Anda di halaman 1dari 3

Gejala skizofrenia

Gejala-gejala Positif Skizofrenia

Delusi/waham
Yaitu kepercayaan/keyakinan yang patologis, yang tidak masuk akal, walaupun telah
dibuktikan dengan bukti-bukti yang nyata dan bertentangan dengan norma masyarakat.
Contohnya berpikir bahwa dia selalu diawasi lewat televisi, berkeyakinan bahwa dia
orang terkenal, berkeyakinan bahwa radio atau televisi memberi pesan-pesan tertentu, memiliki
keyakinan agama yang berlebihan, sering merasa di ikuti oleh sesorang atau makhluk lain, curiga
yang berlebihan, merasa ada seseorang yang berusaha akan membunuh penderita, merasa
sebagai orang penting atau berkuasa, merasa sedang dipantau oleh orang melalui monitor
sehingga kalau ke WC atau kamar mandi lampu selalu dimatikan, merasa oarng-orang di sekitar
bahkan televisi sedang membicarakan dirinya.

Halusinasi
Yaitu mendengar, melihat, merasakan , mencium, mengecap sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Sebagian penderita, mendengar suara/bisikan bersifat menghibur atau tidak
menakutkan, sedangkan lainnya mungkin menganggap suara/bisikan tersebut bersifat
negatif/buruk atau memberikan perintah tertentu. Penderita bisa mendengar suara-suara
mengkritik, memerintah, mengejek, atau memuji dirinya.

Ilusi
Penderita salah mempersepsikan sesuatu yang dia dengar, dia lihat, dia cium, atau dia
rasakan, misalnya penderita mendengar suara kucing tapi ia mengatakan tadi ia mendengar suara
malaikat yang mengatakan sesuatu. Atau penderita melihat baju hitam di lemari tapi mengatakan
ada setan di lemari, penderita makan salak tapi ia mengatakan sedang menikmati buah apel dll.

Pikiran Paranoid
Yaitu kecurigaan yang berlebihan. Contohnya merasa ada seseorang yang berkomplot,
mencoba mencelakai atau mengikuti. Percaya ada mahluk asing yang mengikuti dan yakin
dirinya diculik/dibawa ke planet lain.

Pikiran dan bicara kacau


Pola bicara yang kacau; mis, tidak nyambung, menyambung kata berdasar bunyinya
yang tidak ada artinya

Perilaku kacau atau katatonik


Perilaku sangat tidak dapat diramalkan, aneh, dan sangat tidak bertanggung jawab; mis.
Tidak bergerak sama sekali dalam waktu lama, tiba-tiba melompat-lompat tanpa tujuan.
Delusi sendiri ada beberapa tipe, lihat PPDGJ III.

Gejala Negatif

Motivasi rendah (low motivation)


Penderita akan kehilangan ketertarikan pada semua aspek kehidupan. Energinya terkuras
sehingga mengalami kesulitan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan, misalnya bangun tidur
akan membersihkan rumah merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang.
Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan
perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas,
Alogia
Tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan
bicara (alogia). Biasanya pasien lebih suka diam dan berbicara sedikit.
Avolition
Tidak mampu melakukan tugas berdasar tujuan tertentu (dalam jangka lama); mis. Tidak
mampu mandi sendiri, makan sampai selesai, dll.
Afek datar
Secara emosi tidak mampu memberi respon thd lingkungan sekitarnya; mis. Ketika bicara
ekspresi tidak sesuai, tidak ada ekspresi sedih ketika situasi sedih.
Afek tidak serasi

Afeknya mungkin kuat, tetapi tidak sesuai antara pikiran dan pembicaraan pasien.
Afek labil
Dalam jangka waktu pendek, terjadi perubahan afek yang jelas. Emosi pasien cepat
berubah dari marah tiba-tiba pasien menangis.

Menarik diri dari masyarakat (Social withdrawal)


Penderita akan kehilangan ketertarikan untuk berteman, lebih suka menghabiskan waktu
sendirian dan merasa terisolasi.

epidemiologi

Skizofrenia merupakan bahasan yang menarik perhatian pada konferensi tahunan


The American Psychiatric Association/APA di Miami, Florida, Amerika Serikat Sebab di AS
angka pasien skizofrenia cukup tinggi (lifetime prevalance rates) mencapai 1/100
penduduk.

Sebagai perbandingan, di Indonesia bila pada PJPT I angkanya adalah 1/1000


penduduk maka proyeksinya pada PJPT II, 3/1000 penduduk, bahkan bisa lebih besar lagi.

Berdasarkan data di AS:


1. Setiap tahun terdapat 300.000 pasien skizofrenia mengalami episode akut;
2. Prevalensi skizofrenia lebih tinggi dari penyakit Alzheimer, multipel sklerosis, pasien diabetes
yang memakai insulin, dan penyakit otot (muscular dystrophy);
3. 20%-50% pasien skizofrenia melakukan percobaan bunuh diri, dan 10% di antaranya
berhasil (mati bunuh diri);
4. Angka kematian pasien skizofrenia 8 kali lebih tinggi dari angka kematian penduduk pada
umumnya.

Anda mungkin juga menyukai