OLEH:
WAHYUDI
NIM. J1B 016 100
Puji syukur senantiasa penyusun haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunia dan kesempatan yang diberikan-Nya sehingga penyusunan
Laporan Proses Pembuatan Mesin Perontok Padi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Laporan ini sebagai salah satu syarat perkuliahan di
Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan Agrondustri
Universitas Mataram.
Penyusun menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu dengan rendah hati, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak guna memperbaiki ketidaksempurnaan ini, karena hanya Tuhan Yang
Maha Sempurna. Penyusun berharap nantinya proposal ini bisa digunakan
sebagaimana mestinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................iv
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................3
2.1. Padi..........................................................................................................................3
2.2. Mesin perontok padi..............................................................................................3
2.3. Pemotongan............................................................................................................4
2.4. Pengelasan...............................................................................................................4
2.5. Pengeboran.............................................................................................................5
BAB III...................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
3.1. Proses pembuatan mesin thresher.........................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
kehilangan hasil pada saat perlakuan setelah panen sampai siap dipasarkan.
pengolahan langsung hasil pertanian yang karena sifat yang harus segera ditangani
memenuhi kebutuhan pokoknya, dengan alasan demikian maka pada realitanya padi
menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Menurut
sejarah padi tergolong tanaman pertanian kuno yang berasal dari dua benua, ialah
Ketika proses pemanenan padi, kita butuh perontokan padi untuk memudahkan
1
khususnya padi dilakukan setelah kegiatan panen. Perontokan dulunya masih
menggunakan alat manual yang masih menggunakan tenaga manusia yang cenderung
banyak losses , tapi masih digunakan masyarakat Indonesia sampai sekarang ini.
perontok padi yang mempunyai losses saat panen lebih sedikit dengan alat yang
sebelumnya.
Mesin perontok padi dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja dan
meningkatkan effisiensi kerja sehingga akan diperoleh mutu hasil yang baik dan susut
tercecer yang kecil. Bermacam-macam jenis dan merk mesin perontok padi dapat
dijumpai di Indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang, hingga
kapasitas besar .
1.2. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Padi
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim dengan morfologi
berbatang bulat dan berongga yang disebut jerami. Daunnya memanjang dengan ruas
searah batang daun. Pada batang utama dan anakan membentuk rumpun pada fase
vegetatif dan membentuk malai pada fase generatif. Padi adalah tanaman budidaya
alasan demikian maka pada realitanya padi menempati urutan ketiga dari semua
serealia, setelah jagung dan gandum. Menurut sejarah padi tergolong tanaman
pertanian kuno yang berasal dari dua benua, ialah Asia dan Afrika Barat (wikipedia)
Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang
telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di
Indonesia. Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi
yang cukup berarti dalam rangka meningkatkan keuntungan usahatani padi sawah.
perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power
mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah
3
2.3. Pemotongan
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Pada umumnya mesin
gerinda digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, mesin gerinda dapat
digunakan untuk memotong/membelah benda kerja dan didukung oleh mata mesin
gerinda sesuai pada benda kerja seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu
alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda untuk benda
kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara
benar karena penggunaan mesin gerinda untuk benda kerja bukan logam umumnya
2.4. Pengelasan
yang lain seperti baut dan keling. Berbeda antara keduanya bahwa pengelasan
pengelasan yang paling mendasar yaitu deskripsi umum tentang las, sejarahnya,
klasifikasi las, serta beberapa hal yang terkait dengan cara pengoperasian dan
perlengkapan las. Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang
dilaksanakan dalam keadan cair.dari definisi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut
bahwa las adalah suatu proses dimana bahan dengan jenis yang sama digabungkan
4
menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang
2.5. Pengeboran
bulat pada benda kerja. Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang
memiliki dua ujung potong yang disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan
diumpankan pada benda kerja yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter
sama dengan diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin
lain dapat juga digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berup
lubang tembus (through holes) dan tak tembus (blind holes). (Al Huda, 2008)
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pembuatan mesin perontok padi ada berbagai proses yang dilakukan untuk
membentuk sebuah mesin perontok padi ldengan melakukan tahapan-tahapan seperti
pemotongan bagian-bagian mesin, pengeboran (pelubangan) bagian mesin,
penyambungan setiap bagian, pembentukan kerangka, dan pembentukan mesin
perontok padi.
6
Setelah dilakukan pengeboran pada baling-baling kemudian tahap selanjutnya adalah
baling-baling.
pemasangan baut pada bagian baling-baling yang telah di bor, tahapan ini dilakukan
Setelah baut dipasang kemudian proses selanjutnya adalah pembuatan penutupan atas
7
baling agar saat melakukan perontokkan bulir padi tidak berserakan dan tidak
mengenai operator.
Proses perakitan badan mesin perontok padi dengan menyatukan bagian bagian yang
telah dibuat untuk melakukan pemasangan kerangka, baling baling, mesin (motor
Proses pembuatan pondasi untuk meletakkan mesin yang akan memutar baling-baling
8
Gambar 3.6. Proses pembuatan pondasi untuk peletakkan mesin
Selanjutnya adalah proses pembuatan kipas yang berfungsi untuk meniup dan
mengeluarkan tankai padi agar tidak menggumpal. Cara membuatnya yaitu dengan
Setelah perakitan selesai, akan dilakukan tahap akhir yaitu penghalusan mesin
perontok menggunakan gerinda dengan mata berbeda. Hal ini dilakukan agar pada
9
Gambar 3.8. Proses penhalusan
Setelah dilakukan berbagai macam proses didapatkan mesin perontok padi yang
akan dijual ke pasaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Paryanto. 2015. Proses Gerinda. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
UNY.
Sulistiaji, Koas. 2007. Buku Alat dan Mesin (alsin) Panen dan Perontok Padi di
Indonesia, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Serpong.
Siswanto, Rudi. 2018 Buku Ajar Teknologi Pengelasan Hmkb79. Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
11