Anda di halaman 1dari 15

1

Seri Mata Kuliah

Zufialdi Zakaria

Laboratorium Geologi Teknik Jurusan Geologi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran

2006

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


2

Zakaria, Z., 2006, Dayadukung Tanah Fondasi Dangkal,


Laboratorium Geologi Teknik, Jurusan Geologi,
FaMIPA-UNPAD, 13 hal.

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


3

DAYADUKUNG TANAH
FONDASI DANGKAL
Zufialdi Zakaria
LAB. GEOLOGI TEKNIK JURUSAN GEOLOGI-FMIPA UNPAD
2006

1. Pendahuluan 2. Definisi Fondasi

1.1. Tujuan Instruksional Khusus Fondasi adalah bagian paling bawah


dari suatu konstruksi bangunan yang berfungsi
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa
untuk menyalurkan beban langsung dari struk-
dapat :
tur bangunan tersebut ke lapisan tanah di
Menentukan nilai-nilai berbagai dayadu-
bawahnya. Persyaratan dasar fondasi, yaitu:
kung berdasarkan berbagai harga
a) Memiliki Faktor keamanan (2 atau 3) agar
parameter ketahanan dan fisik tanah.
aman terhadap kemungkinan keruntuhan
Menghitung dayadukung-tanah untuk
geser. Misalnya Faktor keamanan = 2, ma-
berbagai jenis fondasi dangkal tipe
ka kekuatan tanah yang diijinkan dalam
segiempat (square), lingkaran (circular),
mendukung suatu fondasi mempunyai nilai
dan lajur (continous)
dua kali dari dayadukung-batasnya.
b) Bila terjadi penurunan fondasi (settlement),
1.2 Bahan
maka penurunan tersebut harus masih ber-
Rumus-rumus dayadukung tanah untuk ada dalam batas-batas toleransi (besar
tipe fondasi square, circular, & continous penurunan masih ada dalam batas normal).
Faktor keamanan pada daya dukung c) Differential settlement (Penurunan sebagi-
Program komputer untuk dayadukung an) tidak boleh menyebabkan kerusakan
tanah fondasi dangkal serius / mempengaruhi struktur bangunan.

Dalam perancangan suatu fondasi,


1.3. Latihan
diperlukan perhitungan kekuatan tanah untuk
Menentukan/menghitung dayadukung mengetahui besar dayadukung-tanah bagi
tanah yang diijinkan q(a) maupun peletakan struktur bangunan. Dengan demiki-
dayadukung tanah batas q(ult) an beban konstruksi bangunan telah diantisi-
Menentukan jenis/tipe fondasi untuk pasi sejak dini, yaitu beban konstruksi bangun-
kekuatan dayadukung tanah yang an dirancang agar tidak melampaui daya-
ditentukan dukung tanah yang bersangkutan.

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


2

Keterangan : Df = kedalaman fondasi (m); B = lebar fondasi (m); L = panjang fondasi (m)

Gambar 1. Potret dan diagram skematik salah satu fondasi langsung:


jenis lajur atau menerus (Koerner, 1984)

Antara kekuatan dayadukung tanah 1. General shear failure (keruntuhan geser


dengan beban dikenal beberapa kondisi. Un- menyeluruh dari tanah di bawah fondasi),
tuk kondisi seimbang dikenal istilah ultimate 2. Local shear failure (keruntuhan geser
bearing capasity (qult, dayadukung batas). Un- setempat dari tanah bawah fondasi)
tuk kondisi aman, dikenal allowable bearing 3. Punching shear failure (keruntuhan geser
capacity (qa, dayadukung-ijin dengan melibat- setempat ke arah bawah fondasi)
kan Faktor Keamanan (F= 2 s.d. 5) yang di- Bentuk/tipe fondasi dapat direncana-
kehendaki. kan. Jenisnya bermacam-macam bergantung
Peletakan fondasi untuk menopang keperluan dan rancangbangun yang telah di-
bangunan (infra-struktur) merupakan masalah pertimbangkan. Untuk fondasi dangkal dikenal
yang dihadapi dalam setiap perencanaan fondasi tapak (spread foundation) dengan be-
bangunan bertingkat maupun bangunan dasar. berapa bentuk: lajur (continous), persegi/segi-
Tanpa perencanaan maka beban bangunan empat (square), dan melingkar (round,
yang melampaui dayadukung tanah dapat me- circular). Masing-masing bentuk fondasi mem-
nyebabkan keruntuhan tanah akibat beban se- punyai cara perhitungan daya dukung tanah
hubungan dengan fondasi, yaitu: batas (qult) yang berbeda-beda.

