Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan bahwa pemenuhan

kebutuhan dasar pada anak - anak jalanan terhadap kebersihan diri sangat kurang,

dimana mereka tidak pernah memperhatikan kebersihan diri secara baik. Sehingga

kondisi dan kesehatan mereka sangat buruk yang disertai dengan mandi tidak teratur,

makanan yang dimakan tidak bersih dan tak bergizi, serta kondisi postur tubuh sangat

tidak memeperhatikan.

Adapun defenisi kerangka pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada

anak - anak jalanan adalah merupakan pengetahuan yang tidak tau terhadap kebersihan

diri atau personal hygiene termasuk pada anak jalanan yang berusia 6 - 12 tahun.

Anak-anak Pemenuhan
Jalanan Kebutuhan
Personal Hygiene

Skema 3.1 Kerangka Konseptual Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal hygiene

Pada Anak - Anak Jalanan

3.2 Defenisi Operasional

Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia adalah suatu hal terpenting dalam

kehidupan seseorang untuk kebutuhan dan kehidupan (Mubarak & Chayatin, 2008)

Kebutuhan adalah merupakan suatu hal yang sangat penting, bermanfaat, atau

Universitas Sumatera Utara


diperlukan untuk menjaga homeostasis dan kehidupan itu sendiri (Mubarak & Chayatin,

2008).

Kebutuhan fisiologis adalah suatu priopritas tertinggi dalam hierarki kehidupan

seseorang (Mubarak & Chayatin, 2008)

Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil ukur Skala

Operasional

1.Pemenuhan 1.Hal-hal yang 1.Kuisioner terdiri 1.Kurang Ordinal

kebutuhan dasar diketahui anak-anak dari 10 pertanyaan (0-5) Uni


vers
Personal jalanan tentang dengan pilihan 2.Cukup itas
Su
hygiene Personal hygiene jawaban : (6-9) mat
era
anak-anak jalanan 1.Ya = 1 3.Baik Utar
a
2.Tidak = 0 (10-15)
BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1.Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan

untuk mengindentifikasi pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada anak-anak

jalanan usia 6-12 tahun di Kecamatan Helvetia Medan Daerah Kampung Lalang Medan.

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak-anak jalanan Di

Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan. Dengan jumlah populasi

40 responden oleh karena itu penentuan besarnya sampel dilakukan dengan

menggunakan tabel power analisis untuk uji kolerasi (Polit & Hungler, 1995).

Penentuan dari jumlah sampel dalam penelitian ini didasari pada rumusan menurut

Arikunto (2002) yaitu 20-25 % dari total populasi, dan data survei tersebut dilakukan

sebanyaak 40 orang responden yang meggunakan rumusan tersebut dengan kiteria pada

usia 6-12 tahun

Pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling. Kriteria sampel yang

dipilih adalah anak-anak jalanan yang berusia 6-12 tahun.

4.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang

Medan. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena lokasi penelitian ini tidak

mengikuti sebuah target responden karena penetuan besar sampel dilakukan apa yang

Universitas Sumatera Utara


dapat. Adanya sampel memadai, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai

pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak jalanan pada personal hygiene umur 6-12 tahun.

4.4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun

oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka yang terdiri dari tigat bagian

yaitu kuisioner yang berisi data demografi, kuisioner pemeenuhaan kebutuhan dasar

anak-anak jalanan, dan kuisioner personal hygiene pada anak-anak jalanan.

4.4.1.Kuisioner Data Demografi

Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden

yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, suku, agama, dan ekonomi.

4.4.2.Kuisioner Pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak jalanan

Kuisioner pengetahuan berisi pertanyaan-pertanyaan tentang personal hygiene

pada anak-anak jalanan usia 6-12 tahun. Penelitiaan ini menyusun kuisioner

berdasarkan tinjauan pustaka tentang pentingnya kebersihan diri pada anak-anak

jalanan.

Kuisoner ini terdiri dari 2 bagian pertanyaan bagian pertama mengenai data

demografi responden yang terdiri dari insial nama, umur, agama, jenis kelamin, suku

bangsa, pendidikan, pekerjaan orang tua, dan tempat tinggal. Pada bagian pertanyaa

kedua tentang pertanyaan pemenuhan kebutuhaan dasar anak-anak jalanan yang terdiri

dari 25 soal yang bagian-bagian pertanyaannya yaitu, kulit ada 3 soal, kuku ada 3 soal,

rambut 3 soal, gigi 3 soal, mulut 3 soal, mata 3 soal, hidung 3 soal, telinga 3 soal,

perenium 3 soal. Dimana penilaian ini menggunakan skala Dichotomy dengan skor

pilihan, untuk pernyataan pertanyaan data demografi menggunakan pertanyaan

Universitas Sumatera Utara


menjawab dan pada pertanyaan pemenuhan kebutuhan dasar menggunakan skala ukur

pilihan berganga dengan ketentuan a, b, c.. Total skor berkisar antara 0 sampai 11 untuk

setiap pernyataan, sehingga nilai teredah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 0

dan nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 11. Total skor adalah 0-11. Semakin

tinggi jumlah skor maka semakin tinggi pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak

terhadap kebersihan diri.

Kuisioner personal hygiene pada anak-anak jalanan bertujuan untuk

mengindenfikasi tingkat kebersihan diri mereka. Kusioner yang digunakan adalah

kuisioner yang dimodifikasikan dari tinjauan pustaka tentang kebersihan diri seseorang.

Kuisioner ini terdiri dari 25 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Likert yang

terdiri dari 25 pertanyaan dengan skor pilihan berganda, yaitu Benar = 1, dan Salah = 0.

Total skor berkisar Kurang (0-8), Cukup (9-16), Baik (17-25). Sehingga untuk setiap

pernyataan nilai rendah yang mungkin dicapai oleh responden adalah 20 dan nilai

tertinggi yang mungkin dicapai adalah 25. Semakin tinggi total skor kuisioner maka

semakin baik tingkat kebersihan diri anak-anak jalanan.

4.5.Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi. Validitas

isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili

karakteristik yang diteliti. Pengujian validitas isi dilakukan kepada ahlinya yaitu pada

bidang kesehatan kebutuhan dasar manusia. Hasil uji vasidilitas valid dilihat dari

Coefisient Validitas Index (CVI). Coefisient (r ) berada diantara 0.00 dan 1.00. Hasil

yang dilakukan meiliki nilai coefisitnt validity index sebesar 0,07 untuk instrumen

penelitian pengetahuan, personal hygiene, dan anak-anak jalanan. Jika coenfisint

Universitas Sumatera Utara


validaty index mencapai 0,07 maka instrumen sudah dikatakan valid (Polit & Hungler,

1995). Uji validitas yang dilakukan hanya sekali dengan tanpa memerlukan perbaikan.

Uji reliabilitas instrumen adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam

ruang lingkup yang sama. Reabilitas instrumen dalam penelitian pemenuhan kebutuhan

dasar personal hygiene ini melakukan uji reabilitas dengan tujuan untuk meengetahui

seberapa besar derajat kemammpuan alat ukur secara konsisten sasaran yang akan

diukur. yang telah diuji reabilitasnya terhadap 10 orang responden diperoleh r 11 =

0,874 dengan program SPPSS.

4.6.Proses Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah mengisi kuesioner dengan

cara wawancara, dan dalam proses pengumpilan data tersebut peneliti dibantu oleh 5

orang. Pengumpulan ini bebas dilakukan karena menggunakan penelitian yang ada

dikota Medan. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak jalanan yang mengamen di

Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan. Setelah kuesioner

terkumpul dan terjawab, peneliti memeriksa kelengkapan jawaban. Pengumpulan data

dilakukan selama 5 hari. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisis.

4.7.Analisa Data

Setelah pengumpulan dari hasil penelitian data, peneliti melakukan pengelolaan

data dan analisa data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pertama

editing, yaitu mengecek atau mengeroksi data yang telah dikumpulkan. Tujuannya

untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencataan anak-anak

Universitas Sumatera Utara


jalanan. Kedua coding, yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama. Ketiga yaitu tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang

berisikan data yang telah diberikan kode-kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan

(Hasan, 2002). Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan komputerisasi.hasilnnya ditampilkan dalam bentuk distribussi frekuensi

dan presentase untuk mendeskriptifkan tentang data karakteristik dan gambaran

pemenuhan personal hygiene pada anak-anak jalanan usia 6-12 tahun di kecamatan

medan helevetia daerah kampung lalang Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 November 2011 s/d 16 Desember

2011, di Kecamatan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan dengan jumlah

responden 40 orang anak-anak jalanan tingkat usia 6-2 tahun. Adapun data tersebut

didapat yaitu sebagai berikut :

5.1.1.Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik data demografi anak-anak jalanan yaitu mayoritas

responden berusia 6-12 tahun sebanyak 40 orang (100%), berdasarkan mayoritas

responden dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (55%), berdasarkan agama

mayoritas responden beragama islam sebanyak 31 orang (77,5%), berdasarkan

mayoritas responden suku bangsa jawa sebanyak 20 orang (50%), berdasarkan

mayoritas responden tingkat pendidikan tidak bersekolah sebanyak 23 orang (57,5%),

berdasarkan pekerjaan orang tua mayoritas responden yang tidak bekerja sebanyak 14

oraang (35%), berdasarkan tempat tinggal mayoritas responden yang tinggal dengan

orang tua sebanyak 36 orang (90%). Hasil penelitian mengenai karakteristik responden

secara singkat dapat dilihat pada tabel.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1.Distribusi frekuensi dan presentase berdasarkan karakteristik 40
responden dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene Pada
Anak-anak Jalanan Usia 6-12 Tahun Di Kecamatan Medan Helvetia
Daerah Kampung Lalang Medan.
Data Demografi Jumlah Presentase (%)

- Usia
6-12 tahun 40 100
Total 40 40
- Jenis kelamin
Laki-laki 22 55
Perempuan 18 45
Total 40 100

- Agama
Islam 31 77,5
Kristen 9 22,5
Total 40 100
- Suku Bangsa
Jawa 20 50
Batak toba 13 32,5
Minang 4 10
Batak karo 2 5
Mandailing 1 2,5
Total 40 100
- Pendidikan
SD 17 42,5
SMP 0 0
Tidak sekolah 23 57,5
Total 40 100

- Pekerjaan orang
tua
Tidak bekerja 14 35
Pedagang kaki 11 27,5
lima
Pembantu rumah 9 22,5
tangga
Buruh 3 7,5
Berjualan 2 5
Petani 1 2,5
Total 40 100
- Tempat tinggal
Dengan orangtua 36 90
Dijalanan 3 7,5
Jembatan 1 2,5
Total 40 100

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.2.Distribusi frekuensi dan presentase berdasarkan Pengetahuan Anak-
anak Jalanan terhadap Pemenuhan Personal Hygiene

Pernyataan Ya Tidak Total


n (%) n (%) n (%)
Saya pernah mendengar 23 (57,5%) 17 (42,5%) 40 (100%)
tentang kebersihan diri

Menurut saya kebersihan itu 17 (42,5%) 22 (55%) 40 (100%)


penting

Kebersihan saya baik 16 (40%) 24 (60%) 40 (100%)

Bagi saya kebersihan itu ada 17 (42,5%) 22 (55%) 40 (100%)


tujuannya

Bagi saya kebersihan diri dapat 17 (42,5%) 23 (57,5%) 40 (100%)


membuat saya sehat

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan presentasi berdasarkan Pemenuhan Personal


Hygiene Pada Anak-anak Jalanan.

Pernyataan Jumlah Presentase


(%)
- Kulit
- Tempat mandi :
Kamar mandi rumah 23 57,5 %
Sungai 30 75 %
Mesjid 23 57,5 %
Kamar mandi umum 4 10 %
- Frekuensi mandi :
2 kali dalam sehari 3 7,5 %
1 kali dalam sehari 21 52,5 %
Tidak pernah 37 92,5 %
- Alat yang digunakan :
Sabun 34 85%
Sabun cuci 11 27,5%
Air saja 35 87,5%

Universitas Sumatera Utara


- Kuku
- Frekuensi memotong kuku:
Tidak pernah 17 42,5 %
1 kali dalam seminggu 20 50 %
2 kali dalam seminggu 14 35 %
- Alat yang digunakan :
Gunting kuku
Pisau silet 18 45 %
Gigi 9 22,5 %
- Keadaan kuku : 31 77,5 %
Kotor,hitam dan berkuku panjang
Bersih,sehat dan berkuku pendek 16 40 %
Hitam dan berkuku panjang 15 37,5 %
5 12,5 %

- Rambut
- Frekuensi mencuci rambut :
Tidak pernah 10 25 %
1 kali dalam seminggu 26 65 %
2 kali dalam seminggu 10 25 %
- Alat yang digunakan :
Shampoo 25 62 %
Sabun cuci 7 17 %
Air saja 30 45 %
- Keadaan rambut :
Bersih,hitam dan sehat 7 17 %
Kusam,panjang dan berketombe 15 37 %
Merah,kering dan berkutu 9 22 %

- Gigi
- Keadaan gigi :
Putih dan sehat 4 10 %
Berkarat dan berlubang 22 55 %
Hitam dan berkarat 11 27 %
- Frekuensi kebersihan gigi :
2 kali dalam seminggu 2 5%
Tidak pernah 23 57 %
1 kali dalam seminggu 29 72,5 %
- Alat yang digunakan :
Pasta gigi 21 52 %
Air saja 34 85 %
Tidak menggunakan apa-apa 8 20 %

Universitas Sumatera Utara


- Mulut
- Alat yang digunakan :
Menggunakan air saja 23 57 %
Tidak menggunakan apa-apa 10 25 %
- Kedaan mulut :
Harum dan bersih 12 30 %
Bau dan pucat 18 45 %
Kering dan baru 20 50 %
- Keluhan yang dialami :
Sariawan 27 67 %
Bibir pecah-pecah 22 55 %
Pendarahaan pada gusi 11 27 %

- Mata
- Pelindung mata :
Menggunakan topi 10 25 %
Menggunakan kain 14 35 %
Tidak menggunakan apa-apa 11 27 %
- Kebersihan mata :
Dengan air
Dengan kain 17 42 %
Tidak menggunakan 7 17 %
- Keluhan yang dialami : 14 35 %
Sakit mata
Adanya benjolan disekitar mata 24 60 %
Mata merah karena iritasi 7 17 %
24 60 %
- Hidung
- Kebersihan hidung :
Setiap ada kotoran
Tidak pernah 27 67 %
Setiap mandi 9 22 %
- Keluhan yang dialami : 4 10 %
Pilek
Ingusan 31 77 %
Pendarahaan 17 42 %
- Kebersihan hidung : 5 12 %
Setiap mau mandi
1 kali dalam seminggu 25 62 %
2 kali dalam seminggu 13 13 %
2 5%

Universitas Sumatera Utara


- Telinga
- Kebersihan telinga :
Bersih 9 22 %
Kotor dan berdaki 26 55 %
Kotor,berdaki dan mengeluarkan 3 7,5 %
cairan berwarna kuning
- Keluhan yang dialami :
Mengeluarkan cairan kental berwarna 5 12 %
kuning
Adanya kotoran ditelinga 33 82 %
Pendarahaan ditelingga 1 2,5 %
- Kebersihan telingga :
2 kali dalam seminggu 7 17 %
1 dalam seminggu 18 45 %
Tidak pernah 16 40 %

- Perineum
- Kebersihan perineum :
Dengan mandi setiap hari 37 92 %
- Frekuensi premium :
2 kali dalam sehari 1 2,5 %
1 kali dalam sehari 23 57 %
Tidak pernah 20 50 %
- Alat yang digunakan :
Sabun mandi 12 30 %
Air saja 36 90 %

5.2. Pembahasaan

Pembahasan hasil penelitian di sajikan dengan mengacu pada tujuan penelitian

ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Personal Hygiene

Pada Anak-anak Jalanan Di Kecematan Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang usia

6-12 tahun Medan.

Universitas Sumatera Utara


5.2.1. Pengetahuan

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kecamatan Medan Helvetia Daerah

Kampung Lalang Medan memperlihatkan bahwa pengetahuan anak-anak jalanan

terhadap kebersihan diri sangat kurang baik dengan 40 responden (100%). Dengan

pernyataan menjawab Ya dan Tidak. Sesuai pendapat Notoadmojo (2003), bahwa

tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, motivasi, lingkungan dan social

ekonomi. Berdasarkan karakteristik tingkatan pendidikan responden terlihat bahwa 23

(57%) orang responden dengan tingkat pendidikan tidak sekolah. Ini sesuai dengan

pendapat yang menyatakan bahwa sekolah/pendidikan berpengaruh terhadap

perkembangan pribadi individu dan mempertinggi taraf intelegensi individu.

Menurut Notoadmojo (2003), lingkungan juga mempengaruhi pengetahuan

misalnya lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan, karena lingkungan memiliki fungsi

sebagai alat untuk pergaulan social dan bertukar informasi yang dalam hal ini mengenai

upaya meminimalkan dampak pengetahuan terhadap personal hygiene.

5.2.2. Pemenuhan Personal Hygiene

Pada pemenuhan kebutuhan personal hygiene terdapat hasil penelitian pada

anak-anak jalanan dengan 40 responden bahwa kebersihan kulit sangat buruk dimana

pernyataan kulit pada tempat mandi dilakukan lebih banyak di sungai sebanyak 30

orang (57%), frekuensi mandi dilakukan tidak pernah sebanyak 37orang (92%), alat

untuk mandi lebih banyak mengunakan air saja sebanyak 35 orang (87%), berdasarkan

pada pernyataan kuku frekuensi memotong kuku dilakukan 1 kali dalam seminggu

sebanyak 20 orang (50%), dan tidak pernah sebanyak 17 orang (42%), alat yang

digunakan untuk memotong kuku lebih banyak menggunakan gigi sebanyak 31 orang

Universitas Sumatera Utara


(77%), berdasakan pernyataan pada rambut frekuensi mencuci rambut dilakukan 1 kali

dalam seminggu sebanyak 26 orang (65%),alat yang digunakan lebih banyak

menggunkan air saja sebanyak 30 orang (45%), kedaan rambut lebih banyak kusam,

panjang dan berketombe sebanyak 15 orang (37%), berdasarkan pernyataan pada gigi

keadaan gigi lebih banyak berkarat dan berlubang sebanyak 22 orang (55%), frekuensi

kebersihan gigi dilakukan 1 kali dalam seminggu sebanyak 29 orang (72,5%), alat yang

digunakan lebih banyak menggunakan air saja sebanyak 34 orang (85%), berdasarkan

pernyataan pada mulut alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air sebanyak 23

(57%), keadaan mulut lebih banyak kering dan bau sebanyak 20 orang (50%), keluhan

yang dialami lebih banyak sariawan sebanyak 27 orang (67%), berdasarkan pernyataan

pada mata lebih banyak menggunakan kain sebanyak 14 orang (35%),keluhan yang

dialami sakit mata sebanyak 24 (60%), mata merah karena iritasi sebanyak 24 orang

(60%),kebersihan mata lebih banyak menggunakan dengan air sebanyak 17 orang

(42%), berdasarkan pernyataan pada hidung, kebersihan hidung dilakukan setiap ada

kotoran sebanyak 27 orang (67%), keluhan yang dialami lebih banyak pilek sebanyak

31 orang (77%), kebersihan hidung dilakukan setiap mau mandi sebanyak 25 orang

(62%), berdasarkan pernyataan pada telingga kebersihan telingga lebih banyak kotor,

dan berdaki sebanyak 26 orang (65%),keluhan yang dialami lebih banyak adanya

kotoran ditelingga sebanyak 33 (82%),kebersihan telingga dilakukan 1 kali dalam

seminggu sebanyak 18 orang (45%), berdasarkan pernyataan pada perineum kebersihan

perineum dilakukan dengan mandi setiap hari sebanyak 37 orang (92%),frekuensi

perineum dilakukan 1 kali dalam sehari sebnyak 23 orang ( 57%),tidak pernah sebanyak

20 orang (50%), dan alat yang digunakan lebih banyak dengan menggunakan air saja

sebanyak 36 orang (90%).

Universitas Sumatera Utara


Menurut Mubarak & Chayatin, 2008 kebutuhan dapat terpenuhi dengan adanya

konsep diri yang dimana konsep diri mempengaruhi kemampuan individu untuk

memenuhi kebutuhannya. Selain itu konsep diri juga dapat mempengaruhi kesadaran

individu untuk mengetahui apakah kebutuhan dasarnya terpenuhi atau tidak. Individu

dengan konsep diri yang positif akan mudah mengenali dan memenuhi kebutuhannya

serta mengembangkan cara yang sehat guna memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan

seseorang dengan konsep diri negatif, misalnya depresi akan mengalamin perubahaan

kepribadian dan suasana hati yang dapat mempengaruhi presepsi dan kemampuannya

dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden anak-anak jalanan di Kecamatan

Medan Helvetia Daerah Kampung Lalang Medan menggambarkan mayoritas yang

pernyataan 1 menjawab ya sebanyak 23 (57%) orang, pada pernyataan 2 mayoritas

responden sebanyak 17 (42%), pada pernyataan 3 mayoritas responden sebanyak 16

orang (40%), pada pernyataan 4 mayoritas responden sebanyak 17 orang (42%), dan

pada pernyataan 5 mayoritas responden sebanyak 17 (42%).

Sedangkan pada gambaran pemenuhan personal hygiene bahwa kebersihan kulit

sangat buruk dimana pernyataan kulit pada tempat mandi dilakukan lebih banyak di

sungai sebanyak 30 orang (57%), frekuensi mandi dilakukan tidak pernah sebanyak

37orang (92%), alat untuk mandi lebih banyak mengunakan air saja sebanyak 35 orang

(87%), berdasarkan pada pernyataan kuku frekuensi memotong kuku dilakukan 1 kali

dalam seminggu sebanyak 20 orang (50%), dan tidak pernah sebanyak 17 orang (42%),

alat yang digunakan untuk memotong kuku lebih banyak menggunakan gigi sebanyak

31 orang (77%), berdasakan pernyataan pada rambut frekuensi mencuci rambut

dilakukan 1 kali dalam seminggu sebanyak 26 orang (65%),alat yang digunakan lebih

banyak menggunkan air saja sebanyak 30 orang (45%), kedaan rambut lebih banyak

kusam, panjang dan berketombe sebanyak 15 orang (37%), berdasarkan pernyataan

pada gigi keadaan gigi lebih banyak berkarat dan berlubang sebanyak 22 orang (55%),

Universitas Sumatera Utara


frekuensi kebersihan gigi dilakukan 1 kali dalam seminggu sebanyak 29 orang (72,5%),

alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air saja sebanyak 34 orang (85%),

berdasarkan pernyataan pada mulut alat yang digunakan lebih banyak menggunakan air

sebanyak 23 (57%), keadaan mulut lebih banyak kering dan bau sebanyak 20 orang

(50%), keluhan yang dialami lebih banyak sariawan sebanyak 27 orang (67%),

berdasarkan pernyataan pada mata lebih banyak menggunakan kain sebanyak 14 orang

(35%),keluhan yang dialami sakit mata sebanyak 24 (60%), mata merah karena iritasi

sebanyak 24 orang (60%),kebersihan mata lebih banyak menggunakan dengan air

sebanyak 17 orang (42%), berdasarkan pernyataan pada hidung, kebersihan hidung

dilakukan setiap ada kotoran sebanyak 27 orang (67%), keluhan yang dialami lebih

banyak pilek sebanyak 31 orang (77%), kebersihan hidung dilakukan setiap mau mandi

sebanyak 25 orang (62%), berdasarkan pernyataan pada telingga kebersihan telingga

lebih banyak kotor, dan berdaki sebanyak 26 orang (65%),keluhan yang dialami lebih

banyak adanya kotoran ditelingga sebanyak 33 (82%),kebersihan telingga dilakukan 1

kali dalam seminggu sebanyak 18 orang (45%), berdasarkan pernyataan pada perineum

kebersihan perineum dilakukan dengan mandi setiap hari sebanyak 37 orang

(92%),frekuensi perineum dilakukan 1 kali dalam sehari sebnyak 23 orang ( 57%),tidak

pernah sebanyak 20 orang (50%), dan alat yang digunakan lebih banyak dengan

menggunakan air saja sebanyak 36 orang (90%).

6.2. Saran
1. Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi bahan masukan bagi perawat

untuk mengetahui tentangi pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada anak-

anak jalanan dengan usia 6 - 12 tahun.

Universitas Sumatera Utara


2. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah wawasan pada tenaga

pendidik yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene pada

anak-anak jalanan sehingga dapat mengerti akan tingkat kebersihan pada anak- anak

jalanan usia 6-12 tahun.

3. Pada anak-anak jalanan

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi masukan dan pengetahuan

bagi anak-anak jalanan yang, agar selalu memperhatikan kebutuhan dasar dalam

personal hygiene terutama bagi anak-anak jalanan usia 6-12 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai