Anda di halaman 1dari 20

PEKERJAAN

PERENCANAAN PEMASANGAN LAMPU


PENERANGAN KOTA LASUSUA

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

KABUPATEN KOLAKA UTARA


TAHUN ANGGARAN 2015

BAB
A
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG CV. HS CONSULTANT

HS CONSULTANT yang didirikan tahun 2008 oleh Saifullah,ST berdasarkan akta

Notaris Syahrir Amri SH. No.40 tanggal 27 Februarin 2008 di Makassar Sulawesi
Selatan. Diawali dengan pemahaman terhadap pengelolaan perusahaan jasa

konstruksi kemudian secara independent perusahaan berusaha melayani khusus pada


bidang jasa konsultansi . dengan menerapkan manajemen profesional dalam

pengelolaan perusahaan..
JENIS KEGIATAN PELAYANAN TEKNIS

Perencanaan /Pengawasan : Arsitektur


- Bangunan Gedung Kantor, Gedung Perdagangan,

Gedung Pendidikan, Gedung Industri/ Pabrik, Pasar,


Pergudangan, Rumah Tinggal, Komplex Perumahan.

Teknik Sipil :
- Struktur & Pondasi
- Jalan Raya & Jembatan
- Ketenagaan

- Reservoir
- Irigasi dan Drainase.

Teknik Elektrikal
- Disain Instalasi Listrik Penerangan Jalan Umum

- Disain Sistem Kontrol Lalu lintas


- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

- Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1.2 SISTEM DAN METODE KERJA

Visi dan Misi Perusahaan HS CONSULTANT Konsultan 2010 adalah :


Profesional dalam Layanan, Menuju kepuasan Prima Pelanggan

Untuk mencapai visi tersebut berbagai misi dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Misi Perusahaan merupakan Lima Pilar penyangga perusahaan dalam menjalankan

berbagai program dan aktifitasnya.Kelima Pilar tersebut adalah:


1. Peningkatan Mutu Layanan Jasa Konsultansi secara berkelanjutan

2. Menjamin Kepuasan Kerja dan Penghargaan yang memadai


3. Terciptanya suasana kerja yang kondusif.
4. Transparansi dalam pengelolaan usaha jasa konsultansi

5. Akuntabilitas dalam Pengelolaan Usaha Jasa Konsultansi


Dengan Visi dan Misi tersebut.Pimpinan Perusahaan menetapkan rencana strategis

dengan menggunakan SWOT Analisis yang mencerminkan kondisi internal perusahaan


berupa kekuatan dan Kelemahan serta keadaan eksternal yang menggambarkan peluang

kedepan seperti berikut ini:


Sebagai tindak lanjut program kegiatan perusahaan maka secara bertahap melakukan

berbagi program dan aktifitas yang berkaitan dengan kelima misi denga fokus utama
adala Penigkatan Mutu Layanan.

1.3 DATA PERUSAHAAN

Pengurus Perusahaan :

SAIFULLAH, ST : Direktur

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

DIREKTUR

DIVISI DIVISI DIVISI


PERENCANAAN UMUM
MK & SUPERVISI

OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL

PROYEK

Akte Notaris
1. Notaris LOLA ROSALINA , SH

Nomor : 40 (Pendirian)

Bantaeng Tanggal : 27 Februari 2008

SITU : 503/0434/IG-P/10/KPAP
SIUP : 503/0464/SIUP-P/11/KPAP
TDP : 503/0367/TDPCV-P/10/KPAP
NPWP : 02.821.174.6-805.000
IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) : 503/0154/IUJK/BPTM/01/2015
SERTIFIKAT BADAN USAHA :
SIPIL : 1-7371-2-86-1-20-135826
ARSITEKTUR : 1-7371-1-86-1-20-135826
ELEKTRIKAL : 1-7371-4-86-1-20-135826
TATA LINGKUNGAN : 1-7371-5-86-1-20-135826

SISTEMATIKA PROPOSAL TEKNIS

Dengan berpedoman pada Kerangka Acuan (Terms of Reference) yang merupakan satu
kesatuan dokumen yang tidak terpisahkan, maka disusunlah Proposal Teknis ini dengan

memperhatikan kaidah-kaidah perencanaan suatu Perencanaan serta pengetahuan konsultan


tentang keadaan lokasi Proyek serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman proposal teknis ini, konsultan
menyusun sistematika teknis sebagai berikut :

