Jtptunimus GDL Windayunia 5174 3 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Windayunia 5174 3 Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anemia
1. Pengertian.
defisiensi pada ukuran dan jumlah eritrosit atau pada kadar hemoglobin
jaringan dan darah. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang
darah, kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) dibawah nilai normal.
misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi
karena kekurangan zat besi. Anemia difisiensi besi dan protein dari
kronis dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil,
5
5
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
aldesteron
3. Etiologi
(Manuaba, 1999 )
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi , Vit B12, dan asam
sebagian besar dianggap sebagai akibat kekurangan besi atau asam folat.
kesehatan dan gizi di tingkat dunia pun sering terjadi keracunan dalam
6
4. Gejala klinis.
bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala gejala penyakit dasarnya yang
hemoglobin <7 gr/dl maka gejala gejala dan tanda tanda anemia
akan jelas. Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status
anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang
gr/dl) dan anemia sedang (8-7 gr/dl) dan anemia (< 7 gr/dl). Berdasarkan
adalah sebesar 11,28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7,63 mg/dl dan
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
7
prematuritas, BBLR dan angka perinatal meningkat. Disamping itu
Jumlah zat besi yang harus diserap tubuh setiap hari 1 mg atau
setara dengan 10-20 mg zat besi yang terkandung dalam makanan. Zat
besi pada pangan hewani (heme) lebih tinggi penyerapannya yaitu 20-
30% . Sedangkan sumber nabati (non heme) hanya 1-6 %. Zat besi non
yang cukup. Vitamin C dapat miningkatkan absorbsi zat besi non heme
8
25-30 mg vitamin C dalam menu makanan yang dapat meningkatkan
24-36 gr faktor dapat meningkatkan absorbsi zat besi non heme sebesar
8 % ( Gizi.net, 2003).
vitamin C, asam folat dan gizi mikro lain juga dapat meningkatkan
agar produktifitas kerja meningkat dan tubuh tidak cepat lelah. Zat besi
juga unsur penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh agar tidak
kurang dari 10 g/dl memiliki kadar sel darah putih (untuk melawan
9
Disamping itu pula volume darah ibu meningkat sehingga jumlah zat besi
peningkatan.
zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus
mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Jadi kebutuhan zat besi
untuk setiap wanita berbeda - beda sesuai siklus hidupnya, dimana wanita
besi. Jumlah besi yang diperlukan ibu hamil untuk mencegah anemia
seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000Mg termasuk
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah janin dan plasenta.
kehamilan adalah:
10
Tabel 1. Kebutuhan zat besi ibu hamil
suplementasi pil zat besi atau Tablet Tambah Darah . Tablet tambah darah
adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Besirro
11
terhindar dari sinar matahari langsung. Jauh dari jangkauan anak - anak
tertentu, misalnya pada wanita hamil. Cara minum tablet tambah darah
untuk ibu hamil, 1 tablet tambah darah setiap hari paling sedikit selama 90
( Gizi.net, 2007).
dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan lebih baik dan
(Gizi.net, 2003).
perut terasa tidak enak, mual, susah buang air besar, dan tinja berwarna
malam, menjelang tidur. Akan lebih jika setelah minum tablet tambah
darah disertai makan buah-buahan seperti : pisang, papaya, jeruk dan lain
lain.
12
tablet tambah darah antara lain minum tablet tambah darah dengan air
putih, jangan minum dengan teh, susu, coklat atau kopi, karena dapat
makanan atau suplemen zat besi dengan mengkonsumsi teh, susu, coklat,
menghambat zat besi dan susu sendiri juga tidak mengandung zat besi.
Minum teh setelah makan atau suplemen zat besi dapat menghambat
C. Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe), menambah kepercayaan din pada
ibu hamil dan dapat menghambat terjadinya defisiensi zat besi (Fe) (Sri
Hartini, 1993).
yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
diamati oleh pihak luar. Perilaku terdiri dari Persepsi (Perception), Respon
13
terpimpin (Guided Rcspons), Mekanisme (mechanism), Adaptasi
karena perilaku merupakan hasil dart resultasi dari berba.gai faktor, baik
manusia dapat terlihat dari 3 aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial.
Akan tetapi dari aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam
faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar subyek. Dalam perilaku
nilai-nilai, tradisi.
14
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Internal
Eksternal a.Persepsi
a. Pengalaman b.Pengetahuan Respons
c.Keyakinan Perilaku
b. Fasilitas
d.Motivasi
c. Sosio-budaya
e. Niat
f. Sikap
D. Pendidikan
1. Definisi pendidikan
15
b) Suryo (2001) mengatakan bahwa :
masyarakat.
a. Pendidikan keluarga
b. Pendidikan sekolah
16
mencakup pendidikan umum, kejurusan, kedinasan, keagamaan dan
1) Pendidikan dasar
dan SMP.
2) Pendidikan menengah
3) Pendidikan tinggi
17
menerapkan, mengembangkan pengetahuan dan teknologi dalam
c. Pendidikan di masyarakat
diri.
tanggap adanya masalah defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil dan bisa
tentang zat besi (Fe) serta kesadarannya terhadap konsumsi tablet zat besi (Fe)
seseorang menyerap dan memakai pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang
mereka peroleh. Keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil sangat
ditentukan oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan ibu hamil.
informasi sehingga pengetahuan tentang zat besi (Fe) menjadi terbatas dan
berdampak pada terjadi defisiensi zat best (Fe) (Suhardjo, Riyadi, 1990).
18
Semakin baik pendidikan ibu hamil, maka dalam menyerap informasi yang
diterima semakin baik khususnya tentang manfaat zat besi (Fe), hal ini
berdampak pada kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi (Fe)
karena ibu hamil mengetahui manfaat dari konsumsi zat best (Fe) bagi ibu
hamil.
E. Pengetahuan
1. Definisi
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar melalui mata dan
telinga.
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
19
b. Memahami (comprehension)
menginter-prestasikan objek.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
20
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari sutu
c. Kategori kurang bila < 65% (<6) pertanyaan dijawab dengan benar.
a. Sosial ekonomi
b. Kultur
c. Pendidikan
d. Pengalaman
21
Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, karena dengan
tinggi.
sering terpapar media masa (TV, radio, majalah, dan lain-lain) akan
5. Sumber Pengetahuan
besi (Fe) setiap harinya. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi
(Fe) yang tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap kepatuhan dalam
bahan makanan sumber zat besi yang penting bagi kesehatan (Soekirman,
1999).
22
terhadap pangan yang akan terlihat dari praktek dalam penyediaan
hamil tentang zat besi (Fe) yang baik di harapkan dapat menerapkan
(Soekirman, 1999).
penting dalam masalah defisiensi zat besi (Fe). Hal ini dapat terjadi karena
pengetahuan ibu hamil tentang zat besi (Fe) maka akan semakin patuh
dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Ibu hamil dengan pengetahuan
tentang zat besi (Fe) yang rendah akan berperilaku kurang patuh dalam
mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) serta dalam pemilihan makanan sumber
zat besi (Fe) juga rendah. Sebaliknya ibu hamil yang memiliki
pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang baik, maka cenderung lebih
23
Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe).
karena kenaikan kebutuhan zat besi (Fe), hal ini dapat menyebabkan
anemia zat besi (Fe) yang bersumber pada pola konsumsi makanan berupa
energi, zat besi (Fe) dan vitamin C yang rendah. Pola menu dengan zat
besi (Fe) yang rendah sebagai penyebab utama dalam bahan makanan
detisiennsi zat best (Fe). Hal ini juga dipengaruhi oleh karakteristik ibu
bei (Fe), dimana kurangnya daya beli makanan sumber zat besi (Fe) yang
pengetahuan tentang zat besi (Fe) dari ibu hamil yang masih rendah yang
kurang.
satunya adalah pengetahuan tentang sumber makanan zat besi (Fe) dan
pola makan yang salah sebagai salah satu penyebab terjadinya defisiensi
tentang manfaat zat besi (Fe), maka pola makan akan diatur (Iptek, 2006),
Hal ini dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pola makan
24
bersumber zat besi (Fe), sehingga dapat menimbulkan terjadinya anemia
(Fe) yang merupakan suatu cara yang paling efektif untuk meningkatkan
kadar zat besi (Fe) datum jangka waktu yang pendek pada ibu hamil.
Penanggulangan anemia defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan
250 ug asam folat) setiap hari satu tablet selama 90 hari berturut-turut
selama masa kehamilan. Hal ini di lakukan karena asupan sumber zat besi
suplemen tablet zat best (Fe) ini merupakan salah satu cara yang paling
elektif untuk meningkatkan kadar zat besi (Fe) dalam jangka pendek.
zat besi (Fe) seperti ibu hamil, yang di lakukan secara gratis pada ibu
hamil, maka perlu upaya untuk menurunkan angka kejadian defisiensi zat
besi (Fe) sebagai akibat dari kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat
dalam mengkonsumsi tablet. Zat besi (Fe) dengan cara melakukan yang
25
tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil, pencegahan anemia, melakukan deteksi
ibu hamil dengan pemeriksaan Hb dan pemberian tablet zat besi (tablet Fe)
G. Kerangka Teori
Faktor Prediposisi
(Predissposing Faktor )
Karakteristik Ibu :
- Umur Kepatuhan Dalam
- Pendidikan
- Pengetahuan Mengkonsumsi Tablet Besi
- Pekerjaan (Fe)
- Pendapatan
Faktor-faktor yang
memperkuat
(Reinforcing faktor )
Sikap dan perilaku petugas
kesehatan/kader
H. Kerangka Konsep
26
Pengetahuan Kepatuhan ibu hamil
Pendidikan mengkonsumsi tablet zat
besi (Fe)
I. Hipotesis
1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang zat besi (Fe) dengan
27