Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PROPOSAL USULAN PENELITIAN (FK UNJANI)

Bab I (Pendahuluan)
Bab I memuat empat (4) subbab (anak bab) dengan urutan dan cara penulisan sebagai
berikut:
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1.4 Kegunaan (manfaat) Penelitian (Manfaat Akademik dan Manfaat Praktis)
Dalam latar belakang penelitian diuraikan keingintahuan peneliti atau mahasiswa tentang
fenomena atau gejala yang menarik atau alasan mengangkat masalah tersebut untuk diteliti.
Selain itu, menunjukkan kepentingan penelitian bagi pengembangan pengetahuan ilmiah.
Ada 4 komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan, yaitu adanya gejala
tentang permasalahan yang akan diteliti, relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang
diteliti terhadap aspek ilmu dengan segala akibat yang ditimbulkan, keserasian
pendekatan yang akan digunakan, dan gambaran kegunaan atau manfaat hasil
penelitian.

Penulisan dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung dan menjelaskan tentang
makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk diteliti.
Masalah penelitian dapat disusun berdasarkan literatur, pertemuan ilmiah, pendapat pakar,
dan pengalaman pribadi serta sumber nonilmiah. Identifikasi masalah disusun dalam kalimat
tanya, spesifik, dan tidak memiliki arti ganda.
Berdasarkan latar belakang penelitian dapat ditarik suatu permasalahan yang dirumuskan
dalam identifikasi masalah. Identifikasi masalah adalah inti fenomena yang akan diteliti
sebagai akibat adanya kesenjangan antara teori dan realitas (das sein dan das sollen).
Identifikasi penelitian dirumuskan dalam kalimat pertanyaan yang diakhiri dengan tanda
tanya [?] tanpa tanda titik [.].
Tujuan umum penelitian (maksud penelitian) mengungkapkan arah atau tujuan secara
umum apa yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sedangkan tujuan khusus
menjelaskan indikator-indikator atau aspek-aspek yang hendak ditemukan dalam penelitian
terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada umumnya tujuan khusus sesuai
atau sama dengan jumlah identifikasi masalah.
Kegunaan (manfaat) penelitian menjelaskan tentang manfaat penelitian yang dilakukan, baik
manfaat akademik (teoritis) maupun manfaat praktis (aplikatif) hasil penelitian.
Bab II (Tinjauan Pustaka)
Tinjauan pustaka merupakan dukungan fakta/bukti ilmiah atau sumber informasi dasar yang
menunjang berbagai tujuan fungsional dari gambaran judul atau topik. Uraian mengenai
pendapat terdahulu yang berkaitan dengan masalah dan pemecahan masalah yang pernah
dilakukan. Selain itu, menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti. Dengan demikian teori yang mendukung penelitian tersebut tidak
terlepas dari perumusan topiknya. Sumber literatur berasal dari penelitian terdahulu (jurnal,
tesis, disertasi, laporan lembaga), buku teks, dokumen lembaga (misalnya WHO, CDC,),
kebijakan pemerintah (misalnya Departemen/Kementerian), hasil paten, web/situs resmi, dll.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada tersebut, selanjutnya disusun KERANGKA
PEMIKIRAN merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan. Kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran maupun strategi untuk
memecahkan masalah berisikan alasan pemilihan cara pemecahan masalah. Pada akhir
kerangka pemikiran disertai dengan kerangka konsep atau bagan alur pemikiran. Apabila
disain penelitian merupakan penelitian analitik, maka selanjutnya disusun premis-premis
untuk menyusun hipotesis.
Premis diambil dari sari kajian pustaka dan kerangka pemikiran, merupakan gabungan atau
hubungan antara 2 atau lebih preposisi. Penulisan premis disertai dengan rujukan (nomor)
pada akhir kalimat. Premis disusun secara sistematis dan runtut sebagai dasar/bahan untuk
menegakkan hipotesis (tidak sama dengan hipotesis).
Hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan atau identifikasi masalah (pertanyaan
penelitian) yang dibangun dari premis-premis sebelumnya dan diakhiri dengan rujukan
nomor premis. Hipotesis merupakan simpulan/analisis dari 2 atau lebih premis, namun
bukan merupakan pengulangan dari suatu premis.
Pada penyusunan skripsi, premis dan hipotesis ini boleh ada atau tidak bergantung pada
identifikasi masalah penelitiannya.

Bab III (Bahan [Obyek, Subyek] dan Metode Penelitian)


Penelitian dapat dilakukan baik di komunitas atau lapangan, laboratorium, ataupun klinis;
pengambilan data primer atau sekunder. Pada prinsipnya dalam Bahan dan Metode
memuat komponen-komponen yang diuraikan berikut ini. (Uraian selengkapnya dapat dilihat
kembali pada materi yang telah diberikan pada Blok Metode Ilmiah).

3.1 Rancangan Penelitian


Dijelaskan rancangan yang akan digunakan, misalnya berdasarkan:
ada tidaknya intervensi: penelitian observasional atau survei, intervensional atau
eksperimental atau clinical trial
ada tidaknya analisis antarvariabel: penelitian deskriptif atau analitik
waktu penelitian: penelitian transversal (cross sectional) prospektif atau retrospektif,
penelitian longitudinal prospektif atau retrospektif
kelompok: berpasangan atau tidak berpasangan
uji diagnostik dan lain-lain

3.2 Bahan/Obyek atau Subyek* Penelitian


Apakah menggunakan bahan (obyek/objek) atau subyek/subjek bergantung pada sampel
penelitian yang akan digunakan.

3.3 Jumlah Sampel


Penghitungan jumlah sampel menggunakan rumus sesuai dengan rancangan penelitian
yang digunakan, apakah deskriptif, analitik, ada tidaknya analisis antarvariabel, ada
kelompok (berpasangan/tidak berpasangan) dan seterusnya atau menggunakan total
sampling.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat, namun apabila penelitian
deskriptif cukup dijadikan satu cukup disebutkan variabel-variabel penelitiannya saja.

3.5 Definisi Operasional


Semua konsep dan variabel yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan dalam istilah
yang operasional yang akan membatasi ruang lingkup dan pengertian variabel yang diteliti.
Hal tersebut dimaksudkan supaya tidak terjadi makna ganda, dapat mengacu pada pustaka
yang telah ada atau membuat sendiri asalkan dapat dipertanggungjawabkan.

3.6 Prosedur Penelitian


Dalam subtajuk ini perlu dijelaskan prosedur/cara pemeriksaan, pengukuran, atau pengumpulan
data yang dilakukan bergantung pada rancangan dan objek/subjek penelitiannya. Selain itu, perlu
dijelaskan hal terkait lainnya, misalnya bahan dan alat yang diperlukan untuk penelitian atau
pemeriksaan.

3.8 Analisis Data


Analisis data perlu dijelaskan analisis statistik yang akan digunakan termasuk pengolahan
data, bergantung pada jenis penelitiannya sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan; apakah kategorik atau numerik, deskriptif atau analitik, dll.. Misalnya
penelitian deskriptif numerik, data akan dianalisis mengenai rerata, simpang baku, varian,
median, dan rentang; penelitian korelatif menggunakan analisis Pearson atau Spearman;
penelitian uji diagnostik menilai sensitivitas, spesifisitas, NPP, NPN, dan seterusnya.
Selain itu, juga diuraikan mengenai batas kemaknaan yang dipakai (nilai p, CI), program
yang digunakan (misalnya SPSS 20), pengolahan dan penyajian data, dstnya.

3.9 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian meliputi tempat sampling dan tempat pemeriksaan, sedangkan waktu
penelitian meliputi waktu penelitian secara keseluruhan (termasuk analisis data dan
pertanggungjawaban hasil penelitian) dan waktu sampling, pemeriksaan, atau pengambilan
data.

3.10 Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian dibuat dalam bentuk Gants Chart, diuraikan langkah-langkah dalam
menyusun proposal sampai skripsi beserta waktu setiap kegiatan dilakukan termasuk waktu
sampling, pemeriksaan, atau pengambilan data. Oleh karena penelitian [pengajuan judul]
dimulai sejak awal semester 6, maka pembagian waktu dalam Gants Chart cukup dalam
bulan.

3.11 Alur Penelitian


Alur penelitian memberikan gambaran keseluruhan mengenai prosedur atau tahapan
penelitian yang dibuat dalam bentuk alur atau skema [yang skematis] untuk memudahkan
pemahaman dari penelitian tersebut. Alur penelitian diberi judul sebagai gambar dan
diberikan penomoran gambar sesuai dengan judul atau tema penelitian.

3.12 Aspek Etika Penelitian


Menyangkut legal aspek penelitian yang dilakukan dan informed consent.

Gambar dan Tabel


Gambar yang dimaksud dalam naskah ini dapat berupa gambar, grafik, diagram, atau
skema. Judul gambar diletakkan di bawah gambar, dapat berupa satu kalimat atau lebih
yang diketik dalam 1 spasi. Pengetikan judul gambar diawali dengan huruf kapital yang
diakhiri dengan tanda titik. Apabila dalam gambar terdapat simbol, maka harus diberikan
keterangan dari simbol tersebut. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional
dengan ukuran gambar dan dapat dibaca dengan jelas. Gambar tidak perlu diberi atau
dikelilingi kotak.
Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak pengetikan 1 spasi. Pengetikan judul tabel
diawali dengan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik. Apabila dalam tabel terdapat
simbol, maka harus diberikan keterangan dari simbol tersebut di bawah tabel. Setiap tabel
yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam naskah. Catatan kaki pada tabel
merupakan simbol nonnumerik misalnya *, , dan sebagai petunjuk catatan kaki diletakkan
pada bagian tabel yang memerlukan informasi tambahan tersebut. Pembuatan garis dalam
pengetikan tabel, garis hanya dibuat untuk garis horizontal luar; sedangkan garis horizontal
dalam dan garis vertikal baik bagian luar maupun dalam tidak satu pun dibuat.

Ukuran huruf untuk judul tabel dan judul gambar satu tingkat lebih kecil dibandingkan teks,
ukuran huruf dalam tabel dapat lebih kecil dan spasi menyesuaikan dapat diketik spasi
single, sesuai dengan panjangnya tabel. Untuk tabel yang panjang diusahakan tetap pada
halaman yang sama. Penomoran baik gambar maupun tabel dimulai dari BAB tanda titik
urutan gambar atau tabel yang terdapat pada BAB tersebut. Setiap tabel dan gambar yang
terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam naskah (misalnya Tabel 2.3, Gambar 4.5).

Contoh:
1. Gambar pada BAB II (TINJAUAN PUSTAKA) urutan kesatu, maka ditulis Gambar 2.1
2. Gambar pada BAB IV urutan kedua maka ditulis Gambar 4.2
3. Tabel pada BAB IV urutan ketiga maka ditulis Tabel 4.3
4. Tabel pada BAB IV urutan kelima maka ditulis Tabel 4.5

Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis untuk memberikan informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah
menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan kepustakaan dalam DAFTAR PUSTAKA
menggunakan Vancouver style sesuai dengan urutan datang kepustakaan tersebut di
dalam naskah.

Kepustakaan yang digunakan hendaknya kepustakaan terbaru kurang dari 5 tahun, kecuali
beberapa permasalahan atau pemeriksaan, misalnya metode pemeriksaan yang sudah tidak
dapat ditemukan dalam kepustakaan terbaru. Kepustakaan yang digunakan dapat berasal
dari buku/text book, jurnal, makalah penelitian, tesis, disertasi, prosiding, dan web;
sedangkan abstrak tidak boleh digunakan tetapi harus dari naskah makalah lengkapnya.

Penulisan nama penulis kurang atau sama dengan 6 ditulis semuanya, apabila lebih dari 6
maka ditulis 6 penulis pertama kemudian diikuti dengan kata et al yang diketik miring
(italic) atau dkk. (dkk diakhiri dengan tanda titik). Nama penulis ditulis nama famili diikuti
singkatan nama depannya.

