B . PATOFISIOLOGI
. Penyebab Terjadinya Himen Imperforata
Selaput dara berasal dari tunas embrio vagina dari sinus urogenital. Akibatnya, selaput dara
adalah gabungan dari epitel vagina dan epitel dari sinus urogenital sela oleh mesoderm. Setelah
selaput dara menjadi berlubang atau bentuk sebuah kanal pusat, membentuk komunikasi antara
saluran vagina bagian atas dan bagian depan vagina. Etiologis khusus untuk kegagalan untuk
menetapkan patensi tidak jelas. Penyebabnya mungkin berhubungan dengan kegagalan apoptosis
karena sinyal genetik dikirim, atau mungkin berkaitan dengan lingkungan hormonal yang tidak
pantas. Selain itu mungkin karena warisan familial dalam generasi berturut-turut telah dijelaskan.
Kelainan kongenital himen imperforata secara pasti belum jelas, akan tetapi beberapa
peneliti ada yang menganggap karena adanya gangguan pada gen autosomal resesif (Jones,
1972), gangguan pada transmitted sex-linked autosommal dominant (Shohiv, 1978), adanya
hormon antimullerian. Selain itu diduga akibat produksi faktor regresi Mulleri yang tidak sesuai
pada gonad embrio wanita, tidak adanya atau kurangnya reseptor estrogen yang terbatas pada
saluran Muller bawah, terhentinya perkembangan saluran Muller oleh bahan teratogenik.
C. MANIFESTASI KLINIK
Kejadian pasien dengan himen imperforata menyajikan dengan gejala AUR, mulai dari 3%
menjadi 46% . Mekanisme himen imperforata menyebabkan AUR mungkin karena ditahan
hematoma di vagina menekan uretra atau menyebabkan iritasi pada pleksus sakral. Selain
itu,efek mekanik hematoma di vagina bisa mengubah sudut antara leher kandung kemih dan
uretra, mengakibatkan obstruksi kemih keluar. Konservatif sifat budaya lokal di Taiwan
membuat sebagian besar dokter enggan untuk melakukan pemeriksaan genital rutin. retensi urin
selalu diobati dengan kateterisasi.Hal ini nyaman dan mudah untuk mengamati selaput dara pada
saat kateterisasi. Sebuah tonjolan sepanjang posterior aspek introitus yang khas.
Gambaran klinik himen imperforata merupakan manivestasi dari tidak tersalurnya darah
menstruasi sehingga terjadi timbunan yang dapat mencapai ruangan abdomen. Gambaran klinik
dapat dijumpai sebagai berikut :
1. Hematokolpos
Terjadi timbunan darah di vagina
Himen berwarna kebiruan dan menonjol karena timbunan darah
2. Hematometra
Timbunan di dalam rahim
Terasa sesak, tekan bagian bawah,nyeri terutama saat menstruasi
Dapat diraba di atas sympisis berupa tumor padat dan teraba nyeri
3. Hematosalping
Timbunan darah pada tuba fallopi
Darah ini dapat mencapai ruangan abdomen
Tanyakan secara menyeluruh riwakyat kesehatan keluarga. Keluhan yang paling sering
ditemukan adalah amenorhoe primer dan nyeri abdomen. Pasien mengalami masa
pubertas dengan masa telarche yang normal. Karena ovarium berfungsi secara normal,
penderita mengalami perubahan-perubahan pada tubuhnya sesuai dengan siklus
menstruasi.
1. Pemeriksaan fisik
a. Pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder normal dan timbulnya setelah masa pubertas,
sama seperti wanita normal lainnya. Tinggi badan normal
b. Pemeriksaan dengan spekulum
c. Pada pemeriksaan colok dubur dapat ditentukan besar dan luas gumpalan darah di alat
kelamin dalam.
d. Menempatkan pasien dalam posisi lutut-dada bantu pemeriksaan fisik pada kelompok usia
anak. Memiliki berlutut pasien di meja pemeriksaan dengan sikunya di meja dan wajahnya
beristirahat di tangannya. Perlahan menyebar pantat dan labia dan memiliki napas pasien
atau pukulan. Jika pemeriksaan masih sulit, obat penenang atau anestesi mungkin
diperlukan.
2. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis himen imperforata dapat dilakukan
pemeriksaan USG untuk menentukan ada dan luasnya perdarahan di uterus, tuba, dan
rongga perut.
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI dapat memberikan pencitraan yang terbaik dari jaringan seperfisial dan jaringan yang
lebih dalam. MRI dapat mengklarifikasi hasil pemeriksaan USG mengenai cavum uterus,
dan dapat memeriksa struktur subperitoneal serta dapat mendeteksi adanya serviks uteri.
Chin Med Assoc Journal: Tahun: 2007/volume70/edisi(12)/ halaman559561
Vol. 17/edisi 5/hal 371 - 373Hong Kong . Emerg. Med Journal. Tahun 2009 /
E. Penatalaksanaan
Dibuka secara bedah untuk memungkinkan drainase mukokolpos atau hematokolpos atau
kedua duanya. Pada bayi dan anak anak bagian sentral selaputnya dieksisi. Pada anak yang
lebih tua dengan darah menstruasi yang tertahan, suatu bagian yang menyerupai baji dari pars
posterior himen diambil.Perlakuan klasik adalah selaput dara imperforata melalui hymenectomy
bedah. Yaitu dengan dilakukan sayatan berbentuk X,menghasilkan 4 sudut persimpangan tiap
sudut dijahit kearah luar(dasar himen). Pada saat dilakukan maka akan keluarlah darah haid yang
telah menumpuk sekian lama di rongga vagina dan rahim.
Perdarahan, jaringan parut dan stenosis dari lubang vagina adalah komplikasi utama dari
prosedur ini. Teknik invasif yang kurang tersedia termasuk penggunaan karbon dioksida lasers14
atau aplikasi Foley catheters15 tanpa merusak struktur selaput dara. Waktu yang optimal operasi
didasarkan pada gejala. Asimtomatik anak didiagnosis tanpa mucocele dapat diobati selama
pubertas sebelum perkembangan hematocolpos atau hematometra untuk mengurangi risiko
anestesi umum (Goldstein,2008).
Penanganan himen imperforata dengan hymenectomy harus dengan perlindungan antibiotika,
darah tua kental kehitam hitaman keluar. Penatalaksanaan himen imperforata dapat dibuat
terbuka dengan hanya insisi berbentuk bintang pada posisi jam 2,4,8, dan 10. Kemudian vagina
didilatasi secara digital. Luka ditutup dengan jahitan terputus hanya jika diperlukan jahitan
seperti ini harus diletakkan sagital. Jika pasien defisiensi estrogen intrinsik, akan diperlukan
terapi estriol tambahan (estriol 2-3 mg sehari untuk 1-2 minggu, yang menggunakan obat seperti
Gynasan 1000mg, Bastian atau Ovestin 1 mg.
Sebaiknya sesudah tindakan penderita dibaringkan dalam letak fowler, umunmya
penderita tidak memerlukan rawat inap. Selama 2 3 hari darah tua kental tetap akan mengalir
disertai dengan pengecilan tumor tumor tadi. Sesekali pada himen impeforata ditemukan pada
neonatus atau gadis kecil vagina terisi oleh suatu cairan lendir (hidrokolpos). Apabila timbul
tekanan tekanan dan disertai dengan radang sekunder, hendaknya himen dibuka dan dipasang
drain. Selayaknya diberi pula antibiotika. Bila atresia himenalis ditemukan pada gadis kecil tanpa
menimbulkan gejala gejala, maka keadaan diawasi saja sampai anak lebih besar dan situasi
anatomi menjadi lebih jelas.
Kelainan kongenital himen imperforata merupakan kelainan yang memerlukan tindakan
spesialistis, sehingga bidan dapat mengambil tindakan :
1. KIEM(komunikasi, edukasi, informasi, dan motifasi) agar wanita tersebut mengikuti petunjuk
untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit
2. Merujuk penderita ke dokter ahli atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan adekuat