I. Lingkup bidang teknik lingkungan, pengertian dan persyaratan air bersih dan
air minum
a. Pengertian teknik lingkungan
Pengertian lingkungan hidup dalam Undang-Undang RI No.4 tahun 1.982
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua Benda, daya keadaan dan mahiuk hidup.
Rekayasa lingkungan adalah adalah upaya radar manusia untuk merekayasa
huburtgan timbal balik antara manusia dengan lingkungan, dengan tujuan untuk
mencapai kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan disamping membuat
perangkat undang-undang mengenai lingkungan hidup.
b. Pengertian air bersih dan air minurn
Air merupakan kebutuhan utama daiam kehidupan sehari-hari. Manusia,
binatang dan tumbuhan memerlukan air untuk kehidupannya. Air dapat puia
digunakan sebagai pelarut, pembersih dan keperluan lain seperti rumah-tangga,
industri maupun usaha lainnya .Untuk keperluan industri air berfungsi sebagai
pendingin mesin, bahan baku maupun pembersih atau penggelontor limbah
Saat ini masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus baik bagi
negara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Indonesia
sebagai halnya negara berkembang lainnya tidak luput dari permasalahan
penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang
dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air yang bersih, belum meratanya
pelayanan penyediaan air bersih terutama di daerah pedesaan dan sumber air
bersih yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan pada beberapa
tempat di kota-kota besar, sumber air bersih yang telah dimanfaatkan oleh
PDAM telah tercemari oleh limbah
industri dan limbah domestik, sehingga beban pengolahan air bersih semakin
meningkat.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya air
bersiah adalah air yang memenuhi persyaratan bagi penyediaan air minum
dengan persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan air dari segi mutu yang
meliputi mutu fisik, kimia, bioiogis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi
tidak menimbulkan efek samping (Petmenkes No. 416/Menkes/PER/I990).
Air minum adalah air yang mutunya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang
dapat diminum. Alasan kesehatan dan teknis yang mendasari penentuan baku
mutu air minum adalah efek-efek dari setiap paraneter jika melebihi dosis yang
telah ditetapkan. Pengertian dari baku mutu air minum adalah batasan
operasional dari kriteria mutu air dengan masukan pertimbangan non teknis,
misal kondisi sosial ekonomi target atau tingkat mutu produksi, tingkat kesehatan
yang ada dan teknologi yang tersedia. Sedangakan kriteria mutu air merupakan
putusan ilmiah yang mengekspresiakn hubungan diis dan respon efek, yang
diperkirakan terjadi kapan dan dimana saja unsur-unsur pengotor mencapai atau
meleihi batas maksimum yang ditetapkan, dlam waktu tertentu. Dengan
demikian, maka kriteria air merupakan referensi dari buku mutu air.
Berdasarkan Permenkes No. 416/Menkes/PRE/IX/1990, yang membedakan
antara mutu air bersih dan air minum adalah baku mutu setiap parameter fisik,
kima. Biologis dan radiologis maksimum yang diperbolehkan
Persyaratan kualitatif menggambarkan mute air baku air bersih. Persyaratan ini
meliputi fisik, kimia, bioiogis dan radiologis. Syarat-syarat tersebut dapat dilihat
berdasarkan peraturan Menkes seperti di atas.
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air
baku yang tersedia. Artiuya, air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani.
Persyaratan kontinuitas, untuk penyediaan air bersih sangat erat hubungannya dengan
kuantitas air yang tersedia, yaitu air baku yang ada di alam. Arti kontinuitas adalah
bahwa air baku untuk air bersih tersebut dapat diambil terus-menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
II. Sistim penyediaan air bersih, meliputi: pengertian, proses dan desain
Beberapa sumber air baku yang dapat digunakan untuk penyediaan air bersih
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Sumber air baku utama, air hujan, air permukaan, air tanah, mata air
Sifat air hujan:
a. Bersifat -lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral.
b. Air hujan pada umumnya basifat lebih bersih.
c. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara
seperti NH3, CO2 agresif, ataupun S02.
