ILMU KEBIDANAN
Susunan Redaksi
Pelindung
Dr. Denok Sri Utami
Penasehat
Siti Maryam, SST. M.Kes
Dra. Nunun Nurhajati, M.Si
Nunik Ningtiyasari, S.Si.T
Penanggung Jawab
Ainun Hanifa, S.Si.T
Pemimpin Redaksi
Ainun Hanifa, S.Si.T
Sekretaris Redaksi
Widya Lusi A, SST
Anggota Redaksi
Sri Hartatik, Amd
Moch. Eldon, SE
Sri Supeni, Amd
Alamat Redaksi
Program Studi D III Kebidanan Universitas Tulungagung
Jl. Raya Tulungagung-Blitar Km. 4 Sumbergempol Tulungagung 66291
Telp. (0355) 331080, 335735, fax. (0355) 331080
Email. akbid_unita@yahoo.co.id
Website. www.akbid-unita.ac.id
Hubungan sikap dengan perilaku ibu post partum tentang pemberian colostrum pada
bayi baru lahir di ruang nifas rsud dr. iskak tulungagungtahun 2012
Khoridatul Jannah, Nunik Ningtiyasari, Erik Ekowati ...................................................... 6
Analisis pengetahuan dengan sikap tentang pemanfaatan buku kia oleh kader
posyandu study pada kader posyandu di wilayah kerja puskesmas junjung
kecamatan sumbergempol kabupaten tulungagungtahun 2012
Siti Maryam................................................................................................................... 10
Hubungan kejadian pre-eklamsia dengan kejadian berat badan lahir rendah (bblr) di
rsud dr. iskak kabupaten tulungagung tahun 2011
Dewi Puspitasari, Nunik Ningtiyasari, Sandra Dewi S ................................................... 21
Hubungan sikap ibu menyusui dengan cara menyusui yang benar di desa sumurup
kecamatan bendungan kabupaten trenggalek tahun 2012
Dyah Risca Arini, Nunik Ningtiyasari, Widya Lusi A ..................................................... 25
Hubungan status gizi dengan perkembangan balita usia 1-3 tahun di desa kepuh
kecamatan boyolangu kabupaten tulungagung tahun 2012
Niken Ningtiyas, Siti Maryam, Erik Ekowati ................................................................... 29
Hubungan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan imunisasi
pada bayi di posyandu desa pucangan kecamatan kauman kabupaten tulungagung
tahun 2012
Naning Hartatik, Siti Maryam, Sandra Desi S................................................................ 32
Hubungan sikap ibu bayi tentang imunisasi dpt combo dengan pelaksanaan
imunisasi dpt combo pada bayinya di posyandu desa sobontoro kabupaten
tulungagung tahun 2012
Leni Gita Pangestri, Nunik Ningtiyasari, Erik Ekowati.................................................... 35
Hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (imd) dengan kejadian atonia uteri pada
ibu bersalin di wilayah kerja puskesmas kauman kecamatan kauman kabupaten
tulungagung tahun 2012
Pepen Eka Fitriyanti, Siti Maryam, Astika Rasyid .......................................................... 38
Hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 0-1 tahun di posyandu desa
bago kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung tahun 2012
Etty Yuvitasari, Siti Maryam, Erik Ekowati ..................................................................... 45
Hubungan sikap wanita usia subur (wus) tentang kb suntik dengan kepatuhan
kunjungan kb di bps lely desa sobontoro kabupaten tulungagung tahun 2012
Wahidatus Khumeiyaroh, Siti Maryam, Astika Rasyid ................................................... 52
Hubungan usia ibu dengan kejadian berat badan lahir rendah (bblr) di rsud dr. iskak
tulungagung tahun 2012
Lina Amalia, Nunik Ningtiyasari, Anita Dwi A ................................................................ 56
Oleh :
TEVRILIA NUR FIRAYA
SITI MARYAM, SST. M.Kes
ASTIKA RASYIID, SST
Antenatal care is used to monitor, support the health, detection of pregnant women. Based
from the data in the health center Kademangan, January until June 2011 from 42 midwives who
provide antenatal care practices only 26 midwives (61.9%) carry out checks with 14T Poedji Rochjati
score card beside that the 16 midwives (38.1%) do not apply the check 14T Poedji Rochjati score
card.Purpose of the study to the determine from the correlation attitudes of midwives about 14T
examination with a high risk of early detection Poedji Rochjati score card at the health center of
Kademangan, Blitar 2012.
The data from the research showed nearly half of the 37 midwives to be positive about 14T
examination and early detection of high risk Poedji Rochjati score cards is 18 midwives (48.6%).
Midwives who have a good understanding of the examination 14T has a positive attitude about 14T
examination so that early detection of high risk pregnant women to fill out a score card Poedji
Rochjati to prevent delay in referral.
Pendahuluan
Kehamilan dan persalinan merupakan masih tertutup dari seseorang terhadap
proses alami, tetapi bukannya tanpa risiko, stimulus atau obyek.
yang merupakan beban bagi seorang wanita. Sikap mengandung 3 komponen yang
Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil membentuk struktur sikap, yaitu:
dan bersalin masih merupakan masalah besar 1. Komponen Kognitif (komponen
di negara-negara berkembang termasuk perseptual)
Indonesia. Di negara miskin, sekitar 25-50 % 2. Komponen Afektif (komponen emosional)
kematian wanita usia subur disebabkan hal 3. Komponen Konatif (komponen perilaku)
yang berkaitan dengan kehamilan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Berdasarkan Survei Demografi dan Sikap:
Kesehatan Indonesia (SDKI) Propinsi Jawa 1. Pengalaman pribadi
Timur jumlah ibu hamil risti di Propinsi Jawa Middle Back (1974) mengatakan tidak
Timur tahun 2010 sebesar 151.380. Jumlah adanya pengalaman sama sekali dengan
ibu risti di Jawa Timur pada tahun 2009 suatu obyek cenderung akan membentuk
sebesar 160.170 (21,94 %), dengan bumil risti sikap yang negatif
yang dirujuk 143.192 (89,40 %), untuk tahun 2. Pengaruh orang lain yang dianggap
2009 cakupan bumil risti yang dirujuk jauh penting
dari target 2009 sebesar 90 %. Sementara Orang lain di sekitar kita merupakan salah
target Indonesia Sehat 2010 untuk ibu hamil satu di antara komponen sosial yang ikut
resiko tinggi yang dirujuk sebesar 100 %. mempengaruhi sikap kita
3. Kebudayaan
Tujuan Penelitian Kebudayaan dimana kita hidup dan
Untuk mengetahui hubungan sikap dibesarkan, mempunyai pengaruh besar
bidan tentang pemeriksaan 14T dengan deteksi terhadap sikap.
dini resiko tinggi kartu Skor Poedji Rochjati di 4. Informasi
wilayah kerja Puskesmas Kademangan Dalam rangka pembentukan sikap
Kabupaten Blitar tahun 2012. seseorang dapat dilakukan secara tidak
Tinjauan Pustaka langsung dan langsung
Menurut Notoatmodjo (2003: 130), 5. Lembaga pendidikan dan agama
sikap merupakan reaksi atau respon yang Meletakkan dasar dan pengertian konsep
dalam diri individu
Oleh :
KHORIDATUL JANNAH
NUNIK NINGTIYASARI S.Si.T
ERIK EKOWATI, SST
Oleh :
SITI MARYAM, SST. M.Kes
Cadre knowledge has very important role in applying posyandu in the field so its existence need
to be maintained. Percentage of active cadre is about 69,2% and drop out cadre is 30,8%. Posyandu
revitalization, nationally proclaimed by mendagri in 2001, so the research good to know knowledge
and attitude relationship of KIA book usage by posyandu cadre study in posyandu cadre in work area
of Puskesmas Junjung Sumbergempol city Tulungagung districk in the year of 2012. Design
observation analytical research is research types using time approach crossectional.
The result of research shows that of respondent have good knowledge is 12 respondent (60%)
from the total of 20 respondent, attitude most respondent have positive attitude i.e.11 respondent
(55%) while the result of statistic test Chi Square fiand out p value = 0,001 significance =0,05 so Ho
rejected and Hi received which mean that there are significance relationship between knowledge and
cadre attitude about KIA book usage.
Oleh :
MERLINDA DIYAS OCTIA
RINI SULISTYOWATI, SST
AINUN HANIFA, S.Si.T
Shortage of injectable contraceptives, one of which weight gain. The Purpose of the study to
determine maternal weight difference before and after using the 3-month injectable KB BPS Titin
Bangunjaya Village Pakel District Tulungagung 2011. The research was conducted on February 13 to
March 3, 2012. This type of research is pre experimental, analytical design using a design with ex post
facto. Samples were taken with accidental sampling technique from 30 samples. Data were analyzed
with the Wilcoxon test using SPPS program.
The results obtained from a total of 30 family planning acceptors Injection 3 months, almost
entirely of 24 respondents (80%) experienced weight gain after using the KB Syringe 3 months for 1
year. Test Wilcoxon Signed Rank Test statistic values obtained Exact Sig. (2-tailed) = 0.001 is smaller
than the value of 0.05, so that Ho is rejected, meaning that the weight difference before and after
using the KB Syringe 3 Months in BPS Titin Bangunjaya Village District Pakel Tulungagung District.
Pendahuluan
Program keluarga berencana (KB)
merupakan salah satu upaya untuk Tujuan Penelitian
meningkatkan kesejahteraan keluarga dan Mengetahui perbedaan berat badan
mengendalikan angka kelahiran (Bappenas, sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik
2010: V.2). Salah satu jenis kontrasepsi 3 bulan di BPS Titin desa Bangunjaya
efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung
KB suntik, ini disebabkan karena aman, tahun 2012.
efektif, sederhana dan murah. Masalahnya
para akseptor KB suntik biasanya mengeluh Tinjauan Pustaka
tentang terjadinya peningkatan berat badan Sesuai dengan Undang-undang Republik
setelah beberapa kali menggunakan KB Indonesia nomor 52 tahun 2009 pasal 1 alinea
suntik. 8 bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran
Akseptor
Akseptor anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
yang mengatur kehamilan, melalui promosi,
N Jumlah KB
Tahun mengalami
o PUS Suntik 3
kenaikan perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
Bulan reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
BB
berkualitas. sasaran program KB nasional 5
1 2008 6.185.410 487.183 270.951 tahun mendatang seperti tercantum dalam
2 2009 6.248.972 531.278 302.809
RPJM (2004-2009) adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya ratarata laju pertumbuhan
Sumber: BKKBN Jatim 2010 penduduk secara nasional menjadi
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 1,14% per tahun menurunkan angka
tingginya akseptor KB Suntik 3 bulan yang kelahiran Total Fertility Rate (TFR)
mengalami kenaikan berat badan. Hal tersebut menjadi 2,2 per perempuan
menunjukkan bahwa pemakai KB Suntik 3 2. Meningkatnya peserta KB pria menjadi
bulan mempunyai kecenderungan mengalami 4,5%
kenaikan berat badan. Pertambahan berat badan Menurut Prawiroharjo (2006: 42)
tersebut bisa saja menjadi salah satu penghalang Keuntungan KB suntik 3 bulan:
suksesnya program Keluarga Berencana. Hal ini 1. Sangat efektif untuk pencegahan
dikarenakan calon akseptor KB merasa takut kehamilan jangka panjang
gemuk kalau mengikuti KB suntik 3 bulanan 2. Tidak berpengaruh terhadap hubungan
(Nurwitasari, 2010). suami istri
Jurnal Ilmiah Kebidanan Page 13
3. Tidak mengandung estrogen sehingga 7,5 kilogram selama enam tahun (Varney,
tidak berdampak serius terhadap penyakit 2007: 483,484).
jantung dan gangguan pembekuan Penanganan bila terjadi perubahan berat
darah badan:
4. Tidak berpengaruh terhadap ASI 1. Informasikan bahwa dapat terjadi
5. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik kenaikan atau penurunan berat badan
6. Dapat digunakan untuk wanita usia 35 sebanyak 1-2 kg
tahun sampai premenopause 2. Bila berat badan meningkat anjurkan
7. Membantu mencegah kanker untuk diet rendah kalori dan bila berat
endometrium dan kehamilan ektopik badan menurun anjurkan diet tinggi
8. Menurunkan kejadian penyakit kanker protein dan kalori
payudara 3. Bila berat badan berlebihan hentikan
9. Menurunkan krisis anemia bulan sabit suntik KB dan anjurkan kontrasepsi lain
Menurut Prawiroharjo (2006: 43) Dampak peningkatan berat badan pada
Kerugian KB suntik 3 bulan KB suntik 3 bulan Menurut Nurwitasari
1. Sering ditemukan gangguan siklus haid (2010) peningkatan berat badan yang berlebih
seperti memendek atau memanjang dapat menyebabkan berbagai penyakit antara
2. Perdarahan yang banyak atau sedikit lain jantung, diabetes mellitus, hipertensi,
3. Perdarahan tidak teratur atau bercak kanker, sering menimbulkan beban psikologis
(spoting) bagi penderitanya, tubuh yang kehilangan
4. Tidak haid sama sekali bentuk akan sangat merisaukan terutama bagi
5. Permasalahan berat badan merupakan wanita yang berhasrat untuk menurunkan
efek samping tersering berat badannya.
6. Tidak menjamin terhadap perlindungan Yang dapat menggunakan KB Suntik 3
penularan penyakit menular seksual Bulan Usia reproduksi:
1. Nulipara dan yang telah memiliki anak
Efek samping KB suntik 3 Bulan 2. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
terhadap perubahan berat badan: dan yang memiliki efektiftas tinggi
Pemakaian KB suntik 3 bulan mempunyai 3. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
efek samping utama yaitu perubahan berat yang sesuai
badan. Adapun faktor yang mempengaruhi 4. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
perubahan berat badan akseptor KB suntik 3 5. Setelah abortus atau keguguran
bulan adalah adanya hormon progesteron kuat 6. Telah banyak anak, tetapi belum
sehingga merangsang hormon nafsu makan menghendaki tubektomi
yang lebih banyak dari biasanya, tubuh akan 7. Perokok
kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi 8. Tekanan darah (180/110 mmHg), dengan
ini oleh hormon progesteron dirubah menjadi masalah gangguan pembekuan darah atau
lemak dan disimpan di bawah kulit. anemia bulan sabit
Perubahan berat badan ini akibat adanya 9. Menggunakan obat untuk epilepsy
penumpukan lemak yang berlebih, hasil (fenitoin dan berbiturat) atau obat
sintesa dari karbohidrat menjadi lemak tuberculosis (rifampisin)
(Mansjoer, 2003). 10. Tidak dapat memakai kontrasespsi pil
Wanita yang menggunakan Depo 11. Anemia defisiensi besi
Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) rata- 12. Mendekati usia menopause yang tidak
rata mengalami peningkatan berat badan mau atau tidak boleh menggunakan pil
sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram, dan kontasepsi kombinasi yang tidak
mengalami peningkatan lemak tubuh menggunakan kontrasepsi suntikan
sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun progestin
pemakaian, berdasarkan penelitian yang Yang tidak boleh menggunakan KB
dilakukan oleh University of Texas Medical Suntik 3 Bulan:
Branch (UTMB) (Mansjoer, 2003: 354). 1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat
Sebuah penelitian juga melaporkan pada janin 7 per 100.000 kehamilan)
peningkatan berat badan lebih dari 2,3 2. Perdarahan pervaginan yang belum jelas
kilogram pada tahun pertama dan selanjutnya penyebabnya
meningkat secara bertahap hingga mencapai 3. Tidak dapat menerima terjadinya
ganguan haid terutama amenorea
Oleh :
RATIH INDRA DRIVIANA
NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T
AINUN HANIFA, S.Si.T
Asphyxia is a condition in which the newborn is not breathing spontaneously immediately after
birth and regularly. Study aims to determine the relationship between low birth weight with neonatal
asphyxia event in the Rose Room Hospital dr. Iskak Tulungagung in 2011. The purpose of this study
tends to examine the association between low birth weight with the incidence of neonatal asphyxia in
the Rose Room Hospital dr. Isaac Tulungagung in 2011.
The research was conducted in September 2011. This type of research in this study was
observational, analytical research design that is corelasional crossectional approach. . The
population in this study is All neonates in the Rose Room Hospital dr. Iskak Tulungagung
District. Samples were taken with the technique of sampling a total of 112 samples. Data were
analyzed by Chi Square test using SPPS program. Chi Square test statistic with a 0.05 earned
significant p value 0.001 where 0.001 <0.05, so H0 is rejected and H1 accepted, meaning there is a
relationship between the incidence of LBW in the incidence of neonatal asphyxia in hospitals dr. Iskak
Tulungagung in 2011.
Pendahuluan
BBLR yang tidak ditangani dengan baik oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi
dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada lahir mati yang lebih besar. Bayi dengan
semua sistem organ tubuh. Selain itu bayi berat BBLR/prematur kurang sempurna
lahir rendah dapat mengalami gangguan pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya
mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR terutama paru-paru sehingga sangat peka
berkaitan dengan tingginya angka kematian terhadap gangguan pernafasan yang
bayi dan balita. Asfiksia neonatorum bisa berdampak pada asfiksia (Saifudin, 2005: 167).
menyebabkan pendarahan otak dan
hidrosefalus. Tujuan Penelitian
Sementara untuk AKB, berdasarkan Mengetahui hubungan antara berat badan
perhitungan dari BPS, pada tahun 2007 lahir rendah dengan kejadian asfiksia
diperoleh AKB sebesar 26,9/1000 KH, tahun neonatorum di Ruang Mawar RSUD dr. Iskak
2009 sebesar 25/1000 KH. Adapun target AKB Tulungagung tahun 2011.
pada MDGs 2015 sebesar 17/1000 KH.
Sedangkan penyebab kematian neonatal pada Tinjauan Pustaka
tahun 2009 antara lain karena BBLR 29%, Berat Badan lahir Rendah (BBLR) juga
asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%, dapat diartikan sebagai bayi yang lahir dengan
tetanus 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
5% dan lain-lain 13% (Rachmawaty, 2009 : 1). memandang masa kehamilan (Depkes RI,
Menurut Dirjen Bina Gizi dan KIA (2011: iii) 2009). Faktor-faktor yang berhubungan
tingginya angka kejadian dan angka kematian dengan BBL:
BBLR salah satunya diakibatkan komplikasi 1. Ibu hamil pada umur :
seperti Asfiksia, Infeksi, Hipotermia, a. Kurang dari 20 tahun atau lebih dari
Hiperbilirubinemia. 35 tahun
Asfiksia neonatorum dikategorikan kasus b. Jarak kehamilan terlalu pendek
kedaruratan neonatal, bahkan sangat berisiko (kurang dari 1 tahun)
untuk terjadinya kematian neonatal. 2. Ibu dengan keadaan :
Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka a. Mempunyai BBLR sebelumnya
kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan
Oleh :
DEWI PUSPITASARI
NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T
SANDRA DEWI S., SST
Oleh :
DYAH RISCA ARINI
NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T
WIDYA LUSI A, SST
Milk production was more or less directly related to the position of the mother during nursing.
Proper position will drive the most lactation. Breastfeeding is a natural process. The success of
breastfeeding is influenced by the attitude of the mother during nursing. The purpose of this study was
to determine the relationship Attitudes Breastfeeding Breastfeeding With the right attitude in the
Village District Sumurup Dam Race in 2012. This type of research is observational analytic design.
The sample was taken by purposive technique in 49 nursing mothers. Data were collected using a
questionnaire and checklist were analyzed using chi square.
The results obtained from 49 respondents the majority of respondents are positive about
breastfeeding that is right and true way is to feed him as many as 26 (53.1%) breast-feeding mothers.
Chi Square test statistic with a 0.05 yield significant p value = 0.002 where 0.002 <0.05, so H0 is
rejected and H1 accepted, meaning there is a relationship between attitudes to breastfeeding mothers
to breastfeed in the Village District Sumurup Trenggalek.
Keterangan :
x : Skor responden
x : mean skor kelompok
s : standar devisi Skor kelompok
Kriteria:
Sikap Positif skor T mean T. Gambar 1 Posisi badan ibu dan badan
Sikap Negatif skor T < mean T. bayi
Perilaku adalah bentuk respons atau reaksi a. Kepala dan tubuh bayi dalam satu
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar garis lurus.
organisme (orang). Pengukuran perilaku yaitu b. Badan bayi menghadap ke dada ibu.
dengan menggunakan skala Guttman dengan c. Badan bayi melekat kebadan ibu.
jawaban ya atau tidak adalah sebagai berikut: d. Seluruh badan badan bayi tersangga
1. Benar :1 dengan baik, tidak hanya leher dan
2. Salah :0 bahu saja.
Kemudian diprosentasekan menggunakan 2. Tanda bayi melekat dengan baik
rumus prosentase menurut Nursalam (2003: a. Dagu bayi menempel pada payudara
113) : ibu.
Rumus : P =
Sp
x100% b. Mulut bayi membuka lebar.
SM
Keterangan :
P : Prosentase
SP : Jumlah Skor yang diperoleh
Sm : Jumlah Skor Maximal
Oleh :
NIKEN NINGTIYAS
SITI MARYAM, SST, M.Kes
ERIK EKOWATI, SST
Oleh:
NANING HARTATIK
SITI MARYAM S.ST.M.Kes
SANDRA DEWI S.S.ST
Oleh :
LENI GITA PANGESTRI
NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T
ERIK EKOWATI, SST
Combo DPT immunization aims to prevent diphtheria, pertussis, tetanus and hepatitis B. The
purpose of this study to determine the attitude of the mother infant relationship of DPT DPT
Immunization Combo Combo with the implementation of the baby in the village IHC Sobontoro
Tulungagung District in 2012. This type of research in observational research, analytical research
design crossectional approach. Samples were taken with a purposive sampling technique some 63
people who met the inclusion criteria. Data were analyzed by Chi Square test using SPPS program.
The results obtained largely positive with their mothers DPT DPT Combo Combo and
implement as many as 35 mothers (55.5%). Chi Square test statistic with 0.05 indicates significant p
value 0.001 <0.05, so H0 is rejected and H1 accepted, meaning there is a relationship between
maternal attitudes about the baby with the implementation of the DPT DPT Combo Combo at IHC
Village Sobontoro Tulungagung District in 2012.
Oleh :
PEPEN EKA FITRIYANTI
SITI MARYAM SST, M.Kes
ASTIKA RASYIID SST
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) has advantages which are very great for mother to prevent
atonia uteri. But in implementation of the IMD is seldom done. The aim of this reseadh is to know
correlation implementation of the IMD with atonia uteri incidence. This research was done at 8 th
Februari-14th March 2012, , kind of this research is observasional, the research design used in this
research was analytic with cross sectional approach, the data analysis was used chy square test
manualy.
From the result of reseach showed from the total 40 succesful maternal most of their babies
IMD and maternal didt happen atonia uteri those are 27 respondents. The result analysis by using
chy square test proved there is correlation between implementation of the IMD with incidence of
atonia uteri can be seen X arithmetic > X table = 4,37. Because the X arithmetic > X table = 4,37
so Ho is rejected and H1 accepted, mearning there is a correlation between implementation of the
IMD with atonia uteri incidence.
Oleh :
SITI MARYAM, SST. M.Kes
ASTIKA RASYIID, SST
ELA FAHDALIA
Oleh :
ETTY YUVITASARI
SITI MARYAM, SST. M.Kes
ERIK EKOWATI, SST
Nutrition status is a value that can be measured in terms of a child physically. One of the
important role of nutrition status is its influence on the development of a child. The purpose of this
study was to determine the relationship between the development of the Children's nutrition status.
This type of study is an observational study design with Analytical. As for the approach between the
variables is the "Cross Sectional". Sampling technique used in this study are proportional random
sampling, amounting to 450 children. Data were tested with the help of computers using the Chi
Square test technique with of 0.05.
The results showed that a good nutrition status is as much as 26 (32%) children, whereas
children with normal development is as much as 36 (44%) children, with a P value = 0.035. This
shows that there is a significant relationship between nutritional status with the development.
Oleh :
ISNA LAILATUL MAHYA
NUNIK NINGTIYASARI, S.Si.T
WIDYA LUSI ARISONA, SST
Pre-eclampsia is not only generated a lot of complications during pregnancy, but also post
partum and during childbirth. These complications include asphyxia in infants, impaired breathing,
hypothermia, hypoglycemia, infection, hyperbilirubinemia, and HPP. The purpose of this study was to
determine the incidence of pre-eclampsia relationship with the incidence of HPP in hospitals dr. Iskak
Tulungagung District in 2011. This type of research in this study was observational, analytical
research design that is corelasional crossectional approach. Samples were taken with the technique of
sampling a total of 112 samples. Data were analyzed by Chi Square test using SPPS program.
The results obtained from a total of 112 labor most of the labor is labor of mothers who had
not had pre-eclampsia and did not have HPP, as many as 86 deliveries (76.79%). Chi Square test
statistic with a 0.05 earned significant p value 0.001 where 0.001 <0.05, so H0 is rejected and H1
accepted, meaning there is a relationship between pre-eclampsia by HPP events in hospitals dr. Iskak
Tulungagung.
Family planning is one of the preventive health service that is very principle and eminent for
woman. . One of the failure family plan injection is the late of acceptor to do visiting that. The purpose
of this study was to the relationship between the attitude of healthy age woman with the obedient of
visiting family planning in the practice midwife Lely Sobontoro Village Tulungagung year 2012. This
type of research used an observational, analytical research design is correlation with Cross Sectional
Approach. The sample is taken by 35 respondents using accidental sampling, data analysis using chi
square test with computer.
The results showed 18 respondents (51,43%) having a negative attitude, 24 respondents
obedient to do visiting family plan injection. The results of the analysis with Chi-square test to prove
the relationship between the attitude of healthy age woman with the obedient of visiting family
planning , can be seen p value = 0.002 that 0.002 < 0.05 so Ho rejected and H1 accepted, meaning
there is the relationship between the attitude of healthy age woman with the obedient of visiting family
planning.
Oleh:
LINA AMALIA
NUNIK NINGTIYASARI S.Si.T
ANITA DWI AGUSTINA SARI, SST
One of the complications experienced neoanatus caused by maternal age, namely Infant Low
Birth Weight (LBW). Neonates with low birth weight tend to have few complications that affect all the
metabolic processes that occur within the body. The purpose of this study was to determine the
relationship between maternal age with the incidence of LBW. This type of observational study is the
design of analytical research. Approach between the variables is "cross sectionnal". While the
technique of taking the sample is total sampling. Data were tested with the help of computers using the
technique of Chi Square test with of 0.05.
The results showed that the risk factors of age who gave birth to LBW infants were 168
respondents (87%) of the total 193, with a p-value = 0.001 where 0.001 <0.05. This shows that there
is a significant relationship between maternal age with the incidence of LBW.
Latar Belakang dari 20 tahun (< 20 tahun) dan usia tua lebih
Usia ibu hamil merupakan keadaan dari 35 tahun (> 35 tahun). Dampak
dimana ibu mengalami suatu proses kehamilan, kehamilan resiko tinggi pada usia muda :
dimana usia ibu hamil tersebut dapat 1. Keguguran
mempengaruhi status kesehatan ibu itu sendiri 2. Mengalami perdarahan.
maupun janinnya ketika hamil. Oleh karena itu 3. Persalinan prematur, berat badan lahir
usia ibu hamil tidak bisa dianggap ringan rendah (BBLR)
karena dapat menghambat dari proses 4. Anemia Kehamilan / Kekurangan Zat
pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut Besi.
salah satunya mengakibatkan Berat Badan 5. Keracunan Kehamilan (Gestosis)
Lahir rendah (BBLR). 6. Kematian ibu yang tinggi.
Berdasarkan data Profil Kesehatan 7. Persalinan yang lama dan sulit.
Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2007, 8. Cacat bawaan.
kejadian BBLR sebesar 1,76% yaitu 10.472 dari Resiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun:
594.263 bayi yang dilahirkan (depkes Jatim, 2010). 1. Resiko Terhadap Ibu
Tahun 2008 angka kejadian BBLR di RSUD dr. a. Keguguran
Iskak Tulungagung sebesar 358 bayi (27%) dari b. Hamil di Luar Kandungan
1298 bayi yang dilahirkan, yang disebabkan oleh c. Obesitas
usia ibu yang faktor resiko sebanyak 162, dari d. Hipertensi
jumlah tersebut 86 disebabkan oleh usia muda dan e. Plasenta Previa
76 disebabkan oleh usia tua. f. Preeklampsia
g. Komplikasi
Tujuan penelitian 2. Resiko Terhadap Bayi
Mengetahui hubungan usia ibu dengan a. Kelainan Kromosom
kejadian BBLR di RSUD dr. Iskak b. Persalinan Prematur dan BBLR
Tulungagng tahun 2011. Penatalaksanaan pada usia ibu hamil
dapat dilakukan dengan cara melakukan upaya
Tinjauan Pustaka pencegahan. Pencegahan tersebut dapat
Dalam mengalami suatu proses kehamilan mempersiapkan kehamilan secara matang.
usia ibu di kelompokkan menjadi yang tepat BBLR adalah bayi yang pada waktu lahir
untuk menjalankan kehamilan (Tidak faktor beratnya kurang dari 2.500 gram. Terdapat dua
resiko) dan usia yang dianjurkan untuk tidak bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat
mengalami kehamilan yaitu usia rawan (faktor badan kurang dari 2500 gram, yaitu karena
resiko). usia kehamilan kurang dari 37 minggu, berat
Disini usia yang menjadi faktor resiko badan kurang dari semestinya, sekalipun cukup
dibagi menjadi dua, yaitu usia muda kurang bulan, atau karena kombinasi keduanya.