Anda di halaman 1dari 11

Bahan Magnet dan Super Konduktor

Mata Kuliah/ Kode : Material Listrik/ 530152

Semester/ SKS : 4 (empat) / 2

Nama Mahasiswa : Handi Suryawinata

NIM : 5301412061

Rombel :2

Dosen Pengampu : Drs. Said Sunardiyo M.T

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
Gaya tarik menarik diakibatkan oleh medan magnet, menghasilkan medan
magnet ada berbagai cara diantara dihasilkan ketika ada muatan listrik yang bergerak.
Hal ini bisa terjadi ketika arus mengalir pada sebuah konduktor, pertama kali diamati
oleh Oersted pada tahun 1819. Medan magnet juga dapat dihasilkan dari magnet
permanen. Pada kasus ini tidak ada arus yang mengalir, akan tetapi gerak orbital dan
spin elektron ( dinamakan Amperican currents) bahan magnet permanen yang telah
dilakukan proses magnetisasi terlebih dahulu dengan menggunakan medan magnet luar.
Pertama yang harus diketahui adalah mengapa campuran ini memiliki sifat
magnet. Misalnya kita sebut bahan magnet yang terkenal berbasis NdFeB, variasi
kandungan dari setiap unsur mempengaruhi karakteristik dari bahan tersebut, baik dari
kekuatan materialnya maupun daya tarik dari bahan magnet tersebut. Daya tarik ini
dipengaruhi oleh ukuran-ukuran butiran pada bahan yang terbentuk. Ukuran-ukuran
butiran yang terbentuk ini tergantung pada proses pertumbuhan kristal yang terjadi
ketika pembuatan material. Penelitian akhir-akhir ini diperoleh bahwa semakin kecil
butiran yang terbentuk pada material (nano composite) maka semakin besar kekuatan
magnet untuk menarik atau menolak (medan magnet remanen), hal ini terjadi
diprediksikan karena adanya interaksi lain antara butiran.
Setelah bahan magnet terbentuk dengan ukuran butiran dan struktur kristal
tertentu kemudian dilakukan proses magnetisasi, yaitu memberikan medan magnet luar
agar memiliki medan magnet sendiri. Hal ini harus kita ketahui bahwa pada saat bahan
magnet terbentuk menjadi kristal itu belum memiliki daya tarik terhadap logam. Setelah
diberi medan magnet luar bahan baru akan memilki medan magnet , cara pemberian
medan magnet ini dilakukan secara perlahan-lahan sehingga nilai tertentu (saturasi),
kemudian diturunkan perlahan sampai suatu nilai saturasi dengan arah medan magnet
yang berlawanan, setelah itu diturunkan pada akhirnya, bahan akan memiliki daya tarik
pada logam.
Pemanfaatan bahan magnet ini sangat besar sekali dalam dunia industri, hampir
semua barang-barang elektronika menggunakan bahan magnet. Negara Indonesia yang
notabene memiliki kekayaan alam yang cukup besar masih mengimpor bahan-bahan
magnet permanen dari negara asing.
Pada bidang industri, misalnya pada sebuah kendaraan lebih dari sepuluh
komponennya menggunakan bahan magnet, kita ambil contoh bahan-bahan magnet
yang digunakan pada kendaraan misalnya stater motor, alternator, engineeexhaust brake
actuator dan engine shut down alternator, windows wippers, winsscreen wipers,
windscreen washers, Air blower fan , Electric Horn, dan lain sebagainya. Selain itu
bahan magnet juga banyak digunakan untuk spindle motor (CD-ROM), steper motor
(VCR, Printer) dan jenis brush motor (automotive, small appliance). Contoh di atas
adalah hanya sebagian kecil dari penggunaan bahan-bahan magnet.
Berbagai bahan magnet telah banyak di buat terutama bahan magnet berbasis
SmCo,NdFeB, bahan Yttrium Iron Garnet (YIG, Y3-2xCa2xFe5-x-yInyVxO12), bahan
berbasis (Sm,R)Mn2Ge2 dan bahan-bahan lainya. Selain itu ada jenis bahan yang
menunjukan gejala megnetostriksi, ditandai dengan terjadinya perubahan dimensi akibat
adanya pengaruh medan magnet luar, bahan-bahan ini disebut bahan magnetostriktif,
salah satu bahan yang terkenal untuk kelompok ini adalah Terfenol-D. Bahan-bahan ini
adalah bahan-bahan magnet permanen dan memiliki sifat megnet pada suhu ruang.
Selain bahan-bahan yang memiliki karekteristik magnet pada suhu ruang ada juga
bahan-bahan yang diteliti pada suhu rendah kurang dari 10 K. Salah satunya adalah
bahan yang diteliti oleh keluarga ABX3. misalnya yang diteliti di Lab ESR jurusan
Fisika FMIPA UI yaitu NH4CuCl3, bahan ini memiliki fenomena-fenomena yang
menarik, tidak bisa dijelaskan secara makroskopis, tapi lebih cocok dijelaskan dengan
pendekatan interaksi mikroskopis ( Quantum spin system). Penelitian pada bidang ini
terus berkembang ditandai dengan penemuan bahan-bahan alternatif pengganti bahan
magnet sebelumnya dengan segala keunggulan dan kekurangannya.
Gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh medan magnet, menghasilkan medan
magnet ada berbagai cara diantara dihasilkan ketika ada muatan listrik yang bergerak.
Hal ini bisa terjadi ketika arus mengalir pada sebuah konduktor, pertama kali diamati
oleh Oersted pada tahun 1819. Medan magnet juga dapat dihasilkan dari magnet
permanen. Pada kasus ini tidak ada arus yang mengalir, akan tetapi gerak orbital dan
spin elektron ( dinamakan Amperican currents) bahan magnet permanen yang telah
dilakukan proses magnetisasi terlebih dahulu dengan menggunakan medan magnet luar