Air permukaan yang bisanya dimanfaadcan sebagai sumber atau bahan balm yang
bersih adaiah:
a. Air waduk (berasal dari air hujan)
b. AirSungai (berasal dari air hujan dan math air)
c. Air danau (berasal dan air hujan, air sungai atau mata air).
Air tanah banyakmengandubg garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui
lapisan-lapisan tanah, namun secara praktis air tanah biasanya terbebas dari polutan
karena berada di bawah permukaan tanah.
Dari segi mutu apabila mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku,
karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar.
Air merupakan somber kehidupan yang sangat penting, tidak hanya bagi manusia
tetapi juga hewan dan tanaman bahkan tanah.
Kekurangan air akan menyebabkan bencana (kekeringan dan kelaparan, misal:
Ethiopia) Kelebihan air takterkendali, akan menimbulkan bencana banjir (Jakarta. Jawa
Tengah, Jawa Timur, dll./2002)
Secara umum, air dibutuhkan untuk keperluan penting sbb:
(i). Suplai air perkotaan dan industri
(ii). Irigasi
(iii). Pembangkit listrik tenaga air
(iv). Pelayaran dan rekreasi,dll.
Yang termasuk hal ini adalah suplai air untuk perkantoran, pabrik, industri,
hotel, penginapan, rumah sakit dll.
Secara umum rata-rata penggunaan air untuk keperluan industri dan komersil
sebesar 20 sid 25 % dari kebutuhan air rumah tangga.
No industri Unit Kebutuhan air (lt/unit Negara
Produk produk)
1 Sabun Ton 1.100 2.200 AS
2 Roti Ton 2.200 4.400 AS
3 Susu Bubuk Ton 45.000 Selandia Baru
4 Gula Ton 74.000 92.000 AS
5 Gula Ton 15.000 China
6 Kertas Ton 173.000 AS
7 Tekstil (Katun) Ton 10.000 25.000 Swedia
8 Tekstil (Rayon) Ton 388.000-887.000 AS
9 Alutimnium Ton 1.330.000 AS
10 Emas Ton 1.000 Afrika Selatan
11 karet sintetis Ton 88.600-2.960.000 As
Kebutuhan rerata
No Jenis Gedung/Bangunan
(It/orang/hari)
1 Gedung: a) dilengkapi kamar mandi 45
b) tak dilengkapi kamar 30
2 Rumah mandi
Sakit (tsk. Loundry) per bed:
I. Jumlah bed < 100 buah 340
II. Jumlah bed > 100 buah 450
3 Asrama perawat 135
4 Hotel (per bed) 180
Restoran (per seat) 70
6 Gedung Film, Auditorium dan Teatre (per seat) 15
7 Sekolah: a) Hari biasa 45
b) Terdapat asrama 135
8 Stasiun: a) dengan kamar mandi 45
b) tanpa kamar mandi 23
Terminal Bus 45
10 Bandara 70
III. Bangunan pengambilan dan sistim transmisi air bersih serta proses
pengolahan air bersih.
Bangunan pengambilan air baku untuk penyediaan air bersih disebut dengan
bangunan penangkap air atau intake. Kapasitas intake dibuat sesuai dengan debit
yang diperlukan untuk pengelolaan. Fungsi utama bangunan intake adalah untuk
menangkap air dari sumber air untuk diolah dalam instalasi pengolahan air bersih.
b. Sistim transmisi air bersih
Sistim transmisi air bersih adalah sistim perpisahan dari bangunan pengambilan air
baku ke bangunan pengolahan air bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan sistim transmisi adalah:
(i). Tipe pengaliran jaringan pipa
(ii). Menentukan tempat bak pelepas tekan
(iii). Menghitung panjang dan diameter pipa
(iv). Jalur pipa sebaiknya mengikuti jalan raga dan dipilih jalur yang
tidak memerlukan banyak perlengkapan.
e. Poia jaringan
Pola jaringan sistim distribusi air bersih meliputi:
(i). Sistim cabang
(ii). Sistim loop
(iii). Valve
(iv). Meter air
(v). Flow restictor
f. Assesoris perpipaan
Assesoris perpipaan meliputi.
