SKRIPSI
Oleh :
YULIANTI
F1B012018
SKRIPSI
Oleh :
YULIANTI
F1B012018
Diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
SKRIPSI
PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR TERHADAP
KINERJA PEGAWAI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
BANYUMAS
Oleh :
YULIANTI
F1B012018
Diajukan
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jenderal Soedirman
Tim Penguji
1. PEMBIMBING UTAMA I
Dr. Wahyuningrat, M.Si
NIP.19661111 199203 2 003
2. PEMBIMBING UTAMA II
Drs. Mahmud Setiahadi, M.Si
NIP.19560813 198702 1 001
3. PEMBIMBING PENGUJI
Drs. Darmanto S.S., M.Kes., M.Si
NIP.19610407 198702 1 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Yulianti
NIM : F1B012018
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
saya dan semua isi yang ada dalam skripsi ini menjadi tanggung jawab saya. Apabila
di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiat, maka
saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Undang-undang
Yulianti
F1B012018
iii
MOTTO
And it may be that you dislike a thing which is good for you...
(Quran Surah Al-Baqarah: 216)
iv
PERSEMBAHAN
v
RINGKASAN
vi
SUMMARY
vii
KATA PENGANTAR
Tiada kata seindah ucapan syukur kepada Allah SWT, karena penulis dapat
1. Dr. Wahyuningrat, M.Si., selaku pembimbing utama atas bimbingan dan arahan
2. Drs. Mahmud Setiahadi, M.Si., selaku pembimbing kedua atas bimbingan dan
3. Drs. Darmanto Sahat S., M. Kes., M.Si sebagai dosen penguji atas masukan
4. Dr. Bambang Tri Harsanto, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atas
5. Dr. Ali Rokhman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
6. Dr. Sukarso, M.Si., selaku ketua jurusan Ilmu Administrasi Negara Ilmu
Administrasi Negara;
Banyumas;
viii
10. Pegawai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas atas kesediaan menjadi
responden;
11. Staf Ilmu Administrasi Negara atas bantuan yang telah diberikan;
12. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya.
Penullis mohon maaf apabila banyak kesalahan, untuk itu kritik dan saran sangat
diperlukan dalam skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para
Purwokerto, 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................. v
RINGKASAN ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
x
b. Organizational Citizenship Behavior Pegawai .......... 20
c. Kepribadian Pegawai ................................................. 27
d. Kepuasan Kerja ......................................................... 34
e. Motivasi Pegawai ...................................................... 41
C. HIPOTESIS ............................................................................. 58
xi
D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ................................. 140
1.
Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (X)
terhadap Kinerja Pegawai (Y) .............................................. 140
2. Pengaruh Kepribadian (Z1) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (X) ..................................................... 143
3. Pengaruh Kepuasan Kerja (Z2) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (X) ..................................................... 148
4. Pengaruh Motivasi Pegawai (Z3) terhadap Organizational
Citizenship Behavior (X) ..................................................... 153
5. Pengaruh secara bersama-sama Kepribadian (Z1),
Kepuasan Kerja (Z2), dan Motivasi Pegawai (Z3) terhadap
Organizational Citizenship Behavior (X) ............................ 156
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Indikator Kesadaran ................................. 98
Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Indikator Terbuka terhadap Hal Baru ...... 109
xiv
Tabel 4.44 Distribusi Frekuensi Indikator Afiliasi ...................................... 117
Tabel 4.45 Korelasi Kendall Tau-b antara Variabel OCB Pegawai dengan
Kinerja Pegawai ........................................................................ 120
xv
Tabel 4.60 Hubungan antara Kepribadian dengan OCB dikontrol oleh
Kepuasan Kerja ......................................................................... 133
Tabel 4.62 Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan OCB dikontrol oleh
Kepribadian ............................................................................... 135
Tabel 4.63 Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan OCB dikontrol oleh
Motivasi Pegawai ......................................................................
136
Tabel 4.64 Hubungan antara Motivasi Pegawai dengan OCB dikontrol
oleh Kepribadian .......................................................................
138
Tabel 4.65 Hubungan antara Motivasi Pegawai dengan OCB dikontrol
oleh Kepuasan Kerja ................................................................. 139
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 10. Uji Regresi Ordinal Variabel OCB dengan Kinerja ................... 22
Lampiran 11. Uji Regresi Ordinal Variabel Kepribadian dengan OCB ........... 24
Lampiran 12. Uji Regresi Ordinal Variabel Kepuasan Kerja dengan OCB ..... 26
Lampiran 13. Uji Regresi Ordinal Variabel Motivasi Pegawai dengan OCB .. 28
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
alam di Indonesia dan dunia mengalami degradasi, yaitu penurunan baik kualitas
maupun kuantitas akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dengan
penebangan hutan secara illegal tanpa adanya upaya reboisasi, pembukaan lahan
tersebut hanyalah masalah yang terjadi secara garis besar. Masalah tersebut tentu
saja diikuti oleh dampak yang luar biasa terhadap kondisi lingkungan. Kesehatan
pernafasan.
mengatasi hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran dan kepedulian
1
2
berkelanjutan/sustainable development.
yangterpaksa harus dihentikan. Hal ini terjadi karena penambang emas tidak
dikhawatirkan akan mengalami longsor karena alih fungsi lahan yang tidak tepat.
Permasalahan sampah pun tak kalah pelik dengan kondisi yang ada di
kota-kota besar. Volume sampah yang setiap hari semakin naik dan pengolahan
di tingkat pusat dan badan atau kantor atau dinas untuk daerah. Menanggapi issue
hidup baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui tingkat
mengeluarkan ijin kepada badan atau perorangan yang hendak memulai usaha.
Mereka juga berhak menolak pendirian usaha tersebut apabila usaha tersebut
Badan Lingkungan Hidup maka diperlukan pegawai yang berkinerja tinggi. Hal
ini diperlukan karena visi misi yang ditetapkan oleh organisasi tidak akan
mungkin.
melakukan tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu, perlu kriteria
yang jelas dan terukur serta ditetapkan bersama-sama yang dijadikan sebagai
acuan.
perilaku mau menolong orang lain dan atau rekan kerja, menjadi sukarelawan
untuk tugas-tugas ekstra, patuh pada peraturan dan prosedur ditempat kerja.
Mereka tidak akan menerima imbalan atas apa yang telah merka lakukan namun
organisasi sangat menghargai perilaku tersebut. Perilaku ini biasa disebut sebagai
perilaku extra role behavior (ERB) oleh Van Dyne (1995) atau organizational
telah ditentukan apakah telah tercapai atau belum. Pengukuran kinerja suatu
berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi juga. Pada tahun 2014,
5
bersih dan hijau menuju masyarakat yang sejahtera. Dari visi tersebut,
dijabarkan dalam dua misi. Agar visi dan misi lebih mudah diimplementasikan
maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan melalui pelaksanaan
Banyumas dalam mencapai tujuan dan sasaran diukur melalui capaian indicator
Tabel 1.1 LAKIP Tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup Kab. Banyumas
Dari tabel 1.1 mengenai laporan kinerja dapat dilihat bahwa pencapaian
kegiatan adalah sebesar 100 persen yang berarti semua rencana kerja tahun 2014
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.
85,79 persen yang berarti untuk mewujudkan visi dan misi dapat menghemat
anggaran sebesar 10 persen dan 14 persen. Oleh karena itu kinerja yang dimiliki
Badan Lingkungan Hidup Banyumas pada tahun 2014 termasuk kategori sangat
bagus.
organiasai publik yang sukses mewujudkan tujuan organisasi tersebut. Pada tahun
menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Piala adipura ini merupakan wujud
lingkungan hidup. Piala adipura tentu saja membuat semua warga merasa bangga
atas kerja keras bersama selama ini. Akhirnya, setelah 17 tahun tidak pernah
menerima piala adipura, pada tahun 2014 berhasil membawa pulang piala
tersebut.
dan SMAN Banyumas. Adiwiyata mempunyai makna sebagai tempat yang baik
dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma
serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola
sekolah yang sejuk, nyaman, hijau, asri, dan teduh, empat sekolah yang diajukan
Banyumas berhasil masuk babak final. Hal ini karena adanya upaya dari
terbuka hijau (RTH) untuk mencapai kelestarian lingkungan hidup. Selain itu ada
usaha penambahan tutupan vegetasi dengan cara perlindungan mata air, gerakan
lingkungan hidup, juga mendapat pengakuan dari pihak swasta. Pada tahun 2012,
Lingkungan Hidup tentu saja tidak terlepas dari anggota organisasi yang telah
sukses membutuhkan karyawan yanga akan melakukan lebih dari sekedar tugas
formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melebihi harapan. Dunia kerja
yang dinamis dan lebih banyak tugas yang harus dikerjakan oleh tim, fleksibilitas
memberikan kinerja terbaik kepada organisasi, hal ini karena kinerja organisasi
Hidup dalam mencapai beberapa prestasi yang pernah diraih tentu saja
memerlukan pegawai yang mampu dan mau mengerjakan tugas bukan hanya
sukarela, tulus, senang hati, tidak meminta imbalan dan dapat meningkatkan
behavior.
yang semakin tinggi. Pekerja yang terlibat dalam perilaku kewargaan yang baik
(OCB) akan mau membantu orang lain dalam timnya, sukarela mengerjakan
dan menaati peraturan, serta toleransi atas pembebanan dan ganggunan pekerjaan
terhadap kinerja antara lain, Bogler dan Somech (2005: 420); Van Dyne et al.
