Bagian
A DATA PENGALAMAN
PERUSAHAAN
1. Umum
CV. TRI MATRA DISAIN terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama dan
keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggungjawab profesi,
dimana didalamnya tergabung beberapa sumber daya manusia dengan
berbekal ilmu
mu pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi. CV. TRI
MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada
Tanggal 27 Januari 1992 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang
Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Mekanikal dan Elektrikal.
Elektrik
Disisi lain, CV. TRI MATRA DISAIN didirikan dengan tujuan untuk
memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di bidang jasa konsultansi
serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang ada.
Perkembangan dunia usaha jasa konsultasi yang sejalan dengan
deng laju
pembangunan bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal
dengan profesionalisme tinggi dalam usaha peningkatan kualitas
pembangunan. Meningkatnya profesionalisme telah mampu mengikuti
perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya
mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultasi.
CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang
didirikan pada tanggal 20 April 1984 di Denpasar - Bali dengan lingkup
layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, dan Mekanikal dan
Elektrikal. Konsultan ini didirikan dengan tujuan untuk berpartisipasi dan
mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional khususnya
dalam memberikan pelayanan di bidang jasa konsultansi.
2. Data Administrasi
(Anggota Penuh)
3. Organisasi Perusahaan
DIREKTUR
DIVISI DIVISI
DIVISI
PERENCANAAN PENGAWASAN
ADMINISTRASI
TEKNIK TEKNIK
PROYEK
Untuk perencanaan Embung untuk rencana penyediaan air baku, CV. TRI
MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan perencanaan dari Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten karangasem yaitu Perencanaan Embung
Lean di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, dengan lingkup
pekerjaan yaitu survei topografi, investigasi geoteknik, perencanaan detail
embung dan bangunan penunjang, rencana biaya konstruksi dan
penyusunan O & P.
Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman
dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut :
2. Bidang Arsitektur
Dalam bidang Perencanaan Kota dan Wilayah CV. TRI MATRA DISAIN
telah memiliki pengalaman dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Studi Penataan Kawasan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 - Departemen Pekerjaan Umum Fasilitasi Prakarsa Masyarakat Dan Peningkatan - Bidang Tata Lingkungan Kodya Denpasar 19 Agust 2011 S/D 16 Des 2011 15,00 446.363.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya RTH Perkotaan
- PPK Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang
Daerah II
2 - Pemerinah Provinsi Bali Penyusunan RTR Kawasan DAS Tukad Petanu - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 2 Agust 2011 S/D 29 Des 2011 12,00 96.745.000,00 -
Bidang Tata Ruang Dan Cipta Karya
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali
3 - Departemen Pekerjaan Umum Kampanye Publik - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 11 Agustus 2011 S/D 8 Nop 2011 5,00 96.745.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum Bali
4 - Pemerintah Provinsi Bali Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem - Bidang Tata Lingkungan Kab. Bangli 1 Juli 2011 S/D 28 Oktober 2011 9,50 112.546.000,00 -
Dinas Pekerjaan Umum Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta Rare
di Kabupaten Bangli
5 - Pemerintah Provinsi Bali Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 20 Juni 2011 S/D 1 Nop 2011 16,50 213.408.000,00 -
Dinas Pekerjaan Umum Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem Kab.
Karangasem
6 - Departemen Pekerjaan Umum Pekerjaan Rencana Tindak Penataan Permukiman - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 31 Mei 2011 S/D 27 Okt 2011 19,00 335.357.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Tradisional/ Bersejarah Kabupaten Buleleng
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali
7 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 31 Mei 2011 S/D 26 Nop 2011 30,00 479.165.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Lingkungan (RTBL) Kabupaten Gianyar
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali
8 - Departemen Pekerjaan Umum Pekerjaan Rencana Tindak Penataan RTH - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 31 Mei 2011 S/D 27 Sept 2011 10,00 236.989.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kabupaten Buleleng
- PPK Pembinaan Penataan Bangunan
Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan
Dan Lingkungan Bali
9 - Departemen Pekerjaan Umum Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 25 Mei 2011 S/D 21 Okt 2011 10,50 184.706.000,00 -
Dirjen SDA Balai Wilayah Timur dan Muntig di Kabupaten Karangasem
Sungai Bali-Penida
- PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air
10 - Departemen Pekerjaan Umum Monitoring dan Evaluasi Garis Pantai dan Kinerja - Bidang Tata Lingkungan Kab. Klungkung 25 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011 9,00 184.277.000,00 -
Dirjen SDA Balai Wilayah Bangunan Pengamanan Pantai di Kab. Gianyar
Sungai Bali-Penida dan Kab. Klungkung
- PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air
11 - Departemen Pekerjaan Umum Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana - Bidang Tata Lingkungan Provinsi Bali 24 Mei 2011 S/D 20 Nop 2011 22,00 668.222.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya PLP
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
12 - Departemen Pekerjaan Umum Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 23 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 14,00 372.350.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum Bali
13 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Data Base PLP 2004 - 2010 - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 11,00 167.975.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
14 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Rencana Tindak Penanganan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Tabanan 12 Mei 2011 S/D 18 Nop 2011 12,00 167.975.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
- PPK Pembinaan Teknis, Pengembangan Kabupaten Tabanan.
Permukiman, Satker Pengembangan
Kawasan Permukiman Bali.
15 - Departemen Pekerjaan Umum Studi Pengembangan Pemanfaatan Mata Air - Bidang Tata Lingkungan Kab. Jembrana 12 Mei 2011 S/D 8 Oktober 2011 20,50 236.665.000,00 -
Direktorat Sumber Daya Air Pulesai di Kabupaten Jembrana
- Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan
dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai Bali-Penida
16 - Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 20 April 2011 S/D 25 Juli 2011 16,00 236.665.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya Kabupaten Karangasem
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
17 - Departemen Pekerjaan Umum UKL / UPL Normalisasi Alur Tukad Teba - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 14 April 2011 S/D 19 Juni 2011 6,00 74.360.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
18 - Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan Teknis 3R Skala Kawasan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 7 April 2011 S/D 15 Agustus 2011 8,50 171.435.000,00 -
Direktorat Jendral Cipta Karya di Sengkidu
- PPK Pengembangan Infrastruktur PLP
Satker Pengembangan PLP Bali
19 - Pemerinah Kabupaten Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Tata Lingkungan Kab. Buleleng 5 Oktober 2010 s/d 3 Desember 2010 4,50 39.600.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng
- PPK / PA Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Buleleng
20 - Pemerintah Kota Denpasar Penyesuaian Kajian Teknis dan Draft - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 23 Agustus 2010 s/d 20 Nop. 2010 7,00 86.410.000,00
Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Raperda RDTR Kecamatan Denpasar
- Kepala Bappeda Kota Denpasar, selaku Timur
PA/Pengguna Barang
21 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemutakhiran/ Updating Data Sarana - Bidang Tata Lingkungan Kabupaten Badung 19 Juli 2010 s/d 16 Sept 2010 3,00 48.999.000,00
Dinas Cipta Karya dan Prasarana Pendidikan
- PPK Kegiatan Pemutakhiran/
Updating Data Sarana dan
Prasarana Pendidikan
22 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010 12,00 166.863.000,00
Dinas Pekerjaan Umum IKK Abang Kabupaten Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
23 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemeriksaan Kualitas Lingkungan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Badung 8 Juni 2010 s/d 4 Nopember 2010 14,00 97.900.000,00
Badan Lingkungan Hidup
- Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab.
