Kelompok VII Alat Pemanenan
Kelompok VII Alat Pemanenan
TUGAS
OLEH:
budidaya. Istilah ini paling umum dipakai dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai
berakhirnya kegiatan di lahan. Namun demikian, istilah ini memiliki arti yang lebih luas,
karena dapat dipakai pula dalam budidaya ikan atau berbagai jenis objek usaha tani lainnya,
seperti jamur, udang, atau alga/gulma laut.Secara kultural, panen dalam masyarakat agraris
Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi
merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan
dan pemasaran. Komoditas yang di panen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur
tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang pendeknya jalur tataniaga tersebut
menentukan tindakan panen dan pascapanen yang bagaimana yang sebaliknya dilakukan.
Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah mengumpulkan komoditas dari lahan
penanaman, pada taraf kematangan yang tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan
Panen pada masa kini dapat dilakukan dengan mesin pemanen seperti combine
harvester, tetapi dalam budidaya yang masih tradisional atau setengah trandisional orang
masih menggunakan sabit atau bahkan ani-ani. Alat pemanen lain yang tidak dikenal di
Indonesia adalah scythe dan reaper. Panen tanpa mesin merupakan salah satu pekerjaan
dalam budidaya yang paling memakan banyak tenaga kerja. Kegiatan ini dapat langsung
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, 2 hal utama yang perlu diperhatikan pada
pemanenan, yaitu : Menentukan waktu panen yang tepat dan melakukan penanganan panen
yang baik.
2. Egrek (manual)
3. Mesin Egrek
Alat dan Mesin yang Digunakan dalam Panen Sayur dan Buah
Gambar alat panen kacang tanah