Anda di halaman 1dari 5

Dyah Sulistyani R., dkk.

ISSN 0216 - 3128 51

PENDETEKSIAN KEDALAMAN RETAK BETON MENGGU-


NAKAN METODE ULTRASONIK
Dyah Sulistyani R*, Sumaryanto**
*) Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN, E-mail : yayuk@batan.go.id
**) B2TKS, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

ABSTRAK
PENDETEKSIAN KEDALAMAN RETAK BETON MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK. Kanal
Hubung Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas (KH- IPSB3) berfungsi untuk menerima dan
menyimpan bahan bakar bekas dan bahan teriradiasi yang lain. Kanal hubung ini berfungsi sebagai jalur
untuk memindahkan elemen bakar bekas dari PRSG dan bahan teriradiasi lain yang berasal dari IPR dan
RMI. Diindikasikan ada rembesan air di ruang purifikasi yang bersebelahan dengan kanal hubung, yang
kemungkinan disebabkan adanya kebocoran di kanal hubung. Pendeteksian kebocoran di kanal hubung
sudah dilakukan dengan menggunakan metode Non Destructive Test (NDT), yaitu metode penetran cair.
Selain itu beton yang membatasi antara kanal hubung dan ruang purifikasi perlu juga dideteksi
keretakannya. Dalam kegiatan ini dilakukan pendeteksian kedalaman retak beton menggunakan metode
ultrasonik dengan menggunakan alat Pundit. Prinsip dari teknik ini adalah pengukuran berkurangnya
intensitas gelombang bunyi yang ditransmisikan. Pengukuran intensitas ini ditunjukkan oleh intensitimeter.
Pengambilan titik sampel pengukuran berdasarkan pola rembesan air pada dinding beton, terbagi menjadi 3
area. Pada area 1 hasil pendeteksian menunjukkan bahwa kedalaman retak beton terukur dari kedalaman 80
mm sampai dengan 299 mm. Area 2 kedalaman retak beton terukur dari kedalaman 92 mm sampai dengan
98 mm. Pada area 3 kedalaman retak beton terukur dari kedalaman 58 mm sampai dengan 63 mm. Dari
hasil pendeteksian terlihat bahwa keretakan beton sangat bervariasi tergantung dari kelemahan struktur
beton tersebut, karena sifat air selalu mencari celah/jalan untuk bisa mengalir. Penurunan kualitas beton
pada bangunan sangat dipengaruhi oleh beban, iklim, cuaca dan lingkungan.
Kata kunci : retak beton, uji tak merusak, ultrasonik

ABSTRACT
DETECTION OF DEPTH CONCRETE CRACK USING ULTRASONIC METHOD. The main function of
Transfer Channel of Interim Storage For Spent Fuel (TC-ISSF) is to receive and store of spent fuels and
other irradiated material. The transfer channel, is a channel connected among three installations, that is
Radio Metallurgy Installation (IRM), Production of Radioisotop Installation (IPR) and G.A Siwabessy
Reactor (PRSG). There was indication that water leakage occurred at section adjacent to the transfer
channel. It was assumed that leakage come from the channel. Detection of leakage in transfer channel and
pool storage had applied by Non Destructive Test (NDT) method, using liquid penetration method. Detection
of depth of concrete crack also detected using pundit ultrasonic method. In area 1, depth of concrete crack
shown 80 mm 299 mm. Area 2, concrete crack detection shown 92 mm 98 mm. Area 3, concrete crack
detection shown 58 mm 63 mm. This occurrence should be repaired to avoid radiation hazard. From the
detection results showed that concrete cracks vary widely depending on the weakness of the concrete
structure. Decline in the quality of concrete is influenced by climate, weather and environment.
Keyword : concrete crack, non destructive test, ultrasonic