(i). Sok
(ii). Flens
(iii). Water mur dan nipel
(iv). Penyambung Gibault
(v). Dop dan Plug
(vi). Bend
(vii). Tee
jumalah air limbah yang dibuang akan selalu bertambah dengan meningkatnya
jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Jika jumlah air limbah yang dibuang
melebihi kemampuan alam untuk menerimanya, maka akan erjadi kerusakan
lingkungan. Lingkungan yang rusak akan menyebabkan terganggunya
kesetimbangan ekosistem, termasuk menurunya tingkat kesehatan manusia dan
kehidupan biotalainnya olh karena itu perlu dilakukan penanganan air limbah yang
terpadu baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat umu yang semuanya
memiliki peran dalam menghasilkan dan mengelola air limbah mulai dari sumbernya
hingga ke tempat pembuangan
1. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi karakteristik air yang dapat diindera, meliputi
b. Kekeruhan
Kekerakm mengurangi kejernihan air dan diakibatkan oleh pencemar-pencemar
yang terbagi halus, dari mana pun asalnya, yang ada di dalam air. Kekeruhan
disebabkan oleh lempung, lanau, partikel-partikel tanah dan pencemar-pencemar
koloidal lainnya. Tingkat kekeruhan tergantung pada kehalusan partikel dan
konsentrasinya. Di waktu yang lain, standar untuk perbandingan adalah
turbidimeter Jackson. Dengan alat ini, kekeruhan ditetapkan sebagai ukuran
kedalaman air yang dibutuhkan untuk menghilangnya bayangan cahaya lilin.
Sekarang, kekeruhan diukur dengan suatu turbidimeter yang mengukur gangguan
lintasan cahaya suatu contoh air. Air permukaan yang mengalami kenaikan
tingkat kekeruhan yang bestir Setelah tedadinya hujan sering disebut sebagai "air
yang mengkilat". Air semacam ini iebih sulit untuk diolah dari pada air yang
tingkat keketuhannya hampir tetap.
c. Warna
Warna air disebabkan karena jenis-jenis tertentu dari bahan organik yang terianit
dan koloidal yang terbilas dari tanah atau tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
Limbah-iimbah dari kegiatan industri sering menjadi sebab dari adanya wama di
dalam air. Intensitas warna diukur dengan perbandingan visual dari contoh air
yang bersangkutan dengan tabung-tabung Nessler, yaitu tabung-tabung gelas
yang berisi intensitas warna standar yang berbeda.
e. Suhu
Suhu tergantung pada sumber airnya. Suhu air tanah bervariasi menurut
kedalarnan dan ciri-ciri akuifer yang menjadi sumber air itu.
2. Parameter Kimia
Parameter Kimia meliputi :
a. Alkalinitas
Alkalinitas air adalah pengukur kapasitasnya untuk menetralisir asarn-asam.
Path air alannah, alkalinitas dikaitkan dengan konsentrasi bikarbonat, karbonat,
dan hidroksidanya. Alkalinitas keseluruhan biasnnya dinyatakan dengan
padanan kalsium karbonat dalam miligram per liter.
b. Keasaman
Keasaman air dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk
menetralisir air itu atau dapat juga dinyatakan dengan konsentrasi ion hidrogen.
Keasaman air diukur dengan pH meter. Konsentrasi pH yang baik bagi air minum
dan air limbah adalah netral atau pH = 7. jika pH di bawah 7 termasuk asam dan
jika pH di atas 7 tennasuk basa.
c. Karbon dioksida
Untuk menguji perkaratan air dan kebutuhan dosis bila pengolahan kimiawi hams
dipergunakan, dapat juga dipergunakan untuk memperkirakan pH bila
konsentrasi bikarbonatnya diketahui.
d. Kesadahan
Kiesadahan didefinisikan sebagai jumlah katioan-kation Manfaatnya
untuk mengukur kapasitas konsumsi sabun dan kecenderungan pembentukan
skala air.
