Anda di halaman 1dari 2

RM 46 b

PEMERINTAH KOTA SIBOLGA


RSU DR. FERDINAND LUMBANTOBING Nama :
Jl.Dr.Ferdinand Lumbantobing No.35 Sibolga Tgl.Lahir :
Telp.0631.24725,22020 Fax.0631-21444
No. RM :
Email : rsufl.tobing@yahoo.com

PEMANTAUAN NYERI (Mohon diisi atau temple stiker kalau ada)

TANGGAL :

WAKTU : PK. 00 - 24

SKOR SKALA NYERI

LOKASI NYERI

DURASI/ FREKUENSI
NYERI

PARAF/ INISIAL NAMA


PERAWAT/ BIDAN

Derajat Nyeri Ringan ( Nilai Skala 1 3 )

1. Kaji ulang nyeri setiap 8 jam


2. Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri
3. Ajarkan teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam dan panjang, teknik distraksi ( mendengarkan
musik/ radio yang disukai pasien ).
4. Berikan posisi yang nyaman sesuai dengan kondisi pasien, beri/ ajarkan sentuhan/ pijatan diarea yang
nyeri
5. Bial perlu berikan Non Steroid Anti Inflammatory Drugs (NSAID)/ Paracetamol sesuai dengan keadaan
pasien ( atas persetujuan dokter Residen atau Dokter Penanggung jawab pelayanan/ DPJP)

Derajat Nyeri Sedang ( Nilai Skala 4 6 )

1. Bila pasien sudah ditangani oleh Tim Tatalaksana Nyeri, maka beritahu ke Tim Tatalaksana Nyeri.
2. Bila pasien belum pernah dirujuk ke Tim Tatalaksana Nyeri, maka diberitahu ke DPJP untuk
tatalaksana nyeri.
3. Kolaborasi dengan Dokter untuk pemberian NSAID, Paracetamol, Opioid lemah (setelah persetujuan
DPJP atau Tim Tatalaksana Nyeri)
4. Beritahukan pasien untuk tetap melakukan tehnik relaksasi dan tehnik distraksi yang disukai.
5. Pertahankan posisi yang nyaman sesuai dengan kondisi pasien, beri/ ajarkan sentuhan/ pijatan diarea
yang nyeri
6. Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri
7. Kaji ulang derajat nyeri setiap 2 jam, sampai nyeri teratasi (VAS<4), pemantauan derajat nyeri
kemudian setiap 8 jam. Bila nyeri masih ada, konsultasikan ke Tim Tatalaksana Nyeri.

Derajat Nyeri Tinggi ( Nilai Skala 7 10)

1. Bila pasien sudah ditangani oleh Tim Tatalaksana Nyeri, maka beritahu ke Tim Tatalaksana Nyeri.
2. Bila pasien belum pernah dirujuk ke Tim Tatalaksana Nyeri, maka diberitahu ke DPJP untuk
tatalaksana nyeri.
3. Kolaborasi dengan Dokter untuk pemberian oploid kuat, kombinasi oploid kuat dengan analgetik lain,
atau tatalaksana nyeri intervensi ( setelah persetujuan DPJP atau Tim Tatalaksana Nyeri).
4. Beritahukan pasien untuk tetap melakukan tehnik relaksasi dan tehnik distraksi yang disukai.
5. Pertahankan posisi yang nyaman sesuai dengan kondisi pasien, beri/ ajarkan sentuhan/ pijatan diarea
yang nyeri
6. Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri
7. Kaji ulang derajat nyeri setiap 1 jam, sampai nyeri menjadi nyeri sedang dikaji setiap 2 jam, dan bila
nyeri telah teratasi setiap 8 jam. Bila nyeri masih ada, konsultasikan ke Tim Tatalaksana Nyeri.

Anda mungkin juga menyukai