dari hasil USG didapatkan : testis dengan caput epididimis dan chorda
spermatica membesar dg koleksi cairan disekitar testis. Diagnosis yang tepat adalah
a. Epididimitis
b. Abses testis
c. Torsio testis
d. Tumor testis
e. Hernia scrotalis
Pembahasan:
Pasien datang dengan keluhan testis membesar, merah, beih tinggi dari yang normal, dan
posisinya mendatar. Keadaan yang dialami anak laki-laki ini adalah torsio testis. Torsio testis
adalahterpluntirnya fuikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah ke
testis. Keadaan ini diderita oleh satu diantara 4000 pria yang berumur kurang dari 25 tahun,
dan paling banyak diderita oleh anak pada usia pubertas (12 - 20 tahun). Torsio testis ini kadang
sulit dibedakan oleh epididimitis karena gejala klinisnya yang hampir sama. Tetapi pada torsio
testis biasanya tidak disertai demam, sedangkan epididimitis biasanya disertai demam akibat
infeksi. Selain itu pada pemeriksaan fisik ketika dilakukan elevasi (pengangkatan) testis, pada
epididimitis akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan pada torsio testis nyeri tetap ada
(Tanda dari Prehn). Kemudian dari pemeriksaan urin, pada torsio testis tidak didapatkan
adanya peningkatan leukosit sedangan pada epididimitis terdapat peningkatan leukosit dan
ditemukan bakteri penginfeksi pada urin.

76. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pinggang
kiri. Keluhan disertai panas badan, menggigil dan peningkatan frekuensi BAK. Pada
pemeriksaan urinalisis diketahui adanya bakteri Gram negatif. Manakah bakteri penyebab
yang paling mungkin?
a. Chlamydia trachomatis
b. Leptosira interogans
c. Escherichia coli
d. Staphylococcus saprophyticus
e. Staphylococcus Aureus
Pembahasan:
Infeksi aluran kemih sering ditemui mulai dari yang infeksi ringan hingga yang berat.
Infeksi saluran kemih dapat menyerang pasien dari segala usia mulai dari bayi baru lahir
hingga orang tua. Pada umumnya wanita lebih sering mengalami karena struktur anatomis
saluran urinarianya.
Patogenesisnya sejauh ini diketahui bahwa infeksi saluran kemih terjadi ketika
mikroorganisme masuk ke saluran kemih dengan cara ascending, hematogen, limfogen, atau
langsung dari organ sekitar yang terinfeksi. Sebagian besar mikroorganisme masuk secara
ascending, yaitu dari saluran kemih bawah kemudian bergerak ke saluran kemih atas.
Umumnya mikroorganisme yang menyerang adalah flora normal tubuh. Di soal dijelaskan
bahwa dari pemeriksaan kulur, hasilnya merupakan bakteri gram negatif, dan bakteri gram
negatif yang tersering adalah Escherichia coli. Sedangkan Staphylococcus aureus juga bakteri
gram negatif, tetapi insidensi terjadinya ISK karena bakteri ini cukup jarang. Kalaupun terjadi,
biasanya bakteri ini menyebar melalui darah (hematogen) sehingga pasti didapatkan gejala lain
yang lebih spesifik.

77. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun datang ke ruangan emergensi dengan kesulitan
berkemih. Pada hasil pemeriksaan secara inspeksi tampak adanya konstriksi cincin
preputium dan non retractable foreskin. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Paraphymosis
b. Phymosis
c. Hypospadia
d. Epispadia
e. Posthitis
Pembahasan:
Kesulitan berkemih yang terjadi pada pasien dikarenakan adanya konstriksi cincin
preputium dimana konstriksi ini terjadi akibat ketidakmampuan preputium mengalami retraksi.
Keadaan ini yang disebut sebagai Fimosis. Normalnya pada usia di atas 3-4 tahun, seorang
anak laki-laki prepurtium dari penisnya sudah mengalami pelepasan dari glans penis karena
proses deskuamasi epitel preputium bagian dalam yang akhirnya menyebabkan preputium
mengalami dilatasi perahan-lahan dan kemudian retraktil ke proksimal. Namun ada beberapa
keadaan yang menyebabkan preputium tidak lepas dari kepala penis, yaitu lengketnya
preputium terhadap glans penis sehingga akhirnya menyebabkan kesulitan dan kesakitan
dalam proses miksi. Untuk penatalaksanaan dapat diberikan dexametasone 0,1% yang
dioleskan sebanyak 3 sampai 4 kali selama 6 minggu dengan harapan setelah itu preputium
dapat retraksi spontan. Tetapi jika keluhannya sudah berat, maka dapat dilakukan sirkumsisi.

78. Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang di bawah ini yakni, kecuali
a. Arteri spermatika cabang dari aorta
b. Arteri kresmaterika cabang dari arteri episgastrika
c. Arteri diferensialis cabang dari areteri vesikalis inferior
d. Arteri pendikularis
Pembahasan:
Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang yakni :
Arteri spermatika cabang dari aorta
Arteri kresmaterika cabang dari arteri episgastrika
Arteri diferensialis cabang dari areteri vesikalis inferior

79. Seorang pria berusia 28 tahun datang ke UGD dalam keadaan lemah. Dia baru saja terjatuh
dari motor 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/65 mmhg, denyut nadi
124 kali/menit. Ditemukan memar pada pinggang kiri. Apa kemungkinan diagnosisnya?
a. Trauma hepar
b. Trauma ginjal kiri
c. Trauma lien
d. Trauma ginjal kanan
e. Trauma pancreas
Pembahasan
Pasien dengan trauma hepar biasanya akan mengalami gejala khas berupa nyeri pada
kuadran kanan atas yang menjalar ke pundak kanan (boas sign).Pasien dengan trauma lien
dapat mengalami hal yang sama namun terjadi npada sisi kiri (kehrs sign).Sedangkan pasien
dengan trauma pancreas akan memberikan tanda-tanda perdarahan retroperitoneal berupa grey
turners sign (hematoma yang menyebar ke regio flank), cullens sign (hematoma yang
menyebar ke region periumbilikal) atau foxs sign (hematoma yang menyebar ke paha).
Sedangkan cedera ginjal dapat kita curigai bila :
Adanya trauma pada daerah pinggang,punggung,dada sebelah bawah, perut bagian atas
dengan disertai nyeri pada daerah tersebut.
Hematuria
Fraktur costa bagian bawah (8-12) atau fraktur prossesus spinosus.

80. Seorang pria berusia 47 tahun mengalami keluhan disurya. Paada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan ccolok dubur menunjukan pembesaran prostat,
dan nyeri tekan (+). Pada pemeriksaaan laboratorium didapatkan AL 12.910/uL, PSA 6 mg/dL.
Setelah pemberian antibiotik terjadi perbaikan, namun sering kambuh kembali. Apa diagnosis
penyakit ini?
a. Prostatodinia
b. Prostatitis kronis bakterial
c. BPH
d. CPPS
e. Prostatitis akut
Pembahasan :
Pada kasus ini, pasien mengalami disuria yang disertai adanya nyeri tekan prostat pada
pemeriksaan colok dubur. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan angka leukosit tinggi
yang menunjukan terjadinya infeksi. PSA menunjukn peningkatan yang juga mendukung pada
terjadinya inflamasi prostat. Karena sakit yang terjadi sudah mengalami rekurensi, maka
kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah Prostatitis kronis bakterial.

81. Seorang pria berusia 32 tahun yang mengalami kecelakaan sepeda motor berkecepatan tinggi
datang dengan fraktur pelvis yang jelas . Pemeriksaan didapatkan hematoma skrotal dan darah
pada meatus uretra. Manakah pernyataan dibawah ini yang paling tepat untuk langkah
penangganan selanjutnya?
a. Pemasangan folley catheter
b. Sistoskopi
c. CT pelvis
d. Retrogade urthrogram
e. Pemasangan nefrostomi
Pembahasan ;
Pada kasus ini pasien mengalami meatal bledding dan hematoma skrotum . Hal ini
menunjukan bahwa terjadi cedera uretra yang samoai merobek fascia buck. Sehingga
menimbulkan hematoma skrotum yang masih dibatasi fascia colles (buttrfly hematom). Pada
kondisi seperti ini , hal yang pertama yang paling tepat dilakukan adalah sitostomi.
Pemasangan kateter folley tidak disarankan,karena dikhawatirkan dapat memperburuk cedera
uretra yang telah terjadi . Uretrografi merupakan pilihan setelah tindakan awal untuk
menetukan diagnosis pasti. Jika terjadi ruptur uretra pada uretrografi ,maka akan didapatkan
ekstravasasi kontras.

82. Seorang perempuan berusia 47 tahun, datang dengan keluhan diare disertai mual mual sejak
kemaren. Diare sebanyak 15 kali per hari. Tinja cair, kira-kira 1 gelas tiap BAB. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan lemah,somnolen,turgor kulit menurun,tekanan darah
80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 mg/dl,leukosit
12.000,ureum 96 mg/dl,kreatinin 6,2 mg/dl. Komplikasiakut yang dialami pasien adalah
a. Gagal ginjal akut pre renal
b. Gagalginjal akut pascarenal
c. Gagal ginjal akut renal
d. Gagal ginjal kronik
e. Dehidrasi berat hamper gagal ginjal
Pembahasan :
Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (< 3 bulan), tetapi
tidak seluruhnya dan biasanya bersifat reversible. Diklasifikasikan kedalam 3 kelompok
,yaitu ;
1. Pre renal atau sirkulasi ; terjadi akibat kurangnya perfusi ginjal dan perbaikan dapat
terjadi dengan cepat setelah kelainan tersebut diperbaiki,misalnya hipovwlwmia
(diare,perdarahan berat) atau hipotensi,penurunan curah jantung, dan peningkatan
viskositas darah.
2. Post renal atau obstruksi ; terjadi akibat obstruksi aliran urin, misalnya obstruksi pada
kandung kemih,uretra,kedua ureter, dan sebagainya.
3. Renal atau instrinsik atau parenkimal
Akibat penyakit pada ginjal ataupembuluhnya. Terdapat kelainan histology dan
kesembuhan tidak terjadi dengan segera pada perbaikan faktor pre-renalatau
obstruksi,misalnya nekrosis tubular akut,nekrosis kortikal akut,penyakit glomerulus
akut,obstruksi vascular akut, dan nefrektomi.

83. Seorang perempuan berusia 8 tahun dibawa oleh orang tuanya karena bengkak kelopak mata
hingga kaki sejak 1 bulan yang lalu. Kencing pasien juga berkurang dibanding biasanya,
namun riwayat kencing berwarna merah disangkal. Riwayat sakit tenggorokan sebelumnya
disangkal. Dari pemeriksaan darah ditemukan albumin 2,0 g/dL dan total kolesterol 250
mg/dL. Pemeriksaan urine menunjukkan proteinuria +3. Diagnosis yang sesuai untuk pasien
ini adalah.
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronis
c. Sindrom nefrotik
d. Glomerulus akut post infeksi streptokokus
e. Infeksi saluran kemih
Pembahasan :
Sindrom nefrotik merupakan keadaan klnis yang khas oleh adanya
proteinuria,hipoalbuminemia,edema dan hiperkolesterolemia.
Klinis : pada anamnesis didapatkan keluhan edema seluruh tubuh yang dimulai dari
kelopak mata,kencing berkurang,nafsu makan berkurang,terkadang disertai nyeri perut
dan/atau mencret. Pemeriksaan fisik ditemukan edema pitting, kadang-kadang disertai
Edema anasarka (ascites,edema skrotum/labia,hidrotoraks/efusi pleura) dan hipertensi yang
lebih jarang dijumpai.
Laboratorium : hematuria mikroskopik gross hematuriajarang, fungsi ginjal mungkin
normal atau menurun,klirens kreatinin rendah karena menurunnya perfusi ginjal,kalsium
serum menurun karena fraksi albumin yang mengikatnya,kadar C3 normal.
Diagnosis : proteinuria massif + 2 (eksresi protein 40 mg/jam.m2 LPB atau 50
mgkg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urine sewaktu >2 mg/mg);hipoalbuminemia <2,5
g/dL ; edema ; hiperkolesterolimia > 200 mg /dL.
84. Seorang laki-laki berusia 18 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD karena nyeri buah zakar
kiri sejak tadi pagi. Ny Eri terasa sampai perut bawah dan lipat paha. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan buah zakar kiri membengkak. Pasien tidak demam dan tidak ada kelainan buang
air kecil. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah.
a. Batu ureter distal sinistra
b. Epididimorchitis sinistra
c. Varikokel testis sinistra
d. Hidrokel testis sinistra
e. Torsio testis sinistra
Pembahasan :
Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibatnya terjadinya
gangguan aliran darah pada testis. Pasien mengeluh nyeri hebat di skrotum, yang sifatnya
mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis. Pada pemeriksaan fisik, testis
membengkak,letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal daripada testis sisi kontralateral.
Keadaan ini biasanya tidak disertai demam. Pemeriksaan darah tidak menunjukkan tanda
inflamsi dan pemeriksaan sedimen urin tidak membedakan torsio testis dengan keadaan akut
skrotum yang lain adalah memakai stetoskop Doppler,USG Doppler yang bertujuan untuk
menilai adanya aliran darah ke testis. Penyakit ini secara klinis sulit dibedakan dengan
epididimitis akut. Nyeri skrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu.jika testis
dielevasi, pada epididimitis akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan pada torsio testis
nyeri tetap ada (tanda dari Prehn). Pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan adanya
leukosituria atau bakteriauria.