Hantaran
Funsinya untuk menghitung bahan padat terlarut keseluruhan atau memeriksa
hasil-hasil analisis air lengkap. Bataan padat keseluruhan atau TDS dalam mg/l
= 0,55 hingga 0,7 kali nilai hantaran dari contoh air dalam limbos/cm.
Klorida
Fungsinya sebagai desinfektan jika dalam keadaan klor bebas, tetapi jika dalam
bentuk senyawa dengan natrium maka akan menyebabkan ion menjadi asin.
Sulfur
Sulfur dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat oleh bakteri
direduksi menjadi sulfida pada kondisi anaerob yang selanjutnya sulfida akan
diubah menjadi Hidrogen Sulfida. Dalam keadaan aerob Hidrogen Sulfida
teroksidasi secara bakteriologis menjadi suifat: Dalam bentuk H2S bersifat racun
dan berbau busuk.
Besi dan mangan
Air yang mengandung larutan padatan senyawa ini akan bersifat menghantarkan
listrik dan menyebabkan cepatny-a proses korosi. Warna yang ditimbulkannya
adalah kecoklatan.
Organik
Sumber material organik berasal dan alam dan aktifitas manusia. Organik terlarut
dalam air dibagi menjadi dua kategori, yaitu
a. Organik terurai
Yang termasuk material organik terurai misalnya karbohidrat, lemak, protein,
alkohol, asam, aldehid, dan ester.
b. Organik tak terurai
Contoh organik talc terurai secara biologis yaitu detergen senyawa Alkil
Benzena Sulfonat.
3. Parameter Biologi
Tiga dunia organisme mikro yang biasa terdapat dalam air dapat dibedakan
sebagai berikut
1. Binatang, anggota yang mewakili Rotifer dan Crustacea .
2. Tumbuh-tumbuhan, misalnya Lumut, Pakis, Tanaman berbiji. Binatang dan
tumbuh-tumbuhan bersel banyak dengan perbedaan jaringan urat.
3. Protista tinggi, misalnya Ganggang, Protozoa, Jamur, Ngengat lanau. Protista
rendah misalnya Ganggang hijau-biru, Bakteri. Kedua protista ini bersel ganda
atau bersel banyak, tanpa perbedaan jaringat urat.
Organisme milcm yang paling dikenal adalah bakteri, sedangkan virus-virus yang
tidak termasuk dalam contoh di atas biasanya digolongkan terpisah menurut tuan
rumah yang mereka jangkiti. Ukuran bakteri berbeda-beda dari l hingga 4 mikron
(satu mikron 10-6 m = I m ), bakteri talc dapat dilihat dengan mata telanjang.
Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut bakteri patogen. Baktaeri non patogen
biasanya talc berbahaya. Bakteri aerobik membutuhkan oksigen untuk hidupnya,
sedangkan bakteri anaembik tidak membutuhkan oksigen betas. Bakteri
fakuitatiftdala.h bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen betas.
Eschericia coli (colo bocili atau coliform ) adalah bakteri ynag menghuni usus
binatang berdarah pangs, bakteri-bakteri yang tidak berbahaya ini mengeluartan
tinja, sehingga adanya di dalam air menjadi tanda bahwa bakteri patogen mungkin
terdapat juga. Organisme coliform terdapat pada air yang bare tercemar air
limbah.
Pengolahan air limbah domestik secara individu pada lingkungan terbatas dilakukan
terpadu dalam wilayah yang kecil/terbatas, seperti hotel, rumah sakit, bandar udara,
pelabuhan dan fasilitas umum, dengan diagram system penanganannya sebagai
berikut.
