Anda di halaman 1dari 1

BUKU ILUSTRASI KUMPULAN CERPEN KARYA GABRIEL GARCIA MARQUEZ

Anggie Putiamary 17406032

Sastra merupakan salah satu bentuk kesenian yang penyampaiannya menggunakan bentuk
lisan maupun tertulis. Sastra juga berperan sebagai media penyampaian pikiran yang
berpengaruh kepada pandangan akan budaya, politik, dan kondisi suatu bangsa, dimana
biasanya karya sastra merupakan suara akan keadaan suatu bangsa pada saat itu. Secara garis
besar, sastra terbagi menjadi dua, yaitu fiksi dan non-fiksi.

Salah satu gaya sastra fiksi yang kemudian berkembang adalah Magic Realism, yaitu deskripsi
detail elemen-elemen fantasi, kebanyakan di luar logika, dalam latar kehidupan sehari-hari. Gaya
ini banyak diadopsi oleh penulis-penulis Amerika Latin dalam 25 tahun terakhir. Tulisan-tulisan
bergaya Magic Realism membuyarkan ekspektasi novel standar dengan eksperimen dalam
berbagai bahasan, bentuk, gaya, sekuens, dan leburan dari realitas kehidupan sehari-hari
dengan elemen fantasi, mistis, biblical, maupun metaphorical, yang terkadang dipaparkan
dengan tensi jurnalistik.

Yang memicu perkembangan Magic Realism, khususnya di daerah Amerika Latin, adalah
terbitnya One Hundred Years of Solitude (Cien aos de solidad) tahun 1967, buah karya
Gabriel Garcia Marquez, penulis asal Kolombia, yang mengantarkannya pada penghargaan
Nobel pada bidang sastra tahun 1982 karena dianggap berjasa dalam memperluas cakrawala
dunia sastra. Gabriel Garcia Marquez, atau Gabo, nama panggilannya yang biasa dikenal di
daerah Amerika Latin, memulai karir penulisannya sebagai jurnalis pada tahun 1948. Selain
menulis berbagai artikel, ia juga mulai menulis beberapa judul novel seperti Leaf Storm (La
Hojarasca), No One Writes to the Colonel (El coronel no tiene quien le escriba), dan In Evil
Hour (La mala hora). Namun, novel epiknya yang berjudul One Hundred Years of Solitude
menuai kesuksesan di seluruh dunia.

Sejak saat itu, Gabo terus menulis berbagai Novel Maupun kompilasi cerpen yang terus memikat
penggemar sastra, tak terkecuali di Indonesia. Sayangnya, antusiasme penikmat sastra di
Indonesia tidak diimbangi dengan jumlah penerbitan Novel-novel Gabriel Garcia Marquez.
Kendala seperti langkanya judul-judul yang telah diterbitkan, serta terjemahan yang kurang
memuaskan dan terkesan kurang serius digarap turut berperan dalam kurangnya apresiasi
masyarakat terhadap karya-karya unggulan Gabo. Ditambah dengan format buku yang tampak
seadanya saja, juga berakibat minimnya minat dan awareness masyarakat dalam mengenal
karya sastra sejenis.

Anda mungkin juga menyukai