BAB A PENDAHULUAN

BAB B PENGALAMAN PERUSAHAAN

BAB C PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN KERJA

BAB D TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

BAB F PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB G RENCANA KERJA

BAB H JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

BAB J LAPORAN

BAB K PENUTUP

LAMPIRAN :

Menguraikan tentang lampiran-lampiran dari pada dokumen tender yaitu :

- LAMPIRAN DATA ADMINISTRASI PERUSAHAAN


Dengan sistematika seperti di atas Konsultan berharap Pejabat Pengadaan Jasa

Konsultansi ataupun pihak-pihak terkait lainnya dapat menangkap ide/gagasan yang


disampaikan, sehingga mempermudah dalam hal menilai isi Proposal Teknis ini.

BAB
B PENGALAMAN PERUSAHAAN
2.1 UMUM

Dalam perkembangannya CV. HS CONSULTANT telah dipercaya untuk menangani

berbagai pekerjaan - pekerjaan jasa konsultansi Pekerjaan Sipil dan arsitektural,


Elektrikal baik berupa pekerjaan studi, survai, studi kelayakan, investigasi perencanaan

umum / master plan, perancangan / desain, supervisi konstruksi, maupun dalam


manajemen konstruksi, manajemen operasi dan manajemen pemeliharaan.

2.2 PENGALAMAN PERUSAHAAN

Sejak didirikan tahun 2008 dalam kurun waktu Lima Tahun merupakan waktu yang

cukup menuju kedewasaan pelayanan. CV. HS CONSULTANT telah memiliki


beberapa pengalaman dalam Jasa Konsultasi Elektrikal Perencanaan maupun

Pengawasan Untuk memberikan gambaran lebih lanjut mengenai hal diatas, dilampirkan
rekaman pengalaman

BAB
C PEMAHAMAN TERHADAP KAK

3.1 PENGERTIAN PROYEK


Nama Pekerjaan :
Nama pekerjaan adalah PERENCANAAN TEKNIS PEMASANGAN LAMPU

PENERANGAN
1) Pemberi Tugas :

Pemberi tugas adalah DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN


KOLAKA UTARA.

2) Dana/Anggaran :
Dana untuk membiayai kegiatan ini berasal APBD KABUPATEN KOLAKA UTARA

TAHUN ANGGARAN 2015.

3.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK


Konsultan sudah memahami maksud dan tujuan pekerjaan ini yakni:

Mengadakan Jasa Pelayanan Konsultansi Perencanaan Lampu Penerangan sehingga


dicapai hasil yang optimal sesuai standar yang berlaku.

3.3 LINGKUP PEKERJAAN


Untuk mencapai maksud dan tujuan diatas Konsultan memahami ruang lingkup

kegiatan ini adalah sebagai berikut :


Lingkup Pekerjaan adalah Jasa Konsultansi dalam bentuk perencanaan Teknis Lampu

Penerangan.
3.4 TENAGA YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan tenaga ahli/sub ahli dan tenaga
pendukung seperti dibawah ini :
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan tenaga ahli/sub ahli dan
tenaga pendukung seperti dibawah ini :
1. Leader/Ahli Elktrikal 1 Orang : Sarjana Teknik Elektro
2. Tenaga Ahli Arsitektur 1 Orang : Sarjana Teknik Arsitektur
3. Drafter 1 Orang : STM/SMK
4. Surveyor 2 Orang : STM/SMK
5. Operator 1 Orang : SMA/Sederajat
6. Tenaga Lokal 1 Orang : SMA/Sederajat

3.5 PELAPORAN
Dari semua kegiatan yang dilakukan produk laporan Perencanaan teknis pekerjaan

dan dokumen pendukung lainnya maka keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini
adalah :

Gambar Rencana Kerja , RAB dan RKS 5 (Lima) Examplar


BAB
D PENDEKATAN METODOLOGI
Demi mendapatkan arah dan hasil yang baik dalam melaksanakan berbagai kegiatan
di dalam pekerjaan PERENCANAAN TEKNIS PEMASANGAN LAMPU PENERANGAN maka

terlebih dahulu dibuat suatu pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan.


