Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Stokhastik/Probabilistik Model

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Ekonomi & Manajemen ARIS SETIYANI, S.Si, MT
Bisnis

Abstract Kompetensi
Mampu menentukan jumlah Mahasiswa Mampu menentukan
persediaan dengan asumsi jumlah persediaan dengan asumsi
terdapat perubahan kebutuhan terdapat perubahan kebutuhan dan
dan harga. harga.

0 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
0
Tujuan Matakuliah

Tujuan Instruksional Khusus :

Mahasiswa Mampu menentukan jumlah persediaan dengan asumsi terdapat perubahan


kebutuhan dan harga.

Materi Bahasan :

Penentuan jumlah persediaan : Stochastik Model

Stokhastik Model

Persediaan merupana suatu yang susah ditebak, kadang permintaan bias konstan
kadang juga berubah-ubah tergantung dari kebutuhan perusahaan dan kebutuhan
pasar. Untuk model EOQ kebanyakan digunakan digunakan untuk type permintaan
yang relative konstan sehingga kurang peka terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Persediaan tahunan yang tidak konstan
2. Penggunaan harian yang bervariasi
3. Lead time yang berubah-ubah
4. Biaya penyimpanan yang bervariasi
5. Biaya pemesanan yang tidak stabil
6. Timbulnya stockout (biaya karena kehabisan stock)

Untuk menghadapi hal tersebut persediaan harus mensiasati dengan mempunyai


persediaan pengaman yang disebut SAFETY STOCK atau BUFFER.

Untuk menentukan berapa besarnya Buffer / safety stock dengan meminimumkan


biaya stockout dan biaya penyimpanan digunakan model stokhastik yang
memperhitungkan EOQ dengan ketidakpastian permintaan selama lead time
berlangsung.

1 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1
Contoh soal :

PT. Andalas membutuhkan bahan baku selama 1 tahun = 16000 unit


Biaya penyimpanan = 1200/tahun per unit
Biaya pemesanan = 6000 perpesanan
Biaya stokout = 100/unit
Hari kerja dalam setahun (HKT) = 250
Lead time = 10 hari
Data kebutuhan-nya di gambarkan dalam table sbb ;

Jumlah kebutuhan Frekwensi yang Probablitas P(d1 = Frekwensi relative


(unit) Ri pernah terjadi Ri (Frekwensi kumulatif
relative) P (d1<Ri)
1 5 0.05 0.05
150 10 0.1 0.15
300 10 0.1 0.25
450 15 0.15 0.40
600 25 0.25 0.65
750 15 0.15 0.80
900 10 0.10 0.90
1050 10 0.10 1
100 1

Ditanyakan :
1. Hitung EOQ, jumlah pesanan per tahun, kebutuhan rata-rata perhari dan
kuantitas re order
2. Persediaan penyelamat optimal (n) dan biaya total minimum

Jawab :
1. EOQ = 2 SD
IC
= 2 x 6000 x 16000
1200
= 400 unit

2 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2
Jumlah pesanan per tahun = D/Q = 16000/400 = 40 kali
Penggunaan rata-rata perhari = d = D/HKT = 16000/250 = 64 unit

Persedian penyelamat Optimal (n) :


Probabilitas Optimal : P (d1 < R) = 1 Biaya penyimpanan
B (D/Q)
= 1 1200
100 x 40

= 0.7

Jika dilihat dalam table kuantitas yang ada pada probabilitas 0.7 adalah 750
unit. Karena P (d1 < 750) = 0.8
Akan tetapi persediaan pengaman optimal bukan 750 unit dan reorder point
pada 640 unit yang masuk ke dalam 750 unit. Dengan demikian persediaan
penyelamatnya adalah
N = R d1 = 750 640 = 110 unit

BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN

Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan jumlah material


yang tepat, lead time yang tepat dan biaya rendah. Biaya persediaan merupakan
keseluruhan biaya operasi atas sistem persediaan. Biaya persediaan didasarkan
pada parameter ekonomis yang relevan dengan jenis biayanya, meliputi biaya
pembelian, biaya pemesanan, biaya simpan, dan biaya kekurangan persediaan
(Yamit,2005 : 8).
1. Biaya Pembelian (Purchase Cost)
Biaya pembelian adalah harga per unit apabila item dibeli dari luar, atau
biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. Biaya per unit
akan selalu menjadi bagian dari biaya item dalam

persediaan. Untuk pembelian item dari luar, biaya per unit adalah harga beli
ditambah biaya pengangkutan. Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam

3 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3
perusahaan, biaya per unit adalah termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku dan
biaya overhead pabrik.

