Anda di halaman 1dari 56

MENGAWAL PELAYANAN PUBLIK UNTUK REPUBLIK

MALADMINISTRASI
TUJUH INSTANSI
EDISI 11/III MEI-JUNI 2015

www.ombudsman.go.id
MAJALAH RESMI OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 1
TIDAK DIPERJUALBELIKAN
2 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
DAfTAR ISI

36 KABAR PERWAKILAN
LAPORAN UTAMA Uang Insentif yang Raib
Biaya hebat untuk
BATAM Riwayatmu Layanan Cepat
ESOK... Menuntut Jaksa Penuntut
Batam dan Persaingan Umum
Kekuasaan
Tindak Lanjut Siti 42 WAWANcARA
Nurbaya JIMLy ASShIddIqIe

10
Mengurai Benang Batam Bisa Semaju
Kusut SK Menhut
Singapura

46 KILAS
Mahasiswa Universitas
KANAL POTRET LAPORAN KHUSUS
Noritama Belajar
Jalan Tengah Antara Potret Kepatuhan Momentum Untuk
Menteri Susi dan Kementerian dalam Perubahan Maladministrasi
Nelayan Pelaksanaan UU No. Saatnya Tancap Gas Mitra Strategis Komisi
Ciri Pemerintahan 25 Tahun 2009 tentang Informasi Pusat
Kelas dunia Pelayanan Publik
48 MOzAIK
Keteguhan hati yang
Berbuah Manis

22 26 32 50 RESENSI
Untuk Para Pengabdi

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 3


Sapa

D
ewasa ini pelayanan publik

H
menjadi poin penting
kritik masyarakat kepada ai, Redaksi Majalah Suara
pemerintah terhadap Ombdsman RI! Salam
kepuasan layanan dalam proses- Perjuangan dan Semoga
proses administrasi pemerintah. Ombudsman RI tetap
Harapan masyarakat yang begitu tinggi mempertahankan kinerja bagusnya.
menuntut pemerintah untuk bertindak Saya ingin bertanya apakah
cepat dan tepat memberikan pelayanan Ombudsman RI hanya menangani
publik yang baik. Namun, disparitas masalah terkait maladministrasi saja, isu

S
yang begitu tinggi antara tuntutan lain seperti HAM apakah juga termasuk
masyarakat terhadap kepuasan layanan dalam kajian Ombudsman RI ? Mohon alam redaksi Ombudsman RI,
'vs' kinerja pelayanan itu sendiri masih Berikan Penjelasannya. Terima Kasih. terimakasih atas kesempatannya
menjadi pekerjaan rumah besar bagi Dini Nurfirda - Bekasi untuk bertanya di rubrik SAPA.
pemerintah. Saya berharap Ombudsman Mahasiswi Universitas Brawijaya Saya ingin bertanya apakah
RI mampu memangkas pekerjaan rumah Malang identitas pelapor di Ombudsman
tersebut agar memacu pemerintah RI bisa dirahasiakan? Karena saya
menciptakan good publik service memiliki kekhawatiran jika melapor
management disisi lain memenuhi Salam Pejuang Layanan Publik ke Ombudsman RI saya akan diteror.
harapan publik itu sendiri. Dini terimakasih atas pertanyaanya. Terimakasih
Hary Fadriansyah Ombudsman RI sesuai dengan UU no Nailatalmuna Nitrasatri Atmaja
Tangerang 37 tahun 2009 bertugas melakukan Salatiga
pengawasan pelayanan publik.
Sedangkan mengenai isu-isu HAM sudah
Halo Hary Salam pelayanan publik ada lembaga negara yang menangani Salam Pelayanan Publik Apik
apik. Guna mewujudkan good publik yaitu KOMNAS HAM. Terimakasih Nailatalmuna, terimakasih atas
service management, Ombudsman Redaksi pertanyaannya. Ombudsman RI bisa
RI mengadakan penilaian Kepatuhan merahasiakan identitas pelapornya. Tapi
terhadap UU 25 tahun 2009. Dan kegiatan ketika melaporkan permasalahan kartu
ini sudah terlaksana mulai dari tahun identitas tetap kami minta sebagai syarat
2013. administrasi. Terimakasih.
Redaksi Redaksi

4 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


DARI REDAKSI

Ke Mana Harus Mengadu?

B
anyak hal berjalan secara rupa aksi dan demonstrasi publik. Betapa tidak terhitung
dinamis: berkembang berujung bentrok. Meski kebebasan jumlahnya, pelbagai aduan yang
dalam ruang dinamika. berpendapat dilindungi Konstitusi masuk dari masyarakat ternyata
Tidak terkecuali juga tapi tentu ada sebuah motif yang bisa terkategorisasi sebagai
penyelenggaraan pelayanan publik. menggerakkan orang untuk masukan dan ide perbaikan. Tidak
Demi sebuah kepuasan pengguna menggelar aksi demonstrasi. Salah sedikit aneka inovasi perbaikan
pelayanan, praktik pelayanan publik satu motif yang melingkupi kerapkali pelayanan berangkat dari aduan
perlu bergerak dinamis mengikuti adalah ketidakpuasan akan kondisi masyarakat. Oleh karenanya, dalam
arah kehendak masyarakat. Tentu sekitar. Bila ditarik ke dalam wilayah hal ini, unit pengelolaan pengaduan
saja, kehendak itu harus memenuhi pelayanan publik: ada penyimpangan memiliki andil dalam laju dinamika
asas efisiensi, efektivitas dan kebaikan pelayanan yang terjadi. penyempurnaan pelayanan.
untuk semua yang muaranya berujung Pada tingkat ini, sebuah unit Nah, pada Edisi XI Majalah Suara
pada penyelenggaraan pelayanan pengelolaan pengaduan bisa menjadi Ombudsman RI, senarai artikel yang
publik yang prima juga apik. penawarnya. Dengan keberadaan tersaji berangkat dari ide dan masukan
Dinamika laju penyelenggaraan unit ini, masyarakat yang mengalami masyarakat yang menghendaki
pelayanan publik jelas merupakan penyimpangan dapat menyampaikan penyempurnaan pelayanan publik.
keniscayaan dalam upaya untuk terus persoalannya ke unit pengaduan ini. Masukan ini disampaikan melalui
melestarikan praktik pelayanan yang Caranya bisa beraneka rupa: melalui aneka rupa saluran: lewat unit
apik. Keajegan atau kejumudan cara, pesan pendek (SMS), email, telepon, pengaduan pemerintah, kantong
konsep, metode maupun prosedur surat bahkan datang langsung. Semua pengaduan Ombudsman RI bahkan
pelayanan publik mutlak perlu jenis akses perlu disediakan satuan melalui akses media sosial yang kian
dihindari mengingat perkembangan kerja penyelenggara pelayanan bagi hari semakin digemari masyarakat.
dalam segala hal termasuk kehendak masyarakat untuk menuangkan Salah satunya adalah sajian Laporan
masyarakat juga terus berkembang. aduannya. Pada tahap ini, unek-unek Utama mengenai Dwelling Time
Untuk itu, dinamika perbaikan masyarakat bisa sedikit terlegakan atau waktu bongkar muat barang di
pelayanan adalah sebuah kemestian. lantaran apa yang membatin di hati pelabuhan.
Lantas, apa yang mesti dilakukan dan pikirannya bisa terlepaskan Tema Laporan Utama ini berangkat
dalam upaya menjaga dinamika sejenak di unit pengaduan. dari kehendak masyarakat dan unsur
penyempurnaan pelayanan publik? Tapi, pengaduan ini mesti pemerintah untuk terus bergerak
UU 25/2009 tentang Pelayanan mendapat pengelolaan yang laras, menyempurnakan pelayanan publik
Publik jelas menedaskan sebuah unit sesuai dengan tanggungjawab dan di Indonesia. Kondisi ini menjadi
pengelolaan pengaduan di satuan ketentuan yang melingkupi satuan perhatian Ombudsman RI yang
kerja penyelenggara pelayanan kerja. Aneka aduan masyarakat kemudian menuangkan cerita ini
publik. Untuk apa unit ini bekerja? jangan hanya mengendap tak untuk diketahui khalayak agar menjadi
Apakah serupa dengan customer care berjawab, respons tepat harus inspirasi untuk semua. Tapi, satu hal
yang hanya menampung omelan dilakukan demi menjaga tingkat perlu dicatat di sini bahwa pengaduan
pengguna layanan? Pertanyaan kepercayaan masyarakat. Mengapa masyarakat adalah inspirasi untuk
jenis ini laik mengemuka di tengah aduan ini harus dikelola secara perbaikan.
usaha membentuk unit pengelolaan apik? Di sini pertimbangan urgensi Bangun unitnya dan galakkan
pengaduan. unit pengelolaan pengaduan penyempurnaan pelayanan sekarang
Untuk menjawabnya, mari kita mendapatkan perhatiannya. juga.
pertimbangan beberapa hal berikut. Pengaduan masyarakat adalah
Tidak sedikit upaya menyampaikan ide, inspirasi dan inovasi bagi Pemimpin Redaksi
pendapat di muka umum dalam unit penyelenggaraan pelayanan Asep Wijaya

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 5


REfLEKSI

Refleksi dan Harapan atas Profesionalisme


Pengelolaan Pelayanan Haji
oleh : Budi Santoso,SH,LL.M1

PRofeSIoNALISMe PeNGeLoLAAN PeLAyANAN hAJI dI INdoNeSIA SeLAMA BeBeRAPA TAhUN TeRAKhIR INI
SeBAGAIMANA yANG SUdAh KITA KeTAhUI, TeLAh MeNJAdI SoRoTAN dARI BeRBAGAI LeMBAGA PeNGAwAS yANG
CoNCeRN TeRhAdAP PeNGeLoLAAN PeLAyANAN PeNyeLeNGGARAAN hAJI.

I
nstitusi pengawas seperti KPK, akan diberangkatkan dalam tahun
PPATK, Ombudsman RI dan berjalan, memperoleh bimbingan
Lembaga Swadaya Masyarakat manasik dari Kementerian Agama
seperti ICW, Forum Indonesia Untuk sebanyak 3 (tiga) kali dan KUA
Transparansi Anggaran (Fitra) telah sebanyak 7 (tujuh) kali, namun
mengeluarkan evaluasi atau laporan dalam pelaksanaan manasik tersebut
terkait dengan hasil pengawasan dibeberapa tempat dibuat dalam
yang telah dilakukan beserta temuan- hari kerja dan berurutan, sehingga
temuan beberapa lembaga tersebut kurang optimal karena banyak
di lapangan. Ombudsman RI sesuai calon jemaah haji yang tidak dapat
dengan tugas dan kewenangannya mengikuti. Di sisi yang lain, sebagian
pada bulan Oktober 2013 yang lalu juga calon jemaah tidak mendapatkan
telah menyampaikan saran/masukan buku panduan manasik dan compact
kepada pihak Kementerian Agama disc, sehingga calon jemaah haji
terkait dengan penyelenggaraan tidak mendapatkan kesempatan
pelayanan haji yang berisi 13 butir untuk mempelajari dan mendalami
Kesimpulan dan Saran. Diberikannya materi yang disiapkan.
saran masukan tersebut, sebagaimana 3. Pemberian vaksin meningitis kepada
dengan temuan dan hasil evaluasi calon jemaah haji yang dibeli
lembaga pengawas lainnya, diharapkan dari sebuah perusahaan di Belgia
akan mendapatkan perhatian dan beberapa waktu lalu diragukan
telah menggunakan Siskohat sejak
tindak-lanjut sebagaimana mestinya. kehalalannya, karena dalam proses
tahun 2011, namun belum berfungsi
Hasil evaluasi dan kesimpulan/ produksinya diduga terkontaminasi
untuk memudahkan jemaah
saran dari berbagai lembaga pengawas zat yang berasal dari babi. Namun
karena tahapan pendaftaran masih
yang telah disampaikan selama ini pada saat ini, Kementerian
harus bolak balik (kurang lebih 4
tentu saja diharapkan bisa menjadi Kesehatan RI menyatakan
kali) antara Kementerian Agama
refleksi yang positif dan konstruksi bagi bahwa vaksin meningitis telah
dengan Bank Penerima Setoran
pihak terkait, dalam hal ini khususnya mendapatkan sertifikasi halal dari
(BPS). Hal ini mengakibatkan proses
pihak Kementerian Agama RI sebagai MUI dan terdaftar di Badan POM.
pendaftaran yang tidak efektif. Bagi
penyelenggara haji di Indonesia. Secara Pemeriksaan kesehatan calon
jemaah yang telah terdaftar akan
khusus, temuan dari hasil investigasi jemaah dilakukan pada Puskesmas di
diberikan nomor porsi, kemudian
sistemik yang telah dilaksanakan wilayah Kecamatan tempat jemaah
calon jemaah akan menunggu,
Ombudsman sesuai kewenangan berdomisili secara gratis setelah
yang dalam perkembangan terakhir
yang dimiliki yaitu terkait dengan memperoleh surat pengantar dari
bagi pendaftar tahun 2013, akan
penyelenggaraan pelayanan haji melalui Kementerian Agama Kabupaten/
menunggu antara 10 s.d 19 tahun.
suatu kegiatan investigasi atas prakarsa Kota.
Salah satu penyebab lamanya/
sendiri (own motion investigation) pada 4. Petugas kloter (Tim Pemandu Haji
panjangnya daftar tunggu tersebut
bulan Mei s/d Agustus 2013 yang lalu Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing
dikarenakan adanya dana talangan
tersebut disimpulkan sebagai berikut : Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Tim
dari bank kepada para calon jemaah.
1. Proses pendaftaran jemaah haji Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim
2. Calon jemaah haji reguler yang

6 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


REfLEKSI

Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan lembaga/institusi pengawas lainnya mengimplementasikan apa yang
Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD)) dan hal tersebut memang sudah disebut sebagai profesionalisme.
direkrut melalui proses seleksi menjadi domain lembaga atau institusi Bila kita juga melihat dari
secara bertahap dengan persyaratan pengawas seperti KPK dan PPATK. Laporan Hasil Pemantauan
yang cukup ketat, namun dalam Kalau merujuk pada kesimpulan Operasional Haji tahun 2012 yang
pelaksanaan ibadah di Mekah dan diatas, penulis lebih fokus pada point dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Madinah, jemaah mengeluhkan / butir kesimpulan nomer 1(satu) Kementerian Agama RI, tampaknya
mengenai adanya petugas kloter dan 5(lima), ----yaitu terkait proses telah dilaksanakan secara cukup
yang kurang optimal dalam pendaftaran haji dan soal belum adanya komprehensif yang meliputi :
menjalankan tugas dan fungsinya. transparansi terkait dengan perincian 1. Aspek pengorganisasian,
5. BPIH dan Dana Optimalisasi Haji penggunaan dana optimalisasi----, ketatalaksanaan dan SDM.;
digunakan untuk kepentingan yang menurut hemat penulis 2. Aspek Pelayanan; Jenis Pelayanan,
jemaah dalam hal operasional merupakan persoalan krusial terkait terdiri atas:
pelaksanaan ibadah. Untuk Tahun penyelenggaraan pelayanan haji selama a. Pelayanan perumahan/
2013, diperkirakan setiap jemaah beberapa tahun terakhir ini, terutama pemondokan/hotel/tenda;
disubsidi dari dana optimalisasi bila hal tersebut dikaitkan dengan b. Pelayanan katering;
sebesar 13 s.d 16 juta, namun hingga profesionalisme penyelenggaraan c. Pelayanan transportasi;
saat ini belum ada transparansi pelayanan haji yang menjadi tanggung- d. Pelayanan umum dan Ibadah;
terkait dengan perincian jawab Kementerian Agama RI. Dari e. Pelayanan kesehatan;
penggunaan dana optimalisasi sisi pengertian, profesionalisme f. Pelayanan keamanan;
tersebut.2 mengandung makna yaitu sifat- g. Pelayanan barang jamaah;
sifat (kemampuan, kemahiran, cara h. Pelayanan pemulangan ke tanah
Dalam melakukan evaluasi atas pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) air;
pengelolaan penyelenggaraan haji, sebagaimana yang sewajarnya ter- i. Pelayanan BPIH khusus
Ombudsman RI memang hanya fokus dapat pada atau dilakukan oleh seorang 3. Melakukan survey kepuasan jamaah
pada pelayanan haji yang diberikan profesional. Profesionalisme berasal terhadap pelayanan operasional
kepada para calon jemaah, sehingga dari profesion yang bermakna dan penyelenggaraan ibadah haji
tidak masuk ke wilayah-wilayah lain memerlukan kepandaian khusus untuk di Saudi Arabia, dalam rangka
seperti : adanya dugaan penyimpangan menjalankannya.3 Oleh karena itu, memberikan informasi tentang
atau dugaan penyalahgunaan anggaran, kemampuan dan kemahiran atas cara tingkat keberhasilan pelayanan
dugaan mark-up dan sejenisnya yang pelaksanaan untuk menjalankannya penyelenggaraan ibadah haji tahun
selama ini sering menjadi temuan menjadi kalimat kunci dalam 1433H/2012M.4

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 7


REfLEKSI

Menurut hemat penulis, upaya yang sudah pernah melaksanakan Jasa Keuangan (OJK).
pelaksanaan pemantauan dan ibadah haji, dengan tidak t 1VCMJLBTJBUBTSJODJBOQFOHHVOBBO
pelaksanaan survey kepuasan terhadap diperbolehkan mendaftar kembali; Dana Optimalisasi Haji dan Waktu
pelayanan penyelenggaraan ibadah perlu memastikan bahwa syarat- tunggu Jemaah haji perlu dilakukan
haji tersebut merupakan bagian syarat terpenuhinya butir diatas oleh Kementerian Agama RI c.q
dari upaya untuk mendapatkan dapat dilaksanakan apabila sistem Direktorat Jenderal PHU agar
gambaran atau fakta yang lebih data base di Siskohat sudah dapat calon jemaah haji mengetahui
objektif atas serangkaian proses mendeteksi dan mengantisipasi secara detail dan transparan,
evaluasi internal, perbaikan serta supaya orang yang pernah berhaji yaitu : dalam hal komponen dan
pembenahan yang telah dan akan tidak dapat menggunakan identitas besaran subsidi yang diberikan
dilakukan oleh Kementerian Agama RI yang berbeda untuk mendaftar, kepada masing-masing calon
sendiri, sehingga bisa direncanakan salah satunya dengan penerapan jemaah haji; transparansi dalam hal
strategi penyempurnaan pelayanan alat scan mata bagi calon jemaah kelebihan dari selisih pengeluaran
penyelenggaraan haji di masa yang haji diseluruh tempat pendaftaran antara Dana Optimalisasi Haji
akan datang secara lebih komprhensif, haji dan berkoordinasi dengan dengan pengeluaran subsidi
dengan begitu maka upaya dari pihak Kementerian Dalam Negeri per-calon jemaah haji harus
Inspektorat Jenderal Kementerian dalam hal data kependudukan dikembalikan kepada jemaah
Agama tersebut patut untuk kita sesuai dengan NIK (Nomor Induk haji yang bersangkutan dalam
dukung guna mendapatkan tindak Kependudukan) yang terdapat bentuk pengurangan BPIH serta
lanjut dari Menteri Agama RI selaku pada E-KTP dan terintegrasi dengan transparansi juga mencakup Laporan
user (pengguna) dari fakta/temuan Database Paspor pada Ditjen secara berkala terkait Waktu Tunggu
dan rekomendasi pihak Inspektorat Imigrasi-Kementerian Hukum dan calon jemaah haji.5
Jenderal tersebut. HAM RI.
Disisi yang lain, secara eksternal, t #JMBEJQFSMVLBO NBLBCFSTBNB Harapan atas profesionalisme
sesuai dengan kewenangan dari Pasal 8 negara-negara anggota Organisasi pengelolaan dan pelayanan
ayat (2) Undang Undang No. 37 Tahun Konferensi Islam (OKI), Pemerintah penyelenggaraan haji tersebut
2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian diatas hanya akan terealisasi
Indonesia, maka Ombudsman pun telah Agama RI perlu membuat bilamana butir-butir baik temuan
mengeluarkan saran kepada Menteri kesepakatan dalam hal penambahan Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama RI yang diantaranya adalah kuota haji dengan melakukan Agama RI serta kesimpulan/saran
sebagai berikut: negosiasi kepada Pemerintah Saudi masukan Ombudsman RI dalam hal
t 1FSMVFTJFOTJQFOHJOUFHSBTJBO Arabia mengingat perluasan dan penyelenggaraan pelayanannya dapat
Siskohat secara real time: dengan berbagai fasilitas di lingkungan dilaksanakan secara komprehensif/
mengintegrasikan satu atap antara Masjidil Haram sudah semakin baik. menyeluruh dan dilakukan secara
Kantor Kemenag Kabupaten/Kota Hasil KTT OKI tahun 1987 tentang simultan, sehingga dalam waktu
dengan Bank Penerima Setoran Kuota Haji 1/1000 dari jumlah yang tidak terlalu lama akan segera
BPIH (disepakati di Bank atau di penduduk muslim, kiranya sudah dirasakan perubahan yang lebih
Kemenag), kemudian disusun harus direvisi agar ada penambahan baik dan lebih sempurna dari waktu
landasan operasional antara kuota haji masing-masing anggota ke waktu seiring dengan tuntutan
Kemenag dengan Bank Penerima OKI. atas peningkatan kualitas pelayanan
Setoran diantaranya diwujudkan t 1FSMVEJMBLVLBOQFOHBXBTBO penyelenggaraan haji di semua
dalam bentuk MoU, Peraturan terhadap pelaksanaan peraturan sektor dan semua jajaran baik sejak di
Menteri atau Keputusan Bersama tentang pelarangan dana talangan tingkat lokal/daerah hingga ke tingkat
Menteri Agama dengan Pimpinan haji oleh pihak bank, mengingat pusat. Bila harapan publik ini bisa
Bank terkait. alasan syari bahwa pelaksanakan terakomodasi, maka apresiasi perlu
t 6OUVLNFOHVSBOHJBOUSJBOZBOH ibadah haji diwajibkan bagi yang kita berikan kepada pihak Kementerian
sangat panjang terhadap porsi calon mampu. Maka dana talangan Agama RI disertai dengan upaya untuk
jemaah haji Indonesia, pemerintah perbankan terhadap calon jemaah secara kritis terus menerus untuk kita
khususnya Kementerian Agama RI : haji harus dihapuskan, dengan cara semua melakukan pengawasan dalam
untuk dapat menerbitkan keputusan dilakukan koordinasi antara pihak pelaksanaannya sesuai dengan tugas
pelarangan kepada masyarakat Kementerian Agama RI dan Otoritas dan kewenangan kita. Terima kasih.[]

1) Penulis adalah Anggota Ombudsman RI Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan periode 2011 - 2016
2) Lihat Laporan Investigasi atas Prakarsa Sendiri terkait Pelayanan Haji oleh Ombudsman Republik Indonesia, Oktober 2013, hal. 55.
3) Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 1994.
4) Lihat Laporan Hasil Pemantauan Operasional Haji 1433 H/2012 M, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, hal.2.
5) Lihat Laporan Investigasi atas Prakarsa Sendiri terkait Pelayanan Haji oleh Ombudsman Republik Indonesia, Oktober 2013, hal. 56-57.

8 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


REDAKSI

MENGAWAL PELAYANAN PUBLIK UNTUK REPUBLIK

BATAM PENANGGUNG JAWAB


Danang Girindrawardana
PENGARAH
M. Khoirul Anwar
PEMIMPIN UMUM
A. Animaharsi
RIWAYATMU ESOK...
EDISI 10/III MAReT - APRIL 2015

www.ombudsman.go.id
MAJALAH RESMI OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
TIDAK DIPERJUALBELIKAN
PEMIMPIN REDAKSI WAKIL PEMIMPIN REDAKSI SEKRETARIS REDAKSI
Asep Wijaya Andi Anita Widyaning Putri

ALAMAT REDAKSI
Gedung Ombudsman RI
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-19
Telp. (021) 52960894-95
Faks. (021) 52960907-08
www.ombudsman.go.id
SUREL: suara@ombudsman.go.id STAF REDAKSI
suaraombudsmanri@gmail.com Putu Dika Arlita James MP Fuad Mushofa

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 9


LAPORAN UTAMA

KETIKA PRESIDEN
JOKOWI MURKA
J
PReSIdeN MeNeGASKAN dIRINyA TAK SeGAN oko Widodo tak bisa menyembunyikan gejolak emosi
dalam hatinya. Raut muka Presiden Republik Indonesia
MeNCoPoT MeNTeRI ATAU PeJABAT LAIN yANG itu berubah masam. Orang nomor satu yang akrab disapa
Jokowi itu kehabisan kesabaran melihat lamanya prosedur
TAK MAMPU MeMPeRSINGKAT PeRSoALAN bongkar muat di pelabuhan yang tengah ditinjaunya.
dweLLING TIMe dI PeLABUhAN. MeNURUT dIA, Presiden Joko Widodo mengancam akan mencopot
menteri, direksi badan usaha milik negara (BUMN) pelabuhan,
KoNdISI SePeRTI INI SUdAh LAMA TeRJAdI hingga operator di lapangan yang dianggap tak mampu
dAN KeTIdAKefeSIeNAN TeRSeBUT MeMBUAT mempersingkat dwelling time (waktu tunggu kontainer di
pelabuhan) sesuai target yang ditetapkan. Ancaman tersebut
KeRUGIAN MeNCAPAI RP 780 TRILIUN. dilontarkan RI-1 ketika melakukan peninjauan ke Kantor
Pelayanan Terpadu Terminal Penumpang Nusantara Pura
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pertengahan Juni lalu.
Presiden sampai tiga kali mempertanyakan kepada Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Direktur
Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino, dan seorang pejabat
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan.
Berapa hari barang bisa keluar? tanya Jokowi sekali.
Seorang pejabat Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan

10 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

menjelaskan bahwa secara umum


ada tiga jalur yang jika dirata-rata
akan menyebabkan dwelling time
membutuhkan waktu 5,59 hari.
Waktu tersebut turun dari tahun 2013
yang perlu 8,9 hari untuk kontainer
menunggu di pelabuhan.
Jawaban tersebut agaknya
belum membuat puas Jokowi. Ia pun
menanyakan kembali, Siapa yang
menentukan paling lama untuk urusan
penerbitan izin instansi?
Menteri Indroyono lantas
menjelaskan soal proses dwelling time,
dari waktu izin bongkar, lalu barang
masuk dari kapal dan mengurus izin,
kemudian kapal tersebut mengirim
dokumen ke sistem Indonesia National
Single Window (INSW), sampai akhirnya
keluar persetujuan dan barang keluar
dari pelabuhan.
Masih tak puas, Jokowi pun
mengulangi pertanyaan yang sama, Iya
saya mengerti. Saya 28 tahun di (bidang)
ini. Siapa yang paling lama mengurus,
baik impor maupun ekspor?
Indroyono memaparkan, Kalau Parahnya, dwelling time tak kunjung bongkar muat kontainer dari yang
impor kan ada timeline atau jalur merah. berubah menjadi lebih singkat. selama ini di kisaran 5,5 hari menjadi 4,7
Barangnya macam-macam. Masuknya Dwelling time masih 5,5 hari. Ya hari.
itu baru datang, baru minta izin. Supaya paling tidak bisa dipersingkat jadi 4,7 Menanggapi permintaan Presiden
bea cukai berlama-lama dan tidak hari. Tapi 5,5 hari itu kita enggak tahu tersebut, Indroyono Soesilo menggelar
kelihatan. Itu di jalur merah. Ada jalur benar apa tidak, kata Jokowi dengan rapat koordinasi bersama beberapa
kuning dan hijau. wajah menahan emosi. menteri lain untuk membahas dwelling
Dengan nada semakin tinggi, Presiden menegaskan dirinya tak time. Dikatakannya, ada 18 kementerian
Jokowi pun menyela penjelasan segan mencopot menteri atau pejabat yang siap untuk menurunkan waktu
Indroyono, Lalu untuk barang umum lain yang tak mampu mempersingkat menjadi 4,7 hari.
dan harian bagaimana? Saya minta persoalan dwelling time di pelabuhan. Untuk pre clearance custom,
yang paling lama. Jangan dibilang Menurut dia, kondisi seperti ini sudah Indroyono menjelaskan, akan
bagus, tapi nyatanya dwelling time lama terjadi dan ketidakefesienan berkaitan dengan Kementerian
kita dibanding negara lain jauh lebih tersebut membuat kerugian mendekati Perdagangan, BPOM, dan Badan
lama. Kalau bea cukai, ya disampaikan, Rp780 triliun. Karantina. Ketiga instansi ini sepakat
kalau Kementerian Perdagangan, ya Bertanya tidak ada jawabannya bahwa proses pre clearance custom
disampaikan. dan akan saya cari sendiri jawabannya, hanya selama 2,7 hari.
Jokowi akhirnya melanjutkan dengan cara saya sendiri. Kalau sulit Harapannya di Bea Cukai proses
peninjauan ke kapal penumpang bisa saja Dirjennya saya copot, pelaku hanya berlangsung setengah hari.
yang akan menuju ke Ambon, Maluku, di lapangan saya copot, bisa juga Sedangkan untuk post clearance
tanpa mendapatkan jawaban yang menterinya yang saya copot, kata custom sekitar satu setengah hari. Jadi
ia harapkan. Seusai berkeliling kapal, Presiden. harapannya dwelling time bisa mencapai
ia pun menuju ke Control Tower PT Kemarahan Presiden kali ini erat 4,7 hari. Sekarang ini masih sekitar 8
Pelindo II yang letaknya tak jauh dari kaitannya dengan kunjungannya ke hari. Jadi kita coba turunkan, jelas dia.
tempat awal. Pelabuhan Tanjug Priok sebelumnya. Lembaga dan instansi yang terkait
Ia menuturkan, peninjauan ini Akhir tahun lalu, Presiden Jokowi dengan praktik dwelling time pun
dilakukan untuk mengetahui pelayanan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok langsung saling lempar tanggung
di Pelabuhan Tanjung Priok, terutama untuk meninjau proses pembangunan jawab. Mulai dari Pelindo II, Kementerian
yang terkait dengan dwelling time, dan perluasan pelabuhan sebagai Perdagangan, Bea Cukai, dan beberapa
karena Indonesia termasuk yang paling implementasi dari program Tol Laut. lainnya tak ingin disalahkan. Sebagian
lama. Menurutnya, hal itu disebabkan Dalam kunjungan tersebut jokowi besar merasa tidak menjadi penyebab
oleh pengelola pelabuhan tak mampu meminta agar lembaga dan instansi lamanya proses bongkar barang di
memberikan pelayanan yang cepat. yang terkait bisa mempersingkat waktu Tanjung Priok. []

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 11


LAPORAN UTAMA

Saling lemPaR
BOLA PANAS
dIReKTUR UTAMA PeLINdo II RJ Rachmat Gobel, Menteri Perhubungan kapal melalui situs www.dwelling.
Ignasius Jonan, dan Menteri Koordinator indonesiaport.co.id yang bisa diakses
LINo MeNGATAKAN PeNyeBAB Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo masyarakat. Melalui situs itu pula,
berkoordinasi untuk memperbaiki masyarakat bisa memonitor langsung
MASIh LAMANyA dweLLING dwelling time. waktu bongkar muat kapal dalam
TIMe KAReNA deLAPAN Sebagai tindak lanjut kunjungan hitungan jam, hari, bulan hingga
Bapak Presiden Joko Widodo kemarin, tahunan. Gunanya supaya pelayanan
KeMeNTeRIAN TeRKAIT BeLUM kami sudah siapkan dua langkah, bisa lebih cepat, katanya.
TeRSAMBUNG. KAReNA ITU hARUS kata Menteri Koordinator Bidang Ada pun terkait masalah di sektor
Kemaritiman Indroyono Soesilo. perdagangan dan perhubungan,
AdA PeMAKSAAN TeRhAdAP pemerintah mengimbau pelaku usaha
Dalam rapat koordinasi di Kantor impor untuk melengkapi izin sebelum
KedeLAPAN KeMeNTeRIAN.
Kemenko Kemaritiman, Indroyono barang diberangkatkan ke Indonesia.

S
mengatakan dua langkah itu yakni Menteri Perdagangan Rachmat
atu hari setelah kemarahan
memperkuat sistem layanan online serta Gobel mengatakan pihaknya akan
Presiden Jokowi, kementerian
memperbaiki sistem perizinan di sektor mensosialisasikan aturan tersebut
yang bertanggung jawab
perdagangan dan perhubungan. hingga ke media cetak.
terhadap dwelling time pun
Indroyono mengatakan pihaknya Sebetulnya tidak sedikit importir
langsung mengadakan pertemuan-
akan memperkuat sistem online untuk yang saat masuk pelabuhan baru
pertemuan untuk meningkatkan
memonitor waktu bongkar muat mengurus izinnya, itu yang jadi
koordinasi. Menteri Perdagangan

12 SUARA OMBUDSMAN RI - edISI 10/TAhUN III/MAReT - APRIL 2015


EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
LAPORAN UTAMA

memperpanjang dwelling time, kata Kementerian Perindustrian, Kementerian stand by cuma dua, dari perdagangan
Rachmat. ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup sama karantina. Di sini kan harusnya
Sementara Menteri Perhubungan dan Kehutanan, Badan Karantina ruang koordinasi, kalau cuma dua ini
Ignasius Jonan berharap Presiden Kementerian Pertanian, Badan Karantina bagaimana bisa koordinasi, katanya.
Joko Widodo bisa menandatangani Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bea Cukai juga membantah
Keputusan Presiden (Keppres) yang BPOM dan Kementerian Kesehatan. sebagai salah satu pihak yang menjadi
menyetujui Otoritas Pelabuhan menjadi Kementerian Perhubungan sendiri penyebab. Peran kami (Bea Cukai) ada
koordinator pelayanan pelabuhan agar mencatat waktu bongkar muat kapal pada tahap custom clearance, di mana
bisa mengurangi dwelling time. (dwelling time) pada Juni 2015 sekitar prosesnya hanya memakan waktu rata-
Kami usulkan kepada Pak Menko 5,5 hari. Sementara target pemerintah rata 0,6 hari, dari waktu dwelling time
Kemaritiman, Pak Presiden, agar adalah 4,7 hari dengan rincian pre yang berlangsung selama 5,5 hari, ujar
ada Keppres atau apapun itu yang clearance custom atau pra pabean 2,7 Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bea
menyetujui Otoritas Pelabuhan jadi hari, clearance custom atau pabean 0,5 dan Cukai Supraptono.
koordinator 18 kementerian/lembaga hari dan post clearance custom 1,5 hari. Berdasarkan data Direktorat
di pelabuhan, kata Jonan seusai rapat Direktur Utama Pelindo II RJ Lino Jenderal Bea dan Cukai pada Juni 2015,
koordinasi mengenai dwelling time mengatakan penyebab masih lamanya penanganan proses impor barang di
tersebut. dwelling time karena delapan Pelabuhan Tanjung Priok membutuhkan
Menurut dia, dalam UU Pelayaran, kementerian terkait belum tersambung. waktu sebagi berikut, precustoms
Otoritas Pelabuhan di bawah Menteri Dia mengungkapkan bahwa clearance selama 3,6 hari, dilanjutkan
Perhubungan merupakan koordinator kedelapan kementerian tersebut tidak dengan customs clearance selama
dari semua kegiatan di pelabuhan. tersambung sehingga menyebabkan 0,6 hari, kemudian yang terakhir adalah
Dengan Keppres tersebut, Jonan berharap tidak tercapainya target dwelling post customs clearance selama 1,3 hari.
koordinasi masalah kepelabuhan bisa time. Karena itu harus ada pemaksaan Terkait dengan tahap-tahap
diselesaikan di bawah satu atap, termasuk terhadap kedelapan kementerian. tersebut, Supraptono mengatakan
masalah dwelling time. Dia juga mengatakan bahwa jajarannya bertugas pada custom
Kalau misalnya koordinasi begini, Pelindo sudah memiliki sistem untuk clearance yang mencakup penyerahan
kan naik turun (dwelling time-nya), mempercepat dwelling time, dokumen Pemberitahuan Impor Barang
ujarnya. namun sistem tersebut hingga saat ini dan Dokumen Pelengkap Pabean,
Lebih lanjut, ia menjelaskan, meski tidak jalan. Lino mmengungkapkan pemeriksaan fisik, serta monitoring
membawahi 18 kementerian lembaga bahwa pihaknya sudah menyiapkan penarikan kontainer.
yang terkait dengan sektor pelabuhan, ruangan untuk ditempati delapan Semua tugas tersebut, menurut dia,
hanya sekitar setengahnya saja yang kementerian tersebut, namun hanya dapat diselesaikan dalam waktu 0,6
benar-benar berkecimpung langsung di dari perdagangan dan karantina saja hari, karena sejumlah perbaikan telah
wilayah pelabuhan. yang ada. dilaksanakan pihaknya untuk mencapai
Kementerian/lembaga itu Harusnya kan ada delapan instansi target dwelling time yang ditetapkan
yakni Kementerian Perdagangan, di sini. Coba lihat, bagaimana ini, yang pemerintah, yaitu 4,7 hari.[]

edISI 10/TAhUN III/MAReT - APRIL 2015 - SUARA


EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 13
LAPORAN UTAMA

PENGUSAHA LOGISTIK MENJERIT

INdUSTRI LoGISTIK MeNGALAMI Sindo Trijaya bertema Ngeri-ngeri Ketua Umum ALFI Yuki Nugrahawan
Sedap Dwelling Time di kawasan Cikini, mengatakan, saat ini terdapat 175.000
PeRLAMBATAN ATAU PeNURUNAN Jakarta, belum lama ini. 225.000 industri logistik dari berbagai
Lebih lanjut dia menjelaskan, jenis pekerjaan. Namun, sampai saat ini
SeKIRA 30 PeRSeN. hAL INI PUN kerugian tersebut dialami lebih banyak sudah 23 persen industri logistik yang
MeMBUAT PoTeNSIAL KeRUGIAN berasal dari kegiatan di darat. Misalnya, mulai merumahkan pegawainya.
mulai dari mengurus perizinan, kegiatan Ya, saat ini teman-teman sudah
SeKToR LoGISTIK MeNCAPAI RP56 di pelabuhan, kegiatan bongkar muat, mulai mengatur jam kerjanya. Jadi ada
MILIAR PeR hARI. inventory, warehousing atau gudang, yang masuk sehari, besok libur. Ini,
tracking, dan kemacetan. Itu semua menurut saya, cukup mengkhawatirkan,