Badung selaku Pejabat Pengguna
Anggaran Kegiatan Pemantauan Kualitas
Lingkungan dengan Pek. Pemeriksaan
Kualitas Lingkungan
24 - Pemerintah Prov. Bali Konsultasi Publik Pengelolaan Sampah - Bidang Tata Lingkungan Tersebar di Prov. Bali26 April 2010 s/d 24 Juli 2010 9,00 71.967.000,00
Badan Lingkungan Hidup
- Kegiatan Pengendalian Sampah
25 - Kementrian Pekerjaan Umum Rencana Tindak Penanganan Lingkungan - Bidang Tata Lingkungan Kab. Gianyar 19 April 2010 s/d 16 Agust 2010 13,00 244.483.000,00
Dirjen Cipta Karya Terbuka Hijau Kabupaten Gianyar
- PPK Penataan Lingkungan
Permukiman (PLP) Sakter
Penataan Bangunan dan
Lingkungan Bali
26 - Pemerintah Kabupaten Badung Pemantauan Kawasan Suci - Bidang Tata Lingkungan Kabupaten Badung 14 April 2010 s/d 12 Juli 2010 7,00 34.903.000,00
Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
- PPK Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi Pemanfaatan Ruang
di Kabupaten Badung
27 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang - Bidang Tata Lingkungan Kab. Karangasem 08 September 2010 s/d 06 Desember 2010 10,00 97.927.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Kawasan Besakih
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
28 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 11,90 291.000.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
29 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum IKK Manggis - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 15,30 341.000.000,00
Dinas Pekerjaan Umum di Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Tata Ruang dan
Cipta Karya selaku Kuasa PA /
Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
30 - Pemerintah Kab. Tabanan Penyusunan Laporan Status Lingkungan - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Tabanan 19 Oktober 2009 s/d 17 Desember 2009 9,50 74.497.500,00
Kantor Lingkungan Hidup Hidup Daerah
- Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Tabanan
31 - Pemerintah Kab. Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 3 September 2009 s/d 1 Desember 2009 7,40 87.505.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng
- PPK/Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Buleleng
32 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Statistik Pertambangan - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 9 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009 93.893.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Batuan di Kab. Karangasem
- Kepala Bidang Pertambangan
33 - Departemen Pekerjaan Umum DED Sistem Drainase Kawasan - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta 7 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009 14,00 283.459.000,00
Dirjen Cipta Karya Wisata Kuta Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung
- PPK Pengembangan Infrastruktur
Metropolitan
34 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 1 Juni 2009 s/d 29 Okt 2009 17,50 284.234.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Air Baku Telagawaja Di Kabupaten
Sungai Bali-Penida Karangasem
- PPK Perencanaan dan Program
35 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Desain Kawasan Sepanjang - Bidang Tata Lingkungan Kota Denpasar 11 Mei 2009 s/d 7 Sept. 2009 13,00 211.524.000,00
Dirjen Cipta Karya - Direktorat PBL Tukad Badung Kota Denpasar dan Bidang Inspeksi Teknis
- PPK Pembinaan Teknis Bangunan
Gedung (PTBG) Satker Penataan
Bangunan dan Lingkungan Bali
36 - Dinas Pekerjaan Umum Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 28 April 2009 s/d 27 Mei 2009 4,00 30.336.000,00
Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Jungut Batu
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
37 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Penyediaan Air Baku - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 24 April 2009 s/d 22 Juli 2009 6,50 88.716.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Sanggalangit di Kab. Buleleng
- Kepala Bidang Sumber Daya Air
selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna
Barang DPU. Prov. Bali
38 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan Ded Sistem Distribusi - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 2 April 2009 s/d 3 Juni 2009 13,20 225.420.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Air Bersih Telaga Waja
39 - Pemerintah Kabupaten Badung Penyusunan Database Kegiatan - Bidang Inspeksi Teknis Kabupaten Badung 20 Februari 2009 s/d 21 Mei 2009 5,00 44.660.000,00
Dinas Cipta Karya Keciptakaryaan
- Kepala Dinas Cipta Karya
Kabupaten Badung
40 - Pemerintah Kab. Karangasem Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 12 Pebruari 2009 s/d 12 Maret 2009 5,00 34.806.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Subak di Kec. Manggis dan Abang
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Karangasem / Pengguna
Anggaran
41 - Pemerintah Kab. Karangasem DED Perencanaan Jaringan Air Bersih / Air - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 11 Pebruari 2009 s/d 11 April 2009 3,00 29.914.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Minum di Kecamatan Selat dan Sidemen
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Karangasem / Pengguna
Anggaran
42 Dinas Pekerjaan Umum DED Teknik Pembangunan Tanggul - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 11 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008 10,00 120.350.000,00
Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Lembongan
43 - Dep. Pekerjaan Umum Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial - Bidang Inspeksi Teknis di Kawasan 10 Nopember 2008 s/d 24 Des 2008 4,50 39.395.000,00
- UPT Balai Pengelolaan di Kawasan Bali Utara Bali Utara
Infrastruktur Kawasan
Bali Utara
44 - Departemen Pekerjaan Umum Penyusunan Neraca DSDP - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan 9 September 2008 s/d 7 Desember 2008 3,00 46.420.000,00
Dirjen Cipta Karya SARBAGITA
- PPK Pengembangan Infrastruktur
Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA
45 - Departemen Pekerjaan Umum DED Pilot Project Composting Bangli - Bidang Inspeksi Teknis 28 Agustus 2008 s/d 6 Okt 2009 3,90 95.865.000,00
- Satker Pengembangan penyehatan dan Bidang Inspeksi Teknis
Lingk Permukiman Bali
46 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Buku Konsep Taman Bali/ - Bidang Inspeksi Teknis 28 Agustus 2008 s/d 11 Nop. 2008 5,50 19.900.000,00
Badan Lingkungan Hidup Bali Menuju pulau Taman
- (BLH)
47 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Bangli 28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008 13,00 173.283.000,00
Dinas Pekerjaan Umum Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli
- Kepala Bidang Pertambangan
48 - Pemerintah Kab. Buleleng Penyusunan Status Lingkungan Hidup - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 4 Agustus 2008 s/d 2 Oktober 2008 125.050.000,00
Kantor Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng
49 - Departemen Pekerjaan Umum Outline Plan Drainase Kawasan Kuta - Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta 21 Juli 2008 s/d 22 Sept 2008 6,50 93.797.000,00
- Dirjen Cipta Karya dan Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung
Satker Pengembangan
Persampahandan Sanitasi Sarbagita
50 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 24 Juni 2008 s/d 22 Okt. 2008 12,00 172.227.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Hidrant di Kabupaten Buleleng
Sungai Bali-Penida
- PPK Perencanaan dan Program
51 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 23 Juni 2008 s/d 21 Okt. 2008 14,50 174.718.000,00
Dirjen SDA Balai Wilayah Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng
Sungai Bali-Penida
- PPK Perencanaan dan Program
52 - Pemerintah Prov. Bali Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan - Bidang Inspeksi Teknis Prov. Bali 16 Juni 2008 s/d 12 Nop 2008 20,00 238.060.000,00
Badan Perenc. Pemb. Bali Pengaman Pantai Serta Teknis dan Inspeksi Teknis (tersebar)
Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali
53 - Pemerintah Provinsi Bali Pemantuan pemanfaatan ruang kawasan - Bidang Tata Lingkungan Denpasar, 23 Mei 2008 s/d 19 Sept 2008 7,00 86.806.000,00
Dinas Pekerjaan Umum strategis Kota Denpasar, Kab. Tabanan, Kab. Tabanan,
- Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Kab, Badung Kab. Badung
Barang DPU. Provinsi Bali
54 - Pemerintah Prov. Bali Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 14 Mei 2008 s/d 24 Agustus 2008 8,50 93.582.000,00
Dinas Pekerjaan Umum 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem
55 - Pemerintah Prov. Bali Membuat Petunjuk O&P Untuk - Bidang Inspeksi Teknis Kab Gianyar 9 Mei 2008 s/d 6 Agustus 2008 9,00 47.465.000,00
Dinas Pekerjaan Umum D.I. Cengcengan Kab. Gianyar
56 - Pemerintah Prov. Bali Kajian Penuruan Muka Air Danau Batur - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Bangli 30 April 2008 s/d 27 Agst 2008 91.762.000,00
(Bapedalda) Prov. Bali
57 - Pemerintah Kab. Badung Pemuktahiran Sistem Informasi Tata Ruang - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung 28 April 2008 s/d 28 Agust 2008 8,00 46.596.000,00
Badan Perencanaan di Kab. Badung
Pembangunan Daerah
58 - Dep. Pekerjaan Umum Penyusunan DED Infrastruktur Pulau Kecil - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Klungkung 14 April 2008 s/d 12 Juli 2008 5,50 89.457.500,00
Dirjen Cipta Karya dan Kawasan Perdesaan Tertinggal di
- Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Nusa Penida Kabupaten Klungkung
Permukiman Bali/PPK Pengembangan
Kawasan Permukiman Perdesaan.
59 - Dirjen Cipta Karya Penyusunan UKL dan UPL Trashrack - Bidang Inspeksi Teknis Kota Denpasar 7 April 2008 s/d 6 Mei 2008 7,00 47.355.000,00
Satker PengebanganPersampahan Tukad Loloan
dan Sanitasi Sarbagita
60 - Pemerintah Prov. Bali Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur - Bidang Inspeksi Teknis 9 Kab./Kota 3 April 2008 s/d 25 Nop. 2008 9,00 48.190.000,00
(Bapedalda) Prov. Bali Tentang Lokasi Pembuangan Limbah Prov. Bali
61 - Dinas Pekerjaan Umum FS. Perbaikan Lingkungan Permukiman - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 17 Des. 2007 4,50 59.321.000,00
Kab. Karangasem di Kabupaten Karangasem
62 Dinas Pekerjaan Umum FS. Rehabilitasi Pantai Penunjang - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 14 Des. 2007 6,50 59.411.000,00
Kab. Karangasem Pariwisata
63 Dinas Pekerjaan Umum Perencanaan 1 Unit Embung Dusun Lean - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 7 Nopember 2007 s/d 16 Des 2007 8,50 84.714.000,00
Kab. Karangasem Desa Bunutan Kecamatan Abang
64 - Pemerintah Kabupaten Klungkung Perencanaan Teknis Rehabilitasi Bendung - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Karangasem 27 Juli 2006 s/d 12 Oktober 2006 4,50 75.250.000,00
Dinas Pekerjaan Umum dan Jaringan Irigasi DI. Cai
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum /
Pengguna Anggaran
65 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi Pra Desain Embung Daerah - Bidang Inspeksi Teknis Kab. Buleleng 18 Juni 2005 s/d 20 Oktober 2005 6,00 93.582.000,00
Dirjen Sumber Daya Air Kritis Air Kabupaten Buleleng
- Kepala Satuan Kerja Sementara
Proyek Penyediaan Air Baku Bali
15
1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali
ALAMAT : -
NEGARA ASAL : -
1. - - -
2.
3.
dst.
JUMLAH 22,00
16
1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali
ALAMAT : -
NEGARA ASAL : -
1. - - -
2.
3.
dst.
JUMLAH 11,00
17
ALAMAT : -
NEGARA ASAL : -
1. - - -
2.
3.
dst.
JUMLAH 14,00
18
1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali
1. - - -
2.
3.
dst.
JUMLAH 6,00
19
1. PENGGUNA JASA : PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
NEGARA ASAL : -
1. - - -
2.
3.
dst.
JUMLAH 8,50
20
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 4,50
21
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 14,00
22
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
6 NO. KONTRAK : 027/1010/Bid. Was/2010 dan 26/KONT-CV. TMD/IV/2010, tanggal 26 April 2010
1.
2.
3.
dst.
1 Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan 3,00
2 Ahli Ilmu Lingkungan - Ahli Hukum 3,00
3 Ahli Kelembagaan - Ahli Hukum 3,00
Jumlah 9,00
ASISTEN AHLI
1 Ass. Ahli Lingkungan 2,50
2 Ass. Ahli Kelembagaan 2,50
23
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 9,51
24
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 7,4
25
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 14,00
26
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK
1. PENGGUNA JASA :
Perencanaan dan Program
Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja Di Kabupaten
2. NAMA PEKERJAAN :
Karangasem
3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan DPPLH Pembangunan Sistem Air Baku Telagawaja
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 17,5
27
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
1 Team Leader (Ahli Hukum Lingkungan) - Ahli Hukum / Teknik Lingkungan 1,30
2 Ahli Ilmu Lingkungan - Teknik Lingkungan 1,30
3 Ahli Kelembagaan - Ahli Hukum 1,30
Jumlah 3,90
28
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 3,00
ASSITEN AHLI
1 Ass. Ahli Akuntansi - Ekonomi Akuntansi 3,00
29
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1. PENGGUNA JASA : DPU-Dirjen Cipta Karya - Satker PengebanganPersampahan dan Sanitasi Sarbagita
3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan UKL dan UPL Trashrack Tukad Loloan
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 4,00
ASSITEN AHLI
1 Ass. Ahli Teknik Mekanika dan Elektrikal - Teknik M&E 1,00
2 Ass. Ahli Teknik Kimia - Teknik Kesehatan 0,75
3 Ass. Ahli Teknik Mikrobiologi - Teknik Kesehatan 0,75
30
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
2. NAMA PEKERJAAN : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah
3. LINGKUP PRODUK UTAMA : Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 9,00
31
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
7 WAKTU PELAKSANAAN : 21 Juli 2008 s/d 18 September 2008 (60 hari kalender)
ALAMAT :
NEGARA ASAL :
1.
2.
3.
dst.
Jumlah 6,50
ASSISTEN AHLI
1 Ass. Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil / Pengairan 1,0
2 Ass. Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan 1,0
32
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Bagian
B PENDEKATAN DAN
METODELOGI
1. Umum
Untuk
tuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan /
kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara
33
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
kedua belah pihak dalam hal ini pihak BAPPEDA Kota Denpasar dan Konsultan,
sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang menyebabkan
hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.
TANGGAPAN KHUSUS
Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang
harus dilaksanakan oleh konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan
yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan
diamati dengan sebaik - baiknya maka konsultan berpendapat bahwa
lingkup pekerjaan sudah sangat jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan.
Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat teknis pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
34
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Terlepas dari hal ini konsultan berpendapat bahwa maksud, tujuan dan
sasaran dari pekerjaan sudah cukup jelas dan konsultan berkeyakinan dapat
menyelesaikannya dengan sebaik - baiknya.
Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini
telah sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
35
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
36
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1. Umum
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negative karena
dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya
memerlukan biaya yang cukup besar.
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di
kotakota di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penan.ganan yang baik
akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang
merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan, baik
terhadap tanah, air dan udara. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah
pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian terhadap
sampah. Penanganan dan pengendalian akan menjadi semakin kompieks dan
rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun kompisisi dari sampah sejalan
dengan majunya kebudayaan. Oieh karena itu penanganan sampah di perkotaan
relatif lebih dibanding sampah di desa-desa.
Pertambahan penduduk yang semakin meningkat membawa konsekuensi logis
meningkatnya jumlah sampah serta menurunnya kemampuan pengelolaan
sampah.
Di pihak lain, adanya tuntutan akan permukiman yang bersih dan sehat, dan
upaya pemenuhan target MDGs mengakibatkan kebutuhan akan pelayanan
persampahan tetap harus diperhatikan Peningkatan pelayanan persampahan
seringkali dilakukan tanpa suatu kebijakan dan perencanaan sebagai acuan yang
jelas sehingga menyulitkan para pelaksana di lapangan. Sampah menjadi
masalah serius sehingga diperlukan penanganan secara seksama secara
terintegrasi dengan inovasi-inovasi baru yang lebih memadai dalam perangkat
sistem dan mekanisme pengelolaan persampahan sehingga kegiatan
perencanaan, operasional, evaluasi dan pengendalian pengelolaan
persampahan dapat berlangsung dengan baik.
Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah kota adalah masalah
37
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
biaya operasional yang tinggi dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk
pembuangan. Sebagai akibat biaya operasional yang tinggi, kebanyakan kota
kota di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 60% dari
seluruh produksi sampahnya. Dari 60% ini, sebagian besar ditangani dan
dibuang dengan cara yang tidak saniter, boros dan mencemari. Untuk
mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam penanganan
sampah di kota, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak
Untuk meningkatkan kondisi pengelolaan persampahan secara keseluruhan
diperlukan suatu perencanaan yang memadai dalam bentuk masterplan
persampahan. Masterplan persampahan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan bagi para pelaku pembangunan bidang persampahan dalam
meningkatkan manajemen pengelolaan sampah.
a. Maksud Kegiatan
1.4. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1. Terwujudnya sistem pengelolaan persampahan yang terpadu dan
berkelanjutan.
2. Terwujudnya pelayanan maksimal dalam penanganan persampahan.
3. Terbentuknya payung hukum pengelolaan persampahan.
38
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
39
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
40
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1. Topografi
Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00-75
00 75 meter dari permukaan laut.
Dengan
ngan rincian pada Kecamatan Denpasar Selatan terletak pada ketinggian 00-12
00
meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Timur terletak pada ketinggian 00-
00
75 meter dari permukaan laut, Kecamatan Denpasar Barat terletak pada ketinggian
41
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
00-75 meter dari permukaan laut dan Kecamatan Denpasar Barat terletak pada
ketinggian 00-75 meter dari permukaan laut.
2. Curah Hujan
Selama tahun 2009 curah Hujan yang terjadi berdasarkan pemantauan Balai
Metereologi dan Geofisika Balai Besar Wilayah III Denpasar berada pada keadaan
rata-rata. Curah Hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari.
Tabel B.2. Angka Perbandingan Keadaan Curah Hujan Dengan Angka Normal Setiap
Bulan di Kota Denpasar (mm) 2009
Curah Hujan
No. Bulan
Realisasi Normal Perbedaan Persentase
1 Januari 430,5 360 70,5 19,5
2 Februari 393,7 300 93,7 31,2
3 Maret 261,5 252 9,5 3,7
4 April 20,3 152 131,7 86,6
5 Mei 63,3 87 23,7 26,4
6 Juni 2,9 22 19,1 86,8
7 Juli 9,3 16 6,7 42
8 Agustus 0 9 9 100
9 September 83,3 28 -55,3 197,5
10 Oktober 5,3 100 94,7 94,7
11 Nopember 259,3 224 35,3 15,8
12 Desember 246,8 297 50,2 16,9
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
3. Kependudukan
3.1. Penduduk
Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk 2000, pencerminan penduduk kota
Denpasar pada tahun 2009 berjumlah 649.762 jiwa yang terdiri dari penduduk
laki-laki 329.718 jiwa (50,74%) dan penduduk perempuan 320.044 jiwa
(49,26%). Jumlah penduduk tahun 2009 ini naik 3,32 % dibanding tahun 2008
yaitu sebesar 628.909 jiwa. Dari 4 kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk terbanyak adalah kecamatan Denpasar Barat (7.778 jiwa/Km2),
kemudian Kecamatan Denpasar Timur (5.447 jiwa/Km2), kecamatan Denpasar
Utara (4.914 jiwa/Km2), dan Kecamatan Denpasar Selatan (3.727 jiwa/Km2). Sex
42
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
ratio tertinggi dimiliki oleh Kecamatan Denpasar Barat sebesar 104. Denpasar
Utara memiliki sex ratio sebesar 103, dan Denpasar Selatan 102.
3.2. Ketenagakerjaan
Struktur tenaga kerja di Kota Denpasar pada tahun 2009 masih sama dengan
tahun 2008 dimana tenaga kerja masih terkonsentrasi pada tiga sektor. Sektro
perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi penyerapan tenaga kerja
di Denpasar dan mencapai 41,66 persen. Distribusi tersebut mengalami
peningkatan dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar 39,16 %. Selain PHR,
sektor yang menyerap tenaga kerja cukup tinggi adalah sekotr jasa-jasa (27,28%)
dan Industri (11,29%). Di Denpasar pertanian hanya mampu meyerap tenaga
kerja sebesar 1,92% tenaga kerja. Jumlah ini kian menurun dibanding tahun
2008 (2,57%).
3.3. Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan menjadi prioritas dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Pada bidang pendidikan dapat kita lihat
jumlah sekolah, guru dan murid Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Kota Denpasar pada Tabel di
bawah.
43
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Banyaknya
Jenis Sekolah
Sekolah/Universitas Guru/Dosen Murid/Mahasiswa
Taman Kanak-kanak 208 251 4143
Sekolah Dasr/MI 218 3922 84890
SLTP/MTs 58 2347 23248
SMU/K 59 2989 33985
Perguruan Tinggi 22 3242 25122
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2010
3.4. Agama
Ketersediaan tempat peribadatan / bangunan suci seperti Pura, Mesjid, Gereja
dan Wihara merupakan hal penting dalam pembangunan keagamaan/ spritual
masyarakat. Kota Denpasar dengan pemeluk Agama Hindu 428.676 orang, Islam
143.399 orang, Protestan 30,017, Katholik 14.050 orang serta pemeluk agama
Budha 12.649 orang . Ketersediaan prasaranaa peribadatan terdiri dari Pura
Kahyangan Tiga 105 buah serta 3 buah Pura Sad Kahyangan, Mesjid dan Langgar
39 buah, serta 8 bangunan wihara.
Tabel B.5 . Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Kota Denpasar
4. Kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum (RSU) baik pemerintah
maupun swasta, puskesmas, dan klinik merupakan upaya pelayanan kesehatan
bagi bagi masyarakat. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan sarana kesehatan
44
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
dari 106 pada tahun 2008 menjadi 109. Dari jumah tersebut 61,47%
penyelenggaranya dari pihak swasta. Selain RSU, pelayanan kesehatan juga
dilaksanakan di puskesmas utama dan puskesmas pembantu.
Volem Timbulan
Volime
No uraian Sampah (m3/hari)
(m3/hari)
Organik Anorganik
Sampah perumahan 4021,07
A - Volume Sampah 1863,1 2157,97
- Persentase 46,33 53,67
Sampah Non Perumahan
B 1. Toko 85 45,05 39,95
2. Kantor 137 24,66 112,34
45
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
% terhadap Volume
No uraian
Non Organik
Organik Plastik kertas lainya total
A Sampah perumahan 46,33 33,33 15 5,33 53,67
B Sampah Non Perumahan
1. Toko 53 28 16 3 47
2. Kantor 18 24 51 7 82
3. Sekolah 42 23 31 4 58
4. Jalan/Taman 72 15 10 3 28
5. Hotel/Restoran/R.Makan 58 17 21 4 42
6. Fasilitas Umum 48 25 19 8 52
Total Sampah Non Perumahan 48,5 22 24,67 4,83 51,5
b. Sistem Pewadahan
Pewadahan sampah adalah aktifitas menampung sampah sementara yang
dilakukan oleh penghasil sampah (sumber sampah)/petugas penyapu sampah
dengan menggunakan tempat sampah yang besarnya disesuaikan dengan
tingkat volume sampah yang dihasilkan. Penyapuan di Kota denpasar dilakukan
dengan sistem swakelola, wilayah kerja dibagi menjadi 10 sektor yang meliputi
seluruh kota denpasar. Penyapuan diutamakan pada ruas jalan protokol dengan
pertimbangan pada ruas yang dimaksud merupakan jalan utama dan padat
46
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
c. Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah adalah aktivitas penanganan yang tidak hanya
mengumpulkan sampah dari wadah individu atau dari wadah komunal
(bersama) melainkan mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan
pengangkutan langsung maupun tidak langsung. Tahap pengumpulan tentunya
sangat terkait dengan kondisi BIN/kontainer/depo/TPS yang tersebar di seluruh
Kawasan Kota Denpasar.
- Kondisi BIN/bak sampah yang ada lapangan sebagian besar (70%) rusak.
Kodisi depo di Denpasar relative baik kecuali depo di Jl. Cok Agung Tresna
dan sidakarya diratakan (tidak ada bangunan) karena diganti dengan
kontainer
- Dikaji secara sistem operasional maupun fisik kontruksi depo/kontainer
sangat diperlukan karena lokasinya dekat dengan masyarakat (sumber
sampah) baik untuk lokasi pemilihan (3R) dan pengolahan sampah.
- Untuk depo yang dikelola masyarakat sebaiknya dibuat sedemikian rupa
untuk keperlian 3R yang berguna untuk mendukung UU no 18 tahun 2008
(masyarakat wajib mengelola sampah dengan 3 R)
- Adapun masalah / kendala di depo selama ini adalah perilaku tidak disiplin
masyarakat terhadap jadwal pembuangan menggunakan mobil (roda 4 atau
47
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Rp 1.894.010.250
8 Gerobak Sampah 635 2
9 Motor Sampah 2
48
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
d. Pengangkutan Sampah
Pemindahan sampah adalah kegiatan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat
pengangkutan untuk dibawa ketempat pembuangan akhir. Pengangkutan
sampah tentunya berhubungan dengan waktu pengangkutan serta kepadatan
lalu lintas yang dilalui oleh truck pengangkut tersebut setelah dilakukan
pengamatan langsung dilapangan maka diperoleh jalur-jalur yang mengalami
rute angkut yang paling padat adalah JL. Gunung Agung, Jl. Imam Bonjol, Jl.
Nangka, Jl.Setia Budi, Jl. Yudistira, Jl. Arjuna, Jl. Sumatera, Jl. Ratna, Jl. Hayam
Wuruk dan Jl. Diponegoro.
49
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Jenis pengangkutan sampah di Kota Denpasar yaitu Dump truck, Arm Roll Truk,
Truk biasa, Kijang station dan Kijang Pick UP. Jumlah Sarana pengangkutan di
Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
e. Pengolahan Sampah 3R
Pengolahan sampah dengan metode 3R juga telah dilaksanakan oleh DKP Kota
Denpasar, dimana kegiatan pengolahan sampah 3R bertujuan untuk mengurangi
volume sampah organik dan non organik yang masuk ke TPA Sarbagita, sehingga
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume
sampah yang masuk ke TPA sehingga umur layanan TPA dapat berfungsi lebih
lama. Pengolahan sampah 3R di Kota Denpasar di beberapa lokasi yaitu sebagai
berikut :
1. Pengolahan sampah 3R di Banjar Gelogor Carik, Desa Pemogan dengan
kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah
menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit mesin pencacah
50
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit ayakan, 3 unit permentasi
dari bambu dan 1 unit truk kap 4 m3. Sampah yang diolah setiap harinya rata
rata 12 m3 yang terdiri dari sampah lapak 0,6 m3/hr, Sampah organik 7,2
m3/hr, sampah organik kompos 2,4 m3/hr dan residu ke TPA 1,8 m3/hr.
2. Pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar
Selatan dengan kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan
pengolahan sampah menjadi kompos. Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit
mesin pencacah organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit Kontainer
dan 6 unit gerobak sampah serta bangunan pelengkap untuk proses
pemilahan sampah dan pengomposan.
52
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
53
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
54
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Potensi
- Lokasi lahan TPA yang jauh dari permukiman dan merupakan TPA terluas di
Provinsi Bali
- Status lahan merupakan milik Kanwil Kehutanan dengan adanya kerjasama
untuk peminjaman lahan yang akan di pakai untuk pengelolaan sampah
terpadu yang memungkinkan pengembangan TPA untuk kawasan
SARBAGITA.
55
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
nafas oleh sampah yang meluber. Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali
menyusun DED untuk merivitalisasi TPA Sarbagita karena untuk mencari lokasi
lain di daerah Sarbagita sudah tidak memungkinkan mengingat sangat mahalnya
lahan di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Tahun 2009 Satker Pengembangan PLP Bali juga melaksanakan fisik revitalisasi
TPA Sarbagita tahap I dengan substansi pekerjaan utama adalah melokalisir dan
mengarahkan leachate agar tidak lagi mencemari rawa dengan habitatnya dan
membatasi TPA agar tidak makin meluas dengan mengorbankan lahan
kehutanan. Pekerjaan yang dilaksanakan tahun 2009 berupa, pemasangan
lapisan Proteksi disepanjang garis perbatasan rawa dengan TPA yang
terpasang sepanjang 800 m, 1 (satu) buah IPL, pipa penangkap air tanah,
Pekerjaan Caping dan cover soil serta pekerjaan landscape. Lapisan proteksi
berguna untuk memproteksi leachate agar tidak masuk ke rawa dan selanjutnya
dengan pipa penangkap air tanah leachate yang terlokalisir lapiosan preksi
diarahkan ke IPL. Di IPL leachate mengalami tahapan2 seperti yang diharapkan
sehingga nantinya sebagai hasil akhir untuk dilepas ke rawa sudah tidak
membahayakan bagi lingkungan. Perkerjaan Capping dilakukan untuk menutup
area yang sudah tidak dipakai lagi untuk menimbun sampah sehingga tidak
menghasilkan leachate lagi.
Pada tahun 2010 Satker Pengembangan PLP Bali merivitalisasi tahap II TPA
sarbagita dengan skup pekerjaan antara lain melanjutkan lapisan protekse
sepanjang 600 m, pekerjaan jalan operasional yang sekaligus sebagai pembatas
rawa dan TPA, IPL, Pipa penangkap air tanah, Pekerjaan sumur pantau,
pekerjaan tanggul yang bertujuan mencegah sampah tidak lagi sampai meluber
ke rawa dan pekerjaan landscape.
Permasalahan
Permasalahan yang ada saat ini adalah sistem pengoperasian yang masih open
dumping dan belum beroperasinya IPST secara maksimal. Sehingga dengan
volume sampah tiap hari yang demikian besar akan menimbulkan masalah besar
nantinya mengingat saat inipun keadaanya sudah over load. Sehingga perlu
diupayakan revitalisasi lanjutan yang, mampu untuk mengantisipasi masalah
saat ini. Dengan sarana yang sudah terbangun melalui revitalisasi tahap I dan II
sudah sangat mendukung untuk pengoperasian TPA Sarbagita menjadi sanitary
56
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
landfill yang akan sangat banyak mengirit lahan. Saat ini yang sangat diperlukan
pembangunan Cell sampah yang dapat menampung sampah harian yang akan
datang.
Identifikasi permasalahan dengan beroperasinya TPA Regional Sarbagita adalah
sebagai berikut :
- Pencemaran air laut dari TPA berupa leachete dari timbulan sampah sudah
sampai ke laut, dapat dilihat secara visual pada permukaan air laut di kawasan
TPA berwarna hitam.
- Pencemaran tanah dapat dilihat secara visual terdapat banyaknya genangan
lindi dan kondisi TPA yang masih mempergunakan sistim open-dumping dimana
sampah hanya dihamparkan saja sehingga juga menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.
- Lokasi TPA merupakan daerah kawasan rawa dan dekat hutan bakau sehingga
rawan akan pencemaran laut.
- Proses komposting pada TPA belum berfungsi.
