RETINITIS PIGMENTOSA
Definisi Terdapat darah di dalam bilik mata depan akibat trauma tumpul yang
merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor
aqueus
Anamnesis Keluhan yang bisa ditemui:
Nyeri
Epifora
Blefarospasme
Sensitif terhadap cahaya
Penglihatan menurun
Temukan apakah terdapat riwayat trauma, riwayat tindakan pembedahan
dan riwayat penyakit metabolik serta kemungkinan keganasan sebelumnya
Pemeriksaan Visus menurun
Fisik Tanda-tanda iritasi dari conjunctiva dan pericorneal
Terkumpulnya darah di bilik mata depan:
Grade I: mengisi <1/3
Grade II: mengisi 1/3-1/2
Grade III: mengisi 1/2 < seluruh bagian
Grade IV: mengisi seluruh bagian
Air fluid level
Tonometri : peningkatan TIO
Pemeriksaan Opthalmoskopi
Penunjang
Kriteria Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
diagnosis
Tatalaksana Konservatif:
Tirah baring (posisi semi fowler)
Pemakaian obat-obatan:
Koagulansia : asam traneksamat 3x500 mg
Ocular Hypotensive Drug : golongan Blocker (Timol 0,5% 2x1
tetes)
Kortikosteroid : cendo xitrol 6x1 tetes
Operative
Parasentesis
Irigasi dengan trabekulektomi
Komplikasi Perdarahan sekunder
Glaukoma sekunder
Corneal bloodstaining
Sinekia Posterior
Atrofi optik
Uveitis
Edukasi Hindari trauma
Lama Himefa grade I,II,III tanpa adanya penyulit, perawatan konservatif dilakukan
Perawatan selama 3 5 hari sambil memantau pengurangan dari tingginya hifema serta
komplikasi yang mungkin terjadi
Prognosis Ad Vitam : bonam
Ad Functionam : malam
Ad Sanationam : dubia ad malam
Kepustakaan 1. Lenihan, Priscilla dan Dorothy Hitchmoth. 2014. Traumatic Hyphema :
A Teaching Case Report. Bangor, Maine: Maine healthcare system.
Hal:110-118
2. Nash DL. Hyphema [Online]; 17 November 2015. Tersedia di
http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview [Diakses
pada 31 Januari 2017]
3. Lenihan P, Hitchmoth D. Traumatic Hyphema: A Teaching Case Report.
Optimetric Education 2014.
4. A.K. Kurana. Comprehensip Ophthalmology 5th Edition dalam Chapter
12 New Age International 2015.
5. Ilyas, Sidarta dan Sri Rahayu Yulianti. 2012. Ilmu Penyakit Mata.
Trauma Mata. Jakarta :Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Hal: 268.
6. American Academy of Ophthalmology. External Disease and Cornea :
Basic and Clinical Science Course Section 8. San Francisco : American
Academy of Ophthalmology; 2014.
7. Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited:
2017 January 31. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview
8. Bansal S, Gunasekeran DV, Ang B, Lee J, Khandelwal R, Sullivan P,
Agrawal R, Controversies in the pathophysiology and management of
hyphema, Survey of Ophthalmology; 2015.
9. American Academy of Ophthalmology. Fundamentals and Basic
Principles of Ophthalmology : Basic and Clinical Science Course
Section 2. San Francisco : American Academy of Ophthalmology;
2014.
10. Augsburger J, Asbury T. Trauma Mata dan Orbita dalam Eva PR,
Whitcher JP. 2012. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta :
EGC. p.377-378
11. Wilson, Shayla. 2014. Hyphema. Michigan: Kellog Eye Center,
University of Michigan Health System. Hal:1-2