P
ara pengusaha Indonesia yang pengaruh, imbuh dia. karena memang penurunannya sudah
tergabung dalam Asosiasi Dengan demikian, dia berharap, terjadi di awal 2013. Terus sampai
Pemilik Kapal Nasional mengaku apabila permasalahan tersebut dapat sekarang, ujar Yuki.
alami kerugian sekitar 30 persen diatasi, maka permasalahan kerugian Ia menuturkan, industri automotif
akibat lamanya proses bongkar muat akibat biaya lebih yang ditimbulkan dan konstruksi telah mengalami
barang (dwelling time), serta perizinan oleh lamanya proses dwelling time, penurunan yang cukup besar
yang berbelit dan panjang yang terjadi akan dapat diminimalisir. Cost itu kan dikarenakan permasalahan logistik.
di pelabuhan. Ketua Umum Indonesian bukan hanya yang gini-gini saja, tapi Otomatis dari sektor logistiknya,
National Shipowners Association dengan harapan akan jadi lebih murah produksi menurun, akibatnya
(INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, mulai dari sisi inventori dan segala angkutannya baik yang mau ekspor atau
kerugian sekira 30 persen tersebut macamnya, tukasnya. impor juga mengalami penurunan,
berasal dari total keseluruhan biaya Asosiasi Logistik dan Forwarder ujarnya.
yang telah dikeluarkan. Indonesia (ALFI) menyatakan industri Dirinya mengatakan, perlambatan
30 persen kerugian dari biaya logistik mengalami perlambatan atau sektor industri menjadi permasalahan
yang dikeluarkan dari semua kegiatan penurunan sekira 30 persen. Hal ini pun dan tantangan yang tidak mudak bagi
logistik, ungkapnya dalam talkshow membuat potensial kerugian sektor pemerintah. Walaupun pengusaha
logistik mencapai Rp56 miliar per hari. harus selalu optimis dan tidak

14 SUARA OMBUDSMAN RI - edISI 10/TAhUN III/MAReT - APRIL 2015


EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
LAPORAN UTAMA

berpikir pesimis untuk mendukung pejabat yang gagal mencapai KPI (KAI) itu berujar tak akan mampu
pemerintah. presiden tidak boleh mendapatkan menyelesaikan masalah dwelling time
Kita harus dorong pemerintah, bonus atau tantiem. Bisa juga diminta di Pelabuhan Tanjung Priok apabila
karena masalahnya banyak. Saya mundur. Tapi KPI itu harus sudah tertulis 18 kementerian dan lembaga yang
bilang, pemerintah khususnya kepala dalam pengangkatan, kata Nurhayati. berwenang jalan sendiri-sendiri.
negara sudah memiliki komit, tapi Walaupun OP-nya saya juga, belum
implementasinya masih sedikit terjadi. JONAN TAK SEPAKAT tentu bisa (menyelesaikan masalah
Bahkan, banyak yang implementasinya Presiden Joko Widodo menyebut dwelling time) kalau enggak ada keppres
katanya sudah tapi di lapangan kerugian akibat dwelling time mencapai (keputusan presiden) yang mengatur ini
nyatanya belum. Ini yang harus Rp 780 triliun. Namun Menteri satu atap, ujarnya.
dilakukan sama, tuturnya. Perhubungan Ignasius Jonan malah Menurut dia, hasil positif sistem satu
Kalangan anggota Dewan heran dengan angka kerugian yang atap bisa dilihat dari keberhasilan Badan
Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak disebut-sebut itu. Jonan bahkan Koordinator Penanaman Modal (BKPM).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan asal data kerugian Sistem yang menaungi perizinan
mencopot pejabat pelabuhan yang tersebut. Saya sendiri heran angka Rp investasi semua kementerian itu dinilai
gagal memenuhi key performance 780 triliun, itu kerugian dari mana? Besar berjalan baik, dengan BKPM sebagai
indicator (KPI) atau indikator kinerja sekali, ujar Jonan. koordinatornya. Hal serupa harus
utama (IKU) yang ditetapkan. Harus Dia menuturkan, angka Rp dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
diubah. Harus ada perbaikan. Koordinasi 780 triliun tertentu besar apabila Di sisi lain, Direktur Utama PT
antarinstansi buruk sekali. Itu yang dibandingkan dengan produk domestik Pelindo II Richard Joost Lino mengaku,
menyebabkan waktu tunggunya bruto Indonesia yang mencapai Rp ada sandiwara besar yang kini terjadi
panjang, kata Ketua Komisi VI DPR RI 10.542 triliun. Masak ruginya mencapai di Pelabuhan Tanjung Priok, terutama
Hafiz Tohir. Rp 780 triliun?, tanya Jonan. menyangkut mekanisme ekspor impor.
Politisi Partai Amanat Nasional Menurut dia permasalahan waktu Dia menyebutkan, ada pihak-pihak
(PAN) itu mengatakan, Presiden Jokowi inap kontainer di pelabuhan akan bisa yang bersandiwara untuk menyudutkan
harus mengganti pelaksana lapangan. diperbaiki apabila terdapat peraturan Presiden Jokowi terkait lamanya masa
Jika tidak berhasil, baru ganti dirutnya. presiden yang khusus terkait masalah tunggu bongkar muat barang. Lino
Banyak kader bangsa yang lebih baik klasik tersebut. Pasalnya kata dia, ada menuding, lamanya dwelling time bukan
dan lebih pintar dari mereka, kata Hafiz. 18 kementerian-lembaga yang memiliki terletak pada pengelola pelabuhan,
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR kewenangan di pelabuhan. Bahkan, tetapi pemerintah, dalam hal ini delapan
RI, Nurhayati Monoarfa mengatakan, mantan bos PT Kereta Api Indonesia kementerian/lembaga (K/L) terkait.[]

edISI 10/TAhUN III/MAReT - APRIL 2015 - SUARA


EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 15
LAPORAN UTAMA

KONDISI EMPAT
PELABUHAN UTAMA
MANAJeMeN dI eMPAT PeLABUhAN dalam rangkaian sistem logistik 155 negara yang disurvei namun masih
nasional. rendah dibandingkan dengan beberapa
LAUT UTAMA dI INdoNeSIA MASIh Sistem Logistik Nasional yang Negara ASEAN yaitu Singapura (ke-1),
efektif dan efisien adalah sistem yang Malaysia (ke-21), Thailand (ke-52) dan
MeNGhAdAPI BeRBAGAI KeNdALA mampu mengintegrasikan daratan Vietnam (ke-53).
BUKAN hANyA INfRASTRUKTUR dan lautan menjadi satu kesatuan Keluhan saat ini dari para
yang utuh dan berdaulat yang pengusaha, kinerja logistik nasional
dAN SdM, NAMUN JUGA KeNdALA- berkontribusi kepada terwujudnya secara umum belum optimal sehingga
KeNdALA KeBIJAKAN PeRATURAN Indonesia sebagai Negara Maritim, diperlukan tindakan nyata untuk
papar Ketua Ombudsman RI Danang meningkatkan daya saing ekonomi
yANG BeLUM SINeRGIS SATU SAMA Girindrawardhana. Indonesia agar mampu bersiap
Menurut Danang, kinerja logistik menghadapi pasar global, kata Danang
LAIN dARI MASING-MASING STAKe
nasional Indonesia masih rendah dan menambahkan.
hoLdeR yANG BeRKePeNTINGAN dI belum optimal. Hal tersebut merujuk Bermula dari keprihatinan ini,
kepada Indeks Kinerja Logistik (Logistic Ombudsman RI berinisiatif melakukan
PeLABUhAN LAUT. Performance Index/LPI) yang pada investigasi untuk mengetahui kondisi

K
tahun 2007 LPI Indonesia menduduki pengelolaan pelabuhan di lapangan.
arut-marut pengelolaan peringkat ke- 43 dari 155 negara yang Investigasi dilakukan di empat
pelabuhan menimbulkan disurvei atau berada di bawah beberapa pelabuhan utama, yakni Pelabuhan
keprihatinan tersendiri Negara ASEAN, yaitu Singapura (ke-1), Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan
bagi Ombudsman Republik Malaysia (ke-27) dan Thailand (ke- Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan
Indonesia. Lembaga pengawas 31). Pada tahun 2013, peringkat LPI Belawan Medan dan Pelabuhan
pelayanan publik menilai pengelolaan Indonesia meningkat menjadi ke-59 dari Soekarno Hatta Makasar. Empat
pelabuhan memainkan peran penting

16 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

pelabuhan tersebut merupakan pintu Tanjung Priok yang tidak steril sehingga Selanjutnya, Cargo Manifest juga
masuk perdagangan internasional orang yang tidak berkepentingan tidak bisa digunakan secara bersama-
dengan volume impor yang cukup bebas lalu lalang bahkan berdagang sama oleh berbagai instansi yang
tinggi. Kondisi dwelling time di empat akan mengakibatkan rentan terhadap berkepentingan antara Bea Cukai dan
pelabuhan tersebut cukup tinggi. gangguan lalu lintas dan gangguan Karantina sehingga menyebabkan
keamanan. Hal lain seperti penggunaan pemeriksaan kontainer menjadi
PELABUHAN TANJUNG PRIOK Tempat Penimbunan Sementara (TPS) terhambat.
Berdasarkan kajian lapangan, diskusi yang digunakan untuk pemeriksaan Meskipun sudah dikeluarkan
bersama instansi terkait, pengguna Customs dan tidak dimaksimalkan kebijakan 24/7 (pelayanan 24 jam
jasa, dan ahli/peneliti dari World Bank, penggunaan Tempat Pemeriksaan Fisik dalam 7 hari) oleh Pemerintah namun
terdapat beberapa penyebab tingginya Terpadu juga menyebabkan ekonomi tidak semua instansi siap melakukan
dwelling time di Pelabuhan Tanjung biaya tinggi. pelayanan 24/7, diantaranya adalah
Priok. Pada proses Pre Clearance terdapat Perbankan, Perusahaan Pelayaran,
Sarana dan prasana pelabuhan beberapa kendala yang menjadikan Bea Cukai dan Karantina. Bahkan,
yang sudah tidak sesuai dengan proses impor jalur merah menjadi Perusahaan Pelayaran tidak memiliki
pertumbuhan arus kontainer. terhambat yang disebabkan pengurusan kantor perwakilan di Pelabuhan Tanjung
Kedalaman kolam pelabuhan dan perijinan larangan dan pembatasan Priok.
lapangan penumpukan kontainer yang (lartas) dari berbagai instansi. Terdapat Pada proses Clearance, terdapat
terbatas serta tingginya Yard Occupancy peraturan yang cenderung tumpang beberapa kendala seperti lamanya
Ratio (YOR) yang sering berada di atas tindih diantara instansi penerbit izin proses penarikan kontainer dari TPS
ambang batas 65% menyebabkan serta pengajuan cargo manifest yang ke lokasi behandle. Apabila telah
Pelabuhan Tanjung Priok terancam dapat menyebabkan keterlambatan siap dilakukan pemeriksaanpun
stagnasi. Selain itu, area Pelabuhan Pemberitahuan Impor Kontainer (PIB). terkendala dengan ketidakhadiran

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 17


LAPORAN UTAMA

pemilik kontainer, padahal menurut join inspection antara Bea Cukai dan Selain itu, kinerja proses
Peraturan Dirjen BC P-07/BC/2007 Karantina sehingga tidak sedikit pemeriksaan kontainer jalur merah
tentang Pemeriksaan Fisik Kontainer kontainer yang sudah dikeluarkan (behandle) yang belum optimal.
Impor dapat dilakukan oleh pejabat Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Hal tersebut disebabkan karena
fungsional tanpa diperlukan kehadiran (SPPB), namun kemudian menurut Pengalokasian petugas pemeriksa
pemilik kontainer. Pada proses ini hasil pemeriksaan karantina perlu masih bersifat umum, tidak berdasarkan
yang sering dikeluhkan seperti dimusnahkan. Hal ini karena perbedaan zona atau lokasi tertentu, kurang
keterbatasan jumlah SDM pemeriksa penerapan manajemen resiko oleh Bea tersedianya SDM untuk Pemeriksa, dan
fisik kontainer, pemeriksaan yang Cukai dan Karantina. belum terakomodir dalam peraturan
tidak dilakukan 24/7. Untuk segera Proses pemeriksaan kontainer di Kepabeanan mengenai batasan
dilakukan pemeriksaan kontainer, dari belum optimal di Tempat Pemeriksaan waktu pemeriksaan. Hasil pemeriksaan
penarikan kontainer ke lokasi bahandle Fisik Terpadu (TPFT) sehingga kontainer diharapkan dapat selesai
dan untuk mendapatkan petugas menambah lamanya waktu Pemeriksaan kurang dari 3 hari.
pemeriksa memerlukan waktu 3 (tiga) Fisik Kontainer Jalur Merah, hal ini Penentuan jadwal pemeriksaan
s.d. 5 (lima) hari, sedangkan untuk disebabkan karena belum terjadi kontainer dan petugas pemeriksa
mendapatkan SPPB pemilik kontainer sinkronisasi antara sistem dan prosedur secara system serta informasi tempat
harus menunggu 4 (empat) hari. (sispro) pemeriksaan oleh Bea Cukai dan pemeriksaan fisik di dalam TPFT sendiri
Proses pemeriksaan belum terjalin Karantina pada pengelolaan TPFT. (long room / di lapangan). Belum ada

18 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

ketentuan tentang YOR menggunakan


regulasi Direktur Jenderal Perhubungan
Laut.

PELABUHAN TANJUNG PERAK


Menurut penjelasan dari beberapa
pihak mengenai sarana dan prasarana
memang tidak menjadi permasalahan,
namun jika melihat data mengenai
tingginya dwelling time yang rata-
rata 8.5 (delapan koma lima) hari di
pelabuhan Tanjung Perak maka harus
dilakukan review serta evaluasi layanan
pelabuhan. Contoh, pada periode
bulan Juni s/d bulan Juli 2013 terjadi
stagnasi di Pelabuhan Tanjung Perak
yang ditimbulkan karena arus kontainer
holtikultura yang tinggi masuk melalui
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Hal ini menunjukan bahwa kesiapan
sarana seperti Reefer Plug juga harus
diperhatikan selain sarana yang lain
khususnya jika terjadi lonjakan volume
kontainer.
Pada proses Pre Clearance, tidak
terdapat sinergitas antara pihak Bea
Cukai dan karantina dalam hal Cargo
Manifest sehingga menyebabkan
terhambatnya proses pemeriksaan
container. Hal ini terjadi karena ketika
kapal sandar pihak karantina tidak
memiliki data Cargo Manifest tersebut.
Hendaknya Pengurusan dokumen
dilakukan sebelum kapal sandar,
sehingga tidak mengganggu proses
bongkar muat.
Pada proses Customs Clearance
terdapat beberapa kendala kondisi
Sumber Daya Manusia. Jumlah petugas
pemeriksa kontainer bea cukai sebanyak
38 (tiga puluh delapan) petugas dan
ketentuan yang mengatur sistem yang Selain itu, terdapat tumpang tindih mampu melakukan pemeriksaan
belum tersedia. Diperlukan penyiapan regulasi antara instansi yang berwenang rata-rata 180 (seratus delapan puluh)
system yang terintegrasi antara TPFT di pelabuhan, salah satunya adalah kontainer per hari. Hal itu perlu
Bea Cukai, terminal dan TPFT. tumpang tindih regulasi ketentuan dipertimbangkan ketika terjadi lonjakan
Pada proses Post Clearance, batas YOR. Terdapat dua regulasi volume kontainer yang harus diperiksa,
beberapa kendala seperti banyaknya yang dikeluarkan, yaitu Peraturan terlebih lagi mengingat tidak semua
kontainer yang long stay setelah Dirjen Bea Cukai yang menentukan pelabuhan memiliki TPFT sehingga
SPPB/SP2. Hal ini terjadi karena biaya batas maksimum YOR 85% sedangkan rentan kondisi hujan atau panas yang
penyimpanan kontainer di Tanjung Peraturan Dirjen Perhubungan Laut dapat menghambat pemeriksaan.
Priok yang relatif murah dibandingkan batas maksimum YOR 65%. Hal ini Di Pelabuhan Tanjung Perak belum
dengan menyewa gudang di luar mengakibatkan dualisme kewenangan tersedia TPFT sehingga belum bisa
wilayah pelabuhan. yang berimplikasi pada kelambatan arus dilaksanakannya Join Inspection
Kondisi lainnya seperti ditemukan pemindahan kontainer. khususnya bagi pemeriksaan yang
pungutan-pungutan tidak resmi Di dalam proses pemeriksaan oleh merupakan Jalur Merah bagi Bea Cuka
oleh oknum petugas di pelabuhan di Ombudsman, regulasi ini kemudian dan wajib periksa bagi Karantina.
beberapa titik pelayanan seperti biaya disepakati menjadi kewenangan Guna mempercepat pemeriksaan,
penarikan kontainer ke lokasi behandel Direktorat Jenderal Perhubungan Laut penggunaan Hi-co Scan X-ray yang
sebesar Rp 200.000,- s.d. Rp. 400.000,-. Kementerian Perhubungan, sehingga dimiliki oleh Bea Cukai tidak maksimal

