Tugas Literasi Tik BIG6 SKILLS
Tugas Literasi Tik BIG6 SKILLS
5. synthesis/sintesa
organize information from multiple source
mengabungkan informasi yang terpisah-pisah menjadi satu satuan bentuk
produk yang sistematis .
present the result
Topic : politik
Judul : Perkembangan Kondisi Sosial dan Politik di Indonesia : Jangan Biarkan Isu Sara dan
Agama Memecah Belah Bangsa
Beberapa waktu belakangan ini, kondisi sosial dan politik Indonesia menghadapi
berbagai cobaan dan tekanan dari berbagai kelompok dan golongan yang sepertinya
memiliki kepentingan tertentu. Hal tersebut semakin terasa sejak masa pra-pilkada DKI
dan berlanjut hingga saat ini. Pada awalnya, memang kondisi ini hanya terliat seperti riak
riak pilkada antara dua pendukung paslon. Namun, hal ini mulai terasa janggal karena
setelah pilkada usai isu isu sara dan agama mengemuka dan mulai mengotak
ngotakan masyarakat di lapangan. Hal ini harus menjadi concern utama pemerintah dan
sesegera mungkin untuk ditindak lanjuti. Apalagi bagi Indonesia negara yang sangat
majemuk, kaya akan suku, etnis, budaya dan wilayah geografis. Masalah seperti ini harus
dihinindari dan dihapus dari pola pikir masyarakat, karena memang ke-Bhinekaan dan
kemajemukan adalah dasar yang kuat bagi negara kita melalui pancasila.
Awal Mulanya
Belakangan, isu isu seperti ini memang sudah sering digunakan untuk
memenangkan kepentingan dan golongan tertentu. Isu kepada capres Jokowi pada
pilpres 2014 adalah salah satunya. Waktu itu, Jokowi yang berasal dari keluarga
muslim dituding beretnis Tionghoa, beragama katolik dengan orangtua mantan
pengikut PKI, namun hal tersebut masih dapat diredam. Kemudian Isu seperti ini
kembali mengemuka setelah Jokowi dan Basuki Cahaya Purnama (Ahok) menjabat
sebagai presiden dan Gubernur DKI Jakarta. Ormas dan kubu oposisi yang
mengatasnamakan kepentingan dan agama tertentu menggunakan isu isu ini untuk
menggoyang dan mencari cari kesalahan pemerintah. Hal tersebut mencapai
puncaknya ketika kasus surat Al maidah 51 mengemuka.
Peristiwa ini bermula, ketika pidato Gubernur DKI Jakarta Ahok (26/9/16)
menceritakan pengalaman politiknya sebagai minoritas yang dihadang segelintir
orang dengan menggunakan ayat kitab suci Alquran Al maidah 51 di kepulauan
seribu. Lalu, video pidato Ahok dalam peristiwa tersebut dipolitisasi yang kemudian
menjadi trigger dan media untuk memecah belah masyarakat, khususnya antara
masyarakat muslim dan non-muslim (sebagai mana kita tahu Ahok beragama kristen
dan beretnis Tionghoa). Beberapa kelompok umat Islam yang merasa disakiti atas
perkataan Ahok menuntut Gubernur DKI tersebut agar disidang dan dihukum seberat
beratnya. Aksi demonstrasi besar besaran dan berseri digalakan demi menuntut
penegakan hukum bagi sang penista agama Islam (Ahok) yang dimotori beberapa
ormas ormas yang mengatas namakan Islam. Ya, isu ini pun makin terlihat
bernuansa politis dan sara karena semakin panjang dan membesar, apalagi peristiwa
tersebut disela sela pilkada berlangsung, dan menjelang pemilu 2019 yang tinggal 2
tahun lagi. Akhirnya, peristiwa yang dialami Ahok berlanjut ke persidangan dan
menyebabkan suara paslon cagub tersebut menurun dan kalah pada pilkada DKI,
terlebih lagi paska pilkada selesai Ahok akhirnya diputuskan bersalah dan menerima
hukuman penjara 2 tahun.
Peristiwa dan Aksi Lanjutan
Setalah vonis Ahok ditetapkan, ternyata muncul pergerakan pergerakan yang simpatik
dan berkelanjutan dari masyarakat pro-pemerintah dan Ahok yang merasa kecewa atas
keputusan pengadilan. Aksi solidaritas muncul di berbagai wilayah Indonesia lintas agama,
suku dan ras menuntut pembebasan sang Gubernur.
Ahok digambarkan sebagai sosok yang bersih, anti korupsi dan nasionalis yang ternyata
banyak mengundang rasa simpatik warga masyarakat. Peristiwa tersebut bertambah rumit
lagi ketika pemimpin dari salah satu ormas anti-Ahok tersandung kasus dugaan pornografi
dan sexual. Masyarakat benar benar terlihat seperti terpecah menjadi kubu atau kotak
kotak tertentu, terjadi juga kegaduhan di daerah daerah antara masyarakat pro dan anti.
Terlihat ada gap yang cukup besar di antara masyarakat, mereka yang mampu menyaring
informasi tepat dan menyikapi dengan bijak juga yang sebaliknya.
- Andrew Toedjono
authority - http://himepuaj.org/author/mbuitian/