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


3

Gambar 2. Jenis-jenis keruntuhan tanah akibat beban sehubungan dengan


fondasi, a) general shear, b) local shear, dan c) punching shear
(Koerner, 1984)

Dalam tulisan ini, perhitungan daya- dengan perbandingan kedalaman dan lebar
dukung tanah untuk fondasi dangkal meng- fondasi (= D/B) lebih kecil atau sama dengan
gunakan program komputer bahasa BASIC, satu, terutama sangat baik untuk memperkira-
sedang metoda untuk perhitungan digunakan kan secara cepat besar dayadukung batas
rumus dayadukung tanah menurut Terzaghi. (qult). Cara Hansen dan Meyerhof menghasil-
Berdasarkan Bowles (1984), nilai dayadukung kan nilai bagi segala kondisi dan situasi yang
dari Terzaghi mempunyai nilai paling aman berlaku bergantung kepada pemilihan penggu-
bagi antisipasi keruntuhan lereng untuk bebe- na. Cara Hansen dan Vesic terbaik bagi kon-
rapa kondisi fondasi. disi tapak fondasi yang berada pada lereng
Dari beberapa pengamatan, cara Ter- miring (lihat Bowles, 1984).
zaghi sangat baik untuk tanah yang kohesif

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


4

3. Dayadukung Fondasi Dangkal Dayadukung batas (qult, ultimate


bearing capacity; kg/cm2, t/m2) suatu tanah
yang berada di bawah beban fondasi akan
Dayadukung tanah adalah besarnya
tergantung kepada kekuatan geser (shear
tekanan atau kemampuan tanah untuk meneri-
strength). Nilai daya dukung tanah yang
ma beban dari luasr sehingga menjadi stabil.
diijinkan (qa, allowable bearing capacity) untuk
Kapasitas dayadukung pondasi dangkal ber-
suatu rancangbangun fondasi ikut melibatkan
hubungan dengan perancangan dalam bidang
faktor karakteristik kekuatan dan deformasi.
geoteknik. Kriteria perancangan: Kapasitas da-
Beberapa model keruntuhan dayadu-
yadukung fondasi dangkal harus lebih besar
kung tanah untuk fondasi dangkal telah dipre-
atau sama dengan beban luar yang ditransfer
diksikan oleh beberapa peneliti (Lambe &
lewat sistem fondasi ke tanah di bawah fon-
Whitman, 1979; Koerner, 1984; Bowles, 1984;
dasi: q(ult) > c yang terbaik jika q(ult) 2
Terzaghi & Peck, 1993).
sampai 5 kali c Dayadukung ijin (allowable bearing
Terzaghi mempersiapkan rumus daya- capacity, qa) bergantung kepada seberapa
dukung tanah yang diperhitungkan dalam besar Faktor Keamanan (F) yang dipilih. Pada
keadaan ultimate bearing capacity, artinya: umumnya nilai F yang dipilih adalah 2 hingga
suatu batas nilai apabila dilampaui akan 5, sehingga nilai dayadukung yang diijinkan
menimbulkan runtuhan (colapse). Oleh sebab adalah sebagai berikut:
itu dayadukung yang dijinkan (allowable qult
bearing capacity) harus lebih kecil daripada qa = ________
F
ultimate bearing capacity.

Pressure load

lateral pressure B lateral pressure

c c

q(ult)

Gambar 3. Gaya yang bekerja dalam suatu sistem fondasi

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


5

q( a)

q(ult)

Gambar 4. Hubungan q(a) dan q(ult) dalam suatu sistem fondasi

Gambar 5. Skema kapasitas dayadukung tanah untuk jenis berbagai


keruntuhan umum yang digunakan Terzaghi (menurut
Terzaghi dalam Bowles, 1982)

Jika F = 3, ini berarti bahwa kekuatan Berdasarkan eksperimen dan per-


fondasi yang direncanakan adalah 3 kali ke- hitungan beberapa peneliti terdahulu yaitu :
kuatan dayadukung batasnya, sehingga fon- Meyerhof, Hansen, Bala, Muhs dan Milovic
dasi diharapkan aman dari keruntuhan. (dalam Bowles, 1984), terungkap bahwa hasil
Dengan kondisi qa < qult maka tegang- perhitungan dayadukung metoda Terzaghi
menghasilkan nilai terkecil terutama pada kon-
an kontak (c) yang terjadi akibat transfer be- o
disi sudut geser dalam > 30 . Nilai terkecil ter-
ban luar ke tanah bagian bawah fondasi men-
sebut dinilai aman dalam antisipasi keruntuhan
jadi kecil (sengaja dibuat kecil) bergantung
tanah atau kegagalan fondasi (Bowles, 1984).
nilai F yang diberikan.
Pada eksperimen Miloniv (dalam
Fondasi dikategorikan dangkal bilama-
Bowles, 1984) dengan sudut-geser dalam ku-
na lebar fondasi (= B), sama atau lebih besar o
rang dari 30 , didapatkan hasil yang tak jauh
dari jarak level muka tanah ke fondasi atau D,
berbeda dengan hasil perhitungan nilai secara
kedalaman fondasi (Terzaghi & Peck, 1993;
teoritis cara Terzaghi (Tabel 1). Rumus Terza-
Bowles, 1984).
ghi dapat dilihat (Tabel 2).

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


6

Tabel 1. Hasil perbandingan perhitungan dayadukung tanah (Bowles, 1984)

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


7

Tabel 2. Kapasitas dayadukung tanah untuk beberapa jenis fondasi


menurut cara Terzaghi.

Jenis Fondasi Kapasitas dayadukung (Terzaghi)

Lajur/menerus qult = c.Nc + q.Nq + 0,5 B N

Segi empat qult = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4 B N

Lingkaran qult = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,3 B N

Keterangan :
qult = ultimate soil bearing capacity
c = kohesi tanah
q = x D (bobot satuan isi tanah x kedalaman)
B = dimensi lebar atau diameter fondasi
= sudut geser dalam
Nc, Nq , N adalah Faktor dayadukung tanah yang bergantung kepada

Tabel 3. Faktor dayadukung tanah untuk persamaan Terzaghi

_______________________________________________
, o Nc Nq N
0 5.71 1.00 0.00
10 9.60 2.70 1.20
15 12.90 4.40 2.50
10 17.70 2.70 5.00
34 52.60 36.50 36.00
48 258.30 287.90 780.10
50 347.50 415.10 1153.20

4. Faktor Dayadukung Tanah ngan cara grafis (gambar 6) yang standar


dengan mencari nilai faktor dayadukung tanah
Faktor daya dukung tanah bergantung berdasarkan nilai sudut geser-dalam yang di-
kepada sudut geser-dalam. Nc, Nq dan N me- dapat terlebih dahulu atau melihat tabel di atas
rupakan konstanta Terzaghi yang didapat de- (Tabel. 3 ).

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


8

Gambar 6.

Nilai faktor dayadukung tanah


Nilai faktor dayadukung-
tanah berdasarkan grafis

5. Hubungan Sifat Fisik-Mekanik Pada musim hujan, peningkatan kadar


Tanah dengan Dayadukung air di dalam tanah akan meningkatkan tekanan
air pori ( ) yang arahnya berlawanan dengan
Tanah berbutir halus yaitu lanau (silt),
kekuatan ikatan antar butir (kohesi). Disam-
lanau lempungan (clayey-silt) ataupun lem-
ping itu jarak antar butir relatif menjadi lebih
pung lanauan (silty-clay) berplastisitas tinggi,
berjauhan sehingga baik kohesi maupun
mempunyai konsistensi berubah-ubah menurut
sudut-geser dalam menurun.
kadar air yang dikandungnya (Bowles, 1989).
Menurut (Brunsden & Prior, 1984) ka-
Kohesi (c) menurun mengikuti kenaikan kadar
dar-air berhubungan dengan masing-masing
air tanah (). Disamping itu sudut geser dalam
kedua peubah (c dan ) tersebut. Sementara
( ) juga menurun bila kadar air tanah mening-
itu kedalaman fondasi diikuti oleh kenaikan
kat. Dengan demikian kekuatan tanah juga
dayadukung, tetapi pada kondisi terdapat air
akan menurun. Daya dukung tanah untuk fon-
tanah, dayadukung akan menurun, karena c
dasi dangkal (Bowles, 1984) bergantung dari
dan cenderung menurun, juga peran bobot
kohesi (c) dan sudut geser dalam ( ). Nilai ko-
satuan isi tanah pada kondisi jenuh air akan
hesi dan sudut geser-dalam tinggi pada massa
lebih kecil dari pada pada kondisi kering.
tanah yang berkondisi kering atau kondisi ka-
Pengaruh air tanah pada fondasi adalah sbb.:
dar-air tanah tak berpengaruh pada fondasi.

MAT MAT

Gambar 7. Muka air tanah berada pada permukaan tanah

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


9

a) Bila muka air tanah (MAT) berada disi muka air tanah berada pada permukaan
pada permukaan tanah. tanah, maka :
1) qult menjadi kecil dibanding tanpa MAT
Bila muka air tanah (MAT) berada pa-
2) .B.N menjadi '.B.N

da permukaan tanah. Maka nilai bobot satuan
3) .D.Nq menjadi '.D.N
q
isi tanah () akan dipengaruhi air tanah sehing-

ga yang dipakai adalah jenuh. Pada kondisi


b) Bila muka air tanah (MAT) berada di
tersebut nilai q(ult) akan menjadi kecil. maka bawah elevasi fondasi

menjadi ' (bobot satuan isi tanah terendam


Bila Muka Air Tanah (MAT) berada di
air / di bawah muka air tanah) yang nilainya ' bawah elevasi fondasi, maka yang dipakai
= jenuh - air , karena menjadi ' pada kon- adalah kondisi basah (wet), lihat gambar 8.

Tabel 4. Kapasitas dayadukung tanah untuk beberapa jenis fondasi


dengan kondisi MAT di bawah fondasi.

Jenis Fondasi Kapasitas dayadukung (Terzaghi)

Lajur/menerus qult = c.Nc + (' D).Nq + 0,5 ' B N


Segi empat qult = 1,3 c.Nc + (' D).Nq + 0,4 ' B N
Lingkaran qult = 1,3 c.Nc + (' D).Nq + 0,3 ' B N

MAT

Gambar 8. Muka air tanah berada dibawah elevasi fondasi

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


10

9. Contoh Soal

SOAL (1) :

Diketahui :

= 1.7 t/m3 ; c = 0.01 t/m2; = 32o


Tanah dengan kondisi sbb.:
Nc = 20.9 ; Nq = 14.1 ; N = 10.6

Ditanyakan: Berapa dayadukung tanah yang diijinkan bila fondasi tipe segiempat akan ditanam pada
kedalaman D=2 m dengan lebar B=1 meter. Faktor Keamanan yang diberikan F = 3. Tanah
mempunyai kondisi general shear.

Jawab:

Rumus kapasitas daya dukung fondasi dangkal bentuk segi-empat adalah:

qult = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4 B N


qa = qult / F
q = Dx
= 2 x 1.7
2
= 3.4 T/m
qult = 1,3 (0.01) (20.9) + (3.4)(14.1)+ 0,4 (1.7) (1) (10.6)
= 0.2717 + 47.94 + 7.208
2
= 55.4197 T/m
qa = 55.4197/ 3
2
= 18.473 T/m

Maka :

dayadukung tanah yang diijinkan (qa) bila fondasi tipe segiempat akan ditanam pada kedalaman D=2
2
m dengan lebar/diameter fondasi B=1 meter adalah qa = 18.473 T/m

SOAL (2) :

Fondasi square lebar B = 2,25 m diletakkan pada kedalaman D = 1,5 m tanah pasir, c (kohesi) tanah

pasir bernilai kecil (c dianggap = 0), = 38o . Faktor dayadukung tanah: N = 67 ; Nq = 49.
Faktor keamanan diambil F = 3.

a) Tentukan dayadukung tanah yang diijinkan bila muka air tanah berada di bawah elevasi fondasi
b) Tentukan q(a) bila muka air tanah berada pada permukaan tanah. Jika:

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


11

wet = 18 kN/m3 (yaitu di atas muka air tanah)


jenuh = 20 kN/m3
air = 9,8 kN/m3

Jawab :

a) Bila muka air tanah berada di bawah elevasi fondasi

qult = 1,3 c.Nc + q.Nq + 0,4 B N


= 0 + (D x ).Nq + 0,4 B N
 

= (18 x 1,5 x 49) + (0,4 x 18 x 2,25 x 67)


= 1323 + 1085 = 2408 kN/m2

qa = qult / F
= 2408 / 3
= 802,67 kN/m3

b) Bila muka air tanah berada pada permukaan tanah.

qult = 1,3 c.Nc + q'.Nq + 0,4 ' B N



= 0 + (D x ').Nq + 0,4 B N
 

'= jenuh - air


= 20 - 9,8 = 10,2 kN/m3

qult = (10,2 x 1,5 x 49) + (0,4 x 10,2 x 2,25 x 67)


= 750 + 615
= 1365 kN/m3

qa = qult / F
= 1365 / 3
= 455 kN/m3

catatan:

Perlu diperhatikan mengenai konversi satuan.


3 3
Contoh : 1 g/cm = 1 x 9,807 kN/m
2 2
1 kg/cm = 1 x 98,07 kN/m

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


12

SOAL (3) :

Diketahui : Tanah dengan kondisi sbb.: = 1.7 t/m3 ; c = 0.01 t/m2; = 32o
Nc = 20.9 ; Nq = 14.1 ; N = 10.6

Ditanyakan:
a) Berapa lebar fondasi tipe segiempat yang akan ditanam pada tanah kondisi umum dengan
2
kedalaman D = 2,0 m. Nilai dayadukung yang diijinkan = 20 T/M . Faktor Keamanan yang
diberikan F = 3.

b) Berapa diameter fondasi bila tipe fondasi yang diinginkan pada soal 3a di atas adalah bentuk
lingkaran?

Jawab:

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi


13

SOAL (4) :

Konversi dari suatu satuan ke satuan lainnya sangat diperlukan dalam perhitungan faktor keamanan.
Carilah berapa nilai masing-masing seusi dengan nilai satuan yang telah dicantumkan (diketahui).

1. ...... kg/cm2 40 kg/m2 ......... kN/m2


2 ........ton/m3 ....... g/cm3 12,67 KN/m3
3 1.55 g/cm3 ....... ton/m3 .......... kN/m3
4 .... ton/m2 ....... kg/cm2 18.72 kN/m2
5 13 ton/m2 ....... kg/cm2 .......... kN/m2
6. 12 kg/m2 ....... kg/cm2 .......... kN/m2
7. 1.633 ton/m3 ....... g/cm3 .......... kN/m3

9. Cara perhitungan dengan 5) Cara lain adalah ketik pada prompt A


SOILCOM2 sebagai berikut:

SOILCOM2 menggunakan bahasa A>GWBASIC SOILCOM2 [enter]


BASIC. Perangkat lunak disimpan pada drive
langsung menuju menu kemudian pilih
A, atau pada window explorer klik dua kali
program yang diinginkan.
pada file GWBASIC, atau keluar dari system
window dengan cara meng-klik MS-Prompt
untuk memilih drive tempat disket perangkat
lunak disimpan, kemudian dilakuakn cara
sebagai berikut :
8. Daftar Pustaka

1) Pada drive A, cari file GWBASIC. Ketik


Bowles, J.E., 1984, Foundation Analyisis and
A>GWBASIC [enter], mulai masuk dalam Design, McGraw-Hill Intl. Book Co.,
rd
bahasa BASIC. Singapore, 3 edition, p. 8, p130-143
Bowles, J.E., 1989, Sifat-sifat Fisis dan geo-
teknis Tanah, Edisi 2, Penerbit Erlang-
2) Untuk mengetahui isi file ketik files [enter]. ga, Jakarta, 561 hal.
File-file dalam disket akan ditampilkan. Brunsden, D., & Prior, D.B., 1984, Slope In-
stability, John Willey & Sons, Ltd., NY,
620 p.
3) Ambil file program SOILCOM2 dengan Craig, R.F., 1994, Mekanika Tanah, Penerbit
cara menulis load"SOILCOM2" [enter], jika Erlangga, jakarta, Hal. 261-271
Koerner, R. M., 1984, Construction & Geo-
sudah OK jalankan program komputer technical Methods in Foundation
dengan cara menekan F2, atau menulis Engineering, McGraw - Hill Book Co.,
NY, pp. 1-55
run"SOILCOM2" [enter] Lambe, T.W., & Whitman, R. V., 1969, Soil
Mechanic, John Willwy & Sons Inc.,
4) Pilih program yang diinginkan dalam New York, 553 p.
Terzaghi, K., & Peck., R.B., 1993, Mekanika
menu. Tekan 3 atau Q(ult)-Program dan Tanah dalam Praktek Rekayasa,
ikuti petunjuknya. Penerbit Erlangga, Jakarta, 383 hal.

Zufialdi Zakaria/GEOTEKNIK-D1F322 Fondasi

Anda mungkin juga menyukai