85. Laki-laki 32 tahun kecelakaan sepeda motor kecepatan tinggi dan datang dengan fraktur
pelvis jelas. Pemeriksaan didapatkan hematome scrotal dan darah pada meatus uretra. Mana
pernyataan dibawah ini yang paling tepat untuk langkah penanganan selanjutnya ?
a. Pemasangan folley catheter
b. Cystoscopy
c. CT pelvis
d. Retrograde urethrogram
e. Pemasangan nefrostomi
Pembahasan :
Uretra, sama seperti bladder, dapat mengalami cidera/trauma karena fraktur pelvic.
Terjatuh dengan benda membentur selangkangan (stradle injury) dapat menyebabkan
contusio dan laserasi pada uretra. Misalnya saat jatuh dari sepeda. Trauma dapat juga terjadi
saat intervensi bedah. Luka tusuk dapat pula menyebabkan kerusakan pada uretra.
Kerusakan uretra ini diindikasikan bila pasien tidak mampu berkemih, penurunan
pancaran urine, atau adanya darah pada meatus. Karena kerusakan uretra, saat urine melewati
uretra, proses berkemih dapat menyebabkan ekstravasasi saluran urine yang menimbulkan
pembengkakan pada scrotum atau area inguinal yang mana akan menyebabkan sepsis dan
nekrosis. Darah mungkin keluar dari meatus dan mengekstravasasi jaringan sekitarnya
sehingga menyebabkan ekimosis. Cara mendiagnosis trauma pada uretra atau mengetahui
bagian mana yang mengalami kerusakan dilakukan pemeriksaan uretrografi.
Pemeriksaan Uretrografi adalah pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan
menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra proksimal secara retrograde,
dengan tujuan untuk melihat anatomi, fungsi dan kelainan pada uretra.

86. Tn X berusia 25 tahun datang ke sebuah UGD rumah sakit dengan keluhan disuria. Dari
anamnesa didapatkan demam tinggi, menggigil, dan nyeri pada daerah pinggang kanan yang
sifatnya hilang timbul dan tidak menjalar ke daerah kemaluan sejak dua hari yang
lalu.Sebelumnyapasienmerasakan BAK terasapanassejak 7 hari yang lalu. Dari riwayat
penyakit dahulu didapatkan riwayat pernah keluar nanah dari alat kelaminnya serta ada luka.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan nyeri costo vertebral kanan, ulkus (+) pada genital.
Kemudian dokter jaga melakukan pemeriksaan laboratorium urin didapatkan bakteriuria (+).
Apakah diagnosis sementara pada kasus?
a. Infeksi saluran kemih
b. Torsio testis
c. Hiperplasia prostat
d. Maldesensus testis
e. Trauma buli-buli
Pembahasan:
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi tractus urinarius merupakan suatu keadaandimana adanya suatu proses
peradangan yang akut ataupun kronisdari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai pelvis
ginjal, jaringan interstisial dan tubulus ginjal (pielonefritis), atau kandung kemih (Cystitis),
dan urethra (uretritis). Infeksi padasaluran kemih ini dapatdibagi menjadi duabagian yaitu :
1. Infeksi saluran kemih bagian atas : Pyelonefritis
2. Infeksi saluran kemih bagian bawah : Cystitis, Uretritis.

Skenario 107-108
Seorang pasien laki-laki di bawa ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut hebat di
bagian bawah. Menurut keterangan keluarga yang mengantar, pasien baru tertabrak mobil di
depan rumahnya. Dari pemeriksaan fisikdidapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi
130x/menit, pernafasan 27x/menit, meatal bleeding (+) dan kandung kencing teraba penuh.
Dari pemeriksaan rectal toucher ditemukan floating prostat (+)

87. Bagaimana diagnosis banding dari kasus?


a. Hiperplasia prostat
b. Maldesensus testis
c. Trauma sistem urogenital
d. Infeksi saluran kemih
e. Benar semua
Pembahasan
Trauma SistemUrogenitalia
a. Trauma atas : Ginjaldan Ureter
b. Trauma bawah : Vesikaurinaria, uretra (pars anterior dan pars posterior)
c. Trauma Genitalia Eksterna : Penis, skrotumdan testis
Selain itu, ada juga pada Fraktur Pelvis yang menyebabkan rupture saluran
urogenitaliadan menyebabkan meatal bleeding serta floating prostat.

88. Bagaimana penanganan pertama kali pada pasien degan kasus diatas?
a. Di lihat keadaan umum terlebih dahulu, vital sign, control cairan
b. Pemeriksaan ginjal
c. Pemeriksaan Uretra )stabil/tidak) dengan Urethroplasty
d. A dan B benar
e. Benar semua

89. Seorang laki-laki berusia 60 tahun mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak 12 jam yang
lalu. Awalnya buang air kecil terganggu, harus mengejan, pancaran urin melemah, dan sering
terbangun saat malam hari untuk buang air besar. Pada pemeriksaan colok dubur setelah
pemasangan kateter, teraba prostat membesar, bernodul keras, dan permukaan tidak rata.
Pemeriksaan anjuran untuk menegakkan diagnosis kasus tersebut.
a. BNO-IVP
b. USG abdomen\
c. PSA
d. Darah rutin
e. Survei tulang
Pembahasan
Pada pemeriksaan fisik jika terdapat indurasi(keras) pada colok dubur, kita perlu
mencurigai adanya kanker prostat dan perlunya evaluasi lebih lanjut (PSA, TRUS, biopsy).

90. Anak laki-laki berusia 10 tahun diantar ibunya ke puskesmas, mengeluh kencing berwarna
merah dan bengkak pada kedua kaki. Satu minggu sebelumnya pasien pernah mengalami
batuk pilek yang tidak diobati. Pemeriksaan fisik didapatkan edema pada kedua tungkai.
Hasil urinalisi menunjukkan eritrosit (+), dengan sedimen urine: eritrosit 4-5/lp, leukosit 2-
3/lp, dan bakteri (+). Organisme penyebab penyakit pada anak ini adalah.
a. Streptococcus hemoliticus
b. Streptococcus viridans
c. Staphyloccocus saprofit
d. Pseudomonas aeruginosa
e. Haemophylus influenza
Pembahasan
Glomerulonefritis akut pasca streptococcus (GNAPS) adalah suatu sindrom nefritik
yang ditandai hematuria yang mendadak serta sering diikuti adanya edema kelopak mata,
hipertensi dan insufisiensi ginjal, yang disebabkan oleh adanya infeksi kuman streptococcus
hemoliticus grup a. GNAPS didahului infeksi saluran napas atas atau kulit/piodermi oleh
streptococcus hemoliticus grup a terttentu yang bersifat nefrogenik. GNAPS paling sering
terjadi pada anak, namun jarang di bawah usia 3 tahun. Pada anamnesis akan didapatkan
adanya riwayat infeksi saluran nafas / infeksi kulit 2-3 minggu sebelumnya, adanya riwayat
kencing merah (berwarna seperti air cucian daging), edema sekitar mata yang kemudian
menjalar ke tungkai, kencing berkurang atau tidak kencing sama sekali, sakit kepala serta
sesak nafas, keluhan spesifik yang sering timbul adalah malaise, letargi, dan nyeri di leher
abdomen serta demam. Pemeriksaaan fisik ditemukan tekanan darah sering meningkat,
edema palpebral atau tungkai, dari infeksi/bekjas infeksi kulit. Fase akut umumnya telah
membaik dalam waktu 1 bulan setelah onset, namun kelainan pada urin masih dapat berlanjut
sampai usia lebih dari 1 tahun. Penunjang diagnose pada kasus ini ditemukan hematuria
nyata/makroskopis, proteinuria, pada darah ditemukan LED tinggi, ureum dan kreatinin
tinggi, C3 menurun, asto meningkat, uji clearance dari kreatinin menurun, biakan hapus
tenggorok dapat ditemukan kuman streptococcus hemoliticus.

91. Seorang pria berusia 28 tahun datang ke UGD dalam keadaan lemah. Dia baru saja terjatuh
dari motor 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/65 mmhg, denyut nadi
124 kali/menit. Ditemukan memar pada pinggang kiri. Apa kemungkinan diagnosisnya?
a. Trauma hepar
b. Trauma ginjal kiri
c. Trauma lien
d. Trauma ginjal kanan
e. Trauma pancreas
Pembahasan
Pasien dengan trauma hepar biasanya akan mengalami gejala khas berupa nyeri pada
kuadran kanan atas yang menjalar ke pundak kanan (boas sign).Pasien dengan trauma lien
dapat mengalami hal yang sama namun terjadi npada sisi kiri (kehrs sign).Sedangkan pasien
dengan trauma pancreas akan memberikan tanda-tanda perdarahan retroperitoneal berupa
grey turners sign (hematoma yang menyebar ke regio flank), cullens sign (hematoma yang
menyebar ke region periumbilikal) atau foxs sign (hematoma yang menyebar ke paha).
Sedangkan cedera ginjal dapat kita curigai bila :
Adanya trauma pada daerah pinggang,punggung,dada sebelah bawah, perut bagian atas
dengan disertai nyeri pada daerah tersebut.
Hematuria
Fraktur costa bagian bawah (8-12) atau fraktur prossesus spinosus.

92. Sebagai seorang dokter, anda mendapat rujukan pasien dari tahanan. Pasien tersebut adalah
pencopet yang tertangkap dan dipukuli oleh orang banyak. Malam harinya, di dalam
tahanan, ia terejut melihat urinnya berwarna merah gelap. Apakah yang menyebabkan warna
urin menjadi merah gelap?
a. Perdarahan ateri uretra
b. Perdarahan dari vesika urinaria
c. Ginjalnya rusak terpukul
d. Adanya mioglobin dalam urin
e. Adanya darah yang terbuang bersama urin
Pembahasan :
Dalam mengevaluasi pasien yang memiliki urin berwarna merah (tampak gelap), hal
pertama yang perlu dilakukan adalah anamnesis secara lengkap untuk menyingkirkan
kemungkinan terjadinya false hematuria yang dapat terjadi karena hemoglobinuria,
mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat, sehabis mengkonsumsi makanan
yang mengandung pigmen tumbuhan berwarna merah, atau setelah mengkonsumsi beberapa
macam obat seperti fenotiazin, porfirin, rifampisin dan fenilftalein. Selain itu, yang juga
harus disingkirkan adalah terjasinya perdarahan meatal (meatal bleeding) yang dapat terrjasi
karen trauma (bukan urin berwarna merah). Perdarahan yang berasal dari ginjal, ureter dan
vesika urinaria baru dapat disingkirkan jika dilakukan pemeriksaan dipstik dan mikroskopik
urin. Dimana hasilnya dapat berupa:
Urin merah dengan dipstik (+) darah, mikroskopik (-) darah. Hal ini menunjukkan
terjadinya hemoglobinuria/mioglobinuria.
Urin merah dengan dipstik (+) darah dengan sel darah merah amorf (-). Hal ini
menunjukkan perdarahan saluran kemih.
Urin merah dengan dipstik (+) darah, mikroskopik (+) darah dengan sel darah merah
amorf (+). Hal ini menunjukkan perdarahan glomerular.
Pada konteks kasus ini, terdapat riwayat pasien yang sebelumnya mengalami trauma
otot berat (dipukuli) yang merupakan faktor resiko untuk terjadinya rabdomiolisis yang
ditandai dengan terjadinya mioglobulinuria. Rabdomiolisis adalah sindrom klinis serrius
yang terjadi akibat cedera otot skelet berat yang menyebebkan pelepasan mioglobulin otot
dan isi sel otot lainnya, meliputi CK-MM dan aldolase ke dalam sistem sirkulasi darah.
Adapun penyebab rabdomiolisis yang paling sering adalah trauma otot berat, luka bakar,
infeksi, serta kejang.

