PELAKSANAAN KPL
SEMESTER GASAL 2017/2018
NIM : 140431600868
NIM : 140431600868
2. Pukul 09.45, mahasiswa KPL - Aturan tidak tertulis - Ruangan IT tidak cukup menampung
gelombang 1 dan 2 berkumpul untuk KPL Gelombang seluruh mahasiswa KPL gelombang
di ruang IT untuk mengikuti 2 selama di SMAN 10 1 dan 2 sehingga acara kurang
kegiatan penjemputan dan Malang (disampaikan berjalan dengan kondusif.
pengantaran KPL SMAN 10 secara lisan oleh - Namun, dengan keterbatasan tempat
Malang Kepala Sekolah) kepala sekolah tetap dapat
menyampaikan inti pesan yang harus
dijalankan di SMAN 10 Malang,
dosen pembimbing memberikan
arahan dan KPL gelombang 2
mendapat sharing pengalaman KPL
gelombang 1 secara singkat.
3. Pukul 13.45, mahasiswa KPL - Aturan tidak tertulis - Ruangan OLC yang terbuka
gelombang 2 menerima secara teknis untuk membuat suara narasumber tersebar,
pengarahan umum mengenai KPL Gelombang 2 namun disiasati dengan posisi
aturan teknis selama KPL selama di SMAN 10 merapat dan melingkar sehingga
berkenaan dengan proses Malang (disampaikan semua mahasiswa KPL gelombang 2
pembelajaran di OLC secara lisan oleh Waka dapat mendengarkan informasi
Kurikulum) berkenaan dengan KPL yang
disampaikan oleh Pak Putet selaku
Waka Kurikulum
2. Pukul 08.15, mengajar perdana PPT materi yang - Hari ini adalah momen awal mengajar
di XI IPS G diajarkan (Permintaan di XI IPS G dan sebagai latihan
dan Penawaran Uang) lesson study untuk adaptasi dengan
siswa. Selama proses pembelajaran
berlangsung, saya didampingi oleh
Nadia (salah satu rekan KPL
ekonomi)
- Secara umum, siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan
kooperatif. Namun, tetap ada
beberapa siswa yang masih asik main
dengan gadget masing-masing
3. Pukul 12.15, mengajar perdana PPT materi yang - Perkenalan tim KPL ekonomi tidak
di XI IPS H diajarkan (Indeks Harga lengkap di kelas XI IPS H karena
dan Inflasi) Widodo masih ada urusan di kampus
- Hari ini adalah momen awal mengajar
di XI IPS H secara tim dengan Nadia
(salah satu rekan KPL ekonomi) dan
sebagai latihan untuk adaptasi
dengan siswa.
- Secara umum, siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan
kooperatif. Namun, tetap ada
beberapa siswa yang masih terlambat
masuk ke kelas karena bertepatan
dengan waktu seusai ISHOMA
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
2. Pukul 10.45, mengajar di XI IPS - Analisis video terkait Menggantikan Widodo yang
I kebijakan moneter dan berhalangan hadir karena sakit dengan
fiskal pemberitahuan mendadak sehingga
- PPT materi yang tidak bisa maksimal persiapan
diajarkan (Kebijakan pembelajaran di kelas. Media dan
moneter dan fiskal) metode dipilih secara mendadak
disesuaikan dengan kelas sebelumnya
(XI IPS G)
2. Pukul 08.15, mengajar di XI IPS Materi dan latihan soal Karena materi yang disampaikan
G fungsi konsumsi dan adalah berupa hitung-hitungan dan
tabungan tidak ada handout yang dipegang
berupa lks, maka perlu penjelasan
ekstra dan ketelatenan mengulang
materi yang disampaikan.
3. Pukul 12.15, mengajar di XI IPS - Analisis video terkait Secara umum, siswa dapat mengikuti
H kebijakan moneter dan pembelajaran dengan baik dan
fiskal kooperatif karena diputarkan video
- PPT materi yang sehingga tidak bosan .Namun, tetap
diajarkan (Kebijakan ada beberapa siswa yang masih
moneter dan fiskal) terlambat masuk ke kelas karena
bertepatan dengan waktu seusai
ISHOMA dan tidur di kelas karena
sudah jam siang.
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
3. Pukul 12.15, kembali ke Latihan soal Indeks Karena masih ada waktu, mendampingi
sekolah Harga, Inflasi, Permintaan Widodo masuk ke kelas XI IPS I dan
Uang, Kebijakan Moneter memberi panduan bagaimana
dan Fiskal mengerjakan latihan soal
2. Pukul 12.15, mengajar di XI IPS Latihan soal Indeks Secara umum, siswa mengerjakan
H Harga, Inflasi, Permintaan latihan soal dengan baik, meskipun
Uang, Kebijakan Moneter masih ada yang bermalas-malasan (2
dan Fiskal orang siswa)
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
2. Pukul 10.45, mengajar di XI IPS Ulangan Harian Indeks Menggantikan Widodo yang
I Harga, Inflasi, Permintaan berhalangan hadir karena sakit
Uang, Kebijakan Moneter
dan Fiskal
2. Pukul 12.15, mengajar di XI IPS Ulangan Harian Indeks Secara umum, siswa dapat
H Harga, Inflasi, Permintaan mengerjakan ulangan dengan baik
Uang, Kebijakan Moneter
dan Fiskal
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
Catatan Siswa
Mengetahui,
Paraf Guru Pamong Mahasiswa KPL
NIM : 140431600868
NIM : 140431600868
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 10 Malang
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan pengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, peserta didik dapat mendeskripsikan konsep perpajakan dalam pembangunan
ekonomi serta hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi dengan
penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
Konsep pajak dalam pembangunan ekonomi
1. Pengertian pajak
2. Fungsi dan manfaat pajak
3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
4. Asas pemungutan pajak
5. Alur dan sistem pemungutan pajak di Indonesia
6. Peran pajak dalam pembangunan ekonomi di Indonesia
Perhitungan pajak
7. Jenis-jenis pajak
8. Kategori tarif pengenaan pajak yang berlaku di Indonesia
9. Objek dan cara pengenaan pajak
10. Penghitungan PPh, PBB, PPN dan PPnBM
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-I
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, melakukan presensi dan memberikan 15 menit
motivasi agar peserta didik siap untuk belajar
2. Guru menyampaikan topik pembelajaran konsep pajak dalam
pembangunan ekonomi dan mengajukan pertanyaan keterkaitan
dengan materi pembelajaran sebelumnya
3. Guru menyampaikan pokok pokok materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Inti 60 menit
Critical
Thinking
1. Peserta didik mengamati tayangan (slide) tentang data-data
berkaitan dengan konsep pajak dalam pembangunan ekonomi yang
ditayangkan oleh guru.
Critical Thinking
2. Pertemuan ke-II
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, melakukan presensi dan memberikan 15 menit
motivasi agar peserta didik siap untuk belajar
2. Guru menyampaikan topik pembelajaran teori perpajakan dan
mengajukan pertanyaan keterkaitan dengan materi pembelajaran
sebelumnya
3. Guru menyampaikan pokok pokok materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Inti 60 menit
Critical Thinking
Penutup 1. Guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan 15 menit
materi pembelajaran yang telah dipelajari
2. Guru menyampaikan motivasi untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa
3. Pertemuan ke-III
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, melakukan presensi dan memberikan 15 menit
motivasi agar peserta didik siap untuk belajar
2. Guru menyampaikan topik pembelajaran penghitungan pajak dan
mengajukan pertanyaan keterkaitan dengan materi pembelajaran
sebelumnya
3. Guru menyampaikan pokok pokok materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Inti 60 menit
Critical Thinking
2. Bentuk Penilaian :
A. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
B. Tes tertulis : Pilihan ganda
C. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
D. Proyek : lembar tugas portofolio dan pedoman penilaian
PERPAJAKAN
A. KONSEP PAJAK
1. Pengertian Pajak
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
Pajak adalah kontribusi kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Karakteristik Pajak
Karakteristik pajak dapat dibedakan senagai berikut;
Pajak merupakan iuran/kewajiban untuk menyerahkan kekayaan kepada
negara.
Pajak merupakan sebagian harta kekayaan rakyat.
Perpindahan/penyerahan iuran bersifat wajib dan dapat dipaksakan.
Perpindahan tersebut berdasarkan UU atau peraturan yang berlaku.
Pajak dipungut oleh negara baik pemerintahan pusat maupun daerah.
Pajak digunakan untuk pengeluaran pemerintah.
Pajak dapat berfungsi sebagai anggaran (budget) dan fungsi mengatur.
3. Fungsi Pajak
Fungsi pajak mempunyai dua fungsi yaitu;
Fungsi Penerimaan (budgetair), sebagai sumber dana bagi pengeluaran
pemerintah.
Fungsi Mengatur (Reguler), sebagai pengatur atau pelaksana kebijakan
bidang sosial dan ekonomi.
4. Syarat Pemungutan Pajak
Adapun syarat dalam pemungutan pajak harus memenuhi beberapa syarat
antara lain:
Syarat Keadilan
Syarat Yuridis
Syarat Ekonomis
Syarat Finansial
Syarat Simplicity
5. Tarif Pajak
Dalam pelaksanaannya pajak memiliki beberapa penerapan tarif yang
berbeda tergantung dari jenis pajaknya. Adapun tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut:
1) Tarif Proporsional/Sebanding
Contohnya :
Penyerahan Barang Kena Pajak dengan dikenakan tarif Pajak
Pertambahan Nilai sebesar 10%
2) Tarif Tetap
Contohnya :
tarif Bea Materai untuk cek dan giro dengan nominal berapapun
sebesar Rp 3.000,-
3) Tarif Progresif
Contohnya :
Pajak Penghasilam untuk Wajib Pajak orang pribadi yang dikenakan
tarif meningkat sesuai dengan jumlah penghasilannya
6. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak
Dalam pelaksanaan pajak terdapat syarat untuk menjadi utang pajak dan
kemungkinan terjadinya penghapusan pajak, yaitu sebagai beriku
1) Timbulnya Utang Pajak
Secara Formil
Akibat dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus
Secara Materiil
Akibat berlakunya Undang-Undang mengenai Perpajakan
2) Terhapusnya Utang Pajak
Pembayaran
Kompensasi
Kadaluarsa
Pembebasan dan penghapusan
7. Pengelompokan Pajak
1) Menurut Golongan
Pajak Langsung; contohnya Pajak Penghasilan
Pajak Tidak Langsung; contohnya Pajak Pertambahan Nilai
2) Menurut Sifat
Pajak Subjektif; contohnya Pajak Penghasilan
Pajak Objektif; contohnya Pajak Pertambahan Nilai
3) Menurut Lembaga Pemungut
Pajak Pusat; contohnya Pajak Penghasilan
Pajak Daerah
Pajak Provinsi; contohnya Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kabupaten/Kota; contohnya Pajak Hotel
8. Hambatan Pemungutan Pajak
Dalam pelaksanaan perpajakan terdapat beberapa hambatan dalam
melakukan pemungutan terhadap wajib pajak, yaitu antara lain;
1) Perlawanan Pasif
Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
Sistem pajak yang sulit untuk dipahami masyarakat
Sistem kontrol yang tidak dapat dilakukan dengan baik
2) Perlawanan Aktif
Tax avoidance; merupakan usaha untuk meringankan beban
pajak dengan tidak melanggar undang-undang
Tax evasion; merupakan usaha untuk meringankan beban
pajak dengan cara
melanggar undang-undang/penggelapan pajak
9. Asas-Asas Pemungutan Pajak
Equality (Asas Persamaan)
Pengenaan pajak bersifat adil dan merata, sesuai dengan
kemampuannya.
Certainty (Asas Kepastian).
Pengenaan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang, terdapat aturan
yang jelas.
Convenience (Asas Menyenangkan).
Pengenaan pajak dilakukan pada saat yang tepat, tidak menyulitkan
wajib pajak.
Economy (Asas Efisiensi)
Pengenaan pajak dilakukan secara seefisien mungkin.
10. Asas-Asas Pengenaan Pajak
Terdapat beberapa asas dalam pemungutan pajak yaitu;
1) Asas Negara Tempat Tinggal (Asas Domisili).
Negara dimana seseorang bertempat tinggal mempunyai hak yang
tidak terbatas untuk mengenakan pajak.
2) Asas Negara Asal (Negara Sumber).
pengenaan pajak berdasarkan pada tempat mana sumber penghasilan
tersebut berada.
3) Asas Kebangsaan
pengenaan pajak berdasarkan pada kewarganegaraan wajib pajak.
4) Pemungutan Pajak Berdasarkan Stelsel
a. Stelsel Nyata (Riil Stelsel).
Penentuan pajak berdasarkan pada keadaan objek pajak yang
sesungguhnya dengan demikian pajak dapat dipungut setelah
mengetahui keadaan riil.
b. Stelsel Anggapan (Fictive Stelsel)
Pajak dipungut diawal tahun dengan menggunakan anggapan
penghasilan yang akan diterima wajib pajak.
c. Stelsel Campuran.
Penentuan pajak pada awal tahun dengan adanya anggapan
kemudian dapat diangsur selama tahun pajak dan pada akhir
tahun dihitung kembali sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
11. Sistem Pemungutan Pajak
1) Official Assesment System
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada petugas pajak atau pemerintah untuk menentukan besarnya
pajak terutang.
2) Self Assesment System
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
terutang.
3) With Holding System
Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang
kepada pihak ketiga (konsultan)
Lampiran : Materi Pembelajaran ( Pertemuan 2 )
1. Tarif Pajak
Suatu pedoman dasar penghitungan besarnya hutang pajak, yaitu;
1) Tarif Tetap.
Tarif yang berupa suatu jumlah tertentu yang sifatnya tetap dan tidak
dipengaruhi oleh besarnya dasar perhitungan pajak.
2) Tarif Sebanding.
Tarif dengan sebuah persentase tunggal yang dikenakan terhadap
beberapapun besarnya dasar perhitungan pajak.
3) Tarif Mengikat (Progresif).
Tarif yang persentasenya akan semakin besar sejalan dengan
meningkatnya dasar perhitungan pajak.
4) Tarif Menurun (Degresif).
Tarif yang dasar pengenaanya semakin menurun sejalan dengan
meningkatnya dasar perhitungan pajak.
19 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Langsung, Pusat, Objektif
(BPHTB).
Keterangan :
*) Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
**) Tambahan untuk keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang
Besarnya PTKP disesuaikan dari waktu ke waktu dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah
dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Status Wajib Pajak terdiri dari :
TK/... ; Tidak Kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;
K/... ; Kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;
K/I/... ; Kawin, tambahan untuk isteri (hanya seorang) yang penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;
PH/... ; Wajib pajak kawin yang secara tertulis melakukan perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan;
HB/... ; Wajib pajak kawin yang telah hidup berpisah ditambah banyaknya tanggungan
anggota keluarga.
Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2016 Wajib Pajak B berstatus kawin dengan anggungan 1 (satu)
orang anak. Apabila anak yang kedua lahir setelah tanggal 1 Januari 2016, maka besarnya PTKP
yang diberikan kepada Wajib Pajak B untuk tahun pajak 2016 tetap dihitung berdasarkan status
kawin dengan 1 (satu) anak.
Lampiran : Materi Pembelajaran ( Pertemuan 3 )
PENGHITUNGAN PAJAK
C. PAJAK PENGHASILAN
Junimart Satria adalah karyawan PT. Maju Jalan dengan status K/1 (kawin dengan tanggungan
anak 1 orang), besarnya PTKP Junimart Satria adalah:
Yoga Antara adalah karyawan yang berstatus K/I/3 (kawin dengan 3 orang anak). Istri Yoga
Antara mempunyai penghasilan dari usaha salon yang dimilikinya. Penghasilan keduanya
digabung maka besarnya PTKP adalah:
Rajiv Aji adalah karyawan pada PT. Selalu Senyum dengan status TK, maka besarnya PTKP Rajiv
Aji adalah Rp. 54.000.000,-. Jika Rajiv Aji mempunyai tanggungan anak angkatnya maka besarnya
PTKP Rajiv Aji adalah:
Penghasilan setahun :
12x Rp. 6000.000 = Rp. 72.000.000,00
PTKP :
Pak Kayan (wajib pajak) = Rp. 24.300.000,00
Istri = Rp. 2.025.000,00
Anak 3 x Rp. 2.025.000,00 = Rp. 6.075.000,00
= Rp. 32.400.000,00
PBB adalah pajak yang dikenakan terhadap seseorang atau badan yang mempunyai hak atau
manfaat atas bumi (tanah) dan memiliki, menguasai, atau memperoleh manfaat atas bangunan.
1. Pengecualian PBB
Orang atau badan yang tidak dikenakan kewajiban membayar PBB antara lain:
a. Obyek yang melayani kepentingan umum dan tidak dimaksudkan untuk
mencari laba/keuntungan, seperti : rumah ibadah, rumah dan tanah untuk
kegiatan sosial, dsb.
b. Kuburan dan peninggalan purbakala.
c. Hutan lindung, suaka alam, suaka wisata, taman nasional, dsb.
d. Badan atau organisasi internasional yang ditentukan menteri keuangan.
2. Rumus
PBB = 0,5% (20% x NJOPKP)
NJOPKP = NJOP NJOPTKP/STKP
Keterangan:
NJOP = Nilai Jual Obyek Pajak
NJOPKP = Nilai Jual Obyek Pajak Kena Pajak
BTKP = Bangunan Tidak Kena Pajak
3. NJOPTKP/BTKP
Besarnya nilai NJOPTKP/BTKP yang berlaku sekarang adalah Rp 12.000.000,00
4. Tarif PBB
Besar tarif PBB adalah 0,5% dengan sistem tarif proporsional.
Lampiran :
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan : SMAN 10 MALANG
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / I
Mata Pelajaran : Ekonomi
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif Tindak lanjut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Lampiran :
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI KEGIATAN DISKUSI
Satuan pendidikan : SMAN 10 MALANG
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / I
Mata Pelajaran : Ekonomi
Indikator Jumlah
No NIS Nama Gagasan Kebenaran konsep Kerja sama Keaktifan score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
Lampiran : Soal Tugas Kelompok ( Pertemuan 3 )
2. Budi memiliki sebidang tanah seluas 375 m2, di atasnya dibangun rumah
seluas 180 m. Taksiran harga jual tanah per m 2 Rp 75.000,00, sedangkan
taksiran jual bangunan per m2 Rp 115.000,00- Besarnya pajak bumi dan
bangunan yang harus dibayar Budi, apabila menggunakan peraturan:
- (0,5% x 20% NJOP) untuk bumi
- BTKP sebesar Rp 8.000.000,00,
7. Terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Bapak
Dwi dan 3 anaknya. Istrinya sudah lama meninggal, sehingga kini
Bapaknya yang harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Untuk
menunjang itu, ia bekerja sebagai Pegawai Bank dengan upah yang
diterimanya sebesar Rp. 6.500.000,00 perbulannya. Berapa besar pajak
penghasilan yang harus dibayarkan perbulannya?
8. Benu bertatus Kawin dan mempunyai Anak 3 orang yang bekerja sebagai
Karyawan Tetap PT. Cermilang dengan Gaji beserta Tunjangan bulan
Desember Tahun 2008 sebesar Rp. 6.000.000,00 setiap bulan. Hitung
berapa PPh Pasal 21 Terutang tahun 2008 per tahun dan per bulannya!
9. Sdr. A dengan Status Kawin mempunyai Anak 3 orang (K/3) dan memiliki
usaha Toko untuk Tahun 2012 memproleh Penghasilan Bersih jumlahnya
sama sebesar Rp. 600.000.000,00 Hitung berapa besarnya Pajak Terutang
tahun 2012 atas nama Sdr. A tersebut !
10. Tuan Heru bekerja pada PT.Pelita Abadi dengan memperoleh gaji setiap
bulannya sebesar Rp.820.000,00 sudah berkeluarga serta mempunyai 2
anak. PT Abadi pelita mengikuti ausuransi jaminan sosial tenaga kerja
(jamsostek). Perusahaan membayar premI asuransi kecelakaan terja untuk
heru sebesar Rp.25.000,00 dan premi asuransi kematian Rp.7.000,00 iuran
THT (Tunjangan Hari Tua) Rp.,10.000,00 perbulan dan iuran pension
sebesar Rp.7.000,00 sebulan. Hitunglah pajak terutang 1 tahun dan
perbulan dengan aturan PTKP tahun 2008!
Lampiran :
3. Charlie memiliki sebidang tanah seluas 800 m2, di atasnya dibangun rumah
seluas 350 m. Taksiran harga jual tanah per m 2 Rp 50.000,00, sedangkan
taksiran jual bangunan per m2 Rp 120.000,00- Besarnya pajak bumi dan
bangunan yang harus dibayar Budi, apabila menggunakan peraturan:
- (0,5% x 20% NJOP) untuk bumi
- NJOTKP sebesar Rp 8.000.000,00,
5. Tuan Doni belum menikah dan memiliki penghasilan kena pajak sebesar
Rp.72.000.000,00 berapa penghasilan terutang Tuan Doni?
8. Terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari 8 anggota keluarga, yaitu Bapak
Dwi dan 7 anaknya. Bapak Dwi bercerai dengan istri dan hak asuh semua
anak ada di Bapak Dwi Untuk menunjang itu, ia bekerja sebagai Pegawai
Bank dengan upah yang diterimanya sebesar Rp. 15.00.000,00
perbulannya. Berapa besar pajak penghasilan yang harus dibayarkan
perbulannya?
9. Benu bertatus Kawin dan mempunyai Anak 3 orang yang bekerja sebagai
Karyawan Tetap PT. Cermilang dengan Gaji beserta Tunjangan bulan
Desember Tahun 2008 sebesar Rp. 7.500.000,00 setiap bulan. Hitung
berapa PPh Terutang tahun 2008 per tahun dan per bulannya!
10. Sdr. A dengan Status Kawin mempunyai Anak 3 orang (K/3) dan memiliki
usaha Toko untuk Tahun 2012 memproleh Penghasilan Bersih jumlahnya
sama sebesar Rp. 600.000.000,00 Hitung berapa besarnya Pajak Terutang
dengan aturan tahun 2008 atas nama Sdr. A tersebut !
Lampiran :
Lampiran : Artikel Pajak (Diskusi Kelompok, Pertemuan 2)
Selamat Datang PTKP Baru
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan
berikut!
1. Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada balas jasa langsung disebut
a. Fiscal
b. Pajak
c. Bea
d. Cukai
e. Retribusi
2. Pajak digunakan sebagai alat pengatur kegiatan ekonomi sehingga dapat mempengaruhi naik
turunnya biaya. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pajak memiliki fungsi:
a. Realokasi
b. Regulasi
c. Budgeter
d. Distribusi
e. Alokasi
4. Dalam melaksanakan pemungutan pajak harus diperhatikan efektivitas dan efisiensi, artinya
mempertimbangkan agar biaya pemungutan pajak tidak melebihi pengeluaran pajak. Hal ini
merupakan prinsip
a. Kesamaan
b. Kepastian
c. Ekonomi
d. Kelayakan
e. Kepastian hokum
5. Sistem perpajakan yang dapat digunakan untuk mengatur tingkat pemerataan pembagian
pendapatan nasional adalah
a. Proporsional
b. Degresif
c. Regresif
d. Konstan
e. Progresif
6. Pak Guntoro bekerja pada PT. Indomelek dengan penghasilan setahun Rp. 75.000.00,00 telah menikah
dan memiliki 2 orang anak. Besarnya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) Pak Guntoro selama
setahun dengan menggunakan UU No. 36 tahun 2008 sebelum tahun pajak 2013 adalah
a. Rp. 34.320.000,00
b. Rp. 28.800.000,00
c. Rp. 19.800.000,00
d. Rp. 16.800.000,00
e. Rp. 7.200.000,00
PT. Pelita mempunyai Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar RP. 210.000.000,00. Besarnya Pajak
Penghasilan yang harus dibayar oleh PT. Pelita adalah
a. Rp. 21.000.000,00
b. Rp. 31.500.000,00
c. Rp. 41.000.000,00
d. Rp. 45.500.000,00
e. Rp. 63.000.000,00
8. Di bawah ini adalah objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan, kecuali
a. Perumahan diplomat
b. Pesantren
c. Rumah sakit
d. Hutan lindung
e. Rumah dinas PNS
9. Tn. Tony mempunyai rumah di atas sebidang tanah yang luasnya 1.000 m2, luas bangunan rumah 600
m2, pagar panjangnya 150 m tingginya 1,5 . NJOP tanah per m2 Rp. 500.000,00, bangunan rumah per
m2 Rp. 1.300.000,00, pagar per m2 Rp. 400.000,00, dan NJOPTKP sebesar Rp. 8000.000,00. PBB yang
harus dibayar Tn. Tomy jika tarifnya adalah 0,3% untuk NJOPKP lebih dari RP. 100.000.000,00 adalah
a. Rp. 5000.000,00
b. Rp. 817.200,00
c. Rp. 1.280.000,00
d. Rp. 1.362.000,00
e. Rp. 1.680.000,00
10. Diketahui : Pak Burhan memiliki rumah dengan luas tanah 100 m2 dengan harga @Rp. 160.000,00.
Luas rumah 55 m2 dengan harga @Rp. 505.000,00. NJOP tidak kena pajak Rp. 12.000.000,00. Dari
kondisi tersebut, maka Pak Burhan harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar
a. Rp. 37.715,00
b. Rp. 37.175,00
c. Rp. 35.775,00
d. Rp. 35.757,00
e. Rp. 31.775,00
LAMPIRAN DOKUMENTASI