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 19


LAPORAN UTAMA

dikarenakan masih dikenakan biaya yang masih relatif kecil untuk ekspor Pada proses Custom Clearance,
yang ditanggung oleh pemilik kontainer. impor, peralatan yang masih ada kendala yang ada di Pelabuhan Sukarno
Pada pemeriksaan Ombudsman mampu menghandle aktivitas tersebut Hatta Makassar adalah tidak memiliki
Republik Indonesia di bulan Oktober walau kedepannya tidak menutup TPFT atau fasilitas pemeriksaan yang
2013 alat Hi-co Scan X-Ray dalam kemungkinan terdapat lonjakan memadai sehingga pemeriksaan
keadaan rusak. Keterangan lain yang volume kontainer yang akan terus tidak bisa segera dilakukan baik dari
dihimpun terkait pemeriksaan adalah meningkat. Hal ini sudah diantisipasi pihak Karantina maupun Bea Cukai.
pemeriksaan fisik dengan layanan 24/7 dengan rencana pemerintah untuk Tidak tersedia Instalasi Karantina
tidak optimal karena pemeriksaan lebih memperluas dermaga jika terjadi Hewan dan Tumbuhan di dalam area
sering dilakukan pada jam kerja yaitu kenaikan volume kontainer. Di masa pelabuhan sehingga layanan instalasi
pada hari Senin s.d. Jumat. Kondisi lain depan, Pelabuhan Soekarno Hatta baik karantina hewan dan tumbuhan
seperti belum tersedianya Instalasi Makassar akan dioptimalkan sebagai diserahkan kepada pihak ketiga berupa
Karantina Tumbuhan/Hewan (IKT/IKH) pintu masuk perdagangan di Kawasan depo karantina. Hal ini mengakibatkan
di dalam wilayah Pelabuhan sehingga Timur Indonesia dan Pemerintah telah pemeriksaan dilakukan di gudang
pemeriksaan dilakukan di gudang berencana mengembangkan Makassar pemilik kontainer sementara depo
pemilik kontainer atau depo karantina New Port. karantina hanya mengambil sampel.
yang disediakan oleh pihak ketiga. Pada proses Pre Clearance, aktivitas Pelaksanaan pemeriksaan kontainer
Pada proses Post Clearance terdapat ekspor-impor di Pelabuhan Soekarno juga belum optimal khususnya layanan
kecenderungan pemilik kontainer Hatta Makassar belum terhubung 24/7 untuk mengantisipasi dalam hal
untuk menimbun kontainer di dalam dengan sistem Indonesia National terjadi lonjakan volume kontainer
Pelabuhan walaupun sudah SPPB. Hal Single Window (INSW). Hal tersebut seperti pada saat menjelang hari raya
ini dikarenakan biaya sewa gudang di menjadi kendala dalam penyampaian lebaran.
luar lebih mahal dibandingkan dengan data dan informasi terkait kepabeanan. Kendala yang terjadi pada
biaya penimbunan di area pelabuhan. Belum terdapat sinergitas antara pihak Post Clearance adalah adanya
Bea Cukai dan pihak Karantina terkait kecenderungan pemilik kontainer untuk
PELABUHAN SOEKARNO HATTA Cargo Manifest, sehingga pemeriksaan menimbun kontainer di dalam wilayah
Seiring dengan tingkat aktivitas karantina tidak dapat segera dilakukan. pelabuhan dengan pertimbangan

20 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

seperti yang telah diungkap di muka terjadi beberapa kasus kehilangan dan lokasi behandle yang memadai
bahwa biaya penyimpanan lebih murah atau kekurangan kuantitas (jumlah) isi dan belum adanya Hi-Co scan untuk
dibandingkan dengan harus menyewa kontainer. Sarana dan prasarana lainnya mempercepat proses pemeriksaan
gudang di luar wilayah pelabuhan. yang belum dimiliki adalah instalasi kontainer.
karantina yang memadai meskipun Pemeriksaan kontainer tergantung
PELABUHAN BELAWAN pelabuhan Belawan ditunjuk sebagai pada ketersediaan buruh sedangkan
Kondisi pelayanan di Pelabuhan pelabuhan masuk holtikultura serta ketersediaan buruh tidak dapat
Belawan masih ditemukan berbagai eksport produk agro. Pemeriksaan dipenuhi oleh Belawan International
permasalahan seperti waktu tunggu karantina dilakukan oleh pihak Container Terminal (BICT). Proses
sandar kapal yang cukup lama, antrian ketiga yaitu PT. Catur Batavia yang pemindahan kontainer menjadi lama
kapal dapat mencapai rata-rata 15 menyediakan layanan laboratorium karena hanya memiliki 1 (satu) Forklifts
(lima belas) hari karena kurang luasnya di dalam area pelabuhan. Setiap dan 11 (sebelas) crane. Beberapa hal lain
dermaga dan peralatan sehingga waktu pemeriksaan laboratorium dalam yang terjadi dan merugikan pengguna
bongkar kapal lambat. Kinerja bongkar kategori low risk pemilik kontainer layanan pelabuhan adalah pungutan
muat di Pelabuhan Belawan yang masih dikenakan biaya sebesar Rp. 250.000 biaya penarikan Rp. 500.000/kontainer
di bawah standar dan menyebabkan (dua ratus lima puluh ribu). Pemeriksaan ke lokasi behandle.
biaya tinggi. Selain itu, pelabuhan tidak dalam golongan medium atau high Volume jalur merah 20% dari
steril karena orang bebas keluar masuk risk akan dilakukan di laboratorium di keseluruhan kontainer yang masuk
wilayah pelabuhan menyebabkan Surabaya, Makasar, Bandara Soekarno serta dwelling time di proses jalur merah
terjadinya beberapa kasus pencurian isi Hatta, Bogor atau tempat lain yang masih lama, yaitu rata-rata 7 s.d. 10 hari.
container. sudah ditetapkan atas biaya pemilik Hal lain seperti pengambilan sampel
Di Pelabuhan Belawan belum kontainer dan memakan waktu 7-14 kontainer oleh oknum karantina diduga
memiliki lokasi pemeriksaan jalur hari. melebihi aturan yang seharusnya 6 kg
merah yang memadai dan belum Keterbatasan sarana dan prasarana tetapi dikeluhkan pengambilan sampel
memiliki timbangan kontainer sehingga lainnya yaitu belum adanya TPFT sampai 20 kg.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 21


LAPORAN UTAMA

MALADMINISTRASI
TUJUH INSTANSI
dALAM PRoSeS INveSTIGASI tujuh instansi yang mengakibatkan standar pelayanan publik dalam
tingginya dwelling time. pengaturan antar pemangku
dAN PeRTeMUAN deNGAN Berbagai bentuk peraturan dan kepentingan di pelabuhan pada
kebijakan pengaturan yang dikeluarkan proses pelayanan publik di pelabuhan
SeLURUh STAKe hoLdeR dI oleh Kementerian Keuangan, membuka peluang terjadinya tindakan
eMPAT PeLABUhAN NASIoNAL, Kementerian Pertanian, Kementerian maladministrasi yang dilakukan oleh
Perhubungan, Otoritas Pelabuhan dan oknum-oknum. Tidak terpenuhinya
oMBUdSMAN RI MeNCATAT PT. Pelindo (Persero) menunjukkan standar pelayanan publik akan
SeTIdAKNyA LIMA BeNTUK ketidakjelasan pihak yang bertanggung merugikan masyarakat yang pada
jawab terhadap tingginya dwelling dasarnya mempunyai hak atas
MALAdMINISTRASI yANG TeRJAdI dI time, papar Ketua Ombudsman RI pelayanan publik yang baik.
Danang Girindrawardana. Selain itu pelayanan publik
PeLABUhAN.
Ia menambahkan, ketidakjelasan yang buruk di pelabuhan akan

I
tersebut berdampak pada logistic cost berimbas secara langsung terhadap
nvestigasi di empat pelabuhan
yang tinggi di Indonesia. Kondisi itu perekonomian nasional karena
utama yang dilakukan tim
harus menjadi perhatian untuk kedepan pelabuhan mempunyai peranan penting
Ombudsman Republik Indonesia
agar tercipta sinergitas dalam pelayanan dalam aktivitas perdagangan khususnya
menghasilkan sejumlah temuan.
publik di pelabuhan yang mampu pada ekspor dan impor, ujar dia.
Ombudsman RI menyimpulkan adanya
menekan tingginya dwelling time. Lebih lanjut, untuk meningkatkan
maladministrasi yang dilakukan oleh
Menurut Danang, ketidakjelasan kualitas pelayanan publik di pelabuhan,

22 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

diperlukan infrastruktur dan sumber Bila kondisi menurunkan logistic kedua adalah Penyimpangan prosedur.
daya manusia baik dari segi kuantitas cost ini bisa dicapai, maka Indonesia Bentuknya antara lain pelayanan di
dan kualitas. Kondisi saat ini adalah akan mampu bersaing menghadapi Pelabuhan tidak maksimal 24/7 dan
minimnya infrastruktur dan Sumber Pasar Tunggal ASEAN yang akan pemeriksaan karantina yang dilakukan
Daya Manusia pada beberapa titik diberlakukan pada tanggal 31 Desember di luar wilayah pelabuhan atau
pelayanan di pelabuhan jelas akan 2015 dan akan meningkatkan daya kontainer yang sudah keluar dari
berpengaruh terhadap tingginya saing ekonomi serta mendorong wilayah pabean meskipun masih
dwelling time karena pada dasarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, menunggu hasil uji labolatorium tetapi
dwelling time merupakan kombinasi papar Danang. sudah masuk di gudang Pemilik.
prosedur yang terdiri dari berbagai Ketiga, tidak kompeten. Bentuknya
unit pelayanan (dari pemangku BENTUK MALADMINISTRASI antara lain kinerja pemeriksa kontainer
kepentingan) yang saling terkait yang Dalam proses investigasi dan jalur merah (behandle) dan pemeriksa
berada di pelabuhan. pertemuan dengan seluruh stake karantina yang belum optimal, dan SDM
Sebagai contoh kondisi dimaksud, holder di empat pelabuhan nasional, belum seluruhnya menguasai regulasi.
seperti tidak tersedianya instalasi Ombudsman RI mencatat setidaknya Keempat adalah penyalahgunaan
karantina tumbuhan, hewan dan lima bentuk maladministrasi yang wewenang yang dilakukan oleh oknum.
ikan di dalam wilayah pelabuhan dan terjadi di pelabuhan. Hal ini terjadi pada penerbitan Nota
tidak tersedia atau kurangnya Tempat Pertama adalah penundaan berlarut. Pembetulan (NOTUL), adanya oknum
Pemeriksaan Fisik Terpadu yang Di antara bentuknya adalah lamanya yang mempermudah atau mempersulit
kemudian berakibat pada terjadinya pengurusan perijinan larangan dan pengeluaran kontainer.
kerumitan proses sehingga tampak pembatasan (lartas) dari instansi terkait, Dan terakhir, pungutan tidak
tidak tegas dan tidak transparan di mata lamanya proses penerbitan Nomor resmi oleh oknum. Layanan pada
para pengguna jasa. Induk Kepabeanan (NIK), ketidakpastian saat menaik turunkan (lift on - lift off)
Karena itu, diperlukan upaya ekstra waktu layanan pemeriksaan fisik dari kontainer di terminal, operator forklift,
dalam mengatasi berbagai kendala proses pemeriksaan hingga respon pembukaan kontainer di behandle,
tersebut yang ditargetkan untuk benar- dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. proses penarikan kontainer ke behandle,
benar meningkatkan kualitas pelayanan Ketidakpastian klasifikasi kontainer proses pemeriksaan fisik sampai dengan
publik di Pelabuhan Laut khususnya dan customs valuation menyebabkan dikeluarkannya SPPB.
terhadap proses dwelling time yang akan tertundanya clearance kontainer. Berdasarkan temuan-temuan
mampu menurunkan logistic cost. Bentuk maladministrasi yang maladministasi tersebut, Ombudsman

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 23


LAPORAN UTAMA

RI menerbitkan rekomendasi yang proses layanan importasi kontainer biaya logistik di pelabuhan sesuai
ditujukan terhadap tujuh instansi. dan percepatan dwelling time, yaitu lingkup kewenangan Menko Bidang
Ketujuh instansi tersebut adalah Menteri Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Perekonomian.
Koordinator Perekonomian, Menteri Badan Karantina Kementerian Pertanian Kelima, melibatkan stakeholder
Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri RI dan secara online melalui INSW, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional
Kelautan dan Perikanan, Menteri dalam waktu maksimal 1 x 24 jam Dewan Pengguna Jasa Angkutan Laut
Perhubungan, Menteri Perdagangan, sebelum kapal sandar. Indonesia (DPN DEPALINDO) dalam
dan jajaran direksi PT Pelindo I, II, III, dan Ketiga, mengkoordinasikan proses perencanaan dan pelaksanaan
IV (Persero). penyusunan peraturan-peraturan perubahan sistem manajeman
standar pelayanan publik dan termasuk pelayanan publik sektor pelabuhan
MENTERI KOORDINATOR pemeriksaan kontainer melalui skema pada khususnya upaya percepatan
PEREKONOMIAN Joint Inspection yang melibatkan dwelling time, sebagaimana amanat
Pertama, memastikan seluruh stake holder di pelabuhan yang Pasal 39 ayat (1) UU No. 25 Tahun
operasionalisasi sistem pengawasan meliputi Direktorat Jenderal Bea dan 2009 tentang Pelayanan Publik yang
agar seluruh proses perijinan terkait Cukai Kementerian Keuangan RI, Badan mengatur Peran serta masyarakat dalam
dengan layanan importasi kontainer Karantina Kementerian Pertanian, penyelenggaraan pelayanan publik
di pelabuhan laut terintegrasi secara Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimulai sejak penyusunan standar
sistem online melalui INSW sehingga Otoritas Pelabuhan Kementerian pelayanan sampai dengan evaluasi dan
mempermudah, mempercepat dan Perhubungan dan PT. Pelindo I, II, III dan IV pemberian penghargaan.
meningkatkan akurasi proses pelayanan. (Persero) dengan ditetapkan pemeriksaan Keenam, mengkoordinasikan dan
Kedua, memaksimalkan karantina di lini depan sebelum proses memastikan pelaksanaan rekomendasi
operasionalisasi fungsi INSW sebagai custom clearance Bea Cukai sehingga Ombudsman RI ini secara keseluruhan
portal untuk menerima data tentang pelepasan karantina KH-12 dan KT-9 yang menyangkut Kementerian,
Cargo Manifest sesuai Harmonisasi masuk ke dalam sistem INSW. Lembaga, BUMN serta Badan dibawah
Sistem (HS) yang diperoleh dari Keempat, mengkoordinasikan dan koordinasi Kementerian Koordinator
Perusahaan Pelayaran dan kemudian mencegah terbitnya Peraturan setingkat Bidang Perekonomian dalam upaya
mendistribusikan data tersebut kepada Menteri dan atau Peraturan dibawah percepatan dweelling time di Pelabuhan
instansi yang berkepentingan dalam Menteri, yang berpotensi meningkatkan Laut.

24 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

MENTERI KEUANGAN cq dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai Nomor P-07/BC/2007 tentang
DIRJEN BEA cUKAI dan Cukai (customs). Pemeriksaan Fisik Kontainer, guna
Pertama, mendistribusikan Keempat, menyusun peraturan menghindari penumpukan kontainer
Cargo Manifest sesuai Harmonisasi agar kontainer yang wajib periksa yang tidak bisa diperiksa dengan
Sistem (HS) kepada instansi lain yang karantina tidak boleh diterbitkan Surat alasan ketidakhadiran Importir atau
berkepentingan dalam hal ini khususnya Persetujuan Pengeluaran Kontainer kuasanya pada waktu pemeriksaan yang
Badan Karantina Kementerian Pertanian (SPPB) atau customs clearance sebelum ditentukan.
dalam proses percepatan dweelling time mendapatkan ijin pelepasan (KH-12 atau Kedelapan, menyusun standar
dan kontainer-kontainer wajib karantina KT-9) dari Badan Karantina Kementerian layanan agar proses pemeriksaan dan
dalam waktu maksimal 1 x 24 jam Pertanian RI. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sampai
sebelum kapal sandar. Kelima, menetapkan Cikarang Dry dengan respon Pejabat Fungsional
Kedua, menyusun dan Port (CDP) dibawah wilayah kerja Kantor Pemeriksa Dokumen (PFPD) bisa
mempublikasikan standar pelayanan Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai diselesaikan dalam waktu maksimal
publik mengenai jangka waktu Tanjung Priok sebagai perpanjangan 3x24 jam.
penyelesaian dan biaya/tarif layanan tangan Pelabuhan Tanjung Priok. Kesembilan, memberikan pelayanan
penerbitan Nomor Induk Kepabeanan Keenam, membuat pengaturan agar 24/7 khususnya di gudang TPS tanpa
(NIK) secara transparan kepada publik, penyampaian/transfer online PIB dapat surat permohonan lembur dari pemilik
sesuai ketentuan UU No.25 Tahun 2009 dilakukan tanpa mencantumkan Nomor kontainer/importir.
tentang Pelayanan Publik. BC.1.1 dan memerintahkan kepada Bank Terakhir, melakukan evaluasi kinerja
Ketiga, menyusun peraturan Devisa yang ditunjuk agar langsung terhadap Kepala Kantor Pelayanan
agar kontainer yang telah dilakukan mentransfer pembayaran PDRI tanpa Bea & Cukai di Pelabuhan Tanjung
Preshipment Inspection atau Laporan menunggu penumpukan transfer siang/ Perak (Surabaya), Pelabuhan Soekarno
Survey (LS) oleh PT. Sucofindo (Persero) sore hari. Hatta (Makassar), Pelabuhan Belawan
sesuai Permendag nomor 83/M-DAG/ Ketujuh, memaksimalkan (Medan), pada khususnya Pelabuhan
PER/12/2012 tentang Ketentuan Impor pemeriksaan fisik kontainer dilakukan Tanjung Priok (Jakarta), dan melakukan
Produk Tertentu yang tidak perlu karena alasan pemeriksaan jabatan pembinaan sesuai ketentuan UU No.
dilakukan pemeriksaan fisik kecuali yang sesuai ketentuan Pasal 5 Huruf (a), 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
terkena Nota Hasil Intelijen (NHI) yang Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Negara.

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 25


LAPORAN UTAMA

MENTERI PERTANIAN cq Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) serta MENTERI PERHUBUNGAN cq


KEPALA BADAN KARANTINA melakukan pembinaan dan proses DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT
PERTANIAN seleksi jabatan sesuai ketentuan UU Pertama, membuat pengaturan yang
Pertama, menyusun peraturan No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil mengikat Perusahaan Pelayaran untuk
dalam hal pemeriksaan karantina wajib Negara. memiliki perwakilan di area pelabuhan agar
dilakukan di dalam area pelabuhan mampu dengan cepat melayani Perusahaan
yang sudah ditetapkan sebagai Tempat MENTERI PERTANIAN Importir dan Eksportir dalam pengurusan
Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) BERSAMA MENTERI KELAUTAN Dokumen BL/DO dengan sistem 6 (enam)
dengan tujuan untuk mempercepat PERIKANAN hari kerja seminggu dan mengirimkan
proses dan untuk mencegah masuk Pertama, Mempersiapkan data tentang Cargo Manifest kepada portal
dan tersebarnya hama, penyakit atau kelembagaan Badan Karantina Nasional INSW maksimal 1x24 jam sebelum kapal
organisme pengganggu yang terdapat yang mandiri, independen dan otonom bersandar.
pada media pembawa. yang mampu mengintegrasikan seluruh Kedua, memerintahkan Otoritas
Kedua, menyusun peraturan pemeriksaan Karantina Pertanian dan Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jakarta,
agar kontainer yang sedang diuji Karantina Ikan. Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung
oleh laboratorium karantina tidak Kedua, Mengkoordinasikan dengan Perak Surabaya, Otoritas Pelabuhan
diperbolehkan keluar area pelabuhan Kementerian PAN-RB untuk segera Utama Belawan Medan, Otoritas
sampai dengan terbitnya hasil uji menyusun kelembagaan Karantina Pelabuhan Utama Soekarno Hatta
laboratorium. Pertanian dan Karantina Ikan menjadi Makassar agar menjamin kelancaran
Ketiga, melakukan evaluasi kinerja Badan Karantina Nasional yang bersifat arus kontainer sebagaimana amanat UU
terhadap Kepala Balai Besar Karantina mandiri. No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Ketiga, memberdayakan peran Balai dan PP No. 61 Tahun 2009 tentang
Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar), Besar Karantina di setiap pelabuhan Kepelabuhanan serta Peraturan
Pelabuhan Belawan (Medan), dan untuk memiliki laboratorium karantina. Perundang-undangan lainnya yang

26 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN UTAMA

terkait agar melakukan evaluasi (linked) dengan layanan elektronik pengelola pengaduan, prosedur
pelayanan sekurang-kurangnya 3 (tiga) yang telah tersedia di portal INSW, agar pelayanan, jangka waktu penyelesaian
bulan sekali. Menata ulang tata ruang dapat digunakan oleh Kementerian/ proses pelayanan, dan seluruh biaya/
pelabuhan untuk menyediakan lokasi Lembaga terkait di pelabuhan untuk tarif yang berlaku di area pelayanan
TPFT bagi pemeriksaan joint inspection memperlancar proses pengawasan pelabuhan laut.
antara Bea dan Cukai dan Balai Besar barang impor. Kedua, memberlakukan sistem
Karantina serta menyediakan area Kedua, membuat kontrak kerja pembayaran single billing setidaknya pada
penampungan kontainer yang sedang dengan PT. Sucofindo (persero) dengan biaya kontainer yang dipindahlokasikan
dalam proses pemeriksaan laboratorium penegasan agar mampu menerbitkan (PLP) dan biaya bongkar muat kargo curah
karantina. Serta menata area pelabuhan Laporan Surveyor dalam waktu 1 X dan cair (liquid).
agar steril sesuai standard internasional 24 jam sebelum kapal tiba/sandar di Ketiga, menambah fasilitas dan
(IPS CODE). pelabuhan. peralatan guna penarikan kontainer
Direksi PT Pelindo I, II, III, IV (Persero) ke lokasi behandle agar pelayanan
MENTERI PERDAGANGAN cq Pertama, menyusun standar penarikan ke lokasi behandle bisa
DIRJEN PERDAGANGAN LUAR pelayanan publik sesuai UU 25 Tahun diselesaikan dalam waktu maksimal
NEGERI 2009 Tentang Pelayanan Publik yang 1x24 jam. Dan terakhir, membangun
Pertama, menyelenggarakan setidak-tidaknya menetapkan dan fasilitas Tempat Pemeriksaan Fisik
layanan rekomendasi dan perijinan di mempublikasikan secara terbuka Terpadu (TPFT) di setiap terminal
INATRADE agar dapat dihubungkan tentang maklumat pelayanan, pejabat kontainer.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 27


28 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 29
KANAL

mendikbud Dukung Ombudsman


laporkan Kecurangan Un

oMBUdSMAN RI MeNGANToNGI 431 terhadap moral, ujar Anies Baswedan tunjukkan kepada pemimpin daerah
di sela menghadiri 48th SEAMEO dan pada publik sehingga semua tahu
TeMUAN PeNyIMPANGAN dALAM (South East Asia Ministry of Education potret kejujuran ketika melaksanakan
Organization) Council Conference, di ujian nasional, tegas Anies.
PeLAKSANAAN UN BeRBASIS Chonburi, Thailand, awal Mei lalu. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
KoMPUTeR MAUPUN KeRTAS. Mendikbud juga mengingatkan hari kedua tingkat SMP di wilayah

M
sekolah agar tidak menghalanghalangi Bali diwarnai dengan keteledoran
enteri Pendidikan dan Ombudsman dalam mengawasi petugas pengawas yang lengah
Kebudayaan (Mendikbud) pelaksanaan UN. Ombudsman sehingga menyebabkan seorang siswa
Anies Baswedan memberi dilindungi oleh Undangundang dalam bisa leluasa membawa handphone
tanggapan terkait indikasi menjalankan tugasnya dalam mengawal atau telefon seluler saat dalam ruang
temuan lembar kunci jawaban ujian kinerja pelayanan publik, tambah Anies. ujian. Temuan siswa membawa
nasional (UN) SMP oleh Ombudsman Anies juga menegaskan kembali telefon genggam ini disampaikan
Perwakilan Sumatera Utara. Anies komitmennya untuk memberantas pihak Ombudsman Provinsi Bali yang
mempersilakan dan mendorong kecurangan di pendidikan Indonesia. melakukan pemantaun di beberapa
Ombudsman untuk melaporkan Anies tetap menganggap kasus itu sekolah di wilayah Denpasar, Kabupaten
temuan tersebut kepada pihak berwajib sebagai hal penting meski kecurangan Gianyar, dan Bangli.
untuk diproses secara hukum. Sebab, hanya terjadi di beberapa wilayah dari Kami menemukan ada siswa
membocorkan kunci jawaban ujian 434 kabupaten/kota di Indonesia. membawa hanphone di kelas saat
nasional sudah melanggar hukum. Mulai tahun ini kami tidak akan mengerjakan UN, ujar Kepala
Membocorkan atau membuat tutup-tutupi lagi kenyataan bahwa ada Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu
dan menyebarkan kunci jawaban ujian daerahdaerah yang memang masih Alkatab.
nasional bukan saja merupakan tindak bermasalah. Kami tidak akan diamkan, Saat memantau pelaksanaan UN
pidana tapi juga bentuk pengkhianatan akan kami ukur integritasnya dan di SMP 3 Denpasar, tim Ombudsman

30 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


KANAL

bahkan melihat dari balik jendela Sementara, hari pertama UN, sarana dan prasarana yang kurang
kaca, ada seorang siswa diam- kata Umar, pihaknya juga mendapati memadai. Yang lebih merugikan
diam menggukan HP menjelang pengawas UN yang tidak menjalankan bagi siswa adalah adalah aplikasi CBT
selesai waktu mengerjakan soal UN. tugas dan fungsinya secara benar yang keluar (logout) secara tiba-tiba di
Lengahnya pengawasan UN di Bali ini sesuai ketentuan, yakni banyak petugas tengah pengerjaan ujian. Belum lagi
sangat disayangkan sebagai akibat justru sibuk memainkan HP ketimbang soal sinkronisasi server yang masih ada
ketidakjelian dan kelalaian pengawas mengawasi peserta ujin. masalah, paparnya.
yang mestinya melaksanakan tugasnya Pasca kejadian ini, Ombudsman Temuan lain, ucap budi, juga muncul
dengan baik. Seharusnya, sesuai tata Bali akan terus melakukan pemantaun dalam bentuk pelanggaran prosedur
tertib dalam Prosedur Operasional hingga hari terakhir pada Kamis 7 atau tidak patuh pada Prosedur
Standar (POS) UN 2015, jelas disebutkan Mei 2015, dengan mengerahkan tim Operasional Standar (POS) UN 2015.
pengawas memeriksa ruangan dan untuk meninjau UN di Kota Denpasar, Seharusnya POS dapat dijadikan acuan
siswa sebelum UN dimulai. Kabupaten Badung dan Tabanan. teknis pelaksanaan UN 2015 di semua
Terlepas siswa itu menggunakan HP lokasi ujian, katanya.
untuk keperluan apa, kami tidak tahu TOTAL 431 PENYIMPANGAN Akan tetapi fakta di lapangan masih
tetapi jelas itu kelalaian pengawas, Lembaga Pengawas Pelayanan ditemukan banyak penyimpangan
tegasnya. Publik, Ombudsman Republik Indonesia prosedur. Seperti membawa alat
Ombudsman Provinsi Bali juga (ORI) mengantongi 431 temuan komunikasi di ruang ujian, pengawas yang
menemukan masih banyak ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan UN terpantau membaca koran dan bermain
kesalahan teknis saat pengawas dalam berbasis komputer maupun kertas. Dari pomsel serta pengawas yang membiarkan
memasukkan lembar jawab (LJK), atau angka tersebut, 42,6% adalah temuan peserta ujian saling bekerja sama.
menyegel amplop, yang tidak sesuai pada UN berbasis komputer dan 57,4% Kendati demikian, Ombudsman RI
prosedur sebagaimana ditetapkan merupakan pelanggaran pada UN mengapresiasi penyelenggaraan UN
dalam POS UN. berbasis kertas. 2015 yang mengalami kemajuan secara
Secara umum pelaksanan UN Seharusnya temuan ini bisa kualitatif.Menurut Budi hal tersebut
hari kedua saat siswa mengerjakan dihindarkan mengingat temuan serupa dikarenakan UN tahun ini yang tidak lagi
mata pelajaran matematika, berjalan pernah terjadi pada penyelenggaraan menjadi parameter kelulusan.
lancar seperti saat kunjungan di SMP UN sebelumnya, ujar Komisioner Namun kesan kami dengan tidak
3 Bangli dan SMP 2 Sukawati Gianyar. Ombudsman bidang Penyelesaian dijadikannya UN sebagai parameter
Dari sisi distribusi logistik UN maupun Laporan, Budi Santoso di kantor ORI. malah membuat pengawas cenderung
ketersediaan soal tidak ada kendala Menurut penjelasan Budi, tim di membiarkan siswa kerja sama saat
berarti dan berjalan lancar, ungkapnya. lapangan masih menemukan adanya ujian, ungkapnya.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 31


KANAL

Pemkot Bandung Berhentikan


Belasan PnS

TIdAK TeRTUTUP KeMUNGKINAN tindak lanjut atas temuan terjadinya yang dimaksud dilakukan dengan
sejumlah pelanggaran. Dugaan memindahkan yang bersangkutan ke
BeLASAN oKNUM PNS TeRSeBUT pelanggaran ini sebelumnya sudah jabatan lain, dengan tidak mencabut
dilaporkan melalui Ombudsman RI. status sebagai PNS.
dIBeRIKAN SANKSI yANG LeBIh Saya sudah memberhentikan 13 Pelanggaran yang dilakukan
BeRAT JIKA dI KeMUdIAN hARI PNS dari jabatannya sebagai hukuman tergolong sebagai pelanggaran sedang
dari temuan ombudsman dan temuan saat menjalankan tugas. Langkah
dITeMUKAN AdA PeLANGGARAN kita plus memberikan teguran keras pemberhentian pada dasarnya
LAIN. kepada pejabat di atasnya, kata Wali merupakan hukuman atas sejumlah
Kota Bandung, Ridwan Kamil, akhir Mei perilaku yang tidak semestinya.

S
ebanyak 13 pegawai negeri lalu. Kebanyakan pungli (pungutan liar),
sipil Pemerintah Kota Bandung Dia menuturkan, PNS yang kata Emil.
diberhentikan dari jabatannya. diberhentikan sebagian besar bekerja di Lebih lanjut dia menuturkan,
Langkah tersebut merupakan tingkat kewilayahan, seperti kelurahan pola penyelidikan yang dilakukan
dan kecamatan. Pemberhentian ombudsman juga diterapkan di

32 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


KANAL

lingkungan Pemkot Bandung.


Harapannya, temuan pelanggaran akan
lebih mudah diketahui dengan tidak
hanya mengandalkan laporan.
Setelah temuan ombudsman, kita
juga menyiapkan tim detektif yang
akan rutin kaya ombusman. Pura-pura
nyamar jadi warga, kemudian merekam.
Jadi mereka tahu bahwa di Bandung ada
sistem monitoring seperti itu, sehingga
mudah-mudahan tidak terulang lagi
pelayanan yang pungli, lelet, dan
sebagainya, ujar Emil.
Sementara itu, Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Kota Bandung Evi
S Shaleha menuturkan, pemindahan
tersebut merupakan bagian dari
pembinaan. Namun hal itu tidak lantas
menjadi akhir dari pemantauan. Tidak
tertutup kemungkinan diberikan sanksi
yang lebih berat jika di kemudian
hari ditemukan ada pelanggaran lain.
Apakah setelah dipindah perilakunya
berubah atau tidak. Kalau tidak, diberi
sanksi lebih berat, katanya.
Pada awal Januari 2015 silam,
Ombudsman RI menyerahkan bukti
video potensi pungutan liar di Kota yang ingin anaknya diberikan pelajaran sumbangan, dan tidak boleh dilakukan
Bandung kepala Wali Kota Bandung tambahan oleh guru mereka di sekolah. untuk kesejahteraan pihak lain.
Ridwan Kamil. Video tersebut Pihak sekolah juga mengakui tidak Hendra melanjutkan, Prinsipnya
merupakan hasil investigasi atas membuat surat resmi tentang pungutan pungutan dilarang, sementara
pelayanan publik di Kota Bandung yang ini dan hanya menuliskan di papan tulis sumbangan masih ditoleransi.
sempat mengemuka akhir tahun 2014. sekolah. Itupun harus dengan proses yang
Terpisah, Ombudsman Bidang Ombudsman menyayangkan hal demokratis, transparan, dan akuntabel.
Penyelesaian Laporan Hendra ini karena seharusnya ada transparansi Prosesnya dari, oleh, dan untuk
Nurtjahjo melakukan pertemuan yang harus diketahui oleh seluruh warga sekolah. Harus dilaksanakan
dengan Kepala Dinas Pendidikan stakeholder. Sedangkan tidak ada secara terbuka, sehingga diketahui
Kota Depok Rida Fahrudin dan Kepala sosialisasi kepada siswa dan orangtua oleh semua warga sekolah dan dapat
Sekolah SMPN 8 Depok Tatag Hadi siswa, hanya dimasukkan dalam dipertanggungjawabkan.
Sunoto di Kantor Pusat Ombudsman anggaran perpisahan sekolah. Cara Pada pertemuan tersebut akhirnya
Republik Indonesia. Pertemuan ini pemungutannya juga membebankan disepakati bersama tentang komitmen
terkait dugaan adanya pungutan siswa tidak mampu. perbaikan terkait permintaan
oleh pihak SMPN 8 Depok terhadap Hendra Nurtjahjo mengatakan, sumbangan atau pungutan di SMPN
siswa-siswi kelas IX yang sudah Kalau ini sifatnya infaq atau 8 Depok yang ditandatangani oleh
ditindaklanjuti oleh tim gerak cepat sumbangan sukarela harus jelas. Tapi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok
Ombudsman RI Kamis, 7 Mei 2015. ini terkesan aneh karena sukarela tp dan Kepala Sekolah SMPN 8 Depok.
Ombudsman menilai penarikan wajib, membingungkan. Tidak boleh Komitmen penyelesaian perbaikan
uang tersebut tidak jelas tujuannya mengganggu emosional siswa, ini itu antara lain berisi penyampaian
sehingga jelas terjadi maladministrasi. memalukan bagi siswa karena cara laporan realisasi dan rasionalisasi
Tatag Hadi Sunoto membenarkan pemungutannya di kelas. Banyak siswa penggunaan dana sumbangan kepada
ada pungutan sebesar Rp.1.500.000 tidak mampu, tapi merasa dipaksa orang tua siswa dan Komite Sekolah,
dan beralasan pungutan yang diminta untuk membayar iuran, menjadi beban pengembalian dana sumbangan yang
untuk biaya pembuatan buku tahunan, psikologis. tersisa, pembinaan terkait dengan
uang perpisahan dan honor transport Lebih jauh Hendra menambahkan, pola komunikasi antara pihak sekolah
guru-guru pengajar pendalaman materi Sebagai treatment pendidikan kurang dengan siswa dan orang tua siswa oleh
menjelang Ujian Nasional (UN) yang memadai karena tidak memikirkan Dinas Pendidikan, serta permintaan
dilaksanakan setiap Sabtu di sekolah. situasi siswa, apalagi menjelang UN sumbangan kepada siswa/ orang
Menurut Tatag, pendalaman materi tidak boleh dikaitkan dengan kelulusan, tua murid harus disertai mekanisme
adalah keinginan orang tua siswa sendiri siswa tidak mampu tidak diminta transparan.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 33


34 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 35
LAPORAN KHUSUS

NELAYAN RESAH,
NELAYAN NEKAT
LeBIh dARI 120 RIBU NeLAyAN dAN ANAK BUAh KAPAL MeRASAKAN Saya mending ditangkap polisi saat
ada operasi daripada tidak melaut. Mau
dAMPAK LANGSUNG AKIBAT PeLARANGAN CANTRANG. BeLUM TeRMASUK dikasih makan apa keluarga jika tidak
melaut, kata Slamet, belum lama ini.
PRofeSI LAIN, SePeRTI PeKeRJA PeNGoLAhAN IKAN, KULI PANGGUL, dAN Permen (Peraturan Menteri) KP N0.
LAIN-LAIN. 2/Permen-KP/2015 tentang Larangan
Penggunaan Alat Penangkapan Ikan

M
Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik
uh Slamet bukan seorang dengan uang hasil penjualan ikan yang (Seine Nets) di WPP Negara Republik
yang istimewa. Pria berusia ditangkapnya di laut. Indonesia membuat resah para nelayan
kepala tiga ini layaknya Belakangan ini, Slamet dipaksa di Juwana Kabupaten Pati.
laki-laki lain di daerah menjadi orang yang berani. Ia nekat Sudah berpuluh tahun mereka
pesisir Juwana, Pati, Jawa Tengah, terus melaut meski harus main kucing- mencari ikan menggunakan alat
yang menggantungkan hidupnya kucingan dengan aparat. Ia mengaku penangkapan ikan (API) jenis trawl
kepada kekayaan laut. Sehari-hari tak masalah jika harus ditangkap polisi atau pukat atau cantrang. Dengan
Juwana memberi makan keluarganya karena melaut mencari ikan. peraturan pelarangan tersebut mereka

36 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN KHUSUS

merasa keberatan. Apalagi, kebijakan


tersebut dinilai tidak dibarengi dengan
solusi atau jalan keluar untuk nelayan
cantrang yang jumlahnya tidak sedikit.
Sekali melaut, Slamet menghabiskan
minimal 20 hari di tengah laut, paling lama
selama sebulan. Sepulangnya, dia biasanya
membawa ikan seberat 30-35 ton.
Dia mengaku bukan nelayan besar
yang tetap ada pendapatan saat tak
melaut. Baginya, menjadi nelayan
merupakan sumper penghasilan utama
demi kelangsungan hidupnya.
Warga Rembang ini tidak peduli
jika ada operasi yang dilakukan TNI AL
atau dari Satpolair karena pemakaian
cantrang. Dia tetap akan melaut. Kalau
tidak melaut tidak ada yang memberi
makan. Kalau melaut kemudian ditahan,
setidaknya akan diberi makanan sama
polisi, tandasnya dengan nada tinggi.
Nelayan cantrang lain, Jasmani
mengatakan, kebijakan pelarangan
cantrang tersebut merupakan wujud
niat baik dari pemerintah untuk
menjaga biota laut. Namun, kata dia,
pemerintah lupa tidak memberikan jalan
keluar atau solusi untuk pelarangan itu. Menurutnya, cantrang yang digunakan Ia kemudian memutuskan kembali
Pemerintah tidak berpikir sampai tidak begitu merusak biota laut. melaut setelah beberapa waktu bersama
situ. Mereka tidak merasakan situasi Alat yang digunakan kecil dan tidak ribuan nelayan lainnya melakukan
di bawah seperti kami wong cilik ini, menjaring ikan di dasar laut melainkan mogok kerja sebagai protes terhadap
ujarnya. melayang sehingga terumbu karang kebijakan pemerintah.
Padahal, lanjut dia, alatnya tidak tidak kena. Melaut jelas butuh persiapan
melebih 30 GT. Tidak terlalu besar dan Hanya sekitar beberapa detik di matang. Pemeliharaan alat tangkap
tidak menangkap ikan secara besar- dasar setelah cantrang dilepaskan. menjadi penting. Kebutuhan logistik
besaran seperti kapal yang mempunyai Setelah itu, cantrang menyisir di laut juga harus tercukupi. Tidak kurang
GT lebih dari 30. pertengahan bukan di dasar. Jadi tidak Rp 150 juta harus keluar untuk bekal
Kapalnya itu merupakan hasil merusak terumbu karang, imbuhnya. melaut nakhoda dan belasan anak buah
pemberian dengan modal patungan Dia hanya menginginkan kapal selama sebulan.
bersama anak buah kapal (ABK) lain. pemerintah memberikan kompensasi Nakhoda jadi pemimpin di atas
Bukan milik satu perusahaan. Tidak berupa alat tangkap lain yang lebih kapal termasuk perintah melepas
ada yang milik perusahaan. Kapal ramah lingkungan. Jika tidak, artinya jaring. Setelah pelampung dilempar
merupakan milik beberapa nelayan kecil tidak melarang alat cantrang kapal memutar sejauh bentangan
yang modalnya pinjaman dari bank, Slamet dan Jasmani hanya sebagian tali selambar yang mengapit jaring
ucapnya. kecil dari kaum nelayan yang resah. hingga ke titik awal. Panjang jaring bisa
Selain itu, dia menginginkan saat Setidaknya, lebih dari 120 ribu nelayan mencapai 1.000 hingga 1.500 meter.
penghitungan GT harus adil. Harus dan anak buah kapal merasakan Jaring yang diberi pemberat ini
dihitung apa adanya. Tidak dilebih- dampak langsung akibat pelarangan pun sudah sampai ke dasar laut saat
lebihkan. Nelayan Rembang ini cantrang. Belum termasuk profesi lain, kapal kembali ke titik awal lingkaran.
merasakan ada keganjilan saat aparat seperti pekerja pengolahan ikan, kuli Proses penangkapan seperti inilah yang
berwenang menghitung GT kapalnya. panggul, dan lain-lain. dilarang pemerintah.
Memang kapal yang berukuran GT lebih Muhammad Fauzi salah satu Sejatinya cantrang diizinkan jika
dari 30 mendapatkan pengawasan nelayan di Klidang Lor, Batang, Jawa ditarik dengan tenaga manusia, bukan
ketat dari pemerintah. Bahkan ada Tengah, mengaku tak bisa membiarkan mesin. Sebab penggunaan mesin
moratoriumnya. pekerjanya tanpa penghasilan berpotensi merusak terumbu karang.
Jasmani pun tetap melaut dengan selama lebih dari sebulan. Apalagi Belum lagi soal kerapatan mata jaring
kapal cantrangnya itu. Jika tidak melaut, setelah diberlakukannya masa yang seharusnya berukuran lebih dari
dia bakal dipusingkan dengan biaya transisi penggunaan cantrang hingga 2 inci. Namun praktiknya seringkali
kuliah anaknya yang makin tinggi. September mendatang. dilanggar.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 37


LAPORAN KHUSUS

BLOKIR JALAN HINGGA


BENTROK LAWAN APARAT

KASAT ReSKRIM PoLReS BATANG tentang Pelarangan Penggunaan Alat Daripada mati kelaparan lebih baik
Tangkap Cantrang, Trawl dan Pukat mati perjuangan, kata salah seorang
AKP hARToNo, TeRLUKA PAdA Hela. pendemo disertai kata setuju dari
Pendemo tersebut rata-rata pendemo yang lain.
BAGIAN KePALA, SeTeLAh MeNJAdI mengaku berprofesi sebagai nelayan Rasmija (65) nelayan asal Desa
KoRBAN PeNGeRoyoKAN oLeh tangkap yang beroperasi dari berbagai Benda, Kecamatan Juana, Pati Jawa
daerah di Pulau Jawa seperti Rembang, Tengah yang turut mengikuti aksi demo
SeJUMLAh NeLAyAN yANG Pati, Indramayu, Brebes, dan Tegal di juga menyayangkan keputusan Menteri
TeRPRovoKASI oLeh NeLAyAN Jawa Tengah. Susi yang melarang suatu alat tangkap
Saya minta Bu Susi mencabut namun tidak memberikan solusi alat
LAIN. larangan tentang cantrang. Nelayan- tangkap lain.

R
nelayan banyak yang tidak bisa kerja Tidak apa-apa dilarang tapi Bu Susi
ibuan nelayan yang tergabung karena diincar terus oleh petugas dan harus memberi ganti solusi alat yang
dalam Front Nelayan Bersatu malah ada yang ditangkap, kata salah terbaik selain cantrang. Menteri Susi
Pantai Utara (Pantura) seorang nelayan bernama Sarwidi (42) jangan keras kepala, ujar Rasmija.
melakukan aksi demo di depan saat berorasi. Dia mengaku semenjak
kantor Kementerian Kelautan dan Bahkan dalam orasinya, Sarwidi dan dikeluarkannya larangan transhipment
Perikanan (KKP) di Jalan Merdeka Timur Front Nelayan Bersatu mengancam akan dan penggunaan alat cantrang,
Jakarta Pusat, hari ini, belum lama ini. menutup Pantura dari segala aktivitas produktivitas hasil berlayarnya menurun
Mereka memprotes kebijakan Menteri laut apabila larangan tersebut tidak sebesar 50 persen. Sebelumnya dalam
KKP Susi Pudjiastuti yang mengeluarkan dicabut. sekali melaut, dirinya bisa mendapat
Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 Kami akan tutup Pantura! Rp 200 juta per bulan namun kini

38 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN KHUSUS

dia mengaku rugi karena hanya dinilai merugikan nelayan Batang. mata untuk membubarkan unjuk rasa
menghasilkan setengah dari itu yang Sebab, mayoritas nelayan setempat nelayan yang ricuh tersebut.
sebagian besar habis untuk menutupi menggunakan alat tangkap jenis Kapolres Batang AKBP Widiatmoko
biaya operasional kapal. tersebut. mengaku tidak mempermasalahkan
Nelayan perbatasan itu yang Dalam aksinya, nelayan berorasi dan penyampaian pendapat yang dilakukan
seharusnya dikenakan larangan membentangkan tali tambang kapal oleh para nelayan tersebut. Namun
transhipment, karena memang ada melintang di jalur pantura, kemudian pihaknya tidak akan menoleransi segala
kapal asing yang membawa ikan kabur mereka membakar tambang tersebut di bentuk tindakan anarkis.
ke luar negeri. Tapi tidak dengan kami di jalur pantura setempat. Hal itu membuat Memang kebebasan di muka umum
Laut Jawa, katanya. macet jalur setempat. memang dijamin undang-undang. Tapi
Aksi yang awalnya tertib, berakhir tidak boleh dilakukan di luar batas,
RIcUH, DUA APARAT TERLUKA bentrok dengan petugas kepolisian. apalagi yang mengganggu ketertiban
Beberapa hari berselang, ribuan Bentrok pecah sekitar pukul 11.00 WIB. umum, katanya.
nelayan Kabupaten Batang menggelar Sejumlah polisi mengalami luka-luka Menurutnya, aksi yang dilakukan
unjuk rasa. Aksi menuntut pencabutan akibat kejadian tersebut. Salah satu oleh para nelayan tersebut spontan
aturan pelarangan cantrang itu diwarnai di antaranya, Kasat Reskrim Polres sebagai bentuk solidaritas aksi serupa
dengan pembakaran tali tambang di Batang AKP Hartono, terluka pada yang dilakukan oleh nelayan lain.
jalur pantura, Jalan Jenderal Sudirman, bagian kepala, setelah menjadi korban Unjuk rasa yang dilakukan para
Kabupaten Batang, Jawa Tengah. pengeroyokan oleh sejumlah nelayan nelayan itu tidak memiliki izin. Tadi
Bentrok antara nelayan dengan polisi yang terprovokasi oleh nelayan lain. mulai aksi jam 9 lebih dan sudah kami
pun terjadi. beri kelonggaran waktu sampai jam
Awalnya, nelayan berkumpul di Beruntung, AKP Hartono berhasil 10.00 WIB. Namun batasan waktu itu
Kelurahan Karangasem dan melakukan dievakuasi oleh anggota Polres tidak ditaati, sehingga kami terpaksa
long march menuju jalur pantura Batang lainnya dan dilarikan ke RS membubarkan massa. Sebagian sudah
Batang. Unjuk rasa yang dilakukan oleh Qolbu Insan Mulia. Polisi sempat tertib membubarkan diri, namun
para nelayan untuk menolak Peraturan kewalahan membendung amukan para sebagian malah melakukan perusakan,
Menteri Kelautan dan Perikanan nelayan. Sebab, jumlah petugas yang terangnya.
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan mengamankan demo tak sebanding Akibat bentrok tersebut, dua
Penggunaan Alat Penangkapan Ikan dengan banyaknya demonstran. jajarannya terluka dan harus mendapat
Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik Bantuan datang dari Polresta perawatan di rumah sakit. Jajaran
(Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Pekalongan dan Brimob Pekalongan. dua yang terluka, satu Pak Kasat (Kasat
Perikanan Negara RI. Peraturan itu Polisi terpaksa mengeluarkan gas air Reskrim) dan anggota lalu lintas.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 39


LAPORAN KHUSUS

MENTERI DAN GUBERNUR


TURUN TANGAN

PeMeRINTAh PUSAT dIdeSAK cantrang dikembalikan (kapal berbobot) kuartal terakhir 2014.
di bawah 30 GT dan (kawasan perairan) Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
UNTUK MeNGAwAL SeCARA PeNUh di bawah 12 mil itu otoritasnya Bapak Pranowo, menyambangi 24 orang
Gubernur (Jateng), kata Menteri Susi nelayan yang ditangkap aparat Polres
MASA TRANSISI, ANTARA LAIN awal Mei lalu. Batang akibat aksi demonstrasi yang
deNGAN MeRANGKUL oRGANISASI Sedangkan ketika ditanyakan berujung ricuh. Ganjar menemui para
kepada wartawan apakah Menteri Susi pendemo itu untuk bertanya secara
NeLAyAN dAN ToKoh MASyARAKAT akan berupaya membebaskan nelayan langsung apa yang menimpa mereka.
UNTUK MeLAKUKAN SIMULASI dAN yang ditangkap dalam aksi demonstrasi Dalam kesempatan tersebut, Ganjar
di jalur Pantura, maka Susi menjawab, berdialog soal inisiasi demonstrasi,
PeMANTAUAN LAPANGAN. kalau saya membebaskan nelayan yang siapa yang mengajak, hingga mereka
demo karena mukulin polisi, itu tidak ditangkap polisi. Perbincangan itu

M
bisa. kurang lebih berlangsung selama
enteri Kelautan dan
Menteri Kelautan dan Perikanan 10 menit, setelah Ganjar menggelar
Perikanan Susi Pudjiastuti
mengingatkan bahwa bila diberlakukan pertemuan tertutup dengan jajaran
memberikan kelonggaran
cantrang maka akan terus memicu Polres Batang.
kepada penggunaan
konflik antarnelayan. Menteri Susi juga Salah satu pendemo mengatakan
alat cantrang kepada wilayah Jawa
menyebutkan rasa bangganya karena ditangkap lantaran ikut-ikutan berdemo
Tengah, namun untuk wilayah lainnya
berdasarkan data BPS, sektor perikanan tentang pelarangan menggunakan alat
penggunaan cantrang tetap dilarang.
tumbuh 8,91 persen pada kuartal cantrang. Bagi mereka, pelarangan akan
Untuk Jawa Tengah, saya berikan
terakhir tahun 2014. Jumlah tersebut, mematikan penghasilannya mencari
kelonggaran kembali kepada komitmen
ujar dia, melebihi peningkatan sektor ikan.
Pemda Jateng dan para pemilik
lainnya yang hanya 5,01 persen pada Ganjar pun mendengarkan apa

40 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN KHUSUS

yang mereka keluhkan. Setelah itu, dia


berbicara pada mereka bahwa di Jawa
Tengah penggunaan alat Cantrang
masih diberikan kelonggaran. Artinya,
masih diperbolehkan dengan syarat
tertentu.
Saya sudah bilang sama Bu Susi
untuk memberikan toleransi. Di Jateng
masih ada kelonggaran menggunakan
cantrang, kata Ganjar di depan 24
nelayan yang ditangkap.
Setelah menjelaskan banyak hal,
Ganjar lantas meminta kepada Kapolres
Batang untuk bertindak adil. Jika para
pendemo melakukan pengrusakan
di muka umum atau melakukan
tindak pidana, dia meminta mereka
untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Sementara yang tidak,
harus secepatnya dibebaskan.
Sejauh ini, lanjutnya, akibat demo
nelayan dengan memblokir jalur pantai
utara tersebut, banyak fasilitas umum di
rusak massa. Salah satunya pot bunga
yang ada sepanjang jalur tersebut
dirusak oleh massa nelayan.
Yang bersalah, ya harus dihukum. Nantinya, kata dia, nelayan akan optimal, kata Ketua Umum KNTI M Riza
Kalau gak ya dibebaskan. Jangan kembali melihat respons Kementerian Damanik.
diulangi ya, seru dia. Kelautan dan Perikanan apakah tetap Menurut Riza, pihaknya sejak awal
Akibat dari demo dari ribuan bersikukuh dengan aturan tersebut mendukung efektivitas pelarangan
nelayan, Selasa kemarin, dua orang atau tidak. Permasalahan yang dihadapi penggunaan alat tangkap merusak di
polisi terluka, yakni Kasatreskrim Polres nelayan ketika harus mengganti alat seluruh perairan Indonesia, namun hal
Batang AKP Hartono dan seorang tangkap, salah satunya persoalan itu harus dilakukan dengan cara benar
anggota Polantas. Keduanya menjadi permodalan karena selama ini banyak dan terukur.
sasaran amuk masa nelayan. Sejumlah yang masih menanggung pinjaman dari Ia mengingatkan sedikitnya
fasilitas umum di sepanjang jalur demo perbankan. 100 ribu jiwa yang terkena dampak
juga dirusak massa. Untuk mendapatkan pinjaman langsung dan lebih 500 ribu jiwa lainnya
baru, tentunya tunggakan harus lunas terkena dampak tidak langsung akibat
TUNGGU REKOMENDASI terlebih dahulu, ujarnya. terhentinya aktivitas Anak Buah Kapal
Para nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Pihaknya memahami aturan (ABK) Ikan.
Tengah, siap menunggu rekomendasi perbankan sudah baku, sehingga Belajar dari masa lalu, ujar dia,
Ombudsman RI terhadap Kementerian peluang nelayan menerima kucuran dan guna memastikan efektivitas
Kelautan dan Perikanan terkait dengan dana segar dari perbankan juga sulit pengelolaan perikanan, KNTI mendesak
larangan penggunaan jaring cantrang. ketika masih menyisakan tunggakan. Pemerintah Pusat untuk mengawal
Apabila rekomendasi dari Harapannya memang ada penyelesaian secara penuh masa transisi, antara
Ombudsman sebagai lembaga negara masalah tersebut karena diperkirakan lain dengan merangkul organisasi
pengawas pelayanan publik memang hampir separuh kapal yang ada di Pati nelayan dan tokoh masyarakat untuk
menguntungkan nelayan, rencananya tidak bisa beroperasi, ujarnya. melakukan simulasi dan pemantauan
diindaklanjuti ke Mahkamah Agung, Sementara itu, Kesatuan lapangan.
kata Koordinator Front Nelayan Bersatu Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Selain itu, KNTI juga mendesak
wilayah Pati Bambang Wicaksono. menyerukan semua pihak agar dilakukannya sosialisasi dan
Kalaupun rekomendasinya tidak menahan diri untuk mengambil menyelenggarakan pelatihan
menguntungkan nelayan, kata dia, penyelesaian polemik pelarangan alat penggunaan alat tangkap ramah
rencana pengujian materi atau judicial tangkap cantrang yang mengakibatkan lingkungan. Siapkan skema
review terhadap Peraturan Menteri aksi massa yang sempat melumpuhkan pembiayaan untuk membantu
Kelautan dan Perikanan Nomor 2/2015 jalur Pantura Jawa. peralihan ke alat tangkap ramah
tentang larangan penggunaan alat KNTI menyerukan kepada semua lingkungan melalui organisasi nelayan
tangkap ikan pukat hela dan pukat tarik, pihak untuk menahan diri, sembari atau kelembagaan koperasi nelayan,
dimungkinkan dibatalkan. mengawal proses transisi berjalan tuturnya.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 41


LAPORAN KHUSUS

KEBIJAKAN PERLU TRANSISI

SETELAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN Republik Indonesia yang meresahkan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, biaya
nelayan di Provinsi Jawa Tengah. solar mencapai 75% dari keseluruhan
DAN KAJIAN TERHADAP PERATURAN Menindaklanjuti laporan tersebut, biaya operasional, sedangkan dengan
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT, Ombudsman RI telah melakukan diberlakukan ketentuan baru tersebut
pemeriksaan berkas laporan, dokumen, akan menyebabkan biaya solar menjadi
OMBUDSMAN MENYATAKAN MENTERI dan peraturan perundang-undangan lebih tinggi, ujar Budi.
terkait serta meminta penjelasan/ Selain itu, lanjut Budi, pelapor
KELAUTAN DAN PERIKANAN TELAH klarifikasi kepada para pihak, papar juga mengeluhkan peraturan yang
MELAKUKAN SETIDAKNYA TIGA Ombudsman Bidang Penyelesaian mewajibkan setiap kapal penangkap
Laporan, Budi Santoso. ikan dan kapal pengangkut ikan
PERBUATAN MALADMINISTRASI. Budi menjelaskan, pelapor merasa mendaratkan ikan hasil tangkapan

M
keberatan dengan peraturan baru yang di pelabuhan pangkalan. Hal ini
ewakili masyarakat memberikan batasan distribusi solar berdampak pada menurunnya
nelayan Provinsi Jawa subsidi hanya untuk kapal ikan dibawah kualitas ikan dan meningkatkan biaya
Tengah, Sadino mengadu 30 GT. Peraturan ini berdampak pada operasional kapal.
kepada Ombudsman meningkatnya biaya operasional bagi Nelayan harus mengirim hasil
Republik Indonesia terkait kebijakan kapal penangkap ikan berukuran 30 tangkapan ke pangkalan namun karena
pelarangan penggunaan cantrang. GT ke atas karena harus menggunakan kegiatan operasi berlangsung antara
Sadino melaporkan adanya dugaan bahan bakar non subsidi. 2-3 bulan, sehingga kualitas ikan akan
penyalahgunaan wewenang dalam Menurut Sadino, nelayan di Provinsi menurun, dan harga ikan menjadi
penerbitan peraturan Menteri Kelautan Jawa Tengah menggunakan sistem murah serta ikan yang tidak memiliki
Dan Perikanan Nomor 02/PERMEN- bagi hasil, di mana hasil penjualan nilai ekonomi akan dibuang ke laut.
KP/2015 tentang Larangan Penggunaan ikan yang didapat dikurangi biaya Disamping itu dengan bolak-balik ke
Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela operasional kemudian dibagi antara pelabuhan terdekat akan menimbulkan
(Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di nelayan pekerja dan pemilik kapal. tambahan biaya bahan bakar, papar
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Sebelum berlakunya Peraturan Budi.

