Anda di halaman 1dari 4

Critical Review Journal

Pembiayaan Pembangunan

KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM PEMBANGUNAN BANDARA


SWADAYA SANGIA NIBANDERA KABUPATEN KOLAKA

(Andi Yanti Tenri Uji)

DESTRY WULANDARI

08211540000114

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS ARSITEKTUR DESAIN DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

2017
Judul Kemitraan Pemerintah Dan Swasta Dalam Pembangunan Bandara Swadaya
Sangia Nibandera Kabupaten Kolaka

Halaman 1-13 halaman

Tahun 2015

Penulis Andi Yanti Tenri Uji

CRITICAL REVIEW

Berdasarkan jurnal Kemitraan Pemerintah dan Swasta Dalam Pembangunan Bandara


Swadaya Sangia Nibandera Kabupaten Kolaka, bahwa Bandara Swadaya Sangia Nibandera
di Kabupaten Kolaka merupakan Bandar Udara pertama di Indonesia yang dibangun secara
swadaya oleh pihak swasta diantaranya PT. ANTAM, PT. INCO, PMS, TRK dan beberapa
perusahaan tambang yang lainnya. Pembangunan bandar udara swadaya tersebut dilakukan
dengan cara kemitraan antara pemerintah Kabupaten Kolaka dan pihak swasta yang berlokasi
di Kabupaten Kolaka.

Kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Kolaka dan Pihak Swasta dalam


pembangunan bandar udara ini dilakukan karena adanya kepedulian terhadap berkembangnya
berbagai sektor yang dimiliki Kabupaten Kolaka yang membutuhkan akses yang cepat dan
mudah dilalui seperti adanya pembangunan bandar udara agar dapat melakukan kegiatan
perdagangan atau berbagai kegiatan lainnya yang melibatkan transportasi sebagai salah satu
kebutuhan penting. Pihak swasta membangun Bandara Swadaya Sangia Nibandera ini
dilakukan secara swadaya karena pihak swasta merasa perlu untuk ikut serta dalam
berkembangnya Kabupaten Kolaka dan sebagai bentuk tanggungjawab mereka karena sudah
berinvestasi di Kabupaten Kolaka.

Pembangunan Bandara Swadaya Sangia Nibandera ini dilakukan dengan tidak


berkegantungan pada dana APBD dan APBN sehingga dengan demikian, pemerintah
Kabupaten Kolaka melakukan kerjasama atau kemitraan dengan pihak swasta di Kabupaten
Kolaka. Estimasi biaya yang diperlukan dalam pembangunan Bandara ini sekitar Rp 54
Milyar. Berdasarkan estimasi biaya tersebut, pemerintah Kabupaten Kolaka hanya
menggunakan dana APBD sebesar Rp 4,2 Milyar, yang selebihnya merupakan sumbangan
non materi yang berikan oleh pihak swasta dan masyarakat yang totalnya mencapai Rp 51,8
Milyar. Anggaran Rp 4,2 Milyar yang bersumber dari APBD digunakan untuk biaya
pembebasan lahan dan pembangunan gedung kantor serta ruanv tunggu semi permanen.
Sedangkan pada pembangunan taxiway (jalan penghubung antara landasan pacu dengan
pelataran pesawat) sepanjang 80 x 20 meter, runway (landasan pacu) 1.400 x 35 meter dan
apron (tempat parker pesawat) 80 x 100 meter.

Kebijakan kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat
menggunakan kebijakan Gerakan Pembangunan Masyarakat Sejahtera
(GERBANGMASTRA). Kebijakan ini didirikan sejak tahun 2005 yang bertujuan untuk
meningkatkan sarana dan prasarana transportasi khususnya transportasi udara. Pembangunan
Bandara Swadaya Sangia Bandera dilaksanakan pada tahun 2009 dengan prinsip
gotongroyong dengan partisipasi pemerintah, swasta dan masyarakat.

Pada kerjasama atau kemitraan yang dilakukan dalam pembangunan bandar udara ini,
pihak pemerintah dan swasta memiliki kedudukan yang setara. Hal tersebut terjadi karena
semua pihak adalah prinsipal dengan demikian mekanisme kerja yang dikembangkan dalam
manajemen kemitraan adalah mekanisme kerja fungsional yang berarti kegiatan penyelesaian
suatu masalah publik tertentu dilakukan dengan pembagian kerja yang telah disepakati
bersama. Namun, pada kesepakatan bersama yang dilakukan antara pemerintah, swasta dan
masyarakat tidak dibangun dalam sebuah kontrak pelayanan formal, melainkan atas dasar
kesadaran dan kepentingan bersama. Dengan demikian, baik dari pihak pemerintah maupun
pihak swasta keduanya tidak dapat menuntut atau memaksa pihak manapun untuk
keterlibatan baik dalam hal pemantauan pemerintah dan partisipasi swasta. Sehingga
pembangunan Bandara Swadaya Sangia Nibandera ini didasarkan oleh kemampuan masing-
masing pihak.

Berdasarkan kesepakatan dan kemitraan yang dilakukan oleh pihak pemerintah


Kabupaten Kolaka dan pihak swasta dalam melakukan pembangunan Bandara Swadaya
Sangia Nibandera ini bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi di
Kabupaten Kolaka sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan berbagai sektor
yang dimiliki Kabupaten Kolaka.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kemitraan pemerintah dan pihak swasta
dalam pembangunan Bandara Swadaya Sangia Nibandera yaitu sebagai berikut :
1. Ketika melakukan kerjasama atau kemitraan antara pemerintah dan swasta mengenai
pelayanan publik, tentunya peran pemerintah sangat diperlukan untuk melakukan
pengoptimalan pembangunan infrastruktur dan memberikan fasilitas atau pelayanan
publik secara merata sehingga masyarakat sekitar mengalami peningkatan khususnya
pada aspek perekonomian masyarakat. Pada studi kasus di Kabupaten Kolaka dengan
melaksanakan pembangunan Bandara sebagai fasilitas publik merupakan salah satu
konsep yang tepat dikarenakan pihak kemitraan membangun fasilitas yang sangat
dibutuhkan dan dapat meningkatkan sektor yang ada pada daerah tersebut.

2. Kemitraan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta dalam pembangunan
infrastruktur perlu membuat regulasi antar keduanya dalam bentuk kontrak kerjasama
yang bersifat formal. Hal itu bermaksud agar pihak-pihak yang terlibat memiliki peran
dan tanggung jawabnya masing-masing dalam pembangunan layanan publik tersebut.
Pada kemitraan pembangunan Bandara Sangia ini tidak menggunakan kontrak
kerjasama yang bersifat formal sehingga pembangunannya sempat terhenti,
pembangunan dimulai sejak tahun 2009 hingga saat ini. Kurang efektifnya
pembangunan tersebut dikarenakan material pembangunan yang diberikan secara
sukarela dan seberapa mampu pihak swasta dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai