Anda di halaman 1dari 6

PERNIKAHAN SUKU BADUY

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Sosiologi

yang dibina oleh Bapak Fattah Hidayat.

oleh

1. Nabila Rahmatika P. ()
2. Riska Indah Sari ()
3. Salsabila Nuralifa R. ()
4. Wahyuni Dwi L. ()

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
Agustus 2017

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami sampaikan kehadirat tuhan YME atas segala limpahan rahmat,
inayah, dan taufik sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat di pergunaan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam lingkup psikologi. Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih sedalam dalamnya kepada Yth;

1. Dr. Imanuel Hitipeuw, MA.


2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
3. Rekan rekan satu kelompok yang telah membantu dalam menyusun laporan ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik
dalam segi penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami , oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca khususnya dosen sosiologi. Supaya untuk ke depannya kami dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Malang, 13 September 2017

Penyusun

ii
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

Tujuan .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

Tata Cara .......................................................................................................... 2

Keunikan Pernikahan Suku Baduy ................................................................... 2

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................... 3

Daftar Pustaka .................................................................................................. 3


BAB I
iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan bermacam-macam kebudayaan, suku, dan adat


istiadat yang tidak terhitung jumlahnya. Dari banyaknya suku, budaya, dan adat istiadat
di tiap daerah tersebut mendorong munculnya kebudayaan yang lebih bersifat nasional.
Sebaliknya, kebudayaan nasional tersebut juga bersumber dari kebudayaan daerah. Di
tiap kebudayaan daerah tersebut, masing-masing memiliki karakter sosiologis yang
berbeda. Banyak fakta yang bahkan belum terungkap di tiap kebudayaan daerah tersebut.

Bentuk bentuk adat dan kebudayaan itu bermacam macam. Baik dalam kesenian,
acara acara rutin dan salah satunya adalah adat pernikahan. Pernikahan di setiap daerah
di Indonesia bermacam macam aturannya. Pernikahan orang jawa pasti berbeda dengan
pernikahan orang sumatera. Setiap daerah memiliki maksud, tujuan, filosofi dan
peraturannya sendiri sendiri.

Kami mengambil contoh kebudayaan pernikahan Suku Baduy. Karena banyak fakta
yang perlu diketahui dibalik pernikahan di Suku Baduy dari segi aspek sosiologi. Maka
dari itu, kami mengambil judul tersebut sebagai bahan bahasan untuk tugas mata kuliah
Sosiologi kami dengan harapan semakin banyak orang mengetahui tentang pernikahan
suku Baduy dan keunikan pernikahan suku Baduy.

1.2 Rumusan Masalah


1.21 Bagaimana fakta-fakta di balik pernikahan suku Baduy?
1.22 Bagaimana proses pernikahan suku Baduy?

1.3 Tujuan
1.31 Menambah informasi pembaca tentang pernikahan suku Baduy
1.32 Memperluas wawasan kebudayaan salah satunya tentang pernikahan suku Baduy

1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut suku Baduy, sebuah suku terpencil di kaki pegunungan Kendeng, Kecamatan
Leuwidamar, Kabupaten Rangkasbitung, Banten, pernikahan adalah hukum alam yang setiap
manusia harus menjalankannya. Orang Baduy menyebut perkawinan sebagai rukun
hirup, artinya bahwa perkawinan harus dilakukan, karena jika tidak maka ia akan menyalahi
kodratnya sebagai manusia.Pernikahan di suku Baduy adalah salah satu adat pernikahan yang
unik di Indonesia.
2.1 Tata Cara
Seluruh tata cara peminangan sampai membina rumah tangga sudah diatur dalam
ketentuan adat Baduy yang mengikat. Pada mulanya calon dipilihkan oleh pihak orang
tua, kemudian kedua belah pihak bertemu dan saling bersilaturahmi. Tahap pengenalan
jodoh ini dinamakan bobogohan yang merupakan tahapan penting menuju pernikahan.
Suasana acara bobogohan ini biasanya ditemani denan lantunan alat musik kecapi yang
dibawa pihak laki-laki. Setelah bertemu dan terjadi kesepakatan unuk menikah, maka
dilaksanakanlah proses lamaran.
Ada 3 tahapan lamaran yang harus dilakukan oleh calon mempelai pria. Yang
pertama mempelai pria beserta keluarga harus melapor ke Jaro (Kepala kampung)
dengan membawa daun sirih, pinang, dan gambir secukupnya. Selanjutnya sirih, pinang,
dan gambir dibawa ke rumah wanita yang akan dilamar dilengkapi dengan membawa
cincin yang terbuat dari baja putih sebagai mas kawin, dan ketiga membawa alat rumah
tangga dan baju untuk calon mempelai wanita.
Setelah semua proses dilalui maka diadakanlah upara pernikahan yang hanya
boleh diadakan pada bulan kalima, kanem, katujuh. Penanggalan ini
berdasarkan pukikuh, aturan aturan yang sudah digariskan oleh leluhur. Pada prosesi
pernikahan mempelai akan mengucapkan kalimat syahadat (seperti ijab kabul),
disaksikan oleh Naib sebagai penghulunya. Menurut informasi yang kami dapatkan
pencatatan pernikahan oleh KUA tidak berlaku di Baduy, terbentur oleh kepercayaan
yang mereka yakini.
2.2 Keunikan Pernikahan Suku Baduy
Dan yang unik dari pernikahan dan sunatan anak di pedalaman masyarakat
Baduy, Pernikahan dan sunatan di sana hanya boleh dilaksanakan pada bulan Juni hingga
Agustus. Alasannya, ini budaya peninggalan nenek moyangnya. Pada umumnya, dalam
hal santapan makanan pun berbeda. Masyarakat Baduy hanya menyajikan makanan
daging ayam dan lauk pauk lainnya selain binatang berkaki empat seperti kerbau maupun
sapi. Binatang berkaki empat tidak diperbolehkan lantaran bertentangan dengan adat
setempat.
Dibalik kekolotan dan keterasingan suku yang tidak mau menerima pengaruh
moderinasi dari luar ini ternyata ada sebuah kearifan didalamnya. Kearaifan itu adalah
adanya pelarangan adat Baduy yang melarang masyarakat Baduy untuk melakukan poligami.
Praktek poligami bagi masyarakat Baduy justru akan membuat terpecahnya keutuhan
masyarakat Baduy itu sendiri. Bagi warga Baduy Dalam, pernikahan adalah sekali untuk
seumur hidup. Mereka tidak mengenal perceraian. Perceraian hanya terjadi jika salah satu
meninggal, maka pasangan yang ditinggalkan dapat menikah lagi. Proses yang harus
ditempuh sebelum pernikahan adalah upaya untuk mendapatkan pendamping yang tepat demi
kelanggengan pernikahan.

2
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.11 Masyarakat suku badui merupakan masyarakat yang masih memegang teguh
kepercayaan turun temurun dalam melakukan prosesi perkawinan
3.12 Dibalik semua kekolotan suku badui tersimpan banyak sekali kearifan lokal yang
dapat kita contoh
3.13 Dalam adat masyarakat suku badui menikah merupakan suatu yang sakral sehingga
hanya terjadi sekali seumur hidup apabila mereka terpisah itu hanya karena salah
satunya meninggal
3.14 Semua proses yang telah dilalui dalam pernikahan suku badui sejatinya hanya
untuk memperoleh pendamping yang tempat dan merupakan cara memperoleh
kelanggengan dalam rumah tangga

Daftar Pustaka

http://gebyarpernikahanindonesia.com/4268/sakralnya-pernikahan-suku-baduy-tak-kenal-
cerai-tak-kenal-poligami/ (Diakses pada 13 September 2017)

https://www.merdeka.com/peristiwa/uniknya-pernikahan-dan-khitanan-suku-baduy-cuma-
boleh-juni-agustus.html (Diakses pada 13 September 2017)

http://www.kompasiana.com/rahayusetiawatidamanik/mengungkap-pernikahan-kebal-cerai-
suku-baduy-dalam-yang-menginap-di-rumah-saya_57c3c0ea527a6106520f6fc0 (Diakses
pada 13 September 2017)

Anda mungkin juga menyukai