- Belum beroperasi secara maksimalnya IPST sehingga timbulan sampah masuk
langsung ke TPA.
- Luas lahan keseluruhan kawasan TPA yang tersedia 38 Ha, dimana untuk
kawasan IPST 10 Ha, sedangkan 28 Ha untuk TPA. Sedangkan dari hasil proyeksi
timbulan sampah untuk Kawasan SARBAGITA sampai dengan Tahun 2030
didapat timbulan sampah total yang masuk 6.340,4 m/hari dimana timbulan
sebesar 3.200 m/hari dimanfaatkan IPST , dan sisanya sebesar 3104,4 m/hari
harus masuk TPA. Tetapi hingga saat ini diketahui kapasitas TPA eksisting
sebesar 6.061 m/hari (95,59 % dari kapasitas total), jadi ada timbulan sampah
yang tidak dapat ditampung sebesar 279,4 m/hari. Sehingga TPA Sarbagita
perlu dilakukan direvitalisasikan sehingga keberadaan sampah yang tidak
terkelola saat ini akan dicarikan jalan keluar penanganannya.
- Sedang permasalahan yang juga terkait dengan TPA adalah sarana dan
prasarana persampahan yang ada saat ini dirasakan masih jauh dari ideal dan
begitu pula dengan sistem pengelolaan persampahan yang diterapkan masing-
masing daerah/kota saat ini masih menemui banyak kendala.
Salah satunya adalah penyediaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di
Kota Denpasar, yang mana TPA eksisting sangat tidak memenuhi syarat dari segi
57
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1.7.2. Inovasi
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan
dari aktivitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak
diinginkan atau tidak digunakan kembali. Sampah meliputi material yang
heterogen yang merupakan hasil buangan dari komunitas masyarakat
yang merupakan akumulasi dan pencampuran dari kegiatan pertanian,
industri, dan juga sampah mineral (Tchobanoglous, Theisen and Vigil,
1993)
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan (SNI 19-2454-2002 ).
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat (UU No 18,2008).
Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus (UU No 18,2008).
Sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat mencemari air melalui
selokan, saluran pematus maupun badan-badan air. Sampah yang tidak
dapat terurai seperti plastik dan karet dan sejenisnya secara mekanik
mengganggu saluran air maupun badan air, yang menyebabkan
pendangkalan. Secara ekologis sampah organik yang masuk ke dalam
badan air dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan
mengakibatkan eutrofikasi dan bila terjadi pencemaran oleh limbah toksik
dapat mengganggu kehidupan air.
a. Sampah toksik.
Sampah juga ada yang bersifat toksik. Sampah kimia yang dihasilkan
oleh kegiatan industri kimia tertentu, sampah pestisida, sampah dari
laboratorium kimia bersifat toksik. Sampah toksik ini dapat langsung
mengenai manusia atau melalui rantai makanan.
59
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Berdasarkan sumbernya:
Pemukiman: biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis
sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan, kertas, kardus,
plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang
bekas rumah tangga, limbah berbahaya dan beracun, dan
sebagainya.
60
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
61
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
(l/orang.hari) (Kg/orang.hari)
62
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
7 Jalan kolektor sekunder Per meter /hari 0,10 0,15 0,010 0,050
Kota sedang adalah kota yang jumlah penduduknya lebih dari 100.000
jiwa, sedangkan kota kecil adalah kota yang jumlah penduduknya kurang
dari 100.000 jiwa. (SNI 19-3983-1995).
6. Komposisi Sampah.
63
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
64
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Kayu 1-5 - -
7. Karakteristik Sampah.
Karakteristik sampah menurut (Tchobanoqlous, Theisen dan Vigil, 1993,
dalam Hardianto, 2008) yaitu:
1. Karakteristik fisik
Karakteristik fisik sampah meliputi hal-hal di bawah ini:
a. Berat spesifik sampah
Dinyatakan sebagai berat per unit (kg/m3). Dalam pengukuran berat
spesifik sampah, harus disebutkan dimana dan dalam kondisi
bagaimana sampah diambil sebagai sampling untuk menghitung berat
65
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Rentang Tipikal
66
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
b. Kelembaban
wd
M = x100
w
Dimana
M = Kelembaban (%)
c. Ukuran partikel
d. Field Capacity
Adalah jumlah air yang dapat tertahan dalam sampah, dan dapat
keluar dari sampah akibat daya grafitasi. Field Capacity sangat
penting untuk mengetahui komponen lindi dalan landfill. Field
Capacity bervariasi tergantung dari perbedaan tekanan dan
dekomposisi sampah. Sampah dari daerah pemukiman dan komersial
yang tanpa pemadatan Field Capacity sebesar 50% - 60%.
e. Kepadatan sampah
2. Karakteristik Kimia.
a. Analisis proksimasi.
Bertujuan mengetahui bahan-bahan yang mudah terbakar dan tak
mudah terbakar. Biasanya dilakukan tes untuk komponen yang
67
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
c. Analisis ultimasi.
d. Kandungan energi.
3. Karakteristik Biologi.
e. Lignin, material polimer yang terdiri dari cincin aromatik dengan gugus
methoksil. Biasanya terdapat pada kertas, seperti kertas karton dan
fiberboard.
68
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
69
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Timbulan sampah
Pewadahan/pemilahan
Pengumpulan
Pembuangan akhir
sampah
(SNI 19-2454-2002).
9. Pewadahan Sampah.
Menurut Damanhuri pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah
sementara di sumbernya baik individual maupun komunal. Wadah sampah
individual umumnya ditempatkan di muka rumah atau bangunan lainnya.
Sedangkan wadah sampah komunal ditempatkan di tempat terbuka yang
70
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
71
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Tabel B.15.
72
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
1. Sampah organik, seperti sisa daun, sayuran, kulit buah lunak, sisa
makanan, dengan wadah warna gelap
2. Sampah anorganik, seperti gelas, plastik, logam dan lainnya, dengan
wadah warna terang.
3. Sampah bahan berbahaya bereacun rumah tangga (jenis sampah B3
seperti : produk/obat kadaluarsa, minyak rambut, bola lampu, pestisida,
insektisida bahan kimia untuk keperluan fotogafi,bahan komia untuk
peerawatan kolam, pupuk kimia, dan lain-lain.
Tabel B.16.
Pola
Pewadahan
No Individual Komunal
Karakteristik
Logam,plastik,fiberglass,kayu,bamb
Logam,plastik,fiberglass,kayu
3. Bahan u,rotan,
,bambu, rotan
73
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Kertas
Instansi pengelola
5. Pengadaan
Pribadi,Instansi pengelolan
74
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Tabel B.17.
75
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
yang telah dipilah pemulung dengan sampah yang belum dipilah oleh
pemulung.
cd
Recovery Factor, % = x100
c
1 Sisa Makanan 80
2 Plastik 50
3 Logam 90
4 Kertas 50
5 Gelas 65
6 Kain 0
7 Kayu 0
8 Karet 0
9 Lain-lain 0
76
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
77
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Kriteria perumahan.
Kategori perumahan ditentukan berdasarkan:
78
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
S = Cd PS
n = 5 (jiwa)
PS = populasi (jiwa)
Cd = koefisien perumahan
2. Uraian Pendekatan
2.1. Pendekatan Studi
Dalam pelaksanaan pekerjaan PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN
KOTA DENPASAR, terdapat 2 (dua) bagian besar produk pekerjaan, yakni
kelayakan Unit Pengolahan Sampah dan Kajian Ekonomi, Sumber Pendanaan
kegiatan pembangunan Unit Pengolahan Sampah, serta jajak pendapat atau
political will dari masyarakat Kota Denpasar dalam pembangunan dan
pelaksanaan operasional Unit Pengolahan Sampah dan pengelolaan sampah di
Kota Denpasar.
Tahapan penyusunan rencana induk persampahan ini dimulai dari pengumpulan
data dan informasi, review studi terdahulu, pengumpulan data, pengkajian
standar atau aturan yang berlaku, analisa teknis operasional, analisa geografis,
analisa ekonomi, analisa sosial-budaya, kemampuan pendanaan Pemerintah
Kota Denpasar dan perencanaan tenis dan manajemen persampahan sampai
tahun 2022.
80
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
antar instansi yang dibutuhkan. Pendekatan teknis adalah kajian terhadap kriteria
atau metode perhitungan yang akan digunakan.
Sedangkan pendekatan pelaksanaan pekerjaan merupakan metode pelaksanaan
pekerjaan mulai tahap persiapan sampai penyelesaian akhir. Pada prinsipnya
penyusunan metodologi ini mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja, Rapat
Penjelasan Teknis serta kemampuan dan pengalaman konsultan dalam
mengerjakan proyek sejenis.
81
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
82
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
83
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
84
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
terkait.
85
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
3. Kesehatan Masyarakat
Tingkat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebersihan
lingkungan. Untuk mendapatkan lingkungan yang bersih, tergantung oleh
tersedianya fasilitas sanitasi yang baik dan memadai. Selain itu juga perlu
ditunjang oleh kemampuan masyarakat dalam menciptakan dan menjaga
kebersihan.
4. Rencana Pengembangan Kota
Rencana Strategis, Rencana Induk Kota dan Rencana Umum Tata Ruang
Kota yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Denpasar akan menjadi acuan
bagi penyusunan perencanaan teknis dan manajemen persampahan ini
dapat terintegrasi dengan rencana pengembangen sarana dan prasarana
lainnya.
Arah dan sasaran pembangunan kota, potensi yang dikembangkan di
waktu
mendatang, berbagai sektor ekonomi yang meliputi kegiatan usaha dengan
berbagai kegiatan pelayanan dan lingkungan hidup serta permasalahannya
merupakan salah satu faktor penting dalam proses penyusunan studi ini.
Demikian juga halnya dengan rencana pengembangan fasilitas kota
termasuk sarana dan prasarana pengelolaan pesampahan.
5. Sistem Pengelolaan Eksisting
Pengelolaan persampahan merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa
86
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
A. Pewadahan Persampahan
Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum di
kumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan
akhir. Tujuan utama dari pewadahan adalah untuk menghindari terjadinya
87
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
88
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
89
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
B. Pengumpulan Sampah
Yang dimaksud dengan sistem pengumpulan sampah yaitu cara atau
proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan/ penampungan
sampah dari sumber timbulan sampah sampai tempat pengumpulan
sementara/ stasiun pemindahan atau sekaligus diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
Pengambilan sampah dilakukan setiap waktu sesuai dengan periodesasi
tertentu. Periodesasi biasanya ditentukan berdasarkan waktu
pembusukkan sampah, yaitu kurang lebih berumur 2 3 hari, yang berarti
pengumpulan sampah dilakukan maksimal setiap 3 hari sekali. Makin
sering semakin baik, namun biasanya operasinya lebih mahal.
Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh petugas kebersihan Kota atau
swadaya masyarakat (pemilik sampah, badan swasta atau RT/RW).
Pengikut sertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah banyak
ditentukan oleh tingkat kemampuan pihak kota dalam memikul beban
masalah persampahan kotanya. Termasuk dalam pekerjaan pengumpulan
adalah penyapuan jalan dan pembersihan selokan. Pengawasan akan
mutu pekerjaan ini cukup penting terutama pembersihan selokan pada
musim penghujan, sehubungan dengan pencegahan banjir. Sistem atau
cara pengumpulan sampah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Peraturan-peraturan/ aspek legal pada daerah setempat
b. Kebiasaan masyarakat (budaya)
c. Karakteristik lingkungan fisik dan sosial ekonominya
d. Kedaan khusus setempat
90
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
C. Pemindahan Sampah
Proses pemindahan terdapat pada pengelolaan sampah dengan
pengumpulan secara tidak langsung. Proses ini diperlukan karena kondisi
daerah pelayanan tidak memungkinkan untuk diterapkan pengumpulan
dengan kendaraan truk secara langsung. Disamping itu juga proses ini
akan sangat membantu efisiensi proses pengumpulan. Pekerjaan utama
pada proses ini yaitu memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam
truk pengangkut.
Mengingat tingkat kemampuan daya tempuh gerobak yang relatif pendek,
maka lokasi pemindahan umumnya terletak tidak jauh dari sumber
sampah, masalah yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya daerah
sekitar dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Lokasi pemindahan letaknya sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi
truk pengangkut untuk memasuki dan keluar dari pemindahan.
Pemindahan sampah ke dalam truk pengangkut dapat dilakukan secara
manual, mekanis atau campuran, tergantung dari tipe kendaraan
pengangkutnya. Pengisian container dilakukan secara manual oleh
petugas pengumpul, sedangkan pengangkatan container ke atas truck
dilakukan secara mekanis (load-haul dan compactor truck).
Lokasi pemindahan dapat bersifat terpusat (pola transfer depo) atau
tersebar. Fungsi lokasi pemindahan terpusat: proses pemindahan,
penyimpanan alat, perawatan ringan, proses pengendalian (desentralisasi).
Sedangkan fungsi lokasi pemindahan tersebar: proses pemindahan dan
penyimpanan alat.
D. Pengangkutan Sampah
Yang dimaksud dengan pengangkutan sampah dalam hal ini adalah
kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan ditempat
91
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
92
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
B. Pengumpulan
Pola pengumpulan sampah pada umumnya dapat dibagi atas :
1. Individual langsung
Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara
mengumpulkan sampah masing-masing sumber sampah dan
diangkut langsung ke TPA, tanpa melalui proses pemindahan.
Persyaratan:
Kondisi topografi bergelombang (rata-rata > 8%) sehingga alat
pengumpul non mesin sulit beroperasi
Kondisi jalan cukup lebar dan operasi tidak mengganggu pemakai
jalan lainnya.
Kondisi dan jumlah alat memungkinkan
Jumlah timbulan sampah besar (>0,5 m3/hari)
2. Individual tidak langsung
Yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan
sampah masing-masing sumber sampah dan diangkut ke TPA dengan
sarana pengangkut melalui proses pemindahan. Pola ini dapat
mengurangi ketergantungan kebutuhan alat angkut (truk), tetapi
membutuhkan kemampuan pengendalian personil dan alat yang lebih
93
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
94
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
C. Pemindahan
Kegiatan pemindahan terdapat pada pola pengumpulan tak langsung, yaitu
pengumpulan oleh alat bukan jenis truk. Sampah dari alat pengumpul
(gerobak/ sejenisnya) harus dipindahkan ke truk pengangkut untuk dibawa
ke lokasi pembuangan akhir.
Berdasarkan kondisi dan fungsinya pemindahan terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu terpusat dan tersebar. Pola pemindahan terpusat dimaksudkan
sebagai sentralisasi proses pemindahan dan merupakan pos pengendali
operasional, apabila sulit mendapatkan lahan kosong untuk lokasi
pemindahan, maka lokasi pemindahan dapat tersebar, tetapi akibatnya
kurang dapat dikendalikan.
Selain itu, lokasi pemindahan dapat berfungsi pula sebagai penyimpan
sarana kebersihan, seperti gerobak dan peralatan lainnya, tanpa
perawatan alat dan sebagainya.
Lokasi pemindahan dapat berbentuk:
1. Pelataran berdinding (transfer depo)
Ukuran panjang dan lebar dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
keluar masuk dan pemuatan truk. Bila pemuatan tidak langsung dilakukan
dari gerobak, maka harus tersedia tempat khusus penimbunan sampah
sementara. Dinding dibuat cukup tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai
isolator terhadap daerah sekitarnya. Memudahkan keluar masuk dan
pemuatan truk isolasi bertujuan menghilangkan kesan kotor dari kerja
pemindahan.
2. Container muat (load- haul)
Berupa container yang umumnya bervolume 8 - 10m3, gerobak langsung
menumpahkan muatannya ke dalam container ini. Setelah penuh maka
container ini akan dibawa ke lokasi pembuangan akhir. Metoda ini
membutuhkan biaya modal yang cukup besar karena dibutuhkan truk
dengan tipe khusus (load-haul truck).
95
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
D. Pengangkutan
Fase pengangkutan merupakan tahapan membawa sampah dari lokasi
pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke TPA. Hal yang
penting dalam proses pengangkutan adalah penentuan route
pengangkutan, berupa penetapan titik pengambilan, jadwal operasi dan
pola pengangkutan.
Untuk menentukan route pengangkutan sampah tersebut dilakukan
langkahlangkah sebagai berikut :
a. Penentuan titik pengambilan
b. Untuk menentukan titik pengambilan perlu adanya peta daerah
pelayanan dan peta timbunan sampah.
c. Peta derah pelayanan menunjukkan batas daerah yang akan dilayani
saat ini dan kemungkinan pengembangannya yang memuat data-data
antara lain:
1) Luas wilayah kota
2) Luas daerah yang dilayani
3) Jumlah penduduk yang dilayani
4) Jumlah sampah yang harus dilayani setiap hari
d. Peta timbulan sampah menunjukan lokasi pengumpul/ timbunan sampah
yang harus dilayani oleh para petugas kebersihan, antara lain:
1) Lokasi stasion pemindahan/ TPS
2) Lokasi container besar
3) Lokasi daerah pertokoan
4) Lokasi bangunan besar/ khususnya yang diperkirakan timbulan
sampah lebih 1m3 misalnya rumah sakit, hotel, pusat perbelanjaan
kantor-kantor besar dan lain-lain.
e. Pada titik pengumpul tersebut jumlah volume sampah yang harus diangkut
setiap hari dari setiap daerah pelayanan dapat diketahui. Juga route
angkutannya dapat direncanakan.
96
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
97
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
98
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
99
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
C. Peralatan Pengangkutan
Peralatan pengangkutan sampah antara lain:
a. Truck biasa
b. Dump Truck (Tipper Truck)
c. Compactor Truck
d. Arm Roll Truck
e. Multi Loader Truck
f. Transfer Trailer
Penggunaan jenis-jenis truk ini tergantung dari sistim pewadahan,
pengumpulan dan pemindahannya.
3.2. Pemilihan Sistem dan Peralatan Operasional Persampahan
101
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
3.2.1. Umum
Pemilihan sistem dan pemilihan peralatan operasional persampahan saling
berkaitan erat. Pemilihan jenis peralatan pada masing-masing komponen
operasional sangat tergantung dari sistem atau pola operasional yang
digunakan. Demikian pula pemilihan sistem operasional sangat tergantung
pada kondisi fisik, sosial dan ekonomi daerah setempat.
3.2.2. Pewadahan
Penentuan segi baik dan buruknya suatu bentuk pewadahan dinilai dari
hubungannya sebagai pendukung pekerjaan penanganan berikutnya, yaitu
pengumpulan, pekerjaan ini umumnya dilakukan oleh petugas kota atau
swadaya masyarakat. Para petugas dituntut untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan target yang telah ditentukan. Efektifitas kerja harus tinggi
dan dilakukan melalui efisiensi waktu, untuk mencapai target tersebut.
Sehubungan dengan hal ini maka cara pewadahan harus dapat
memberikan kemudian dalam pekerjaan pengumpulan.
102
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
103
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Kerugian:
1. Operasi relatif lebih sulit dibanding open dumping
2. Biaya investasi relatif lebih besar dari pada open dumping
3. Biaya operasi dan perawatan relatif lebih tinggi dari pada open
dumping
104
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
105
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
4. Program Kerja
Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan
dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja
ini akan diuraikan urutan urutan pekerjaan, konsep penanganan masalah,
tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil
pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil. Untuk
memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan
yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan
pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.
Secara garis besar rencana kerja pelaksanaan pekerjaan diuraikan sebagai
berikut :
1. Persiapan
- Melakukan studi literatur atau review studi yang relevan di Kota
Denpasar
- Membuat program kerja kegiatan secara keseluruhan
- Menetapkan metode survey
- Menyusun kuesioner untuk menjaring data
- Menyusun jadual kerja dan kegiatan persiapan lain yang
dibutuhkan
2. Pengumpulan Data
- Data Primer
Melakukan survey lapangan tentang kondisi eksisting pengelolaan
sampah berkaitan dengan daerah pelayanan, timbulan sampah,
komposisi dan karakteristik sampah, kondisi pewadahan,
pengumpulan, pemindahan. Pengangkutan dan pembuangan
akhir, upaya 3 R baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun
pemerintah dan kemauan/kemampuan membayar retribusi serta
pengumpulan data lain yang relevan.
- Data Sekunder
Melakukan survey ke instansi terkait mengenai kondisi
kelembagaan yang menanganani masalah persampahan (institusi,
struktur organisasi, SDM dan tata laksana kerja organisasi),
kondisi pembiayaan (investasi; operasi pemeliharaan dan retribusi)
106
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
107
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
A. Penyusunan Laporan
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat: metode dan rencana kerja konsultan
dalam penyelesaian pekerjaan diserahkan.Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh hari) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh ) buku laporan.
2. Laoran Antara (Interim Report)
Laporan Antara memuat data kondisi kota dan pengelolaan
persampahan yang ada saat ini serta analisis data dan arahan
pengembangan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120
(seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10
(sepuluh) buku laporan.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat: seluruh hasil kegiatan dan rencana
pengelolaan sampah (masterplan) yang dibuat. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 15 (lima belas) buku
laporan beserta peta dan gambar ukuran A3 sebanyak 15 (lima belas)
eksemplar dan cakram padat (compact disc) sebanyak 8 keping.
108
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Persiapan
1. Mobilisasi Personil
2. Penyusunan Program Kerja
Laporan Pendahuluan 3. Penyusunan Metode Survey
4. Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan
Data
Cukup
Konsep Rencana
Sistem OK
Analisa
Laporan Antara
Penyusunan Rencana
Team Leader
(S1 Planologi)
Tenaga Ahli Sipil Tenaga Ahli Lingkungan Tenaga Ahli Ekonomi Perkotaan
(S1. T. Sipil) (S1. T. Lingkungan) (S1. Ekonomi)
Tenaga Pendukung
Administrasi dan Keuangan
110
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
111
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
112
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
Ruang Kerja/Kantor
Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan
kantor yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan
berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat
asistensi/diskusi dalam penyelesaian pekerjaan. Disamping itu diharapkan
nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah
menghubungi konsultan.
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas
113
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji
pada Tabel Daftar Peralatan (Terlampir).
Jadwal Peralatan
Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu
pemakaian, dan jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule
pelaksanaan dan personil untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal
peralatan dan volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel Jadwal
Penggunaan Peralatan (Terlampir).
114
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
H.1. Umum
Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan
menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut
dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam
koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait
dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam
pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang
penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan persampahan. Masing-
masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing
sesuai dengan bidang keahliannya.
Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik
mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman
personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut
dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan
pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan
(SKA) yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang
berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani
pekerjaan sejenis.
Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini
perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masing-
masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan
permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga
mampu menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis,
efesiensi pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat
lebih secara ekonomi kepada masyarakat.
Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa
untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
115
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
116
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
117
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
118
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas
USTEK MASTERPLAN PERSAMPAHAN KOTA DENPASAR
119
CV. Tri Matra Disain
Konsultan Perencana dan Pengawas