Medan magnet suatu bahan ditimbulkan oleh arus listrik, sedangkan arus listrik
ditimbulkan akibat aliran/gerak elektron.
Berdasarkan kemagnetannya, benda digolongkan menjadi :

1. BAHAN DIAMAGNETIK

Yaitu bahan yang dapat ditolak oleh magnet.


Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah nol.
Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih
kecil.
Permeabilitas bahan ini: m < mo.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.

2. BAHAN PARAMAGNETIK

Yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet


Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah tidak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
Permeabilitas bahan: m > mo.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu

3. BAHAN FERROMAGNETIK

Yaitu bahan yang ditarik kuat oleh magnet.


Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar
(bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: m > mo.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

Dalam pasir besi mengandung mineral magnetik yang sebagian besar terdiri
dari magnetit (Fe3O4), hematit (-Fe2O3) dan maghemit (-Fe2O3) yang banyak
dimanfaatkan dalam industri pembuatan magnet. Kandungan mineral magnetik terbesar
pada pasir besi yaitu magnetit (Fe3O4) yang merupakan keluarga besi O) dan maghemit
(-FeO) (Yulianto, 2002). oksida. Bahan magnetit (Fe3O4) secara kimia teroksidasi
menjadi hematit (-Fe2323)
Sifat Bahan Magnetik
Sebuah elektron dalam orbitnya serupa dengan sebuah sosok arus kecil (arusnya
berlawanan arah dengan arah gerak elektron) dan dapat mengalami torka dalam medan
magnetik eksternal, torka ini cenderung untuk menjajarkan medan magnetik yang
ditimbulkan oleh elektron dengan medan magnetik eksternal. Semua elektron yang
berorbit dalam bahan akan bergeser sedemikian rupa sehingga akan menambahkan
medan magnetiknya pada medan magnetik yang kita pasang dan karenanya medan
magnetik resultan pada setiap titik dalam bahan tersebut menjadi lebih besar dari pada
yang akan terjadi pada titik tersebut, jika bahan tersebut tidak ada.
Momen yang lainnya timbul dari spin elektron. Walaupun kita digoda untuk
menerangkan gejala ini dengan model yang menggambarkan elektron berspin
(berpusing) di sekitar sumbunya sendiri sehingga menimbulkan momen dwikutub
magnetik, hasil kuantitatif yang memuaskan tidak dapat diperoleh dari teori semacam
itu. Sebagai gantinya kita perlu mencernakannya melalui matematika teori kuantum
relativistik untuk menunjukkan bahwa elektron dapat mempunyai momen magnetik spin
sekitar 9 x 10 24 A.m2, tanda plus-minus menyatakan bahwa penjajaran yang
mungkin sesuai atau berlawanan dengan medan magnetik luar. Dalam atom yang
mempunyai banyak elektron, yang memberi kontribusi pada momen magnetik atom
hanyalah spin elektron dalam kulit yang tidak lengkap. Kontribusi yang ketiga pada
momen sebuah atom ditimbulkan oleh spin nuklir, tetapi pengaruh dari faktor ini
biasanya dapat diabaikan.
Atom dengan medan magnetik yang kecil yang ditimbulkan oleh gerak elektron
pada orbitnya dan digabungkan dengan medan magnetik yang ditimbulkan oleh spin
elektronnya dan menghasilkan medan neto nol, di sini medan yang ditimbulkan oleh
gerak elektron itu sendiri tanpa ada medan magnetik eksternal. Kita dapat juga
mengatakan bahwa bahan ini terdiri dari atom yang momen magnetik permanennya m0
sama dengan nol untuk masing-masing atom, bahan seperti itu disebut diamagnetik.
Dilihat sepintas, hal itu memberi kesan bahwa medan magnetik eksternal tidak akan
menimbulkan torka pada atom dan tidak menimbulkan penjajaran medan dwikutub,
sehingga medan magnetik internalnya sama dengan medan magnetik yang kita pasang.
Sekarang marilah kita tinjau atom yang efek spin elektron dan gerak pada orbitnya tidak
saling meniadakan. Atom secara keseluruhan memiliki momen magnetik kecil, tetapi
orientasi acak (random) dari atom-atom tersebut dalam sampel yang cukup besar
menghasilkan momen magnetik yang rata-rata besarnya nol. Bahan tersebut tidak
memperlihatkan efek magnetik jika medan magnetik eksternalnya tidak ada. Jika kita
pasang medan magnetik eksternal, timbul torka kecil pada masing-masing momen
atomik dan momen ini cenderung untuk menjajar dengan medan eksternal. Penjajaran
ini menimbulkan pertambahan besar B dalam bahan tersebut (melebihi medan
eksternal).
Namun perlu diingat bahwa efek diamagnetik tetap bekerja pada elektron yang
mengorbit dan melawan pertambahan di atas. Jika hasil akhirnya adalah turunnya B,
maka bahan tersebut tetap disebut diamagnetik, tetapi jika hasilnya ialah pertambahan
B, bahan tersebut paramagnetik. Kalium, oksigen, tungsten dan unsur tanah yang jarang,
serta banyak garam-garamnya seperti klorida erbium, oksida neodimium dan oksida
itrium suatu bahan yang dipakai dalam maser, merupakan contoh bahan paramagnetik.
Dalam bahan feromagnetik, masing-masing atom memiliki momen dwikutub yang
relatif besar, yang terutama ditimbulkan oleh momen spin elektron yang tak
terkompensasi. Gaya antara atom menyebabkan momen ini mempunyai arah yang
sejajar dalam suatu daerah yang terdiri dari banyak atom. Derah ini disebut domain dan
bentuk serta ukuannya dapat bermacam-macam berkisar dari ukuran satu mikrometer
sampai beberapa sentimeter tergantung pada ukuran, bentuk, bahan dan sejarah
magnetik sampel yang ditinjau.
Keadaan bahwa momen magnetik bahan itu berbeda setelah medannya ditiadakan,
atau keadaan magnetik bahan merupakan fungsi dari sejarah magnetik, disebut
histerisis. Unsur-unsur yang bersifat feromagnetik pada temperatur kamar ialah bagi
nikel dan kobalt dan bahan-bahan itu kehilangan ciri feromagnetiknya di atas suatu
temperatur yang disebut temperatur Curie. Temperatur Curie untuk besi adalah 1043 K
(7700 C).
Dalam bahan antiferomagnetik, gaya antara atom-atom yang berdekatan
menyebabkan momen atomik berbaris dalam pasangan antisejajar (anti parallel).
Momen magnetik netonya nol, dan bahan antiferomagnetik hanya dipengaruhi sedikit
oleh adanya medan magnetik eksternal. Efek seperti ini mula-mula ditemukan dalam
oksida mangan, kemudian beberapa bahan antiferomagnetik lainnya telah ditemukan.
Banyak oksida nikel (NiO), sulfida fero (FeS) dan florida kobalt(CoCl2).
Antiferomagnetisme hanya ada pada temperatur yang relatif rendah, seringkali pada
temperatur yang jauh lebih rendah dari temperatur kamar.
Klasifikasi Momen-momen magnetik Nilai-nilai B Keterangan
Diamagnetik morb + mspin = 0 Bint Bappl Bint = Bappl
Ferromagnetik |mspin| >> |morb| Bint >> Bappl Domain
Antiferomagnetik |mspin| >> |morb| Bint = Bappl Momen-momen yang
didekatnya.
Ferrimagnetik |mspin| > |morb| Bint > Bappl Momen-momen yang didekatnya
tidak, berlawanan s rendah.
Supermagnetik |mspin| >> |morb| Bint > Bappl Matriks nonmagnetik, pita
rekorder
Karakteristik dari bahan magnetik
Bahan ferimagnetik juga menunjukkan arah yang anti sejajar untuk momen atomik yang
berdekatan, tetapi momennya tidak sama. Akibatnya ialah bahan ini mempunyai respon
yang besar terhadap medan magnetik eksternal, walaupun tidak sebesar bahan
feromagnetik. kelompok terpenting bahan ferimagnetik ialah ferit yang mempunyai
konduktivitas rendah, beberapa orde lebih rendah daripada semikonduktor. Kenyataan
bahwa bahan ini mempunyai resistansi yang lebih besar dari bahan feromagnetik
mengakibatkan timbulnya arus induksi yang jauh lebih kecil jika kita pasang medan
bolak-balik seperti dalam teras transformator yang bekerja pada frekuensi tinggi. Arus
yang tereduksi ini (arus eddy/arus pusar) menimbulkan kerugian ohmik yang lebih kecil
pada teras transformator.

