Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR SIMBOL

a tinggi balok tegangan persegi ekuivalen pada diagram


tegangan suatu penampang beton bertulang
Ab luas penampang bruto
Ac luas penampang beton yang menahan penyaluran geser
Acp luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang
beton
Ag luas penampang brutto
Aj luas penampang efektif di dalam suatu hubungan balok-
balok, lihat SNI 03-2847-2002 ps 23.5(3(1)), pada suatu
bidang yang sejajar dengan bidang tulangan yang
menimbulkan geser di dalam hubungan balok-kolom
tersebut; mm2.
Ao luas bruto yang dibatasi oleh lintasan aliran geser
Aoh luas daerah yang dibatasi oleh garis pusat tulangan
sengkang torsi terluar
As luas tulangan tarik
As luas tulangan tekan
Asc luas tulangan sesuai x rencana untuk balok yang tidak
mempunyai tulangan tekan (tulangan tunggal)
Ash luas penampang total tulangan transversal (termasuk
sengkang pengikat) dalam rentang spasi s dan tegak lurus
terhadap dimensi hc, mm2
Av luas tulangan geser dalam jarak S sepanjang bentang
b lebar penampang
be lebar efektif
bo keliling kritis dari penampang untuk perhitungan kekuatan
dalam kerja geser dua arah pelat
bw lebar badan
cm faktor yang menghubungkan diagram momen aktual dengan
diagram momen ekivalen
d tinggi efektif, jarak dari muka tekan sampai titik berat
tulangan tarik
d jarak dari muka tekan sampai titik berat dari tulangan tekan

xix
dc jarak antar titik berat tulangan utama sampai ke serat tarik
terluar
db garis tengah nominal tulangan
DL beban mati
dx tebal effektif dalam arah x
dy tebal effektif dalam arah y
e Eksentrisitas teoritis antara pusat massa dan pusat rotasi
lantai tingkat struktur gedung; dalam subskrip
menunjukkan kondisi elastis penuh.
Ec modulus elastisitas dari beton
ed Eksentrisitas rencana antara pusat massa dan pusat rotasi
lantai tingkat struktur gedung.
EI kekakuan lentur komponen struktur tekan
Es modulud elastisitas dari baja
f faktor tahanan struktur
fc kekuatan tekan beton diukur pada 28 hari setelah dicor
fcr tegangan kritis penampang tertekan
fu tegangan putus dari baja
fy tegangan leleh dari baja
h tinggi total dari penampang
hc dimensi inti kolom diukur dari sumbu-ke-sumbu tulangan
pengekang, mm
g Percepatan gravitasi
I faktor keutamaan
Ib momen inersia balok
Ig momen inersia brutto
Is momen inersia slab (pelat)
k tetapan tanpa dimensi di dalam fungsi dari be/bw dan t/h
kc faktor panjang tekuk
k1 faktor panjang efektif
Ncr beban kritis elastis
ln bentang bersih yang diukur dari muka ke muka tumpuan
La beban diatap yang ditimbulkan selama perawatan.
Lb panjang bagian pelat sayap tekan tanpa pengekang lateral

xx
Lp panjang bentang maskimum untuk balok yang menumpu
menerima momen plastis, mm
Lr panjang bentang minimum untuk balok yang kekuatannya
mulai ditentukan oleh momen kritis tekuk torsi lateral, mm
LL beban hidup
Lx bentang terpendek
Ly bentang terpanjang
Ln bentang bersih
m perbandingan tegangan
Mc momen pada muka join, yang berhubungan dengan kuat
lentur nominal kolom yang merangka pada join tersebut,
yang dihitung untuk beban aksial terfaktyor, konsisten
dengan arah gaya lateral yang ditinjau, yang menghasilkan
kuat lentur terendah, N-mm, Lihat SNI 03-2847-2002 ps
23.4(2(2))
Mp momen lentur yang menyebabkan seluruh penampang
mengalami tegangan leleh, N-mm.
Mg momen pada muka join, yang berhubungan dengan kuat
lentur nominal balok (termasuk pelat yang berada dalam
kondisi tarik) yang merangka pada join tersebut, N-mm.
Lihat SNI 03-2847-2002 ps 23.4(2(2))
Mpr kuat momen lentur mungkin dari suatu komponen struktur,
dengan atau tanpa beban aksial, yang ditentukan
menggunakan sifat-sifat komponen struktur pada muka join
dengan menganggap kuat tarik pada tulangan longituginal
sebasar minimum 1,25 fy dan faktor reduksi kekuatan = 1,
N-mm
Mn kekuatan momen nominal
Mnc kekuatan memen nominal untuk balok yang tidak
mempunyai tulangan tekan (tulangan tunggal)
Mnx kekuatan momen nominal terhadap sumbu x
Mny kekuatan momen nominal terhadap sumbu y
Mlx Momen lapangan pada arah x
Mly Momen lapangan pada arah y
Mtx Momen tumpuan pada arah x

xxi
Mty Momen tumpuan pada arah y
Mu momen berfaktor
Mr momen batas tekuk, N-mm
Nu gaya aksial berfaktor
Pcp keliling luar penampang beton
Ph keliling dari garis pusat tulangan sengkang torsi terluar
Pn beban kuat nominal aksial
Pu gaya aksial berfaktor
q beban per satuan luas
R faktor reduksi gempa
r jari-jari lembam
Rn koefesien tahanan untuk perancangan (coeffecient of
resistance)
s jarak antara tulangan geser diukur sepanjang sumbu batang
Sn bentang bersih arah memendek
so spasi maksimum tulangan transversal
t tebal pelat
tf tebal pelat sayap, mm
tw tebal pelat badan, mm
T gaya tarik
T1 waktu getar alami fundamental
Tn kekuatan nominal puntir
Tu momen puntir terfaktor pada penampang
Vc kekuatan geser nominal yang diakibatkan oleh tulangan
geser
Vs kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser
Vu gaya geser berfaktor
W beban angin
wD beban mati kerja per satuan panjang
wL beban hidup kerja per satuan panjang
wU beban berfaktor per satuan panjang
wt Berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai.
x jarak dari muka tekan penampang ke sumbu netral
xb jarak sumbu netral untuk kondisi regangan berimbang
z faktor kode ACI sehubungan dengan lebar retak

xxii
faktor lokasi tulangan
1 rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan
lentur pelat dengan lebar yang dibatasi secara lateral oleh
garis-garis sumbu tengah dari panel-panel yang
bersebelahan pada tiap sisi balok
m nilai rata-rata untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu
panel
s konstanta yang digunakan untuk menghitung Vc pada pelat
dan fondasi telapak
perbandingan a/x, tinggi distribusi tegangan persegi dengan
tinggi sampai sumbu netral
rasio tulangan tekan terhadap tulangan tarik
o panjang minimum, diukur dari muka joint sepanjang sumbu
komponen struktur, dimana harus disediakan tulangan
transversal
d panjang penyaluran batang tulangan lurus, mm
faktor daktilitas
Faktor pengali dari simpangan struktur gedung akibat
pengaruh Gempa Rencana pada taraf pembebanan nominal
untuk mendapatkan simpangan maksimum struktur gedung
pada saat mencapai kondisi di ambang keruntuhan.
faktor reduksi
rasio tulangan terhadap penampang
b rasio tulangan terhadap penampang yang memberikan
kondisi regangan yang seimbang

xxiii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xxiv

Anda mungkin juga menyukai