Anda di halaman 1dari 4

Tata Nama Alkohol

Tata nama IUPAC


1) Tata nama alkohol tidak begitu berbeda dengan pemberian nama pada alkana. Perbedaannya
yaitu akhiran a pada alkana terkait diganti dengan akhiran ol.
2) Pemberian nomor pada atom karbon dimulai dari atom karbon yang paling dekat dengan
gugus OH.
3) Penomoran rantai induk berfungsi untuk menunjukkan posisi gugus fungsi maupun cabang-
cabang rantai induk.

Contoh

Tata Nama Trivial


Tata nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk alkohol-alkohol suku
rendah atau alkohol-alkohol dengan rumus molekul sederhana. Tata nama trivial untuk
alkohol yaitu dengan menyebut nama gugus alkil yang mengikat gugus OH kemudian diikuti
dengan kata alkohol.
(Sulistyani, 2015)

Sulistani, M.Si 2015. Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Universitas Negeri Yogyakarta :
Yogyakarta.

Pembuatan Metanol dalam industri melalui reaksi reduksi CO dengan H2 pada suhu 450 oC dan
tekanan 200 atm. Reaksi menggunakan katalis berupa campuran ZnO dan Cr2O5

Reaksi : CO (g) + 2H2 (g) CH3OH (g)

Etanol :

Ada dua tahap reaksi fermentasi untuk pembuatan etanol :


enzim enzim
Karbohidrat C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2

- Melalui proses penyulingan dapat diperoleh alcohol dengan konsentrasi 95%


- Tanol 100 % dapat diperoleh dari reaksi alcohol 95 % dengan CaO, dengan terlebih
dahulu direaksikan dengan benzene.

(Sulistyani, 2015)

Tata Nama Alkil Halida

Trivial : untuk halida sederhana

1. Nama R terlebih dahulua dan diikutin halidanya


CH3 CH2 Br Etil Bromida

Tata Nama (IUPAC system)

1. Rantai utama adalah rantai terpanjang. Jika molekul mengandung ikatan rangkap dua atau
tiga, ikatan tak jenuh ini harus terdapat pada rantai utama.
2. Atom C No.1 adalah ujung yang terdekat dengan substituent (alkil atau halo) yang pertama.
Posisi substituen ditunjukkan oleh no atom C dimana substituent ini melekat.
3. Substituen diurutkan sesuai urutan abjad.
4. Jika aturan no 2 memungkinkan atom C no 1 berada pada kedua ujung yang terdekat dengan
substituent yang abjadnya lebih dulu.

CH3 CH2 Br Bromoetana

(Budhijanto, 2009)

Budhijanto, 2009. Alkil Halida. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah
Mada : Yogyakarta
(Harahap, 2009)

Harahap, Yahdiana. 2009. Alkil Halida

Metode Pembuatan Halogenalaka

Halogenalkana bias dibuat dari reaksi antara alkena dengan hidrogen alkida, akan tetapi
halogenalkana lebih umum dibuat dengan cara mengganti gugus OH pada sebuah alcohol
dengan atom halogen.

1. Pembuatan halogenalkana dari alkohol dengan menggunakan hidrogen halide


Reaksi umum yang terjadi pada proses ini dituliskan sebagai berikut :
ROH + HX RX + H2O
a. Pembuatan Kloroalkana
Kloroalkana tersier bias dibuat dengan mereaksikan alkohol yang sesuai dengan asam
hidroklorat pekat pada suhu kamar
b. Pembuatan bromoalkana
Alkohol direaksikan dengan sebuah campuran antara natrium atau kalium bromida
dengan asam sulfat pekat. Pencampuran ini akan menghasilkan hydrogen bromida
yang bereaksi dengan alkohol. Campuran yang terbentuk dipanaskan untuk
memisahkan bromoalkana.
CH3-CH2-OH + HBr CH3-CH2-Br + H2O
c. Pembuatan iodalkana
Untuk pembuatan iodalkana, alkohol direaksikan dengan sebuah campuran antara
natrium atau kalium iodida dengan asam posfat pekat H3PO4 dan dilakukan distilasi
untuk memisahkan iodalkana. Pencampuran iodin degan asam posfat akan
menghasilkan hidrogen iodida yang bereaksi dengan alkohol.
CH3-CH2-OH + HI CH3-CH2-I + H2O
Asam posfaat lebih dipilih disbanding asam sulfat pekat karena asam sulfat pekat
dapat mengoksidasi ion-ion iodida menjadi iodin dan menghasilkan hydrogen iodida
secara perlahan.

2. Pembuatan halogenalkana dari alkohol menggunakan fosfor halida


Pembuatan kloroalkana dapat dibuat dengan mereaksikan sebuah alkohol dengan fosfor
(III) klorida cair, PCl3
3CH3-CH2-CH2-OH + PCl3 3CH3-CH2-CH2-Cl + H3PO3

(Syahrur, 2013)
Syahrur, Muhammad. 2009. Makalah Kimia Organik Alkil Halida. Pendidikan Kimia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Mataram : Mataram.

Anda mungkin juga menyukai