Anda di halaman 1dari 5

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

1.1 Pengertian
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar
dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kecacatan
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
1.2 Faktor Resiko Kehamilan Resiko Tinggi
a) Karakteristik Ibu
- Usia => kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Paritas => primipara (kehamilan pertama) atau multipara kehamilan telah
lebih dari 4 kali.
- Jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun
- Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat badan kurang
dari 50 kg atau seorang wanita yang obesitas
- Tinggi badan kurang dari 142 cm
- Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm pada trimester III

b) Peristiwa pada kehamilan yang lalu


- Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada
trimester pertama
- Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi prematur, memiliki resiko
yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan
berikutnya
- Seorang wanita yang telah mengalami kehamilan sebanyak 6 kali atau
lebih, lebih mungkin mengalami: kontraksi yang lemah pada saat
persalinan (karena otot rahimnya lemah) , perdarahan setelah persalinan
(karena otot rahimnya lemah), persalinan yang cepat, yang bisa
menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan vagina yang berat ,
plasenta previa (plasenta letak rendah).
- Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi yang menderita penyakit
hemolitik, maka bayi berikutnya memiliki resiko menderita penyakit yang
sama

c) Kelainan struktur
Kelainan struktur pada organ reproduksi wanita (misalnya rahim ganda atau
leher rahim yang lemah) bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran.
Untuk mengetahui adanya kelainan struktur, bisa dilakukan pembedahan
diagnostik, USG atau rontgen.
Fibroid (tumor jinak) di dalam rahim bisa meningkatkan resiko terjadinya:
- kelahiran prematur
- gangguan selama persalinan
- kelainan letak janin
- kelainan letak plasenta
- keguguran berulang.

d) Obat-obatan atau infeksi


Obat-obatan yang diketahui bisa menyebabkan cacat bawaan jika diminum
selama hamil adalah:
- Alkohol
- Phenitoin
- Obat-obat yang kerjanya melawan asam folat (misalnya triamteren atau
trimethoprim)
- Lithium
- Streptomycin
- Tetracyclin
- Talidomide
- Warfarin.

e) Infeksi yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah:


- Herpes simpleks
- Hepatitis virus
- Influenza
- Gondongan
- Campak Jerman (rubella)
- Cacar air (varisela)
- Sifilis
- Listeriosis
- Toksoplasmosis
- Infeksi oleh virus coxsackie atau sitomegalovirus

f) Ibu Hamil yang Tergolong Resiko Tinggi :


- Ibu hamil yang sering pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak dan
kenaikan tekanan darah
- Ibu hamil dengan kelainan letak (sungsang atau lintang)
- Ibu hamil yang diperkirakan bayinya kembar
- Riwayat kehamilan jelek
- Ibu dengan riwayat penyakit jantung, DM, ginjal, TBC, liver, hipertensi
dan penyakit berat lainnya

1.3 Tanda Bahaya dalam Kehamilan


- Muntah terus menerus, tidak bisa makan, keadaan ini akan membahayakan
ibu
- Perdarahaan, Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
- Pucat, Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia
(kekurangan darah)
- Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai
kejang, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam
kandungan
- Demam tinggi, biasanya karena infeksi. Demam yang tinggi bisa
membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan
- Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya gangguan
pada kehamilan, dapat membahayakan bayi dalam kandungan
- Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak,
keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin

1.4 Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi


a) Pemeriksaan kehamilan secara berkala
Pelayanan yang Didapatkan oleh Ibu Hamil pada saat Memeriksakan
Kehamilannya
Penimbangan berat badan
Pemeriksaan tekanan darah
Pengukuran fundus uteri
Imunisasi TT
Tablet tambah darah
Penyuluhan kesehatan
b) Perawatan diri selama hamil : Nutrisi, perawatan payudara, kebersihan diri,
aktivitas,senam hamil
c) Mengingat sebagian besar kematian ibu sesungguhnya dapat dicegah, maka
diupayakan untuk mencegah 4 terlambat yang meyebabkan kematian ibu,
yaitu :
Mencegah terlambat mengenali tanda bahaya resiko tinggi
Mencegah terlambat mengambil keputusan dalam keluarga
Mencegah terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan
Mencegah terlambat memperoleh penanganan gawat darurat secara
memadai

1.5 Penangan kehamilan resiko tinggi


Penanganan terhadap pasien dengan kehamilan risiko tinggi berbeda-beda tergantung
dari penyakit apa yang sudah di derita sebelumnya dan efek samping penyakit yang
dijumpai nanti pada saat kehamilan. Tes penunjang sangat diharapkan dapat membantu
perbaikan dari pengobatan atau dari pemeriksaan tambahan.
Kehamilan dengan risiko tinggi harus ditangani oleh ahli kebidanan yang harus
melakukan pengawasan yang intensif, misalnya dengan :
Mengatur frekuensi pemeriksaan prenatal.
Konsultasi diperlukan dengan ahli kedokteran lainnya terutama ahli penyakit
dalam dan ahli kesehatan anak.
Pengelolaan kasus merupakan hasil kerja tim antara berbagai ahli.
Keputusan untuk melakukan pengakhiran kehamilan perlu dipertimbngkan
oleh tim tersebut dan juga dipilih apakah perlu di lakukan induksi persalinan
atau tidak

Anda mungkin juga menyukai