Tahapan Membuat Model Bangunan Dengan Sap2000
Tahapan Membuat Model Bangunan Dengan Sap2000
01
1. Pastikan program sudah ter install dengan versi yang sesuai
2. Data-data gambar minimal DTP bangunan yang ingin di desain telah tersedia
3. Pelajari denah bangunan grid-grid dan tentukan letak-letak kolom sekaligus denah
perencanaan balok & ring balk
4. Susun perencanaan struktur : standard mutu sampai dengan pembebanan
5. Buka program SAP2000
Pilih model grid only untuk lebih memudahkan. Catatan, atur satuan sesuai kebutuhan
(yang diberi tanda warna kuning)
7. Akan muncul
Gambar di atas adalah gambar grid dalam 2 window terpisah. Sebelah kiri dalam view 2D-
sumbu XY, sedangkan sebelah kanan adalah 3D nya.
Keduanya bisa di pilih sesuai keinginan dengan meng-klik salah satu pilihan yang di tandai
merah. Pada pojok kanan bawah, kita bisa atur satuan yang ingin digunakan
9. Selanjutnya, kita atur grid kita sesuai bangunan rumah yang hendak di desain dengan cara
pilih Define coordinate/system grids.., lalu akan muncul
Line type , Visibility, bubble loc samakan saja dengan tamplate nya. Setelah
selesai, klik OK
Dengan sendirinya akan muncul grid-grid yang telah diatur sebelumnya
10. Selanjutnya, kita menentukan jenis jenis material yang kita gunakan. Biasanya, dalam
mendesain bangunan, material yang digunakan di antaranya :
Beton dengan mutu tertentu
Baja/besi tulangan lentur dengan mutu tertentu
Baja/besi tulangan geser (sengkang) dengan mutu tertentu
Caranya adalah :
a) Beton
Define material
Akan muncul
Bagian yang diberi warna kuning adalah bagian yang harus diubah sesuai dengan
data. Jangan lupa Units/Satuan jangan sampai salah.
Setelah selesai mengedit isian kolom-kolomnya, klik OK
c) Baja/besi tulangan geser
Cara nya sama dengan cara poin b
11. Langkah selanjutnya adalah menentukan properti struktur yang akan digunakan. Minimal
ada 2 properti/section properties yang harus di tentukan yaitu :
Frame Sections
Frame/rangka yang akan digunakan, biasanya meliputi : Kolom dan Balok
Area Sections
Area yang dimaksud adalah seperti Pelat Beton, Atap Dak Beton, dan semacamnya
12. Menentukan Frame Section (Kolom & Balok)
a) Membuat Kolom
Define Section Properties Frame Sections add new property
Pilihlah material concrete dan bentuk kolom yang dinginkan. Biasanya kotak atau
lingkaran. Misalkan kotak/rectangular. Klik!!
Edit lah bagian yang diberi warna kuning. Material sesuai yang dibuat sebelumnya. Depth
dan width adalah dimensi penampang kolom, menyesuaikan satuan yang si setting
sebelumnya.
Lalu, klik concrete reinforcement , lalu akan muncul
Bagian yang diberi warna kuni adalah bagian yang harus di edit.
Longitudinal Bars = Tul Utama ubah sesuai material yang dibuat sebelumnya
Confinement Bars = Tul.Geser (sengkang) ubah sesuai material yang dibuat
sebelumnya
Clear Cover for Confinement Bars = selimut beton (menyesuaikan satuan yang telah
diatur sebelumnya).
Number of longit bars along 3-dir face = jumlah tulangan lentur pada arah 3
Number of longit bars along 3-dir face = jumlah tulangan lentur pada arah 2
Longitudinal Bar Size = ukuran/dimensi/diameter tulangan utama
Untuk melihat kodenya, klik Define Section Properties reinforcement bar
sizes lalu akan muncul
b) Membuat Balok
Caranya hampir sama dengan membuat kolom. Namun setelah bagian
Bagian yang diberi warna kuning harus diedit sesuai ketentuan tiap kolom. Dan
lakukan hal yang sama jika ada tipe pelat dengan ketebalan berbeda.
14. Menentukan Jenis Beban (Load Pattern)
Untuk Bangunan rumah 2 lantai, cukup 2 jenis beban : Beban mati (Dead Load/DL) dan
Beban Hidup (Live Load/LL).
Beban mati adalah beban/berat dari semua bagian dari bangunan yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian (finishing), mesin, serta
alat-alat yang tak terpisahkan dari bangunan. Contoh : dinding, lantai/keramik,
plumbing, dan sebagainya
Beban Hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan
bangunan dan mesin serta alat yang bisa berpindah. Contohnya : manusia, binatang,
meja, kursi, dan sebagainya.
Sumber : Buku Pedoman Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI 1.3.53.1987
UDC 624.042
Define Load Pattern
Beban Mati (Dead Load) sudah menjadi default program. Jadi tinggal menambahkan
beban hidup saja denga cara mengganti nama Dead menjadi Live, Mengubah Type
menjadi Live, Lalu Klik add new load pattern.
Klik icon seperti yang di beri warna kuning bergaris merah. Lalu pilih section sesuai frame
section yang telah di buat, baik itu kolom maupun balok. Gambarkan dari titik ke titik kolom-
kolom dan baloknya sampai semua kolom dan balok terhubung sesuai perencanaan dan terbentuk
model, contohnya seperti
Catatan : View bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan dengan mengklik salah satu pilihan yang
diberi warna kuning.