Metodologi pelaksanaan pekerjaan memaparkan antara lain , konsistensi antara pemahaman

KAK, lingkup pekerjaan dan tujuan serta layanan, metodologi pelaksanaan, rencana/jadwal
pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil, organisasi pelaksanaan pekerjaan,

pengaturan peralatan yang dipergunakan dan jenis / macam pelaporan.

4.1. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Penerangan Jalan merupakan salah satu faktor pendukung sarana perkotaan.

Penerangan Jalan Umum bertujuan untuk memberikan Kenyamanan bagi pengguna jalan
serta menekan angka kecelakaan lalulintas serta menambah keindahaan kota. Penerangan

Jalan Umum adalah sebuah suatu sistem jaringan instalasi listrik yang erat kaitannya dengan
fungsi jalan sehingga dengan demikian Instalasi Jaringan Penerangan Jalan Umum dibagi

menjadi tiga yaitu :


Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber

cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optik (pemantul/reflector, pembias/refractor,


penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke

sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lengan penopang,
tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu.

Satuan penerangan sistem internasional yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tingkat/Kuat Penerangan (Iluminasi - Lux),


didefinisikan sebagai sejumlah arus cahaya yang jatuh pada suatu permukaan seluas 1

(satu) meter persegi sejauh 1 (satu) meter dari sumber cahaya 1 (satu) lumen.
Intensitas Cahaya

adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam satu kerucut
("cone") cahaya, dinyatakan dengan satuan unit Candela.

Luminasi
adalah permukaan benda yang mengeluarkan/memantulkan intensitas cahaya

yang tampak pada satuan luas permukaan benda tersebut, dinyatakan dalam Candela
per meter persegi (Cd/m2)

Lumen
adalah unit pengukuran dari besarnya cahaya (arus cahaya).

PERBANDINGAN KEMERATAAN PENCAHAYAAN (UNIFORMITY RATIO)

Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilai rata-

rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atau luminasi pada
suatu permukaan jalan. Uniformity Ratio 3 : 1 berarti rata-rata nilai kuat
penerangan/luminasi adalah 3 (tiga) kali nilai kuat penerangan/luminasi pada suatu titik

dari penerangan minimum pada permukaan/perkerasan jalan.


Pandangan Silau dan Pandangan Silhoutte

- Pandangan Silau adalah pandangan yang terjadi ketika suatu cahaya/sinar terang
masuk di dalam area pandangan/penglihatan pengendara yang dapat mengakibatkan

ketidak nyamanan pandangan bahkan ketidak mampuan pandangan jika cahaya


tersebut datang secara tiba-tiba.

- Pandangan Silhoutte adalah pandangan yang terjadi pada suatu kondisidimana


obvek yang gelap berada di latar belakang yang sangat terang, seperti pada kondisi

lengkung alinvemen vertikal yang cembung, persimpangan yang luas, pantulan dari
perkerasan yang basah, dll. Kedua pandangan ini harus diperhatikan dalam

perencanaan penempatan /pemasangan lampu penerangan jalan kota.


SISTEM PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN

Sistem penempatan lampu penerangan adalah susunan penempatan/penataan lampu yang

satu terhadap lampu yang lain. Sistem penempatan ada 2 (dua) sistem, yaitu
- Sistem Penempatan Menerus

Sistem penempatan menerus adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan yang
menerus/kontinyu di sepanjang media.

- Sistem Penempatan Parsial (setempat)


Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan lampu penerangan pada suatu

daerah-daerah tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai dengan
keperluannya.

LAIN-LAIN

Dasar perencanaan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

o Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu

penerangan.

o Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi

sumber listrik.

o Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dll. agar perencanaan lampu

penerangan efektif dan ekonomis.

o Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya.

o Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.

o Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam membuat desain.

Merencanakan lampu penerangan , antara lain :


o Lebar daerah milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.

o Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam


o Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange. tempat parkir, dll.

o Jalan jalan berpohon.

o Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.

o Jalan jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan lampu di

bagian median.
o Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (tero-wongan).

o Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinteferensi dengan jalannya

1. Kriteria Perencanaan
a. Penempatan lampu penerangan harus direncanakan sedernikian rupa sehingga dapat

memberikan :
o penerangan yang merata

o keamanan dan kenvamanan bagi pengendara

o arah dan petunjuk (guide) yang jelas

Pada sistem penempatan parsial. lampu penerangan jalan harus memberikan

adaptasi yang baik bagi penglihatan pengendara sehingga efek kesilauan dan
ketidaknvamanan penglihatan dapat dikurangi.

b. Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan didasarkan efektifitas dan nilai
ekonomi lampu. yaitu - nilai efektifitas (lumen/watt) lampu yang tinggi umur rencana

yang panjang

Adapun Jenis lampu untuk pengunaan penerangan luar (Out Door) adalah sebagai berikit
No Spesifikasi Lampu Gambar

FLOODLIGHT LED 20 W, IP 65, 17


1 DEGREE, 2000K 180-260V, 50-60Hz.
1400lm

FLOODLIGHT LED 50 W, IP 65, 17


2 DEGREE, 2200 K, 180-260V, 50-60Hz.
3500K

3 WALLWASHER LED 36 W, IP 65, 17


DEGREE, 2000K, 180-260V, 50-60Hz.
2500lm

FLOODLIGHT LED 80 W, IP 65, 17


4 DEGREE, 2000 K, 180-260V, 50-60Hz.
5600 lm

Striplight 14W/M 2000K IP. 65


5 24V, 50 - 60Hz

Waterproof Rigid Light 16W IP. 65


6 Warna Hijau, 230V
1250 lm

BAB
E RENCANA KERJA
Dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR) telah diuraikan mengenai lingkup tugas,
pemahaman konsultan terhadap proyek. Dan strategi pendekatan (approach) yang telah

dipaparkan di atas, serta metodologi yang akan digunakan oleh konsultan ; maka berikut ini
dijabarkan mengenai progam kerja yang konsisten dengan hal-hal yang telah dipaparkan di

atas.
Adapun Bagan alir Rencana Kerja seperti berikut :

MULAI
MULAI

PERSIAPAN
PERSIAPAN

RENCANA
RENCANA KERJA
KERJA PENGUMPULAN
PENGUMPULAN DATA,
DATA, PETA
PETA DAN
DAN
LAPORAN
LAPORAN TERDAHULU
TERDAHULU SURVEY
SURVEY

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
DISKUSI
DISKUSI TEKNIS
TEKNIS

PRA TIDAK
PRA DESAIAN
DESAIAN REVISI

PENGGAMBARAN
PENGGAMBARAN DESAIN
DESAIN
PERHITUNGAN
PERHITUNGAN VOLUME
VOLUME
PENYUSUNAN RAB
PENYUSUNAN RAB

YA
DISKUSI
DISKUSI NON
NON REVISI
FORMAL
FORMAL TIDAK

YA

PENYERAHAN
PENYERAHAN HASIL
HASIL
PERENCANAAN
PERENCANAAN
ENGINEER ESTIMATE
ENGINEER ESTIMATE
GAMBAR
GAMBAR KERJA
KERJA

PERSETUJUAN
PERSETUJUAN REVISI
DAN
DAN PENGECEKAN
PENGECEKAN
AKHIR TIDAK
AKHIR HASIL
HASIL
PERENCANAAN
PERENCANAAN

YA

PENYERAHAN
PENYERAHAN LAPORAN
LAPORAN AKHIR
AKHIR

SELESAI
SELESAI
BAB
F JADWAL PELAKSANAAN
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan pemahaman akan lingkup tugas Konsultan yang tersusun dalam

Kerangka Acuan Kerja ( TOR ) serta penjabaran dari metodologi yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya. Secara umum rencana jadwal Pelaksanaan Pekerjaan seperti

pada gambar 6.1 berikut :


TENAGA AHLI DAN TANGGUNG
BAB
G
JAWABNYA

Sebagai upaya mencapai hasil yang lebih optimal dalam kegiatan Perencanaan Teknis
Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Kota Lasusua,

Konsultan memobilisai tenaga ahli yang telah ditetapkan dalam KAK.


Uraian tugas tenaga ahli yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan harus mampu

menjalankan tugasnya masing-masing secara baik, layanan keahlian yang harus


disediakan konsultan menyangkut jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga ahli yang terlibat

dalam kegiatan ini secara rinci sebagai berikut :

1. Team Leader/Ahli Teknik Bidang Elektrikal :


(1) Menyusun Rencana Jadwal Kegiatan Ahli Perencanaan

(2) Mengadakan survey dan investigasi lapangan untuk menginventarisasi data-


data yang dibutuhkan dalam perencanaan

(3) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan tenaga-tenaga ahli lainnya dalam
setiap aktivitas yang dilaksanakan yang terkait dengan perencanaan

(4) Menganalisis data-data hasil survey dan investigasi


(5) Bersama Tenaga lainnya merumusukan konsep perencanan

(6) Membuat analisa proyeksi kebutuhan ruang berdasarkan hasil estimasi


perkembangan

(7) Bersama tenaga ahli lainnya menyusun dan mempresentasikan Laporan hasil
kegiatan tim dihadapan pengguna jasa

2. Ahli Arsitektur

1. Membuat jadwal rencana kegiatan Ahli Arsitektur


2. Mengadakan survey dan investigasi lapangan untuk menginventarisasi data-

data yang dibutuhkan dalam analisis perancangan konstruksi


3. Membuat analisis rencana konstruksi penempatan lampu hias/sorot sesuai

dengan tata bangunan yang direncanakan


4. Bersama-sama dengan ahli elektrikal melakukan kajian terhadap kelayakan

rencana penempatan tata pencahayaan terhadap bangunan


5. Mengadakan koordinasi dengan Team Leader untuk merumuskan kajian

konstruksi dengan aspek keselamatan lingkungan


6. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Team Leader dan tenaga-tenaga
ahli lainnya dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan yang terkait dengan

analisis konstruksi
7. Menganalisis data-data hasil survey dan investigasi

8. Bersama Team Leader dan tenaga ahli lainnya menyusun dan


mempresentasikan Laporan hasil kegiatan tim dihadapan pengguna jasa

b) Tenaga Pendukung

Beberapa staf pendukung yang diperlukan dalam pekerjaan ini mencakup


antara lain Drafter 1 orang, Surveyor 2 orang 1 bulan.
INSTANSI KEPALA
KEPALA DINAS
DINAS PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
INSTANSI
TERKAIT DAN
DAN ENERGI
ENERGI
TERKAIT DIREKTUR KABUPATEN
KABUPATEN KOLAKA
KOLAKA UTARA
UTARA

PEJABAT
PEJABAT PEMBUAT
PEMBUAT KOMITMEN
KOMITMEN
TEAM
TEAM LEADER/
LEADER/ KEGIATAN
KEGIATAN
AHLI
AHLI ELEKTRIKAL
ELEKTRIKAL

AHLI
ARSITEKTUR

SURVEYOR
SURVEYOR DRAFTER
DRAFTER

TENAGA PENUNJANG
BAB
H PELAPORAN

Berdasarkan KAK/TOR jumlah dan jenis laporan hasil kegiatan yang harus dibuat
oleh tim konsultan masih belum jelas jumlah dan jenisnya, untuk itu konsultan akan

memberikan masukan tentang laporan yang akan diadakan diantara lain sebagai berikut :
Laporan yang harus disampaikan sebagai pertanggunganjawaban pekerjaan adalah :

8.1 Laporan Akhir Perencanaan (Final Report),

1. Laporan Perencanaan Laporan ini dibuat setelah pekerjaan mencapai


akhir atau telah usai pelaksanaan perencanaan dan pada intinyaberisikan

tentang kronologis pelaksanaan perencanaan, hasil akhir berupa Gambar


Kerja, RAB, Rencana Kerja dan Syarat Teknis serta kesimpulan yang di

dapatkan dari perencanaan tersebut. Laporan akhir ini dibuat sebanyak 2


(Dua) exp.
BAB
I PENUTUP

Demikian usulan teknis ini kami buat untuk memberi gambaran mengenai

pemahaman konsultan terhadap pekerjaan ini mulai dari pendahuluan, pemahaman KAK,
tanggapan KAK, apresiasi dan inovasi, pendekatan dan metodologi, rencana kerja, jadwal

pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan dan tanggung jawab tenaga ahli, organisasi
pelaksanaan pekerjaan, fasilitas pendukung dan keluaran yang akan dihasilkan yang

selanjutnya menjadi pertimbangan penilaian bagi pemerintah untuk menetapkan


penyedia jasa nantinya.

Mengertahui,

CV. HS. CONSULTAN

Anda mungkin juga menyukai