Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter dalam Proses Pembelajaran ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada IbuDra.
Misnawaty Usman M.Si selaku Dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengembangan Nilai-Nilai Karakter dalam
Proses Pembelajaran, dan juga bagaimana menerapakannya di dalam kepada
siswa/mahasiswa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Makassar, 22 Desember 2015


Penyusun

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................................ 2

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3

BAB 2 Pembahasan .............................................................................................................. 4

A. Pengertian Nilai-Nilai Karakter ................................................................................. 4


B. Nilai Karakter Yang dapat di Kembangkandalam Proses Pembelajaran .................. 5
C. Cara Mengembangkan Nilai Karakter dalam Pembelajaran ..................................... 7

BAB 3 Penutup ................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 13

2
BAB 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Karakter itu menurut istilah berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain; tabiat, watak. Secara konseptual lazimnya, istilah
karakter dipahami dalam dua kubu pengertian. Pengertian pertama, bersifat deterministik.
Di sini karakter dipahami sebagai sekumpulan kondisi rohaniah pada diri kita yang sudah
teranugrahi atau ada dari sononya.

Wacana kontemporer di dunia pendidikan cenderung memahami karakter secara


realistis, utuh, dan optimis. Maksudnya, karakter (yang lemah sekali pun)sesungguhnya
bisa di rubah dan diperbaiki sehingga menjadi lebih kuat. Diyakini, bahwa semua orang,
terutama kaum muda, melalui proses belajar yang terarah dan wajar, bisa membentuk diri
sedemikian rupa sehingga memiliki karakter yang semakin kuat dan tangguh.

Tidak ada satu bangsa pun yang ditakdirkan berkarakter lemah, tapi memegang benar
bahwa banyak di antara warga bangsa kita masih berkarakter lemah. Tapi karakter lemah
itu bisa kita ubah, founding fathers kita sudah membuktikannya, misalnya Soekarno,
Hatta, Syahril, dan Tan Malaka. Mereka orang Indonesia, namun bisa memiliki karakter
tangguh dunia mengakuinya. Begitu pula warga masyarakat biasa juga bisa memiliki
karakter tanggguh. Maka, kita pun bisa memiliki karakter yang makin tangguh.dalam hal
ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang pengembangan nilai-nilai
karakter dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari dasar Karakter ?


2. Apakah pengertian dari Nilai-Nilai Karakter ?
3. Apa sajakah Nilai Karakter yang dapat dikembangkan ?
4. Bagaimana cara mengembangkan Nilai Karakter yang ada ?

3
BAB 2
Pembahasan

1. Pengertian Nilai-Nilai Karakter

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan


adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Pendiddikan
merupakan faktor ekstem bagi terjadinya belajar (Monks,Knoers,Siti Rahayu,1989;Biggs
dan Telfer,1987;Winkel,1991.hal 7).

Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang
ditandai dengan nilai-nilai seperti adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati
lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,
antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai
waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan
(estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat
yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan
kesadarannya tersebut. Menurut kamus besar bahasa indonesia, istilah karakter berarti
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain,
tabiat, watak. (dimensi-dimensi pendidikan karakter, wawasan, strategi, tingkah praktis,
oleh: Saptono,M.pd hal 17)

Pendidikan karakter adalah sebuah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai


karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran
individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun
bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil. (panduan menerapkan pendidikan karakter
disekolah, oleh: Nurla Isna Aunillah hal 18-19)

4
Ada yang mendefinisikan pendidikan yang lebih bersifat deskriptif ,dimana mereka
melihat dari bagaimana terjadinya pendidikan itu sendiri,tanpa melihat tujuan apa yang
ingin dicapai.disamping itu ada yang mendefinisikan pendidikan berdasarkan tujuannya
atau lebih bersifat normatif (Madyo Ekosusilo. 1987:3.Padang.tim pembina mata kuliah
pengantar pendidikan.

2. Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran

Pembelajaran memiliki langkah berdasarkan teori kondisioning yaitu mempelajari


keadaan kelas, dimana pendidik menemukan perilaku siswa yang positif dan negatif.
Membuat daftar penguat positif yakni perilaku yang terkena hukuman , dan kegiatan luar
sekolah yang dapat dijadikan penguat.memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang
dipelajari serta jenis penguatnya. Serta membuat program pembelajaran yang berisi urutan
perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu, mempelajari perilaku, dan evaluasi
(Davidoff, 1988.hal 10).
Nilai-nilai karakter dasar yang harus di ajarkan kepada peserta didik sejak dini adalah
sifat dapat di percaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab, ketulusan
berani, tekun disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Diantaranya sebagai berikut:
Ada 13 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang
dibuat oleh Diknas.
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
1) Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2) Jujur
Kejujuran merupakan salah satu sikap yang penting dimiliki oleh setiap
orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa kejujuran termasuk salah satu sendi utama
yang bisa menopang tegaknya sendi-sendi kehidupan. Menanamkan kejujuran
bagi para peserta didik sejak dini tentu saja dapat dilakukan saat mereka masih
duduk dibangku sekolah dasar.

5
Meskipun demikian, membentuk karakter jujur pada peserta didik tidak
dapat dilakukan dengan cara yang instan, sebab diperlukan proses yang panjang
dan konsisten.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin
Disiplin adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik,
karena tanpa adanya disiplin proses pendidikan tidak akan berjalan secara
maksimal, sehingga keadaan itu akan menghambat tercapainya cita-cita
pendidikan. Akibat yang ditimbulkan oleh peserta didik yang karakter disiplinnya
kurang terbangun dengan baik adalah kebiasaan dan kecendrungan untuk berani
melakukan berbagai pelanggaran, baik disekolah maupun luar sekolah.
5) Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
6) Mandiri
Mempunyai peserta didik yang mandiri merupakan dambaan setiap guru.
Sebab, dengan sikap itu, proses belajar yang dijalani oleh peserta didik akan
menjadi lancar. Peserta didk yang mandiri bisa melayani kebutuhannya sendiri
sekaligus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
7) Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
8) Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
9) Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
10) Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

6
11) Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
12) Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
13) Tanggung Jawab
Rasa tanggung jawab merupakan pelajaran yang tidak hanya perlu
diperkenalkan dan diajarkan, namun juga perlu ditanamkan kepada peserta didik, baik
pada masa prasekolah maupun sekolah. Kesungguhan dan tanggung jawab dapat
menghantarkannya dalam mencapai keberhasilan seperti yang diinginkan.
Tanggung Jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.

3. Mengembangkan Nilai Karakter


Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladan, penciptaan
lingkungan dan pembiasaan, melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif.
Dengan demikian, apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dikerjakan oleh peserta didik
dapat membentuk karakter mereka. Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaan
sebagai metode pendidikan utama, penciptaan iklim dan budaya serta lingkungan yang
kondusif juga sangat penting, dan turut membentuk karakter peserta didik.

Penciptaan lingkungan yang kondusif dapat dilakukan melalui berbagai variasi


metode sbb :
a. Penugasan
b. Pembiasaan
c. Pelatihan
d. Pembelajaran
e. Pengarahan
f. Keteladanan

7
Berbagai metode tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pembentukan karakter peserta didik. Pemberian tugas disertai pemahaman akan dasr-dasar
filosofisnya, sehingga peserta didik akan mengerjakan berbagai tugas dengan kesadaran
dan pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi. Setiap kegiatan mengandung
unsur-unsur pendidikan, sebagai contoh dalam kegiatan kepramukaan, terdapat pendidikan
kesederhanaan, kemandirian, kesetiakawanan dan kebersamaan, kecintaan pada
lingkungan dan kepemimpinan.

Dalam kegiatan olahraga terdapat pendidikan kesehatan jasmani, penanaman


sportifitas, kerja sama (team work) dan kegigihan dalam berusaha. (Manajemen
pendidikan karakter, oleh: prof.Dr.H.E.Mulyasa,M.pd. hal 9-10)

Pendidikan karakter bukan hanya sekadar menanamkan mana yang benar dan salah.
Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
(habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang telah menjadi kepribadiannya, harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral
knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik
(moral action), sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta
didik.

Inilah 13 nilai-nilai yang dikembangkan pada pendidikan karakter bangsa dan cara
mengembangkan nilai tersebut pada anak usia dini.
1. Nilai religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Cara mengembangkannya yaitu guru bisa membiasakan anak untuk berdoa


sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan. Membiasakan anak untuk
selalu bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya.

2. Nilai jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.

8
Cara mengembangkannya yaitu dengan melalui kegiatan kesehariannya dan
sebagai suatu kebiasaan dengan menghargai milik orang lain dan dapat
membedakan milik pribadi dan orang lain. Misalnya membiasakannya
meminta izin ketika meminjam mainan temannya kemudian
mengembalikannya dan selalu mengucapkan terimakasih dan bisa juga
dengan memberikan cerita pada anak kemudian berdiskusi terkait nilai-
nilai yang terkandung dalam cerita tersebut.

3. Nilai toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan


agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.

Cara mengembangkannya yaitu melalui kegiatan permainan kooperatif,


permainan kooperatif atau bermain berkelompok dapat melatih kerjasama
pada anak dan dapat melatih kepemimpinan pada anak.

4. Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.

Cara mengembangkannya yaitu bisa melalui pembiasaan pada anak untuk


membereskan dan mengembalikan mainannya ditempat semula. Dengan
begitu anak dibiasakan hidup tertib dan teratur serta bertanggung jawab
dengan kegiatan yang telah dilakukannya.

5. Nilai kerja yaitu keras perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-


sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Cara mengembangkannya yaitu dengan guru mengajak anak jalan-jalan


disekitar sekolah dengan jarak yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu
jauh. Kemampuan untuk menempuh jarak tersebut dapat mengembangkan
semangat anak untuk mencapai suatu tujuan. Guru pun juga harus
memberikan dukungan dan pujian pada anak.

9
6. Nilai mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Cara mengembangkannya yaitu dengan membiasakan anak untuk tidak


ditunggui orangtua atau pengasuhnya ketika disekolah.

7. Nilai demokratis yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Cara mengembangkannya bisa dengan menghargai perbedaan yang terjadi


dan pelan-pelan diarahkan pada pertanggungjawaban yang benar dan sesuai
dengan nalar. Guru membiarkan kreativitas dan imajinasi anak berkembang
kemudian guru memberikan pujian serta anak diminta untuk menjelaskan
apa yang sedang dilakukannya sehingga guru dapat memahami cara
berpikir anak.

8. Nilai rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar

Cara mengembangkannya sifat kritis pada anak dengan cara mengajak anak
meneliti sesuatu yang ada disekitarnya kemudian berdiskusi sederhana
tentang apa yang sudah diteliti.

9. Nilai semangat kebangsaan yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan


yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya.

Cara mengembangkannya pada anak bisa melalui karnaval dengan anak


memakai kostum adat dari berbagai daerah di Indonesia.

10
10. Nilai cinta tanah air yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

11. Nilai peduli lingkungan yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.

Cara mengembangkannya rasa peduli lingkungan yaitu dengan cara


mengajak anak untuk berkebun dan mengajari mereka untuk merawat
tanaman yang ada disekitar sekolah. Mengajak anak menjaga dan
memlihara tanaman merupakan awal untu mencintai lingkungan alam yang
ada disekitarnya.

12. Nilai peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak untuk berbagi


dengan teman ketika makan bersama, membantu teman yang
membutuhkan.

13. Nilai tanggung-jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk


melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Cara mengembangkannya bisa melalui permainan atau tugas-tugas


menggunakan alat. Menjaga agar alat yang dipakai tidak rusak, berani
melaporkannya pada guru adalah sebuah proses pembentukan sikap dan
perilaku bertanggung jawab.

11
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian dan pembahasan masalah di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
Karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Pendidikan karakter adalah sebuah sebuah sistem
yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen
pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai
Implementasi Pendidikan Karakter dan pengembangan pada umumnya pendidikan
karakter menekankan pada keteladan, penciptaan lingkungan dan pembiasaan, melalui
berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif.

B. Saran

Pendidik menemukan perilaku siswa yang positif dan negatif.maka dalam hal ini kita
sebagai pendidik perlu menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Pemberian
tugas disertai pemahaman akan dasar-dasar, sehingga peserta didik akan mengerjakan
berbagai tugas dengan kesadaran dan pemahaman, kepedulian dan komitmen yang
tinggi.

12
Daftar Pustaka

http://crhiry.blogspot.co.id
http://kompasiana.com
http://www.sdislamasshofa.com
http://tkplb.org
http://selviranika.blogspot.co.id/2014/12/pengembangan-nilai-nilai-karakter-anak.html
http://www.academia.edu

13

Anda mungkin juga menyukai