93. Seorang pria datang ke UGD karena sulit buang air kecil yang disertai dengan nyeri. Pada
anamnesis didapatkan riwayat jatuh dari sepeda. Pada pemeriksaan fisik terjadi bloody
discharge. Tindakan yang tepat adalah..
a. Kateter
b. Ureterografi
c. Sistostomi
d. Kateter kondom
e. Diuetik
Pembahasan :
Pada kasus ini pasien mengalami bloody disccharge uretra (metal bleeding) diserrtai
sulit buang air kecil . Pasien juga mengalami riwayat jatuh dari sepeda yang merupakan
faktor resiko terjadinya straddle injury yang dapat mencederai uretra anterior. Pada kondisi
seperti ini, hal pertama yang paling tepat dilakukan adalah sistostomi. Pemasangan kateter
Foley tidak disarankan karena dikhawatirkan dapat memperbuuk cedera uretra yang telah
terjadi. Uretrerografi dapat dilakukan setelah tindakan awal untuk menentukan diagnosis
pasti.
Cedera pada uretra dapat berupa kontusio uretra atau ruptir uretra. Pada kontusio uretra,
pasien mengeluh adanya perdarahan per uretra atau hematuria pada wal miksi (inisial
hematuria). Jika terdapat robekan pada korpus spongiosum, dapat terlihat adanya hematoma
padda penis (jika Fascia buck tidak robek) atau terjadi hematom pada skrotum berbentuk
kupu-kupu (butterfly hematoma) jika fascia Buck robek dan hanya dibatasi fascia Colles.
Pemerriksaan uterrografi pada kontusio uretra tidak menunjukkan adanya ekstravasasi
kontras, sedangkan pada ruptur uretra menunjukkan adanya ekstravasasi.
Kontusio uretra tidak memerlukan kondisi khusus, tetapi mengingat cedera ini dapat
menimbulkan striktur uretra di kemudian hari, maka setela 4-6 bulan perlu dilakukan
pemeriksaan uretrografi ulangan. Padda ruptur uretra parsial dengan ekstravasasi ringan,
cukup dilakukan sistostomi untuk mengalihkan aliran urin. Kateter sistostomi dipertahankan
sampai 2 minggu dan dilepas setelah diyakinkan melalui pemeriksaan ureterografi bahwa
tidak ada ekstravasasi kontras atau tidak timbul striktur uretra, maka perlu dilakukan reparasi
terlebih dahulu.

94. Seorang anak berusia 6 tahun, seak 5 hari yang lalu matanya bengkak. Sejak 2 hari yang lalu
ia demam dan ia mengalami nyeri pinggang. Menurut orangtuanya, urin anak ini keruh dan
bergumpal. Pemeriksaan awal untuk menentukan dignosisnya adalah...
a. Ureum
b. Kreatinin
c. Keton urin
d. Albumin urin
e. Glukosa urin
Pembahasan ;
Pada kasus ini pasien mengalami edema pada wajah, demam, serta nyri pinggang. Selai
itu juga dikeluhkan bahwa urin pasien keruh dan bergumpal. Edema wajah pada anak serring
dikaitkan dengan terjadinya proteinuria (sindrom nefrotik, dll) sehingga untuk memastikan
perlu dilakukan pemeriksaan albumin/proterin urin. Mengenai keluhan urin keruh dan
bergumpal, selain dimungkinkan disebabkan oleh proteinuria, juga sangat mungkin
disebabkan oleh terjadinya piuria (urin bernanah) terkait dengan terjadinya deman dan nyeri
pinggang yang dapat mengarahkan diagnosis kepada infeksi saluran kemih. Urin keruh
(cloudy urine) terjadi karena perubahan turbiditas urin, yang dapat disebabkan oleh:
Fosfaturia, sering terjadi setelah mengkonsumsi banyak makanan atau susu. Diagnosis
dapat dilakukan dengan melakukan asidifikasi urin yang akan merubah urin menjadi
jernih kembali karena melarutkan kristal fosfat.
Piuria, terjadi pada infeksi saluran kemih
Lebih jarrang lagi berupa chyluria (cairan limfe dalam urin), hiperokalsaluria, dan
lipiduria.

95. Seorang wanita berusia 25 tahun dengan usia kehamilan 8 bulan mengeluh nyeri perut bawah
dan disuria 48 jam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu badan 39 oC. Hasil pemeriksaan
urin menunjukkan bakteri (+),glukosa (-),protein (-). Kemudian dilakukan kultur. Sambil
menunggu hasil kultur,antibiotik apa ang dapat diberikan sebagai pilihan?
a. sefadoksil ( sefalosporin generasi I )
b. penisilin V
c. tetra siklin
d. kotrimoksazol
e. seftriakson ( sefalosporin generasi III )
Pembahasan
Dari beberapa gejala yang ada,pasien dapat diperkirakan mengalami sistitis akut. Hal
yang perlu diperhatikan adalah bahwa saat ini pasien dalam kondisi hamil trimester 3. Wanita
hamil yang mengalami sistitis akut direkomendasikan untuk mendapat terapi antibiotic
dengan pivmesilinam(turunan penisilin) selama 7 hari. Fosfomisis trometamol(3 gram dosis
tunggal) atau sefalosporin generasi II atau iii dapat menjadi kandidat terapi jangka pendek.
Selama masa kehamilan kuinolon,tetrasiklin ,trimetoprim tidak boleh digunakan pada
trimester I,sementara sulfonamide tidak boleh digunakan pada trimester 3. Wanita hamil
yang mengalami bakteriuria harus mendapat terapi antibiotic berupa penisilin,sefalosforin
oral atau fosfomisin. Amoksisilin tidak direkomendasikan karena tingkat resistensi yang
tinggi. Sebagai perbanndingan,wanita hamil yang mengalami pielonefritis akut,terapii
antibiotic pilihannya adalah sefalosporin generasi II atu III,aminopenisilin + inhibitor beta-
laktam atau dapat digunakan aminoglikosida.

96. Seorang laki-laki petani usia 41 tahun,datang ke UGD rs dengan keluhan demam sejak 5hari
yang lalu. Disertai badan kuning, mual, dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan riwayat
digigit tikus sejak 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik,hepar
teraba sedikit membesar, limpa tidak teraba, dan nyeri pada otot gastroknemius (+).
Pemeriksaan urin didapatkan BUN dan kreatinin meningkat. Komplikasi yang mungkin
terjadi :
a. Acute kidney injury pre-renal
b. AKI renal
c. AKI post-renal
d. Gagal ginjal akut
e. Gagal ginjal terminal
Pembahasan
Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (<3 bulan), tetapi
tidak seluruhnya dan biasanya bersifat reversible.
Etiologi
Diklasifikasikan berdasarkan 3 kelompok :
1. Pre renal atau sirkulasi
Berkurangnya perfusi ginjal dan perbaikan dapat terjadi dengan cepat setelah kelainan
tersebut diperbaiki,misalnya hipovolumia,penurnan curah jantung dan peningkatan
viskositas darah
2. Post renal atau obsruksi
Akibat obstruksi aliran urin,misalnya obstruksi pada kandung kemih,uretra,kedua ureter
3. Renal atau intrinsic atau parenkimal
Akibat penyakit ginjal atau pembuluh darah. Terdapat kelainan histology dan
kesembuhan tidak terjadi dengan segera pada perbaikan praginjal,misalnya nekrosis
tubular akut.

103. Seorang pria berusoa 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas dan urinnya
berwarna kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen
terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1 cm di subkostal XII kanan. Diagnosis
kelainan ini adalah...
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolithiasis Kanan
d. Ureterolithiasis
e. Abses hati yang mengalami kalsifikasi

Pembahasan:
Kolik adalah sensasi nyeri yang timbul akibat kontraksi (spasme) dinding organ berongga
yang meningkat dalam rangka mengeluarkan sumber obstruksi. Oleh karena itu, pilihan
jawaban hepatolithiasis dan abses hati telah tersingkirkan. Kolik yang terjadi pada
ureterolithiasis biasanya memberikan sensasi nyeri alih (referred pain) sesuai dengan segmen
ureter yang mengalami obstruksi :
Obstruksi ureter 1/3 proksimal memberikan nyeri alih pada testis (testicular pain)
Obstruksi ureter 1/3 media memberikan nyeri alih pada daerah setinggi Mc. Burney
(kanan)/contra Mc. Burney (kiri) (diagnosis bandingnya adalah apendisitis atau
divertikulitis)
Obstruksi ureter 1/3 distal memberikan nyeri alih pada dinding skrotum.
Pasien mengalami kolik yang tidak menyebar, sehingga pilihannya adalah kolelithiasis
atau nefrolithiasis (ingat, ginjal juga merupakan organ berongga karena terdapat struktur
pelvicocalix didalamnya). Pada foto polos abdomen, tampak gambaran radio-opaq multiple
setinggi subkostal XII kanan, Secara anatomis, posisi ginjal kanan ada pada skeletopi vertebra
L1-L3 (dibawah vertebra torakz XII dan kosta XII), sedangkan vesika felea ada pada skeletopi
kartilago kosta IX. Pada kasus ini, pasie juga mengalami hematuria (urin kemerahan), sehingga
pilihan jawabannya adalah nefrolithiasis kanan.
Referensi :
Purnomo B, 2003. Dasar-Dasar Urologi, Edisi 2.Hal.62
Tanagho E et al, 2004, Smith's General Urology, 6th ed, p 31-32
Moore KL, et al, 2006, Clinically Oriented Anatomy, 5th ed, p 304
104. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang dengan keluhan buang air kecil kurang.
Ia mempunyai riwayat diare dan muntah-muntah sekitar 3 hari yang lalu. Ayahnya kemudian
mempuasakan anak ini dari makan dan minum. Hari ini anaknya minum air lebih dari 7 L,
tetapi urinnya tetap sedikit. Diagnosis keadaan ini adalah....
a. gagal ginjal akut
b. gagal ginjal kronik
c. gagal ginjal akut on kronik
d. glomerulonefritis akut
e. glomerulonefritis kronik

Pembahasan :
Keluhan utama pada kasus ini adalah pasien mengalami urin yang sedikit walaupun
diberikan minum yang banyak. Hal ini mengarahkan pada kegagalan ginjal dalam
memproduksi urin. Karena prosesnya hanya terjadi dalam beberapa hari, maka diagnosis
mengarah pada gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut adalah penurunan secara signifikan dan
mendadak pada laju filtrasi glomerulus (LFG) atau fungsi tubulus. Namun, secara umum lebih
diasosiasikan dengan penurunan LFG, sehingga produk-produk sisa (ureum, fosfat, dan lain-
lain) serta air tidak dapat diekskresikan. Gagal ginjal akut dibagi ke dalam 2 tipe, yaitu :
Tipe Oligourik; jika output urin < 1 cc/KgBB/jam pada neonatus dan bayi, serta < 0,5
cc/KgBB/jam pada usia lainnya.
Tipe non-oligourik; jika output urin masih dalam batas normal, namun terjadi kegagalan
ekskresi produk-produk sisa metabolisme.
Penyebab gagal ginjal akut itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, meliputi :
1. Prarenal : dehidrasi, syok, gagal jantung, perdarahan masif, luka bakar, peritonitis, ascites,
sirosis.
2. Intrinsik : nekrosis tubular akut, nekrosis korteks akut, glomerulonefritis, nefritis
interstitial, vascular (trombosis vena renalis, tromboemboli arteri, koagulasi intravaskular
diseminata, (disseminated intravascular coagulation), skleroderma, pigmenturia
(hemoglobinuria, mioglobinuria).
3. Pascarenal : obstruksi uretra (striktur, valvula uretra posterior, divertikulum) obstruksi
ureter (kalkuli/batu, gumpalan darah), ureterokel, tumor ekstrinsik yang menekan outlet
vesika urinaria, neurogenik kandung kemih (bladder neurogenik), sindrom tumor lisis.

