PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
epidemiologi yang kuat yaitu tingkat aktivitas fisik harian yang lebih tinggi
keseluruhan yang lebih kecil dan resiko serta kematian karena penyakit
kardiovaskuler yang lebih rendah, selain itu juga dapat mencegah atau
1
masyarakat yang dilakukan secara terus menerus untuk mencegah
aktivitas fisik pada populasi. Pengukuran aktivitas fisik terdiri dari dua
metode yaitu metode objektif dan subjektif (Gibney et al., 2009). Metode
al., 2010). Metode objektif dapat mengukur aktivitas fisik dengan tingkat
validitas yang baik. Namun untuk penelitian dengan populasi yang besar,
mengkaji pola aktivitas fisik pada populasi yang besar. Kuesioner adalah
metode proxy atau pelaporan sendiri yang sudah sering digunakan untuk
2013; Hagstromer et al., 2006 dalam Boon et al., 2010). IPAQ telah
instrumen yang tepat untuk studi prevalensi aktivitas fisik tingkat nasional
dan memiliki tingkat reliabilitas dan validitas yang baik (Craig et al., 2003
aktivitas fisik pada remaja dan anak-anak yang sudah diterima secara
2
Pada penelitian yang terdahulu sudah terdapat IPAQ yang dialih
2013) pada populasi dengan usia 18-65 tahun namun belum divalidasi
validitas dari dua kuesioner berbeda yaitu IPAQ versi Indonesia dan IPAQ
B. RUMUSAN MASALAH
Dari ulasan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
Yogyakarta.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum :
remaja di Yogyakarta.
2. Tujuan khusus:
pedometer.
3
c. Mengetahui hubungan antara IPAQ versi Indonesia dan IPAQ
Modifikasi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
remaja.
3. Bagi pemerintah
E. KEASLIAN PENELITIAN
4
mempunyai reproduksibilitas dan validasi yang tinggi untuk mengkaji
2001 hingga Juli 2002. Hasil penelitian PAR memiliki korelasi yang
lebih tinggi dari IPAQ, PAR dan IPAQ overestimate total aktivitas
objektif pembanding.
tahun 2008. Hasil penelitian IPAQ-S memiliki korelasi yang lebih kuat
5
Indonesia dengan usia 14-18 tahun,peneliti menggunakan IPAQ
objektif pembanding.
objektif.