2. Biaya Pemesanan (Order Cost/ Setup Cost)


Biaya pemesanan adalah biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari
supplier atau biaya persiapan (setup cost ) apabila item diproduksi di dalam
perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak akan berubah secara langsung dengan
jumlah pemesanan. Biaya pemesanan dapat berupa : biaya membuat daftar
permintaan, menganalisis suplier, membuat pesanan pembelian, penerimaan bahan,
inspeksi bahan, dan pelaksanaan proses transaksi. Sedangkan biaya persiapan dapat
berupa biaya yang dikeluarkan akibat perubahan proses produksi, pembuatan
skedul kerja, persiapan sebelum produksi dan biaya pengecekan kualitas.

3. Biaya Simpan (Carrying Cost/Holding Cost)

Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam persediaan dan
pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk menyimpan persediaan. Biaya
dapat berupa : biaya modal, pajak, asuransi, pemindahan persediaan, keusangan
atau kerusakan dan semua biaya yang dikeluarkan untuk memelihara persediaan.

4. Biaya Kekurangan Persediaaan (Stockout Cost)


Biaya kekurangan persediaan adalah konsekuensi ekonomis atas
kekurangan dari luar maupun dari dalam perusahaan. Kekurangan dari luar
terjadi apabila pesanan konsumen tidak dapat terpenuhi. Sedangkan
kekurangan dari dalam terjadi apabila departemen tidak dapat memenuhi
kebutuhan departemen yang lain. Biaya kekurangan

dari luar dapat berupa backorder, biaya kehilangan kesempatan penjualan, dan
biaya kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Biaya kekurangan
dari dalam perusahaan dapat berupa penundaan pengiriman maupun idle kapasitas.
Jika terjadi kekurangan atas permintaan suatu item, perusahaan harus melakukan
backorder atau mengganti dengan item lain atau membatalkan pengiriman. Dalam
situasi seperti ini bukan kerugian penjualan yang terjadi tetapi penundaan dalam
pengiriman. Untuk mengatasi masalah ini secara khusus perusahaan melakukan
pembelian darurat atas item tersebut dan perusahaan akan menanggung biaya

4 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4
tambahan (extra cost) untuk pesanan khusus yang dapat berupa biaya pengiriman
secara cepat dan tambahan biaya pengepakan.

Ongkos kekurangan persediaan bisa terjadi dalam dua jenis adalah back
order dan lost of sales.
Back Order
Jika terjadi kekurangan persediaan, maka kekurangan persediaan tersebut
akan terpenuhi pada periode berikutnya. Biasanya ini terjadi jika konsumen mau
menunggu kekurangan yang terjadi sampai periode berikutnya. Hal ini terjadi
umumnya pada perusahan-perusahaan yang memonopoli suatu jenis barang
sehingga konsumen mau tidak mau harus membeli dari perusahaan tersebut.
Lost of Sales
Jika terjadi kekurangan persediaan, maka kekurangan persediaan tidak dipenuhi
pada periode berikutnya tetapi dianggap sebagai kehilangan penjualan atau
keuntungan. Hal ini biasanya terjadi
pada pasar dengan persaingan bebas dimana konsumen dapat membeli pada
perusahaan lain yang menghasilkan barang yang sama.

Beberapa model persediaan stokhastik di antaranya :


A. Sistem Kontinyu (Q,r)
Salah satu model stokastik persediaan yang paling banyak digunakan adalah
sistem Q,r, yang juga disebut dengan sistem pemeriksaan terus menerus, sistem
titik pemesanan kembali, dan sistem pemesanan tetap. Dengan menggunakan
sistem Q,r setiap kali diadakan pengambilan sediaan maka jumlah sediaan yang
tersisa harus dihitung untuk menentukan apakah pemesanan kembali sudah atau
belum perlu dilakukan.
Aturan dari model ini adalah melakukan pemesanan kembali apabila
kedudukan sediaan sudah sama dengan atau lebih kecil dari titik pemesanan
kembali. Pada model ini jumlah setiap pesanan (Q) adalah sama dari waktu ke
waktu, akan tetapi jarak waktu antara dua pemesanan yang berurutan adalah
berubah-ubah. Disamping itu masa tunggu (lead time) adalah sama untuk setiap
masa yang berbeda.

5 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5
Dasar formulasi atau perumusan perhitungan persediaan pada model sistem Q,r
yang dikembangkan oleh Hadley dan Within (1963) adalah dengan langkah
langkah sebagai berikut :
a. Menghitung kebutuhan bahan baku selama lead time ( l ) dengan
menggunakan rumus :
L
l x ,
T

dimana : l = Kebutuhan selama lead time (Kg)


L = Waktu ancang (bulan)
T = Jumlah periode dalam setahun (bulan)
= Kebutuhan bahan baku per tahun (Kg)

b. Menghitung standar deviasi selama lead time ( l ) dengan menggunakan


rumus :
L
l x ,
T

dimana : = Standar deviasi kebutuhan bahan (Kg)


l = Standar deviasi selama lead time (Kg)
c. Menghitung nilai Q* dan r * dengan langkah langkah sebagai berikut :
Menghitung perkiraan awal jumlah barang yang dipesan untuk model
deterministik dengan menggunakan rumus :
2 A
Qo ,
C

dimana : Qo = Perkiraan awal jumlah barang yang dipesan (Kg)


= Kebutuhan bahan baku per tahun (Kg)
A = Biaya setiap kali pesan (Rp)
C = Biaya simpan per unit ( Rp).

Menghitung probabilitas kekurangan persediaan dengan rumus :


Qo C
F ( ro ) ,
Qo C

atau

6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6
r l
F( ro ) = 1 F(z) = ,

l

dimana : F( ro ) = Probabilitas kekurangan persediaaan


r = Titik pemesanan kembali (Kg).

Menghitung nilai titik pemesanan kembali dengan menggunakan rumus :


ro l Z o l ,

dimana : ro = Titik pemesanan kembali (Kg)


Z o = Nilai pada tabel normal.

Menghitung ekspektasi kekurangan persediaan dengan rumus :


r l r l
( ro ) = ( l r ) 1



l l

= ( 1 ro ) F (ro ) 1 f ( z o ) ,

Dimana :
F(r) = 1- F(z) = [(r - 1 )]/ 1 = probability of stock out
Z2
1
f (z) = [(r - 1 )/ 1 ] = e 2 = titik ordinat ,
2

dimana : ( ro ) = Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg)


f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72
= Konstanta (Pi) = 3,14.

Menghitung jumlah perkiraan barang yang dipesan untuk model probabilistik


dengan rumus :
2 ( A ( ro ))
Qi ,
C

dimana : Qi = Jumlah perkiraan barang yang dipesan (Kg)

7 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7
= Biaya kekurangan persediaan per unit (Rp)
= Kebutuhan bahan baku per tahun (Kg)
A = Biaya setiap kali pesan (Rp)
C = Biaya simpan per unit ( Rp).
( ro ) = Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg).

Menghitung probabilitas kekurangan persediaan dengan rumus :


Qi C
F (ri ) ,
Qi C

dimana : Qi = Jumlah perkiraan barang yang dipesan (Kg)


F (ri ) = Probabilitas kekurangan persediaan.

Menghitung titik pemesanan kembali dengan menggunakan rumus :


ri l Z i l ,

dimana : ri = Titik pemesanan kembali (Kg)


Z i = Nilai pada tabel normal.

Menghitung ekspektasi kekurangan persediaan dengan rumus :


r l r l
(ri ) = ( l r ) 1



l l

= ( 1 ri ) F (ri ) 1 f ( z i ) ,

dimana : (ri ) = Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg)


f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72
= Konstanta (Pi) = 3,14.
Apabila nilai ri ro berarti hasilnya sudah optimal, maka perhitungan dihentikan.
Dan apabila hasilnya belum optimal, maka dilakukan perhitungan kembali
pada langkah berikutnya dengan urutan seperti pada langkah 5 sampai dengan
8 sampai memperoleh hasil yang optimal. Sehingga diperoleh nilai jumlah
pemesanan optimal ( Q * ) dan titik pemesanan yang optimal ( r * ).

d. Menghitung persediaan pengaman (S) dengan rumus :

8 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8
S= r - 1 + (r ) ,
dimana : S = Persediaan pengaman (Kg).

e. Menghitung biaya-biaya persediaan yang terdiri dari :


- Menghitung biaya pesan per tahun (BP) dengan
menggunakan rumus :

BP = A Q ,

dimana : BP = Biaya pesan/tahun (Rp)


Q = Jumlah pemesanan bahan (Kg)
A = Biaya setiap kali pesan (Rp)
= Kebutuhan bahan/tahun (Kg).

- Menghitung biaya simpan per tahun (BS) dengan


menggunakan rumus :
Q
BS = C r 1 ,
2
dimana : BS = Biaya simpan/tahun (Rp)
C = Biaya simpan/unit (Rp)
r = Titik pemesanan kembali (Kg)
l = Kebutuhan bahan selama lead time (Kg).

- Menghitung biaya kekurangan persediaan per tahun (BK)


dengan menggunakan rumus :

BK = C x (r ) ,
Q

dimana : BK = Biaya kekurangan persediaan/tahun (Rp)


= Biaya kekurangan persediaan/unit (Rp)
(r ) = Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg).

- Menghitung total biaya persediaan dengan menggunakan


rumus:
Q
K A C r 1 C x (r )
Q 2 Q

9 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
9
= BP + BS + BK

dimana : K = Total biaya persediaan (Rp).


BP = Biaya pesan per tahun (Rp)
BS = Biaya simpan per tahun (Rp)
BK = Biaya kekurangan persediaan (Rp)

Sistem Periodik (P)


Pada sistem P persediaan diperiksa secara berkala (periodik) setiap satu
jangka waktu tertentu dan jangka waktu ini tidak berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Pemesanan kembali dilakukan dengan tingkat pesanan (R) yang berubah-
ubah tetapi dengan jarak waktu yang tetap antara dua pesanan yang berurutan.
Karena jarak waktu yang tetap ini, serta karena pemeriksaan dilakukan secara
berkala, maka sistem P disebut juga sistem pemeriksaan berkala, sistem pesanan
berkala, sistem pemesanan dengan jarak tetap atau sistem pemesanan kembali
berkala. Pada sistem P ini, ditetapkan suatu target persediaan yaitu tingkat
persediaan yang harus dicapai setiap kali pemesanan dilakukan.
Model persediaan probabilistik selain Sistem Q,r adalah Sistem P. Adapun
langkah langkah perhitungan persediaan model sistem P adalah sebagai
berikut :

1. Menghitung kebutuhan bahan baku selama lead time dengan menggunakan


rumus :
L
l x ,
T

dimana : l = Kebutuhan selama lead time (Kg)


L = Waktu ancang (bulan)
T = Jumlah periode dalam setahun (bulan)
= Kebutuhan bahan baku per tahun (Kg)

2. Menghitung periode pemesanan dengan rumus :


2A
Ti ,
C

10 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
10
dimana : Ti = Periode pemesanan (bulan)
A = Biaya sekali pesan (Rp)
C = Biaya simpan/unit (Rp)
= Kebutuhan bahan baku per tahun (Kg)

3. Menghitung kebutuhan selama L+T dan standar deviasi selama L+T dengan
rumus :
T
L T x ,
12

L T
L T ,
12

dimana : LT = Kebutuhan selama lead time dan waktu yang


bersangkutan (Kg)
LT = Standar deviasi selama lead time dan waktu yang

bersangkutan (Kg)
= Standar deviasi kebutuhan bahan baku (Kg)
L = Lead time (bulan)

4. Menghitung probabilitas kekurangan persediaan dengan rumus :


CTi
F (R ) = ,
CTi

Atau
R L T
F(R) = 1- F(Z) = ,
L T

dimana : F (R) = Probabilitas kekurangan persediaan


C = Biaya simpan/unit (Rp)
= Biaya kekurangan persediaan/unit (Rp)
R = Tingkat pemesanan yang optimal (Kg).
5. Menghitung tingkat pemesanan yang optimal dengan rumus :
R L T Z L T ,

dimana : R = Tingkat pemesanan yang optimal (Kg)


11 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11
Z = Nilai pada tabel normal.
6. Menghitung ekspektasi kekurangan persediaan dengan rumus :
R L T R L T
(R ) = ( L T R ) L T



L T L T

= ( L T R) F ( R) L T f ( z ) ,
Dimana
R L T
F(R) = 1- F(z) = = probability of stock out
L T

R L T
2
Z
= 1 e 2 ordinat ,

f (z) =
L T 2

dimana : (R ) = Ekspektasi kekurangan persediaan (Kg)


f(z) = Titik ordinat
e = Konstanta (Epsilon) = 2,72
= Konstanta (Pi) = 3,14.

7. Menghitung Persediaan pengaman dengan menggunakan rumus :


S = R - 1 - Ti + (R ) ,
Dimana : S = Persediaan pengaman (Kg)
R = Tingkat pemesanan yang optimal (Kg)
1 = Kebutuhan bahan selama lead time (Kg).
8. Menghitung biaya pemesanan/tahun dengan menggunakan rumus :
A
BP = T ,
i

Dimana : BP = Biaya pemesanan/tahun (Rp)


A = Biaya sekali pesan (Rp)
Ti = Periode pemesanan ( bulan).

9. Menghitung biaya simpan/tahun dengan menggunakan rumus :



BS = C R 1 Ti ,
2

dimana : BS = Biaya penyimpanan/thn (Rp)


C = Biaya simpan/unit (Rp).

12 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
12
10. Menghitung biaya kekurangan persediaan/tahun dengan rumus :

BK = (C ) x ( R ) ,
T

dimana : BK = Biaya kekurangan persediaan/thn (Rp)


= Biaya kekurangan persediaan/unit (Rp).

11. Menghitung biaya total persediaan dengan menggunakan rumus :


A
K C R 1 Ti (C ) x ( R)
Ti 2 Ti

= BP + BS + BK

dimana : K = Biaya total persediaan (Rp)


BP = Biaya pesan per tahun (Rp)
BS = Biaya simpan per tahun (Rp)
BK = Biaya kekurangan persediaan per tahun (Rp).

Daftar Pustaka materi manajemen persediaan:

1. Richardus Eko Indrajit, (2005,) Manajemen Persediaan, Grasindo,


Jakarta
2. Heizer Jay, B. Rander, (2006), Manajemen Operasi, Salemba
Empat, Jakarta
3. Hani Handoko, (2002), Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,
Yogyakarta
4. Siswanto,(2005), Riset Operasi, Erlanggan, Jakarta
5. M. Syamsul Maarif, (2003), Manajemen Operasi, Grasindo, Jakarta
6. Sofyan Assauri, (2001), Manajemen Operasi, BPFE, Jakarta
7. Martinich, (2003), Operation Management, Prentice Hall, New York
8. http://rmriadi.yolasite.com
9. http://library.binus.ac.id
10. http://eprints.upnjatim.ac.id

13 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
13
14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
Aris Setiyani S.Si, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
14

Anda mungkin juga menyukai