Penulisan kepustakaan dalam naskah, sebagai berikut:


1. Kepustakaan ditulis angka arab dengan urutan sesuai dengan kemunculannya atau
penggunaannya dalam naskah.
2. Nomor urutan kepustakaan ditulis setelah tanda baca (titik, koma, titik koma, titik dua)
dengan superscript.
3. Satu paragraf dapat berasal lebih dari 1 rujukan.
4. Penulisan dalam tabel/gambar ditulis di bawah tabel/gambar dengan menyebutkan nomor
rujukan sekaligus sumbernya, lihat Contoh 1.

Urutan pengetikan daftar pustaka


1. Makalah/jurnal
nama penulis (nama belakang dan inisial nama depan tanpa tanda baca)_tanda titik_judul
makalah_tanda titik_nama jurnal/ majalah_tanda titik_tahun_tanda titik koma_
volume_tanda titik dua_halaman_tanda titik (Contoh 1-5)

Contoh 1:

Minggu setelah infeksi


Gambar 2.1 Pertumbuhan M. tuberculosis pada paru-paru tikus C57BL/6 imunokompeten. Dikutip dari: Wilson et al.

Nama jurnal atau majalah disingkat sesuai dengan aturan dalam Index Medicus.
Singkatan tersebut dapat dilihat dalam bibliografi jurnal/majalah yang bersangkutan atau di
bagian bawah atau di bagian atas dari naskah/makalah tersebut.

Contoh: Medika Kartika : Medika Kartika


Majalah Kedokteran Indonesia : MKI
Majalah Kedokteran Bandung : MKB
New England Journal of Medicine : NEJM
Journal of Clinical Pathology : J Clin Pathol
Blood : Blood
1. Chang CL, Lee EY, Son HC, Park SK. Evaluating the usefulness of the ICT tuberculosis
test kit for the diagnosis of tuberculosis. J Clin Pathol. 2000; 53: 715-7.
2. Wallach HK, Harkonen PL. Estrogen and metabolism. Maturitas. 2000; 23(suppl 1): 565-
9.
3. Hartanto. 2008. Pengaruh pemanasan global pada perkem-bangan penyakit di Indonesia.
MKI. 2000; 20: 157-67.
4. Ayi K, Min-Oo G, Serghides L, Crockett M, Kirby-Allen M, Quirt I, et al. Pyruvate
kinase deficiency and malaria. N Engl J Med. 2008; 358: 1805-10.
5. Okie S. A new attack on malaria. N Engl J Med. 2008; 358(23): 2425-8.

2. Text book
2.1 Penulis-penulis individu
nama pengarang_tanda titik_nama buku_tanda titik_ edisi/volume_tanda titik_kota
penerbitan (apabila >1 kota ditulis dengan spasi tanpa tanda apapun)_tanda titik dua_nama
penerbit_tanda titik koma_tahun_tanda titik(jika halaman dicantumkan, setelah titik tulis hal.
[Bahasa Indonesia] atau p. [p huruf kecil; Bahasa Inggris] diikuti halamannya) _tanda titik (Contoh 6 dan
7).
6. Pagana KD, Pagana TJ. Mosbys diagnostic laboratory test reference. 3rd ed. St Louis
Berlin Boston New York Philadelphia: Lippincot William & Wilkins; 1996.p.11-26.
7. Kasjono HS, Yasril. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu;
2009. hal.67-74.

2.2 Penulis editor:


nama pengarang_tanda titik_ judul bab/subbab/chapter _tanda titik_kata
In/Dalam_tanda titik dua_nama editor_ tanda koma_editor/editors [ bergantung jumlah
editor]_tanda titik_nama buku_tanda titik_edisi_kota penerbitan_tanda titik dua_nama
penerbit_tanda titik koma_tahun_tanda titik_halaman (sama no 6 dan 7)_ tanda titik
(Contoh 8 dan 9)
8. Hristova MF, Henry JB. Metabolic intermediate in organic ions and biochemical markers
of bone metabolism. In: Henry JB, editor. Clinical diagnosis and management by
laboratory methods. 20th ed. Philadelphia: W.B. Sauders Company; 2001. p.234-56.
9. Starke JR, Munoz F. Tuberculosis. In: Behrman RE, Kliegman RM, Nelson WE, Vaughan
VC, editors. Nelson textbook of pediatrics. 16th ed. Philadelpia London Toronto Montreal
Sydney Tokyo: W.B. Saunders Company. 2000. p.333-57.
3. Web (publikasi elektronik)
nama pengarang_tanda titik_judul_tanda titik_alamat elektronik_volume/nomor dan
tanda titik dua (jika ada)_halaman dan tanda titik (jika ada)_ketersediaan (tanggal,
bulan, dan tahun)_tanggal diunduh_tanda titik (Contoh 10-14)
10. Lockyear P, Lengerich A, Yang Y. The effect of dietary protein on calcium metabolism.
http://courses.cheum.edu /oifscn5622-is/00projects/protein/protein.html. 2000.
11. University of California. 1996. Tomato pest management guidelines. Unive. Of. Calif.
Pest management guidelines Publ. 14.) (Available on-line with updates at http://
www.ipm.ucdavis.edu/PMG/selectnewpest.tomatoes.html. (verified 30 Nov. 1998)
[diunduh 30 Januari 2011].
12. Memorial Sloan Kattering Cancer Center. Bitter Melon. (Available on-line with updates at
http://www.mskcc. org/mskcc/html/69138.cfm.) (verified @ 1 February 2007).
13. Morse SS. Factors in the emergence of infectious diseases. Emerg Infectt Dis (Serial
online)1995 Jan-Mar (cited 1996 Jun 5); 1(1)(244 screens). Available from: URL:
http://www.cdc.gov?ncidod/ELD/eid.htm
14. Frigui W, Bottai D, Majlessi L, Monot M, Josselin M, Brodin P, et al. Control of M.
tuberculosis ESAT-6 secretion and specific T cell recognition by PhoP. PLoS Pathogens
www.plospathogens.org, 2008; 4 (2): 001-9.
4. Organisasi
nama organisasi_tanda titik_ judul_tanda titik_ singkatan nama organisasi dalam
kurung_tanda titik_tempat organisasi_tahun_tanda titik (Contoh 1516)
15. Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk di Propinsi Jawa Barat. BPS. Jakarta.
2009.
16. World Health Organization (WHO). Diabetes mellitus: Report of a WHO Study Group.
(Technical Report Series No. 727). WHO. Geneva. 2002.

5. Laporan penelitian/Skripsi/tesis/disertasi
nama pengarang_tanda titik_judul_tanda titik_tempat institusi_tanda titik dua_nama
institusi yang menganu-gerahkan gelar atau kantor bekerja_tanda_titik tahun_ tanda
titik (Contoh 17)

17. Sundari R. Angka kejadian cacingan di SD Cihampelas Bandung. Cimahi: Fakultas


Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. 2008.

6. Paten
Nama penemu paten_tanda titik_lembaga pemegang paten_tanda titik_tanggal
publikasi (mendapatkan hak paten) [dd-mm-yy]_tanda titik_nama barang atau proses yang
dipatenkan_tanda titik_nomor paten_tanda titik (Contoh 18)
18. Aulanniam. Paten Indonesia. Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Tanggal 30
Desember 2008. Kit diagnostik antibodi GAD 65 untuk pasien prediabetes melitus. Paten
Indonesia. ID 0.022.556 B.

7. CD ROM
Penulisan sama seperti penulisan buku.
19. Heart sounds. [e-books, CD ROM]. Micron Learning System 2007/2008. PT. Yapindo
Jaya Abadi.
20. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. [CD ROM]. Edisi 15. Salemba
Medika.

8. Prosiding
21. Sundari R. Pemeriksaan laboratorium pada penderita diabetes melitus. Simposium
Penatalaksanaan Diabetes Melitus pada Anak dan Dewasa terkini. PDB 2. 30 Agustus
2008. Cimahi: Fakultas Kedokteran Unjani. 2008.
22. Aulia D. Biomarker keganasan buli-buli. Dalam: Oesman F, editor. Prosiding Pendidikan
Berkesinambungan Patologi Klinik IX 2010. 23-25 Juli 2010. Jakarta: Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010: 155-65.

Anda mungkin juga menyukai