Pada kasus ini, pasien mengalami diare dan muntah selama tiga hari serta menjalani puasa.
Oleh karena itu, sangat mungkin pasien mengalami dehidrasi berat yang menyebabkan perfusi
darah ke ginjal berkurang, sehingga terjadi gagal ginjal akut tipe pre-renal.
Referensi : Kliegman RM et al, 2007, Nelson Essentials of Pediatrics, 5th ed. Elsevier.

105. Seorang perempuan berusia 17 th datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan bengkak
pada kelopak mata. Bengkak kelopak mata sejak 3 hari terutama bila bangun tidur. Satu
minggu yang lalu penderita panas badan, batuk dan pilek. BAK keruh dan berbusa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan T 150/90 mmHg, Nadi 84 x/mnt, RR 16 x/mnt, suhu 36,8C.
Edema palpebra dan tibia. Diagnosa yang paling mungkin untuk kasus tersebut adalah ?
a. Glomerulonefritis akut
b. Glomerulonefritis kronis
c. Pyelonefritis akut
d. Pyelonefritis kronis
e. Nefrotik sindrom
Referensi literatur :
Harrisons Principles of internal medicine.18th ed.vol 2. New York: Mc Graw Hill;2008.

106. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke UGD dengan keluhan muntah-muntah.
Muntah sejak 2 minggu disertai mual, badan makin lemah dan tidak nafsu makan. Sejak
sebulan terakhir kulit mengering dan gatal-gatal disertai sesak nafas. Penderita merasakan
sesak bila beraktivitas dan frekuensi BAK berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tensi
190/110 mmHg, Nadi 98 x/mnt, RR 32 x/mnt. Ronchi pada 1/3 bawah kedua lapangan paru,
kulit kering dan tanda-tanda bekas garukan. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan Hb
7,6 gr%, Ureum 108 mg/dl dan Kreatinin plasma 6,9 mg/dl. Diagnosa yang paling mungkin
untuk kasus diatas adalah ?
a. Gagal Ginjal Kronik
b. Glomerulonefritis kronik
c. Pyelonefritis kronik
d. Sindroma Nefrotik
e. Gagal Ginjal Akut
Referensi literatur :
Harrisons Principles of internal medicine.18th ed.vol 2. New York: Mc Graw Hill;2008.
107. Seorang Anak laki-laki usia 4 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan bengkak
sejak 5 hari yang lalu . Bengkak pada wajah dan mata, mulai pagi hari dan menghilang sore
hari. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan produksi urin 1,2 ml/kgBB, proteinuria
(+4), ureum 20 mg/dl, kreatinin 0,6 mg/dl, dan kreatinin urin 150 mg/dl. Diagnosa yang paling
mungkin untuk kasus tersebut adalah ?
a. Sindrom nefrotik
b. Sindrom nefritik akut
c. Acute tubular necrosis
d. Gagal ginjal akut
e. Gagal ginjal kronik eksaserbasi akut
Referensi literatur :
Nelson's Pocket Book Pediatric Antimicrobial Therapy, 2000-2001 by John D. Md
Nelson, John S., MD Bradley and John S. Bradley (Jan 15, 2000)

108. Seorang perempuan 31 th. Datang ke UGD dengan keluhan kencing-kencing sejak
semalam. Hamil anak pertama. Usia kehamilan: 38-40 minggu. Pemeriksaan fisik tanda vital
normal. Pemeriksaan luar: TFU 32 cm, DJA (+) 144x/mnt, letak kepala, kontraksi 4x dalam
10 menit, lama 50 detik. Pemeriksaan dalam: pembukaan 3 cm, penipisan: 75%, presentasi
kepala, UPD normal. Dalam evaluasi 8 jam kemudian tidak didapatkan kemajuan persalinan..
Apakah diagnosa yang paling mungkin untuk kasus tersebut?
a. Arrest of descent
b. CPD
c. Secondary arrest of parturition
d. Prolong latent phase
e. Fetal distosia.
Referensi literatur : Obstetrics and Gynecology Beckman by Charles R. B. Beckmann,
Frank W. Ling, Roger P. Smith and Barbara M. Barzansky 2009\

109. Seorang perempuan 25 tahun dengan HPHT 3 minggu yang lalu. Datang dengan keluhan
nyeri tiba-tiba di abdomen kanan bawah disertai muntah.Dari pemeriksaan didapatkan massa
kistik di pelvis kanan 10 x 8 x 6 cm disertai nyeri tekan. 6 bl yang lalu saat di USG
didapatkan cystoma ovarii di adneksa kanan ukuran 5 x 5 x 4 cm. Diagnosa yang plaing
mungkin pada kasus tersebut adalah?
a. Appendisitis
b. Torsi cystoma ovarii
c. Diverculitis
d. Kehamilan Ektopik
e. PID
Referensi literatur : Obstetrics and Gynecology Beckman by Charles R. B. Beckmann,
Frank W. Ling, Roger P. Smith and Barbara M. Barzansky 2009

110. Seorang perempuan 25 tahun belum menikah. Telat haid 10 minggu. Plano positif
Mengalami perdarahan pervaginam 2 minggu. 1 minggu sebelumnya pasien ke dukun bayi dan
diberi ramuan untuk diminum dan yang dimasukkan ke vagina. Beberapa hari ini perdarahan
semakin banyak dan berbau tidak enak disertai badan panas. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan TD : 90/70 N : 112 x/menit. Suhu aksila 37,5 C dan suhu rektal 39 C. VT : Flek
+, bau +. Portio terbuka teraba jaringan. TFU 8 10 minggu. Diagnosis yang paling mungkin
untuk kasus ini adalah?
a. Abortus imminen
b. Abortus insipien
c. Abortus inkomplet
d. Abortus spontan
e. Abortus septik
Referensi literatur : Obstetrics and Gynecology Beckman by Charles R. B. Beckmann,
Frank W. Ling, Roger P. Smith and Barbara M. Barzansky 2009

111. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan
beberapa hari buang air kecil kemerahan, pusing, mual. Saat diperiksa penderita demam,
kelopak mata sedikit sembab dan hipertensi. Pemeriksaan fisik didapatkanwarna kuning
kemerahan, eritrosit +3, protein (-). Pada pemeriksaan darah didapatkan komplemen C3
menurun. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Sistitis
b. Nefritis
c. Pyeloneonefritis
d. Glomerulonephritis
e. Sindrom nefrotik
112. Seorang wanita berusia 16 tahun dibawa orangtuanya ke dokter praktek umum
karena diketahui hamil 12 minggu, sementara pasien belum menikah. Orangtua meminta
dokter untuk melakukan aborsi pada anak mereka. Dokter menolak melakukan tindakan
terminasi kehamilan pada pasien. Dasar pertimbangan moral dokter melakukan penolakan
ialah?
a. Autonomi
b. Justice
c. Beneficence
d. Maleficence
e. Altruism
113. Seorang laki laki 10 tahun, riwayat demam dan nyeri menelan sejak 5 hari yang
lalu, lalu sejak 3 hari yang lalu BAK kurang dari 1 gelas/hari, nyeri pinggang , BUN (blood
Urea Nitrogen) meningkat, laboratorium urin eritrosit (+), protein (+), diagnosis keadaan
diatas adalah
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Uretritis
d. Gagal ginjal kronis
e. Pyeloneonefritis
114. Pria usia 50 tahun tidak mempunyai anak setelah menikah selama 5 tahun,
ditemukan tanda tanda pubertas sekunder, penis berukuran normal, teraba 1 testis pada
scrotum kanan, teraba benjolan ukuran 3x4 di inguinal kiri. Diagnose?
a. Testis retraktil
b. Tumor penis
c. Karsinoma prostat
d. Hidrokel
e. Hernia skrotalis
115. Seorang laki-laki berusia 61 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan.
Pasien sudah membawa hasil laboratorium urin menunjukkan Ca oksalat +++, kreatinin
1,31 mg /dl. Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan pelebaran sistema pelvico calices
dextra. Dokter merujuk pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apakah pemeriksaan
penunjang lanjutan yang dibutuhkan?
a. Urethrografi
b. pielografi anterograde
c. pielografi retrograde
d. pielografi intra vena
e. cystografi
116. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke dokter dengan keluhan utama nyeri
perut, bersifat hilang timbul pada daerah pinggang kanan atas, disertai mual, muntah dan
jumlah buang air kecil berkurang. Dari hasil laboratorium darah didapatkan ureum 51.8,
kreatinin 4.39. Hasil laboratorium urin diperoleh sedimen kalsium oksalat +2, sel epitel 2-
4/LP, dan eritrosit pucat 3-4/LP. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Nephrolithiasis
b. Urethrolithiasis
c. Cholelithiasis
d. Vesicolithiasis
e. Pankreatitis
117. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan
lalu lintas. Pasien juga mengeluh tidak dapat kencing. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
adanya hematoma penis dan perineum dan terdapat kesan vesika urinaria penuh. Apakah
tindakan yang paling tepat untuk mengatasi keluhan tersebut?
a. Kateterisasi
b. pungsi supra pubik
c. diuretika
d. antibiotika
e. analgesika
118. Seorang laki-laki berumur 34 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing
sedikit. Pasien tersebut seminggu sebelumnya mendapat injeksi derivat aminoglikosida
untuk suatu prediksi infeksi saluran kemih. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, suhu 370C, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Hasil pemeriksaan urin rutin adalah protein (++) dan hematuria gros. Hasil pemeriksaan
kadar kreatinin 7 mg/dl dan kadar ureum 200 mg/dl. Satu bulan yang lalu, kadar kreatinin
pasien adalah 1,2 mg/dl dan ureum 45 mg/dl. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gagal ginjal akut nefrotoksik
b. Nefritis interstisial kronik
c. Glomerulonefritis akut
d. Glomerulonefritis kronik
e. gagal ginjal kronik
119. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke sebuah rumah sakit dengan keluhan
utama keluar cairan kental nanah dari kemaluannya. Tidak ada rasa sakit di daerah prostat.
Pekerjaannya supir truk antarkota dan antarprovinsi. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, ferkuensi nafas 20
kali/menit dan suhu 36,8 derajat celcius. Pemeriksaan mikroskopis pada discharge
ditemukan banyak leukosit dan netrofil. Tapi, tidak ditemukan bateri. Diagnosa apa yang
paling mungkin dengan informasi tersebut?
a. Non gonococa uretritik
b. Uretritis gonococcal
c. Sistitis interstisialis
d. Sistitis acute
e. Prostatitis acute
120. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun memilik riwayat demam dan nyeri menelan
sejak kurang lebih 5 hari yang lalu. Kemudian, kurang lenih 3 hari yang lalu, BAK si anak
kurang dari segelas/ har, nyeri pinggang, BUN meningkat, anoratorium urine eritrosit (+),
protein (+), dan silinder (+). Dignosis keadaan di atas adalah
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. ISK
d. Sindroma nefritis akut
e. Gagal ginjal akut
121. Seorang anak perempuan berusia 6 tahunn dibawa ke dokter dengan keluhan BAK
kurang. Riwayat diare dan muntah-muntah kurang lebih 3 hari yang alu. Ayahnya
kemudian mempuasakan ananknya. Hari ini anaknya minum air >7 liter, tetapi BAK
sedikit. Diagnosis keadaan ini adalah
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronis
c. Gagal ginjal akut dan kronis
d. Sindroma neftrotik
e. Sindroma nefritis akut
122. Seorang pria berusia 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas. Dan urinnya
berwarna kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen
terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1 cm disubkostal XII kanan. Diagnosis
kelainan ini adalah
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolithiasis kanan
d. Ureterolithiasis
e. Abses hati yang mengalami klasifikasi
123. Seorang pria usia 70 tahun mengalami sulit buang air kecil, pemeriksaan IVP
menunjukkan adanya indentasi pada bagian bawah vesika urinaria. Diagnosa yang paling
mungkin adalah
a. Karsinoma prostat
b. Tumor buli-buli
c. Hiperplasia prostat
d. Tumor rektum
e. Sistiyis kronis
124. wanita berusia 40 tahun datang ke dokter karena keluhan kolik abdomen kiri sejak
tadi malam, yang menjalar sampai ke selangkangan. Pada pagi harinya, tampak urin
penderita bercampur darah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan
patologis pada tubuhnya. Kelainan apakah yang paling mungkin diderita oleh pasien ini ?
a. Sinusitis akut
b. Batu ureter
c. Hidronefrosis
d. Penyakit ginjal polikistik
e. Karsinoma sel ginjal
125. Seorang pria berumur 18 tahun yang menerima pengobatan untuk infeksi HIV
menderita myalgia (linu otot/pegalpegal). Kreatinin dalam darahnya 1,2 mg/dl, dengan
kreatinin fosfokinasenya 7,400 U/L. Hasil dipstick analisis urinnya positif ada darah, tapi
hanya ada 24 sel darah merah perlapang pandang mikroskop dengan perbesaran tinggi.
Manakah obatobat dibawah ini yang paling terkait dengan gagal ginjal akutnya (Acute
Renal Failure)?
a. Acyclovir
b. Adefovir
c. Cidovofir
d. Foscarnet
e. Zidovudin
126. Seorang laki-laki 10 tahun mengeluh air kencingnya berwarna gelap dan wajahnya
sembab. Penderita mengeluh nyeri waktu menelan, demam serta tenggorokkan terasa sakit
2 minggu yang lalu, tapi sekarang semua gejala tersebut sudah hilang. Dari hasil
pemeriksaan fisik sekarang tekanan darahnya meningkat 150/90, oedem di wajah dan kaki.
Dari hasil pemeriksaan kimia darah,terjadi peningkatan kreatinin dan urea darah serta
penurunan albumin plasma. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria dan gross
hematuria. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta laboratorium tersebut,
pasien patut diduga menderita:
a. Glomerulonephritis
b. Nekrosis tubuler aku
c. Uretritis akut
d. Sistitis akut
e. Appendisitis
127. Seorang laki-laki 10 tahun mengeluh air kencingnya berwarna gelap dan wajahnya
sembab. Penderita mengeluh nyeri waktu menelan, demam serta tenggorokkan terasa sakit
2 minggu yang lalu, tapi sekarang semua gejala tersebut sudah hilang. Dari hasil
pemeriksaan fisik sekarang tekanan darahnya meningkat 150/90, oedem di wajah dan kaki.
Dari hasil pemeriksaan kimia darah,terjadi peningkatan kreatinin dan urea darah serta
penurunan albumin plasma. Pada pemeriksaan urine didapatkan proteinuria dan gross
hematuria. Patogenesis dasar dari penyakit yang diderita anak tersebut adalah
a. Autoimun
b. Aterosklerosis
c. Neuropati
d. Gangguan metabolisme
e. Keganasan
128. Seorang laki-laki 10 tahun mengeluh air kencingnya berwarna gelap dan wajahnya
sembab. Penderita mengeluh nyeri waktu menelan, demam serta tenggorokkan terasa sakit
2 minggu yang lalu, tapi sekarang semua gejala tersebut sudah hilang. Dari hasil
pemeriksaan fisik sekarang tekanan darahnya meningkat 150/90, oedem di wajah dan kaki.
Dari hasil pemeriksaan kimia darah,terjadi peningkatan kreatinin dan urea darah serta
penurunan albumin plasma. Wajah sembab atau edema pada penderita tersebut dapat
dihubungkan dengan
a. Hipertensi
b. Hipoalbumin
c. Gross hematuria
d. Keluhan nyeri telan
e. Peningkatan urea darah
129. Seorang wanita berusia 30 tahun, dengan berat badan 60 kg, mempunyai keluhan
sesak dan muntah. Tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi pernapasan 28 kali/menit.
Didapatkan edema pada kedua kaki dan didapatkan rales pada kedua basal paru.
Pemeriksaan darah menunjukan kadar hemoglobin 7,3 g/dl, MCV dan MCHC normal,
ureum 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran
kedua ginjal mengecil, densitas korteks meningkat, dan batas korteks medula kabur.
Diagnosis fungsional ginjal untuk pasien ini adalah ?
a. Penyakit ginjal kronik stadium V
b. Penyakit ginjal kronik stadium II
c. Gagal ginjal akut
d. Sindroma nefrotik
e. Sindroma nefritis akut.
130. Seorang wanita berusia 30 tahun, dengan berat badan 60 kg, mempunyai keluhan
sesak dan muntah. Tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi pernapasan 28 kali/menit.
Didapatkan edema pada kedua kaki dan didapatkan rales pada kedua basal paru.
Pemeriksaan darah menunjukan kadar hemoglobin 7,3 g/dl, MCV dan MCHC normal,
ureum 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan ukuran
kedua ginjal mengecil, densitas korteks meningkat, dan batas korteks medula kabur. Terapi
utama pada kasus di atas adalah
a. Transplantasi ginjal
b. Continous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD).
c. Hemodialisis
d. Konservatif atau medika mentosa
e. Transfusi sel darah merah
131. Seorang pria berusia 70 tahun datang ke dokter dengan keluhan gangguan berjalan
dan baal (mati rasa) pada kulit tungkai. Pada pemeriksaan didapatkan adanya kanker
prostat. Kemungkinan penyebab dari gangguan ini adalah
a. Retensi urin yang menekan pleksus lumbalis
b. Adanya metastasis kanker prostat ke vertebra lumbalis
c. Gangguan aliran darah ke tungkai karena penekanan kelenjar prostat
d. Metastasis kanker prostat ke otot-otot tungkai
e. Kelemahan otot karena usia lanjut
132. Seorang wanita berumur 17 tahun positif HIV memulai regimen terapi
antriretroviral yang sangat aktif (HAART), termasuk efavirenz, tenofovir, dan lamivudine.
Dia menggunakan trimetoprimsulfamethoxazole untuk pencegahan pneumokistis. Fungsi
ginjal dan urinalisis normal sebelum memulai terapi. 6 minggu kemudian, dia datang
dengan hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut: sodium 140 mEg/l, potassium 4,8
mEq/l, klorida 115 mEq/l, bikarbonat 15 mEq/l, BUN 60 mg/dl, dan fosfor 1,9 mg/dl.
Urinalisis menunjukkan berat jenis 1.015, pH 5, sedikit protein, glukosa 2+, dipstick
negatif, mikroskopi sedikit keruh dengan granul coklat dan sel sel tubular ginjal pada
pengamatan lapang pandang perbesaran tinggi, dan tidak ada sel lain, sisa atau kristal.
Manakah di bawah ini yang paling mungkin menjadi penyebab gagal ginjal akut pada
pasien ini?
a. Nefrotoksik Efavirenz
b. Nefropati HIV
c. Nefritis interstitial alergi disebabkab oleh trimethoprimsulphamethoxazole
d. Toksisitas lamivudine (toksisitas mitokondria)
e. Nefrotoksis
133. Manakah nilainilai awal laboratorium di bawah ini, diperoleh saatdi ruang
emergensi, yang PALING dapat digunakan untuk memprediksi resiko terjadinya luka
ginjal akut dan membutuhkan RRT?
a. Kreatinin serum 1,8 mg/dl
b. Potasium serum 5,6 MEq/l
c. Bikarbonat serum 17 mEq/l
d. Fosfokinase kreatinin 9650 U/l
e. pH urin 5,5
134. Seorang anak perempuan berumur 6 tahun dirawat karena mengalami peningkatan
asites. Kreatinin serum pada saat masuk 1,4 mg/dl. Setealah parasentesis dengan volume
yang besar, pengeluran urinnya menurun dengan cepat sampai kurang dari 100 ml/hari,
dan kreatinin serumnya meningkat sampai 2,7 mg/dl. Kultur cairan asitesnya steril. Sodium
urin 8 mEq/l. Setelah infus 1500 ml 0,9 % saline, pengeluaran urinnya tidak meningkat.
Pengobatan manakah di bawah ini yang menghasilkan rasio terbaik antara peningkatan
fungsi ginjal dan efek samping?
a. Octreotide
b. Dopamin
c. Terlipressin
d. Ornipressin
e. Spironolakton
135. Anak laki laki, 18 tahun datang ke RS dengan keluhan sakit mendadak pada
daerah scrotum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan testis kiri membesar, merah, lebih
tinggi daripada testis kanan, posisi mendatar. Dari hasil USG didapatkan : testis dengan
caput epididimis dan chorda spermatica membesar dg koleksi cairan disekitar testis.
Diagnosis yang tepat adalah
a. Epididimitis
b. Abses testis
c. Torsio testis
d. Tumor testis
e. Hernia scrotalis
136. Seorang pria berusia 28 tahun datang ke UGD dalam keadaan lemah. Dia baru saja
