Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN RESISTOR

Resisitor merupakan salah satu komponen


elektronika yang bersifat pasif dimana komponen
ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja.
Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik
dan resistor sendiri memiliki nilai besaran
hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol
.

Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus listrik
yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat resistif (menghambat)
yang umunya terbuat dari bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki dua
kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya. Dengan mengatur besarnya
arus yang mengalir, kita dapat mengatur alat elektronik untuk melakukan berbagai hal.

Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor
dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega). Untuk
menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini
merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk melambangkan sebuah
komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

FUNGSI RESISTOR

Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor mempunyai kegunaan atau
fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut :

Sebagai pembagi arus

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai penurun tegangan


Sebagai penghambat arus listrik

Menghambat arus listrik

Pengatur volume (potensiometer)

Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll.

KARATERISTIK RESISTOR

Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh


bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak
stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi
turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian
elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah
resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai
sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi. Resistor
variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor
variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu
atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan
kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier.
Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya
disebut potensio logaritmis.

Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya
sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya
bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor
tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif. Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti
terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar
sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit
pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan
intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit
bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya adalah
untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan.
Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif.

BAHAN PEMBUATAN RESISTOR

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan resistor yaitu :

1. Substrat alumina; untuk karateristik resistor (lebar 2 inci)


2. Pasta resistor dengan nilai 10 ohm, 1 kilo ohm, 10 kilo ohm dan 100 kilo ohm
3. Dua pont birox seri 17
4. ESL
5. Shoel
6. Al2O3; digunakan untuk pencucian substrat, screen dan bahan-bahan pelarut
MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS RESISTOR

1. Fixed Resistor (resistor tetap)

Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap. Ciri fisik dari


resistor ini adalah bahan pembuat resisttor terdapat ditengah
tengah dan pada pinggirnya terdapat 2 Conducting Metal, bisanya
kemasan seperti ini disebut dengan Axial. Ukuran fisik fixed
resistor bermacam macam, tergantung pada daya resistor yang
dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5 watt pasti
mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan fixed resistor yang
mempunyai daya watt. Pada gambar 1 disamping ditunjukkan beberapa contoh bentuk
fisik dari fixed resistor. Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan
daya 1/8, , 1, 2, dan 5 watt.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah


sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface
Mount Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk
dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat
membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran sekecil mungkin. Contoh bentuk fixed
resistor dengan teknologi SMT dapat dilihat pada gambar 2. Ada beberapa macam kemasan
standard yang sudah ditentukan oleh Industri elektronik antara lain:

- 1206 ukuran = 3.0 mm x 1.5 mm, 2 terminal

- 0805 ukuran = 2.0 mm x 1.3 mm, 2 terminal

- 0603 ukuran = 1.5 mm x 0.8 mm, 2 terminal

Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP (Single-In-Line).
Didalam kemasan ini terdapat lebih dari 1 resistor yang biasanya disusun pararel dan
mempunyai 1 pusat yang dinamakan common. Untuk contoh dapat dilihat pada gambar 3.
Tipe atau jenis resistor saat ini sangat beragam, tergantung dari pemakain untuk suatu
sistem elektronika yang akan kita rancang. Berikut ini akan dijelaskan sedikit tentang
penggunaan resistor berdasarkan tipe atau jenisnya.

Precision Wirewound resistor

Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi sampai 0.005%
dan TCR (Temperature coeffisient of resistance) sangat rendah. Sehingga sangat cocok
digunakan untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Tetapi
jangan menggunakan jenis ini untuk aplikasi rf (radio frequency) sebab mempunyai Q
resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah
DC Measuring equipment, dan reference resistor untuk voltage regulator dan decoding
Network.
NIST Standard resistor

NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan


tipe resistor dengan tingkat keakuratan paling tinggi yaitu
0.001% , TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan
dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya
digunakan sebagai standard di dalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
Power Wirewound resistor

Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi


yang membutuhkan daya yang yang sangat besar.
Komponen ini dapat mengatasi daya yang besar
dibandingkan dengan resistor yang lain. Karena
panas yang ditimbulkan cukup besar biasanya resistor ini dilapisi oleh bahan seperti ceramic
Tube, Ceramic rods, anodized aluminum, fiberglass mandels, dll . Gambar disamping
merupakan contoh dari Power Wirewound resistor.

Fuse Resistor

Komponen ini selain berfungsi sebagai resistor, juga berfungsi sebagai


sekering. Resistor ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus
yang sangat besar melalui maka hambatannya menjadi takterhingga. Pada
kondisi normal suhu dari resistor ini akan panas ketika ada arus yang melaluinya.

Carbon Composition

Ini merupakan salah satu tipe resistor yang banyak


sekali dijual dipasaran. Biasanya untuk nilai
hambatan yang besar, misalnya 1K2, 2K2, 4K7, dll
mudah mencarinya. Tetapi untuk nilai hambatan yang kecil, misalnya 2, 3, dll susah
dicari. Resistor ini memiliki koefisien temperature dengan batas 1000 ppm/C terhadap nilai
hambatannya, dimana nilai hambatannya akan turun ketika suhunya naik. Selain itu resistor
juga memiliki koefisien tegangan, dimana nilai hambatan akan berubah ketika diberi
tegangan. Semakin besar tegangan maka semakin besar perubahannya. Voltage Rating dari
resistor Carbon Composition ditentukan berdasarkan ukuran fisik, nilai, dan dayanya. Pada
saat menggunakan resistor jenis ini diharapkan agar berhati hati didalam perancangan,
karena dapat menghasilkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dari resistor dan
ukurannya.

Carbon Film Resistor

Resistor jenis Carbon Film mempunyai karakteristik


yang sama dengan resistor carbon composition tetapi
noise, voltage coeficient, temperature coeficient nilainya
lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan
memotong batangan keramik yang panjang dan kemudian dicampur dengan material
karbon. Frekuensi respon dari resistor ini jauh lebih bagus dibandingkan dengan wirewound
dan lebih bagus lagi dibandingkan dengan carbon composition. Dimana wirewound akan
menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila
frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila
dilalui oleh frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
Metal Film Resistor

Metal Film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis resistor


Carbon composition dan carbon film . Karena resistor ini lebih
akurat, tidak mempunyai voltage coefisient, noise dan temperature
coefisient yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis resistor Precision
wirewound. Bahan dasar pembuat dari resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini
mirip seperti yang digunakan untuk membentuk carbon film resistor.

Foil Resistor

Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan jenis


metal film. Kelebihan utama dibandingkan dengan metal film
adalah tingkat kestabilannya yang lebih tinggi, TCR paling kecil,
dan frek respon tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan
yaitu nilai maksimum dari resistor ini lebih kecil dari nilai resistor metal film. Resistor ini
biasanya dipakai di dalam strain gauge, nilai strain dapat diukur berdasarkan perubahan
nilai resistansinya. Ketika digunakan sebagai strain gauge, foil-nya dipasangkan di suatu
substrate fleksibel sehingga dapat dipasang didaerah tempat pengukuran strain dilakukan.

Power Film Resistor

Material yang digunakan untuk membuat resistor ini


sama dengan jenis metal film dan carbon film. Tetapi
karakteristik dayanya lebih tinggi. Power film
resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan
respon frekuensi yang lebih baik dibandingkan Power wirewound resistor. Resistor ini
banyak digunakan untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik,
daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor. Biasanya
komponen ini memiliki toleransi yang cukup lebar.

2. Resistor tidak tetap (Variable Resistor)


Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar
atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai perubahan
resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll,
sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.

Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai
resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar
tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang
dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk
mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer
biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable,
Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer :
Potensiometer liniar

Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan


penampang konstan, menghasilkan peranti dengan
resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya..
Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu
dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk
menyetel titik pusat layar osiloskop.

Potensiometer logaritmik
Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif
yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan
yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan
peranti yang resistansinya merupakan fungsi
logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang
murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier
untuk meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan
potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif
sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama
sebagai pengendali volume.

Rheostat

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam


sebuah sirkuit adalah dengan menggunakan resistor tidak tetap
atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor tidak tetap dua
terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk
membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh
koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan
sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga.
Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal penyapu
untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.

Potensiometer digital

Potensiometer digital adalah sebuah komponen


elektronik yang meniru fungsi dari potensiometer
analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk


fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-
rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng
kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa
menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya
adalah menggunakan bahan karbon atau arang.

NTC dan PTC

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat


komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila
temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan
dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan
bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen
NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut
juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan
ditentukan oleh suhu disekitarnya.

LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu
sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah
sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR
digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis
tertentu seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR
akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah
resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung
dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar
tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin
mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar.
Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok
digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.
KODE WARNA PADA RESISTOR

Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita
dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor.
Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angka-angka,
melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4
cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu :

Sebelum memahami cara menghitung resistor kita perlu memahami dulu komponen resistor 4 warna, 5
warna, dan 6 warna.

WARNA ANGKA [1-3] MULTIPLIER [4] TOLERANSI [5] THERMAL COEFICIENT [6]
HITAM 0 1
COKLAT 1 10 1% 100ppm
MERAH 2 100 2% 50ppm
ORANGE 3 1k 15ppm
KUNING 4 10k 25ppm
HIJAU 5 100k 0.5%
BIRU 6 1M 0.25%
UNGU 7 10M
ABU-ABU 8
PUTIH 9
EMAS 5%
10%
SILVER

GAMBAR RESISTOR KETERANGAN


Resistor 4 Warna
Warna (1) dan (2) = Angka Digit
Warna (3) = Multiplier
Warna (4) = Nilai Toleransi

Resistor 5 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Resistor 6 Warna
Warna (1) (2) (3) = Angka Digit
Warna (4) = Multiplier
Warna (5) = Nilai Toleransi
Warna (6) = Koefisien Suhu

Cara Menghitung Resistor 4 Warna


untuk mengetahui cara menghitung resistor warna kita langsung pakai contoh saja resistor berikut:

Gelang 1 = Coklat (1)


Gelang 2 = Hitam (0)
Gelang 3 = Merah (102)
Gelang 4 = Emas (5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102= 1000 = 1 K 5 %

Cara Menghitung Resistor 5 Warna


kita pakai contoh resistor dengan warna sebagai berikut

Gelang 1 = Merah (2)


Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 = 24 K 0,5 %

Cara Menghitung Resistor 6 Warna


anda mempunyai resistor 6 warna misalnya sebagai berikut

Gelang 1 = Merah (2)


Gelang 2 = Kuning (4)
Gelang 3 = Hitam (0)
Gelang 4 = Merah (102)
Gelang 5 = Hijau (0,5%)
Gelang 6 = Orange (15 ppm/derajat celcius)
Nilai resistor tersebut adalah : 240 X 102= 24000 = 24 K 0,5 % 15 ppm/derajat

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL PADA RESISTOR

RANGKAIAN SERI
Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara
berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari
resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor
terakhir diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor
yang besarnya sama.
Gambar rangkaian:

ER1 ER2 ER3


I

Hubungan pada rangkaian seri :


Besar tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R2 + R3 + Rn

Besar arus listriknya adalah


I = IR1 = IR2 = IR3 .= In

E
I=
RT

Besar tegangan listriknya adalah


ER1 = I . R1

ER2 = I . R2

ER3 = I . R3

ERn = I . Rn

ET = ER1 + ER2 + ER3

Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Seri (Rs) dari sebuah Rangkaian Seri Resistor yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu
R1=100 dan R2=200.
Jawab : Diket : R1 = 100
R2 = 200
Ditanya : Rs = ..?
Jawab : Rs = R1 + R 2
= 100 + 200
= 300

RANGKAIAN PARALEL

Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara dua titik
yang dihubungkan antara tegangan yang sama. Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang
ada dirumah dihubungkan secara paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).
Contoh :
1. Berapa nilai Resistansi Paralel (Rp) dari sebuah Rangkaian Seri Paralel yang terdiri dari 2 buah resistor, yaitu
R1=100 dan R2=100.
Jawab : Diket : R1 = 100
R2 = 100
Ditanya : Rp = ..?
Jawab : 1 / Rp = 1 / R1 + 1 / R2
1 / Rp = 1 / 100 + 1 / 100
1 / Rp = 2 / 100
2 x Rp = 1 x 100 Hasil kali silang
2 x Rp = 100
Rp = 100 / 2
Rp = 50

RANGKAIAN SERI-PARALEL

Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian campuran.

Gambar rangkaian:

IR2

IR3

I ER1 ER 2,3 ER3

Besar tahanan totalnya adalah


Pertama-tama kita cari dahulu tahanan paralel R2 dan R3
R 2,3 =

Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti dibawah ini.

Maka tahanan totalnya adalah

RT = R1 + R 2,3 + R4

Besar arus listriknya adalah

IT =

Untuk arus pada cabang R2 Dan R3 adalah

IR2 = IR3 =

Besar tegangan listriknya adalah


ER1 = I . R1

ER 2 = ER3 = I . R Paralel 2,3

ER4 = I . R4

Dimana besar tegangan total adalah jumlah tegangan tiap-tiap tahanan.


E = ER1 + ER 2,3 + ER4

Contoh :

1. Tentukan nilai tegangan dan arus pada semua resistor, dan juga nilai V.

Rangkaian pengganti total adalah Rx seri dengan R1


Rtotal = Rx + R1 = 5 + 5 = 10
iR1 = 10 V / 10 = 1 A
Dengan pembagi arus
iR2 = i1 10 / (10 + 10) = 0.5 A
iR3 = i1 10 / (10 + 10) = 0.5 A
vR1 = iR1 R1 = (1 A) (5 ) = 5 V
vR2 = iR2 R2 = 0.5 A 10 = 5 V
vR3 = iR3 R3 = 0.5 A 10 = 5 V
v = -vR3 = -5 V
Hasilnya adalah:
KESIMPULAN

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah alat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

http://aji-apps.blogspot.com/2013/08/makalah-tugas-tentang-resistor.html

http://electro-bee.blogspot.com/2013/02/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html

http://rumushitung.com/2012/12/29/cara-menghitung-resistor-berdasarkan-warna/

http://mekatronikasekayu.blogspot.com/2012/09/rangkaian-seri-paralel-resistor.html
MAKALAH RESISTOR

BAHAN-BAHAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :

Arifin Ramadhan 5115131480

Azelia Puteri 5115136228

Gina Aini Rahman 5115136233


Lestari Nurreta .H. 5115134261

Luthfiah M.I. 5115136230

Novia Fidianti 5115131462

Satria Wiraganda 5115134265

Universitas Negeri Jakarta

Fakultas Teknik

Pendidikan Teknik Elektro

Anda mungkin juga menyukai