KERANGKA PENELITIAN
kebutuhan dasar pada anak - anak jalanan terhadap kebersihan diri sangat kurang,
dimana mereka tidak pernah memperhatikan kebersihan diri secara baik. Sehingga
kondisi dan kesehatan mereka sangat buruk yang disertai dengan mandi tidak teratur,
makanan yang dimakan tidak bersih dan tak bergizi, serta kondisi postur tubuh sangat
tidak memeperhatikan.
anak - anak jalanan adalah merupakan pengetahuan yang tidak tau terhadap kebersihan
diri atau personal hygiene termasuk pada anak jalanan yang berusia 6 - 12 tahun.
Anak-anak Pemenuhan
Jalanan Kebutuhan
Personal Hygiene
Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia adalah suatu hal terpenting dalam
kehidupan seseorang untuk kebutuhan dan kehidupan (Mubarak & Chayatin, 2008)
Kebutuhan adalah merupakan suatu hal yang sangat penting, bermanfaat, atau
2008).
Operasional
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan
jalanan usia 6-12 tahun di Kecamatan Helvetia Medan Daerah Kampung Lalang Medan.
Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan. Dengan jumlah populasi
menggunakan tabel power analisis untuk uji kolerasi (Polit & Hungler, 1995).
Penentuan dari jumlah sampel dalam penelitian ini didasari pada rumusan menurut
Arikunto (2002) yaitu 20-25 % dari total populasi, dan data survei tersebut dilakukan
sebanyaak 40 orang responden yang meggunakan rumusan tersebut dengan kiteria pada
Medan. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena lokasi penelitian ini tidak
mengikuti sebuah target responden karena penetuan besar sampel dilakukan apa yang
pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak jalanan pada personal hygiene umur 6-12 tahun.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun
oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka yang terdiri dari tigat bagian
yaitu kuisioner yang berisi data demografi, kuisioner pemeenuhaan kebutuhan dasar
yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, suku, agama, dan ekonomi.
pada anak-anak jalanan usia 6-12 tahun. Penelitiaan ini menyusun kuisioner
jalanan.
Kuisoner ini terdiri dari 2 bagian pertanyaan bagian pertama mengenai data
demografi responden yang terdiri dari insial nama, umur, agama, jenis kelamin, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan orang tua, dan tempat tinggal. Pada bagian pertanyaa
kedua tentang pertanyaan pemenuhan kebutuhaan dasar anak-anak jalanan yang terdiri
dari 25 soal yang bagian-bagian pertanyaannya yaitu, kulit ada 3 soal, kuku ada 3 soal,
rambut 3 soal, gigi 3 soal, mulut 3 soal, mata 3 soal, hidung 3 soal, telinga 3 soal,
perenium 3 soal. Dimana penilaian ini menggunakan skala Dichotomy dengan skor
pilihan berganga dengan ketentuan a, b, c.. Total skor berkisar antara 0 sampai 11 untuk
setiap pernyataan, sehingga nilai teredah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 0
dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 11. Total skor adalah 0-11. Semakin
tinggi jumlah skor maka semakin tinggi pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak
kuisioner yang dimodifikasikan dari tinjauan pustaka tentang kebersihan diri seseorang.
Kuisioner ini terdiri dari 25 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Likert yang
terdiri dari 25 pertanyaan dengan skor pilihan berganda, yaitu Benar = 1, dan Salah = 0.
Total skor berkisar Kurang (0-8), Cukup (9-16), Baik (17-25). Sehingga untuk setiap
pernyataan nilai rendah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 20 dan nilai
tertinggi yang mungkin dicapai adalah 25. Semakin tinggi total skor kuisioner maka
Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi. Validitas
isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili
karakteristik yang diteliti. Pengujian validitas isi dilakukan kepada ahlinya yaitu pada
bidang kesehatan kebutuhan dasar manusia. Hasil uji vasidilitas valid dilihat dari
Coefisient Validitas Index (CVI). Coefisient (r ) berada diantara 0.00 dan 1.00. Hasil
yang dilakukan meiliki nilai coefisitnt validity index sebesar 0,07 untuk instrumen
1995). Uji validitas yang dilakukan hanya sekali dengan tanpa memerlukan perbaikan.
konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam
ruang lingkup yang sama. Reabilitas instrumen dalam penelitian pemenuhan kebutuhan
dasar personal hygiene ini melakukan uji reabilitas dengan tujuan untuk meengetahui
seberapa besar derajat kemammpuan alat ukur secara konsisten sasaran yang akan
cara wawancara, dan dalam proses pengumpilan data tersebut peneliti dibantu oleh 5
orang. Pengumpulan ini bebas dilakukan karena menggunakan penelitian yang ada
dikota Medan. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak jalanan yang mengamen di
dilakukan selama 5 hari. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisis.
4.7.Analisa Data
data dan analisa data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pertama
editing, yaitu mengecek atau mengeroksi data yang telah dikumpulkan. Tujuannya
dalam kategori yang sama. Ketiga yaitu tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang
berisikan data yang telah diberikan kode-kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan
pemenuhan personal hygiene pada anak-anak jalanan usia 6-12 tahun di kecamatan
5.1.Hasil Penelitian
2011, di Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan dengan jumlah
responden 40 orang anak-anak jalanan tingkat usia 6-2 tahun. Adapun data tersebut
5.1.1.Karakteristik Responden
responden dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (55%), berdasarkan agama
berdasarkan pekerjaan orang tua mayoritas responden yang tidak bekerja sebanyak 14
oraang (35%), berdasarkan tempat tinggal mayoritas responden yang tinggal dengan
orang tua sebanyak 36 orang (90%). Hasil penelitian mengenai karakteristik responden
- Usia
6-12 tahun 40 100
Total 40 40
- Jenis kelamin
Laki-laki 22 55
Perempuan 18 45
Total 40 100
- Agama
Islam 31 77,5
Kristen 9 22,5
Total 40 100
- Suku Bangsa
Jawa 20 50
Batak toba 13 32,5
Minang 4 10
Batak karo 2 5
Mandailing 1 2,5
Total 40 100
- Pendidikan
SD 17 42,5
SMP 0 0
Tidak sekolah 23 57,5
Total 40 100
- Pekerjaan orang
tua
Tidak bekerja 14 35
Pedagang kaki 11 27,5
lima
Pembantu rumah 9 22,5
tangga
Buruh 3 7,5
Berjualan 2 5
Petani 1 2,5
Total 40 100
- Tempat tinggal
Dengan orangtua 36 90
Dijalanan 3 7,5
Jembatan 1 2,5
Total 40 100
- Rambut
- Frekuensi mencuci rambut :
Tidak pernah 10 25 %
1 kali dalam seminggu 26 65 %
2 kali dalam seminggu 10 25 %
- Alat yang digunakan :
Shampoo 25 62 %
Sabun cuci 7 17 %
Air saja 30 45 %
- Keadaan rambut :
Bersih,hitam dan sehat 7 17 %
Kusam,panjang dan berketombe 15 37 %
Merah,kering dan berkutu 9 22 %
- Gigi
- Keadaan gigi :
Putih dan sehat 4 10 %
Berkarat dan berlubang 22 55 %
Hitam dan berkarat 11 27 %
- Frekuensi kebersihan gigi :
2 kali dalam seminggu 2 5%
Tidak pernah 23 57 %
1 kali dalam seminggu 29 72,5 %
- Alat yang digunakan :
Pasta gigi 21 52 %
Air saja 34 85 %
Tidak menggunakan apa-apa 8 20 %
- Mata
- Pelindung mata :
Menggunakan topi 10 25 %
Menggunakan kain 14 35 %
Tidak menggunakan apa-apa 11 27 %
- Kebersihan mata :
Dengan air
Dengan kain 17 42 %
Tidak menggunakan 7 17 %
- Keluhan yang dialami : 14 35 %
Sakit mata
Adanya benjolan disekitar mata 24 60 %
Mata merah karena iritasi 7 17 %
24 60 %
- Hidung
- Kebersihan hidung :
Setiap ada kotoran
Tidak pernah 27 67 %
Setiap mandi 9 22 %
- Keluhan yang dialami : 4 10 %
Pilek
Ingusan 31 77 %
Pendarahaan 17 42 %
- Kebersihan hidung : 5 12 %
Setiap mau mandi
1 kali dalam seminggu 25 62 %
2 kali dalam seminggu 13 13 %
2 5%
- Perineum
- Kebersihan perineum :
Dengan mandi setiap hari 37 92 %
- Frekuensi premium :
2 kali dalam sehari 1 2,5 %
1 kali dalam sehari 23 57 %
Tidak pernah 20 50 %
- Alat yang digunakan :
Sabun mandi 12 30 %
Air saja 36 90 %
5.2. Pembahasaan
ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene
Pada Anak-anak Jalanan Di Kecematan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang usia
terhadap kebersihan diri sangat kurang baik dengan 40 responden (100%). Dengan
tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, motivasi, lingkungan dan social
(57%) orang responden dengan tingkat pendidikan tidak sekolah. Ini sesuai dengan
misalnya lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan, karena lingkungan memiliki fungsi
sebagai alat untuk pergaulan social dan bertukar informasi yang dalam hal ini mengenai
anak-anak jalanan dengan 40 responden bahwa kebersihan kulit sangat buruk dimana
pernyataan kulit pada tempat mandi dilakukan lebih banyak di sungai sebanyak 30
orang (57%), frekuensi mandi dilakukan tidak pernah sebanyak 37orang (92%), alat
untuk mandi lebih banyak mengunakan air saja sebanyak 35 orang (87%), berdasarkan
pada pernyataan kuku frekuensi memotong kuku dilakukan 1 kali dalam seminggu
sebanyak 20 orang (50%), dan tidak pernah sebanyak 17 orang (42%), alat yang
digunakan untuk memotong kuku lebih banyak menggunakan gigi sebanyak 31 orang
menggunkan air saja sebanyak 30 orang (45%), kedaan rambut lebih banyak kusam,
panjang dan berketombe sebanyak 15 orang (37%), berdasarkan pernyataan pada gigi
keadaan gigi lebih banyak berkarat dan berlubang sebanyak 22 orang (55%), frekuensi
kebersihan gigi dilakukan 1 kali dalam seminggu sebanyak 29 orang (72,5%), alat yang
digunakan lebih banyak menggunakan air saja sebanyak 34 orang (85%), berdasarkan
pernyataan pada mulut alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air sebanyak 23
(57%), keadaan mulut lebih banyak kering dan bau sebanyak 20 orang (50%), keluhan
yang dialami lebih banyak sariawan sebanyak 27 orang (67%), berdasarkan pernyataan
pada mata lebih banyak menggunakan kain sebanyak 14 orang (35%),keluhan yang
dialami sakit mata sebanyak 24 (60%), mata merah karena iritasi sebanyak 24 orang
(42%), berdasarkan pernyataan pada hidung, kebersihan hidung dilakukan setiap ada
kotoran sebanyak 27 orang (67%), keluhan yang dialami lebih banyak pilek sebanyak
31 orang (77%), kebersihan hidung dilakukan setiap mau mandi sebanyak 25 orang
(62%), berdasarkan pernyataan pada telingga kebersihan telingga lebih banyak kotor,
dan berdaki sebanyak 26 orang (65%),keluhan yang dialami lebih banyak adanya
perineum dilakukan 1 kali dalam sehari sebnyak 23 orang ( 57%),tidak pernah sebanyak
20 orang (50%), dan alat yang digunakan lebih banyak dengan menggunakan air saja
konsep diri yang dimana konsep diri mempengaruhi kemampuan individu untuk
memenuhi kebutuhannya. Selain itu konsep diri juga dapat mempengaruhi kesadaran
individu untuk mengetahui apakah kebutuhan dasarnya terpenuhi atau tidak. Individu
dengan konsep diri yang positif akan mudah mengenali dan memenuhi kebutuhannya
serta mengembangkan cara yang sehat guna memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan
seseorang dengan konsep diri negatif, misalnya depresi akan mengalamin perubahaan
kepribadian dan suasana hati yang dapat mempengaruhi presepsi dan kemampuannya
6.1. Kesimpulan
orang (40%), pada pernyataan 4 mayoritas responden sebanyak 17 orang (42%), dan
sangat buruk dimana pernyataan kulit pada tempat mandi dilakukan lebih banyak di
sungai sebanyak 30 orang (57%), frekuensi mandi dilakukan tidak pernah sebanyak
37orang (92%), alat untuk mandi lebih banyak mengunakan air saja sebanyak 35 orang
(87%), berdasarkan pada pernyataan kuku frekuensi memotong kuku dilakukan 1 kali
dalam seminggu sebanyak 20 orang (50%), dan tidak pernah sebanyak 17 orang (42%),
alat yang digunakan untuk memotong kuku lebih banyak menggunakan gigi sebanyak
dilakukan 1 kali dalam seminggu sebanyak 26 orang (65%),alat yang digunakan lebih
banyak menggunkan air saja sebanyak 30 orang (45%), kedaan rambut lebih banyak
pada gigi keadaan gigi lebih banyak berkarat dan berlubang sebanyak 22 orang (55%),
alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air saja sebanyak 34 orang (85%),
berdasarkan pernyataan pada mulut alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air
sebanyak 23 (57%), keadaan mulut lebih banyak kering dan bau sebanyak 20 orang
(50%), keluhan yang dialami lebih banyak sariawan sebanyak 27 orang (67%),
berdasarkan pernyataan pada mata lebih banyak menggunakan kain sebanyak 14 orang
(35%),keluhan yang dialami sakit mata sebanyak 24 (60%), mata merah karena iritasi
dilakukan setiap ada kotoran sebanyak 27 orang (67%), keluhan yang dialami lebih
banyak pilek sebanyak 31 orang (77%), kebersihan hidung dilakukan setiap mau mandi
lebih banyak kotor, dan berdaki sebanyak 26 orang (65%),keluhan yang dialami lebih
kali dalam seminggu sebanyak 18 orang (45%), berdasarkan pernyataan pada perineum
pernah sebanyak 20 orang (50%), dan alat yang digunakan lebih banyak dengan
6.2. Saran
1. Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi bahan masukan bagi perawat
untuk mengetahui tentangi pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada anak-
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah wawasan pada tenaga
pendidik yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada
anak-anak jalanan sehingga dapat mengerti akan tingkat kebersihan pada anak- anak
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi masukan dan pengetahuan
bagi anak-anak jalanan yang, agar selalu memperhatikan kebutuhan dasar dalam