terjatuh dari motor 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/65 mmhg,
denyut nadi 124 kali/menit. Ditemukan memar pada pinggang kiri. Apa kemungkinan
diagnosisnya?
a. Trauma hepar
b. Trauma ginjal kiri
c. Trauma lien
d. Trauma ginjal kanan
e. Trauma pancreas
137. Seorang anak laki laki berusia 8 tahun. Saat sirkumsisi, preputium ny tidak bisa
ditarik ke belakang, dan jika buang air kecil menggelembung. Ia merasa nyeri saat ereksi.
Tindakan yang diperlukan adalah
a. Observasi
b. Sirkumsisi langsung
c. Dorsal slit
d. Preputium ditarik paksa
e. Memberi steroid topikal
138. Seorang pria berusia 47 tahun mengalami keluhan disurya. Paada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan ccolok dubur menunjukan
pembesaran prostat, dan nyeri tekan (+). Pada pemeriksaaan laboratorium didapatkan AL
12.910/uL, PSA 6 mg/dL. Setelah pemberian antibiotik terjadi perbaikan, namun sering
kambuh kembali. Apa diagnosis penyakit ini?
a. Prostatodinia
b. Prostatitis kronis bakterial
c. BPH
d. CPPS
e. Prostatitis akut
139. Seorang pria berusia 30 tahun, sudah menikah selama 5 tahun namun belum
mempunyai anak, memiliki tanda-tanda seks skunder (+),bentuk dan ukuran penis
normal,ada benjolan di inguinal kanan berukuran 4 x 3 cm. Kemungkinan diagnosisnya
adalah
a. Kriptokismus
b. Hernia inguinalis
c. Varikokel
d. Torsio testis
e. Hidrokel
140. Seorang perempuan berusia 47 tahun, datang dengan keluhan diare disertai mual
mual sejak kemaren. Diare sebanyak 15 kali per hari. Tinja cair, kira-kira 1 gelas tiap BAB.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan lemah,somnolen,turgor kulit menurun,tekanan
darah 80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 mg/dl,leukosit
12.000,ureum 96 mg/dl,kreatinin 6,2 mg/dl. Komplikasiakut yang dialami pasien adalah
a. Gagal ginjal akut pre renal
b. Gagalginjal akut pascarenal
c. Gagal ginjal akut renal
d. Gagal ginjal kronik
e. Dehidrasi berat hamper gagal ginjal
141. Seorang perempuan berusia 8 tahun dibawa oleh orang tuanya karena bengkak
kelopak mata hingga kaki sejak 1 bulan yang lalu. Kencing pasien juga berkurang
disbanding biasnaya, namun riwayat kencing berwarna merah disangkal. Riwayat sakit
tenggorokan sebelumnya disangkal. Dari pemeriksaan darah ditemukan alnumin 2,0 g/dL
dan total kolesterol 250 mg/dL. Pemeriksaan urine menunjukkan proteinuria +3. Diagnosis
yang sesuai untuk pasien ini adalah
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronis
c. Sindrom nefrotik
d. Glomerulus akut post infeksi streptokokus
e. Infeksi saluran kemih
142. Seorang laki-laki berusia 18 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD karena nyeri
buah zakar kiri sejak tadi pagi. Ny Eri terasa sampai perut bawah dan lipat paha. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan buah zakar kiri membengkak. Pasien tidak demam dan tidak
ada kelainan buang air kecil. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah
a. Batu ureter distal sinistra
b. Epididimorchitis sinistra
c. Varikokel testis sinistra
d. Hidrokel testis sinistra
e. Torsio testis sinistra
143. Tn X berusia 25 tahun datang ke sebuah UGD rumah sakitdengan keluhan disuria.
Dari anamnesa didapatkan demam tinggi, menggigil, dan nyeri padadaerah pinggang kanan
yang sifatnya hilang timbul dan tidak menjalar ke daerah kemaluan sejak dua hari yang
lalu.Sebelumnyapasienmerasakan BAK terasapanassejak 7 hari yang lalu. Dari riwayat
penyakitdahulu didapatkan riwayat pernah keluar nanah dari alat kelaminnya sertaada luka.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan nyeri costo vertebral kanan, ulkus (+) pada genital.
Kemudian dokter jaga melakukan pemeriksaan laboratorium urin didapatkan bakteriuria
(+).Apakah diagnosis sementarapadakasus?
f. Infeksi saluran kemih
g. Torsio testis
h. Hiperplasia prostat
i. Maldesensus testis
j. Trauma buli-buli
144. Seorang pasien laki-laki di bawa ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut
hebat di bagian bawah. Menurut keterangan keluarga yang mengantar, pasien baru
tertabrak mobil di depan rumahnya. Dari pemeriksaan fisikdidapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, denyut nadi 130x/menit, pernafasan 27x/menit, meatal bleeding (+) dan kandung
kencing teraba penuh. Dari pemeriksaan rectal toucher ditemukan floating prostat (+). Apa
DD yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Hiperplasia prostat
b. Maldesensus testis
c. Trauma sistem urogenital
d. Infeksi saluran kemih
e. Benar semua
145. Seorang laki-laki berusia 60 tahun mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak 12 jam
yang lalu. Awalnya buang air kecil terganggu, harus mengejan, pancaran urin melemah,
dan sering terbangun saat malam hari untuk buang air besar. Pada pemeriksaan colok dubur
setelah pemasangan kateter, teraba prostat membesar, bernodul keras, dan permukaan tidak
rata. Pemeriksaan anjuran untuk menegakkan diagnosis kasus tersebut
a. BNO-IVP
b. USG abdomen
c. PSA
d. Darah rutin
e. Survei tulang
146. Anak laki-laki berusia 10 tahun diantar ibunya ke puskesmas, mengeluh kencing
berwarna merah dan bengkak pada kedua kaki. Satu minggu sebelumnya pasien pernah
mengalami batuk pilek yang tidak diobati. Pemeriksaan fisik didapatkan edema pada kedua
tungkai. Hasil urinalisi menunjukkan eritrosit (+), dengan sedimen urine: eritrosit 4-5/lp,
leukosit 2-3/lp, dan bakteri (+). Organisme penyebab penyakit pada anak ini adalah
a. Streptococcus hemoliticus
b. Streptococcus viridans
c. Staphyloccocus saprofit
d. Pseudomonas aeruginosa
e. Haemophylus influenza
147. Seorang pria berusia 18 tahun datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan sakit
mendadak di skrotum. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan, tekanan darah 120/88
mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, dan temperature 36,0C. Pada
pemeriksaaan fisik ditemukan, testis kiri membesar, merah, letak lebih tinggi, dan posisi
mendatar. Hasil pemeriksaaan USG didapatkan kapur epidermis dan korda spermatika
membesar dengan koreksi cairan di testis. Diagnosa pada pasien adalah
a. Epididimoorkitis
b. Abses testis
c. Torsio testis
d. Tumor testis
e. Hernia skrotalis
148. Seorang anak berusia 4 tahun mengalami bengkak sejak 5 hari yang lalu. Bengkak
terjadi di wajah dan mata, mulai pagi hari dan menghilang di sore hari. Hasil pemeriksaan
menunjukkan proteinuria (+4), ureum 20 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL, dan kreatinin urin
150 mg/dL. Kemungkinan diagnosisnya adalah
a. Sindrrom nefrotik
b. Infeksi saluran kemih
c. Gagal ginjal kronik
d. Glomerulonefritis akut
e. Gagal ginjal akut
149. Seorang wanita berusia 25 tahun dengan usia kehamilan 8 bulan mengeluh nyeri
perut bawah dan disuria 48 jam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu badan 39C.hasil
pemeriksaan urin menunjukkan bakteri (+),glukosa (-),protein (-). Kemudian dilakukan
kultur. Sambil menunggu hasil kultur,antibiotik apa ang dapat diberikan sebagai pilihan?
a. Sefadoksil
b. penisilin V
c. tetra siklin
d. kotrimoksazol
e. seftriakson
150. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mengeluh penurunan nafsu makan dan kesulitan
bernafas. Pasien mendapat injeksi derivate aminoglikosida untuk suatu prediksi infeksi
saluran kemih.Hasil pemeriksaan urin rutin protein (++) dan hematruia gros.Tekanan darah
160/100 mmhg,kadar kreatinin 7 mg/dL dan kadar ureum 200 mg/dL. Dua minggu yang
lalu, kadar kreatininnya1,2 mg/dL dan ureumnya 45mg/dL. Diagnosis yang tepat untuk
pasien adalah
a. Sindrom nefritik
b. Sindrom nefrotik
c. Glomerulonefritis kronik
d. Gagal ginjal akut
e. Gagal ginjal kronik
151. Seorang wanita, 30 tahun, berat badan 60 kg, dengan keluhan sesak dan muntah.
Tekanan darah 160/100 mmHg, frekwensi nafas 28 kali/menit. Edema kedua kaki,
didapatkan rales pada kedua basal paru. Pemeriksaan darah : kadar hemoglobin 7,3
g/dl,MCV dan MCHC normal, ureum 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pemeriksaan
ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas cortex meningkat, batas
medulla cortex kabur.
a. Chronic kidney disease stage 5
b. Chronic kidney disease stage 2
c. Acute Renal Failure
d. Nephrotic Syndrome
e. Sindroma nefritik akut
152. Seorang pria berusoa 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas dan urinnya
berwarna kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen
terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1 cm di subkostal XII kanan. Diagnosis
kelainan ini adalah
a. Kolelithiasis
b. Hepatolithiasis
c. Nefrolithiasis Kanan
d. Ureterolithiasis
e. Abses hati yang mengalami kalsifikasi
153. Seorang anak berusia 6 tahun, seak 5 hari yang lalu matanya bengkak. Sejak 2 hari
yang lalu ia demam dan ia mengalami nyeri pinggang. Menurut orangtuanya, urin anak ini
keruh dan bergumpal. Pemeriksaan awal untuk menentukan dignosisnya adalah
a. Ureum
b. Kreatinin
c. Keton urin
d. Albumin urin
e. Glukosa urin
154. Sebagai seorang dokter, anda mendapat rujukan pasien dari tahanan. Pasien
tersebut adalah pencopet yang tertangkap dan dipukuli oleh orang banyak. Malam harinya,
di dalam tahanan, ia terejut melihat urinnya berwarna merah gelap. Apakah yang
menyebabkan warna urin menjadi merah gelap?
a. Perdarahan ateri uretra
b. Perdarahan dari vesika urinaria
c. Ginjalnya rusak terpukul
d. Adanya mioglobin dalam urin
e. Adanya darah yang terbuang bersama urin
155. Seorang wanita usia 26 th, hamil 7 bln, mengeluh keputihan, terasa gatal sejak 2
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan mukosa vulva dan vagina hiperemis dan
maserasi, serviks edema, hiperemi dan erosi serta fluor albus berwarna putih kental seperti
susu, diagnosis klinisnya adalah
a. vulvovaginitis trikomonas
b. vaginosis bakterial
c. servicitis klamidial
d. servisitis gonorea
e. vulvovaginitis candida
156. Seorang wanita berusia 25 tahun dengan riwayat kontak seksual kurang lebih 3
minggu yang lalu. Ia mengeluh timbul tukak yang hilang sendiri tanpa berobat, tetapi tiba-
tiba 2 minggu kemudian muncul bintik-bintik merah yang menyebar keseluruh tubuhnya.
Diagnosis keadaan ini adalah
a. Sifilis
b. Gonorea
c. Ulkus mole
d. Limfogranuloma venerum
e. Varisela zoster
157. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke sebuah rumah sakit dengan keluhan
utama keluar cairan kental seperti nanah dari kemaluannya. Tidak adan rasa sakit di daerah
prostat.pekerjaanya adalah sopir anatakota dan antarpropinsi. Pada pemeriksan tanda vital
didapatkan, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/mnt, frekuensi napas 20 x/mnt,
dan suhu 36,80C. Pemeriksaan mikroskopis pada discharge ditemukan banyak leukosit dan
neutrofil tapi tidak di temukan bakteri. Diagnosa apa yang paling mungkin untuk informasi
ini?
a. Nongonococal uretritis
b. Uretritis gonococal
c. Sistitis interstisialis
d. Sistitis acute
e. Prostatitis acute
158. Seorang wanita G2P1A0 hamil 12 minggu, keluhan utama perdarahan dari jalan
lahir, bergumpal-gumpal. Perut tidak nyeri. Tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan in spekulo didapatkana ada darah di vagina, setelah dibersihkan portio
membuka 2 cm. Diagnosis?
a. Abortus iminens
b. Abbortus insipien
c. Abortus inkomplet
d. Abortus komplit
e. Abortus septic
159. Seorang wanita G2P1A0 hamil 12 minggu, keluhan utama muntah dan perdarahan
dari jalan lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Tinggi
fundus uterus antara simfisis dan umbilikus. Diagnosis?
a. Abortus insipien
b. Mola hidatidosa
c. Hiperemesis gravidarum
d. Uterotonic
e. Subinovulsi uterus
160. Seorang wanita berusia 30 tahun, G1P0A0, hamil 30 minggu datang ke puskesmas
diantar suami karena keluhan bengkak pada kedua kaki sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tidak berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, tangan
dan kaki kesemutan sejak 2 hari yang lalu. Sebelum hamil pasien memiliki riwayat tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 380C. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan protein urin 300 mg/dL pada 2 kali pemeriksaan. Diagnosis pada
pasien ini?
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
c. Superimposed preeclampsi
d. Hipertensi gestasional
e. Eklamsi
161. Seorang wanita G1P0A0 berusia 25 tahun,hamil 6 minggu datang dengan keluhan
perdarahan per vaginam. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah terus menerus. Pada
pemeriksaan ditemukan keadaan pasien nampak pucat dan lemah, tanda vital dalam batas
normal. Dari pemeriksaan obstetrik didapatkan uterus setinggi simfisis pubis, teraba
lembek. Pergerakan janin tidak dirasakan ibu. Diagnosis yang mungkin pada pasien?
a. Abortus komplit
b. Abortus iminem
c. Abortus insipidus
d. Mola hidatidosa
e. Hiperemesis gravidarum
162. Seorang wanita G1P0A0 datang dengan keluhan nyeri kepala hebat dan pandangan
kabur. Pemeriksaan kehamilan sebelumnya dilakukan 5x di puskesmas. Sebelumnya
diketahui tekanan darah meningkat, namun hanya dianjurkan untuk mengurangi konsumsi
garam saja. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/110 mmHg, nadi
100x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 380C. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
protein urin +3. Diagnosis yang mungkin pada pasien?
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
c. Superimposed preeclampsi
d. Impending eklamsi
e. Eklamsi
163. Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri saat haid yang lebih berat dari
biasanya. Pasien baru menikah selam 6 bulan. Biasanya pasien nyeri saat haid namun relatif
ringan dan masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan dalam didapatkan vagina dalam batas
normal, portio tertarik ke belakang, uterus terfiksir, teraba massa kistik terfiksir di adneksa
kanan, ukuran 7 cm. diagnosis yang paling mungkin yaitu?
a. Kista endometriosis
b. Vulvovaginitis
c. Servisitis akut
d. Adneksitis
e. Nyeri ovulasi
164. Seorang wanita berusia 25 th, G1P1A0, hamil 6 bulan datang ke dokter dengan
keluar darah dari kemaluan. Dari pemeriksaan fisik VS normal, teraba fundus di atas
simpisis dan lunak, -HCG tinggi. Diagnosis pasien ini adalah
a. Abortus insipidus
b. Abortus inkomplit
c. Abortus imminens
d. Mola hidatidosa
e. Hiperemesis gravidarum
165. G4P1A2 keluar darah, T: 120/80, N: 100x/m, RR: 20, S: 37, perdarahan
sedikitsedikit, sakit perut bagian bawah, uterus UK 12 minggu, ostium tertutup, fluktus (+),
adneksa tidak teraba, Hb: 9,8. Diagnosis:
a. abortus insipient
b. abortus komplit
c. abortus imminens
d. abortus inkomplit
e. rekuren abortus
166. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak
dan nyeri tekan pada pangkal paha yang muncul 3 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan venereologik didapatkan massa
inflamasi, berfluktuasi dengan ukuran 3x2cm pada posisi jam 5 di vestibulum. Apakah
organ yang mungkin mengalami pembengkakan?
a. Vagina
b. Labia minora
c. Kelenjar bartholin
d. Kelenjar vesikulosa
e. Kelenjar bulbouretralis
167. Seorang perempuan, G1P0A0 berusia 30 tahun, hamil 30 minggu, datang diantar
suami ke Puskesmas mengeluh kedua kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
tidak berkurang dengan istirahat. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, tangan dan kaki
kesemutan serta penglihatannya agak kabur sejak 2 hari yang lalu. Sebelum hamil pasien
memiliki riwayat darah tinggi yang tidak terkontrol. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 170/100 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu
38C. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar protein urine 300 mg/dL pada 2
kali pemeriksaan. Apakah diagnosis yang paling tepat ?
a. Preeklamsi ringan
b. Preeklamsi berat
c. Hipertensi gestasional
d. Superimposed preeklamsi
e. Eklamsi
168. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS karena nyeri
perut hebat, sampai berguling-guling. Keluhan nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar
dari kanan sampai ujung penis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan urine
bercampur darah. Apakah diagnosa yang paling mungkin?
a. Obstruksi sistem kaliks ginjal
b. Obstruksi ureter distal
c. Obstruksi usus halus
d. Obstruksi saluran empedu
e. Radang apendiks
169. Seorang laki-laki 35 tahun tiba2 mengeluhkan nyeri pinggang kanan, dimana nyeri
menjalar sampai ke lipat paha kanan dan skrotum kanan. Nyeri ketok CVA kanan (+), pada
urinalisis, eritrosit banyak, warna urin kuning kemerahan, protein +++, kristal asam urat
(+). Apa diagnosisnya?
a. Glomerulonefritis akut
b. Ureterolithiasis akut
c. Appendisitis akut
d. Pyelonefritis akut
e. Nefritis
170. Seorang perempuan berusia 45 tahun, sudah menikah dan memiliki 1 orang
anak,datang ke rumah sakit dengan keluhan terdapat benjolan di perut bagian bawah
sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan disertai menstruasi tidak teratur, darah banyak, dan
terasanyeri. Dari pemeriksaan ginekologik didapatkan uterus berukuran sebesar
kehamilan8 minggu, konsistensi padat kenyal, dan berbatas tegas. Dari hasil
pemeriksaan patologi anatomi didapatkan gambaran whorl like pattern. Apakah diagnosis
kasus diatas:
a. Adenomiosis
b. Mioma uteri
c. Kistoma ovarium
d. Kista dermoid
e. Mola hidatidosa
171. Perempuan, 18 tahun, datang dengan keluhan tidak pernah haid sebelumnya. Pasien
telah mencoba berbagai obat untuk merangsang haid, tapi tidak pernah berhasil. Tekanan
darah normal, TB dan BB normal (160 cm, 50 kg).FN 80 x/menit, FP 18 x/menit. Rambut
ketiak dan pubis tumbuh sesuai usia. Apa diagnosis pasien?
a. Amenorea primer
b. Amenorea sekunder
c. Monometroragi
d. Oligomenorea
e. Polimenorea
172. Wanita, 30 tahun, G4P1A2. Keluar darah dari kemaluan sejak kemarin. Darah
keluar sedikit, terasa sedikit sakit di perut bagian bawah. Pasien mengaku hamil 4 bulan,
belum merasakan gerak janin. PF normal. Pemeriksaan ginekologis: uterus teraba 17-18
minggu, ostium tertutup, fluksus +.
a. abortus komplit
b. abortus inkomplit
c. abortus febrilis
d. recurrent abortus
e. abortus insipient
173. A patient who is 12 hours postpartum develops a temperature of 104oF, a tender
uterus, and increased lochia without an odor. Your antibiotic choise needs to be sure to
cover the most likely organism, which would be
a. E.coli
b. Bacteroides
c. Beta-streptococcus
d. Gonococcus
e. Staphylococcus
174. Seorang wanita berusia 25 th datang ke BPM dengan keluhan kram pada perut
bagian bawah, terjadi perdarahan pervaginaan sejak 3 hari yang lalu, pusing dan
penglihatan berkunang-kunang, adanya mual muntah yang berlebihan sehingga terjadi
gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke 2. Haid
terakhir pada tunggal lebih kurang 2 bulan yang lalu. Dati hasil pemeriksaan di temukan
TD 130/80 mmHg, nadi dan pernafasan dalam batas normal. uterus teraba lunak, TFU 3
jari di atas symphisis, DJJ negative, terliahat adanya pengeluaran darah berwarna
kehitaman dan jaringan seperti seperti buah anggur. Apa diagnosis yang tepat untuk kasus
di atas?
a. Kehamilan ektopik terganggu
b. Molahidatidosa
c. Mioma uteri
d. Kista ovarium
e. Kehamilan ektopik
175. Ny. A umur 23 th G1 P0 A0 hamil 39 minggu datang ke bidan bersama suaminya
mengeluh kenceng-kenceng, perut terasa sering mulas di sertai nyeri yang sang sangat
hebat, keluar keringat dingin, dan gelisah. Setelah di lakukan pemeriksaan oleh bidan di
dapatkan hasil perut teraba keras, denyut nadi pernafasan meningkat, hasil VT : TBJ 4900
gram, panggul sempit, dengan hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan TD 110/70 mmHg,
nadi 82 x/m, RR 21 x/m, suhu 37 C.
a. Kehamilan ganda
b. Memiliki masalah lapisan Rahim
c. Memiliki sel telur yang melekat sangat rendah di dalam Rahim
d. Incoodinate uteri action
e. Makrosemia
176. Ny. R umur 40 th dengan suaminya datang ke BPS Amelia, telah menikah 3 tahun
belum mempunyai anak. Tidak menggunakan alat kontrasepsi, hubungan senggama tidak
masalah, mereka berkeinginan untuk segera di karunia anak. Setelah di lakukan
pemeriksaan medis ternyata Ny. R terdapat sumbatan pada tuba fallopi. Apa kemungkinan
penyebab utama pada kasus di atas?
a. Endometriosis
b. Hiperprolaktinemia
c. Salphingitis
d. Polycystic ovary syndrome
e. Endrometriosis
177. Ny. R 18 th datang dengan ibunya sudah beberapa kali haid dengan jumlah darah
sangat banyak, darah keluar di sertai dengan bekuan darah dan jadwal haid teratur seperti
biasa-biasanya. Akhir-akhirnya ini setiap menstruasi di sertai dengan perasaan sakit yang
hebat, padahal sebelumnya tidak pernah seperti itu kalau sedang menstruasi. Apakah
diagnose sementara pada kasus di atas?
a. Polip endometrium
b. Endometriosis
c. Mioma uteri
d. Disfungsi uterus bleeding
e. Salpingitis
178. Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning
dan pemberian vaksinasi. Pemeriksaan seperti apakah untuk mencegah servisitis :
a. Pap smear yang dikakukan minimal setahun sekali
b. Pap smear dan vaksin HPV yang diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55
tahun melalui suntikan sebanyak 3x, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam
c. Vaksin HPV yang diberikAn pada perempuan usian 17 hingga 35 tahun sebanyak
3x, yaitu pada bulan satu, tujuh dan sepuluh
d. Pap smear dan vaksin HPV yang diberikan pada usia 10 hingga 55 tahun melalui
suntikan sebanyak 5x
e. Vaksin HPV yang diberikan pada perempuan usia 17 hingga 35 tahun melalui
suntikan sebanyak 3x, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam
179. Ny. R datang ke bidan A, mengeluh badanya panas, pusing kepala, menggigil
dan disertai nyeri perut bagian bawah kanan. Bidan A melakukan pemeriksaan dan
didapatkan hasil sebagai berikut : TD : 90/60 mmHg, S : 38.60 C, N :118 x/menit, RR : 24
x/menit, ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah sebelah kanan, tidak ada varises,
tidak ada pembesaran kalenjar bartolini dan skene, ada nyeri dan ada adnexa kanan. Apa
diagnosis dari nyonya R
a. Miometritis
b. Salpingitis
c. Parametritis
d. Endometritis
e. Peritonitis
180. Seorang wanita, 30 tahun, berat badan 60 kg, dengan keluhan sesak dan muntah.
Tekanan darah 160/100 mmHg, frekwensi nafas 28 kali/menit. Edema kedua kaki,
didapatkan rales pada kedua basal paru. Pemeriksaan darah : kadar hemoglobin 7,3
g/dl,MCV dan MCHC normal, ureum 421 mg/dl, kreatinin 32 mg/dl. Pemeriksaan
ultrasonografi didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas cortex meningkat, batas
medulla cortex kabur. Terapi utama yang paling diperlukan pada kasus ini adalah :
a. Transplantasi ginjal
b. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis
c. Hemodialisis
d. Konservatif/medikamentosa
e. Transfusi sel darah merah
181. .Seorang anak perempuan usia 10 tahun dirawat diruang intensif anak dengan
penurunan kesadaran. Penderita juga mengalami kejang 5 jam sebelum MRS. Didapatkan
riwayat sakit kepala dan penglihatan kabur. Pemeriksaan fisik didapatkan somnolen,
tekanan darah 180/110 mmHg, edema periorbita positif. Pemeriksaan urinalisis didapatkan
albumin 2+, eritrosit penuh/lpb, dismorfik. Pemeriksaan darah albumin 3,2 g/dl, titer
ASTO meningkat. Apakah yang menjadi etiologi keadaan tersebut.
a. Sindroma Nefrotik
b. Stenosis arteri renalis
c. Glomerulonefritis akut paska strepkokokus
d. Hipoplasia ginjal
e. Sindroma hemolitik uremic
182. Seorang pria usia 60 tahun datang ke UGD dengan keluhan lemah, sesak nafas
disertai bengkak pada kedua tungkai bawah sejak 4 bulan sebelumnya. Keempat
ekstremitas sering terasa kram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis,
tekanan darah 210/110 mmHg, respirasi 40 x/mnt dengan tipe pernafasan kussmaul dan
nadi 100 x/mnt. Pada kedua lapangan paru bawah terdengar ronchie. Batas jantung kiri
bergeser ke lateral dan caudal.Hasil Laboratorium didapatkan Hb: 8 gr/dl, ureum 150
mg/dl, kreatinin 12,3 mg/dl. Hasil USG : Contracted kidneys. Terapi yang paling tepat
untuk pasien ini adalah :
a. Antibiotik, antihipertensi dan tranfusi darah
b. Antihipertensi dan tranfusi darah
c. Hemodialisis elektif
d. Oksigenasi, koreksi status asam basa, antihipertensi, dan tranfusi darah.
e. Hemodialisis cito dan bila memungkinkan transplantasi ginjal.
183. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan demam
selama 5 hari disertai nyeri pinggang kiri dan sering buang air kecil. Pada anamnesis
penderita mengatakan pernah keluar batu dari saluran kencingnya. Pemeriksaan fisik
menunjukkan keadaan umum penderita tampak kesakitan, tensi 130/80 mmHg nadi 88
x/mnt reguler tax:38,5C. Hasil perwarnaan Gram dari kultur urin penderita tersebut
menunjukkan bakteri batang gram negatif, dengan jumlah bakteri lebih dari 100.000
bakteri/ml urine. Uji sensitivitas terhadap antibiotika menunjukkan bakteri tersebut sensitif
terhadap golongan quinolon, dan resisten terhadap golongan penisilin dan derivatnya,
golongan sefalosporin dan golongan aminoglikosida. Apakah etiologi yang paling
mungkin dari penyakit tersebut diatas?
a. Pseudomonas aeruginosa
b. Escherichia coli
c. Proteus mirabilis
d. Mycoplasma hominis
e. Ureaplasma urealyticum
184. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan demam
selama 5 hari disertai nyeri pinggang kiri dan sering buang air kecil. Pada anamnesis
penderita mengatakan pernah keluar batu dari saluran kencingnya. Pemeriksaan fisik
menunjukkan keadaan umum penderita tampak kesakitan, tensi 130/80 mmHg nadi 88
x/mnt reguler tax:38,5C. Hasil perwarnaan Gram dari kultur urin penderita tersebut
menunjukkan bakteri batang gram negatif, dengan jumlah bakteri lebih dari 100.000
bakteri/ml urine. Uji sensitivitas terhadap antibiotika menunjukkan bakteri tersebut sensitif
terhadap golongan quinolon, dan resisten terhadap golongan penisilin dan derivatnya,
golongan sefalosporin dan golongan aminoglikosida. Antibiotika apakah yang tepat untuk
terapi penderita tersebut ?
a. Amoksisilin
b. Siprofloksasin
c. Gentamisin
d. Sefotaksim
e. Isoniazid
185. Seorang laki-laki usia 64 th datang ke IRD rumah sakit UMM centre dengan
keluhan sejak 1 hari yang lalu tidak bisa buang air kecil (BAK). Dari anamnesis riwayat
sejak 3 hari yang lalu BAK berwarna merah, penderita tidak periksa ke dokter karena walau
air kemih berwarna merah saat mulai sampai selesai berkemih, penderita tidak merasa
sakit, serta 1 bulan yang lalu pernah sakit yang sama tapi sembuh sendiri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan proyeksi buli setinggi umbilikus. Dari temuan klinis diatas,
diagnosa kerja yang mungkin adalah :
a. Batu saluran kemih
b. Sindroma nefrotik
c. Keganasan buli
d. BPH
e. Trauma partial saluran kemih
186. Seorang pria usia 50 tahun, keluhan: kolik di abdomen kanan atas diserta urin
kemerahan foto polos abdomen ditemukan bayangan radioopak kecil diameter 1 cm di
subkustal XII kanan Diagnosa kasus tersebut adalah :
a. Kolelitiasis
b. Hepatolitiasis
c. Nefrolitiasis kanan
d. Ureterolitiasis
e. Abses hepar yang kalsifikasi

187. Wanita umur 46 tahun merasakan sakit kepala terus menerus selama 2 tahun dan
selama itu penderita mengkonsumsi obat analgetik. Pada 7 hari terakhir penderita merasa
sakit kepala bertambah berat, disertai badan terasa sangat lemah, otot lemas, mual, muntah
dan berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita anemia, Tensi
150/95. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 9,3 g%, kadar Ureum darah: 100 mg/dl,
kreatinin: 5,6 mg/dl, dan pada pemeriksaan analisa gas darah didapatkan asidosis dengan
hiperkalemia. Manakah dari jawaban dibawah ini yang paling tepat merupakan penyebab
penyakit pada pasien tersebut ?
a. Glomerulonephritis
b. Pyelonephritis
c. Renal Failure
d. Infeksi saluran kemih
e. Batu kandung kemih
188. .Seorang wanita 25 tahun belum menikah. Telat haid 10 minggu. Plano positif
Mengalami perdarahan pervaginam 2 minggu. 1 minggu sebelumnya pasien ke dukun bayi
dan diberi ramuan untuk diminum dan yang dimasukkan ke vagina. Beberapa hari ini
perdarahan semakin banyak dan berbau tidak enak disertai badan panas. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan TD : 90/70 N : 112 x/menit. Suhu aksila 37,5 C dan suhu rektal
39 C. VT : Flek +, bau +. Portio terbuka teraba jaringan. TFU 8 10 minggu. Diagnosis
untuk pasien ini adalah :
a. Abortus imminen
b. Abortus insipien
c. Abortus inkomplet
d. Abortus spontan
e. Abortus septic
189. Seorang wanita 35 tahun. P2002. Peradarahan 2 minggu. Setiap hari ganti 5-6
pembalut. Dismenore (+).Pemeriksaan fisik didapatkan : tampak anemis. TD: 120/70. Nadi
92 x/menit. Teraba massa di abdomen batas tegas setinggi 1 jari bawah pusat, mobile padat.
Nyeri -. VT : Flek +, postio tertutup licin. Corpus uteri ante fleksi sebesar 18 - 20 minggu.
Lab : Hb : 7,6 g/dl. Plano (-). Kemungkinan diagnosis untuk pasien ini adalah :
a. Ca cerviks
b. Ca endometrium
c. Polips cerviks
d. Myoma uteri
e. Geburt myoma
190. Seorang laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan tidak bisa BAK selama 1 hari.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, tekanan darah 160/90 mmHg, nyeri tekan suprapubik
dan VU terisi penuh. Pada pemeriksaan RT teraba prostat, konsistensi kenyal. Hasil
pemeriksaan PSA (-).Diagnosa yang paling mungkin adalah?
a. Ca-prostat
b. BPH
c. Prostatitis Akut
d. Prostatitis Kronis
e. Prostat Granulomatosa
191. Seorang laki-laki 74 tahun datang ke IGD dengan keluhan keluar darah saat
berkemih. 2 jam yang lalu pasien terjatuh dengan posisi mengangkang dan perineum
terbentur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hematom pada penis sampai perineum dengan
meatal bleeding dan retensi urine.Apakah diagnosa yang paling mungkin?
a. Hematom dan perdarahan otot-otot perineum
b. Hematom scrotum
c. Fraktur Pelvis
d. Ruptur Buli
e. Ruptur Urethra
192. Seorang laki-laki 55 tahun merasa nyeri pada punggung atasnya, BAK lancar
normal namun sedikit berkurang. Nyeri dirasa hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok costovertebra (+), urin berwarna kekuningan, Ureum 50, Creatinin
1,4, Kristal Oksalat +3, Endapan leukosit 2-4/LPB.Pada pemeriksaan foto abdomen
didapatkan gambaran hipoechoic seperti tanduk rusa di paravertebra sejajar V Lumbal 2-
3.Apakah diagnose pasien diatas?
a. Nefrolithiasis
b. Ureterolithiasis
c. Cistitis
d. Pankreatitis
e. Nefritis
193. Seorang wanita 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan berulang.
Keputihan berwarna kekuningan, kental, tidak gatal dan berbau. Saat ini pasien masih
menstruasi dengan riwayat menikah sudah 35 tahun dengan buru bangunan yang sering
keluar kota. Pasien sudah berobat diberi antibiotic namun belum membaik. Pemeriksaan
fisik TD 110/70, HR 92x/menit, RR 20x/menit. Pada pemeriksaan speculum didapatkan
cervix hiperemis dan erosi. Pemeriksaan penunjang yang tepat ?
a. Pemriksaan IVA
b. Pap smear
c. Swab vagina
d. Biopsy cervix
e. Curettage diagnostic
194. Seorang wanita 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir
3 hari yang lalu. Darah menggumpal dan keluar jaringan. Pasien sudah telat haid 1.5 bulan.
Sekarang perdarahan sudah berhenti dan pptest +. Mulut Rahim menutup dan pada USG
tidak tampak kantong kehamilan. Diagnosis yang mungkin ?
a. Abortus inkomplit
b. Abortus komplit
c. KET
d. Mola hidatidosa
e. Missed abortion
195. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke dokter dengan keluhan utama nyeri
perut,bersifat hilang timbul pada daerah pinggang kanan atas, disertai mual, muntah dan
jumlahbuang air kecil berkurang. Dari hasil laboratorium darah didapatkan ureum 51.8,
kreatinin4.39. Hasil laboratorium urin diperoleh sedimen kalsium oksalat +2, sel epitel 2-
4/LP, daneritrosit pucat 3-4/LP. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Nephrolithiasis
b. Urethrolithiasis
c. Cholelithiasis
d. Vesicolithiasis
e. pankreatitis
196. Seorang laki-laki berumur 34 tahun datang ke dokter dengan keluhan kencing
sedikit.Pasien tersebut seminggu sebelumnya mendapat injeksi derivat aminoglikosida
untuksuatu prediksi infeksi saluran kemih. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah120/80 mmHg, suhu 370C, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit.
Hasilpemeriksaan urin rutin adalah protein (++) dan hematuria gros. Hasilpemeriksaan
kadarkreatinin 7 mg/dl dan kadar ureum 200 mg/dl. Satu bulan yang lalu, kadar kreatinin
pasienadalah 1,2 mg/dl dan ureum 45 mg/dl. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gagal ginjal akut nefrotoksik
b. Nefritis interstisial kronik
c. Glomerulonefritis akut
d. Glomerulonefritis kronik
e. gagal ginjal kronik
197. Ny. T, seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan ada
bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore, panas dan nyeri waktu kencing.
Dari hasil anamnesa, suami bekerja sebagai driver bus antar-propinsi dan pulangnya 1
minggu sekali. Apa diagnosis kasus di atas?
a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Cervixitis
d. Bartholinitis
e. Endometriosis
198. Nn. S umur 19 tahun datang ke tempat bidan untuk periksa. KU pucat dan perut
membesar dengan TFU 3 jari dibawah pusat serta teraba lunak dengan balotemen negatif.
Hasil anamnesa Nn. S belum pernah menstruasi, setiap bulan merasakan nyeri siklik 5
hari. Pada kasus di atas Nn. S mengalami?
a. Amenore
b. Dismenorhoe
c. Hypomenore
d. Kryptomenorhoe
e. Hipermenore
199. A 20 yo woman G1 has just delivered. After expression of the placenta, a red, raw
surface is seen at the vaginal introitus. Simultaneously, the nurse states that the patient is
pale and her BP is 70/40. External bleeding has been of normal amount.Of the following,
the most likely diagnosis would be
a. Ruptured uterus
b. Second twin
c. Ovarian cyst
d. Uterine inversion
e. Vaginal rupture
200. Seorang perempuan, 28 tahun, hamil 9 bulan, datang ke IGD dirujuk oleh bidan
karena pasien mengeluh nyeri perut mendadak dan perdarahan pervaginam berwarna
kehitaman. Gerakan bayi berkurang, nyeri ulu hati, pandangan berkunang-kunang dengan
kaki bengkak. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah. TD 170/110 mmHg.
Perut kaku seperti papan. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8,5g/dL. Proteinuria (+++).
Diagnosis pada pasien:
a. Solusio plasenta + PEB
b. Plasenta previa + PEB
c. Partus imaturus + PER
d. Solusio plasenta + eklamsia
e. Plasenta previa + eklamsia
201. Perempuan 35 tahun. Datang ke UGD dengan perdarahan pervaginam sejak 1 hari
SMRS. Mengaku telat haid 3 bulan SMRS. PF: tanda vital normal, fundus setinggi
umbilikus. Inspekulo: vulva vagina tidak ada kelainan. Porsio tebal-lunak. Pembukaan
serviks 1-2 cm. Bekuan darah (+). Diagnosis paling mungkin adalah:
a. Mola hidatidosa
b. Kehamilan ektopik terganggu
c. Missed abortus
d. Abortus inkomplit
e. Abortus imminens
202. Seorang perempuan usia 39 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan
keputihan. Keluhan telah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keputihan berwarna kuning
kehijauan disertai bau busuk dan berbusa. Pada pemeriksaan inspekulo terdapat gambaran
strawberry appearance pada dinding vagina dan servik. Apakah diagnosis pada pasien ini
a. Infeksi genital non spesifik
b. Servisitis gonore
c. Kandidiasis vulvovaginal
d. Vaginosis bakterial
e. Trikomoniasis
203. Wanita 35 tahun P2G2 mengalami perdarahan selama 2 minggu, dan setiap hari ia
harus ganti 5-6 pembalut dan dismenorea (+). Pada pemeriksaan fisik pasien tampak
anemis, TD 120/70 mmHg, denyut nadi 92 x/menit. Teraba massa di abdomen yang
berbatas tegas, 1 jari di bawah pusat, mobile, padat. Nyeri (-). VT flek (+), portio tertutup,
licin. Korpus uteri antefleksi sebesar 18-20 minggu. Laboratorium Hb 7,6 g/dL. Plano test
(-). Diagnosis
a. Kanker serviks
b. Kanker endometrium
c. Polip serviks
d. Mioma uteri
e. Geburt mioma
204. Wanita 27 tahun sudah menikah 1 tahun telat haid 3 bulan. Ia mengeluarkan darah
sedikit-sedikit sejak 2 hari yang lalu disertai kram perut. Ia juga mengalami mual dan
muntah yang hebat. Pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg, nadi 120 x/menit, TFU 1 jari di
bawah pusat, ballotement negatif, DJJ negatif, Plano test positif, albumin urin 2+.
Diagnosis
a. Abortus iminens
b. Hiperemesis gravidarum
c. Inpartu
d. Preeklampsia
e. Mola hidatidosa
205. Wanita hamil dengan usia kehamilan 16 minggu datang dengan perdarahan sekitar
6 jam yang lalu, nyeri perut, perut keras hilang timbul, TFU 5 cm di atas pusat, DJJ anak
(-), tidak ada pembukaan. Dari pemeriksaan, HCG dengan pengenceran 1000 x masih
positif. Diagnosanya adalah
a. Missed abortion
b. Mola hidatidosa
c. Kehamilan dengan IUFD
d. Abortus insipiens
e. KET terganggu
206. Seorang pria berusia 50 tahun mengalami kolik abdomen kanan atas dan urinnya
berwarna kemerahan. Kolik yang dirasakan tidak menyebar. Pada foto polos abdomen
terdapat banyak gambaran radio-opaq berukuran 1cm di subkostal XII kanan. Diagnosis
kelainan ini adalah
a. Kolelitiasis
b. Hepatolitiasis
c. Nefrolitiasis kanan
d. Ureterolitiasis
e. Abses hati yang mengalami kalsifikasi

Anda mungkin juga menyukai