2015-1-00750-AR Bab2001
2015-1-00750-AR Bab2001
LANDASAN TEORI
9
10
Cahaya matahari yang senantiasa disertai oleh energi panas harus mampu
dimaksimalkan sesuai dengan kebutuhan ruang dan kegiatan di dalamnya.
Kurangnya akses terhadap cahaya alami, menurut para ahli, dapat menyebabkan
depresi dan stress. Hal ini terkait dengan peran cahaya alami sebagai katalisator bagi
keluarnya beberapa jenis hormon. Kekurangan cahaya alami akan mengurangi
jumlah hormon tersebut yang pada gilirannya akan menyebabkan depresi dan stress.
Dengan mengetahui peran penting cahaya alami bagi tubuh dan kesehatan,
serta bagi kenyamanan dan factor psikologi setiap manusia maka akses terhadap
matahari harus disediakan. Hal ini menjadi permasalahan penting karena sebagian
besar waktu kita dihabiskan di dalam ruang. Berbagai kegitan di dalam ruanngan
harus menjadi bagian dalam menentukan arah dan akses cahaya matahari agar
kesehatan dan kenyamanan manusia tetap tercapai.
B. Peran Pencahayaan Alami Pada Arsitektur
Cahaya alami yang masuk kedalam bangunan membuat manusia memiliki
interaksi dengan ruang luar. Cahaya alami memberikan orientasi walaupun kita
sedang berada di dalam sebuah bangunan.
Cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan juga membuat ruangan menjadi
lebih ateraktif dan manarik. Ruangan akan terasa lebih hangat sehingga aktivitas
didalamnya dapat berjalan lebih baik. Sebagaimana telah dibahas pada subbab
sebelumnya cahaya alami memiliki peran penting bagi manusia, termasuk bagi
kesehatan. Karena aktivitas manusia banyak dilakukan didalam ruangan, tugas
arsitekturlah untuk memberikan akses cahaya alami ke dalam setiap ruangan sesuai
dengan kebutuhannya.
Tabel 1. Tingkat Pencahayaan Rata-Rata, Renderasi Dan Temperatur Warna Yang Direkomendasikan
Fungsi Tingkat Kelompok Temperature Warna
Ruangan Pencahayaan Renderasi Warm Cool White Daylight
(Lux) Warna White 3300 K > 5300 K
< 3300 K 5300 K
Rumah Tinggal
Teras 60 1 atau 2
Ruang 120 150 1 atau 2
Tamu
Ruang 120 - 250 1 atau 2
Makan
Ruang 120 - 250 1
Kerja
Kamar 120 - 250 1 atau 2
Tidur
Kamar 250 1 atau 2
Mandi
Dapur 250 1 atau 2
Garasi 60 3 atau 4
Sumber: SNI 03-6197-2000, Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan
2) Atrium
Atrium pada bangunan menciptakan ruang terbuka pada bagian dalam
sehingga memberikan jalan atau akses bagi masuknya cahaya alami. Dengan
adanya atrium ruang-ruang yang lain akan menjadi semakin ramping, dan
memiliki akses terhadap cahaya matahari melalui dua sisi, sisi bagian luar dan
sisi bagian dalam.
b. Jendela Tinggi
Keuntungan dari jendela tinggi adalah menghasilkan penyebarancahaya
terbaik saat langit mendung, selain itu jendela tinggi dapat menghasilkan
cahaya dengan tingkat privasi dan keamanan yang lebih baik dari jendela lain.
pasti membingungkan atau tidak pasti. Dari segi view jendela atas juga kurang
memuaskan.
c. Jendela Tengah
Jendela tengah tidak sebaik dengan jendela rendah dalam hal
pendistribusian cahaya dari pantulan tanah dan tidak sebaik jendela tinggi
dalam pendistribusian cahaya dari langit mendung. Akan tetapi, jendela tengah
menghasilkan pencahayaan yang cukup untuk kegunaan ruangannya ini
merupakan pilihan yang cukup disukai karena jendela ini menghasilkan view
terbaik. Cahaya yang silau dengan cahaya yang maksimal dari jendela tengah
dapat diatasi dengan memiringkan jendela tengah menjadi di bawah tanah
pandangan mata dari posisi pekerjaan yang paling penting, tetapi belum
memungkinkan mereka terlihat oleh langit-langit.
horisontal. Sebagian besar cahaya alami yang masuk dari sisi samping
bukannya merupakan cahaya matahari langsung (sunlight), melainkan cahaya
pantulan langit (skylight).
Cahaya yang masuk melalui bagian atas merupakan kombinasi cahaya
matahari dan cahaya pantulan langit. Cara memasukkan cahaya alami dari
bagian atas yang sangat sering dilakukan adalah dengan menggunakan skylight.
Dalam konteks memasukkan cahaya alami dari bagian atas, skylightmerupakan
jalan cahaya yang disediakan melalui bagian atas bangunan dengan
menggunakan bidang transparan, baik berupa kaca, plastik, polikarbonat,
maupun bidan transparan lainnya.
Dengan intensitas cahaya matahari yang sangat besar, mencapai 10.000 lux
bahkan lebih, arsitek atau desainer harus melakukan kontrol terhadap cahaya
matahari yang masu kedalam bangunan. Kontrol dilakukan agar cahaya yang masuk
tidak berlebihan sehingga berdampak pada kenyamanan manusia yang beraktivitas di
dalam bangunan.
Saat ini ada banyak variasi alat kontrol seiring berkembangnya teknologi dan
gaya arsitektur bangunan. Tidak saja secara fungsional, tetapi alat kontrol juga akan
mempengaruhi bangunan secara visual, baik pada tampilan luar bangunan, maupun
interior bangunan.
Gambar 17. Tipe Alat Kontrol Eksternal (1-10) dan Internal (11-15)
Sumber: Pencahayaan Alami Dalam Arsitektur
Dari sisi perletakkannya, alat kontrol dibagi kedalam dua bagian, yaitu:
1. Vertikal
2. Horisontal
Pembagian ini tidak hanya ditemui pada alat kontrol eksternal, tetapi juga pada
alat kontrol internal. Pemilihan keduanya didasarkan pada arah datangnya cahaya,
serta sudut cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
Alat kontrol vertikal lebih efektif dalam mengntrol cahaya matahari yang
datang dari samping dan memantulkannya kembali, sedangkan alat kontrol horisontal
lebih sesuai untuk mengontrol cahaya yang datang dari atas.
Pemilihan material pada louver menjadi hal yang penting, karena faktor cuaca
dan iklim akan memengaruhi keawetan alat kontrol. Pada bangunan tinggi, dimana
perawatan sulit dilakukan, lebih baik menggunakan material yang tahan terhadap
cuaca, korosi, serta mudah perawatannya seperti stainless stell. Selain itu, faktor
tampilan bangunan yang kontekstual.
Adapun ruang-ruang yang umumnya ada pada sebuah apartemen antara lain :
- Ruang duduk
Ruang duduk harus dapat menampung aktivitas bersama suatu keluarga seperti
menonton, mendengar musik, membaca, dan tempat bermain anak-anak,
sekaligus sebagai tempat relaksasi individual. Pada beberapa apartemen, ruang
duduk juga berfungsi sebagai ruang tamu. Adapula ruang duduk yang sekaligus
menyatu dengan kamar tidur, terutama pada unit hunian tipe studio dengan luas
paling minimal.
- Ruang makan
Ruang makan letaknya dekat dengan dapur dan adakalanya menyatu dengan
dapur ataupun ruang duduk untuk menghemat ruang.
28
- Dapur
Dapur harus dapat mewadahi semua aktivitas persiapan makanan,
penyimpanan dan penyajian makanan.
- Kamar tidur
Setiap kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk menampung dua
orangdan harus memiliki jendela yang menghadap keluar bangunan untuk
keperluan pencahayaan dan pengudaraan. Kamar tidur harus dirancang supaya
kedap suaranya semaksimal mungkin untuk kenyamanan tidur penghuninya.
- Kamarmandi
Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari kloset (duduk atau
jongkok) dan shower atau bak mandi, wastafel dapat ditambahkan namun tidak
mutlak. Pada kamar mandi apartemen menengah ke atas, kamar mandi
dilengkapi dengan bathtub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat
peralatan mandi (handuk dll) atau kamar rias.
Pada apartemen mewah, ada penambahan ruang-ruang seperti ruang kerja,
ruang penerima tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan dan ruang baca,
ruang rias, ruang penyimpanan pakaian.
- Loft
Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian
dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan menyekat-nyekat
bangunan besar ini menjadi beberapa hunian. Keunikan apartemen adalah
biasanya memiliki ruang yang tinggi, Mezzanine atau dua lantai dalam satu
unit. Bentuk bangunannya pun cenderung berpenampilan industrial. Tetapi,
beberapa pengembang kini menggunakan istilah loft untuk apartemen dengan
mezzanine atau dua lantai tetapi dalam bangunan yang baru. Sesungguhnya ini
32
salah kaprah karena kekhasan loft justru pada konsep bangunan bekas pabrik
dan gudangnya.
- Penthouse
Unit hunian ini berada dilantai paling atas sebuah bangunan apartemen.
Luasnya lebih besar daripada unit-unit di bawahnya. Bahkan, kadang-kadang
satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih mewah, penthouse
juga sangat privat karena memiliki liftt khusus untuk penghuninya. Luas
minimumnya adalah 300 m2.
Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya
dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para pegawai
maupun tamu yang berhubungan dengan pekerjaan.
Yang membedakan keempat tipe diatas adalah fasilitas yang terdapat dalam
apartemen tersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah apartemen, maka
semakin mewah apartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan sistem
apartemen juga berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan semakin banyak
pelayannya, semakin mewah apartemen tersebut.
Jaringan air bersih yang terdiri dariUnderground tank, roof tank, dan pompa.
Saluran pembuangan air hujan
Saluran pembuangan air limbah
Sistem pembuangan sampah
Tempat jemur
Jaringan listrik dengan generator cadangan
Jaringan gas
Jaringan telepon
di lantai dasar tetap dipisahkan dengan ruang privat yang ada diatasnya dengan
elemen kaca.
masuk melalui reflektor yang berada diluar bangunan kemudian disebarkan dan
diteruskan ke berbagai arah melalui reflektor yang berada di dalam bangunan.
seluruh upaya yang dilakukan dalam merespon cahaya alami menunjukkan
kepedulian desain terhadap lingkungan dengan mereduksi penggunaan
pencahayaan buatan yang boros energi.
Data Proyek
Arsitek : PT Bias Tekno Art Kreasindo
Arsitek Prinsipal : Sardjono Sani
Nama : Pearl Garden
Lokasi :Jend Gatot Subroto, Jakarta Selatan
Klien : PT Wiranusa Grahatama
Konsultan Manajemen Konstruksi : PT Putra Satria Prima
41
Gambar 42. Apartemen Bagian Badan Gambar 43. Apartemen Bagian Front Type Hook
(A). Tiper Standar 2BR (B). Studio (A). Tipe120m2(B). Tipe 110m2 (C). Tipe 115m2
Sumber : Brosur Pearl Garden Sumber : Brosur Pearl Garden