Anda di halaman 1dari 6

Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ala melakukan perjalanan, maka perbanyaklah

Rosulillah wa ala aalihi wa shohbihi ajmain. taubat yaitu meminta ampunan pada Allah dari
Sudah jadi hal yang begitu maruf di negeri ini, di segala macam maksiat, mintalah maaf kepada
penghujung bulan Ramadhan, menjelang lebaran orang lain atas tindak kezholiman yang pernah
atau Idul Fithri, kaum muslimin begitu sibuk dilakukan, dan minta dihalalkan jika ada
untuk mempersiapkan mudik lebaran. Bahkan muamalah yang salah dengan sahabat atau
sejak jauh-jauh hari mereka sudah memesan tiket lainnya. Kemudian hendaklah menyelesaikan
dan memilih kendaraan yang lebih nyaman nan berbagai persengketaan, seperti menunaikan
selamat. Namun amat jarang yang memikirkan utang pada orang lain yang belum terlunasi
bagaimanakah ajaran Islam mengajarkan sesuai kemampuan, menunjuk siapa yang bisa
persiapan untuk melakukan perjalanan jauh. Jika menjadi wakil tatkala ada utang yang belum bisa
seseorang memperhatikan ajaran tersebut dalam dilunasi, mengembalikan barang-barang titipan,
melakukan persiapan perjalanan jauh lantas ia mencatat wasiat, dan memberikan nafkah yang
mengamalkannya, maka sungguh mudik yang ia wajib bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.
jalani akan begitu berkah. Keberkahan ini Lantas mintalah restu dan ridho orang tua atau
diperoleh karena ketaatannya dan semangatnya keluarga, tempat berbakti dan berbuat baik.2
dalam mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kedua, melakukan shalat dua rakaat ketika
Berikut beberapa tips persiapan safar, tips ketika hendak pergi.3 Sebagaimana terdapat hadits dari
safar dan tips kembali dari safar serta beberapa Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam
keringanan saat safar, yang moga-moga bisa bersabda, Jika engkau keluar dari rumahmu,
diamalkan. maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan
ini akan menghalangimu dari kejelekan yang
TIPS PERSIAPAN SEBELUM berada di luar rumah. Jika engkau memasuki
SAFAR rumahmu, maka lakukanlah shalat dua rakaat
yang akan menghalangimu dari kejelekan yang
Pertama, melakukan shalat istikharah terlebih
masuk ke dalam rumah.4
dahulu untuk memohon petunjuk kepada Allah
Beliau adalah pengasuh web islami di antaranya mengenai waktu safar, kendaraan yang Ketiga, berpamitan kepada keluarga dan
digunakan, teman perjalanan dan arah jalan. Dari orang-orang yang ditinggalkan. Doa yang biasa
website pribadi beliau rumaysho.com dan muslim.or.id.
Jabir bin Abdillah, beliau berkata, Rasulullah diucapkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam
Beliau juga menjadi penasehat di Majalah Pengusaha
shallallahu alaihi wa sallam biasa mengajari para kepada orang yang hendak bersafar adalah,
Muslim dan beberapa tulisan beliau sempat dimuat di
beberapa majalah Islami. Di tahun 2010 beliau sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Astawdiullaha diinaka, wa amaanataka, wa
melanjutkan studi S2 Magister Polymer Engineering di Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau khowaatiima amalik
Jami'ah Malik Su'ud Riyadh KSA dan menyelesaikannya mengajari surat dari Al Quran.1 Jika sudah bulat
(Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan
pada tahun 2013. Saat kuliah itulah beliau belajar dari
banyak ulama Riyadh di antaranya Syaikh Sholeh Al 1 HR. Bukhari no. 7390.
Fauzan hafizhohullah. 2 Adab pada point ini dijelaskan dalam Al Ghuror As Saafir fiima Yahtaaju ilaihil Musaafir, hal. 15-16, Al Imam Az Zarkasiy, Asy Syamilah.
3 Lihat pembahasan di Jaami Shohih Al Adzkar, Abul Hasan Muhammad bin Hasan Asy Syaikh, Darul Awashim, cetakan kedua, Januari 2006, hal. 153.
4 HR. Al Bazzar, hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shohihah no. 1323

1
perbuatan terakhirmu kepada Allah).5 Kemudian hendaklah musafir atau yang Setelah itu membaca,
bepergian mengatakan kepada orang yang ditinggalkan,
Subhaanaka inni qod zholamtu nafsii, faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba
Astawdiukallaha alladzi laa tadhiu wa daa-iahu illa anta
(Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka
titipannya).6 ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau)9.
Keempat, ketika keluar rumah dianjurkan membaca doa: Kedua, membaca doa dan dzikir safar. Jika sudah berada di atas kendaraan
Bismillahi tawakkaltu alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan,

(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
kekuatan kecuali dengan-Nya).7 Setelah itu membaca,
Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila
TIPS KETIKA SAFAR robbina lamun-qolibuun10. Allahumma innaa nasaluka fii safarinaa hadza al birro
Pertama, membaca doa ketika naik kendaraan. Ketika menaikkan kaki di atas wat taqwa wa minal amali ma tardho. Allahumma hawwin alainaa safaronaa
kendaraan hendaklah seorang musafir membaca, hadza, wathwi anna budahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu
Bismillah, bismillah, bismillah. fil ahli. Allahumma inni audzubika min watsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa
Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, suu-il munqolabi fil maali wal ahli.

Alhamdulillah. (Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal
kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan
Lalu membaca, sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah,
Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqriniin. Wa inna ilaa sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang
robbina lamun-qolibuun Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami
ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam
(Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku
sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali
berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang
kepada Tuhan kami)8. Kemudian mengucapkan,
menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)11
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Dalam perjalanan, hendaknya seorang musafir membaca dzikir
Lalu mengucapkan,
Subhanallah
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. ketika melewati jalan menurun dan

5 HR. Abu Daud no. 2600, Tirmidzi no. 3443 dan Ibnu Majah no. 2826. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shahihah no. 14 dan 15.
6 HR. Ibnu Majah no. 2825. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
7 HR. Abu Daud no. 5095 dan Tirmidzi no. 3426, dari Anas bin Malik. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1605.
8 QS. Az Zukhruf: 13-14
9 HR. At Tirmidzi no. 3446, dari Ali bin Abi Thalib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
10 QS. Az Zukhruf: 13-14
11 HR. Muslim no. 1342, dari Abdullah bin Umar.

Tips Mudik Lebaran Penuh Berkah 2


Allahu akbar TIPS KEMBALI DARI SAFAR
ketika melewati jalan mendaki. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Rasulullah Pertama, Tidak disukai jika datang kembali dari bepergian pada malam hari
shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya biasa jika melewati jalan tanpa memberitahukan pada keluarga terlebih dahulu. Dari Anas bin Malik,
mendaki, mereka bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar). Sedangkan apabila beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa tidak pulang
melewati jalan menurun, mereka bertasbih (mengucapkan Subhanallah).12 dari bepergian lalu menemui keluarganya pada malam hari. Beliau biasanya
Ketiga, hendaklah memperbanyak doa ketika safar. Dari Abu Hurairah, Nabi datang dari bepergian pada pagi atau sore hari.16
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Tiga doa yang tidak diragukan lagi Kedua, berdoa ketika kembali dari safar. Doa ketika kembali dari safar sama
terkabulnya yaitu doa seorang musafir, doa orang yang terzholimi, dan doa dengan doa ketika hendak pergi safar yaitu mengucapkan,
orang tua kepada anaknya.13
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
Keempat, membaca doa ketika mampir di suatu tempat. Dari Khowlah binti
Hakim As Sulamiyah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian membaca,
bersabda, Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian dia Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila
mengucapkan, robbina lamunqolibuun17. Allahumma innaa nasaluka fi safarinaa hadza al birro
Audzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq wat taqwa wa minal amali ma tardho. Allahumma hawwin alainaa safaronaa
hadza, wathwi anna budahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu
(Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap
fil ahli. Allahumma inni audzubika min watsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa
makhluk), maka tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dia
pergi dari tempat tersebut.14 suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Kelima, ketika kendaraan tiba-tiba mogok atau rusak. Dari Abul Malih dari (Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal
seseorang, dia berkata, Aku pernah diboncengi Nabi shallallahu alaihi wa kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan
sallam, lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir. Kemudian aku pun sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah,
mengatakan, Celakalah syaithan. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang
menyanggah ucapanku tadi, Janganlah engkau ucapkan celakalah syaithan, Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami
karena jika engkau mengucapkan demikian, setan akan semakin besar seperti ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam
rumah. Lalu setan pun dengan sombongnya mengatakan, Itu semua terjadi perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku
karena kekuatanku. Akan tetapi, yang tepat ucapkanlah berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang
menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)18 Dan
Bismillah. ditambahkan membaca,
Jika engkau mengatakan seperti ini, setan akan semakin kecil sampai-sampai
Aayibuuna taa-ibuuna aabiduun. Lirobbinaa haamiduun
dia akan seperti lalat.15

12 Lihat Al Kalim Ath Thoyyib no. 175. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih.
13 HR. Ahmad 2/434. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya.
14 HR. Muslim no. 2708
15 HR. Abu Daud no. 4982 dan Ahmad 5/95. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
16 HR. Bukhari no. 1800 dan Muslim no. 1928.
17 QS. Az Zukhruf: 13-14

Tips Mudik Lebaran Penuh Berkah 3


(Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb YANG MESTI DIPERHATIKAN KETIKA SAFAR
kami).18
Ketiga, melakukan shalat dua rakaat di masjid ketika tiba dari safar. Dari Berapa Jarak yang Sudah Dikatakan Bersafar?
Jabir bin Abdillah, beliau mengatakan, Aku pernah bersama Nabi shallallahu Mayoritas ulama berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan
alaihi wa sallam dalam safar. Tatkala kami tiba di Madinah, beliau mengatakan mengqoshor shalat adalah 48 mil (85 km). Namun pendapat yang tepat dalam
padaku, Masukilah masjid dan lakukanlah shalat dua rakaat.19 masalah ini, tidak ada batasan tertentu untuk jarak safar yang diperbolehkan
untuk mengqoshor shalat. Seseorang boleh mengqoshor shalat selama jarak
BEBERAPA KERINGANAN KETIKA SAFAR tersebut sudah dikatakan safar, entah jarak tersebut dekat atau pun jauh
Pertama, diperbolehkan bagi musafir untuk tidak berpuasa jika mengalami (meskipun hanya 60 km). Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri tidak
kesulitan untuk berpuasa ketika safar. Namun apabila tidak mendapati kesulitan memberikan batasan dalam hal ini. Begitu pula secara bahasa, tidak disebutkan
untuk berpuasa ketika safar, maka puasa ketika itu lebih afdhol karena lebih pula batasannya. Sehingga yang dijadikan patokan adalah urf atau kebiasaan
cepat terlepasnya kewajiban. masyarakat setempat. Jika di masyarakat menganggap bahwa perjalanan dari
kota A ke kota B sudah disebut safar, maka boleh di sana seseorang mengqoshor
Kedua, mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat yang berjumlah empat
shalat dan boleh baginya mengambil keringanan safar lainnya. Atau yang bisa
rakaat (Dzuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua rakaat. Dalilnya adalah hadits dari
jadi patokan juga adalah jika butuh perbekalan ketika melakukan perjalanan.23
Aisyah, Dulu shalat diwajibkan dua rakaat dua rakaat ketika tidak bersafar dan
ketika bersafar. Kewajiban shalat dua rakaat dua rakaat ini masih berlaku ketika
Kapan Waktu Mulai Dibolehkan Mengqoshor Shalat?
safar. Namun jumlah rakaatnya ditambah ketika tidak bersafar. 20
Para ulama sepakat, musafir baru boleh mengqoshor shalat setelah ia
Ketiga, meninggalkan shalat-shalat sunnah rawatib. Sebagaimana ada
berpisah dari negerinya. Namun bolehkah ketika sudah berniat safar dan masih
beberapa dalil yang menunjukkan hal ini. Ibnul Qayyim mengatakan, Termasuk
di rumah atau di negerinya, ia sudah mengqoshor shalat? Jawabannya, tidak
di antara petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika bersafar adalah
boleh. Ia masih harus menunaikan shalat secara sempurna (tanpa mengqoshor).
mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib
Ketika ia sudah berpisah dari negerinya, baru ia mulai boleh mengqoshor shalat.
qobliyah dan badiyah. Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan
Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik, ia berkata, Aku pernah shalat Zhuhur
shalat sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah
bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam di Madinah (masih belum bersafar, pen)
meninggalkan kedua shalat ini baik ketika bermukim dan ketika bersafar.21
sebanyak empat rakaat. Dan ketika di Dzulhulaifah, dikerjakan sebanyak dua
Adapun shalat malam, shalat Dhuha, shalat tahiyyatul masjid dan shalat sunnah
rakaat.24
muthlaq lainnya, masih boleh dilakukan ketika safar.22

18 HR. Muslim no. 1342, dari Abdullah bin Umar


19 HR. Bukhari no. 3087
20 HR. Bukhari no. 350 dan Muslim no. 685.
21 Zaadul Maad, Ibnul Qayyim, Tahqiq: Syuaib Al Arnauth, Abdul Qadir Al Arnauth Muassasah Ar Risalah, cetakan keempat, 1407 H 1/456
22Sebagaimana penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Majmu Fatawanya (15/258). Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim, serta menjadi pendapat Ibnu Umar. Lihat Shahih
Fiqh Sunnah, 1/490.
23 Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/479-481.
24 HR. Bukhari no. 1089.

Tips Mudik Lebaran Penuh Berkah 4


Lama Waktu Seseorang Boleh Mengqoshor Shalat masing-masing waktu atau dia memang butuh istirahat sehingga harus
Seorang musafir boleh mengqoshor shalat selama dia berada di perjalanan. menjamak. Adapun untuk musafir saa-ir, yang paling afdhol baginya adalah
Namun jika dia sudah sampai di negeri yang dia tuju dan tinggal beberapa hari di menjamak shalat, boleh dengan jamak taqdim (menggabung dua shalat di waktu
sana, berapa lama waktu dia masih diperbolehkan mengqoshor shalat? Dalam awal) atau jamak takhir (menggabung dua shalat di waktu akhir), terserah mana
masalah ini terdapat perselisihan pendapat di antara para ulama. Sebagaimana yang paling mudah baginya. 27
yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yaitu musafir boleh mengqoshor
shalat terus menerus selama dia berniat untuk tidak menetap, walaupun itu lebih
Bermakmum di Belakang Imam Mukim
dari 4, 15 atau 20 hari. Pendapat terakhir inilah yang lebih kuat. Jadi, safar Ketika seorang musafir bermakmum di belakang imam mukim (tidak bersafar
sebenarnya tidak dikaitkan dengan waktu tertentu. Nabi shallallahu alaihi wa atau menetap), maka dia tidak mengqoshor shalatnya. Namun dia harus
sallam pernah mengqoshor shalat selama 18, 19, atau 20 hari, itu semua mengikuti imam yaitu mengerjakan shalat dengan sempurna (tanpa diqoshor).
dilakukan karena beliau adalah seorang musafir. Adapun untuk orang yang sudah Dari Musa bin Salamah, beliau mengatakan, Kami pernah bersama Ibnu Abbas di
menetap dan memiliki tempat tinggal permanen (seperti seorang pelajar yang Makkah. Kemudian Musa mengatakan, Mengapa jika kami (musafir) shalat di
merantau ke negeri orang dan menetap beberapa tahun di sana), maka kondisi belakang kalian (yang bukan musafir) tetap melaksanakan shalat empat rakaat
semacam ini sudah disebut mukim dan tidaklah disebut musafir. 25 (tanpa diqoshor). Namun ketika kami bersafar, kami melaksanakan shalat dua
rakaat (dengan diqoshor)? Ibnu Abbas pun menjawab, Inilah yang diajarkan
Apakah Bersafar Mesti Menjamak Shalat? oleh Abul Qosim (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam).28
Asalnya, boleh bagi musafir untuk menjamak shalat Zhuhur dan Ashar, atau
Maghrib dan Isya. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Anas bin Malik
Shalat Di Atas Kendaraan Ketika Bersafar
radhiyallahu anhu, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa menjama Untuk melaksanakan shalat fardhu, hendaknya turun dari kendaraan. Dari
shalat Maghrib dan Isya ketika safar26 Jabir bin Abdillah, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
pernah melaksanakan shalat sunnah di atas kendaraannya sesuai dengan arah
Namun mestikah setiap bersafar harus dilakukan jamak qoshor (menggabung
kendaraannya. Namun jika ingin melaksanakan shalat fardhu, beliau turun dari
antara jamak dan qoshor) atau cukup qoshor saja? Sebagaimana yang telah
kendaraan dan menghadap kiblat.29
diketahui bahwa yang diwajibkan pada musafir adalah mengqoshor shalat.
Akan tetapi jika seseorang berada di mobil, pesawat, kereta api atau
Perlu diketahui bahwa musafir itu ada dua macam. Ada musafir saa-ir yaitu
kendaraan lainnya, lalu musafir tersebut tidak mampu melaksanakan shalat
yang berada dalam perjalanan dan ada musafir naazil yaitu musafir yang sudah
dengan menghadap kiblat dan tidak mampu berdiri, maka dia boleh
sampai ke negeri yang ia tuju atau sedang singgah di suatu tempat di tengah-
melaksanakan shalat fardhu di atas kendaraannya dengan dua syarat: (1)
tengah safar selama beberapa lama. Menjama shalat yaitu menjamak shalat
khawatir akan keluar waktu shalat sebelum sampai di tempat tujuan, (2) jika
Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya boleh dilakukan oleh musafir saa-ir
tidak mampu turun dari kendaraan untuk melaksanakan shalat. Jika memang
maupun musafir naazil. Namun yang paling afdhol (paling utama) untuk musafir
kedua syarat ini terpenuhi, boleh seorang musafir melaksanakan shalat di atas
naazil adalah tidak menjamak shalat. Musafir naazil diperbolehkan untuk
kendaraan. 30
menjamak shalat jika memang dia merasa kesulitan mengerjakan shalat di

25 Lihat Shahih Fiqih Sunnah, 1/482-487


26 HR. Bukhari no. 1108.
27Lihat Fatawa Al Islam Su-al wa Jawaab no. 49885 pada link http://islamqa.com/ar/ref/49885 , di dalamnya terdapat penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin yang sangat bermanfaat.
28 HR. Ahmad 1/216. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
29 HR. Bukhari no. 400
30 Lihat pembahasan shalat di mobil dan pesawat di Fatawa Al Islam Sual wa Jawab no. 21869 pada link http://www.islamqa.com/ar/ref/21869

Tips Mudik Lebaran Penuh Berkah 5


Sehingga dari sini tidak alasan sekali seorang musafir tidak melaksanakan
shalat selama ia di perjalanan. Perkara meninggalkan shalat bukan perkara
sepele. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Kaum muslimin tidaklah
berselisih pendapat (sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima
waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih
besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri, dan
minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman
dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.31
Demikian beberapa pembahasan kami mengenai tips-tips safar dan mudik
lebaran. Semoga Allah menjadi mudik kita menjadi lebih berkah dengan
mengikuti sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
-Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat-

31 Ash Sholah, hal. 7.

Tips Mudik Lebaran Penuh Berkah 6

Anda mungkin juga menyukai