BAB 6 Jembatan AC PDF
BAB 6 Jembatan AC PDF
(6.1)
| || | | || | (6.2)
(6.3)
(6.4)
(6.5)
1
Dari persamaan di atas maka dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan
dinyatakan dalam dua persamaan. Hal ini adalah merupakan perbedaan pokok dengan
persamaan keseimbangan dalam jembatan arus searah. Jadi dengan demikian, maka
berbeda dengan jembatan arus searah, dimana keseimbangan bisa dicapai dengan
pengaturan satu cabang, maka untuk jembatan arus bolak-balik, keseimbangan hanya
didapat dengan pengaturan dua komponen dari jembatan.
2
antaran sumber daya (power line) dapat berfungsi sebagai sumber eksitasi, pada
frekuensi yang lebih tinggi, sebuah osilator umumnya menyalurkan tegangan eksitasi.
Detektor nol harus memberi tanggapan terhadap ketidakseimbangan arus-arus bolak-
balik dan dalam bentuk yang paling sederhana (tetapi sangat efektif) terdiri dari
sepasang telepon kepala (head phones). Dalam pemakaiaan lain, detektor nol dapat
terdiri dari sebuah penguat arus bolak-balik bersama sebuah alat pencatat keluaran atau
sebuah indikator tabung sinar elektron (tuning eye).
Bentuk umum sebuah jembatan arus bolak-balik ditunjukkan pada gambar 6.2.
Keempat lengan jembatan , , , dan ditunjukkan sebagai impedansi yang
nilainya tidak ditetapkan dan detektor dinyatakan oleh telepon kepala. Seperti dalam
jembatan Wheatstone untuk pengukuran arus searah, syarat kesetimbangan dalam
jembatan bolak-balik ini dicapai bila tanggapan detektor adalah nol atau menunjukkan
harga nol. Pengaturan seimbang untuk mendapatkan tanggapan nol dilakukan dengan
mengubah salah satu atau lebih dari lengan-lengan jembatan.
3
penurunan tegangan dari B ke C untuk besaran (magnitude) dan fasa. Dalam notasi
kompleks dapat dituliskan:
atau (6.6)
dan (6.7)
(6.8)
(6.9-b)
Persamaan (6.9-a) adalah bentuk yang paling menyenangkan dalam
kebanyakan hal dan merupakan persamaan umum untuk kesetimbangan bolak-balik.
Persamaan (6.9-b) dapat digunakan secara menguntungkan bila terdapat komponen-
komponen paralel dalam lengan-lengan jembatan.
Persamaan (6.9-a) menyatakan bahwa perkalian impedansi dari pasangan
lengan yang saling berhadapan harus sama dengan perkalian impedansi dari pasangan
lengan yang berhadapan lainnya, dengan impedansi yang dinyatakan dalam notasi
kompleks. Jika impedansi dituliskan dalam bentuk , dimana Z menyatakan
kebesaran dan adalah sudut fasa impedansi kompleks, persamaan (6.9-a) dapat
dituliskan kembali dalam bentuk:
( )( ) ( )( ) (6.10)
Karena dalam perkalian bilangan-bilangan kompleks kebesaran-kebesaran
dikalikan dan sudut fasa dijumlahkan, maka persamaan (6.10) dapat juga dituliskan
sebagai:
( ) ( ) (6.11)
4
Persamaan (6.11) menunjukkan bahwa untuk membuat sebuah jembatan arus
bolak-balik seimbang, dua persayaratan harus dipenuhi secara bersamaan (simultan).
Syarat pertama adalah bahwa keseimbangan impedansi memenuhi hubungan:
(6.12)
Atau dengan arti fisis dinyatakan perkalian kebesaran-kebesaran dari lengan-
lengan yang saling berhadapan harus sama
(6.13)
Atau memiliki arti fisis penjumlahan sudut-sudut fasa dari lengan-lengan yang
saling berhadapan harus sama.
Soal ini akan sedikit lebih sulit ketika nilai-nilai komponen dari lengan-lengan
jembatan ditetapkan dan impedansi akan dinyatakan dalam bentuk kompleks. Dalam
hal ini, reaktansi induktif atau kapasitif hanya dapat ditentukan bila frekuensi tegangan
eksitasi diketahui.
2. Jembatan-jembatan Pembanding
a. Jembatan Pembanding Kapasitansi
Dalam bentuk dasarnya jembatan arus bolak-balik dapat digunakan untuk
pengukuran induktansi dan kapasitansi yang tidak diketahui dengan
membandingkannya terhadap sebuah induktansi atau kapasitansi yang diketahui.