(1994) dalam Bolino, Turnley dan Bloodgood (2002: 512); dan Setyowati (2012)
menyatakan bahwa OCB berpengaruh positif terhadap kinerja. Inti dasar dari
Bapak Sunaryo dari Bagian Umum mengenai perilaku sosial yang ditampilkan
Saya bekerja di Badan Lingkungan Hidup sini baru sekitar dua bulan
Mbak. Sebelum di Badan Lingkungan Hidup, saya bekerja di UPTD
Dinas Pendidikan. Saya sudah bekerja selama 35 tahun 7 bulan. Namun
disini baru dua bulan terhitung September. Sebagai orang baru di sini
saya merasa diterima oleh mereka. Bahasa gaulnya mereka semua
welcome. Badan Lingkungan Hidup ini kan organisasi yang cenderung
kecil maka sangat wajar bila kita disini merasa akrab satu sama lain.
prasurvey dengan Ibu Ning Mintarsih dari bagian Sub Bidang Penataan. Bu Ning
telah bekerja di Badan Lingkungan Hidup selama tujuh tahun. Ketika peneliti
bertanya mengenai perilaku tolong menolong yang dilakukan oleh para pegawai,
Sikap tolong menolong sesama pegawai disini sangat tinggi. Hal ini
karena, para pegawai sadar bahwa mereka adalah tim kerja. Tolong
menolong dan saling membantu pekerjaan harus dilakukan agar tim kita
berhasil mewujudkan tugas kita. Apabila ada kesulitan tentu saja kita
tidak bisa hanya tinggal diam, kita membicarakan dengan satu tim agar
ditemukan pemecahan masalahnya. Ada tim pendamping senior untuk
pegawai baru. Tugas dari pendamping senior tentu saja untuk membagi
pengalaman pekerjaan apabila ada dari mereka mengalami kesulitan
dalam memahami pekerjaannya. Pendidikan tinggi kan belum tentu
menjamin mereka langsung paham dengan apa yang mereka hadapi, jadi
meskipun pendamping senior pendidikannya tidak lebih tinggi dari
mereka tetapi mereka memiliki pengalaman kerja yang lebih lama.
Sepanjang saya bekerja di sini, sebagian besar pegawai salah lihat
mereka menaati aturan. Hanya ada beberapa pegawai yang datang
terlambat. Sebagian besar pegawai selalu on time.
pegawai Badan Lingkungan Hidup memiliki sikap tolong menolong yang tinggi
11
saja akan berpangaruh terhadap kinerja yang nantinya akan dihasilkan. Perilaku
yang sudah dimiliki oleh sebagian besar pegawai akan semakin berpengaruh
apabila semua pegawai memiliki sikap positif seperti tolong menolong dan taat
peraturan.
Banyumas salah satunya dapat dilihat dari kehadiran mereka apakah tepat waktu
cenderung disiplin. Dari 34 pegawai, hanya 3-5 orang yang datang terlambat ke
hadir di kantor pun karena izin, sakit, atau dinas di luar. Tidak ada pegawai yang
keseluruhan sudah bagus. Oleh karena itu, organisasi harus mengetahui penyebab
timbulnya OCB atau hal-hal yang mendorong timbulnya OCB agar dapat
kinerja organisasi.
B. PERUMUSAN MASALAH
Kabupaten Banyumas?
Kabupaten Banyumas?
3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan Kepuasan Kerja (Z2) terhadap
Kabupaten Banyumas?
Kabupaten Banyumas?
C. TUJUAN PENELITIAN
dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut:
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
organisasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
istilah lainya. Ada beberapa ahli yang berusaha untuk mendefinisikan kinerja
pekerjaan atau peran tertentu secara efektif. Kompetensi secara objektif dapat
melukiskan perasaan senang atau tidak senang mengenai objek (orang, benda,
pekerjaan, atau keadaan) tertentu. Para psikolog menganggap sikap sebagai suatu
konstruk hipotetikal, yaitu sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara langsung,
tetapi hanya dapat ditarik kesimpulan dari perilaku. Sikap mempunyai tiga
terakhir dari kinerja adalah sebuah tindakan. Tindakan merupakan wujud nyata
15
16
ditetapkan dapat dicapai atau belum. Apabila tujuan yang telah ditentukan sudah
dapat dicapai maka harus diupayakan supaya kondisi kerja yang mendukung
meningkatkan kualitas organisasi agar dapat bersaing di masa mendatang. Hal ini
sebuah review dan evaluasi periodik yang digunakan untuk mengetahui kinerja
17
adalah ketrampilan, kesiapan atasan dan bawahan, proses yang terjadi, substansi
pekerjaan yang ada, serta kelanjutan atau follow-up dari substansi tersebut.
1. Variabel-variabel Penelitian
jelas dan diketahui oleh semua pegawai agar dapat dijadikan acuan
dalam bekerja.
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
prestasi kerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
organisasi.
ahli. Uha (2013: 213) merangkum definisi para ahli sehingga diperoleh
12) mengatakan bahwa terdapat paling tidak tiga tipe penilaian kinerja
diartikan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang pegawai
kepribadian.
sebagai perilaku yang bebas, tidak secara langsung atau eksplisit diakui
ada. OCB dapat dikatakan sebagai perilaku yang berakar dari kerelaan
tanpa meminta imbalan atas apa yang dilakukan dan tanpa paksaan
Dari dimensi OCB yang telah dikemukan oleh para ahli di atas
dikemukakan oleh Organ lebih sederhana dan sudah juga sudah bersifat
mereka, ini berarti lebih banyak waktu yang dapat digunakan oleh
manajer untuk menyelesaikan tugas yang lebih penting.
c. Karyawan lama yang membantu karyawan baru dalam pelatihan dan
orientasi kerja akan membantu organisasi mengurangi biaya untuk
keperluan tersebut.
d. Karyawan yang menampilkan perilaku sportsmanship akan sangat
menolong manajer, sehingga manajer tidak memerlukan waktu
terlalu banyak untuk berurusan dengan keluhan-keluhan kecil
karyawan.
4. OCB membantu menghemat energy sumber daya yang langka untuk
memelihara fungsi kelompok
a. Keuntungan dari perilaku menolong adalah meningkatkan semangat,
moral, dan kerekatan (cohesiveness) kelompok, sehingga anggota
kelompok (atau manajer) tidak perlu menghabiskan energy dan
waktu untuk pemeliharaan fungsi kelompok.
b. Karyawan yang menampilkan perilaku courtesy terhadap rekan
kerja akan mengurangi konflik dalam kelompok, sehingga waktu
yang dihabiskan untuk menyelesaikan konflik manajemen
berkurang.
5. OCB dapat menjadi sarana efektif untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan kelompok kerja
a. Menampilkan perilaku civic virtue (seperti menghadiri dan
berpartisipasi aktif dalam pertemuan di unit kerjanya) akan
membantu koordinasi diantara anggota kelompok, yang akhirnya
secara potensial meningkatkan efektivitas dan efisiensi kelompok.
b. Menampilkan perilaku courtesy (misalnya saling memberi informasi
tentang pekerjaan dengan anggota dari tim lain) akan menghindari
munculnya masalah yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk
diselesaikan.
6. OCB meningkatkan kemampuan organisasi untuk menarik dan
mempertahankan karyawan terbaik
26
(OCB) telah banyak dieksplorasi. Begitu pula dengan dimensi dan konsep
OCB. Namun variabel anteseden dari OCB masih menjadi bidang kajian
untuk membuat kerangka konsep dari anteseden OCB dan menemukan tujuh
variabel yang dapat menjadi anteseden OCB seperti pada gambar berikut.
Persepsi Peran
Kepemimpinan
OCB
Persepsi keadilan
Kepribadian
Motivasi
Umur Pegawai
Gambar 2.1 Anteseden OCB
Meskipun ada tujuh anteseden OCB namun penelitian ini hanya akan
meneliti tiga variabel anteseden OCB yaitu kepribadian, kepuasan kerja, dan
fisik dan karakteristik mental seseorang. Cervone dan Pervin (2011: 10)
individu dan pola khusus dari perasaan, pola pikir, dan perilaku.
orang yang memperlihatkan kesadaran diri dan orang lain yang positif
sendiri, rasa humor, pikiran sehat, dan filsafat hidup yang menyatu yang
dan pemalu.
mereka.
yang disebut Model Lima Besar atau The Five Factor Model (FFM).
31
1990, 1996,2002; Hogan, 1987, 2006; McCrae dan Costa, 2006; dalam
King (2010: 141) telah menemukan bahwa pada dasarnya terdapat lima
yang mudah bersepakat adalah mereka yang suka bekerja sama dan
tidak teratur/spontanitas.
mudah tegang dan gugup, puas dengan hasil kerja sendiri, dan
Kepribadian Lima Besar ini dipilih karena model ini lebih cocok
2001; Miacic dan Goldberg, 2007; Pukrop, Sass, dan Steinmeyer, 2000;
1. Keturunan
2. Lingkungan
34
3. Situasi
kepribadian seseorang.
semakin puas. Definisi lain dari Dole dan Schoedar dalam Koesmono
kepuasan kerja adalah sikap dari individu sebagai umpan balik terhadap
pekerjaannya.
serta keluar dan masuknya karyawan yang tinggi (turn over rates) dalam
1. Two-factor Theory
lain dan bukan pekerjaan itu sendiri. Faktor ini mencegah reaksi
2. Value Theory
berasal dari berbagai faktor oleh karena itu, cara untuk memuaskan
3. Teori Keadilan
adalah bahwa orang merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah
kepuasan tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak
2. Gaji/ upah
3. Kesempatan promosi
dan pelatihan.
4. Pengawasan
5. Rekan kerja
kerja, yaitu:
kebutuhannya.
2. Perbedaan (discrepancies)
4. Keadilan (equity)
lingkungan pekerjaan.
mampu, cakap, dan terampil, namun yang lebih penting adalah mereka
yang tinggi agar mereka mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
42
mau bekerja keras apabila kebutuhan mereka dapat terpenuhi dari hasil
pekerjaannya.
motifnya.
tercapai. Ada beberapa teori motivasi yang hingga saat ini masih
1. Hirarki Kebutuhan
psikologis.
perhatian.
potensi diri.
itu sendiri atau dengan hasil yang secara langsung dapat diperoleh
pencapaian.
3. Motivasi Prestasi
pencapaian (nAch).
efektif.
akan afiliasi.
Pegawai (Y)
pada 983 guru SMP dan SMA di Israel menunjukkan bahwa, OCB yang
lama dalam organisasi akan lebih sedikit memiliki efek positif OCB terhadap
memiliki efek positif OCB yang berpengaruh lebih besar kepada kinerja.
49
terhadap OCB sebesar 0,047; dan pengaruh OCB terhadap kinerja sebesar
0,269.
Harwiki (2013) melakukan penelitian pada koperasi yang ada di Jawa Timur
Behavior (X)
maka semakin cenderung ia membantu rekan kerja dan atasan dalam hal
secara keseluruhan, dengan cara menolerir situasi yang kurang ideal dalam
Kabupeten Banyumas. Hal ini sejalan dengan Moorman dan Blakely (1995)
juga dibuktikan oleh Organ (1990;1994), Organ dan Lingl (1995), Penner,
Behavior (X)
budaya dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB
bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan antara kepuasan kerja terhadap
OCB staff perawat. David A. Foote dan Thomas Li-Ping Tang (2008)
Penelitian yang dilakukan oleh Smith, dkk (1983); and Bateman and
Organ (1983); Organ (1997); Deluga (1995); Penner, Midili dan Kegelmeyer
bahwa kepuasna kerja memiliki hubungan yang positif dengan OCB dan
Behavior (X)
bahwa kepuasan kerja, budaya dan motivasi kerja berpengaruh positif dan
yang ada belum mampu membuat melayani pelanggan. Oleh karena itu, PT
prediktor dari OCB. Bentuk baru dari motivasi yang dibangun oleh Leonard,
B. Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian ini dengan penelitiaan terdahulu terletak pada fokus dan
penelitian survey. Tujuan penelitian ini juga berbeda dengan penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan
Hidup Kabupaten Banyumas, serta mengetahui adakah pengaruh yang positif dan
C. Hipotesis
terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian yang baru didasarkan pada teori
dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris.
1. Model Verbal
1). Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organizational
2). Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepribadian
3). Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
4). Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
5). Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepribadian
2). Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepribadian (Z1)
3). Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja (Z2)
4). Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi pegawai (Z3)
5). Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara
2. Model Geometrik
H2
Kepribadian (Z1)
Organizational
Kepuasan Kerja H3 H5
Citizenship Behavior
(Z2) (OCB) (X)
Motivasi (Z3) H1
H4
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
B. SASARAN PENELITIAN
C. METODE PENELITIAN
62
63
a. Kuesioner
likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur, sikap, pendapat, dan
Jawaban dari responden yang bernilai positif lebih tinggi nilainya dari
Netral = skor 3
Setuju = skor 4
b. Dokumentasi
tertulis yang berasal dari berbagai sumber yang berasal dari dinas atau
departemen tertentu, dapat pula data yang tersedia pada biro statistik
sumber yang lain (Poerwanti, 2000: 167). Data yang digunakan dalam
F. Jenis Data
Secara garis besar data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Data primer
b. Data sekunder
yang diteliti. Data sekunder dari penelitian ini antara lain laporan
lingkungan Hidup.
a. Definisi Konsep
berperilaku seseorang.
pekerjaan.
b. Definsi Operasional
yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
ditentukan
d. Kreativitas (creativity)
pekerjaan
diberikan
menyelesaikan pekerjaan
(ekstraversi)
N ( XY ) ( X Y )
ri =
( N X 2 ( X ) 2 ( N Y 2 ( Y ) 2 )
Keterangan:
Dengan derajat kebebasan (df)= N-2 dan = 0,05 besarnya r tabel adalah
0,349 , maka:
yang sama.
k Si 2
ri =
k 1 St 2
Keterangan:
variabel penelitian yang diperoleh r (product moment). Jika (ri) atau alpha ()
pada variabel penelitian tersebut lebih besar dari 0,60 maka instrumen
penelitian reliabel. Jika nilai koefisien alpha (ri) <0,60, maka instrumen
I. Analisis Data
Koefisien korelasi adalah angka yang menunjukkan arah dan kuat hubungan
antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif dan
Data dalam penelitian ini adalah ordinal, maka teknik analisis yang
antara dua variabel yang memiliki skala ordinal. Korelasi Kendal Tau
(Slamet, 1994; Sugiyono, 2006; dalam Isna dan Warto, 2013: 271).
S
2 N ( N 1)
1
Keterangan:
= koefisien korelasi Kendal Tau
S = skor sebenarnya
N = banyaknya objek atau individu yang diurutkan pada X dan Y
korelasi antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
73
Warto, 2013):
S
W 1
12 k (N 3 N )
2
Keterangan:
Rj
2
S = jumlah kuadrat deviasi observasi dari Rj, jadi S = R j
N
1
12 k 2 (N 3 N ) = jumlah maksimum yang mungkin dicapai deviasi
xy xz yz
xy. z
1 1
xz
2
yz
2
Keterangan:
d. Regresi Ordinal
regresi ordinal dijelaskan oleh Ghozali (2006) dalam Isna dan Warto
p1
log it ( p1) log 1 ' x
1 p1
p1 p 2
log it ( p1 p 2) log 1 ' x
1 p1 p 2
p1 p 2 ... pk
log it ( p1 p 2 ... pk ) log 1 ' x
1 p1 p 2 ... pk
lebih. Pengujian hipotesis nol (Ho) dan hipotesis kerja (H1) dilakukan
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
(Lembaran Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2011 Nomor 5 Seri D). Sebagai
Banyumas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung
1. Struktur Organisasi
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
76
77
D) terdiri atas:
1. Kepala Badan;
a. Sekretaris:
c. Kasubbid Kemitraan.
c. Kasubbid Pembinaan.
a. Kepala UPT;
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KA KA KA BAG
SUBBAG SUBBAG SUB BINA
UMUM KEUANG PROGRAM
AN
KA KA KA KASUB
SUBBID SUBBID SUBBID BID
PEMBINA PENGAWAS PENATAAN KEMITRA
AN AN AN
KEPALA UNIT
PELAKSANA TEKNIS
Banyumas Nomor 45 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan
a. Tugas
b. Fungsi
lingkungan hidup;
4). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Hidup maka dibuatlah Visi yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup
yang sejahtera.
langkah-langkah konkrit yaitu dengan membuat misi yang akan dilakukan. Misi
yang telah ditetapkan oleh Badan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:
lingkungan hidup.
B. DESKRIPSI RESPONDEN
PNS dan non PNS. Penyebaran kuesioner diberikan langsung oleh peneliti
kuesioner baru terkumpul semua setelah dua minggu disebar. Responden yang
tidak terlalu sibuk ketika penyebaran kuesioner langsung mengisi kuesioner dan
berikut:
orang responden atau 38,2 persen. Total responden sebanyak 34 orang yang
seseorang. Selain itu usia semakin tinggi usia seseorang seharusnya juga
responden berdasarkan usia pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini:
pegawai yang berusia antara 31-40 tahun berjumlah 4 orang responden atau
11, 8 persen. Selanjutnya adalah pegawai pada rentang usia 41-50 tahun
orang atau 35,3 persen dari total pegawai. Jumlah responden terbanyak
berasal dari pegawai yang berusia di atas 51 tahun. Hal ini tentu
terhadap sikap mereka dalam bekerja. Seringkali pegawai yang merasa aman
dan jauh dari pemecatan atau pemutusan kerja akan bekerja secara maksimal,
ini:
terdiri dari PNS dan Non PNS. Responden dengan status pegawai sebagai
PNS sejumlah 27 orang atau 79,4 persen, sedangkan responden non PNS
hal antara lain gaji, tunjangan, kesempatan promosi, dan tugas yang dimiliki.
berikut ini:
ada 7 atau 20,6 persen responden yang tidak memiliki golongan kepangkatan
responden atau 20,6 persen, golongan III sebanyak 13 responden atau 38, 2
persen, dan golongan IV terdiri dari 7 orang responden atau 20,6 persen.
Lingkungan Hidup
terbanyak kedua adalah pegawai yang memiliki masa kerja dibawah satu
tahun yaitu 7 orang atau 20,6 persen. Selanjutnya disusul oleh pegawai yang
memiliki masa kerja 1-2 tahun sebanyak 5 orang atau 14,7 persen, kemudian
pegawai yang memiliki masa kerja 3-4 tahun sebanyak 4 orang atau 11,8
persen. Persentase terkecil sebesar 5,9 persen atau 2 orang yaitu pegawai
yang memiliki masa kerja 5 tahun. Semakin lama masa kerja yang dimiliki
pekerjaan.
berikut ini:
atau 52,9 persen. Terbesar kedua adalah lulusan SMA dengan jumlah 8
C. ANALISIS DATA
Untuk menguji validitas alat ukur penelitian dalam penelitian ini dilakukan
skor item dengan skor total variabel dengan menggunakan korelasi Product
Moment. Penelitian ini menggunakan alat bantu analisis SPSS versi 16.
koefisien korelasi/ r hitung bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan
nilai r tabel. Apabila ada item yang tidak valid maka harus dikeluarkan dari
adalah item yang memiliki nilai r hitung lebih dari r tabel yaitu sebesar
0,349. Ada 14 item yang memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,60
sehingga korelasi yang terjadi masuk dalam kategori kuat. Nilai korelasi
terendah yang masih lebih besar dari r tabel adalah 0,403 merupakan
uji validitas variabel OCB dapat dilihat pada tabel berikut ini:
88
yang digunakan untuk mengukur OCB semua item valid. Nilai koefisien
Model Lima Besar. Hasil uji validitas instrumen kepribadian model lima
pernyataan yang berkorelasi kuat. Tidak ada item yang digugurkan dari
Luthans. Hasil uji validitas variabel kepuasan kerja pada tabel berikut :
digunakan semuanya valid. Nilai r hitung semua item lebih besar dari r
item memiliki hubungan yang sangat kuat. Tidak ada item yang harus
bahwa semua item valid. Nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Besarnya
atau koefisien alpha pada variabel penelitian dengan 0,60. Apabila hasil uji
reliabilitas lebih besar dari 0,60 maka instrumen dikatakan reliabel. Hasil uji
reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hasil uji reliabilitas alat ukur menunjukkan bahwa semua alat ukur
Variabel Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation
Kinerja pegawai 34 44 73 2028 59.65 7.655
OCB 34 16 60 1661 48.85 8.214
Kepribadian 34 23 60 1665 48.97 7.740
Kepuasan kerja 34 22 50 1256 36.94 7.215
Motivasi pegawai 34 13 30 803 23.62 4.362
Valid N (listwise) 34
Sumber: Data primer diolah, 2016
92
sebagai berikut:
59,65. Nilai minimum adalah 44 dan nilai maksimum adalah 73, dengan
b. Rata-rata (mean) nilai OCB dengan jumlah data 34 adalah 48,85. Nilai
Nilai minimum adalah 23 dan nilai maksimum adalah 60, dengan standar
36,97. Nilai minimum adalah 22 dan nilai maksimum adalah 50, dengan
23,62. Nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum adalah 30, standar
kedalam rentang kelas yang disajikan dalam tabel. Rentang kelas dalam
penelitian dibagi ke dalam tiga kelas yang terdiri dari rendah, sedang, dan
sebagai berikut.
94
1) Kuantitas Kerja
suatu periode waktu tertentu oleh seorang pegawai. Merujuk pada dua
menjadi tiga yakni rendah, sedang, dan tinggi. Tabel berikut menjelaskan
Kabupaten Banyumas.
atau 5,9 persen. Secara umum kuantitas kerja pegawai masuk kategori
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan 28 responden atau 82,4 persen dari
2) Kualitas Kerja
telah ditentukan. Kualitas kerja yang baik akan diterima oleh organisasi
kepada responden dapat dikatego rikan menjai tiga yaitu tinggi, sedang,
Kabupaten Banyumas.
Secara umum kualitas kerja pegawai masuk kategori tinggi. Hal ini
3) Pengetahuan Kerja
79,4 persen, kategori sedang 5 responden atau 14,7 persen, dan kategori
pegawai masuk kategori tinggi.hal ini juga didukung oleh masa kerja
yang dimiliki oleh pegawai. Sebagian besar pegawai sudah bekerja lebih
4) Kreativitas
32,4 persen, dan kategori rendah sebanyak 4 responden atau 11,8 persen.
5) Kooperatif
14,7 persen, dan kategori rendah sebanyak 1 responden atau 2,9 persen.
6) Kesadaran
bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku meskipun tidak diawasi oleh
7). Inisiatif
itu juga bersikap ramah terhadap orang lain. Tabel berikut memberikan
1). Altruism
tinggi, kategori sedang 2 responden atau 5,9 persen, dan kategori rendah
2). Courtesy
3). Sportsmanship
rendah.
dan rendah.
5). Consicientiousness
antara lain selalu datang tepat waktu, bekerja sesuai jam kerja, dan selalu
tinggi, kategori sedang 1 responden atau 2,9 persen, dan kategori rendah
lain, serta tidak dapat dibagikan kepada orang lain. Mengkaji manusia
1) Ekstraversi
2) Mudah Bersepakat
kepada orang lain. Orang yang mudah bersepakat akan mudah dalam
tinggi, kategori sedang 2 responden atau 5,9 persen, dan kategori rendah
3) Sifat Berhati-hati
tinggi, kategori sedang 1 responden atau 2,9 persen, dan kategori rendah
4) Stabilitas Emosi
rendah.
terhadap hal-hal baru masuk kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
yang ada. Orang yang puas terhadap organisasi akan memberikan reaksi
yang positif terhadap organisasi dan akan lebih mudah terlibat dalam
berikut ini.
1) Pekerjaan
pekerjaan yang menarik dan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki.
2) Gaji
gaji masuk kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan 15 responden atau
3) Pengawasan
4) Kesempatan Promosi
tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau level. Tabel berikut
5) Lingkungan Kerja
hubungan kerja dengan rekan kerja yang bagus dan sesuai dengan yang
kebutuhan akan afiliasi masuk kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
Untuk mencari pengaruh antara dua atau lebih variabel dengan tipe
pengaruh antar variabel harus dicari hubungan antar variabel. Untuk mencari
kendal. Apabila hubungan antar variabel signifikan maka baru diproses lebih
ada karakteristik yang jauh dari rata-rata (Suliyanto, 2011:69). Uji normalitas
Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas maka data penelitian yang
Tau-b. Berikut ini adalah hasil teknik analisis korelasi Kendall Tau-b.
120
Kinerja
OCB Pegawai
Kendall's OCB Correlation Coefficient 1.00 .696**
tau_b Sig. (2-tailed) . .001
N 34 34
Kinerja Correlation Coefficient .696** 1.00
Pegawai Sig. (2-tailed) .001 .
N 34 34
Sumber: Data primer diolah, 2016
menunjukkan bahwa nilai sig 0,001 < 0,05. Dengan demikian, korelasi
adalah signifikan.
signifikansi pada taraf kepercayaan 0,001 < 0,05. Model ini berarti dapat
51,210 pada varibel OCB Pegawai maka akan diikuti pula kenaikan satu
81,5 persen, sedangkan sisanya 18,5 persen dijelaskan oleh faktor lain
analisis Kendall Tau-b. Berikut ini adalah hasil teknik analisis koerelasi
Kendall Tau-b.
Kepribadian OCB
Kendall's Kepribadian Correlation Coefficient 1.00 .844**
tau_b Sig. (2-tailed) . .001
N 34 34
OCB Correlation Coefficient .844** 1.00
Sig. (2-tailed) .001 .
N 34 34
Sumber: Data primer diolah, 2016
menunjukkan bahwa nilai sig 0,001 < 0,05. Dengan demikian, korelasi
signifikan.
(Z1) dengan OCB Pegawai (X) digunakan analisis regresi ordinal, yang
signifikansi pada taraf 0,001 < 0,05. Model ini berarti dapat digunakan
Kepribadian maka akan diikuti pula kenaikan satu unit sebesar 49,870
hubungan antara Kepuasan Kerja (Z2) dengan OCB Pegawai (X) dengan
analisis Kendall Tau-b. Berikut ini adalah hasil teknik analisis koerelasi
Kendall Tau-b.
yang positif. Artinya semakin baik Kepuasan Kerja pegawai, maka akan
perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai sig 0,001 < 0,05. Dengan
Kerja (Z2) dengan OCB Pegawai (X) digunakan analisis regresi ordinal,
signifikan pada taraf kepercayaan 0,001 < 0,05. Model ini berarti dapat
terhadap OCB Pegawai. Artinya setiap kenaikan satu unit sebesar 38,098
pada variabel kepuasan kerja maka akan diikuti pula kenaikan satu unit
kerja (Z2) terhadap OCB Pegawai (X) digunakan Pseudo R-Square yang
sebesar 50,7 persen sedangkan 49,3 persen dijelaskan oleh faktor lain.
dengan analisis Kendall Tau-b. Berikut ini adalah hasil teknik analisis
perhitungan statistik menunjukkan bahwa nilai sig 0,001 < 0,05. Dengan
signifikansi 0,001 < 0,05. Model ini dapat digunakan untuk memprediksi
Artinya setiap kenaikan satu unit sebesar 49,906 pada variabel motivasi
pegawai maka akan diikuti pula kenaikan satu unit sebesar 49,906 pada
Pegawai (X)
berikut ini.
N 34
Kendall's Wa .895
Chi-Square 91.242
df 3
Asymp. Sig. .001
Sumber: Data primer diolah, 2016
motivasi kerja terhadap OCB, dengan arah positif. Artinya, semakin baik
130
adalah signifikan.
(Z3) terhadap OCB Pegawai (X) digunakan analisis regresi ordinal, yang
signifikansi pada taraf 0,001. Model ini berarti dapat digunakan untuk
131
kepuasan kerja, dan motivasi pegawai maka akan diikuti pula kenaikan
98,5 persen sedangkan sisanya 1,5 persen dijelaskan faktor lain yanng
tidak diteliti.
132
keeratan hubungan antar dua variabel. Namun dalam praktik, disadari bahwa
sebuah variabel tidak terkait dengan satu variabel, namun bisa beberapa
mengetahui efek dari variabel ketiga tersebut pada keeratan hubungan dua
nilai xy. z dengan xy dan signifikansi dengan (0,05) . Apabila xy. z > xy
dan sig. < (0,05) maka hubungan yang terjadi adalah murni, xy. z < xy dan
sig.< (0,05) hubungan yang terjadi adalah murni, sedangkan xy. z < xy dan
Kepuasan Kerja
kepribadian pegawai dan OCB yang dikontrol oleh kepuasan kerja adalah
sebesar 0,875 dengan arah positif. Artinya ada hubungan yang sangat kuat
konstan.
kepribadian dan OCB yang dikontrol oleh kepuasan kerja maka harus
Nilai xy. z = 0,875 dan nilai xy = 0,844 sedangkan sig = 0,001 dan
(0,05). Nilai xy. z > xy sedangkan sig. 0,001 < 0,05 artinya hubungan
Motivasi Pegawai
sedangkan sig.= 0,001 dan = 0,05. Nilai xy. z < xy dan 0,001 < 0,05
135
Hal ini berarti variabel motivasi pegawai tidak berpengaruh secara nyata
Kepribadian
Kepuasan
Control Variables Kerja OCB
Kepribadian Kepuasan Correlation 1.00 .142
Pegawai Kerja Significance (2-tailed) . .430
df 0 31
OCB Correlation .142 1.00
Significance (2-tailed) .430 .
df 31 0
Sumber: Data primer diolah, 2016
semakin tinggi kepuasan kerja maka akan semakin tinggi pula OCB
xy. z = 0,124 dan nilai xy = 0,607 sedangkan sig = 0,430 dan = 0,05.
Nilai xy. z < xy dan sig. > (0,05) artinya hubungan yang terjadi antara
kepuasan kerja dengan OCB adalah palsu. Hal ini berarti variabel
Motivasi Pegawai
semakin tinggi kepuasan kerja maka akan semakin tinggi pula OCB
kerja dan OCB yang dikontrol oleh motivasi pegawai maka harus
xy. z = 0,442 dan nilai xy = 0,60 sedangkan sig.= 0,010 dan = 0,05.
Nilai xy. z < xy namun sig. < 0,05 artinya hubungan yang terjadi antara
kepuasan kerja dengan OCB adalah murni. Hal ini berarti motivasi
oleh Kepribadian
Nilai xy. z = -0,038 dan nilai xy = 0,695 sedangkan sig.= 0,836 dan =
0,05 . Nilai xy. z < xy dan sig.> 0,05 artinya hubungan yang terjadi
antara motivasi pegawai dengan OCB adalah palsu. Hal ini berarti
kerja konstan adalah sebesar 0,625 dengan arah positif. Artinya semakin
tinggi motivasi pegawai akan semakin tinggi pula OCB Pegawai dengan
pegawai dan OCB pegawai yang dikontrol oleh kepuasan kerja maka
(0,05). Nilai xy. z = 0,625 dan nilai xy = 0,695 sedangkan sig.= 0,001
140
dan = 0,05 . Nilai xy. z < xy dan sig.< 0,05 artinya terdapat hubungan
Pegawai (Y)
memiliki efek yang signifikan pada kinerja pegawai. Semakin tinggi OCB
pegawai maka akan semakin tinggi kinerja pegawai. Luthan (2006: 251)
141
yang ada di lingkungan kerja dan sikap pegawai untuk membangun citra
tinggi. Sikap civic virtue yang dimiliki oleh pegawai akan sangat
142
organisasi.
Perilaku pegawai sudah cukup baik, terlihat pada absensi pegawai yang
dari 60 menit.
(2000), Van Dyne, dkk (1994), Setyowati (2012) menemukan bahwa OCB
stabilitas kinerja.
Behavior (X)
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Purba dan
yang signifikan dari trait kepribadian lima besar terhadap OCB disebabkan
yang meliputi berbagai unsur, baik jasmani maupun rohani yang merupakan
khas, berbeda satu dengan lainnya, serta tidak dapat dibagikan kepada orang
bahwa sifat-sifat yang kita miliki berpengaruh terhadap kesehatan, cara kita
berpikir, keberhasilan karier, dan hubungan kita dengan orang lain. Indikator
144
karena mereka merasa optimis serta didukung oleh sifatnya yang mudah
untuk patuh kepada orang lain. Orang yang mudah bersepakat akan
mudah dalam bekerja sama dan mudah membantu orang lain. Hasil
orang lain atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap dapat
dibagi. Kerja sama akan memaksimalkan hasil bagi semua orang yang
pegawai yang dengan senang hati membantu orang lain berarti telah
organisasi.
terencana, dan tidak mudah bereaksi terhadap berita yang belum pasti
tinggi. Individu yang memiliki stabilitas emosi yang bagus akan lebih
akan cenderung menampilkan sifat ingin tahu terhadap hal-hal baru dan
belajar lebih dahulu. Namun pegawai yang kurang memiliki sifat terbuka
146
mereka. Hal ini tentu akan menghambat kegiatan dan tujuan organisasi.
terhadap terhadap dimensi OCB pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan
147
Hubungan kepribadian dan OCB pegawai bersifat murni saat dikontrol oleh
variabel kepuasan kerja maupun motivasi pegawai. Hal ini sejalan dengan
oleh keturunan, lingkungan, dan situasi. Penelitian yang dilakukan oleh Farh,
nilai dan norma yang ada di masyarakat yang diwariskan kepada generasi
berikutnya.
signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kepribadian yang dimiliki
oleh responden maka akan semakin tinggi pula tingkat OCB yang dimiliki
penelitian masih memiliki kesamaan dalam hal budaya dan norma yang ada
Moorman dan Blakely (1995) dan Van Dyne, dkk (2000) yang menemukan
Behavior (X)
OCB pada karyawan PT. IJBP Jakarta. Sedangkan Osman, dkk (2015)
kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator yang dikemukan
149
kepuasan kerja yang tinggi dan lebih mungkin terlibat untuk melakukan
jarang absen.
b. Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diterima pegawai
masuk kategori tinggi. Namu, pegawai yang masuk kategori rendah pun
termasuk tinggi, hal ini diasumsikan yang tidak puas terhadap gaji
adalah pegawai non-PNS yang hanya mendapatkan gaji sesuai UMR dan
tetapi lebih kepada persepsi pegawai bahwa apa yang diterimanya adil.
merasa sebagai bagian dari organisasi. Pengawasan yang baik tentu akan
pekerjaan yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau
151
kerja dengan rekan kerja yang bagus dan sesuai dengan yang diharapkan.
tentu saja akan membuat pegawai dapat bekerja dengan tenang tanpa ada
terdahulu yang menemukan Smith, dkk (1983); Bateman dan Organ (1983);
Deluga (1995); Panner, Midili dan Kegelmeyer (1997) dalam Jahangir (2004)
152
pegawai, perputaran pegawai, dan stres pegawai. Selain itu banyak penelitian
kepribadian dianggap konstan adalah palsu. Hal ini berarti faktor kepribadian
dengan OCB bila motivasi pegawai dianggap konstan adalah murni. Hal ini
motivasi pegawai.
153
Behavior (X)
Banyumas. Hal ini berarti motivasi pegawai yang dimiliki oleh pegawai
kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi perlu diberikan perhatian yang lebih
154
untuk selalu diwujudkan. Kebutuhan yang khas dan kepribadian yang unik
harus ditemukan rangsangan yang tepat sehingga mereka bekerja sama untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
lain Organ (1990); Kemery, dkk (1997); Tang dan Ibrahim (1998); Penner,
dkk (1997) dalam Jahangir, dkk (2004) yang mencoba unruk mengeksplorasi
motivasi yang dibangun oleh Leonard, Beauvis, dan Scholl (1999) dalam
proses intrinsik, instrumental, konsep diri eksternal, konsep diri internal, dan
156
kepribadian pegawai.
OCB pegawai dengan menganggap kepuasan kerja konstan adalah murni. Ini
pegawai memiliki OCB maka akan terjadi kerja sama dan saling membantu
antar pegawai yang akan mendukung dalam konteks sosial dan psikologikal.
Hal ini berarti organisasi memerlukan kinerja kontekstual atau yang sering
pegawai yang tidak puas. Luthan (2006: 251) menemukan bahwa OCB
karena akan meningkatkan OCB pegawai. Semakin tinggi tingkat OCB yang
ditunjukkan oleh seorang pegawai akan semakin tinggi pula kinerja yang
yang tinggi maka kinerja organisasi akan semakin tinggi pula. Kinerja
BAB V
A. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa:
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap
Banyumas diterima.
5. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Motivasi Pegawai terhadap
B. IMPLIKASI
berikut:
hal-hal baru. Pelatihan soft skill secara kontinu dapat digunakan untuk
namun tidak ada yang nilainya lebih dari 70 persen. Artinya untuk setiap
pegawai terhadap OCB pegawai sebesar 98,5 persen dan 1,5 persen
persen dan 18,5 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Cervone, Daniel & Lawrence A. Pervin. 2011. Kepribadian: Teori dan Penelitian,
Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Dessler, Gary. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 edisi Kesepuluh.
Jakarta: PT Indeks.
Hadari, N., & Hadari , M. (2006). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gadjahmada University Press.
Kast, Freemont E., dan Rosenzweig, James E. 2007. Organisasi dan Managemen.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Robbins, S., & Judge, T. 2015. Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta: Salemba
Empat.
Suliyanto. 2011. Ekonomitrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Suseno, Miftahun Ni'mah. 2012. Statistika: Teori dan Aplikasi untuk Penelitian Ilmu
Sosial dan Humaniora. Yogyakarta: Ash-Shaff.
Uha, Ismail Nawawi. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta:
Salemba Empat.
Sumber lain:
Bolino, M., Turnley, W., dan Bloodgood, J. 2002. Citizenship Behavior and the
Creation of Social Capital in Organization. Academy of Management Journal,
Vol.7, No.4, pp.502-522.
Borman, W.C. dan Motowidlo, S.J. 1997. Task Performance and Contextual
Performance: the Meaning for Personnel Selection Research. Human
Performance, Vol.10, pp.99-109.
Foote, David A. dan Thomas Li-Ping Tang. 2008. Job Satisfaction and
Organizational Citizzenship Behavior (OCB): Does team Commitment make a
difference in self-directed teams?. Management Decision, Vol.46 No.6
pp.933-947.
Moon, Henry. 2002. Private and Public Help: the Tripartite Model of Personality and
Organizational Citizenship Behavior. Disertasi. Michigan State University.
Omar, A., Lolli, J., Chen-McCain, S.-L., dan Dickerson, J. 2011. A Comparison
Between Full and Part-Time Lodging Employees on Job Satisfaction,
Organizational Commitment, and Job Performance. ScholarWorks@UMass
Amherst, pp.1-15.
Osman, Abdullah, dkk. 2015. The Influence of Job Satisfaction, Job Motivation &
Perceived Organizational Support towards Organizational Citizenship
Behavior (OCB): A Perspective of American-Based Organization in Kulim,
Malaysia. Asian Social Science. Vol.11, No.21, pp.174-182.
Organ, Dennis W. dan Lingl, Andreas. 1995. Personality, Job Satisfaction, and
Organizational Citizenship Behavior. The Journal of Social Psychology,
Vol.135 No.3, pp.339-350.
Prastowo, Andika Eko. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan OCB
(Organizational Citizenship Behavior) terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada
Karyawan PT. Buana Alam Tirta - Yogyakarta). Thesis UPN Veteran
Yogyakarta. http://repository.upnyk.ac.id/6898/ diakses pada Selasa, 20
167
November 2015.
Pravitasari, Niken Ratna. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja, Budaya dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja dengan Mediasi OCB (Organizational Citizenship
Behavior) pada Karyawan Kontrak PT AST. Students Journal of
Accounting and Banking, 1(1),
http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe8/article/view/935 diakses pada
Selasa, 20 November 2015
Podsakoff, P., MacKenzie, S., Paine, J., dan Bacharach, D. 2000. Organizational
citizenship behaviors: a critical review of the theoretical and empirical
literature and suggestions for future research. Journal of Management,
Vol. 26 No.3, 513-63.
Purba, D., dan Seniati, A. Desember 2004. Pengaruh Kepribadian dan Komitmen
Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior. Makara, Sosial
Humaniora, Vol. 8 No.3, pp.105-111.
Waspodo, A., dan Minadaniati, L. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Iklim
Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan
pada PT. Trubus Swadaya. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI),
Vol. 3 No.1, 1-16.
Wei, Yu-Chen . 2014. The Benefits of Organizational Citizenship Behavior for the
Job Performance and the Moderating Role of Human Capital. International
Journal of Business and Management, Vol.9 No.7, pp. 87-99
Widiastuti, Melly. 2013. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) pada Karywawan PT. IJBP Jakarta. Skripsi.
http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3754152/pengaruh-kepuasan-k
erja-terhadap-organizational-citizenship-behavior-ocb-pada-karyawan-pt-ijbp-
jakarta.html/ diakses pada Selasa, 20 Oktober 2015.
Zheng, Zheng, Mian Zang dan Hai Li. 2012. Performance Appraisal Process and
Organizational Citizenship behavior. Journal of Managerial Psychology,
168
www.banyumaskab.go.id./empat-sekolah-masuk-nominasi-adiwiyata-nasional.
diakses pada September 19, 2015)
www.menlh.go.id./information/ diakses pada September 19, 2015, from Kementerian
Lingkungan Hidup.
www.m.republika.co.id/komitmen-pemerintah-terhadap-lingkungan/ diakses pada
Minggu, 20 September 2015).
www.swa.co.id/banyumas-tambah-RTH/ diakses pada Minggu, 20 September 2015.
1
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr...................
Di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Dalam rangka penyelesaian studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jendral Soedirman, saya bermaksud mengadakan penelitian skripsi
berjudul: Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja
Pegawai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
utama. Oleh karena itu, saya selaku peneliti mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini. Saya menyadari bahwa waktu
Bapak/Ibu/Saudara sangat berrharga, tetapi waktu yang diberikan Bapak/Ibu/Saudara
untuk menjawab kuesioner ini akan sangat bernilai tidak hanya bagi peneliti, tetapi
juga kepada semua pihak yang berkepentingan berkaitan dengan kajian mengenai
kinerja pegawai Badan Lingkungan Hidup.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan sepenuhnya dirahasiakan. Saya tidak akan
membuka jawaban anda secara perorangan kepada pihak manapun. Saya sangat
menghargai dan berterima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu
saya dalam penelitian ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Purwokerto, Maret 2016
Hormat saya,
Yulianti
F1B012018
2
I. IDENTITAS RESPONDEN
Golongan :
Pendidikan terakhir :
Bagian :
3
Sangat Sangat
Tidak setuju Netral Setuju
tidak setuju setuju
STS TS N S SS
KINERJA PEGAWAI
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan target yang ditentukan
2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
melebihi target
3 Kualitas hasil pekerjaan selalu bisa diterima
oleh pimpinan
4 Kualitas hasil pekerjaan saya sesuai dengan
standar yang ditentukan
5 Saya menguasai dengan baik pekerjaan
yang saya hadapi
6 Saya mengusai tugas dan kewajiban
pekerjaan saya dengan baik
7 Saya memiliki kreativitas yang tinggi dalam
mencari ide baru
8 Gagasan yang saya tuangkan dalam
pekerjaan murni gagasan saya
9 Saya mampu mengkoordinasi pekerjaan
dengan baik
10 Saya mampu bekerja sama dengan rekan
kerja
11 Saya selalu berusaha datang tepat waktu
12 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
13 Saya memiliki inisiatif untuk menyelesaikan
pekerjaan lebih baik
14 Saya senang dengan hal-hal baru mengenai
pekerjaan
4
KEPRIBADIAN
No Pernyataan STS TS N S SS
29 Saya selalu memandang semua
kemungkinan dengan optimis
30 Saya bersosialisasi dan berbaur dengan
orang baru
31 Saya senang bekerja sama dengan orang
lain
32 Saya akan berusaha membantu orang lain
yang membutuhkan bantuan
33 Saya tidak suka menunda pekerjaan
34 Saya berusaha untuk menyelesaikan
pekerjaan sebaik-baiknya
35 Saya tidak mudah terpengaruh dengan isu
yang belum jelas
36 Saya tidak mudah tegang dan gugup
dalam menghadapi pekerjaan
5
KEPUASAN KERJA
No Pernyataan STS TS N S SS
41 Saya merasa bahwa pekerjaan saya
menyenangkan
42 Disiplin ilmu yang saya memiliki sesuai
dengan bidang pekerjaan saya saat ini
43 saya puas dengan gaji yang saya terima tiap
bulan
44 Saya puas dengan tunjangan yang diberikan
45 Saya puas terhadap pengawasan yang
dilakukan oleh Kepala Bidang
46 Saya puas dengan keputusan yang diambil
oleh kepala bidang
47 Saya mendapatkan kesempatan promosi
yang adil
48 Saya merasa bahwa aturan, kenaikan
pangkat, dan jabatan sudah sesuai
49 Hubungan dengan rekan kerja bagus
50 Lingkungan kerja sudah sesuai dengan
harapan
MOTIVASI PEGAWAI
No Pernyataan STS TS N S SS
51 Saya bekerja karena adanya keinginan
untuk mencapai pekerjaan yang maksimal
52 Saya ingin prestasi yang mungkin dapat
dicapai
53 Saya termotivasi untuk mencapai karier
tertinggi
54 Saya ingin menjadi pemimpin dalam
organisasi
55 Saya mudah bergaul dengan bawahan,
atasan, dan rekan kerja
56 Saya ingin bekerja dengan tenang bersama
orang lain
6
Kinerja Pegawai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 3 2 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 58
2 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 5 63
3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 5 53
4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 60
5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 61
6 4 2 4 4 4 4 2 3 4 5 3 3 3 3 4 52
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 59
8 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 71
9 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 55
10 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 65
11 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 44
12 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 56
13 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 51
14 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 51
15 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 71
16 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
17 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 1 2 3 46
18 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 54
19 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 73
20 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 69
21 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 64
22 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 56
23 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 54
24 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 65
25 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 61
26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 53
27 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 3 4 49
28 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 66
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
30 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73
31 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 66
10
32 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 65
33 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 68
34 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58
OCB Pegawai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
2 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 47
3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50
4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 47
5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 51
6 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 46
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47
8 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
10 5 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 48
11 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 41
12 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 45
13 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 44
14 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 46
15 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
17 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 16
18 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 46
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
20 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 52
21 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 48
22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 46
23 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 43
24 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 56
25 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52
26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52
27 4 3 3 4 1 4 3 1 4 4 4 4 39
28 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 57
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
31 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 47
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
34 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47
11
Kepribadian Pegawai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 1 3 45
2 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 48
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46
5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 54
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
8 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 57
9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 47
10 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 48
11 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 40
12 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 43
13 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 43
14 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 44
15 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
17 2 1 1 2 3 1 1 3 3 2 1 3 23
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
20 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 53
21 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 52
22 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 43
23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 44
24 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 56
25 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 55
26 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 56
27 2 1 1 4 4 4 3 3 4 3 2 3 34
28 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 55
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
30 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 55
31 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 54
32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47
12
Kepuasan Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 2 3 3 3 4 4 5 3 35
2 4 4 1 2 3 3 3 3 5 4 32
3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 37
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33
6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
7 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36
8 4 5 4 2 4 4 2 5 5 2 37
9 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 34
10 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37
11 3 2 4 3 3 3 5 4 4 3 34
12 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 30
13 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 32
14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
15 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 46
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 1 2 3 3 3 3 3 2 1 1 22
18 4 2 3 2 2 2 3 3 4 4 29
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
20 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 40
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
22 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 40
23 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 27
24 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 44
25 5 5 3 2 4 4 4 3 4 4 38
26 5 4 2 4 5 5 4 4 4 4 41
27 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 22
28 4 2 2 2 4 3 2 1 4 2 26
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38
32 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
34 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 37
13
Motivasi Pegawai
1 2 3 4 5 6
1 3 4 4 3 4 4 22
2 4 4 4 4 4 4 24
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 4 3 4 4 24
5 4 4 3 4 4 4 23
6 3 3 3 3 3 3 18
7 4 3 3 3 4 4 21
8 4 4 4 2 5 5 24
9 3 3 3 3 4 4 20
10 3 3 2 2 4 4 18
11 3 3 3 3 3 3 18
12 4 4 4 3 4 4 23
13 3 3 2 2 3 4 17
14 4 4 3 2 4 4 21
15 5 5 5 5 5 5 30
16 4 4 4 4 4 4 24
17 3 3 3 2 1 1 13
18 4 4 3 3 4 4 22
19 5 5 5 5 5 5 30
20 5 5 4 4 4 5 27
21 5 4 4 3 4 4 24
22 4 4 3 3 4 4 22
23 3 4 3 3 4 4 21
24 5 5 5 5 5 5 30
25 5 5 5 5 5 5 30
26 4 4 5 4 4 5 26
27 3 3 3 2 4 3 18
28 4 5 5 5 5 4 28
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 5 4 4 4 25
31 4 4 5 5 5 5 28
32 5 5 5 5 5 5 30
33 5 5 5 5 5 5 30
34 4 4 4 4 4 4 24
14
Correlations
kinerja pegawai
**
y1 Pearson Correlation .701
N 34
**
y2 Pearson Correlation .621
N 34
**
y3 Pearson Correlation .543
N 34
**
y4 Pearson Correlation .580
N 34
**
y5 Pearson Correlation .801
N 34
**
y6 Pearson Correlation .753
N 34
**
y7 Pearson Correlation .753
N 34
N 34
**
y9 Pearson Correlation .614
N 34
**
y10 Pearson Correlation .731
15
N 34
*
y11 Pearson Correlation .406
N 34
**
y12 Pearson Correlation .685
N 34
**
y13 Pearson Correlation .772
N 34
**
y14 Pearson Correlation .741
N 34
**
y15 Pearson Correlation .859
N 34
**
y16 Pearson Correlation .609
N 34
Sig. (2-tailed)
N 34
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 15
16
Correlations
ocb
**
x17 Pearson Correlation .849
N 34
**
x18 Pearson Correlation .895
N 34
**
x19 Pearson Correlation .709
N 34
**
x20 Pearson Correlation .915
N 34
**
x21 Pearson Correlation .884
N 34
**
x22 Pearson Correlation .914
N 34
**
x23 Pearson Correlation .792
N 34
**
x24 Pearson Correlation .839
N 34
**
x25 Pearson Correlation .793
N 34
**
x26 Pearson Correlation .847
17
N 34
**
x27 Pearson Correlation .906
N 34
**
x28 Pearson Correlation .872
N 34
Sig. (2-tailed)
N 34
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.964 12
Correlations
kepribadian
pegawai
**
z1.29 Pearson Correlation .824
N 34
**
z1.30 Pearson Correlation .774
N 34
**
z1.31 Pearson Correlation .827
N 34
**
z1.32 Pearson Correlation .807
N 34
**
z1.33 Pearson Correlation .664
N 34
**
z1.34 Pearson Correlation .835
N 34
**
z1.35 Pearson Correlation .862
N 34
**
z1.36 Pearson Correlation .773
N 34
**
z1.37 Pearson Correlation .661
N 34
**
z1.38 Pearson Correlation .879
N 34
**
z1.39 Pearson Correlation .827
N 34
**
z1.40 Pearson Correlation .753
N 34
Sig. (2-tailed)
N 34
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.944 12
Lampiran 9. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja Pegawai (Z2)
Correlations
kepuasan kerja
**
z2.41 Pearson Correlation .720
N 34
**
z2.42 Pearson Correlation .747
N 34
**
z2.43 Pearson Correlation .684
N 34
**
z2.44 Pearson Correlation .774
N 34
**
z2.45 Pearson Correlation .805
N 34
**
z2.46 Pearson Correlation .837
N 34
**
z2.47 Pearson Correlation .784
N 34
20
**
z2.48 Pearson Correlation .837
N 34
**
z2.49 Pearson Correlation .705
N 34
**
z2.50 Pearson Correlation .757
N 34
Sig. (2-tailed)
N 34
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 10
Lampiran 10. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Pegawai (Z3)
Correlations
motivasi pegawai
**
z3.51 Pearson Correlation .868
N 34
**
z3.52 Pearson Correlation .895
N 34
**
z3.53 Pearson Correlation .886
N 34
**
z3.54 Pearson Correlation .882
N 34
**
z3.55 Pearson Correlation .851
N 34
**
z3.56 Pearson Correlation .839
N 34
Sig. (2-tailed)
N 34
Lampiran 11. Uji Regresi Ordinal Variabel OCB dengan Kinerja Pegawai
Warnings
There are 11 (55.0%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor
variable values) with zero frequencies.
The log-likelihood value is practically zero. There may be a complete separation in the data.
The maximum likelihood estimates do not exist.
The PLUM procedure continues despite the above warning(s). Subsequent results shown
are based on the last iteration. Validity of the model fit is uncertain.
Marginal
N Percentage
sedang 10 29.4%
tinggi 7 20.6%
sedang 2 5.9%
tinggi 20 58.8%
Valid 34 100.0%
Missing 0
Total 34
Goodness-of-Fit
Chi-Square df Sig.
Pseudo R-Square
Nagelkerke .815
McFadden .487
Parameter Estimates
Lampiran 12. Uji Regresi Ordinal Variabel Kepribadian dengan OCB Pegawai
Warnings
There are 13 (65.0%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor
variable values) with zero frequencies.
The log-likelihood value is practically zero. There may be a complete separation in the data.
The maximum likelihood estimates do not exist.
The PLUM procedure continues despite the above warning(s). Subsequent results shown
are based on the last iteration. Validity of the model fit is uncertain.
Marginal
N Percentage
sedang 2 5.9%
tinggi 20 58.8%
sedang 4 11.8%
tinggi 14 41.2%
Valid 34 100.0%
Missing 0
Total 34
Goodness-of-Fit
25
Chi-Square df Sig.
Pseudo R-Square
Nagelkerke .905
McFadden .774
Parameter Estimates
Lampiran 13. Uji Regresi Ordinal Variabel Kepuasan Kerja dengan OCB
Warnings
There are 9 (45.0%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor
variable values) with zero frequencies.
Unexpected singularities in the Fisher Information matrix are encountered. There may be a
quasi-complete separation in the data. Some parameter estimates will tend to infinity.
The PLUM procedure continues despite the above warning(s). Subsequent results shown
are based on the last iteration. Validity of the model fit is uncertain.
Marginal
N Percentage
sedang 2 5.9%
tinggi 20 58.8%
sedang 14 41.2%
tinggi 6 17.6%
Valid 34 100.0%
Missing 0
Total 34
Goodness-of-Fit
Chi-Square df Sig.
Pseudo R-Square
Nagelkerke .507
McFadden .297
Parameter Estimates
Lampiran 14. Uji Regresi Ordinal Variabel Motivasi Pegawai dengan OCB
Warnings
There are 12 (60.0%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor
variable values) with zero frequencies.
The log-likelihood value is practically zero. There may be a complete separation in the data.
The maximum likelihood estimates do not exist.
The PLUM procedure continues despite the above warning(s). Subsequent results shown
are based on the last iteration. Validity of the model fit is uncertain.
Marginal
N Percentage
sedang 2 5.9%
tinggi 20 58.8%
sedang 4 11.8%
tinggi 13 38.2%
Valid 34 100.0%
Missing 0
Total 34
Goodness-of-Fit
29
Chi-Square df Sig.
Pseudo R-Square
Nagelkerke .906
McFadden .774
Parameter Estimates
Lampiran 16. Uji Regresi Ordinal secara bersama-sama kepribadian, kepuasan kerja,
dan motivasi terhadap OCB pegawai
Warnings
There are 52 (72.2%) cells (i.e., dependent variable levels by combinations of predictor variable
values) with zero frequencies.
The log-likelihood value is practically zero. There may be a complete separation in the data. The
maximum likelihood estimates do not exist.
The PLUM procedure continues despite the above warning(s). Subsequent results shown are based
on the last iteration. Validity of the model fit is uncertain.
N Marginal Percentage
sedang 2 5.9%
tinggi 20 58.8%
sedang 4 11.8%
tinggi 14 41.2%
sedang 14 41.2%
tinggi 6 17.6%
sedang 4 11.8%
tinggi 13 38.2%
Valid 34 100.0%
Missing 0
Total 34
31
Goodness-of-Fit
Chi-Square df Sig.
Pseudo R-Square
Nagelkerke .985
McFadden .957
Parameter Estimates