Jurnal Print
Jurnal Print
Jacky W. Y. Lee, Gordon. S. K. Yau, Michelle Y. Y. Wong, and Can Y.F. Yuen
Bagian Ophtalmologi, Pusat Medis Caritas, Jalan Wing Hong 111, Kowloon, Hong
Kong bagian khusus Administrative, Hong Kong
1. Pendahuluan
Persetujuan etik oleh institusi review board telah didapatkan dan penelitian
disesuaikan dengan deklarasi Helsinki. Penulis mengatakan tidak ada ketertarikan
terhadap keuangan atau kepemilikan. Ini merupakan sebuah seri kasus retrospekstif
dari sebuah rumah sakit daerah di Hong Kong bagian Administratif Khusus, China,
dengan populasi yang dilayani sebanyak 1.8 juta. Rekam medis pasien dari januari
2012 hingga maret 2013 telah diulas untuk semua subjek yang telah melakukan
injeksi TA intralesi untuk chalazion primer yang tidak merespon pengobatan
konservatif. Semua injeksi telah dilakukan oleh ophtalmologis tunggal (SKY).
Kriteria inklusi termasuk subjek dengan diagnosis chalazion yang diizinkan untuk
injeksi TA intralesi setelah kegagalan dengan pengobatan konservatif dengan
pembersihan kelopak mata, kompres hangat, dan antibiotic oles untuk paling tidak 1
bulan. Kriteria ekslusi termasuk mereka dengan infeksi kelopak mata, chalazion
dengan durasi <1 bulan, chalazion yang tidak dapat diraba, kecurigaan terhadap
keganasan, riwayat peningkatan tekanan intra okuler yang disebabkan oleh steroid,
atau yang gagal difollowup setelah injeksi. Inform consent telah didapatkan dari
pasien atau wali pasien untuk mereka yang berusia <18 tahun sebelum prosedur
dilakukan.
Table 1: perbedaan dalam garis dasar dan hasil pada anak dibandingkan dewasa
Table 2: Hubungan dari dosis TA dan ukuran chalazion dengan waktu penyembuhan
pada anak dan dewasa
Hasil diukur termasuk ukuran chalazion (panjang kali lebar) dalam millimeter
(mm), dosis dari TA yang diinjeksikan, waktu untuk menyelesaikan penyembuhan
dari chalazion, dan komplikasi dari prosedur.
3. Hasil
Usia rata-rata kelompok anak dan dewasa yaitu 7.4 5.5 dan 39.3
16.7 tahun. Kedua kelompok anak (17) dan dewasa (24) memiliki kesamaan
secara statistic untuk garis dasar karakteristik berdasarkan jenis kelamin,
secara menyamping, rata-rata ukuran chalazion, dan dosis TA (table 1). Semua
pasien merupakan etnis cina. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
waktu yang digunakan untuk penyembuhan penuh dari chalazion antara
kelompok anak (18.2 11.4 hari) dan dewasa (16.5 11.0 hari) (P=0.7) (table
1). Tidak ada komplikasi yang signifikan dari injeksi TA pada kedua
kelompok.
4. Diskusi
Chalazion merupakan penyebab tersering peradangan kelopak mata
dan merupakan self limiting dengan kompres hangat konservatif pada 29-
80%. Untuk lesi yang persisten, I&C dan injeksi steroid intralesi merupakan
prosedur yang paling sering dilakukan dengan angka kesuksesan yang
dilaporkan 87-89% dan 62-92% masing-masing. Sedangkan I&C tampak
menawarkan sebuah angka kesuksesan yang lebih konsisten, injeksi intralesi
memiliki potensi keuntungan dari tidak dibutuhkannya injeksi anestesi
tambahan, lebih sedikit perdarahan, dan resiko sikatrik, dapat dilakukan dalam
setting kantor, dan dapat pula digunakan untuk clalazion multiple dan bahkan
pada lesih yang dekat dengan punctum lacrimal dan tentunya untuk mereka
yang kooperatif merupakan pertimbangan seperti pada anak atau orang diwasa
dengan kemampuan mental yang kurang, demensia, atau ansietas.
Dalam penelitian kami, kelompok penelitian anak dan dewasa secara
statistic sama untuk garis dasar karakteristik dibedakan dari usia. walaupun
perbedaan usia dan lainnya, ukuran kelopak mata, pada anak dan populasi
dewasa menunjukkan rata-rata ukuran chalazion berkisar 0.8 mm2 dan
selanjutnya menerima dosis yang sama (sekitar 3 mg) injeksi TA. Injeksi TA
sama efektifnya pada kedua pupulasi anak dan dewasa dengan secara statistic
sama angka penyembuhannya dengan sedikit lebih dari 2 minggu pada kedua
kelompok (P=0.7). penemuan kami sama dengan Pavicic-Astalos et al. yang
melaporkan bahwa waktu penyembuhan 15.27 hari setelah injeksi TA intra
lesi 4 8 mg. yang paling penting, tidak ada hasil sampingan dari injeksi pada
kedua kelompok anak dan dewasa.
Palva dan Pohjanpelto melaporkan bahwa chalazion yang lebih besar
menyebabkan penyembuhan yang lebih lambat dan angka rekurensinya lebih
tinggi. Dalam penelitian kami, kami mencatat bahwa waktu yang dibutuhkan
untuk penyembuhan chalazion tidak signifikan berhubungan dengan ukuran
chalazion ( P = 0.7) tidak pula berhubungan dengan banyaknya TA yang
diinjeksikan (P = 0.3), menunjukkan bahwa respon dari injeksi steroid dapat
tergantung pada ukuran lesi dan dapat tidak tergantung dosis.
Sedangkan injeksi TA merupakan pengobatan yang simple dan efektif
untuk chalazion pada kedua kelompok anak dan dewasa, penting untuk
seorang klinisi mengenali kondisi dimana injeksi TA tidak perlu dilakukan.
Sebuah hordeolum dapat kadang menyerupai sebuah chalazion karena
obstruksi kelenjar Meibomian dengan infeksi superimpose, biasanya
Staphylococcus aureus, membuat timbulnya pembengkakan pustule.
Komponen infektif dari sebuah hordeolum biasanya sembuh dalam 1 minggu
dengan antibiotic topical dan dapat membentuk chalazion selanjutnya. Injeksi
TA tidak harus diberikan untuk hordeolum karena sifatnya infeksi dan
sepertihalnya pemeriksaan untuk adanya folikel di fornik pada pemeriksaan
slit lamp merupakan hal yang penting untuk menentukan infeksi herpes. Kalau
ragu muncul dalam membedakannya, rujukan pada seorang ahli ophtalmologi
dianjurkan.
Untuk mereka yang menunjukkan chalazion yang berulang pada lokasi
yang sama, sebuah kecurigaan tinggi untuk karsinoma sel sebasea harus ada
dan biopsy dan penelitian histologis diindikasikan untuk ini.
Sedangkan tidak satupun dari 41 subjek dalam penelitian kami yang
memiliki komplikasi dari injeksi TA, klinisi menemukan bahwa prosedur
harus memperhatikan komplikasi potensial termasuk deposit kekuningan pada
titik injeksi, peningkatan TIO, dan hiperpigmentasi kulit, perporasi bola mata,
katarak traumatic, mikroembolisasi, dan oklusi vaskuler retina / koroidal.
Dalam penelitian kami dibatasi oleh sifatnya yang retrospekstif,
sampel yang relative kecil, dan kurangnya kelompok control untuk
dibandingkan dengan modalitas pengobatan lain. Meskipun begitu, penelitian
ini menyajikan manfaat dalam menunjukkan bahwa sebuah injeksi tunggal TA
intralesi untuk pengobatan chalazion primer sama efektifnya pada anak dan
dewasa tanpa adanya complikasi yang signifikan, dan rata-rata respon klinis
tidak bergantung pada dosis.
Referensi
[1] E. M. Arbabi, R. J. Kelly, and Z. I. Carrim, Chalazion, The British Medical Journal, vol. 341,
Article IDc4044, 2010.
[2] J. Palva and P. E. J. Pohjanpelto, Intralesional corticosteroid injection for the treatment of
chalazia, Acta Ophthalmologica, vol. 61, no. 5, pp. 933937, 1983.
[3] L.D. Pizzarello,F.A. Jakobiec, A. J.Hofeldt,M.M. Podolsky, and D. N. Silvers, Intralesional
corticosteroid therapy of chalazia, The American Journal of Ophthalmology, vol. 85, no. 6, pp. 818
821, 1978.
[4] A. Goawalla and V. Lee, A prospective randomized treatment study comparing three treatment
options for chalazia: triamcinolone acetonide injections, incision and curettage and treatment with hot
compresses, Clinical and Experimental Ophthalmology, vol. 35, no. 8, pp. 706712, 2007.
[5] G. J. Ben Simon, N. Rosen, M. Rosner, and A. Spierer, Intralesional triamcinolone acetonide
injection versus incision and curettage for primary chalazia: a prospective, randomized study, The
American Journal of Ophthalmology, vol. 151, no. 4, pp. 714.e1718.e1, 2011.
[6] G. J. Ben Simon, L. Huang, T. Nakra, R. M. Schwarcz, J. D. McCann, and R. A. Goldberg,
Intralesional triamcinolone acetonide injection for primary and recurrent chalazia: is it really
effective? Ophthalmology, vol. 112, no. 5, pp. 913917, 2005.
[7] J. Pavicic-Astalos, R. Ivekovic, T. Knezevic et al., Intralesional triamcinolone acetonide injection
for chalazion, Acta Clinica Croatica, vol. 49, no. 1, pp. 4348, 2010.
[8] J. Castren and T. Stenborg, Corticosteroid injection of chalazia, Acta Ophthalmologica, vol. 61,
no. 5, pp. 938942, 1983.
[9] D. Kaimbo Wa Kaimbo and M. C. Nkidiaka, Intralesional corticosteroid injection in the treatment
of chalazion, Journal Francais dOphtalmologie, vol. 27, no. 2, pp. 149153, 2004.
[10] T. A. Mustafa and I. H. Oriafage, Three methods of treatment of Chalazia in children, Saudi
Medical Journal, vol. 22, no. 11, pp. 968972, 2001.
[11] D. G. Cottrell, R. C. Bosanquet, and I. M. Fawcett, Chalazions: the frequency of spontaneous
resolution, British Medical Journal, vol. 287, no. 6405, article 1595, 1983.
[12] T. L. Jackson and L. Beun, A prospective study of cost, patient satisfaction, and outcome of
treatment of chalazion by medical and nursing staff, British Journal of Ophthalmology, vol. 84, no. 7,
pp. 782785, 2000.
[13] S. Ahmad,M. A. Baig,M. A. Khan, I.-U. Khan, and T. A. Janjua, Intralesional corticosteroid
injection vs surgical treatment of chalazia in pigmented patients, Journal of the College of Physicians
and Surgeons Pakistan, vol. 16, no. 1, pp. 4244, 2006.
[14] A. P. Watson and D. J. Austin, Treatment of chalazions with injection of a steroid suspension,
British Journal ofOphthalmology, vol. 68, no. 11, pp. 833835, 1984.
[15] J. P. Deibel and K. Cowling, Ocular inflammation and infection, Emergency Medicine Clinics
of North America, vol. 31, no. 2, pp. 387397, 2013.
[16] D. Biuk, S. Matic, J. Barac, M. J. Vukovic, E. Biuk, and M. Matic, Chalazion management:
surgical treatment versus triamcinolon application, Collegium Antropologicum, vol. 37, supplement 1,
pp. 247250, 2013.
[17] C.F.Costea,D. Petraru,G.Dumitrescu, andA.Sava, Sebaceous carcinoma of the eyelid:
anatomoclinical data, Romanian Journal of Morphology and Embryology, vol. 54, no. 3, pp. 665
668, 2013.
[18] C. F. Chung, J. S. M. Lai, and P. S. H. Li, Subcutaneous extralesional triamcinolone acetonide
injection versus conservative management in the treatment of chalazion, Hong KongMedical Journal,
vol. 12, no. 4, pp. 278281, 2006. 4 The ScientificWorld Journal
[19] B. Z. Cohen and R. C. Tripathi, Eyelid depigmentation after intralesional injection of a
fluorinated corticosteroid for chalazion, The American Journal of Ophthalmology, vol. 88, no. 2, pp.
269270, 1979.
[20] B. M. Hosal and G. Zilelioglu, Ocular complication of intralesional corticosteroid injection of a
chalazion, European Journal of Ophthalmology, vol. 13, no. 9-10, pp. 798799, 2003.
[21] E. L.Thomas and R. P. Laborde, Retinal and choroidal vascular occlusion following intralesional
corticosteroid injection of a chalazion, Ophthalmology, vol. 93, no. 3, pp. 405407, 1986.
[22] S. Y. Ho and J. S. M. Lai, Subcutaneous steroid injection as treatment for chalazion: prospective
case series, Hong Kong Medical Journal, vol. 8, no. 1, pp. 1820, 2002.