5
Sebuah jembatan pembanding kapasitansi dasar ditunjukkan pada gambar 6.3. Kedua
lengan perbandingan adalah resistif dan dinyatakan oleh dan . Lengan standar
terdiri dari kapasitor seri dengan tahanan , dimana adalah kapasitor standar
kualitas tinggi dan adalah tahanan variabel. menyatakan kapasitansi yang tidak
diketahui dan adalah tahanan kebocoran kapasitor.
; ; ;
( ) ( ) (6.14)
(6.15)
Dua bilangan kompleks adalah sama bila bagian-bagian nyata dan bagian-
bagian khayalnya adalah sama. Dengan menyamakan bagian-bagian nyata dari
persamaan (6.15) diperoleh:
atau (6.16)
6
atau (6.17)
Persamaan (6.16) dan (6.17) memberikan dua syarat yang harus dipenuhi
secara bersamaan dan mereka juga menunjukkan bahwa dan yang tidak diketahui
dinyatakan dalam komponen jembatan yang diketahui.
Karena kita mengukur kapasitor yang tidak diketahui yang efek tahanannya
bisa kecil sekali, pengaturan pertama sebaiknya dilakukan pada bagian kapasitif yang
berarti mengatur agar menghasilkan suara paling kecil dalam telepon suara. Dalam
kebanyakan hal suara tersebut tidak akan hilang seluruhnya, sebab syarat setimbang
kedua belum dipenuhi. Maka diatur untuk keseimbangan bagian resistif dan suara
dibuat agar semakin mengecil. Ternyata bahwa pengaturan kedua tahanan secara
bergantian adalah perlu untuk menghasilkan keluaran nol dalam telepon kepala dan
untuk mencapai kondisi setimbang yang sebenarnya. Perlunya pengaturan secara
bergantian menjadi jelas bila kita sadari bahwa setiap perubahan dalam bukan hanya
mempengaruhi persamaan seimbang kapasitif, tetapi juga memengaruhi persamaan
seimbang resistif, sebab muncul dalam kedua bentuk persamaan tersebut.
7
dari persamaan-persamaan seimbang dan dengan demikian jembatan disebut tidak
bergantung pada frekuensi tegangan yang dimasukkan.
(6.18)
(6.19)
8
Gambar 6.5. Jembatan pembanding induktansi dengan rangkuman pengukuran yang
diperbesar.
( ) (6.20)
(6.21)
Karena komponen resistif dari sebuah induktor biasanya jauh lebih besar dari
komponen resistif sebuah kapasitor, pengaturan resistif menjadi cukup penting dan
harus dilakukan pada permulaan sekali. Penambahan tahanan r memberikan kebebasan
memperbesar rangkuman pengukuran bagi persamaan keseimbangan resistif.
B. Contoh-Contoh Jembatan AC
Adapun beberapa contoh jembatan AC adalah sebagai berikut:
1. Jembatan Maxwell
9
Jembatan Maxwell dapat digunakan untuk mengukur induktansi dengan
perbandingan baik dengan variabel standar dari induktansi atau dengan variabel
kapasitansi standar. Kedua pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan jembatan
Maxwell dalam dua bentuk yang berbeda, pengukuran listrik dan elektronik.
( ) ( )Q (6.22)
10
Bila kedua kondisi tersebut ditulis bersamaan maka akan didapat:
(6.23)
Jadi kondisi keseimbangan dari jembatan ini tidak tergantung pada frekuensi.
(6.24)
R (6.25)
(6.26)
(6.27)
11
(Soedjana Sapiie, Osamu Nishino, 1976 : 124 125)
Ketika sakelar S ditutup dalam jembatan, maka akan dialiri oleh arus bolak-
balik. Untuk memperoleh keseimbangannya diaturlah induktansi standar dengan
tahanan standar . Maka setelah dicapai keseimbangan berlakulah:
( ) ( ) (6.28)
( ) ( ) (6.29)
( )
( )
(6.30)
12
atau
dan ( ) ( ) atau
(6.31)
dan (6.32)
Dimana,
= Induktansi standar
= Tahanan standar
= Sakelar
= Sumber tegangan AC
13
Jembatan Maxwell, yang diagram skemanya ditunjukkan pada gambar 6.9.
Mengukur sebuah induktansi yang tidak diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang
diketahui. Salah satu lengan perbandingan mempunyai sebuah tahanan dan sebuah
kapasitansi dalam hubungan paralel, dan untuk hal ini adalah lebih mudah untuk
menuliskan persamaan keseimbangan dengan menggunakan admitansi lengan 1 sebagai
pengganti impedansi.
(6.33)
; ; dan
( ) (6.34)
14
Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan:
dan (6.35)
(6.36)
Dimana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam Henry, dan kapasitansi
dalam farad.
15
Prosedur yang biasa untuk menyeimbangkan jembatan Maxwell adalah dengan
pertama-tama mengatur untuk keseimbangan induktif dan kemudian mengatur
untuk keseimbangan resistif. Kembali kepengaturan ternyata bahwa keseimbanagn
resistif telah terganggu dan berpindah ke suatu nilai baru. Proses ini diulangi dan
memberikan pemusatan yang lambat ke keseimbangan akhir. Untuk kumparan-
kumparan Q menengah, efek tahanan tidak dinyatakan, dan keseimbangan tercapai
melalui beberapa pengaturan.
( )
(6.37)
Bagian yang pertama adalah yang berhubungan dengan tahanan atau bagian
nyatanya dan yang terakhir dengan induktansi atau bagian imajinernya. Untuk
16
membuat keseimbangan maka, pengaturan diadakan pada S dan C (Lx). bila Lx dan C
ditentukan atau tertentu, S dan Q atau R dapat diatur.
3. Jembatan Carey-Foster
( ) ( ) (6.38)
Persamaan di atas ini hanya benar bila rasio dari I1 terdapat I2 adalah tepat, dan
didapat dari persyaratan bahwa tegangan antara cabang SC adalah sama dengan
tegangan melalui cabang Q.
( ) (6.39)
17
Dari kedua persamaan terebut didapat:
( )
(6.40)
( ) (6.41)
Suatu hal perlu dicatat di sini mengenai polaritas dari induktansi persamaan.
Suatu induktansi bersamaan (induktometer) dapat berubah polaritas dari pada lilitan
sekunder terhadap lilitan primernya. Hal ini mengakibatkan bahwa tegangan terminal
dari sisi sekundernya berubah polaritasnya yaitu berlawanan fasanya dengan semula.
Untuk mempunyai pegangan terhadap polaritas ini, maka suatu konvensi diadakan dan
diperlihatkan pada Gambar 6.12. Pada (a), tegangan primer dan tegangan sekunder
yang diinduksikan adalah dari polaritas yang sama dan M lebih besar dari nol.
Jembatan Carey-Foster tidak bisa diseimbangkan kecuali bila tegangan di antara
cabang L-R yang disebabkan oleh I1 ada dalam polaritas yang berlawanan terhadap
tegangan yang diinduksikan oleh I1+I2. Jadi hubungan harus dibuat untuk M lebih besar
dari nol.
Bila salah satu ujung lilitan primer dari suatu induktor bersamaan, dihubungkan
dengan salah satu ujung dari lilitan sekundernya, maka sirkuit dengan tiga terminal
dibentuk. Terminal-terminal tersebut dinyatakan dengan A, B, C, seperti diperlihatkan
dalam Gambar 6.13(a). sirkuit ini adalah ekivalen dengan (b) dari gambar yang sama.
Ekivalen di sini berarti bahwa bila tegangan ditempatkan atau arus dialirkan, melalui
sepasang terminal yang dipilih antara A,B dan C pada kedua sirkuit tersebut, maka
tidak ada perbedaan antara kedua sirkit tersebut. Dengan perbedaan dimaksudkan
tegangan-tegangan yang diukur antara setiap pasang terminal atau arus yang diukur
kepada suatu beban yang dihubungkan kepada terminal-terminal tersebut. Konsep
18
ekivalen ini memudahkan dalam perhitungan sirkuit karena sering jauh lebih
memudahkan perhitungan-perhitungan untuk mempergunakan sirkuit ekivalennya dari
pada sirkuit praktisnya. Demikian pula hal tersebut didapat dalam jembatan Carey-
Foster ini, yang bila dipakai sirkuit ekivalennya, maka perhitungan-perhitungan untuk
persyaratan-persyaratan keseimbangan yang dinyatakan dalam persamaan tersebut akan
dapat dengan mudah diturunkan.
4. Jembatan Schering
19
Pada Gambar 6.14. diperlihatkan sirkuit yang disebut jembatan Schering. Bila
sumber energi dihubungkan di dalam cara seperti diperlihatkan di dalam gambar, maka
arus yang diambil dari sumber energi adalah kecil. Hal ini disebabkan kapasitansi yang
akan menyebabkan impedansi yang tinggi, terutama pada frekuensi-frekuensi yang
biasanya dipergunakan untuk jembatan ini, yaitu 50 atau 100 Hz. Cara menghubungkan
ini disebut cara penghubungan tegangan tinggi, dan bila hubungan tersebut dirubah
dengan pemindahan tempat antar detektor dan sumber, maka hubungan-hubungan
tersebut dinyatakan sebagai hubungan tegangan rendah.
Jembatan ini dipakai untuk mempersamakan kapasitas dan tahanan dalam diri
kondensator, dengan kapasitas dan tahanan dalam dari suatu kondensator standar.
20
Jadi dengan demikian maka,
( ) (
( ) (
(6.43)
Pada umumnya rugi dielektrik adalah kecil dalam tingkat kebesaran atau
lebih rendah. Jadi di dalam penggunaan adalah menjadi suatu kebiasaan untuk
membuat jembatan pada syarat dan jauh lebih kecil dari 1, sehingga
syarat-syarat keseimbangan menjadi:
(6.44)
( ) (6.45)
C. Contoh Soal
21
1. Impedansi-impedansi jembatan arus bolak balik dasar pada gambar di atas
diberikan sebagai berikut:
(impedansi induktif)
(tahanan murni)
(impedansi induktif)
tidak diketahui
Penyelesaian:
(6.12)
(6.13)
maka impedansi yang diketahui dapat dituliskan dalam bentuk polar sebagai
berikut
22
hal ini menunjukkan bahwa kita menemukan suatu elemen kapasitif, mungkin
terdiri dari kombinasi seri dari sebuah tahanan dan sebuah kapasitor.
2. Jembatan arus bolak balik pada gambar di atas adalah setimbang dengan
konstanta-konstanta berikut: lengan AB, ; lengan BC, seri
dengan ; lengan CD tidak diketahui; lengan DA, seri
dengan . Frekuensi osilator adalah 1 kHz. Tentukan konstanta-
konstanta lengan CD!
Penyelesaian:
Persamaan umum untuk kesetimbangan jembatan menyatakan bahwa
(6.9-a)
Impedansi lengan-lengan jembatan yang dinyatakan dalam bentuk kompleks,
adalah
( )
( )
tidak diketahui
Dengan memasukkan harga-harga ini ke dalam persamaan (6.9-a) dan
penyelesaian untuk , diperoleh
( ) ( )
Hasil ini menunjukkan, bahwa merupakan gabungan dari sebuah tahanan dan
( )( )
23
Gambar 6.16. Sebuah jembatan arus bolak balik yang tidak dapat seimbang
24
Gambar 6.17. Suatu masalah
menyeimbangkan jembatan. Dimana
dari gambar atas berturut-turut adalah:
(a) kondisi seimbang; (b)
keseimbangan jembatan diperoleh
kembali dengan penambahan sebuah
tahanan pada lengan 1(konfigurasi
Maxwell); dan (c) metode alternatif
untuk memulihkan keseimbangan
jembatan, dengan menambahkan
sebuah kapasitor pada lengan 3
Perhatikan rangkaian gambar 6.17 (a) dan tentukan apakah jembatan tersebut
seimbang sempurna atau tidak. Jika tidak, tunjukkan dua cara agar dia dapat dibuat
seimbang dan tetapkan nilai-nilai numerik untuk setiap komponen tambahan.
Anggap bahwa lengan jembatan 4 adalah yang tidak diketahu yang tidak dapat
diubah.
Penyelesaian:
Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa syarat pertama keseimbangan
(kebesaran-kebesaran) dengan mudah dapat dipenuhi dengan sedikit memperbesar
tahanan . Syarat seimbang kedua menginginkan bahwa ,
dimana
(kapasitansi murni)
(tahanan murni)
(impedansi induktif)
Jelas keseimbanagn tidak mungkin dicapai dengan konfigurasi gambar 6.8-
6.10 sebab penjumlahan dan akan sedikit negatif sedangkan penjumlahan
dan akan persis . Keseimbangan ini dapat dipulihkan kembali dengan
pengubahan rangkaian sedemikian rupa sehingga persyaratan sudut fasa dipenuhi.
Pada dasarnya terdapat dua metode untuk melakukan hal ini, pertama yaitu
mengubah sehingga sudut fasanya berkurang menjadi lebih kecil dari
25
(sama dengan ) dengan menghubungkan sebuah tahanan paralel terhadap
kapasitor. Pengubahan ini menghasilkan konfigurasi jembatan Maxwell seperti
ditunjukkan pada gambar 6.17 (b). Tahanan dapat ditentukan melalui
pendekatan standar dari pembahasan jembatan Maxwell yang sudah dibahas
sebelumnya dengan menggunakan admitansi lengan 1, dan dapat dituliskan
dimana
dan
juga dalam hal ini, kebesaran telah bertambah sehingga syarat seimbang
pertama telah berubah. Suatu pengaturan kecil terhadap diperlukan kembali
ntuk memulihkan keseimbangan.
5. Perhatikan rangkaian pada gambar dibawah ini !
Jika rangkaian tersebut seimbang, maka :
Tentukan :
26
a. Nilai impedansi dari ZX
b. Berapa nilai induktor Lx dan resistor Rx apabila pada saat seimbang, frekuensi
kerjanya adalah 1 khz.
Penyelesaian:
ZX/Z2 = Z3/Z1
ZX = (Z2 Z3) Z1
ZX = (31.3 + j11.4)
b. Dari hasil di atas, nilai ZX memiliki nilai bilang real (31.3 ) dan imajiner
(j11.4 ). Dari sini diketahui
Rx = 31.3
XL = 2 f Lx
Tentukan :
a. Nilai R1 dan R3 sehingga rangkaian jembatan menjadi seimbang
b. Arus I ketika jembatan seimbang
27
c. Impedansi total dari rangkaian jembatan tersebut pada saat seimbang
Penyelesaian:
dan nilai R1
c. Impedansi total dari rangkaian jembatan tersebut pada saat seimbang adalah
ZT = 6.91 k -25.0o
I = E/Z
28
D. Latihan
1. Sebuah jembatan arus bolak-balik setimbang mempunyai konstanta-konstanta
berikut : lengan AB, R= 200 paralel terhadap C=0,047 F; BC, R=1000
seri lengan C= 0,47 F; CD tidak diketahui; DA, C= 0,5 F. Frekuensi osilator
adalah 1000 Hz. Tentukan konstanta-konstanta lengan CD.
2. Sebuah jebatan setimbang pada 1000Hz dan mempunyai konstanta-konstanta
berikut : AB, 0,2 F kapasitansi murni; BC, 500 tahanan murni ; CD, tidak
diketahui; DA, R=300 paralel terhadap C= 0,1 F. Tentukan RR dan C atau
konstanta L dari lengan CD, dianggap sebagai suatu rangkaian seri.
3. Sebuah jembatan 1000 Hz mempunyai konstanta-konstanta berikut : lengan AB,
R= 1000 paralel terhadap C= 0,5 F; BC, R= 1000 seri dengan C= 0,5
F;CD, L=30 mH seri dengan R= 200 . Tentukan konstanta-konstantalengan
DA agar membuat jembatan setimbang. Nyatakan hasil tersebut sebagai
tahanan murni R seri dengan sebuah C dan L murni, dan juga sebagai sebuah
R murni paralel terhadap sebuah C atau L murni.
4. Dalam lengan AB sebuah jembatan arus bolak-balik terdapat sebuah
kapasitansi murni 0,2 F; dalam lengan BC sebuah tahanan murni 500 ;
dalam lengan CD; suatu kombinasi seri dari R = 50 dan L= 0,1 H, lengan
AD terdiri dari sebuah kapasitor C= 0,4 F seri dengan sebuah tahananvariabel
Rs = 500 rad/s
a) Tentukan nilai Rs guna mendapatkan kesetimbangan jembatan;
b) Dapatkah kesetimbangan sempurna tercapai melalaui pengaturan Rs? Jika
tidak tetapkan posisi dan nilai sebuah tahanan yang dapat diatur untuk
melengkapi kesetimbangan.
5. Sebuah jembatan arus bolak-balik setimbang mempunyai konstanta-konstanta
berikut ; AB, R= 500 , BC, R= 1000 , CD, tidak diketahui, DA, C= 0.2 F.
Tegangan sebesar 10 V pada 1000 Hz dimasukkan ke jembatan pada titik-titik
A dan C.
a) Tentukan konsanta-konstanta yang tidak diketahui
b) Tahanan 1000 diubah ke 1002 . Tentukan tegangan pada detektor
impedansi tinggi.
29
6. Sebuah jembatan arus bolak-balik yang tidak setimbang mempunyai konstanta-
konstanta berikut : lengan AB, R 2000 paralel terhadap C 0,2F ; BC,
30
b. Tentukan tahanan yang diperlukan dengan lengan DA guna menghasilkan
kesetimbangan.
31
DAFTAR PUSTAKA
A.K. Sawhney. Dhanpatrai and Sons. Electrical and Electronic Measurements and
Intrumentation. New Delhi.
Soedjana, Sapiie. Osamu, Nishino. 1976. Pengukuran dan Alat Alat Ukur Listrik.
Jakarta: PT. Pradya Paramita.
Suryatmo. 1997. Fakultas Teknik: Pengukuran Listrik dan Elektronika. Jakarta: Bumi
Aksara.
32