Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN


Judul
PENGADAAN PAPAN WICARA HIMBAUAN UNTUK TIDAK MEROKOK
DI TEMPAT UMUM

OLEH:
Posko 3
IsmiYunita Sari
St. MagfirahNur S.
Halidah AH Kusairi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Pengabdian :
PengadaanPapanWicaraHimbauanUntukTidakMer
okok di TempatUmum di Kelurahan Tamanroya
Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto
Ketua Pengabdi :
a. Nama : IsmiYunita Sari
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : K111155
d. Fakultas : Kesehatan Masyarakat
e. Alamat :
f. Telepon :
Anggota Pengabdi : 1. St. MagfirahNur S.
2. Halidah AH Kusairi
Waktu Pengabdian :
Sumber Dana :
Jumlah mahasiswa
yang terlibat :

Makassar, 11 Agustus 2017

Mengetahui,
Supervisor, Ketua Pengabdi,
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................................. iv
Ringkasan ...................................................................................................................... v
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 1
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 3
Bab III Gambaran Umum Lokasi .................................................................................. 7
Bab IV Hasil Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................. 8
Bab V Penutup ............................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 11
Lampiran-lampiran
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga pwnulia dapat menyelesaikan laporan pengabdian
masyarakat ini dengan tepat waktu.
Laporan ini merupakanhasilkegiatan yang telahdilakukanselama proses
pelaksanaanpembuatanhinggapemasanganpapanwicaratentanghimbauanuntuktida
kmerokok di tempatumumberlangsung.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk penyusunan laporan
yang berkaitan dengan masalah kesehatan terutamamasalahrokok.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan ini.
Penulismenyadari bahwa dalam penulisan laporan dan penyajian materi
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Kepada para pembaca,
penulismengharapkan masukan yang mendukung perbaikan pembuatan laporan
selanjutnya.

Makassar, 11 Agustus 2017

Tim Pengabdi
RINGKASAN
Tingginya angka perokok aktif di Kelurahan Tamanroya ternyata
mempengaruhi jumlah perokok pasif, karena interaksi yang dilakukan oleh
keduanya. Interaksi ini seringkali terjadi ditempat-tempat umum, seperti kantor
kelurahan, masjid, pasar, dll. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu program
untuk menangani masalah merokok di tempat umum, agar tidak menjadi masalah
yang serius bagi masyarakat di Kelurahan Tamanroya
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemasangan papan wicara tentang
himbauan untuk tidak merokok di tempat umum dengan sasaran pemasangan
masyarakat yang berstatus sebagai perokok
aktif.PemasanganpapanwicaradilakukanpadahariJumat, 4 Agustus 2017 pukul
16.00 WITA di depan kantor Kelurahan Tamanroya dengan pertimbangan lokasi
strategis dan merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat.
Diharapkan masyarakat Kelurahan Tamanroya dapat mengaplikasikan
pesan yang terdapat di papan wicara sehingga perokok aktif dapat mengurangi
aktifitas atau tidak merokok di tempat umum.

Kata kunci : Rokok, Papan Wicara, Kelurahan Tamanroya.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek yangsangat penting bagi kehidupan
manusia.Saat ini banyak penyakit yang dideritatidak disebabkan oleh kuman
atau bakteri,tetapi lebih disebabkan oleh kebiasaan ataupola hidup tidak sehat.
Jantung koroner,kanker, stroke, kanker kulit, diabetes, gigikeropos dan
tekanan darah tinggimerupakan contoh dari penyakit-penyakittersebut.
Hardinge, dkk. (2001) mengemukakan bahwa merokok adalah salah
satukebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat itu. Lebih lanjut
dikemukakannya bahwa perilaku merokok tidak hanya menyebabkan berbagai
macam penyakit tetapi jugadapat memperberat sejumlah penyakit
lainnya.White & Watt (1981) mengungkapkan bahwa seorang perokok yang
menghisap 1-9 batang rokok perhari akan mengalami pemendekan umur
sekitar 5,5 tahun.
Beberapa penelitian mengenai resikoyang mungkin dialami perokok
menunjukkan bahwa perokok mempunyai kemungkinan sebelas kali
mengidappenyakit paru-paru yang menyebabkan kematian dibanding bukan
perokok.Diperkirakan tahun 2020 nanti kematianyang disebabkan oleh
penyakit paru-paruatau lebih dikenal dengan PPOK (PenyakitParu-paru
Obstruksi Kronik) atau penyakitparu-paru yang tidak bisa disembuhkan
iniakan menduduki peringkat keempat setelah gangguan mental, kecelakaan
lalu lintas dan penyakit jantung. Bahkan menurut dataWHO, penyakit paru-
paru termasuk peringkat ke-12 penyebab kesakitan dan kematian utama
penyakit tidak menular di dunia (Republika, 2001). Resiko tersebut
sesungguhnya tidak hanya mengenai perokok (aktif) saja tetapi juga orang-
orang di sekitar perokok, yaitu orang yang tidak merokok tetapi harus
menghirup asap rokok (perokokpasif). Perokok pasif secara tidak langsung
telah memasukkan zat-zat yang berbahayake dalam tubuh bersamaan dengan
asap rokok yang tanpa sengaja terhisap. Kondisi ini lebih membahayakan
karena tubuhperokok pasif tidak terbiasa dengan asapyang terhisap ke dalam
tubuh mereka(Sari, 2003).Beberapa penelitian melaporkan bahwa sekitar 20%
- 30%kejadian terkena resiko penyakit kanker paru-paru, dialami oleh perokok
pasif(Sari, 2003).
Tingginya angka perokok aktif di Kelurahan Tamanroya ternyata
mempengaruhi jumlah perokok pasif, karena interaksi yang dilakukan oleh
keduanya. Interaksi ini seringkali terjadi ditempat-tempat umum, seperti
kantor kelurahan, masjid, pasar, dll.Di tempat-tempat seperti ini, tidakada
pembatas antara ruangan yang diperuntukkan bagi perokok dengan yangbukan
perokok, sehingga asap yang dikeluarkan akan menghirup tidak hanya
olehperokok itu sendiri tetapi juga juga oleh orang lain yang berada di sana.
Mereka menghirup asap rokok tanpa mereka inginkan, itulah sebabnya mereka
disebutdengan perokok pasif. Dalam konteks ini,pemahaman terhadap kondisi
atau keadaan orang lain sangat dibutuhkan oleh perokok,terutama pada saat
mereka berada di tempat umum. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu
program untuk menangani masalah merokok di tempat umum, agar tidak
menjadi masalah yang serius bagi masyarakat di Kelurahan Tamanroya.

B. Tujuan Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan intervensi berupa pemasangan papan wicara
tentang himbauan untuk tidak merokok di tempat umum, diharapkan agar
masyarakat mengurangi aktifitas atau tidak merokok di tempat umum.

C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan pemasangan papan wicara larangan
merokok di tempat umum:
a. Lingkungan bebas dari asap rokok, khususnya di tempat umum.
b. Masyarakat mampu mengubah perilakunya agar tidak merokok di tempat
umum.
c. Menumbuhkan rasa empati terhadap perokok pasif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Merokok
Merokok adalah suatu aktifiktas atau tindakan menghisap gulungan
tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya
keluar sehingga dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu
sendiri maupun orang-orang disekitnya (Nasution,2007).
Perilaku merokok seseorang secara kesuluruhan dapat dilihat dari jumlah
rokok yang dihisapnya. Sebarapa banyak seseorang merokok dapat diketahui
melalui intensinya. Maka perilaku merokok seseorang dapat dikatakan tinggi
maupun rendah yang dapat diketahui dari intensitas dari intensitas
merokoknya yaitu banyaknya seseorang dalam merokok.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Dimana-mana, mudah menemui orang merokok.
Betapa merokok merupan bagian hidup masyarakat . dari segi kesehatan, tidak
ada satu titik yang menyetujui atau melihat manfaat yang dikandungnya.
Namun tidak mudah untuk menurunkan terlebih menghilangnya
(Bustan,M.N,. 2007) Orang yang merokok butuh untuk dihargai (self esteem)
dari sesama perokok punya tanggung jawab yang lebih besar untuk
menciptakan lingkungan disekitar yang lebih sehat sehingga orang tidak
merokok masih dapat menghirup dan menikmati udara segar (Palluturri,
2010).
Perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya
rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung
menghidp rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut
orang yang sedang merokok.
Status merokok anggota keluarga adalah tidaknya anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah yang aktif merokok, dan telah merokok sekurang-
kurangya selama 1 tahun (Depkes,2008)
a) Kebiasaan merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain yang
berada disekita setiap kali menghirup asap rokok yang sengaja maupun
tidak sengaja, berarti juga menghisap lebih dari 4000 racun. Merokok
mengganggu kesehatan, banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat
buruk merokok, baik secara lengsung maupun tidak langsung
(Mahyudi,2009)
b) Menurut kriteria Doll tahun 1976, batasan untuk status merokok adalah:
1) Perokok : Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari selama
sekurang-kurangnya setahun.
2) Bekas perokok : Orang yang merokok sedikitnya satu batang sehari
selama sekurang-kurangnya satu tahun.
3) Bukan perokok : Orang yang tidak merokok sedikitnya satu batang
sehari selama sekurang-kurangnya satu tahun.
c) Kategori perokok.
1) Perokok pasif
Perokok pasif adalah asap rokok yang di hirup oleh seseorang yang
tidak merokok (passive smoker). Asap rokok merupakan polutan bagi
manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok lebih berbahaya terhadap
perokok pasif dari pada perokok pasif, lima kali lebih banyak
mengandung karbonmonoksida, empat kali lebih banyak mengandung
tar dan nikotin (Sapphire, 2009).
2) Perokok aktif
Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap
rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri
maupun lingkungan sekitar. Menurut pendapat orang-orang yang
perokok kebanyakan perokok aktif itu tidak bisa hidup tanpa rokok
karena sudah terbiasa merokok dan apabila disuruh berhenti ada yang
mau dan tidak mau, itu disebabkan karena kecanduan jadi kalau tidak
merokok rasanya kurang enak dan itu semakin sulit untuk dihentikan
mereka merokok (Bustan, 2007)
d) Menurut WHO (2013), tipe perokok dibagi 3 yaiti :
1) Perokok ringan merokok 1-10 batang per hari.
2) Perokok sedang merokok 11-20 batang per hari.
3) Perokok berat merokok lebih dari 20 batang per hari.
B. Dampak Negatif Rokok
Pada umumnya seperti merusak sistem kardiovaskular, meningkatkan
denyut jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi (hpertensi), meningkatkan
resiko tekanan stroke, merusak pembuluh darah, mengurangi jumlah oksigen
yang masuk kedalam tubuh. Orang orang bukan perokok yang berada di
sekitar oarang yang merokok disebut dengan perokok pasif. Kerugian yang
ditimbulkan pun sama hal dengan perokok aktif, sehingga rokok memang
benar-benar merugikan bagi perokok aktif dan pasif. Ternyata yang
mencengankan dari bahaya merokok adalah pada kenyataannya perokok pasif
lebih dirugikan dari pada perokok aktif. Resiko perokok pasif sendiri lebih
tinggi pada perempuan, anak-anak dan bayi. Pada anak-anak dan bayi, asap
rokok dapat menyebabkan asma, infeksi teliga, bahkan kematian.
1. Dampak negatif rokok bagi perokok pasif :
a) Pembentukan lendir pada saluran napas secara berlebihkan
b) Batuk
c) Iritasi paru-paru
d) Nyeri pada dada
e) Iritasi pada saluran pernapasan dan mata
Apabila peokok pasif mengalami nyeri dada akibat asap rokok
diindikasikan bahwa ia terkana penyakit jantung, sedangkan iritasi pada
mata dapat menyebabkan katarak.
2. Dampak negatif rokok bagi perokok aktif :
a) Meningkatkan risiko terkana penyakit jantung dan kanker paru-paru
b) Kadar kolesterol darah meningkatkan
c) Tekanan darah tinggi
d) Diabetes dan stroke
e) Sakit atau perih pada mata
f) Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis.
Jelas bahwa kebiasan merokok lebih banyak memberikan kerugian
bagi perokok aktif dan pasif, sehingga perlu adanya kesadaran dari para
perokok untuk mengurangi atau bahkan menighilangkan kebiasaan
merokok mereka sebelum memberikan akibat yang fatal. Bagi perokok
aktif hendaknya juga menghargai orang lain disekitanya sehingga
diharapkan tidak merokok di tempat umum agar tidak merugikan orang
lain karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

Secara geografis Kelurahan Tamanroya merupakan salah satu kelurahan


yang dalam lingkup Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto Provinsi
Sulawesi Selatan. Berdasarkan peta dasar Kelurahan Tamanroya, luas wilayah
Kelurahan Tamanroya adalah 1,58 km dan terdiri dari 5 lingkungan yakni:
lingkungan Tamanroya Kota, Tamanroya Selatan, Tamanroya Alluka, Tamanroya
Timur dan Tamanroya Ujung Tanah. Kelurahan Tamanroya memiliki batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah selatan Kelurahan Tamanroya berbatasan dengan Selat Makassar.
Sebelah timur Kelurahan Tamanroya berbatasan dengan Kelurahan
Bontotangnga Kecamatan Tamalatea.
Sebelah utara Kelurahan Tamanroya berbatasan dengan kelurahan Lentu
Kecamatan Tamalatea.
Sebelah barat Kelurahan Tamanroya berbatasan dengan Kelurahan Tonrokassi
Timur Kecamatan Tamalatea.
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Kantor Lurah Tamanroya pada
tahun 2014, terdapat 5521 penduduk yang terdiri dari 2705 penduduk laki-laki dan
2816 penduduk perempuan. Sebagian besar penduduk Kelurahan Tamanroya
adalah bekerja sebagai pedagang dan nelayan. Sedangkan untuk tingkat
pendidikan, mayoritas tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Tamanroya
hanya tamat SD dan sangat jarang ditemukan penduduk dengan lulusan Perguruan
Tinggi.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pemasangan papan wicara
tentang himbauan untuk tidak merokok di tempat umum di Kelurahan
Tamanroya, yakni di lingkungan Tamanroya Kota.

B. Target Kegiatan dan Sasaran


Sasaran pemasangan papan wicara adalah seluruh masyarakat Kelurahan
Tamanroya khususnya masyarakat yang berstatus sebagai perokok aktif.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan pemasangan papan wicara ini berlangsung selama satu hari di
satu titik, yaitu di lingkungan Tamanroya Kota, tepatnya di depan kantor
Kelurahan Tamanroya, pada hari Jumat, 4 Agustus 2017 pukul 16.00 WITA.
Pemasangan papan wicara di kantor Kelurahan Tamanroya dilakukan dengan
pertimbangan bahwa kantor Kelurahan Tamanroya memiliki lokasi strategis
dan merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat.

D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Alat dan Bahan Kegiatan
a. Alat
1) Gergaji 1 buah
2) Gunting 1 buah
3) Kuas 1 buah
4) Palu 1 buah
b. Bahan
1) Balok 1 batang
2) Cat 1kg 1 buah
3) Paku secukupnya
4) Plastik bening 1 lembar
5) Papan 1 buah
6) Spanduk 100x75 cm 1 lembar
2. Cara Kerja
a. Disediakan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Dibuatkan kerangka papan wicara menggunakan balok dan papan
sesuai ukuran yang telah ditentukan. Ukuran balok yaitu 150
cm,sedangkan papan yaitu 100 x 75 cm.
c. Setelah itu, kerangka papan wicara dicat dan dikeringkan.
d. Spanduk dipasang pada kerangka yang telah kering, setelah itu
dilapisimenggunakan plastik.
e. Papan wicara dipasang.
3. Pelaksana Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pemasangan papan wicara ini
dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin angkatan 2015 sebagai peserta mata kuliah Praktek Lapangan
Belajar (PBL) bersama dengan masyarakat di Kelurahan Tamanroya.
Kontribusi masyarakat yaitu menyumbangkan alat dan bahan berupa balok
dan cat. Selain itu masyarakat juga membantu proses pembuatan papan
wicara ini.

E. Jumlah Dana
Pemasukan didapatkan oleh kontribusi mahasiswa dan swadaya
masyarakat. Perhitungan partisipasi terdapat pada lampiran.

F. Hasil Kegiatan
Setelah melakukan kegiatan pemasangan papan wicara tentang larangan
merokok, masyarakat Kelurahan Tamanroya dapat mengaplikasikan pesan
yang terdapat di papan wicara tersebut. Dengan demikian, masyarakat yang
berstatus sebagai perokok aktif dapat mengurangi aktifitas atau tidak merokok
di tempat umum.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telah dilaksanakan kegiatan pembuatan dan pemasangan papan wicara
tentang himbauan untuk tidak merokok di tempat umum di Lingkungan
Tamanroya Kota, yakni di depan kantor Kelurahan Tamanroya. Terdapat
tambahan pengetahuan masyarakat Kelurahan Tamanroya tentang himbauan
untuk tidak merokok di tempat umum. Dengan demikian dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Tamanroya.

B. Saran
1. Diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mengikuti kegiatan
pemasangan papan wicara yang dilakukan dan mengubah perilakunya
setelah mengetahui pesan yang terdapat di papan wicara tersebut.
2. Diharapkan masyarakat khususnya perokok aktif dapat memperhatikan
lingkungan sekitar, kesehatan mereka, dan kesehatan orang yang berada di
sekitar mereka.
3. Diharapkan masyarakat lebih memperhatikan dan menjaga papan wicara
yang telah terpasang.
DAFTAR PUSTAKA

Bustan,M.N. 2007.Epidemiologi PenyakitTidakMenular.


Edisikedua.Jakarta:RinekaCipta.
Depkes RI., 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta.
Sari, Ari Tris Ochtia, Neila Ramdhani, dkk. 2003. Empati Dan Perilaku Merokok
Di TempatUmum. Jurnal Psikologi
Republika. 2001. Paru Obstruktif Kronik LebihBerbahaya dari Asma. November
2001.
Hardinge. M.G & Shryock. H. 2001. KiatKeluarga Sehat Mencapai HidupPrima
Dan Bugar.Terjemahan). P.A.Siboro. Jakarta: Indonesia PublishingHouse
Offset .
Nasution.2007. PerilakuMerokokpadaRemaja. Program StudiPsikologiFakultas
KedokteranUniversitas Sumatra Utara : Medan.
Palluturi, Sukri. 2010. KesehatanItuPolitik, Ed. 1, Cet. 1, Semarang, KaryaAksara
Republika. 2001. Paru Obstruktif Kronik lebi berbahaya dari Asma. November
2001.
Sapphire, 2009.BahayaPerokokPasif. http: //www.Send.garp.com. diakses 1 April
2014
Sari, Ari Tris Ochtia, Neila Ramdhani, dkk. 2003. Empati Dan Perilaku Merokok
Di Tempat Umum. Jurnal Psikologi
World Health Organization. 2013. WHO Report On The Global Tobacco
Epidemic2013.Geneva :WHO
WHO Indonesia. 2013. Tobacco Initiative Bab 9. Diakses : 1 Juni 2014.
ino.sero.who.int/LinkFiles/Tobacco_Initiative_Bab_9 Label
PeringatanKesehatanpadaKemasanProduk Tembakau.doc.
LAMPIRAN : Dokumentasi Pemasangan Papanwicara

Anda mungkin juga menyukai