PENDAHULUAN utama dari IPSB3 adalah untuk menerima dan


menyimpan bahan bakar bekas dan bahan ter-

F asilitas Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan


Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3) dibangun
pada tahun 1993 dan dirancang oleh AEA
iradiasi yang lain. Denah lokasi kanal hubung dan
kolam penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 1.
Diindikasikan ada rembesan air di ruang
Technology, United Kingdom (UK-AEA). Kanal purifikasi yang bersebelahan dengan kanal hubung,
hubung ini menghubungkan IPSB3 dengan tiga yang kemungkinan disebabkan adanya kebocoran
instalasi, yaitu Instalasi Radio Metalurgi (IRM), di kanal hubung, dan sudah dilakukan pendeteksian
Instalasi Produksi Radioisotop (IPR) dan Pusat kebocoran di kanal hubung dan kolam penyim-
Reaktor Serba Guna (PRSG), yang berfungsi panan bahan bakar bekas dengan menggunakan
sebagai jalur untuk memindahkan elemen bakar metode Non Destructive Test yaitu metode penetran
bekas dari PRSG dan bahan teriradiasi lain yang cair. Dari hasil pendeteksian yang dilakukan
berasal dari IPR dan RMI[1]. Sedangkan fungsi didapat 109 titik kebocoran pada dinding kanal

Prosiding PPI - PDIPTN 2010


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010
52 ISSN 0216 - 3128 Dyah Sulistyani R., dkk.

hubung dan 236 titik kebocoran pada lantai kanal kung air bebas mineral. Meskipun beton ini tidak
hubung dengan variasi diameter diskotinuitas/cacat tembus air tapi mempunyai kemungkinan terjadinya
yang berbeda, diameter antara 2-10 mm dan ada 8 kebocoran. Beton ini dikelilingi oleh steel tank
titik kebocoran. Indikasi diskotinuitas/cacat (tangki baja) yang merupakan penyangga kedua.
terdapat pada las di posisi angkur pada permukaan Tangki baja dikelilingi oleh beton dan tankage, dan
stainlees steel di kanal hubung. Hal ini disebabkan secara struktur berada di bawah level tanah. Kanal
karena penggerindaan/pengikisan hasil las-lasan hubung menggunakan seismic joints yang didisain
yang terlalu dalam[3]. Diskontinuitas / cacat pada untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa.
kanal hubung ini harus ditanggulangi atau dicegah Seismic joint didisain berdasarkan konsep multi
karena dapat mengakibatkan bahaya radiasi. Selain barrier dari lining primer yang dibuat dari lapisan
itu beton yang membatasi antara kanal hubung dan anti air. Kanal hubung berada di bawah ground
ruang purifikasi perlu juga dideteksi keretakannya. level[2]. Kolam bahan bakar bekas terletak di
Dalam kegiatan ini dilakukan pendeteksian tengah-tengah IPSB3 pada elevasi -6,5 m dan
kedalaman retak beton menggunakan metode mampu menampung bahan bakar bekas yang
ultrasonik dengan menggunakan alat Pundit. dihasilkan dari pengoperasian RSG-GAS selama 25
Prinsip dari teknik ini adalah pengukuran tahun. Adapun letak dari ruang purifikasi, dimana
berkurangnya intensitas gelombang bunyi yang terjadi perembesan air dapat dilihat pada Gambar 3.
ditransmisikan.

Gambar 2. Kolam Penyimpanan Bahan Ba-


kar Bekas KH-IPSB3.[1]
Gambar 1. Denah lokasi kanal hubung dan
kolam penyimpanan.[1]

Kolam penyimpan bahan bakar bekas di


fasilitas KH-IPSB3 terletak di tengah-tengah IPSB3
pada ketinggian 6,5 m (basement) dengan ukuran
5m x 14m. Kolam bahan bakar bekas mampu
menampung bahan bakar bekas yang dihasilkan
dari pengoperasian RSG-GAS selama 25 tahun.
Kolam IPSB3, seperti diperlihatkan pada Gambar 2
mempunyai kapasitas penyimpanan elemen bakar
atau elemen kendali sebanyak 1458 perangkat.
Komponen dari kolam penyimpanan terdiri dari:
rak penyimpan bahan bakar bekas, sistem
pendingin dan komponen internal lainnya. Semua
bahan nuklir yang disimpan di kolam penyimpanan Gambar 3. Denah lokasi keretakan beton.
dimasukkan ke dalam rak dari stainless steel yang
dapat dipindah-pindahkan dengan ukuran 0,94m x Permasalahan yang timbul adalah adanya
0,94m. perembesan air di dinding ruang purifikasi yang
Konstruksi kanal hubung dan kolam mengakibatkan genangan air yang cukup banyak di
penyimpanan di KH-IPSB3 terbuat dari beton ruangan tersebut. Hal ini dimungkinkan karena
bertulang yang sangat kokoh dilengkapi dengan adanya kebocoran pada dinding kanal hubung atau
liner bagian dalam terbuat stainlees steel dengan bisa juga dikarenakan penurunan kualitas beton
ketebalan 3 mm yang berfungsi sebagai pengung- pada bangunan sangat dipengaruhi oleh umur

Prosiding PPI - PDIPTN 2010


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010
Dyah Sulistyani R., dkk. ISSN 0216 - 3128 53

bangunan, beban, iklim, cuaca dan lingkungan. 1. Aluminium, keramik, baja : 2 10 MHz
Kelemahan struktur beton tersebut, akan 2. Besi tuang : 0,5 2 Hz
mengakibatkan air tanah akan masuk melalui pori- 3. Beton : f < 0,5 MHz
pori dari beton tersebut (gaya kapilaritas) karena Prinsip dari teknik Pundit adalah
sifat air selalu mencari celah/jalan untuk bisa pengukuran berkurangnya intensitas gelombang
mengalir, sehingga akan mengakibatkan rembesan bunyi yang ditransmisikan. Pengukuran intensitas
air pada dinding tersebut. Dalam hal ini maka ini ditunjukkan oleh intensitimeter.
dilakukan pendeteksian kedalaman retak beton Persamaan yang digunakan untuk
menggunakan metode ultrasonik dengan meng- menghitung kedalaman retak adalah[4] :
gunakan alat Pundit. Diharapkan dengan adanya X=75{((4(T1)2 (T2)2)}/{(T2)2-(T1)2)}0,5 (1)
hasil kedalaman retak dan posisi keretakan beton,
dimana X adalah kedalaman retak (mm), T1 dan T2
maka akan ditentukan metode yang sesuai untuk
adalah waktu rambat (s).
perbaikan lebih lanjut.
Dalam kegiatan ini menggunakan probe
ultrasonik yang terdiri dari tranduser piezoelektrik,
TEORI bahan pendukung, kemasan probe serta matching
Metode Ultrasonik transformer yang menyebandingkan impedan
elektrik tranduser piezoelektrik dan kabel untuk
Metode ultrasonik menggunakan energi
memindahkan energi maksimum dari kabel ke
suara berfrekuensi tinggi untuk melakukan
tranduser dan sebaliknya.
pengujian dan pengukuran. Metode ultrasonik
Probe yang memancarkan gelombang
merupakan metode yang cukup luas pemakainnya.
tegak lurus permukaan disebut probe normal.
Metode ultrasonik dilakukan untuk mendeteksi/
Kebanyakan probe normal memancarkan dan
mengevaluasi cacat, pengukuran dimensi, dan
menerima gelombang longitudinal. Probe
mengkarakterisasi material. Sistem Metode
ultrasonik tersedia dalam beberapa tipe, sesuai
ultrasonik umumnya terdiri dari pulser/receiver,
dengan teknik pemakainnya, yaitu :
transducer dan peralatan display. Pulser/receiver
1. Probe kontak
adalah peralatan elektronik yang dapat meng-
Probe ini langsung dikontakkan dengan benda
hasilkan pulsa listrik tegangan tinggi. Dikendalikan
uji. Ada dua macam probe kontak, yaitu probe
oleh pulser, transducer membangkitkan energi
normal dan probe sudut.
ultrasonik frekuensi tinggi. Energi suara ditransfer
2. Probe rendam
dan menjalar melalui material dalam bentuk
Probe tipe ini pada dasarnya sama dengan
gelombang. Bila terdapat discontinuitas (seperti
probe normal, namun harus tahan air karena
crack) sepanjang jalur gelombang, sebagian energi
terendam air pada waktu pemakainnya.
akan dipantulkan kembali dari permukaan cacat.
Beberapa kelebihan metode ultrasonik
Suatu diskontinuitas akan memantulkan gelombang
adalah sebagai berikut:
ultrasonic yang diaplikasikan, sehingga pada alat
1. Sensitif untuk discontinuitas di permukaan dan
pencatat gelombang pantul dicatat adanya pulsa
di bawah permukaan.
dari gelombang pantul yang bukan dari permukaan
2. Kedalaman dari penetrasi untuk deteksi cacat
benda uji. Sinyal gelombang pantul lalu diubah
atau pengukuran adalah mengungguli metode
menjadi sinyal listrik oleh transducer dan
NDT lainnya.
ditampilkan pada layar. Waktu tempuh sinyal dapat
3. Hanya dibutuhkan akses satu sisi bila
diubah langsung menjadi jarak yang ditempuh
menggunakan teknik pulse-echo.
sinyal. Dari sinyal, dapat diperoleh informasi
4. Sangat akurat dalam menentukan posisi
mengenai lokasi discontinuitas, ukuran, orientasi
reflektor dan estimasi ukuran dan bentuk cacat.
dan sifat-sifat lainnya. Gelombang ultrasonik
5. Persiapan terhadap obyek hanya minimal.
adalah gelombang bunyi yang mempunyai
6. Peralatan elektronik menghasilkan hasil instan.
frekuensi diatas batas pendengaran manusia.
7. Gambar detil dapat dibuat dengan sistem
Berdasar pada frekuensinya, bunyi dapat
otomatis.
dibedakan [4]:
8. Dapat digunakan untuk mengukur ketebalan,
1. Infrasonic : f < 16 Hz selain dari deteksi cacat.
2. Audible sonic : 16 Hz < f < 20 KHz Seperti semua metode NDT lainnya,
3. Ultrasonic : f > 20 KHz metode ultrasonik juga memiliki keterbatasan,
yaitu:
4. Hypersonic : f > 1 GHz 1. Permukaan benda uji harus dapat
Dalam metode ultrasonik, daerah frekuensi mentransmisikan ultrasound.
yang cocok untuk pengujian/pemeriksaan suatu 2. Ketrampilan dan pengetahuan lebih ekstensif
jenis material adalah sebagai berikut : daripada beberapa metode lainnya.

Prosiding PPI - PDIPTN 2010


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010
54 ISSN 0216 - 3128 Dyah Sulistyani R., dkk.

3. Umumnya dibutuhkan medium coupling untuk grease. Waktu rambat (s) dibaca pada peralatan
membantu transfer energi suara ke dalam obyek pundit. Demikian seterusnya sampai didapatkan
tes. beberapa variasi titik pengukuran. Sistem
4. Material-material yang kasar, bentuk tidak pendeteksian keretakan beton dapat dilihat pada
normal, sangat kecil, sangat tipis atau tidak Gambar 4[6]. Setelah didapatkan titik pengukuran
homogen akan sulit untuk diinspeksi. dan waktu rambatnya, kemudian nilai-nilai tersebut
5. Besi kasar dan material berbutiran kasar lainnya dimasukkan kedalam Persamaan (1), sehingga
sulit untuk diinspeksi akibat transmisi suara didapat kedalaman retak beton dalam satuan mm.
yang rendah dan banyaknya noise.
6. Cacat linear yang orientasinya sejajar dengan
arah suara mungkin sulit untuk dideteksi.

TATA KERJA
Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan adalah peralatan
Ultrasonik PUNDIT.
Bahan bahan yang diperlukan adalah
grease untuk menempelkan probe ke benda uji serta
kain majun untuk membersihkan debu dan kotoran
yang menempel di benda uji.
Metode

Gambar 5. Denah pendeteksian keretakan


beton pada ruang purifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil pendeteksian dan perhitungan
kedalaman retak beton pada area 1,2, dan 3 dapat
dilihat pada Tabel 1, 2 dan 3. Pada Tabel 1,
pendeteksian dan perhitungan kedalaman retak
beton pada area 1 menunjukkan kedalaman retak
beton berkisar antara 78 mm sampai dengan 299
mm. Pada area 2 menunjukkan kedalaman retak
Gambar 4. Sistem pendeteksian keretak- beton berkisar antara 92 mm sampai dengan 99
an beton.[5] mm. Pada area 3 menunjukkan kedalaman retak
beton berkisar antara 55 mm sampai dengan 63
Permukaan benda uji harus dibersihkan mm. Hasil pendeteksian dan perhitungan
dahulu dengan menggunakan majun yang kedalaman retak beton dapat dilihat pada Tabel 1.
bersih.Pengambilan titik ukur didasarkan pada pola Dari hasil pendeteksian terlihat bahwa
bekas rembesan air pada dinding beton dan dibagi keretakan beton sangat bervariasi tergantung dari
menjadi 3 area, seperti terlihat pada Gambar 5. kelemahan struktur beton tersebut, karena sifat air
Setelah ditentukan areanya, ditentukan titik selalu mencari celah/jalan untuk bisa mengalir.
pengukuran X1 berdasarkan pola rembesan air pada Sejalan dengan bertambahnya umur bangunan,
dinding. Untuk teknik ini digunakan 2 macam maka kekuatannya pun akan semakin menurun, hal
probe, yaitu probe yang satu berfungsi sebagai tersebut disebabkan karena adanya kerusakan pada
transmitter dan satu lagi berfungsi sebagai receiver. bagaian dari bangunan ataupun penurunan kualitas
Kedua probe ditempelkan ke benda uji yang beton. Penurunan kualitas beton pada bangunan
sebelumnya diolesi grease. Kemudian waktu sangat dipengaruhi oleh beban, iklim, cuaca dan
rambat (s) dibaca pada peralatan pundit. Setelah lingkungan. Dengan adanya pengaruh tersebut,
itu ditentukan titik pengukuran X2, Kedua probe maka karakteristik beton lambat laun akan
ditempelkan ke benda uji yang sebelumnya diolesi mengalami perubahan, jika dibiarkan maka

Prosiding PPI - PDIPTN 2010


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010
Dyah Sulistyani R., dkk. ISSN 0216 - 3128 55

keretaka ini akan semakin parah. Diharapkan KESIMPULAN


dengan adanya hasil kedalaman retak dan posisi
Dari pendeteksian menunjukkan pada Area
keretakan beton, maka akan ditentukan metode
1 bahwa kedalaman retak beton terukur dari
yang sesuai untuk perbaikan lebih lanjut, yaitu
kedalaman 78 mm sampai dengan 299 mm. Area 2
dengan teknik crack injection.
kedalaman retak beton terukur dari kedalaman 92
Tabel 1. Tabel hasil pendeteksian dan perhi- mm sampai dengan 98 mm. Pada area 3 kedalaman
tungan kedalaman retak beton. retak beton terukur dari kedalaman 55 mm sampai
Area 1 dengan 63 mm. Keretakan beton sangat bervariasi
Jarak Waktu Rambat Kedalaman tergantung dari kelemahan struktur beton tersebut,
Titik karena sifat air selalu mencari celah/jalan untuk
No (mm) (s) Retak
Ukur bisa mengalir. Penurunan kualitas beton pada
X1 X2 T1 T2 (mm)
bangunan sangat dipengaruhi oleh beban, iklim,
1 1 150 300 137.6 149.3 299
cuaca dan lingkungan. Dengan adanya hasil
2 2 150 300 68.2 91.3 125
kedalaman retak dan posisi keretakan beton, maka
3 3 150 300 57.2 78.8 115
akan ditentukan metode yang sesuai untuk
4 4 150 300 84.5 123.4 96
perbaikan lebih lanjut, yaitu dengan teknik crack
5 5 150 300 45.6 63.8 110 injection.
6 6 150 300 68.7 106.4 80
7 7 150 300 40.8 63.8 78
8 8 150 300 46.2 54.6 192 DAFTAR PUSTAKA
9 9 150 300 45.4 53.7 191 1. ANONIM, Laporan Analisis Keselamatan kanal
Area 2 hubung dan Instalasi Penyimpanan sementara
Jarak Waktu Rambat Kedalaman Bahan Bakar Bekas, PRSG-BATAN, 2002.
Titik
No (mm) (s) Retak 2. ANONIM, Technical Report Series No 240,
Ukur
X1 X2 T1 T2 (mm) Guidebook on Spent Fuel storage, Second
1 1 150 300 41.6 60.2 99 Edition, International Atomic Energy Agency,
2 2 150 300 44.8 66.4 92 Vienna, 1991.
3 3 150 300 40.7 60.2 93 3. DYAH SULISTYANI R, Pendeteksian
4 4 150 300 67.8 98.6 98 Kebocoran Kanal Hubung Di Instalasi
Area 3 Penyimpanan sementara Bahan Bakar Bekas
Jarak Waktu Rambat Kedalaman Dengan Metode Penetran Cair, Seminar
Titik Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor
No (mm) (s) Retak
Ukur Nuklir PRSG, 2008, Jakarta.
X1 X2 T1 T2 (mm)
1 1 150 300 52.7 87.6 63 4. MUHAMMAD MARGONO, DRS,MSi, NDT
2 2 150 300 44.6 76.7 55 Umum, UPT LUK, Puspiptek Serpong,
3 3 150 300 63.2 108.3 56 2002.
5. Powered by journal, http://www.ndtfolks.com

Prosiding PPI - PDIPTN 2010


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 20 Juli 2010

Anda mungkin juga menyukai