C. Pengolahan Komunal
Pengolahan air limbah komunal adalah pengolahan air limbah yang dilakukan pada
suatu kawasan pemukiman, industri, perdagangan seperti kota-kota besar, yang
pada umumnya dilayani/dibuang melalui jaringan riool kota untuk kemudian dialirkan
menuju ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan kapasitas besar (Kota
Yogyakarta: 170 lt/dt atau 15.500 m3/hari untuk melayani jumlah penduduk sekitar
110.000 Orang pada tahun 2002). Diagram sistem penanganannya adalah sebagai
berikut:
Penanganan air limbah domestik secara komunal diperlukan salutan air limbah yang
dapat mengalirkan air limbah dari tempat sumbernya hingga ke Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Saharan air limbah tersebut berupa jaringan pipa (riool) yang
ditanam di bawah permukaan tanah. Bagi kota yang memiliki jaringan riool kota maka
masyarakatnya dapat memanfaatkan jaringan riool kota tersebut sebagai tempat
pembuangan air limbah yang dihasilkan dengan membayar sejumlah tertentu sesuai
dengan tariff yang ditentukan (berdasarkan Perda?).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam jaringan riool kota:
1. Pipa saluran air limbah menjadi satu kesatuan dalam jaringan air lirnbah yang
sennianya tertanarn di bawah permukaan tanah.
2. Dimensi pipa besar, karena disamping sebagai temapt penyaluran air limbah, pipa
harus mampu menampung air gelontor dan pada daerah-daerah tertentu pipa
dapat memiliki fasilitas jalan inspeksi sehingga petugas dapat berjalan melakukan
pemerikasaan di sepanjang pipa.
3. Pada tempat-tempat pertemuan pipa harus ada bak kontrol yang dapat digunakan
petugas untuk masuk ke jalan inspeksi, yang gambamya sebagai berikut:
VII. Pengolahan air limbah individu dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
a. Pengolahan air limbah individu
(i). Hitungan
(ii). Gambar
b. Instalasi pengolahan air hmbah (IPAL)
(i). Pengolahan primer
(ii). Pengolahan sekunder
(iii). Pengolahan lanjutan
1. Pengolahan Individu
Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individu terdiri atas
Tangki Septik dan Bangunan Peresapan.
a. Tangki Septik
Tangki Septik merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penampung air kotor/tinja
yang merupakan bahan organic, langsung dari WC atau Urinoir. Proses yang terjadi di
dalam tangki septik tersebut adalah proses pembusukan/pertguraian/perornbakan
bahan organik oleh mikroorganisme yang memerlukan waktu minimum 3 hari.
Proses tersebut -meltputi:
(i) aerobik
(ii) anaerobic
Beberapa ketentuan yang hams diperhatikan dalam perencanaan Tangki Septik:
Dimensi Tangki Spetik ditentukan herdasarkan jumlah pemakai yang akan
membebani Tangki Septik.
jumlah air kotor perkapita dapat digunakan sebesar 25 lt/orang/hari.
Waktu tinggal di dalam Tangki Septik, T minimum = 3 hari
Gerakan aliran air limbah di dalam Tangki Septik adalah:
o pada saat masuk dan keluar Tangki Septik gerakannya adalah vertical.
o pada saat berada di dalam Tangki Septik gerakannya adalah horizontal,
gerakan aliran ini adalah penting karena merupakan gerakan proses dan
pembusukan/penguraian/perombakan bahan organik selama waktu tinggal,
sehingga diusahakan gerakannya mengikuti bagian yang terpanjang dari
tangki septic (bagian memanjang).
Dimensi Tangki Septik:
o Kedalaman minimum, h = 1,50 m
o Panjang minimum, 1= 1,00 m
o Lebar minimu, b = 0,75 m
o Perbandingan panjang (1) : lebar (b) = 3 : 2
Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
b. Bangunan Peresapan
Ada 2 jenis bangunan peresapan yang sering digunakan, yaitu peresapan memanjang
dan peresapan melintang.
(i). Perasapan memanjang
Prinsip peresapan airnya (air dari Tangki Septik) adalah ke arah vertical (meresap
menuju ke bawah seluas penampang dasar peresapan memanjang). Tinggi
peresapan memanjang ini ditentukan berdasarkan kagalaman muka aimya dan
diusahakan muka dasar peresapan tetap berada 0,50 m di atas mukaan tanah.
Tipe peresapan ini digunakan di daerah yang:
o Muka air tanahnya tinggi (dangkal) dengan kedalaman 0 hingga 2,5m
meter dari muka tanah.
o areal lahan yang tersedia untuk bangunan peresapan memanjang harus
tersedia cukup luas.
Untuk merencanakan dimensi peresapan memanjang digunakan rums sebagai berikut
Q=A. D
A = b .1
D =v.p
Q = b .1 . D
L=Q/(b.D)
dengan:
A = luas bidang resapan (m2)
v = kecepatan meresap (m/hari)
p = prosentase pori (%)
L = panjang resapan = panjang pipa peresapan (m)
Q = debit air kotor (m3/hari)
b = lebar peresapan (m), lebar efektif = 40 hingga 50 cm
D = daya resap tanah (m/hari)
4.
=
.
Pada suatu instalasi pengolahan air, pelaksanaan fisik dari operasi dan proses
beraksi agak larnbat, maka salah satu parameter penting yang dipergunakan
limbah adalah waktu tinggal, yaitu waktu rat-rata pengenaan zat cair pada
=[ ]
Tabel Organisme patogen yang biasa terdapat daiam air iimbah
Sumber : Teknik Somber Daya Air, Linsley & Franzizi, Erlangga, 1986, Jakarta.
Parameter lain yang biasa dipergunakan, yang bersangkutan dengan dengan waktu
tinggal.adglah laju muatan permukaan, yang didefinisikan sebagai:
laju aliran Q
Laju muatan permukaan =
luas permukaan As
Kedua parameter ini biasa dipergunakan dalam perencanaan operasi fisik dan
kebanyakan proses kimiawi yang dipakai untuk pengolahan air. Sebagai misal,
waktu yang dibutuhkan oleh suatu partikel terapung untuk mengendap dengan gaya
berat dapat diterjemahkan ke dalam suatu waktu tinggal bagi suatu kolam
pengendapan dengan mempergunakan persamaan di atas.
Tabel Operasi dan proses satuan serta penerapannya dalam pengolahan air
Operasi/proses Penerapan
Unit operasi -Penyaringan igan kasar dipergunakan untuk melindungi pampa
terhadap bahan-bahan padat mengambang. Saringan
halus dipergunakan untuk membuang bahan-bahan
yang mengambang dan terapung. menyaring pencemar-
pencemar halus seperti ganggang, lanau dan
sebagainya.
Pengertian
Sampah: limbah yang bersifat padat yang terdiri atas zat organik dan anorganik, yang
tidak berguna. lagi dan darus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
Sampah perkotaan: sampah yang timbul di kota, tidak termasuk sampah berbahaya
dan beracun.
Timbunan sampah: banyaknya sampah yang dihasilkan/orang/hari dalam satuan
volume atau begat.
Sumber Sampah:
Pemukiman
Rumah Sakit
Perdagangan
Pertanian, Perkebunan & Peternakan
Industri
Tempat Umum (Rekreasi, jalan & taman)
Institusi (Kantor, Sekolah)
Lapangan udara, Pelabuhan.Laut
Instalasi Pengolahan Air Bersih/Limbah Jenis Sampah
Sampah basah (Garbage)
Sampah kering (Rubbish)
Debu dan Abu (Dust & Ash)
Sisa Bangunan (Demolitio & Construction wastes)
Barang bekas (Bulky wastes)
Sampah berbahaya (Hazardous wastes)
Hasil samping pengolahan air bersih/limbah (Water & waste water treatment)
1. Pengertian
Tempat pembuangan akhir sampah: tempat untuk menyingkirtan/mengkarantinakan
sampah perkotaan.
Sampah petkotaan: sampah non B2 (bahan berbahaya) dan non B3 (bahan
berbahaya dan beracun).
Persyaratan dalam pemilihan lokasi TPA: harus mengikuti persyaratan hukum,
ketentuan perundangan tentang lingkungan hidup, analisis mengenai dampak
lingkungan, ketertiban umum, kebersihan kota/lingkungan, perda tentang
pengelolaan sampah dan perencanaan tata ruang
2. Kriteria penyisih (pemilihan lokasi terbaik yang terdiri atas kriteria regional
ditambah kriteria sbb.:
a. Iklim
b. Utilitas
c. Lingkungan biologis
d. Kondisi tanah
e. Demografi
f. Batas administrasi
g. Kebisingan
h. Bau
i. Estetika
j. Ekonomi