42 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN KHUSUS

Namun demikian, yang menjadi adanya alternatif mata pencaharian bagi pada prinsipnya sudah sejalan dengan
fokus permasalahan yang dilaporkan nelayan. ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang
ke Ombudsman RI adalah Peraturan Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KLARIFIKASI MENTERI KKP Perikanan sebagaimana telah diubah
02/PERMEN-KP/2015 tentang Larangan Pada 16 Maret 2015, Ombudsman dengan Undang Undang Nomor 45
penggunaan Alat Penangkapan Ikan RI mengirimkan surat permintaan Tahun 2009 beserta penjelasannya.
Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik klarifikasi terhadap keluhan pelapor. Alat penangkapan ikan dan/atau
(Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Surat tersebut mendapat balasan pada alat bantu penangkapan ikan yang
Perikanan Negara Republik Indonesia. 25 Maret. menganggu dan merusak keberlanjutan
Peraturan Menteri tersebut menurut Dalam surat klarifikasinya, Menteri sumber daya ikan termasuk di antaranya
pelapor berdampak pada hilangnya KKP Susi Pudjiastuti menjelaskan, jaring trawl atau pukat harimau, dan
mata pencaharian ratusan ribu nelayan Peraturan Menteri Perikanan dan atau kompressor, ujarnya.
dan usaha pendukung lainnya, seperti Kelautan Nomor 02/PERMEN-KP/2015 Ombudsman melakukan observasi
pabrik tepung dan cold storage. dimaksudkan untuk meningkatkan di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Nelayan di Provinsi Jawa Tengah potensi sumber daya ikan, menjaga Ombudsman menemukan sejumlah
yang menggunakan alat Penangkapan keberlangsungan sumber daya ikan fakta di lapangan tentang operasional
Ikan Pukat Hela (Trawls) dengan di wilayah pengelolaan perikanan alat penangkapan ikan cantrang di Jawa
jenis Cantrang sekitar 10.000 Kapal dan melarang penggunaan alat Tengah. Pertama, dari segi jumlah kapal
mengalami kerugian sangat besar penangkapan ikan pukat hela (trawls) meningkat dari 5100 (2007) menjadi
dengan terbitnya peraturan Menteri dan alat penangkapan ikan pukat tarik 10.758 (2015) padahal sesuai komitmen
tersebut, ujar Sadino. (seine nets). seharusnya dikurangi secara bertahap.
Sadino juga mempersoalkan Menurut Susi, aktivitas operasional Kedua, terjadi pelanggaran berupa
penerbitan Permen tersebut yang jenis alat tangkap pukat hela (trawls) pengecilan ukuran gross tonnage
tidak didahului dengan sosialisasi dan pukat tarik (seine nets) dilakukan kapal yang dibuktikan dengan hasil uji
dan penyerapan aspirasi masyarakat dengan penarikan jaring di dasar petik (Tegal, Pati, Rembang). Ketiga,
khususnya nelayan sebelum ketentuan perairan, sehingga menimbulkan spesifikasi teknis alat penangkapan ikan
tersebut ditetapkan. Dengan adanya kerusakan habitat serta mempunyai yang tidak sesuai ketentuan baik ukuran
ketentuan-ketentuan tersebut di atas dampak signifikan terhadap ekosistem mesh size maupun ukuran tali ris;
menimbulkan permasalahan baru bagi dasar bawah laut. Keempat, terjadi pelanggaran
nelayan antara lain hilangnya mata Selain itu, Susi memaparkan bahwa daerah penangkapan ikan yang
pencaharian, tertunggaknya kewajiban Peraturan Menteri Kelautan dan menyebabkan konflik dengan
pembayaran kredit bank serta tidak Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2015 nelayan setempat (kasus di Kota Baru,

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 43


LAPORAN KHUSUS

Kalimantan Selatan, Masalembo, penyelesaian permasalahan nelayan terumbu karang dan populasi ikan
Sumenep). Kelima, terjadi potensi yang masih memiliki tunggakan tangkap. Namun demikian kebijakan
kehilangan Penerimaan Negara Bukan kredit pengadaan alat tangkap penyelamatan sumber daya laut masih
Pajak (PNBP) dan subsidi BBM akibat cantrang dengan pihak Bank. perlu afirmasi agar tidak memberikan
pengecilan ukuran GT kapal. Kementerian Kelautan dan Perikanan dampak yang tidak diinginkan
Pada 17 April 2015, Ombudsman akan membentuk tim khusus untuk dikemudian hari apalagi merugikan
melakukan pertemuan dengan melakukan verifikasi melalui kelompok- masyarakat.
pihak terkait di Kantor Ombudsman kelompok nelayan untuk mencari Selain itu, belum ada kajian
RI. Pertemuan ini dihadiri Menteri solusi terbaik terhadap permasalahan sistematis yang dilakukan oleh
Kelautan dan Perikanan beserta jajaran dimaksud. Kementerian Kelautan dan Perikanan
serta pelapor. Menteri Kelautan dan Kementerian Kelautan dan mengenai dampak kerusakan yang
Perikanan menyampaikan rencana Perikanan akan memberikan diakibatkan alat tangkap cantrang,
penyelesaian masalah. kemudahan pemberian perubahan yang melatarbelakangi diterbitkannya
Sebagai solusi, Menteri Susi izin bagi nelayan mantan pemakai Peraturan Menteri Kelautan dan
menyampaikan bahwa moratorium Cantrang dan akan memfasilitasi Perikanan yang melarang alat tangkap
izin kapal asing akan diperpanjang. untuk melakukan penangkapan ikan di cantrang.
Menteri Susi juga telah menyampaikan Wilayah Timur Indonesia termasuk Laut Peraturan Menteri Kelautan dan
surat kepada Gubernur Jawa Tengah Arafuru, ungkap Susi. Perikanan merupakan salah satu jenis
mengenai diberikannya masa Setelah melakukan pemeriksaan Peraturan Perundang-undangan
perpanjangan izin pemanfaatan serta melakukan telaah terhadap yang keberadaannya diakui dan
Cantrang sebagai alat tangkap bagi regulasi-regulasi terkait, Ombudsman mempunyai kekuatan hukum mengikat
nelayan Jawa Tengah sampai tanggal berpendapat bahwa Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 September 2015 dengan batasan Kelautan dan Perikanan sesuai tugas, 8 Undang Undang Nomor 12 Tahun
wilayah sampai dengan 12 mil. wewenang dan fungsinya memiliki 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Selain itu, Kementerian Kelautan dan intensi untuk menyelamatkan sumber Perundang-Undangan. Dalam
Perikanan akan membantu memfasilitasi daya laut, khususnya biota laut, pembentukan Peraturan Menteri harus

44 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


LAPORAN KHUSUS

tunduk pada asas-asas pembentukan


peraturan perundang-undangan
yakni kejelasan tujuan; kelembagaan
atau pejabat pembentuk yang tepat;
kesesuaian antara jenis, hierarki, dan
materi muatan; dapat dilaksanakan;
kedayagunaan dan kehasilgunaan;
kejelasan rumusan; dan keterbukaan.
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2015
tentang Larangan Penggunaan
Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela
(Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets)
tidak memenuhi asas keterbukaan,
sebagaimana diatur dalam Pasal 5
huruf g Undang Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan.
Asas keterbukaan mengamanatkan
bahwa dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
mulai dari perencanaan, penyusunan,
pembahasan, pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan bersifat
transparan dan terbuka. Dengan
demikian, seluruh lapisan masyarakat
mempunyai kesempatan yang seluas- tiga perbuatan maladministrasi. Ombudsman mengeluarkan dua butir
luasnya untuk memberikan masukan Pertama, penyimpangan prosedur rekomendasi.
dalam Pembentukan Peraturan sepanjang mengenai proses penerbitan Pertama, memperbaiki Peraturan
Perundang-undangan. Peraturan Menteri Kelautan dan Menteri Kelautan dan Perikanan
Peraturan Menteri Kelautan Perikanan Nomor 02/PERMEN- Nomor 02/PERMEN-KP/2015
dan Perikanan Nomor 02/PERMEN- KP/2015 tidak sesuai dengan tatacara tentang Larangan Penggunaan Alat
KP/2015 diundangkan pada tanggal 8 pembentukan peraturan perundang- Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls)
Januari 2015 dan diberlakukan pada undangan yang diatur dalam Undang dan Pukat Tarik (Seine Nets) karena
tanggal 9 Januari 2015, namun tidak Undang Nomor 12 Tahun 2011. adanya maladministrasi sebagaimana
mengatur ketentuan peralihan dengan Kedua, melampaui kewenangan disebutkan, ujarnya.
memberikan tenggang waktu yang sepanjang mengenai substansi Kedua, lanjut Danang, Ombudsman
cukup bagi pemilik kapal yang sudah Peraturan Menteri Kelautan dan merekomendasikan agar Menteri
memiliki izin alat tangkap cantrang Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2015 Kelautan dan Perikanan menyusun
untuk beralih menggunakan alat mengatur lebih luas dari aturan Pasal 9 peraturan Menteri Kelautan dan
tangkap lain. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004. Perikanan yang baru yang lebih baik/
Masyarakat khususnya nelayan Ketiga, perbuatan Tidak Patut jelas dengan mengikuti asas dan
belum siap dalam melaksanakan sepanjang mengenai substansi tahapan sesuai ketentuan Undang
kebijakan Menteri Kelautan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Undang Nomor 12 Tahun 2011
Perikanan. Nelayan belum mendapatkan Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2015 tentang Pembentukan Peraturan
akses bantuan permodalan tidak mempertimbangkan izin-izin Perundang-Undangan. Hal ini dengan
sebagaimana diperlakukan bagi pelaku usaha perikanan dan penangkapan mempertimbangkan antara lain
usaha lain seperti petani, dalam hal ikan yang masih berlaku serta tidak namun tidak terbatas pada bantuan
pemberian bantuan subsidi pupuk, memberikan waktu trasnsisi yang cukup permodalan dan izin kapal yang masih
bibit sehingga nelayan hanya dapat sehingga mengakibatkan ketidakpastian berlaku serta memberikan masa waktu
mengakses permodalan melalui sektor hukum bagi nelayan dan/atau pemilik transisi implementasi peraturan yang
perbankan. kapal tangkap ikan serta kesulitan baru tersebut sekurang-kurangnya
ekonomi bagi nelayan kecil. 2 (dua) tahun agar memberikan
BENTUK MALADMINSTRASI Ketua Ombudsman Danang kesempatan kepada nelayan dan/
Setelah melakukan pemeriksaan dan Girindrawardana mengatakan, atau pemilik kapal tangkap ikan untuk
kajian terhadap peraturan perundang- berdasarkan temuan dan adanya menyesuaikan perubahan alat tangkap
undangan terkait, Ombudsman maladministrasi yang dilakukan ikan yang diatur dalam ketentuan
menyatakan Menteri Kelautan dan Menteri Kelautan dan Perikanan, tersebut. []
Perikanan telah melakukan setidaknya

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 45


KILAS

Sekolah Bagi Anak Bermasalah

ANAK-ANAK yANG BeRMASALAh yang bermasalah, mungkin karena ditindaklanjuti, kita mendukung apabila
hamil atau melakukan tindakan pidana, dalam pengkajiannya memang bisa
yANG TIdAK BISA LAGI dikeluarkan oleh sekolahnya, sayangnya dilakukan dengan baik secepatnya, kata
tidak ada kelanjutan setelah itu bagi politisi PPP itu.
MeNyAMBUNG PeNdIdIKAN dI masa depan pendidikan anak itu, Sementara itu, Kepala Dinas
SeKoLAh foRMAL SeBeNARNyA ujarnya. Pendidikan Kota Banjarmasin Murlan
Hal ini, bagi Ombudsman menyalahi mengungkapkan, bahwa anak-anak
BISA MeNGIKUTI PeNdIdIKAN bagi ketentuan Undang-Undang Dasar yang bermasalah yang tidak bisa lagi
KeSeTARAAN SeKoLAh, BAIK PAKeT Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyambung pendidikan di sekolah
Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa formal sebenarnya bisa mengikuti
A, B, dAN C. setiap warga negara berhak mendapat pendidikan kesetaraan sekolah, baik

K
pendidikan. paket A, B, dan C.
etua Ombudsman Republik Mestinya ada solusi bagi anak yang Sebenarnya sudah ada jalannnya
Indonesia Perwakilan bermasalah ini terus bisa menempuh bagi anak putus sekolah meski karena
Kalimantan Selatan Norkholis pendidikan formal, bisa dalam bentuk bermasalah dikeluarkan dari sekolahnya
Majid menyatakan, pihaknya wadah khusus dengan tenaga pendidik agar bisa terus menempuh pendidikan
mengusulkan kepada pemerintah Kota yang bisa mengelola mereka dengan lewat jalur kesetaraan sekolah di paket
Banjarmasin agar ada sekolah khusus baik, ucapnya. itu, ujarnya.
bagi anak-anak yang bermasalah. Gagasan Ombudsman ini mendapat Namun kalau memang harus
Menurut dia, gagasan ini keluar dukungan Ketua Komisi IV DPRD digagas kedepannya perlu didirikan
karena seringnya Ombudsman Banjarmasin Aman fahriansyah, bahwa sebuah lembaga pendidikan khusus
mendapat keluhan anak yang perlu mendapat pembinaan khusus bagi bagi anak-anak yang bermasalah karena
diberhentikan oleh sekolah karena anak yang masih umur sekolah untuk dikeluarkan sekolahnya dan tidak bisa
bermasalah tidak bisa lagi menyambung terus menempuh pendidikan formal diterima sekolah lain, bagi pihaknya itu
pendidikan di sekolah lainnya alias sebagaimana yang lainnya. gagasan yang cukup baik, dan perlu
ditolak sekolah lain. Gagasan adanya sekolah khusus dipikirkan pemerintah tindaklanjutnya,
Biasanya kan kasusnya, ada siswa bagi anak bermasalah ini perlu demikian kata Murlan.[]

46 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


KILAS

Budi Waseso Diminta Koperatif

TIM III (TIM TIGA) oMBUdSMAN dilaporkan, ucap Edi. menindaklanjuti laporan penyidik KPK
Selain Budi, penyidik lain yang ikut Novel Baswedan terkait penangkapan
yANG BeRANGGoTAKAN deLAPAN menangkap Novel dan menggeledah dan penahanannya lantaran diduga
rumahnya juga dilaporkan ke terlibat dalam penembakan terhadap
PeRSoNeL ITU MASIh TeRUS Ombudsman. Yakni Priyo Soekotjo, pencuri sarang burung walet di Pantai
BeKeRJA MeNINdAKLANJUTI Agus Prasetyono, Herry Heryawan, Panjang Ujung Kota Bengkulu tanggal
T. D Purwantoro, Teuku Arsya Kadafi, 18 Februari 2004.
LAPoRAN PeNyIdIK KPK NoveL Yogi Haryanto, dan Herry Prastowo. Masih agak lama karena belum
BASwedAN. Satu polisi lain yang dilaporkan adalah semua pihak dimintai keterangan,
Mahendra, petugas piket di kantor jadi saat ini hasilnya belum bisa

K
epala Bareskrim Mabes Bareskrim. Ia dituding menghalang- disampaikan, sampai usainya
Polri Komjen Budi Waseso halangi akses pengacara untuk permintaan keterangan nanti supaya
diminta kooperatif jika nanti memberikan bantuan hukum kepada komphrehensif dan valid. Mudah
diperiksa Ombudsman terkait Novel pada 1 Mei 2015. mudahan sebulanan sudah bisa kelar.
penangkapan Novel Baswedan. Penyidik Ombudsman RI sudah memulai Jumat, 1 Mei 2015 penyidik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu penyelidikin kasus penangkapan Novel. senior KPK ini ditangkap Polri. Novel
ditangkap Jumat 1 Mei 2015. Penyelidikan dimulai dengan memeriksa ditangkap lantaran diduga melakukan
Semua harus kooperatif. Semua saksi-saksi saat Novel ditangak. Saksi penganiayaan atas nama pelapor Yogi
harus ikut membantu (Ombudsman yang diperiksa adalah warga di sekitar Hariyanto.
mencari kebenaran), ujar Anggota rumah Novel di kawasan Cempaka Novel yang saat itu menjabat
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Putih, Jakarta Utara. sebagai Satuan Reserse Kriminal
Edi Hasibuan, awal Mei lalu. Pada intinya, investigasi di lapangan Kepolisian Resor Kota Bengkulu dijerat
Ia menambahkan, Novel berhak jalan terus sebagai tindak lanjutnya. Pasal 351 ayat (2) KUHP dan atau Pasal
melaporkan Budi Waseso dan delapan Timnya hari ini juga di lapangan terus, 422 KUHP jo pasal 52 KUHP. Dalam
polisi lainnya kepada Ombudsman. ujar Budi Santoso, anggota Ombudsman surat penangkapan Nomor SP.Kap/19/
Selanjutnya, Ombudsman juga berhak bidang Penyelesaian Laporan IV/2015/Dittipidum disebutkan
memeriksa Budi dan polisi lain yang Pengaduan. Novel Baswedan sudah dua kali tidak
dilaporkan. Jadi, engga apa-apa Polri Tim III (Tim Tiga) Ombudsman memenuhi panggilan dalam perkara
diperiksa. Ombudsman memang punya yang beranggotakan delapan yang dilakukan anak buahnya pada
kewajiban memeriksa polisi yang personel itu masih terus bekerja tahun 2004 lalu.[]

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 47


POTRET

BeReTIKA
dALAM
PeNGAdUAN
MARI BUdAyAKAN hIdUP PeNUh deNGAN SeMANGAT
dAN hATI yANG BeRSIh SehINGGA TAKA dA CURIGA.
JANGAN AdA dUSTA dI ANTARA KITA.

48 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


POTRET

B
eretika dalam pengaduan pemerintahan yang bersih dan
adalah bersopan santun dalam berwibawa, yaitu.
menyampaikan pengaduan Pertama, pembenahan moral lewat
atau keluhan dari masyarakat karakter building serta pembentukan
baik dari golongan atas, menengah, mental dan spiritual PNS. Saya
ataupun bawah. Ini adalah hal yang mendukung UU Aparatur Sipil Negara
sangat penting karena jika salah akan (ASN) melalui reformasi birokrasi dan
menjadi boomerang bagi diri sendiri. mohon cepat-cepat dilaksanakan.
Hal in juga sangat menentukan dalam Kedua, ketidaktahuan pejabat
kebijakan penyelseaian masalah untuk yang berwenang akibat kurangnya
mencari solusi yang terbaik. pendidikan dan pelatihan sehingga
Penyampaian pengaduan yang pejabat tersebut merasa kebingungan
bertele-tele membutuhkan proses atau dan cenderung menghadapi masalah
waktu penyelesaian yang berlarut-larut. yang dilematis sehingga kesulitan
Hal ini akan berimbas pada tingkat mengambil keputusan.
kepuasan pelayanan public, apakah Ketiga, birokrasi yang berbelit-
kurang, cukup, atau sangat memuaskan belith membuthkan waktu yang lama.
kepada masyarakat. Cara yang paling efektif dan efisien
Oleh karena itu, kita sebagai menghadapi birokrasi seperti ini
masyarakat harus berhati-hati dan adalah dengan mengubah kebiasaan
pandai menyiasati akan hal ini, yaitu yang sudah menjadi penyakit,
harus tepat sasaran ke lembaga mana, seperti penyakit menunda-nunda.
instansi mana kita harus mengadu. Menghilangkan tingkah laku yang
Kita juga harus percaya diri bahwa tidak baik. Abdi negara dan abdi
pengaduan kita tidak ada kesalahan masyarakat mestinya bermoral Pancasila
dan dapat dipercaya. Kita harus rajin dan berketuhanan, seimbang antara
memonitoring, mengawasi sampai tingkah laku dan iman atau ketakwaan.
sejauh mana pengaduan atau keluhan Mengubah sistem lama dengan
kita ditanggapi. Jangan dibiarkan begitu paradigm baru lewat Undang-Undang
saja karena akan merugikan diri sendiri. Kepegawaian yang baru sesuai dengan
Demikian juga kepada instansi atau perkembangan zaman dan kemajuan
lembaga yang berwenang harus pandai teknologi. Pemerintah harus pandai
mengelola setiap pengaduan dari mengelola para pegawai mengikuti
masyarakat. Tidak semua pengaduan perkembangan zaman serta kemajuan
itu negatif. Lihatlah dari sisi positifnya teknologi informasi.
sehingga terjadi sinergi positif kualitas Saya menuntut pemerintah untuk
pelayanan public untuk mempermudah terbuka dan transparan. Ciptakanlah
tercapainya pemerintahan yang bersih etos kerja dan semangat kerja untuk
dan berwibawa. selalu mengabdi kepada masyarakat,
Sekitar tahun 2014, saya mempunyai bukan masyarakat yang melayani.
kasus yang sangat berat hingga Budayakanlah etos kerja dan semangat
memaksa saya untuk berurusan kerja dengan penuh semangat dan hati
dengan instansi pemerintah yang gembira tanpa keterpaksaan.
bernama kantor Inspektorat yang Mari budayakan hidup penuh
sekarang bernama kantor Badan dengan semangat dan hati yang bersih
Pengawas Daerah (Bawasda). Sayangnya sehingga taka da curiga. Jangan ada
nama yang keren itu tidak sekeren dusta di antara kita. Semoga kesadaran
pelayanannya terhadap masyrakat. kita tumbuh untuk mendukung
Ternyata pelayanannya sangat tidak pemerintahan yang bersih dan
memuaskan, lamban, dan cenderung berwibawa.
tertutup. Sebagian orang mungkin Demikian surat dari saya. Mohon
malu mengungkapkan hal ini karena maaf apabila ada kesalahan dan
menyangkut masalah mental para abdi kekurangannya. Terima kasih sekali atas
negara sebagai pelayan masyarakat. perhatiannya.
Dari kasus ini saya bisa mengambil
kesimpulan. Saya menyarankan pada Hormat saya,
pemerintah setempat (Pemerintah
Daerah) dan kepada pemerintah pusat Meilia Setyorini
untuk mendukung dan menciptakan Kudus, Jawa Tengah

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 49


RESENSI skriminasi Tidak
Memihak
Keadilan Non-di an Keraha
siaan Kepatuhan gan Keterbuka
ban gan Ket erbukaan Keraha ihak Akuntabilitas Keseimban -di skr imi nas i Tidak
eim Non
ntabilitas Kes iminasi Tidak Mem ahasiaan Kepatuhan Keadilan Keterbukaan
dilan Non-diskr an Ker Keseimbangan
Kepatuhan Kea eim ban gan Keterbuka iha k Akuntabilitas -di skr iminasi

OMBUDSMAN
Kes ak Mem dil an Non
hak Akuntabil
itas -diskriminasi Tid an Kepatuhan Kea Ket
han Keadilan Non gan Keterbukaan Kerahasia Akuntabilitas
Keseimbangan
ahasiaan Kepatu eimban Tidak Memihak
ntabilitas Kes -diskriminasi Kepatuhan Kea
di
ak Memihak Aku Kea dil an Non Ker aha sia an
an Kepatuhan Keterbukaan Akuntabilitas
aan Kerahasia nta bil itas Keseimbangan imi nas i Tidak Memihak
Aku skr
Tidak Memihak Keadilan Non-di Kerahasiaan
on-diskriminasi siaan Kepatuhan Keterbukaan
erbukaan Keraha Akuntabilitas
Keseimbangan iminasi Tidak Mem
i
seimbangan Ket

UNDERcOvER
imi nas i Tidak Memihak atu han Kea dilan Non-diskr
Non-di skr Ker aha siaan Kep eim bangan Ke
uka an itas Kes
asi
Keterb Akunta bil
Non-diskrimin
Keseimbangan Tidak Memihak -
Akuntabilitas han Keadilan Non
ahasiaan Kepatu
han Keadilan Keterbukaan Ker ihak Akuntabil
itas
hasiaan Kepatu nta bil itas Keseimbangan nas i Tid ak Mem
ak Memihak Aku han Keadilan Non
-diskrimi siaan Kepatu
skriminasi Tid ukaan Keraha
ahasiaan Kepatu bangan Keterb
Keterbukaan Ker Memihak Akuntabilitas Keseim an Non-diskrimi
nasi Tidak
Keseimbangan i Tid ak Kea dil
-diskr imi nas atu han erbukaan
n Keadilan Non Kerahasiaan Kep ntabilitas Keseimbangan Ket
Keterbukaan
kuntabilitas
ban gan iha k Aku
Kes eim
Non -di skr imi nasi Tidak Mem
Kep atu han Keadilan Non-
an
atuhan Keadilan ahasia
Keseimbangan
Keterbukaan Ker Keseim
Kerahasiaan Kep Akuntabilitas
i Tidak Memiha
k Akuntabilitas Kep atu han Keadilan Non
-diskriminasi
erb
Tidak Memihak
ukaan Kerahasia
JUDUl
an Kepatuhan Kea
nta bilitas
d : OmBUDSman UnDeRcOveR, SUPeRviSi Pelayanan
sia an gan Ket k Aku
uka an Keraha bil itas Keseimban i Tid ak Memiha
ang an Ket erb
ilan Non-diskr
iminasi Tidak Mem
ihak Aku nta
ahasiaan Kepatu
han Keadilan Non
-di skr imi nas
Keseimbangan
Keterbukaan Ker ak
aha PUBliK Di 23 KOta/KaBUPaten
Keterbukaan Ker k Akuntabilitas skriminasi Tid
s Keseimbangan i Tidak Memiha Keadilan Non-di
aan Kepatuhan
Keadilan Non -di skr imi nas
bangan Keterb
ukaan Keraha
sia an Kep atu han
ihak Akuntabil
PenUliS
itas Keseimban
gan : tim OmBUDSman Ri
bilitas Keseim iminasi Tidak Mem han Keadilan
Memihak Akunta dilan Non-diskr ahasiaan Kepatu
Kerahasiaan Kepatuhan Kea
k Akuntabilitas
Keseim ban gan Ket erbukaan Ker
skriminasi Tid
ak Mem PeReSenSi
iha k Aku nta bilitas Ke
han
: KUKUH BUDiman
i Tidak Memiha Keadilan Non-di ahasiaan Kepatu
Non-diskriminas siaan Kepatuhan Keterbukaan Ker Memihak Akunta
eseimbangan Ket
erbukaan Keraha
Tid ak Mem iha k Akuntabilitas
Keseimbangan
Keadil an Non -di skr PeneRBit
iminasi Tidak
erbukaan Ker
aha sia an : OmBUDSman RePUBliK inDOneSia
-diskriminasi siaan Kepatuhan eimbangan Ket
an Keadilan Non ukaan Keraha ntabilitas Kes i Tidak Memihak
abilitas Keseim
bangan Keterb
dilan Non-diskr
imi nas i Tid ak Memihak Aku
an Kerahasiaan
Kepatu han Kea dil an
i eim ban
cetaK
Non-diskriminas
gan Keterbuka
an Ker aha : PeRtama, JaKaRta 2013
n Kepatuhan Kea gan Keterbuka ihak Akuntabil
itas Kes
Non-diskriminas
i Tidak
itas Keseimban iminasi Tidak Mem ahasiaan Kepatuhan Keadilan teBal : 186 Halaman
Ombudsman Undercover

hak Akuntabil dilan Non-diskr Ker eimbangan Ket


erbukaan
atu han Kea erb uka an bil itas Kes iminasi
hasiaan Kep itas Kes eim bangan Ket Tid ak Mem iha k Akunta dil an Non -di skr
ntabil iminasi Kepatuhan Kea
ak Memihak Aku dilan Non-diskr an Kerahasiaan Keseimbangan
Keter
an Kepatuhan Kea gan Keterbuka Akuntabilitas
kaan Kerahasia itas Keseimban Tidak Memihak
ihak Akuntabil -diskriminasi

I
nas i Tid ak Mem han Kea dil an Non
ahasiaan Kepatu
terbukaan Ker
BUKU oMBUdSMAN ndira kaget bukan kepalang. Ia hingga matahari hampir tenggelam, ia
hanya bisa mengelus dada selama belum juga mendapat pelayanan medis
UNdeRCoveR MeNyINGKAP menunggui neneknya menjalani yang diinginkan. Setelah sembilan jam
PeNyeLeNGGARAAN PeLAyANAN rawat inap di RSUD Dr. Rasidin, Kota menunggu, Kasminah hanya diminta
Padang, Sumatera Barat. Sejak pertama pulang oleh petugas rumah sakit karena
PUBLIK PAdA SeMBILAN INSTANSI kali menjejakkan kaki di rumah sakit dokter jaga mendapat agenda operasi
PeMeRINTAhAN dALAM KeGIATAN itu, ia merasa seperti berada di kamp mendadak.
pengungsian. Secara ekstrem, terkadang Pengalaman Indira dan Kasminah
SUPeRvISI dI 23 KABUPATeN/KoTA Indira berpikir fasilitas milik pemerintah merupakan bentuk maladministrasi
SePANJANG TAhUN 2013. daerah itu lebih mirip kebun binatang oleh salah satu instansi pelat
ketimbang rumah sakit. merah yang berhasil dipotret tim
Indira ingat betul bagaimana ia Ombudsman Republik Indonesia. Buku
kelimpungan ketika pertama kali Ombudsman Undercover menyingkap
membawa neneknya ke RSUD Dr. penyelenggaraan pelayanan publik
Rasidin, pertengahan Agustus 2013 lalu. pada sembilan instansi pemerintahan
Ia sempat kebingungan harus berbuat dalam kegiatan supervisi di 23
apa karena tidak ada layanan informasi Kabupaten/Kota sepanjang tahun 2013.
tentang alur pendaftaran pasien. Buku ini secara kreatif
Alhasil, ia hanya mengikuti saja apa menggambarkan fakta-fakta
yang dilakukan pasien-pasien lain yang terkait masih minimnya kualitas
mengantre secara manual. pelayanan publik seluruh penjuru
Tidak hanya soal kenyamanan yang Indonesia. Ombudsman Undercover
minim, Indira kerap merasa ketakutan di membuka mata kita bahwa bangsa
gedung yang terletak di Jalan Air Paku, Indonesia khususnya pemerintah
Kota Padang, itu. Perempuan berjilbab perlu bahu-membahu membenahi
itu kadang hanya bisa diam menahan penyelenggaraan publik baik di
perasaan ngeri ketika berpapasan perkotaan maupun di pelosok daerah.
dengan anjing yang biasa berkeliaran Membaca buku ini seperti menyulam
di selasar rumah sakit. Selain takut, rangkaian cerita yang tak membosankan
Indira juga kerap merasa jijik. Bukan untuk disimak. Ombudsman Undercover
hanya anjing yang berkeliaran di sana. berhasil menyulap sebuah laporan
Ada juga kambing yang sering buang akhir tahun sebuah lembaga negara
kotoran sembarangan di pelataran yang penuh angka dan data-data grafis
rumah sakit. menjadi bacaan yang mudah dicerna
Penderitaan yang dirasakan Indira oleh segala kalangan mulai dari birokrat,
agaknya belum seberapa dibanding apa ibu rumah tangga, hingga anak-anak.
yang dialami Kasminah di Purworejo, Ombudsman Undercover adalah
Jawa Tengah. Pagi-pagi sekali ia sudah gebrakan baru dalam gaya komunikasi
sampai di RSUD Saras Husada untuk lembaga negara yang selama ini
memeriksakan kandungannya. Namun, terkesan formal dan kaku.[]

50 SUARA OMBUDSMAN RI - edISI 9/TAhUN III/JANUARI - feBRUARI 2015


EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
edISI 9/TAhUN III/JANUARI - feBRUARI 2015 - SUARA
EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 51
Jeda
Oleh: Hendra Nurtjahjo

Planet Ombudsman

P
ak Hendra (HN), salah seorang pimpinan ayam yaa. Buatin kopi juga, segera.!
Ombudsman RI baru saja tiba di lobi kantor. Madawi: Maaf pak, saya beli pesanan mbak Ayu
Di depan lift pak HN bertemu dengan Madawi dulu ya.
(Bos-nya para OB), karena akan ada rapat dengan Pak Hendra: Dawi, tolong saya dulu, saya laper
terlapor dan belum sarapan pagi, dia memberi banget, sebentar lagi rapatini perintah.!
perintah ke Dawi untuk segera beli sarapan bubur Madawi: (Sambil cengar-cengir Dawi
ayam. Biasanya Dawi langsung mengiyakan dan menjawab) Iya pak, nanti saya belikan setelah
berkata: baik pak, lalu segera jalan. Namun tak pesanan mbak Ayu*.. (*mantan Kasubag
disangka, sekali ini kenyataannya bisa jadi lain, Kerjasama, Rahayu Lestari).
jadi seperti di planet tersendiri. Perintah pimpinan Pak Hendra: ?????//// (pak HN berguman dalam
kadang bisa diabaikan sekenanya, seperti dialog hati: mungkin hanya di Planet Ombudsman:
berikut ini: kepemimpinan bisa dikalahkan oleh
Pak Hendra: Dawi, sebentar lagi saya ada rapat kecantikanDasar Dawi..!! hahaha
di lantai 6, sekarang tolong belikan saya bubur bisa aja dia..! .. bisa dimaklumi)

52 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015


JEDA

Kasus Tanah

T
im Lima yang menangani kasus-kasus yang Telepon Pelapor: Saudara Eko, anda itu juga
berkaitan dengan maladministrasi kantor pelayan publik lhoo jangan mengabaikan
pertanahan tampak selalu sibuk. Memang kasus saya, ini soal penggusuran tanah, saya mau
kinerja BPN masih terus dipertanyakan, walaupun dibongkar. Padahal saya sudah lama di sini,
dalam kenyataan sudah mulai banyak perbaikan masak anak saya menjual tanah ke developer-
administratif yang mereka lakukan. Tim yang kemudian BPN langsung membuatkan sertifikat
dipimpin Yustus dan asisten senior Eko Martono ini untuknya padahal itu warisan dari saya
juga harus berbagi tugas dengan asisten lainnya, tolong bantu saya donk.!
bahkan sulit dihindarkan kadangkala ada pelapor Eko: Iyaa pak, saya berusaha bantu.banyak
yang juga menanyakan perkembangan kasusnya kasus yang saya tangani, ini kasus yang di Ciputat
lewat telepon kantor. Suatu hari Eko Martono sebelah mana yaa pak....saya juga pernah
terpaksa harus menerima telepon panjang dari tinggal di daerah Ciputat.
pelapor walaupun map kuning di mejanya masih Telepon Pelapor: Ciputat Perkuburan Tanah
banyak yang belum dibaca untuk dianalisis. Kusir pak Eko, di situ kuburan saya.mau
Eko: Maaf pak, ini dengan bapak siapaa dibongkar oleh developer, sertifikatnya gak sah
yaa.nomor registrasi kasusnya berapa. tuh.tolong bantu donk..saya sudah enak
Telepon Pelapor: Saya pak Ronggo, dari dikubur di situ.adeemmjangan sampe
Ciputat. Sy lupa nomornya pakkan sudah digusur!!
lama. Eko: (Masih belum sadar.) Maaf pak, maksud
Eko: (Dengan sabar bertanya lagi) Maaf bapak. Apa bapak sudah koit yaa? iiihh
pak, kalo tidak ada nomor berkasnya kami sulit sereem... jangan ngadu ke saya pak. Ke pak
mengidentifikasi kasus yang mana, dan bagaimana Selamet aja, BPJS (Bagian Pengurusan Jaminan
duduk persolannya. Kesetanan).

EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 53


54 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015
EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015 - SUARA OMBUDSMAN RI 55
56 SUARA OMBUDSMAN RI - EDISI 11/TAHUN III/MEI - JUNI 2015

Anda mungkin juga menyukai