Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran
Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter dalam Proses Pembelajaran ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada IbuDra.
Misnawaty Usman M.Si selaku Dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengembangan Nilai-Nilai Karakter dalam
Proses Pembelajaran, dan juga bagaimana menerapakannya di dalam kepada
siswa/mahasiswa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
2
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Karakter itu menurut istilah berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain; tabiat, watak. Secara konseptual lazimnya, istilah
karakter dipahami dalam dua kubu pengertian. Pengertian pertama, bersifat deterministik.
Di sini karakter dipahami sebagai sekumpulan kondisi rohaniah pada diri kita yang sudah
teranugrahi atau ada dari sononya.
Tidak ada satu bangsa pun yang ditakdirkan berkarakter lemah, tapi memegang benar
bahwa banyak di antara warga bangsa kita masih berkarakter lemah. Tapi karakter lemah
itu bisa kita ubah, founding fathers kita sudah membuktikannya, misalnya Soekarno,
Hatta, Syahril, dan Tan Malaka. Mereka orang Indonesia, namun bisa memiliki karakter
tangguh dunia mengakuinya. Begitu pula warga masyarakat biasa juga bisa memiliki
karakter tanggguh. Maka, kita pun bisa memiliki karakter yang makin tangguh.dalam hal
ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang pengembangan nilai-nilai
karakter dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
3
BAB 2
Pembahasan
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang
ditandai dengan nilai-nilai seperti adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati
lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,
antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai
waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan
(estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat
yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan
kesadarannya tersebut. Menurut kamus besar bahasa indonesia, istilah karakter berarti
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain,
tabiat, watak. (dimensi-dimensi pendidikan karakter, wawasan, strategi, tingkah praktis,
oleh: Saptono,M.pd hal 17)
4
Ada yang mendefinisikan pendidikan yang lebih bersifat deskriptif ,dimana mereka
melihat dari bagaimana terjadinya pendidikan itu sendiri,tanpa melihat tujuan apa yang
ingin dicapai.disamping itu ada yang mendefinisikan pendidikan berdasarkan tujuannya
atau lebih bersifat normatif (Madyo Ekosusilo. 1987:3.Padang.tim pembina mata kuliah
pengantar pendidikan.
5
Meskipun demikian, membentuk karakter jujur pada peserta didik tidak
dapat dilakukan dengan cara yang instan, sebab diperlukan proses yang panjang
dan konsisten.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin
Disiplin adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik,
karena tanpa adanya disiplin proses pendidikan tidak akan berjalan secara
maksimal, sehingga keadaan itu akan menghambat tercapainya cita-cita
pendidikan. Akibat yang ditimbulkan oleh peserta didik yang karakter disiplinnya
kurang terbangun dengan baik adalah kebiasaan dan kecendrungan untuk berani
melakukan berbagai pelanggaran, baik disekolah maupun luar sekolah.
5) Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
6) Mandiri
Mempunyai peserta didik yang mandiri merupakan dambaan setiap guru.
Sebab, dengan sikap itu, proses belajar yang dijalani oleh peserta didik akan
menjadi lancar. Peserta didk yang mandiri bisa melayani kebutuhannya sendiri
sekaligus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
7) Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
8) Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
9) Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
10) Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
6
11) Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
12) Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
13) Tanggung Jawab
Rasa tanggung jawab merupakan pelajaran yang tidak hanya perlu
diperkenalkan dan diajarkan, namun juga perlu ditanamkan kepada peserta didik, baik
pada masa prasekolah maupun sekolah. Kesungguhan dan tanggung jawab dapat
menghantarkannya dalam mencapai keberhasilan seperti yang diinginkan.
Tanggung Jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
7
Berbagai metode tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pembentukan karakter peserta didik. Pemberian tugas disertai pemahaman akan dasr-dasar
filosofisnya, sehingga peserta didik akan mengerjakan berbagai tugas dengan kesadaran
dan pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi. Setiap kegiatan mengandung
unsur-unsur pendidikan, sebagai contoh dalam kegiatan kepramukaan, terdapat pendidikan
kesederhanaan, kemandirian, kesetiakawanan dan kebersamaan, kecintaan pada
lingkungan dan kepemimpinan.
Pendidikan karakter bukan hanya sekadar menanamkan mana yang benar dan salah.
Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik
(habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang telah menjadi kepribadiannya, harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral
knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik
(moral action), sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta
didik.
Inilah 13 nilai-nilai yang dikembangkan pada pendidikan karakter bangsa dan cara
mengembangkan nilai tersebut pada anak usia dini.
1. Nilai religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Nilai jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
8
Cara mengembangkannya yaitu dengan melalui kegiatan kesehariannya dan
sebagai suatu kebiasaan dengan menghargai milik orang lain dan dapat
membedakan milik pribadi dan orang lain. Misalnya membiasakannya
meminta izin ketika meminjam mainan temannya kemudian
mengembalikannya dan selalu mengucapkan terimakasih dan bisa juga
dengan memberikan cerita pada anak kemudian berdiskusi terkait nilai-
nilai yang terkandung dalam cerita tersebut.
4. Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
9
6. Nilai mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
7. Nilai demokratis yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
8. Nilai rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar
Cara mengembangkannya sifat kritis pada anak dengan cara mengajak anak
meneliti sesuatu yang ada disekitarnya kemudian berdiskusi sederhana
tentang apa yang sudah diteliti.
10
10. Nilai cinta tanah air yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
11. Nilai peduli lingkungan yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
12. Nilai peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
11
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian dan pembahasan masalah di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
Karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Pendidikan karakter adalah sebuah sebuah sistem
yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen
pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai
Implementasi Pendidikan Karakter dan pengembangan pada umumnya pendidikan
karakter menekankan pada keteladan, penciptaan lingkungan dan pembiasaan, melalui
berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif.
B. Saran
Pendidik menemukan perilaku siswa yang positif dan negatif.maka dalam hal ini kita
sebagai pendidik perlu menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Pemberian
tugas disertai pemahaman akan dasar-dasar, sehingga peserta didik akan mengerjakan
berbagai tugas dengan kesadaran dan pemahaman, kepedulian dan komitmen yang
tinggi.
12
Daftar Pustaka
http://crhiry.blogspot.co.id
http://kompasiana.com
http://www.sdislamasshofa.com
http://tkplb.org
http://selviranika.blogspot.co.id/2014/12/pengembangan-nilai-nilai-karakter-anak.html
http://www.academia.edu
13