Bahan superparamagnetik terdiri dari kelompok partikel feromagnetik dalam kisi


nonparamagnetik. Walaupun domain terdapat dalam diri partikelnya, dinding domain
tersebut tidak dapat menembus kisi bahan pengantar ke partikel di dekatnya. Contoh
bahan ini terdapat pada pita magnetik yang dipakai dalam rekorder/pita video atau
audio.

B. Super Konduktor

Di dunia ini hampir semua logam dapat tertarik oleh magnet, contohnya besi, baja,
nikel, dll. Dan tahukah anda bahwa logam dapat menahan daya tarik magnet ? logam
yang satu ini memang bisa menahan magnet seperti sedang melayang baik magnet
maupun logam itu sendiri tetapi pada suhu tertentu

Gambar 1 : logam super conduktor (bawah)

Itu adalah logam super conduktor, jika di lhat dari namanya, super adalah lebih dari
yang lain sedangkan conduktor adalah salah satu sifat logam yang dapat menghantarkan
listrik. Superkonduktivitas atau super konduktor ditemukan pada tanggal 8 April 1911
oleh Heike Kamerlingh Onnes, yang sedang belajar perlawanan merkuri padat pada
suhu kriogenik menggunakan baru saja diproduksi helium cair sebagai pendingin. Pada
suhu 4,2 K, ia mengamati bahwa perlawanan tiba-tiba menghilang. Dalam percobaan
yang sama, ia juga mengamati transisi superfluida helium sebesar 2,2 K, tanpa
mengenal maknanya. Yang tepat tanggal dan keadaan penemuan hanya direkonstruksi
abad kemudian, ketika notebook Onnes itu ditemukan. Dalam beberapa dekade
berikutnya, superkonduktivitas diamati pada beberapa bahan lainnya. Pada tahun 1913,
dia menemukan superconduct pada 7 K, dan pada tahun 1941 niobium nitrida
ditemukan superconduct pada 16 K.

Superkonduktor adalah fenomena hambatan listrik bernilai nol dan pembelokan medan
magnet yang terjadi pada bahan-bahan tertentu ketika didinginkan di bawah temperatur
kritis karakteristik.. Seperti ferromagnetism dan garis spektrum atom,
superkonduktivitas adalah fenomena kuantum mekanik. Hal ini ditandai dengan efek
Meissner, pengusiran lengkap garis medan magnet dari interior superkonduktor karena
transisi ke wilayah superkonduktor. Terjadinya efek Meissner menunjukkan
superkonduktivitas yang tidak dapat dipahami hanya sebagai idealisasi konduktivitas
sempurna dalam fisika klasik

Gambar 2 : medan magnet akibat pembelokan dari logam superkonduktor

Para tahanan listrik dari konduktor logam menurun secara bertahap karena suhu
diturunkan. Pada konduktor biasa, seperti tembaga atau perak. Dan hampir mendekati
nol mutlak, contoh nyata konduktor normal yang menunjukkan beberapa perlawanan
terhadap medan magnet. Dalam superkonduktor, perlawanan turun tiba-tiba menjadi nol
ketika material didinginkan di bawah temperatur kritis. Arus listrik yang mengalir
dalam loop kawat superkonduktor dapat bertahan tanpa batas waktu tanpa sumber listrik

Superkonduktor membutuhkan suhu yang sangat dingin, pada urutan 39 kelvin (minus
234 C, dikurangi 389 F) untuk superkonduktor konvensional. Kawat merkuri padat yang
Kamerlingh Onnes digunakan suhu yang diperlukan di bawah 4,2 K (minus 269,0 C,
dikurangi 452,1 F). Bahkan yang disebut superkonduktor suhu tinggi hanya bekerja
sihir mereka di bawah 130 K (minus 143 C, dikurangi 225,7 F).

Kegunaan Logam Superconduktor Dalam Dunia Transportasi

Gambar 3 : kereta Yamanashi MLX01

Magnetik-levitasi adalah sebuah aplikasi di mana superkonduktor tampil sangat baik.


Kendaraan transportasi seperti kereta api dapat dibuat untuk melayang pada magnet
superkonduktor yang kuat, hampir menghilangkan gesekan antara kereta api dan
jalurnya. Tidak hanya akan elektromagnet konvensional membuang banyak energi
listrik sebagai panas, mereka harus secara fisik jauh lebih besar dari magnet
superkonduktor. Sebuah landmark untuk penggunaan komersial teknologi maglev
terjadi pada tahun 1990 ketika memperoleh status sebuah proyek yang didanai secara
nasional di Jepang. Menteri Transportasi resmi pembangunan Yamanashi Maglev Uji
Jalur yang dibuka pada tanggal 3 April 1997. Pada bulan Desember 2003, uji kendaraan
MLX01 mencapai kecepatan yang luar biasa dari 361 mph (581 kph).

Meskipun teknologi kini telah terbukti, penggunaan yang lebih luas kendaraan
maglev telah dibatasi oleh kekhawatiran politik dan lingkungan (medan magnet yang
kuat dapat membuat bio-hazard). Pertama di dunia kereta api maglev untuk diadopsi ke
layanan komersial, antar-jemput di Birmingham, Inggris, ditutup pada 1997 setelah
beroperasi selama 11 tahun. Sebuah maglev Sino-Jerman saat ini beroperasi selama 30-
km kursus di Bandara Internasional Pudong di Shanghai, Cina. AS berencana untuk
menempatkan yang pertama (non-superkonduktor) Maglev kereta ke dalam operasi di
kampus Virginia perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai