Anda di halaman 1dari 3

KALIMAT PEMBUKA

Assalamualaikum wr wb selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, para
asisten praktikum sebagai penguji ujian akhir praktikum dasar perlindungan tanaman
yang terhormat serta rekan seperjuangan yang kami banggakan. Sebelumnya
Perkenalkan kami dari kelompok AD 2 yang dibimbing oleh Asisten Praktikum Kakak
Tasya Hasna.
Pada kesempatan kali ini kami akan mempresentasikan hasil praktikum serta
pengamatan yang kami lakukan pada mata kuliah dasar perlindungan tanaman pada
komoditas wortel di daerah sumber berantas.

Latar belakang
Perlindungan OPT sangat penting untuk dilakukan karena dapat menjadi penghambat
budidaya pertanian. Mengingat bahwa kegiatan OPT adalah suatu kegiatan yang
meliputi perlindungan, pencegahan, serta menghindarkan agar tanaman yang ditanam
tidak menderita suatu gangguan kerusakan, kematian, kemerosotan hasil panen atau
bertujuan untuk memperkecil kerugian yang ditimbulkan. Salah satu komoditas yang
perlu untuk dilakukan perlindungan OPT adalah wortel. karena memiliki banyak
manfaat yang terkandung di dalamnya sehingga banyak masyarakat yang menggemari
sayur wortel serta wortel merupakan salah satu Budidaya yang menjanjikan karena
mudah tumbuh di berbagai tempat dan dapat tumbuh sepanjang tahun baik musim
penghujan maupun kemarau. Oleh karena itu Perlunya menjaga produktivitas wortel
dari serangan OPT agar tidak mengurangi hasil panen yang didapatkan, sehingga
kebutuhan pangan masyarakat akan wortel akan tetap dapat terpenuhi dan dapat
meminimalisir kerugian yang didapatkan para petani.

Pada pengamatan kali ini kami memiliki tiga tujuan yakni:


1. Mengkaji keanekaragaman arthopoda yang terdapat pada lahan budidaya
komoditas tanaman wortel
2. Mengkaji ciri tanda dan gejala serangan hama dan penyakit yang menyerang
tanaman wortel
3. Mengkaji mekanisme dalam pengendalian serangan hama dan pengendalian
penyakit pada tanaman wortel

Waktu dan tempat


Waktu dan tempat dilaksanakannya fieldtrip dasar perlindungan tanaman ini pada hari
sabtu tanggal 5 november 2022 pada pukul 09.00 wib bertempat di lahan komoditas
wortel di dusun krajan 04/03 desa sumber brantas, kecamatan bumiaji, kota batu, jawa
timur.

Alat dan bahan


Metode Pengamatan
Serangga Hama
● Visual
● Perangkap (Sweepnet, Yellow Sticky Trap, Pitfall, dan Pan Trap)
Faktor Edafik
● Visual
● Wawancara
Penyakit Tanaman
● Visual
● Wawancara
Penggunaan Pestisida
● Pestisida (Insektisida dan Nematisida)
● Fungisida (Antracol dan Score)
Varietas
● Visual
● Wawancara

Adapun rekomendasi yang kami berikan untuk mengatasi permasalahan OPT dan
penyakit tanaman pada lahan komoditas wortel ini adalah
1. Rotasi tanaman yaitu penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran di
satu lahan.
2. Penanaman tanaman refugia. Dengan menanam tanaman refugia, hama yang
berada di sekitar lahan wortel dapat dikendalikan dengan adanya musuh alami.
3. Penggunaan pestisida nabati suatu pestisida yang berbahan dasar berasal dari
ekstrak tumbuhan.
Serangga yang ditemukan
YANG BENER INI
LALAT BUAH
LALAT BIBIT
LALAT WORTEL

PERANGKAP YELLOW STICKY TRAP:


LALAT BUAH
LALAT BIBIT

PERANGKAP PAN TRAP:


LALAT BUAH
LALAT BIBIT
LALAT WORTEL
Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan yellowtrap, pitfall, pantrap dan
sweepnet pada lahan komoditas wortel ditemukan hama. Pada perangkat yellowtrap
ditemukan hama lalat buah dan lalat bibit dan pada perangkap pantrap ditemukan hama
lalat wortel, lalat buah, dan lalat bibit. Selanjutnya pada perangkap menggunakan
sweepnet dan pitfall tidak ditemukan adanya hama atau predator.

Pembahasan

BUDIDAYA TANAMAN (ga masuk ppt)

Budidaya tanaman yang dilakukan di Desa Sumber Brantas memiliki kondisi


wilayah pegunungan. Pada penggunaan lahan dalam budidayanya daerah Desa
Sumber Brantas cenderung menggunakan pola tanam monokultur dengan komoditas
wortel, kentang, sawi. Pertanian monokultur adalah sistem pertanian yang hanya
menanam tanaman sejenis. Pertanian dengan sistem monokultur membuat
penggunaan lahan lebih efisien karena pengolahan dan pemanenan dilakukan dengan
cepat karena bantuan mesin dan mengurangi biaya tenaga kerja (Syahputra et al.,
2017). Budidaya tanaman wortel di desa ini tidak ditemukan adanya tanaman refugia
yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan. Tanaman refugia dapat berpotensi
sebagai mikrohabitat bagi musuh alami agar pelestarian musuh alami tercipta dengan
baik (Wardana et al., 2017). Hal ini juga dapat menjadi salah satu potensi yang
menimbulkan lebih banyak hama dan penyakit jika tidak dilakukan dengan pengelolaan
yang baik.

Mangat mangat, sebulan lagi pulang :)

Anda mungkin juga menyukai