17. Membuat Pelat atau Atap Dak Beton
Klik icon untuk bentuk persegi atau untuk bentuk selain persegi, sesuai
dengan perencanaan mengacu pada grid yang telah dibuat. Catatan : pelat jangan sampai
memotong balok
Isi kolom yang diberi warna kuning, masing-masing dengan angka 10. Klik OK.
Berhubung rumah yang didesain adalah rumah tinggal 2 lantai, maka contoh pembebanan
yang dimasukan ke dalam model SAP2000 adalah sebagai berikut
PEMBEBANAN GRAVITASI
RUMAH TIPE 90 GREENVILLE CILEUNGSI
Lantai Dua
Beban Mati (Dead Load - DL)
No Komponen Beban Berat
1 Dinding pasangan bata ringan: 1/2 batu 150 kg/m2
2 Penutup lantai dari ubin (t = 2 cm) 48 kg/m2
3 Adukan dari semen atau spesi (t = 3 cm) 63 kg/m2
4 Instalasi listrik dan plumbing 20 kg/m2
5 Penggantung langit-langit 7 kg/m2
6 Plafond 11 kg/m2
299 kg/m2
Total 2.990 kN/m2
Beban Hidup (Live Load - LL)
No Komponen Beban Berat
1 Lantai dan tangga rumah tinggal 200 kg/m2
Total 2.000 kN/m2
Lantai Atap
Beban Mati (Dead Load - DL)
No Komponen Beban Berat
1 Adukan dari semen atau spesi (t = 3 cm) 63 kg/m2
2 Instalasi listrik 10 kg/m2
3 Penggantung langit-langit 7 kg/m2
4 Plafond 11 kg/m2
91 kg/m2
Total 0.910 kN/m2
5 Genting dan kuda-kuda (p x l x 50 kg/m2) 475 kg
Total 4.750 kN
Beban Hidup (Live Load - LL)
No Komponen Beban Berat
1 Atap dan canopy 100 kg/m2
Total 1.000 kN/m2
Pembebanan tergantung pada desain dan peruntukan bangunan. Untuk lebih aman, maka
besaran tiap elemen beban mengacu pada buku Pedoman Pembebanan Rumah dan Gedung
yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Klik OK.
22. Mengecek kombinasi
Pastikan hanya kombinasi yang anda buat saja sudah masuk ke dalam sistem. Klik
Design concrete frame design select design combos
Sebelum di run, telebih dahulu klik Modal lalu klik run/do not run case
Lalu klik run now. Tunggu sampai program selesai memroses. Kira-kira model bangunan
akan berbentuk seperti ini
24. Mengecek Kekuatan Desain Struktur
Setelah selesai menjalankan program, selanjutnya adalah memastikan bahwa desain kita
telah aman/kuat. Caranya adalah dengan mengklik icon pada toolbar di kanan
atas. Maka akan menampilkan
Gagal
Bahaya
Cukup Aman
Aman
Sangat Aman
Jika terdapat bagian struktur, baik kolom maupun balok, berwarna oranye apalagi merah,
maka kolom ataupun balok tersebut harus diubah desainnya, baik diperbesar ukurannya,
ataupun dengan penambahan perkuatan tulangan.
Perubahan kolom atau balok tersebut cara nya mirip dengan membuat ulang. Namun
cukup di Modify saja. Sebelumnya mengubah, klik icon gembok lalu klik OK.
Setelah menambah tipe atau me-modify tipe kolom/balok yang lama, program kembali di
run untuk mengecek kekuatan struktur bangunan. Apabila masih ada kolom atau balok
yang berwarna oranye apalagi merah, maka desain harus selalu diperbaharui/diperkuat.
Namun apabila sudah cukup kuat, maka itulah desain yang digunakan dilapangan.
Setelah didapatkan desain yang kuat/aman, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
tulangan lentur dan geser.
Angka-angka tersebut adalah luasan tulangan lentur yang dibutuhkan untuk masing-
masing tipe balok. Tiap balok memiliki 6 luasan tulangan lentur :
Tumpuan kanan; atas
Tumpuan kanan; bawah
Lapangan (tengah); atas
Lapangan (tengah); bawah
Tumpuan kiri; atas
Tumpuan kiri bawah
Namun yang perlu diperhatikan adalah Nilai Paling Besar diantara Tumpuan (kanan &
kiri) bagian atas dan Nilai Paling Besar pad bagian bawah.
Untuk lebih memudahkan, kita bisa menampilkannya dalam format excel. Caranya :
Ctrl + T , klik kotak concrete frame, OK
Lalu Klik File Export All Tables to excel. Lalu Klik Sheet keduanya yang
bertuliskan Conc Sum2 - ACI 318-05|IBC 2003
FTopArea adalah luasan tulangan bagian atas, baik tumpuan maupun lapangan.
TBotArea adalah luasan tulangan bagian bawah, baik tumpuan maupun lapangan.
Untuk mengetahui lapangan atau tumpuan, bisa dilihat dari Location. Tumpuan
berkisar pada jarak 0 - bentang balok. Sedangkan lapangan adalah pada bentang
balok. Sedangkan untuk tulangan geser (sengkang), disajikan pada kolom VRebar
mm2/mm
Untuk memudahkan, berikut tabulasi antara luasan tulangan lentur dengan jumlah
yang tulangan yang harus digunakan ;